Anda di halaman 1dari 14

Jawa Barat sangat terkenal dengan ke aneka ragaman objek wisatanya, salah satu daya tarik wisata nya

adalah wisata kuliner nya. Ada banyak sekali ragam makanan yang ada disana, oleh karena itu ada
baiknya kita mengenal beberapa makanan khas Jawa Barat yang terkenal. Silahkan baca juga : Pantai
Pangandaran tempat wisata favorit di Jawa Barat

DAFTAR NAMA-NAMA MAKANAN KHAS JAWA BARAT

Bandrek

Bandrek adalah minuman tradisional Sunda, bahan utama minuman ini adalah jahe dan gula merah.
Namun sekarang ada banyak sekali campuran tertentu yang membuat rasa bandrek ini lebih nikmat.
Seperti susu, telur, kacang hijau, merica, pandan dan serai. Minuman ini berguna untuk menghangatkan
tubuh dan baik sekali dihidangkan pada saat cuaca dingin.

Batagor

Batagor adalah kependekan dari bakso tahu goreng, bahan dasarnya adalah tahu , bakso (ikan tenggiri /
udang dan tepung tapioka). Dan dihidangkan dengan saus kacang, kecap, jeruk nipis dan sambal.
Makanan ini bisa ditemukan hampir diseluruh daerah Indonesia. sumber gambar : abraresto.com

Siomai

Siomay merupakan bahasa mandarin yaitu “shaomai”, siomay merupakan salah satu jenis dari dim sum.
Terbuat dari daging yang dihaluskan dan dibungkus dengan kulit seperti pangsit yang terbuat dari tepung
terigu lalu dikukus. Dan dihidangkan dengan kentang, tahu, telur, kubis dan ditambah sambal kacang.

Cireng

Cireng adalah kependekan dari aci goreng (tepung kanji goreng). Bahan utamanya adalah tepung kanji
dan dicampur dengan terigu, merica, bawang putih, daun bawang, kedelai, garam lalu digoreng. Sehingga
menciptakan suatu rasa yang khas.

Combro

Combro atau gemet berasal dari kata (oncom di jero) dalam bahasa sunda, yang dibuat dari bahan parutan
singkong yang dibulatkan dan di isi oncom lalu digoreng. Dihidangkan dengan cabe rawit dan sangat
enak dikonsumsi saat masih panas.

Lotek Makanan ini sangat menyerupai makanan pecel. Terdiri dari beragam sayuran segar yang direbus
dan ditambah dengan saus kacang yang terbuat dari terasi, bawang putih, gula merah. Lotek biasanya
dihidangkan dengan lontong atau nasi, bawang goreng dan kerupuk.

Nasi Timbel Nasi timbel merupakan nasi hangat yang dibungkus dengan daun pisang sehingga
menciptakan aroma yang khas dan menggugah selera. Nasi ini dihidangkan dengan ayam atau ikan
goreng, tahu, tempe, lalapan dan sambal khas sunda.
Mie Kocok Mie kocok adalah makanan yang terdiri dari mie kuning, toge, lalu di beri kuah kaldu sapi
yang hangat dann diberi topping potongan kaskus kecil. Selain itu bisa juga ditambahkan sambal bagi
anda yang suka pedas.

Peuyeum Peuyeum adalah suatu makanan yang di fermentasi menggunakan ragi dengan bahan utamanya
yaitu singkong yang direbus.

Serabi Bandung Surabi atau serabi bandung ini adalah salah satu makanan yang sudah terkenal di
Indonesia. Serabi ini sebenarnya hampir sama dengan pancake. Yang membedakannya adalah serabi
terbuat dari tepung beras sedangkan pancake dari tepung terigu. Makanan ini dihidang dengan kuah yang
terbuat dari gula dan santan.

Tahu Sumedang Tahu sumedang adalah makanan yang terbuat tahu berbahan dasar kedelai dan berasal
dari sumedang. Yang membuat tahu sumedang ini terkenal adalah karena ke unikan rasa pedas
sambalnya.

Tauco Cianjur Jika berkunjung kecianjur biasanya orang akan membeli tauco sebagai oleh-olehnya.
Tauco merupakan sebuah makanan yang terbuat dari biji kedelai yang direbus, dan dihaluskan lalu
dicampur dengan tepung terigu. Lalu difermentasi menggunakan air garam sampai tumbuh jamur, lalu
dijemur beberapa minggu dibawah sinar matahari sampai berwarna coklat merah. Dari fermentasinya
itulah tercipta suatu rasa yang khas, tauco ini biasanya bisa tahan selama bertahun-tahun.

Dodol Garut Sebenarnya dodol tidak hanya bersal dari garut saja, namun dodol garut terkenal dari
kualitas dan keunikan rasanya. Dodol garut adalah cemilan khas jawa barat yang sudah terkenal di
Indonesia. Dodol terbuat dari tepung ketan, santan, gula merah dan gula pasir.

Empal Gentong Kalau yang satu ini adalah makanan khas yang berasal dari CIrebon. Terbuat dari daging
sapi dan jeroan sapi lalu diberi kuah santan serta bumbu-bumbu tradisinal khas CIrebon. Sehingga
menciptakan sebuah gule empal daging yang khas.

Tahu Gejrot Tahu gejrot adalah makanan yang terdiri dari tahu yang sudah digoreng dan dipotong-
potong lalu disajikan dengan saus khas nya yang terdiri dari cabe, bawang merah, bawang putih dan gula.
Tahu goreng yang digunakan pun berasal dari tahu sumedang.

Mochi mocha adalah makanan khas yang berasal dari sukabumi. Mocha
Keadaan alam Jawa Barat yang banyak ditumbuhi aneka macam jenis tumbuhan dan banyak dialiri
sungai mempengaruhi pada jenis menu khas Jawa Barat. Banyaknya pohon pisang yang tumbuh di
tanah Sunda memberi inspirasi kepada wanita Sunda untuk berkarya membuat aneka macam pais
(pepes) yang menggunakan daun pisang. Seperti pepes ikan, pepes ayam, pepes tahu, pepes oncom,
nasi timbel dan lain-lain.
Begitu pula dengan banyaknya sungai dan kolam di Tanah Sunda memungkinkan budidaya ikan
berkembang baik di wilayah Jawa Barat, terutama ikan mas dan gurame. Sehingga hal ini memberi jalan
kepada masyarakat Sunda untuk mahir dalam seni memasak ikan.

Berbagai cara memasak ikan seperti dibakar, digoreng, dipepes, dibubuy (dibungkus pakai daun pisang
lalu dimasukan ke dalam abu panas), dicobek, diacar, dibumbu rujak, dan lain-lain.

Orang Sunda menyenangi aneka jenis tanaman sebagai penyerta makan (lalab). Tidak kurang dari 70
jenis tanaman yang tumbuh di wilayah Jawa Barat dapat dijadikan lalab, baik dimakan mentahnya
maupun dimasak dahulu (Edi Ekadjati, 1991).
Lalab biasanya dimakan beserta sambal, aneka macam sambal diantaranya sambal terasi, sambel
muncang (kemiri), sambal oncom, sambel goreng, sambel cabe hejo dan lain-lain. Lalab dibuat pula
sebagai bahan beberapa jenis masakan seperti karedok, pencog, reuceuh, ulukutek, lotek, tumis dan
angeun (sayur kuah).

Jenis-jenis masakan yang terbuat dari ikan dan lalab tersebut dewasa ini telah dipandang sebagai
makanan khas Sunda yang tidak hanya disenangi oleh orang Sunda, melainkan juga oleh orang-orang
lain dari dalam negeri dan luar negeri.

Kehadiran rumah makan khas Sunda yang ditandai dengan menu khas yang disajikan juga ditandai
dengan cara penyajian, perlengkapan yang dipakai, seprti boboko (bakul), coet (ulekan), samak (tikar).
Kemudian gaya bangunannya dengan arsitektur khas Sunda, seperti adanya rumah panggung, kolam,
bahan bangunan terbuat dari kayu atau bambu.

Bahkan nama rumah makannya pun mencerminkan identitas Sunda, seperti Lembur Kuring, Ponyo,
Boboko, Nasi Timbel, Geksor dan lain-lain.Beberapa menu makanan khas Sunda yang hampir ditemui di
daerah Jawa Barat, khususnya daerah Parahyangan, antara lain sangu timbel, tutug oncom, karedok,
lotek, angeun haseum. Sedangkan beberapa daerah yang mempunyai menu makanan khas, antara lain :
1. Bandung : mie kocok, sayur kupat. soto bandung, baso tahu bandung angeun kacang beureum.,
2. Cianjur : geco.
3. Purwakarta : sate maranggi.
4. Bogor : laksa.
5. Cirebon : empal gentong, tahu gejrot.
Di samping menu makanan pokok orang Sunda sehari-hari (seperti nasi, pepes, karedok, sayur asem
dan sambel lalab) yang sering dikonsumsi, juga banyak makanan khas daerah berupa penganan atau
jenis makanan kecil/ringan yang khas lainnya, seperti dari daerah :
1. Bandung : peuyeum sampeu & ketan, borondong, ladu, burayot, ali agrem, kolontong, opak, ranginang,
kiripik tempe, kiripik oncom, awug, tahu bandung.
2. Bogor : sirop pala. kiririp taleus, asinan bogor, lapis hejo.
3. Cirebon : kurupuk udang, sirop campolai, terasi, ikan asin, emping.
4. Sumedang : tahu, hui cilembu.
5. Cianjur : tauco, aneka manisan buah.
6. Sukabumi : sirop pala, kueh moci, bika ambon.
7. Kuningan : peuyeum ketan bodas.
8. Majalengka : kecap.
9. Purwakarta : simping, peuyeum gandul.
10. Subang : dodol ganas, sale ganas.
11. Garut : aneka macam dodol ketan, sale kesemek.
12. Tasikmalaya : dodol sirsak, sale cau, opak, ranginang.
13. Ciamis : minyak kelapa, galendo, kiripik cau, sale cau.
Sedangkan jenis minuman khas orang Sunda antara lain lahang, cai atah, cai teh, bandrek, bajigur,
goyobod,es puter, sakoteng dan es cingcaw.

Pemasaran makanan tradisional

Sekalipun Anda belum mengadopsinya, namun tentunya Anda sangat sadar


betapa digitalisasi telah mendominasi serta mengubah tatanan industri dan
organisasi bisnis. Jika masih belum percaya, simak fakta berikut: 81% dari
pembeli melakukan penelitian secara online sebelum melakukan pembelian
besar, sementara itu 51% dari pengguna smartphone berhasil menemukan
produk atau perusahaan baru ketika mereka mencarinya dengan smartphone.
Konsekuensinya, seiring bertambahnya kesadaran terhadap manfaat pemasaran
digital, bisnis pun mulai mengalokasikan proporsi yang lebih besar
untuk budget pemasaran digital.
Dan apa artinya itu untuk pemasaran konvensional (atau tradisional – traditional
marketing) serta para pelakunya? Mungkin hasil studi ini bisa
menggambarkannya. Ditemukan bahwa 40% dari profesional pemasaran di
Inggris mengekspresikan kekhawatiran terhadap karir mereka, begitu juga
dengan para pemasar (marketer) di Irlandia dan Amerika.
Memang dunia digital sedang mendominasi, tetapi dalam artikel ini kami
berargumen bahwa pemasaran tradisional pun tidak kalah pentingnya. Malahan
pemasaran tradisional tetap menjadi bagian yang esensial untuk mengeksekusi
strategi yang terintegrasi dengan efektif. Di bawah ini kami memberikan daftar
dari skillpemasaran tradisional yang tetap harus Anda kuasai dan gunakan, baik
ketika mengadopsi saluran offline ataupun online.
Strategi dan Perencanaan
Terlepas dari potensi yang dimiliki pemasaran digital untuk menciptakan positif
sekaligus meraih Return On Investment (ROI) yang baik, ternyata baru 50% dari
organisasi bisnis yang memiliki strategi pemasaran digital. Sebanyak 16%
memiliki strategi pemasaran digital tetapi belum mengintegrasikannya dengan
aktivitas pemasaran mereka. Ini menunjukkan bahwa meskipun pemasar sudah
yakin akan manfaat dari pemasaran digital, tetapi belum banyak yang benar-
benar mengaplikasikan inisiatif pemasaran digital ini secara terstruktur apalagi
terdokumentasi. Belum ada pengelolaan (management) yang baik di sana.
Ini merupakan kesalahan yang fundamental. Jika pemasar profesional gagal
menggambarkan rencana digital mereka yang kohesif, maka akan menjadi jauh
lebih sulit untuk mengukur hasil dari rencana tersebut. Tanpa adanya data yang
cukup serta pemahaman, para pemasar akan kesulitan untuk mengoptimalkan
aktivitas pemasaran digital mereka, yang pada akhirnya berdampak negatif pada
tingkat konversi (conversion rate) dan ROI.
Salah satu hal esensial dari pemasaran tradisional berakar pada strategi dan
perencanaan. ‘Strategy’ dan ‘Planning’. Sebagai contoh, para pemasar tentunya
kenal prinsip pemasaran klasik seperti 4P (Product, Price, Place, dan Promotion)
sebagai landasan untuk menciptakan bauran pemasaran yang paling cocok
dengan bisnis.
Masih banyak yang bisa diadopsi dari konsep pemasaran tradisional. Sebut saja:
menentukan objektif secara high-level, melakukan segmentasi, memilih target
pasar, serta tidak lupa mendokumentasikan setiap inisiatif. Hal-hal klasik
tersebut masih merupakan metode praktis untuk meningkatkan peluang
keberhasilan dari suatu strategi pemasaran.

Copywriting
Pemasaran konten (content marketing) mungkin bisa dilihat sebagai salah satu
inovasi anyar dari pemasaran digital, meskipun tidaklah ‘sangat’ baru. Jika
ditelusuri, kehadirannya berakar pada satu skillset pemasaran tradisional:
membuat audiens Anda tetap terlibat (engaged). Baik itu lewat iklan TV, iklan
cetak, email promosi, atau saluran lainnya. Tugas pemasar di sini adalah
menciptakan informasi yang membuat brand mereka selalu berada di posisi
terdepan dalam benak pelanggan.
Tulisan dengan artikulasi yang baik memiliki kekuatan untuk menghubungkan
bisnis dengan audiensnya, dan pada saat yang bersamaan juga menyampaikan
pesan berupa karakteristik dan identitas brand yang unik. Tulisan yang efektif
haruslah jelas dan ringkas, dan lebih bersifat mengantisipasi kebutuhan
pelanggan ketimbang menonjolkan unique selling point dari brand tersebut
secara eksplisit. Gaya tulisan seperti model ‘percakapan’ juga bisa membantu
untuk lebih memanusiakan brand, mirip seperti fenomena rekomendasi ‘dari-
rekan-pada-rekan’ (peer to peer) yang lebih dipercaya pelanggan.
Satu contoh yang bisa kita ambil adalah konten iklan dari Tokopedia, yang
termasuk sebagai pemain besar e-commerce di Indonesia. Pada April 2016,
Tokopedia merilis taktik promosi ‘April Gratis Ongkir’. Entah apa yang menjadi
latar belakang kampanye ini. Bisa jadi untuk menaikkan volume transaksi,
meningkatkan brand awareness, menggaet pengguna baru, atau mungkin
semuanya sekaligus. Namun yang pasti kampanye ini menarik untuk dianalisis.
Yang paling menonjol dari kampanye ini adalah ‘kesederhanaan’-nya. Saking
sederhananya, kecil kemungkinan bahwa audiens akan bingung dengan maksud
dari promosi yang berlangsung. Dengan tulisan ‘April Gratis Ongkir’, apakah ada
interpretasi lain yang mungkin ditangkap oleh audiens? Rasanya tidak. Dan itu
adalah sesuatu yang bagus, karena pesan bisa tersampaikan tanpa distorsi.

Juga tema dari kampanyenya, yang peka akan kebutuhan dari para pengguna.
‘Ongkir’ atau ‘Ongkos Kirim’ merupakan hal fundamental dalam
berbelanja online. Ini adalah salah satu komponen biaya yang cukup signifikan.
Bayangkan jika ongkos kirim yang dibebankan ternyata setara atau lebih mahal
dari harga barang, apakah itu akan menarik bagi pengguna? Tentu tidak, dan
itulah alasan mengapa kampanye ini tergolong cukup sensitif terhadap
penggunanya.
Ditambah dengan pemanis lain, seperti desain yang segar serta pemilihan
Isyana Sarasvati yang sedang naik daun sebagai ambassador untuk menarik
perhatian audiens. Secara teknis, ada satu hal lagi terkait dampak
kesederhanaan ini. Karena kontennya yang sederhana, hal tersebut membuat
kampanye ini tidak sulit diadopsi ke media lainnya (misal: media sosial, billboard,
dan lain-lain), sehingga mudah dieksekusi di berbagai saluran sekaligus.
Begitulah copywriting menunjukkan peran pentingnya dalam inisiatif pemasaran,
lewat pemilihan tema dan kata-kata yang bisa menarik perhatian audiens.
Apalagi jika dikombinasikan dengan taktik digital seperti SEO-optimization dan
semacamnya, sehingga bisa meningkatkan kemungkinan berhasilnya suatu
kampanye pemasaran. Kesimpulannya singkat saja, copywriting merupakan
salah satu skillset yang tetap diperlukan di era digital sekalipun, dan mungkin
saja peranannya menjadi lebih signifikan mengingat teks masih menjadi konten
yang dominan dalam dunia digital.
Event Marketing
Event marketing adalah teknik pemasaran tradisional lainnya yang telah
diadaptasi pada lanskap digital. Kini ‘event’ fisik memang bisa dilakukan di dunia
maya dalam bentuk webinar, live podcast, atau bahkan lewat percakapan
di timeline Twitter yang pada tingkat tertentu cukup serupa dengan acara-
acara offline. Mereka berbagi tujuan yang sama – merangsang keterlibatan
(engagement) dengan pelanggan potensial dan existing.
Event memiliki kekuatan untuk menciptakan dampak yang tidak terlupakan bagi
pelanggan dan membantu Anda mencapai tujuan bisnis. Event memiliki potensi
untuk berfungsi sebagai perpanjangan dari brand Anda, yang menyediakan
kesempatan bagi pelanggan untuk ‘bersentuhan’ dengan orang-orang di
balik brand Anda. Lebih menarik lagi, ternyata sekitar 83% dari pemasar B2B
(Business to Business) berinvestasi besar-besaran dalam event, dan sekitar
20.5% dari budget pemasaran dialokasikan untuk event fisik ataupun online.
Jadi, terlepas dari bisnis Anda adalah B2B atau B2C, pemasar digital atau
tradisional, kesimpulannya tetap sama: event marketing adalah sesuatu yang
esensial. Selain engagement dengan pelanggan, event juga membantu dalam
menemukan lead atau pelanggan potensial, sekaligus membangun kesadaran
(brand awareness) serta mengedukasi audiens tentang produk dan jasa yang
Anda tawarkan.
Terlebih jika event yang diselenggarakan adalah fisik atau offline, ini bisa
menciptakan kesempatan sangat berharga untuk bertemu tatap-muka dengan
orang-orang penting (baik itu mitra bisnis ataupun pelanggan potensial). Sesuatu
yang sulit ditawarkan oleh event yang diselenggarakan secara online,
meskipun online event memiliki kelebihannya tersendiri yaitu jangkauan yang
bisa jadi jauh lebih luas.
Apa pun event yang Anda pilih, ingatlah bahwa event sebaiknya diisi dengan
penuh kreativitas dan kepribadian dari brand Anda. Dengan ini, maka event akan
menjadi media promosi yang sangat efektif.

Public Relations
Di era modern ini, pemasaran tradisional dan digital terus berkembang dan
melebur satu sama lain. Dan dengan kondisi ini, maka ‘Public Relations’ (PR)
adalah satu skillset lainnya yang harus dikuasai untuk bisa mengeksekusi
strategi pemasaran baik itu online ataupun offline. PR dan pemasaran adalah
sesuatu yang tak terpisahkan, sekalipun dengan kehadiran pemasaran digital
yang tidak mengurangi pentingnya peran PR dalam perusahaan.
Kenyataannya memang ada sedikit bisnis yang tidak peduli dengan
keberadaan brand mereka di benak pelanggan (brand visibility), sesuatu yang
menjadi tanggung jawab PR. Namun jika strategi komunikasi pelanggan Anda
tidak terintegrasi antara pemasaran dan PR, maka akan menjadi sulit untuk
mencapai dampak yang diinginkan.
Memang efek dari pemasaran digital relatif jelas dan bisa diketahui secara
instan. Sedangkan inisiatif PR sering kali memerlukan waktu yang lebih panjang:
mulai dari menjalin kontak, menciptakan dan menyebarkan konten informasi,
serta meningkatkan kesadaran pelanggan (awareness). Namun tanpa adanya
kemampuan PR konvensional, maka akan terasa lebih sulit untuk mengakses
atau berinteraksi dengan influencer, jurnalis, atau blogger (sekalipun aktivitas
tersebut bisa saja termasuk sebagai bagian dari taktik pemasaran media sosial).
Contoh praktisnya: jika Anda bermaksud mengundang seorang blogger untuk
menulis guest blog postyang berkualitas, hal ini mungkin bisa dikategorikan
sebagai bagian dari pemasaran digital, namun kesuksesan untuk
mengeksekusinya seringkali bersandar pada prinsip-prinsip PR tradisional.
Banyak contoh yang bisa diambil soal pentingnya prinsip PR. Rasanya kita
sudah mendengar beberapa cerita tentang promosi dengan cara unik yang
dilakukan oleh pelaku bisnis kuliner, yang pada awalnya belum bersentuhan
dengan konsep pemasaran digital.

Misalnya saja ada restoran yang mengusung promosi berupa ‘tantangan’ untuk
makan porsi besar, penjaja siomay dengan warna nge-jreng, dan berbagai
promosi unik lainnya. Mereka menggunakan metode yang sangat tradisional
untuk meningkatkan awareness terhadap produk mereka. Old fashion! Dan
singkat cerita, mereka pun diliput oleh media lokal, hingga akhirnya tereskalasi
pada tingkat yang lebih tinggi lagi seperti televisi nasional.
Tetapi harap diingat, bahwa contoh tadi dimulai dari satu inisiatif konvensional-
tradisional. Disadari atau tidak, mereka telah melakukan prinsip PR dengan
sangat baik hingga akhirnya bersentuhan dengan pemasaran berbasis teknologi.
Layanan Pelanggan
Pemasaran digital berada di satu area di mana teknologi dan internet berkuasa.
Dengan kehadiran mereka yang menawarkan otomatisasi dan efisiensi, maka
ada kecenderungan untuk melupakan bahwa audiens yang Anda sasar adalah
‘manusia’, bukan makhluk mekanik. Tidak peduli seberapa pentingnya kemajuan
teknologi, bisnis harus tetap selalu memposisikan pelanggan sebagai sesuatu
yang penting.

Teknologi telah memberdayakan pelanggan, di mana mereka bisa melakukan


penelitian sendiri secara onlinedan menciptakan keputusan pembelian. Hal
tersebut sering kali dilakukan secara mandiri, tanpa ‘pendampingan’ dari bisnis.
Dari fakta tersebut bisa kita simpulkan bahwa kesempatan dari bisnis untuk
berkontribusi secara langsung dalam mengkonversi pelanggannya telah menipis.
Studi menunjukkan bahwa sekitar 70% dari proses pembelian pelanggan telah
selesai secara mandiri, sebelum pelanggan berkomunikasi dengan representatif
penjualan dari bisnis Anda.
Bagi bisnis, ini berarti mengadopsi strategi pemasaran yang berpusat pada
pelanggan (customer-centric) dengan cara menyediakan informasi bernilai
menjadi jauh lebih penting. Dengan kata lain, bisnis sebaiknya tidak melakukan
strategi push ataupun hard selling.
Bisnis harus menerjemahkan berbagai nilai positif dari layanan pelanggan
tradisional ke dalam versi digital yang membuat pelanggan tetap engaged.
Mengadopsi pendekatan yang proaktif dan juga reaktif dalam merespon pesan-
pesan di media sosial. Jika perlu, Anda sendiri bisa mengunduh aplikasi media
sosial sehingga bisa menerima notifikasi di telepon Anda, dan segera merespon
pesan-pesan tadi sehingga response time pun menjadi singkat. Sekedar
informasi saja, sejak tahun 2013 berbagai perusahaan telah meningkatkan waktu
respons mereka sebesar 143% lewat Facebook.
Kembali ke aplikasi strategi yang customer-centric. Anda harus implementasikan
sistem yang memprioritaskan pelanggan berdasarkan urgensi mereka. Dan
tentunya memiliki rencana crisis management sehingga bisa segera
mengantisipasi komplain ataupun sentimen negatif dari pelanggan dengan cepat
dan tepat.

3.1 dodol garut

Dodol Garut merupakan camilan khas Sunda dari kota Garut, Jawa Barat. Terdapat banyak jenis
dodol Garut diantaranya dodol wijen, dodol kacang, aneka dodol buah seperti dodol nanas, dodol
nangka, dodol tomat, dodol durian dan buah-buahan lainnya, chocodot (cokelat isi dodol pertama di
dunia), dodol piknik yang merupakan dodol paling populer dan menjadi salah satu ikon kota Garut
serta masih banyak jenis dodol lainnya. Dodol ini termasuk makanan camilan yang rasanya manis
dan lezat.

Di dalam makalah ini kami akan membahas tentang chocodot.

Penamaan Produk Chocodot yang Unik Menjadikan Chocodot Menarik Hati


Pembeli
Mendengar kata “dodol” pasti langsung terpikirkan dengan Kota Garut di Jawa Barat. Tapi,
tidak sekadar itu. Kota yang memiliki tradisi ketangkasan domba ini juga memiliki variasi dodol
yang dikombinasikan dengan coklat. Penganan ini bernama coklat dodol atau biasa
disebut Chocodot. Tidak perlu khawatir karena untuk menemukan produk Chocodotini sangat
gampang karena hampir di setiap sudut kota Garut terlihat logo Chocodot.
Chocodot awalnya ditemukan oleh seorang yang bernama Kiki Gumelar. Chocodot ditemukan
ketika secara tidak sengaja, Kiki Gumelar menjatuhkan dodol ke dalam adonan coklat, ketika
dodol tersebut diambilnya ternyata rasanya sungguh enak. Berdasarkan hal tersebut munculah
ide pembuatan coklat dodol yang saat ini disebut dengan Chocodot. Perpaduan tekstur dodol
yang kenyal dengan rasa manis coklat terasa begitu pas saat menyentuh lidah.
Dalam proses pembuatannya, untuk menghasilkan sebuah Chocodot ini terbilang mudah dan
sederhana. Ada tiga varian cokelat yang digunakan dalam pembuatan Chocodot yaitu dark
chocholate, white chocolate, dan milk chocolate. Cokelat-cokelat batangan ini pertama-tama
dilelehkan lalu dicetak kembali dengan diisi dodol aneka rasa pada bagian tengahnya. Dodol
yang digunakan sendiri adalah dodol keju dan dodol buah-buahan seperti jeruk, sirsak, duren,
dan lain-lain.
Proses berikutnya, setelah dodol dimasukkan ke dalam cokelat adalah mendinginkan cetakan
dengan suhu dibawah 400 C, hingga adonan cokelat dan dodol benar-benar menyatu. Perpaduan
adonan dodol yang memiliki tekstur kenyal dan adonan coklat yang memiliki rasa manis
menjadikan Chocodot terasa lebih lezat ketika dinikmati. Chocodotdisajikan dengan beberapa
penamaan produknya yang unik, seperti “cokelat obat stres” yang merupakan cokelat rasa mint,
“cokelat enteng jodoh” yang memiliki tiga varian yakni milk, soft, dan dark, “cokelat rasa
sayang” yaitu cokelat dengan rasa milk, “cokelat cegah alay” yang memiliki dua jenis rasa dan
berbagai nama-nama unik lainnya.
Bahkan, jika Anda suka dengan ramalan shio, coklat dengan kemasan shio bisa menjadi pilihan.
Coklat juga bisa dipilih sesuai dengan shio Anda. Desain kemasannya juga beragam mulai
dengan menggunakan besek mini, dus bergambar wayang, hingga dus dengan tulisan nuansa
humor. Hebatnya lagi, masing-masing kemasan bukan cuma beda di tulisannya, tapi isinya pun
berbeda-beda. Selain produk-produk coklat buatan Chocodot, di galeri Chocodot sendiri juga
ada beberapa item oleh-oleh khas Garut seperti Brownies Dodol, Bagelen, dll.
Gerai dan toko Chocodot dapat ditemukan dengan mudah ketika berkunjung ke Garut, salah
satu toko terbesar yang menyediakan Chocodot di Garut adalah D’jieun Coklat. Toko ini biasa
dikunjungi oleh beberapa wisatawan yang datang ke Garut. Disana dapat ditemukan berbagai
jenis Chocodot dengan beberapa varian rasa yang berbeda. Untuk dapat menemukan toko ini,
lokasinya terletak di Jalan Otista nomor 2. Selain di tempat tersebut Chocodot dapat
ditemukan di Jalan Siliwangi dan pusat oleh-oleh Tarogong, Garut.

3.2 Serabi
Serabi berasal dari bahasa sunda yaitu “sura” yang berarti besar. Serabi atau surabi
adalah salah satu makanan ringan atau jajanan pasar yang berasal dari Indonesia dan
menjadi idola sejak diciptakan tahun 1923 silam. Surabi dinyatakan sebagai makanan
tradisional khas jawa karena lebih populer di pulau ini. Surabi memiliki bentuk yang
mirip dengan pancake namun lebih kecil dan tebal. Surabi umumnya terbuat dari
tepung beras atau terigu yang dibakar dengan menggunakan alat tradisional yaitu
tungku dan cetakan dari tanah liat. Jika pancake punya saus dengan berbagai pilihan
rasa, kue serabi juga memiliki kuah atau saus yang terbuat dari gula jawa sesuai
dengan cita rasa nusantara, bahkan serabi kini banyak disajikan dengan mayonaise,
dark chocolate atau dengan toping ayam, sosis dll. Kuah yang terbuat dari campuran
gula jawa dan santan kelapa itu, biasa disebut dengan kinca.

Dua jenis kue serabi yang terkenal dari Indonesia , yaitu serabi bandung dan serabi
solo. Kedua serabi tersebut memiliki perbedaan, baik dari bahan hingga penyajiannya
pun berbeda. Jika serabi bandung menggunakan tepung terigu, serabi solo
menggunakan tepung beras. Selain itu serabi bandung biasa disajikan dengan kuah
dari gula jawa dan santan yang biasa disebut kinca, sedangkan pada serabi solo santan
ditambahkan ketika proses pembuatan masih berlangsung. Selain di tanah jawa, surabi
juga dapat ditemukan di ranah minang, betawi, Cirebon, tegal dengan ciri khas
manis. Sedangkan serabi minang banyak dijumpai di Medan. Serabi ini menggunakan
kuah dasar dari campuran gula dan buah-buahan, terutama serabi kuah durian yang
paling sering dicari.

Dalam perkembangannya sekarang ini kini serabi telah memiliki banyak pilihan variasi.
Mulai dari rasa original, yaitu serabi tanpa toping yang hanya disajikan dengan kuah
kinca atau hanya dengan oncom, kini telah menggunakan variasi toping yang
beranekaragam seperti pisang, keju, cokelat, mayonnaise, bahkan ayam dan sosis.

3.3 mochi
Mochi (Jepang: 餅; Hanzi: (麻糬)) adalah kue Jepang yang terbuat dari beras ketan, ditumbuk
sehingga lembut dan lengket, kemudian dibentuk menjadi bulat. Di Jepang, kue ini sering dibuat dan
dimakan pada saat perayaan tradisional mochitsuki atau perayaan tahun baru Jepang. Namun,
jenis kue ini dijual dan dapat diperoleh di toko-toko kue di sepanjang tahun. Ia memiliki rasa yang
khas yaitu lembut di saat pertama kali dimakan, dan lama kelamaan menjadi lengket.
Mochi di Indonesia[sunting | sunting sumber]
Di Indonesia, khususnya kue mochi buatan Kota Sukabumi yang biasa dijajakan para pengasong di
beberapa titik persimpangan jalan besar di Kota Bogor, kue mochi berisi adonan kacang.
Dikemas dalam keranjang bambu yang diberi merek dalam tulisan kuo-i yang dibaca swang
sie yang artinya banyak kebahagiaan, setiap keranjang kue mochi biasanya berisi 10 buah mochi
berukuran sebesar kelereng, dengan harga mulai Rp 5.000 sampai Rp 7.500 per renteng yang berisi
empat keranjang bambu.
Di Sukabumi sendiri, kue mochi yang terkenal adalah kue mochi yang dibuat di Jalan Otista No.39.
Kue mochi ini bentuknya bulat, bertabur tepung sagu, dan terasa kenyal. Jika digigit, rasa manisnya
akan terasa.
Di tempat itu dijual dua jenis kue mochi, yaitu kue mochi tanpa isi yang disebut kiathong dan kue
mochi yang diisi dengan adonan kacang. Kue mochi dari tempat itu dibuat tanpa pewarna dan tanpa
pengawet, sehingga tidak dapat disimpan lama-lama, harus segera dimakan.

Mochi, kue beras ketan asal Jepang, kini tak cuma berisi kacang tanah.
Belakangan, kue kenyal ini hadir dengan beragam rasa dan variasi. Rasa
pandan, teh hijau, kacang merah, abon ayam, bahkan berisi es krim.

Saat ini mochi mudah dijumpai di beberapa mal, dengan aneka isi dan
terkemas apik. Wujudnya juga tidak selalu bulat mungil. Bedaknya pun—
supaya tak lengket satu sama lain—tak melulu tepung maizena.

Mochi yang dijual Mochi Mochi sejak Februari 2009, misalnya, beberapa di
antaranya berbentuk agak lonjong. Ukurannya juga lumayan besar, sedikit
lebih kecil daripada bola pingpong. Diperlukan dua atau tiga kali gigitan untuk
menghabiskan sebutir mochi.

Isinya variatif. Ada kacang asin, wijen putih, wijen hitam, teh hijau, kacang
hijau, pandan, kacang merah, dan abon ayam. Tak hanya sebagai isian,
kacang tanah, wijen, kacang asin, dan abon ayam juga menjadi pelapis
mochi, menggantikan ”bedak” tepung maizena. Wujudnya jadi
menggemaskan!

Mochi Mochi menyodorkan identitas mochi khas Taiwan. Pemiliknya,


Rudyanto Indra atau Atet, belajar membuat mochi Taiwan di negara asalnya
sembari bersekolah (1999-2006). ”Ciri khas mochi Taiwan, isinya mencapai
20-an jenis,” ujar Atet.

Namun, untuk menyesuaikan rasa dengan lidah orang Indonesia, Atet sejauh
ini baru menyajikan 9 rasa, beberapa di antaranya adalah hasil inovasi
sendiri, seperti abon ayam. ”Idenya karena melihat roti abon yang sangat laku
di pasaran,” kata Atet. Dalam waktu dekat akan menyajikan rasa baru,
cokelat.
Mochi rata-rata memiliki daya tahan 3 hari. Adapun mochi kacang hijau hanya
tahan sehari. Namun, daya tahannya bisa bertambah hingga seminggu jika
disimpan di kulkas.

Dingin-dingin empuk

Jika ingin mencicipi sensasi lain dari mochi, cobalah yang berisi es krim.
Beberapa gerai, misalnya

Mochilla Mochi di Grand Indonesia dan Gandaria City serta Mochewy di Cafe
Iga Bardidos di Jalan Benda 60, Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Es krim mochi
dari Mochewy merupakan produk lokal, yang mengadaptasi kekhasan mochi
khas Sukabumi yang unik kenyalnya.

”Kami baru menyajikan dan membungkus es krimnya dengan mochi setelah


pengunjung memesan. Jadi mochi tetap kenyal, karena bukan siap saji dari
freezer,” jelas Endika Satrio Wibowo (20) yang mendirikan Mochewy bersama
dua temannya, yakni Putri Yuanifa (19) dan Andityo Triutomo (20).

Variasi rasa es krim mochi di Mochewy yaitu vanila, cokelat, stroberi, teh
hijau, cookies ’n cream, dan regal lemon. Sebutirnya seharga Rp 8.000.
Uniknya, rasa kulit mochi dan es krimnya bisa berbeda. Misalnya, es krim
vanila dan cokelat, kulit mochinya rasa almond. Sementara, es krim cookies 'n
cream dan regal lemon, kulit mochinya rasa karamel.

Menikmati mochi Mochewy cukup memuaskan, ukurannya yang montok


membuat kita harus menggigitnya barang tiga-empat kali. Lalu, biarkan isian
es krim meleleh di kehangatan ruang mulut. Setelah itu, kunyah kulit
mochinya yang kenyal menggemaskan.

Ketiga anak muda pendiri Mochewy mengaku, bisnis mochi es krim tersebut
berawal dari tugas kuliah di kampus mereka, Prasetya Mulya Business
School. ”Tugasnya serius, kami harus membangun suatu bisnis dan
menjalankannya. Setelah tugas selesai dan kami mendapat nilai terbaik,
bisnis ini kami lanjutkan,” tutur Endika.

Untuk es krim mochi dengan variasi rasa yang kaya kita bisa bertualang di
Mochilla. Syane Aliwarga (24), pemilik Mochilla, mengatakan, ada 27 macam
varian rasa es krim mochi di Mochilla, yang seluruhnya masih diimpor secara
jadi. Bentuknya bulat mungil. Sekali lahap, bisa muat di ruang mulut orang
dewasa. Beberapa rasa unik, misalnya, taro (talas), pomegranate (delima),
dan jackfruit (nangka). Setiap butir mochi berharga Rp 12.000.
Menurut Kartika, penjaga gerai Mochilla di Grand Indonesia, setiap
pengunjung perempuan rata-rata menikmati enam mochi, sedangkan laki-laki
baru puas setelah melahap selusin mochi.

Dengan wujudnya yang mungil, kenyal, dan dingin itu, siapa pun tentu takkan
puas melahap mochi hanya sebiji.

Anda mungkin juga menyukai