PENDAHULUAN
Manusia sudah berenang gaya bebas sejak zaman kuno. Di dunia Barat, gaya bebas
pertama kali dilombakan tahun 1844 di London. Perenang dari suku Indian dengan mudah
mengalahkan perenang Inggris. Walaupun demikian, pria Inggris waktu itu menganggap gaya
bebas tidak elegan, karena banyak memercikkan air ke sana ke mari. Dalam lomba renang,
perenang Inggris tetap mempertahankan gaya dada.
Sewaktu pergi ke Argentina antara tahun 1870 dan 1890, pelatih renang John Arthur
Trudgen mempelajari gaya bebas dari penduduk asli Amerika Selatan. Berbagai sumber
menyebut angka tahun yang berbeda-beda, namun tahun 1873 adalah angka tahun yang
paling sering dikutip. Namun di Inggris Trudgen memakai gerakan kaki menggunting seperti
gaya samping dan bukan gerakan kaki lurus melecut naik turun seperti gaya bebas yang
dikenal orang sekarang ini. Gaya renang campuran yang diperkenalkan oleh Trudgen disebut
gaya trudgen.
Gaya trudgen dikembangkan oleh perenang Australia Richmond (Dick) Cavill, putra dari
instruktur renang Inggris "Profesor" Frederick Cavill yang menetap di Australia sejak 1879.
Frederick Cavill memiliki enam anak laki-laki yang semuanya perenang mahir, Ernest,
Charles, Percy, Arthur (Tums), Sydney, dan Richmond (Dick). Ketika Dick dan "Tums"
sedang mengembangkan gaya trudgen, mereka berdua melihat Alick Wickham yang
berenang dengan gerakan kaki lurus melecut naik turun. Wickham adalah orang Kepulauan
Solomon yang tinggal di Sydney. Dalam Kejuaraan Renang Internasional 1902, Richard
Cavill memenangi lomba renang 100 yard dengan catatan waktu 58,8 detik. Ketika ditanya
nama gaya renang yang dipakainya, menurut salah satu dari anggota keluarga Cavill, "seperti
merangkak (crawl) di dalam air". Di kemudian hari, gaya renang yang dikembangkan Cavill
disebut gaya krol (crawl).
Pada 1905, setelah bertemu dengan perenang Australia Barney Kieran yang mengadakan tur
di Inggris pada 1905, perenang gaya trudgen asal Amerika Serikat Charles Daniels
memutuskan untuk menguasai gaya krol Australia yang dipelajarinya dari Kieran. Gaya krol
Australia diubah sedikit oleh Daniels menjadi gaya bebas seperti dikenal orang sekarang.
Gaya bebas (bahasa Inggris: front crawl) adalah berenang dengan posisi dada menghadap
ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan
gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian dicambukkan naik turun ke
atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air.
Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan
kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang bisa memilih untuk
menoleh kekiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas merupakan
gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju lebih cepat di air.
Tidak seperti halnya gaya punggung, gaya dada, dan gaya kupu-kupu, Federasi Renang
Internasional (FINA) tidak mengatur teknik yang digunakan dalam lomba renang kategori
gaya bebas. Perenang dapat berenang dengan gaya apa saja, kecuali gaya dada, gaya
punggung, atau gaya kupu-kupu. Walaupun sebenarnya masih ada teknik-teknik renang
"gaya bebas" yang lain, gaya krol (front crawl) digunakan hampir secara universal oleh
perenang dalam lomba renang gaya bebas, sehingga gaya krol identik dengan gaya bebas.
Dengan posisi dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian
digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara
bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang gaya bebas,
posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke
luar dari air, saat tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu
mengambil napas, perenang bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan.
Dibandingkan gaya berenang lainnya, gaya bebas adalah gaya berenang yang bisa membuat
orang berenang lebih cepat. Tidak seperti halnya ketiga gaya berenang lainnya, renang gaya
bebas tidak diatur oleh Federasi Renang Internasional (FINA).
Diantara empat gaya renang yang ada (gaya dada, gaya bebas, gaya kupu-kupu, dan gaya
punggung), yang paling sulit cara bernafasnya adalah gaya bebas. Dalam gaya dada dan gaya
kupu-kupu, bernafas bisa dilakukan dengan mudah karena ada saat dimana kepala kita
seluruhnya berada diatas permukaan air. Bernafas dalam gaya punggung juga tidak sulit
karena kepala dan tubuh kita menghadap dengan bebas ke arah langit. Adapun dalam gaya
bebas, kepala kita tidak boleh sepenuhnya menyembul dari permukaan air. Inilah yang
menjadikan bernafas dalam gaya bebas terasa lebih sulit. Namun jika sudah biasa, tidak akan
ada lagi hal yang sulit. Mengambil (menghirup) nafas dalam gaya bebas kita lakukan
semenjak 2/3 kayuhan tangan kita, dan kita akhiri pada saat tangan kita kembali masuk
kedalam air. Kita ambil contoh mengambil nafas ke sisi kiri. Pada saat kayuhan tangan kiri
kita sejajar dengan dada, akan timbul gaya angkat pada sisi kiri tubuh kita. Akibatnya, tubuh
pun akan miring menghadap ke sisi kiri. Pada saat itulah kita mulai mengambil nafas. Dan
kemiringan tubuh kita dengan sendirinya akan membantu wajah kita untuk bisa menyembul
keatas permukaan air dengan mudah dan alami.
Pada saat wajah kita kembali terbenam kedalam air, keluarkanlah udara dengan santai dari
hidung kita. Ini akan menimbulkan gelembung-gelembung air yang keluar dari hidung kita.
Untuk renang jarak jauh semisal 1500 meter, beberapa perenang hebat seperti Grant Hackett
mengambil nafas setiap dua kayuhan sekali. Ini artinya hanya berselang satu kayuhan saja,
dan karenanya bernafasnya pun hanya ke satu sisi saja: ke kiri saja atau ke kanan saja.
Namun ada juga beberapa perenang yang mengambil nafas setiap tiga kayuhan sekali. Ini
artinya pengambilan nafas akan dilakukan bergantian ke kiri dan ke kanan. Cara bernafas
seperti dikenal sebagai bilateral breathing. Lalu mana yang lebih baik antara mengambil
nafas ke satu sisi saja atau mengambil nafas ke dua sisi secara bergantian, maka jawabannya
adalah suka-suka kikta. Lakukanlah yang menurut kita lebih rileks, santai, nyaman dan cocok
untuk kita. Jadi yang terpenting, kita merasa nyaman ketika bernafas.
Meski demikian, banyak perenang sprint gaya bebas (50 meter atau 100 meter) yang berusaha
semaksimal mungkin untuk menahan nafas mereka selama balapan. Mereka hanya
mengambil nafas ketika betul-betul memerlukannya. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi
pengurangan kecepatan yang biasanya terjadi ketika seorang perenang gaya bebas sedang
mengambil nafas.
Gaya bebas adalah gaya berenang yang paling cepat dibandingkan gaya-gaya yang
lainnya. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap perenang untuk menguasai gaya ini
dengan baik. Berikut ini beberapa kesalahan yang biasa terjadi sewaktu berenang gaya bebas.
Kesalahan pertama, wajah berada diatas air. Jika Anda melakukan hal ini, maka
bagian bawah badan Anda akan cenderung untuk turun ke bawah, sehingga tahanan air akan
membesar. Akibatnya, kecepatan Anda akan berkurang. Solusinya, benamkanlah wajah Anda
kedalam air, dengan wajah menghadap ke bawah agak ke depan (membentuk sudut 45
derajat, menyerupai lampu senter yang sedang menyorot). Dengan wajah menghadap agak ke
depan, Anda akan memiliki pandangan yang baik. Sebaliknya, jika wajah Anda menghadap
tegak lurus ke dasar kolam, Anda akan berenang seperti kuda bendi yang mengenakan
kacamata kuda. Kalau nabrak-nabrak gimana?
Kesalahan kedua, kepala terangkat dari permukaan air ketika mengambil nafas. Ini
akan merusak keseimbangan dan irama Anda. Solusinya, cukup tolehkan kepala Anda ke
samping, dengan satu telinga Anda tetap tercelup didalam air. Namun Anda jangan semata-
mata menolehkan kepala Anda saja. Miringkanlah tubuh Anda, maka dengan sendirinya
kepala Anda akan menoleh dan Anda bisa menghirup nafas dengan mudah dan leluasa.
Kesalahan ketiga, lutut tertekuk ketika kedua kaki mengayun. Akibatnya, tubuh Anda
tidak lagi streamline alias lurus sejajar permukaan air. Tahanan air pun akan membesar dan
kecepatan Anda akan berkurang. Solusinya, ayunkan kaki mulai dari paha. Jangan tekuk lutut
Anda. Fungsikan lutut hanya untuk menjaga kelenturan ayunan kaki Anda.
Kesalahan keempat, kesalahan gerakan tangan. Perlu diketahui, gerakan tangan inilah
sumber gaya dorong (propulsi) yang paling utama, bukan gerakan kaki Anda. Gerakan kaki,
meski juga menimbulkan gaya dorong, pada dasarnya hanyalah untuk menjaga agar tubuh
bagian bawah tidak jatuh kebawah, atau dengan kata lain tetap lurus dengan tubuh bagian
atas, dan juga untuk menjaga keseimbangan tubuh selama berenang. Karena gerakan tangan
adalah sumber utama propulsi, maka gerakan tangan yang benar akan menciptakan propulsi
yang besar sehingga laju Anda akan semakin cepat.
Dalam renang gaya bebas, gerakan tangan pada dasarnya terdiri dari empat fase:
1) mengayuh,
2) pemulihan,
3) masuk kembali ke air, dan
4) ekstensi.
Keempat fase tersebut dilakukan secara bergantian antara tangan kanan dan tangan
kiri. Diantara kesalahan yang sering terjadi adalah mengayuh tidak dilakukan secara penuh.
Mengayuh yang benar dilakukan sampai dengan tangan pengayuh mencapai pahakita. Adalah
sebuah kesalahan jika tangan kita mengayuh hanya sampai sejajar dada kita. Jika ini terjadi,
propulsi yang ditimbulkan pun tidak akan optimal.
Kesalahan lain yang sering terjadi adalah tangan kita turun sesudah masuk kembali
kedalam air (yakni pada fase ekstensi). Hal ini akan menghambat laju kita. Disamping itu,
jika kesalahan ini kita lakukan bersamaan dengan mengambil nafas, maka wajah kita tidak
akan bisa menyembul dari permukaan air dengan optimal sehingga kita menjadi kurang
nyaman dalam mengambil nafas. Yang benar, begitu tangan Anda masuk kembali kedalam
air, sorongkanlah lurus kedepan sejajar permukaan air, seolah-olah hendak meraih benda
terapung yang terletak jauh di depan Anda. Inilah fase ekstensi yang benar.
Gaya bebas merupakan salah satu gaya dalam olahraga renang. Pada awalnya gaya ini bukan
bernama gaya bebas, tetapi disebut dengan gaya krol. Hal ini disebabkan karena gerakannya
seperti merangkak di air atau dalam bahasa inggris Crawl. Gaya bebas merupakan gaya
renang yang kecepatan renangnya
melebihi kecepatan renang dengan gaya
yang lain.
Renang gaya bebas dilakukan dengan
kombinasi antara tangan kaki dan
pernafasan. Hal ini dilakukan untuk dapat
melakukan pergerakan dengan efektif
supaya tidak menghabiskan banyak
tenaga. Pada awal mula renang, gaya
bebas disebut dengan gaya yang tidak
elegan. Hal ini disebabkan karena saat
berenang perenang gaya bebas
memercikkan air.
Teknik Dasar Renang Gaya Bebas
Seperti gaya renang lainnya, gaya bebas juga memiliki teknik teknik dasar yang harus
dikuasai agar saat melakukan gaya renang ini dapat bergerak dengan secepat mungkin dan
tenaga seminimal mungkin. Berikut teknik dan cara melakukan renang gaya bebas.
Teknik Meluncur
Gerakan awal pada saat melakukan renang adalah teknik meluncur. Dalam setiap gaya
renang, meluncur merupakan salah satu gaya yang paling penting. Karena dengan teknik
meluncur yang benar, dapat diketahui siapa
yang akan memimpin pada awal
perlombaan. Selain itu teknik ini juga
digunakan dalam gaya renang lain,
seperti renang gaya kupu kupu dan gaya
dada.
Teknik meluncur ini dilakukan dengan :
1. Berdiri dengan membelakangi dinding
kolam dengan satu kaki menempel ke
dinding kolam.
2. Selanjutnya pasang ke dua tangan lurus sejajar dengan telinga dengan ibu jari saling
berkaitan.
3. Ambil napas dalam dalam dan condongkan tubuh ke depan. Usahakan ujung jari tangan
masuk terlebih dahulu ke dalam air.
4. Tolakkan ke dua kaki ke dinding kolam agar tubuh dapat terdorong ke depan.
5. Saat tubuh mulai terdorong kedepan, biarkan tubuh terdorong hingga sedikit melambat
melaju.
6. lakukan latihan meluncur berulang ulang untuk dapat meluncur sejauh mungkin.
Gerakan Lengan Renang Gaya Bebas
Dalam berenang bernafas merupakan salah satu cara agar tidak cepat lelah. Dalam
berenang, gaya bebas merupakan salah satu gaya yang sulit untuk bernafas. Hal ini
dikarenakan kepala harus sejajar dengan
permukaan air, sehingga jika mengambil
nafas tidak benar maka air dapat masuk ke
dalam tubuh.
Namun saya akan memberikan sedikit tips
agar anda dapat dengan mudah menguasai
cara bernafas dalam renang gaya bebas.
Berikut cara mengambil mafas yang benar
dalam gaya bebas.
2. Awal Latihan
Selain belajar sendiri, untuk bisa berenang memang sebaiknya dari instruktur yang mengerti
betul gerakan yang benar. Jangan segan untuk bertanya, siapa atau dimana pelatih yang baik
bagi olahraga ini. Pada beberapa kolam renang, biasanya menyediakan jasa pelatih olahraga,
terutama untuk anak-anak. Pelatih ini bisa yang profesional, atau guru-guru yang didatangkan
dari Universitas Keguruan.
Berenang adalah latihan bagi kesehatan jantung yang menggerakkan bagian abdominal,
tangan, otot gluteus, otot lutut, dan quadricep. Sangat bagus untuk membangun stamina, dan
bentuk otot. Terpenting, tidak memaksakan kerja otot, sehingga mengurangi resiko cidera.
3. Program Pemula
Jika Anda sudah mulai bisa berenang kira-kira sejauh 20 m sampai 50 m panjang kolam,
lakukan program layaknya perenang profesional yang baru saja memulai program latihan
mereka. Perlu diingat, diperlukan waktu sekitar 30 menit untuk menyesuaikan iklim latihan
renang. Lakukan latihan tiga kali seminggu. Jika tak memungkinkan, jarak renang bisa
disesuaikan. Terus naikkan jarak renang Anda setiap minggunya.
E. Lomba Renang Gaya Bebas
Lomba renang gaya bebas terbagi dalam tiga kategori, yaitu:
a. Untuk pria
Lomba renang gaya bebas untuk pria, antara lain:
1) gaya bebas 50 meter
2) gaya bebas 100 meter
3) gaya bebas 200 meter
4) gaya bebas 400 meter
5) gaya bebas 800 meter
6) gaya ganti 200 meter
7) estafet gaya bebas 4 x 100 meter
8) estafet gaya bebas 4 x 200 meter
9) estafet gaya ganti 4 x 100 meter
b. Untuk wanita
Lomba renang gaya bebas untuk wanita, antara lain:
1) gaya bebas 50 meter
2) gaya bebas 100 meter
3) gaya bebas 200 meter
4) gaya bebas 400 meter
5) gaya bebas 1500 meter
6) gaya ganti 200 meter
7) estafet gaya bebas 4 x 100 meter
8) estafet gaya bebas 4 x 200 meter
9) estafet gaya ganti 4 x 100 meter
A. KESIMPULAN
Di dunia Barat, gaya bebas pertama kali dilombakan tahun 1844 di London. Perenang
dari suku Indian dengan mudah mengalahkan perenang Inggris. Walaupun demikian, pria
Inggris waktu itu menganggap gaya bebas tidak elegan, karena banyak memercikkan air
ke sana ke mari.
Gaya bebas (bahasa Inggris: front crawl) adalah berenang dengan posisi dada
menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bergantian digerakkan jauh ke
depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua belah kaki secara bergantian
dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah.