Anda di halaman 1dari 11

PENGETAHUAN TATA BOGA II

Masakan Thailand
Dosen Pengempu : I Made Sudada, SE.

Nama : I Kadek Jaya Bharata


No./ NIM : 17/ 18109107
Program Studi : Manajemen Tata Boga
Semester : II (Dua)
Jurusan : Hospitaliti

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NUSA DUABALI


TAHUN AKADEMIK 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat, rahmat, dan karunia-Nya penulis mampu menyelesaikan makalah ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak I Made Sudada, SE. selaku dosen
mata kuliah pengetahuan tata boga II

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran para pembaca guna
menyempurnakan makalah ini.

Penulis juga berharap makalah ini menjadi bermanfaat dan dapat berguna bagi
pembaca maupun masyarakat luas.

Nusa Dua, Mei 2019

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN ……………………………………………………………………. 1
1.1.Latar Belakang …………………………………………………………………………….. 1
1.2.Rumusan Masalah ………………………………………………………………………… 1
1.3.Tujuan Penulisan ………………………………………………………………………….. 1
BAB II : ISI …………………………………………………………………………………..2-8
2.1. Sejarah Masakan Thailand ………………………………………………………………2-3
2.2. Pengelompokan Makanan Thailand menurut wilayah …………………………………… 3
2.3. Bahan yang umum digunakan dalam masakan Thailand ……………………………… 3-4
2.4. Masakan Thailand yang terkenal ………………………………………………………. 4-6
BAB III : PENUTUP …………………………………………………………………………. 7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ada beragam cerita unik di balik kekayaan kuliner sebuah bangsa, salah satunya Thailand.
Dengan ciri rasa makanan yang kaya bumbu, saus ikan, dan rasa pedas dari cabai segar, setiap
rasa yang dicecap lidah tetap terasa menggugah berkat paduan kesegaran bahan baku dengan
keseimbangan rasa manis, asin, masam, dan pedas.
Sekilas menengok sejarahnya, makanan Thailand banyak mendapatkan pengaruh dari negara
tetangga Vietnam, Myanmar, maupun China. Sementara itu, perdagangan luar negeri pada masa
silam, misalnya dengan bangsa Portugis, juga berkontribusi memperkenalkan rasa manis dan
pemakaian cabai merah dalam racikan masakan Negeri Gajah Putih.
Adapun rumusan masalah sebagai berikut.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana Sejarah makanan Thailand?
2. Apa saja pengelompokan makanan Thailand menurut wilayah?
3. Bahan apa saja yang umum digunakan dalam masakan Thailand?
4. Apa saja makanan Thailand yang terkenal?

1.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana sejarah masakan
Thailand, Mengetahui pengelompokan makanan Thailand menurut wilayah, mengetahui bahan-
bahan yang umum digunakan dalam masakn Thailand, dan mengetahui berbagai masakan
Thailand yang sudah terkenal.
BAB II
ISI

2.1.Sejarah Makanan Thailand


Selama perjalanan sejarah, banyak pengaruh asing yang menambahkan beberapa bahan lain
ke dalam masakan Thailand untuk menciptakan rasa makanan yang unik. Antara abad ke-6
dan ke-13 para pemukim di Thailand berasal dari lembah-lembah di daerah pegunungan
yang terletak di barat daya Cina. Lokasi ini sekarang disebut Yunnan. Orang-orang dari
daerah ini sekarang dikenal sebagai Laos dan tinggal di wilayah utara Thailand, Vietnam,
dan Myanmar.

Perdagangan luar negeri juga sangat berpengaruh dalam rasa masakan Thailand seperti
Portugis, yang membawa banyak rasa manis dan cabai merah. Bahkan saat ini ada banyak
transformasi dan evolusi yang terjadi dalam masakan Thailand. Masakan Thailand dapat
ditemukan diberbagai restoran di seluruh dunia dan terus berkembang.

Masing-masing masakan daerah di Thailand mendapat pengaruh kuat dari masakan Cina dan
masakan negara-negara tetangga lainnya termasuk Indonesia. Kari Indonesia menggunakan
rempah-rempah segar sebagai bumbu utama sedangkan kari Thailand lebih banyak
menggunakan rempah-rempah kering yang digoreng seperti kari India.

Ciri khas lain dari masakan Thailand adalah pemakaian santan dan kunyit segar. Mayoritas
penduduk Thailand selatan beragama Islam. Nenek moyang mereka berasal dari India
sehingga masakan Thailand selatan mirip dengan masakan India sedangkan masakan
Thailand timur laut (dikenal dengan nama Isan) sering menggunakan perasan jeruk limau
untuk penyedap sajian dan sangat dipengaruhi oleh masakan dari Laos.

Sebagian besar makanan Thailand yang dikenal di mancanegara merupakan adaptasi dari
masakan Cina yang diperkenalkan ke Thailand oleh suku Cina kuno yang bernama Tio Ciu
yang merupakan ras orang Cina. Masakan orang Thailand mulanya berasal dari Cina seperti
jok, kwetiau rad na, khao kha moo dan khao mun gai yang memakai bumbu dan rempah
dalam keadaan segar. Banyak bumbu-bumbu alami yang dicampur dalam masakan Thailand
seperti cabai rawit, cabai merah, santan, kecap ikan, jahe, bawang putih, bawang merah,
daun ketumbar, serai, terasi, gula jawa dan asam jawa. Sedangkan cara penyajiannya juga
unik.

Biasanya masakan Barat menyediakan hidangan utama dan hidangan sampingan sedangkan
masakan Thailand biasanya hanya terdiri dari satu jenis makanan atau nasi dengan lauk pauk
yang dihidangkan secara bersamaan dan dinikmati beramai-ramai.

2.2.Pengelompokan Makanan Thailand

Terbentang dari utara dan selatan, makanan di Thailand bervariasi dan mengusung ciri otentik.
Situs web Temple of Thai menyebutkan, kuliner Thailand tengah biasa disajikan dalam keadaan
panas, bercita rasa asin, manis, dan asam. Hidangan di daerah ini lebih kaya dalam pemakaian
bumbu dan rempah-rempah kering, seperti pada tom yum goong (sup udang dengan serai).
Sementara itu, di wilayah Thailand Timur Laut, masakannya cenderung diolah lebih sederhana
dan tradisional. Penduduknya menyukai rasa asin dan asam. Meski memakai banyak bumbu, tapi
rempah-rempah kering tidak banyak dipakai. Sohm tahm (salad pepaya), koi (salad daging
cincang) adalah favorit di wilayah tersebut.
Selanjutnya, Thailand Selatan memiliki keunikan lain. Wilayahnya berlimpah pohon kelapa dan
hasil laut sehingga masyarakat di wilayah ini cenderung lebih banyak makan ikan dari pada
daging-dagingan. Sementara itu, saus yang banyak dihidangkan adalah nam phrik kapee (saus
berbahan dasar pasta udang dicampur cabai segar, sedikit gula aren, dan air jeruk nipis). Rasa
dominan yang adalah rasa asin dan asam.
Terakhir di Thailand Utara, tepatnya di sekitar Chiang Mai, dengan daratan yang sebagian besar
berupa pegunungan dan lembah yang banyak tertutup hutan. Secara historis, masakan Thailand
Utara dikembangkan sendiri sejak zaman Kerajaan Lanna, yang tidak menjadi bagian dari
Kerajaan Siam (Thailand).

2.3.Bahan yang umum digunakan dalam masakan Thailand


Masakan Thai banyak memakai daging babi dan daging ayam, dan tidak terdapat banyak ragam
masakan dengan daging sapi. Ikan air tawar dan ikan air laut dimasak dengan cara digoreng atau
dibuat sup. Selain ikan, makanan laut yang populer adalah udang, kepiting, dan cumi-cumi.
Sayuran yang populer adalah terung dan kangkung. Thailand sangat kaya dengan buah-buahan
tropis seperti semangka, pisang, durian, manggis, jeruk, nenas, rambutan, pepaya, jeruk bali,
dan lengkeng. Selain dimakan segar, buah-buahan juga dibuat sari buah dan manisan. Pepaya
muda dibuat menjadi salad pepaya yang disebut som tam.


Penyedap yang umum dipakai orang Thai adalah kecap ikan yang disebut nam pla (นำปลำ)
dan terasi. Dibuat dari fermentasi udang atau ikan-ikan kecil seperti anchovy, nam pla memiliki
rasa asin dan aroma ikan yang kuat.

Masakan Thai Tengah dan Thai Selatan memakai daun jeruk purut (bai makrut, ใบมะกรูด). Daun
jeruk purut dipakai dalam berbagai sup Thai (misalnya tom yam) dan berbagai kari dari Thai
Tengah dan Thai Selatan. Bumbu masak yang umum dipakai adalah bawang
putih, lengkuas, serai, kunyit, dan temu kunci (krachai) yang diulek dengan berbagai jenis cabai
untuk membuat bumbu kari. Selain daun kemangiyang disebut grapow (kraphao), masakan Thai
juga memakai daun kemangi thai untuk beberapa jenis masakan seperti kari hijau.

Di antara bahan-bahan khas untuk masakan Thai adalah pahk chee (daun ketumbar), rahk pahk
chee (akar ketumbar), pasta kari, pong kah-ree (bubuk kari), see-ew dahm (kecap asin
hitam), gung haeng (ebi), pong pa-loh (bubuk lima rempah), nahmahn hoi (saus tiram), nahm
prik pao (pasta cabai), dan tepung beras serta tapioka.

Di Thailand Timur Laut, serangga adalah makanan lezat. Kumbang air raksasa (Lethocerus
indicus) (mang da; Thai: แมงดา) adalah makanan yang sangat populer, digoreng utuh atau
dijadikan bumbu penyedap. Kumbang air raksasa merupakan bahan utama pembuat nam prik
mang da (nam prik kumbang air raksasa).

2.4. Makanan Thailand yang popular

1. Tom Yam
Secara harfiah, kata "tom yam" berasal dari dua kata Thai
yaitu 'tom' dan 'yam'.Tom mengacu pada proses perebusan, sementara yam mengacu
pada jenis bumbu khas Thailand.

Kuah kaldunya terbuat dari bahan-bahyan segar seperti serai, daun jeruk purut,
lengkuas, air jeruknipis, kecap ikan dan bubuk cabai.

Ada beragam jenis tom yam. Untuk Tom Yam Goong biasanya diisi dengan udang
sebagai bahan utamanya. Sedangkan Tom Yum Gai menggunakan ayam, jamur untuk
versi vegetarian. Untuk isian ikan disebut dengan Tom Yam Pla dan untuk makanan laut
yang dicampur disebut juga dengan Tom Yum Talayatau Tom Yum Po Taek.

Tom yam ada dua versi, tom yam dengan santan (Tom Yam Gung Nam Kohn)atau
tanpa santan (Tom Yam Gung Nam Sai) untuk versi kuah bening. Keduanya sama-sama
memiliki paduan rasa asam, gurih, pedas dan sedikit manis.

2. Som Tum
Tepukan alu tanah liat yang menenangkan ke mortir dapat didengar di pasar makanan
di seluruh Thailand. Koki dan koki menggunakan perangkat dapur ini dalam
pembuatan salad lezat ini, yang hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk
dipersiapkan. Cabe Thailand, bawang putih segar, udang kering, saus ikan, gula aren
manis untuk melembutkan tiupan cabai Thailand, kacang tanah, limun juicy, tomat
ceri, kacang panjang hijau, dan pepaya hijau semuanya dibutuhkan untuk membuat
masakan Thailand ini.

3. Khanom Krok

Sekilas, jajanan khas Thailand ini mirip dengan kue pancong di Jakarta. Bukan
bentuknya, melainkan adonan dan cara memasak yang dituang dalam cetakan. Begitu
pula dengan rasanya, meski lebih lembut di bagian tengahnya. Khanon Krok terbuat
dari campuran santan kelapa kental, tepun beras, tepung tapioka, kelapa parut, gula,
dan beberapa bahan lainnya. Setelah adonan tercampur dengan rata, baru kemudian
dituangkan dalam cetakan panas.

4. Khao Pad Poo


Khao pad poo adalah sebutan masyarakat Thailand untuk nasi goreng. Nasi goreng
Thailand ini memiliki tampilan yang menarik karena di dalamnya tercampur bahan
dengan warna yang saling berbeda. Potongan mentimun, cabai, paprika merah,
kuning dan hijau menjadi bahan yang terbukti mampu menarik perhatian orang.
Sumber protein yang digunakan antara lain udang, ayam ataupun kepiting. Keunikan
dari nasi goreng ini adalah penambahan melati saat pengolahan, sehingga aroma
melati dapat dirasakan.
BAB III
PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini.

Penulis banyak berharap para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca yang pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai