Anda di halaman 1dari 8

Assertiveness

Membentuk Sifat Tegas, Menjadikan Diri Anda Berkarakter Ketegasan dan Berjiwa
Kepemimpinan

Keterangan: Semua orang ingin memiliki


pribadi dengan sifat yang tegas, karena orang
yang tegas menandakan keseriusan, komitmen
serta tanggung jawab dengan apa yang mereka
lakukan dengan baik. Jarang ada orang yang bisa
memiliki sifat ini dengan baik, hal itu karena
mereka tidak terbiasa menjalani kehidupan ini
untuk tegas. Dalam menjalani kehidupan,
tentunya Anda selalu dihadapkan dengan dua
pilihan yang berbeda bahkan lebih, baik masalah
sosial, ekonomi, bisnis, keluarga, pendidikan dan
lainnya, dan hal itu membutuhkan sifat
ketegasan untuk mengatasinya, jika Anda tidak memiliki sifat ketegasan yang baik,
maka Anda akan merasa khawatir, cemas dan takut untuk mengatasini perbedaan atau
masalah tersebut.

Sifat ketegasan seseorang, biasanya akan muncul bagi mereka yang memiliki
kepercayaan diri yang baik. Keyakinan akan kemampuan itulah yang mendorong
seseorang untuk memiliki sifat tegas. Jika Anda termasuk orang yang tidak memiliki sifat
ketegasan maupun percaya diri, maka Anda harus segera mengatasinya. Untuk menjadi
pribadi yang tegas, maka Anda juga harus memiliki beberapa karakter sebagai berikut:
1. Saat berbicara selalu jujur, singkat, dan jelas
2. Memiliki kepercayaan diri yang baik
3. Memiliki sifat untuk selalu bertanggung jawab
4. Tidak memiliki egoitas yang tinggi
5. Selalu menepati janji
6. Berjiwa kepemimpinan
7. Memiliki sifat saling menghormati
8. Tidak takut untuk mencoba dalam bentuk usaha yang positif

Tips Untuk Memiliki Sifat Ketegasan

Jika Anda memang ingin meningkatkan kualitas kepribadian Anda, dari orang yang tidak
bisa membuat suatu keputusan atau melakukan bentuk kegiatan dengan tegas, maka
Anda bisa melakukan tips berikut sebagai dasar Anda menjadikan pribadi Anda pribadi
yang tegas:
1. Membuat Aturan
Ubah sikap Anda untuk memiliki batasan saat melakukan sesuatu, terutama
ketika Anda sedang berbuat hal yang negatif.
2. Tingkatkan kepercayaan diri Anda
Dengan memiliki rasa percaya diri yang baik, maka Anda akan lebih mudah untuk
memiliki sifat ketegasan. Karena kebanyakan orang yang bersifat tegas itu
memiliki percaya diri yang baik.
3. Usahakan untu berbijara jujur, selalu bertanggung jawab dan tepat waktu,
karena hal itu akan menjadikan diri Anda sebagai individu yang berwibawa.
4. Tidak mengutamakan pendapat diri Anda sendiri, namun juga memerima saran
dan kritikan dari orang lain sebagai cerminan diri Anda untuk memperbaiki
kualitas pribadi Anda
5. Selalu menghormati orang lain dan jangan pernah meremehkan seseorang,
walaupun mereka berada dibawah Anda.

Terapi Binaural Beats Assertiveness Untuk Membantuk Sifat Tegas

Jika Anda memang termasuk orang yang tidak memiliki ketegasan dan selalu merasa
takut dan khawatir saat melakukan sesuatu, maka Anda harus menghilangkan rasa
takut, khawatir dan sifat ragu-ragu Anda dengan menggantinya menjadi sifat yang
tegas, keyakinan dan kepercayaan diri. Bukan menggunakan obat dari dokter untuk
mengatasinya, karena gangguan ini bersunber dari otak Anda. Saat Anda merasa ragu-
ragu, khawatir dan cemas, otak tidak bisa berfungsi dengan baik. Tugas otak untuk
mendorong organ lain agar mampu menggerakkan tubuh Anda untuk melakukan hal itu
tertutupi dengan rasa khawatir Anda. Tapi saat Anda menggunakan Terapi Binaural
Beats Assertiveness semua hal itu bisa diatasi.

Dengan menggunakan terapi ini secara rutin, maka stimulasi gelombang otak dari terapi
dan dikombinasikan dengan visualisasi, maka hal ini akan memprogram pikiran bawah
sadar Anda untuk terbebas dari semua gangguan tersebut, dan menjadikan pribadi Anda
lebih baik lagi.

Terapi Binaural Beats Assertiveness bukan seperti terapi yang biasa dilakukan oleh
para ahli terapis. Terapi ini berbentuk audio yang sudah disesuaikan frekwensinya oleh
para ahli, dan Anda hanya mendengarkan dan melakukan visualisasi diri untuk
menjadikan pribadi Anda, menjadi pribadi yang lebih baik, pribadi yang memiliki
ketegasan dan percaya diri yang baik.
Saat Anda mendengarkan CD Terapi ini, maka akan banyak mendapatkan manfaat,
karena gabungan dari stimulasi dan visualisasi diri saat menggunakan terapi ini akan
bekerja memprogram pikiran bawah sadar Anda dari orang yang suka cemas, khawatir,
ragu dan tidak bisa tegas menjadi orang yang lebih tegas. Mungkin Anda kebingungan
untuk melakukan visualisasi karena tidak tahu caranya, berikut contoh visualisasi
yang bisa Anda lakukan ketika Anda mendengarkan terapi binaural beats Assertivenes
ini:
 Orang-orang menyukai saya, dan mereka menyukai ide-ide saya karena mereka
menyadari bahwa saya selalu pada pokok permasalahan.
 Saya relawan ide-ide dan kemampuan saya, dan saya menemukan bahwa orang
selalu terkesan dengan saya.
 Bila saya menemukan diri saya dalam situasi yang membutuhkan kepemimpinan
atau bimbingan, saya mampu mengendalikan situasi dan memimpin dalam cara
yang saya tahu itu harus dilakukan, dan saya selalu berhasil.
 Saya lahir sebagai pemimpin, dan orang senang untuk mengikuti saya, orang
senang berada di dekat saya dan mendengar ide-ide saya.

Selanjutnya, visualisasikan (bayangkan) tubuh baru Anda yang Anda inginkan,


bayangkan Anda itu memiliki sifat yang baik, selalu percaya diri, tegas dalam membuat
dan melakukan sesuatu. Jaga gambaran itu dan seolah-olah Anda sedang menciptakan
sifat diri Anda sendiri dan memungkinkan pikiran bawah sadar Anda untuk
menciptakannya dalam kenyataan, dan percayalah bahwa hal itu dapat Anda lakukan
dan Anda bisa dalam mencapai gambaran yang Anda inginkan, selain contoh visualisasi
tersebut, Anda juga bisa melakukan visualisasi sendiri ketika mendengarkan CD terapi
ini.

Yang perlu Anda ketahui adalah, tidak semua harapan dan keinginan Anda itu terjadi
pada saat itu pula, jadi Anda harus melakukan hal ini secara rutin, dan lihat perubahan
pada diri Anda. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, maka gunakanlah terapi ini
secara rutin setiap harinya, sekali lagi, Anda harus yakin bahwa Anda bisa. Selamat
dengan diri Anda yang baru!!!
http://www.binauralbeats.co.id/membentuk_sifat_tegas.htm
ATURAN PERGAULAN PRIA DAN
WANITA MENURUT ISLAM
Posted on Oktober 27, 2008 by harakatuna
Fenomena Mencengangkan!

Fenomena seks bebas di kalangan remaja saat ini sangat mengkhawatirkan. Gambaran maraknya
budaya permisifisme dan hedonisme ini dapat kita lihat dari hasil penelitian Synovate di empat kota;
Jakarta, Bandung, Medan dan Surabaya (lihat Republika, edisi 11 Maret 2006).

Dari 450 responden putra-putri usia 15-24 tahun kita menemukan kenyataan yang sangat
mencengangkan. Robby Susatyo—Manager Director Synovate—mengemukakan data berikut ini:

1. Sekitar 16 % remaja di empat kota itu mengaku sudah berhubungan intim saat berusia
antara 13-15 tahun.
2. 44 % responden lainnya mengaku mulai ‘mencicipi’ seks sejak usia 16-18 tahun. Sampai
disini kita dapat menghitung bahwa 50 % responden mengaku telah berhubungan seks saat
mereka belum lagi lepas akil baligh.
3. Sekitar 35 % responden mengaku mengenal seks pertama kali dari film porno. Sisanya
mengaku mengetahui seks dari pengalaman sesama teman.
4. 40 % responden mengaku pertama kali melakukan hubungan seks di rumah mereka; 26 %
mengaku senang melakukannya di tempat kos; 26 % lainnya senang melakukannya di kamar
hotel.

Sangat memprihatinkan. Inilah yang terjadi pada sebagian remaja. Kita tidak tahu persis fakta
sesungguhnya; mungkin jumlahnya lebih sedikit, mungkin juga lebih besar.

Pertanyaannya adalah, apa yang mesti kita lakukan? Menurut saya, tidak ada pilihan lain, kecuali
dengan berusaha menegakkan dan menjungjung tinggi akhlak Islam. Dan untuk itu setiap kita
hendaknya merasa bertanggung jawab untuk mewujudkannya.

Rambu-rambu Islam tentang pergaulan

Islam adalah agama yang syamil (menyeluruh) dan mutakamil (sempurna). Agama mulia ini
diturunkan dari Allah Sang Maha Pencipta, Yang Maha Mengetahui tentang seluk beluk ciptaan-Nya.
Dia turunkan ketetapan syariat agar manusia hidup tenteram dan teratur.

Diantara aturan yang ditetapkan Allah SWT bagi manusia adalah aturan mengenai tata cara
pergaulan antara pria dan wanita. Berikut rambu-rambu yang harus diperhatikan oleh setiap
muslim agar mereka terhindar dari perbuatan zina yang tercela:

Pertama, hendaknya setiap muslim menjaga pandangan matanya dari melihat lawan jenis secara
berlebihan. Dengan kata lain hendaknya dihindarkan berpandangan mata secara bebas.
Perhatikanlah firman Allah berikut ini, “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman; hendaklah
mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih baik
bagi mereka…katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman; hendaklah mereka menahan
pandangannya dan menjaga kemaluannya…” (QS. 24: 30-31).

Awal dorongan syahwat adalah dengan melihat. Maka jagalah kedua biji mata ini agar terhindar dari
tipu daya syaithan. Tentang hal ini Rasulullah bersabda, “Wahai Ali, janganlah engkau iringkan satu
pandangan (kepada wanita yang bukan mahram) dengan pandangan lain, karena pandangan yang
pertama itu (halal) bagimu, tetapi tidak yang kedua!” (HR. Abu Daud).

Kedua, hendaknya setiap muslim menjaga auratnya masing-masing dengan cara berbusana islami
agar terhindar dari fitnah. Secara khusus bagi wanita Allah SWT berfirman, “…dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kerudung ke dadanya…” (QS. 24: 31).

Dalam ayat lain Allah SWT berfirman, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu dan anak-anak
perempuanmu dan juga kepada istri-istri orang mu’min: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbab
mereka ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,
sehingga tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (QS. 33: 59)

Dalam hal menjaga aurat, Nabi pun menegaskan sebuah tata krama yang harus diperhatikan, beliau
bersabda: “Tidak dibolehkan laki-laki melihat aurat (kemaluan) laki-laki lain, begitu juga perempuan
tidak boleh melihat kemaluan perempuan lain. Dan tidak boleh laki-laki berkumul dengan laki-laki
lain dalam satu kain, begitu juga seorang perempuan tidak boleh berkemul dengan sesama
perempuan dalam satu kain.” (HR. Muslim)

Ketiga, tidak berbuat sesuatu yang dapat mendekatkan diri pada perbuatan zina (QS. 17: 32)
misalnya berkhalwat (berdua-duaan) dengan lawan jenis yang bukan mahram. Nabi bersabda,
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah berkhalwat dengan seorang
wanita (tanpa disertai mahramnya) karena sesungguhnya yang ketiganya adalah syaithan (HR.
Ahmad).

Keempat, menjauhi pembicaraan atau cara berbicara yang bisa ‘membangkitkan selera’. Arahan
mengenai hal ini kita temukan dalam firman Allah, “Hai para istri Nabi, kamu sekalian tidaklah
seperti perempuan lain jika kamu bertaqwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara hingga
berkeinginan orang yang ada penyakit dalam hatinya. Dan ucapkanlah perkataan yang ma’ruf.” (QS.
33: 31)

Berkaitan dengan suara perempuan Ibnu Katsir menyatakan, “Perempuan dilarang berbicara dengan
laki-laki asing (non mahram) dengan ucapan lunak sebagaimana dia berbicara dengan suaminya.”
(Tafsir Ibnu Katsir, jilid 3)

Kelima, hindarilah bersentuhan kulit dengan lawan jenis, termasuk berjabatan tangan sebagaimana
dicontohkan Nabi saw, “Sesungguhnya aku tidak berjabatan tangan dengan wanita.” (HR. Malik,
Tirmizi dan Nasa’i).

Dalam keterangan lain disebutkan, “Tak pernah tangan Rasulullah menyentuh wanita yang tidak
halal baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Hal ini dilakukan Nabi tentu saja untuk memberikan teladan kepada umatnya agar melakukan
tindakan preventif sebagai upaya penjagaan hati dari bisikan syaithan. Wallahu a’lam.
Selain dua hadits di atas ada pernyataan Nabi yang demikian tegas dalam hal ini, bekiau bersabda:
“Seseorang dari kamu lebih baik ditikam kepalanya dengan jarum dari besi daripada menyentuh
seorang wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Thabrani).

Keenam, hendaknya tidak melakukan ikhtilat, yakni berbaur antara pria dengan wanita dalam satu
tempat. Hal ini diungkapkan Abu Asied, “Rasulullah saw pernah keluar dari masjid dan pada saat itu
bercampur baur laki-laki dan wanita di jalan, maka beliau berkata: “Mundurlah kalian (kaum
wanita), bukan untuk kalian bagian tengah jalan; bagian kalian adalah pinggir jalan (HR. Abu
Dawud).

Selain itu Ibnu Umar berkata, “Rasulullah melarang laki-laki berjalan diantara dua wanita.” (HR. Abu
Daud).

Dari uraian di atas jelaslah bagi kita bahwa pria dan wanita memang harus menjaga batasan dalam
pergaulan. Dengan begitu akan terhindarlah hal-hal yang tidak diharapkan.

Tapi nampaknya rambu-rambu pergaulan ini belum sepenuhnya difahami oleh sebagian orang.
Karena itu menjadi tanggung jawab kita menasehati mereka dengan baik. Tentu saja ini harus kita
awali dari diri kita masing-masing.

Semoga Allah senantiasa membimbing kita dan menjauhkannya dari perbuatan tercela dan
perbuatan yang tidak terpuji. Amin.

Maraji:

Modul Paket Studi Islam Khairu Ummah, Drs. Ahmad Yani, LPPD Khairu Ummah: Jakarta
Pusat

Etika Islam, Miftah Faridl, Pustaka: Bandung

Tarbiyatun Nisa, Ishlah No. 2/Th. I/Syawal 1413 H

https://harakatuna.wordpress.com/2008/10/27/aturan-pergaulan-pria-dan-wanita-menurut-islam/

Anda mungkin juga menyukai