NIM : P1337431114047
Materi : UTILITAS
UTILITAS
Pengerttian utilitas (utility) adalah derajat seberapa besar atau ukuran kepuasaan yang
diterima konsumen dari penggunaan barang dan jasa. Setiap konsumen memiliki tingkat
kepuasaan yang berbedabeda, namun mereka akan berusaha mencapai kepuasaan yang
maksimal. Utilitas merupakan kepuasan dalam konsumsi barang tentu syarat nilai dan sangat
subyektif yang tidak mudah dilakukan pengukuran-pengukuran. Tiga kelompok pemikiran yang
melandasi pengukuran utilitas yaitu ordinalitas utilitas yang beranggapan bahwa utilitas bisa
diperbandingkan akan tetapi tidak sepenuhnya bisa diukur perbandingannya dengan ukuran-
ukuran yang jelas, pengukuran Cardinal yang beranggapan bahwa utilitas itu bisa diukur dan
diperbandingkan dan konsep lexicographic yang melihat asumsi bahwa ordinalitas utilitas
sekelompok barang atau jasa dalam konsumsi itu bisa berubah setelah suatu titik jenuh konsumsi
terlampaui.
Sumber :
https://sofyanwsw.wordpress.com/2014/03/12/teori-marginal-utility-dan-permintaan-
konsumen/
http://www.ilmuekonomi.net/2015/12/pengertian-utilitas-serta-teori-prilaku-konsumen-
dengan-pendekatan-kardinal-dan-ordinal.html
PERILAKU KONSUMEN DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN BELANJA
Pada teori yang dikemukakan oleh Engel (1995) yakni proses pengambilan keputusan membeli
mengacu pada tindakan konsisten dan bijaksana yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan.
Menurut Engel et al. (1994:31-32) dan Lamb et al. (2001:188), Ada lima tahapan yaitu :
Proses pembelian oleh konsumen diawali sejak pembeli mengenali kebutuhan atau
masalah. Kebutuhan tersebut dapat ditimbulkan oleh rangsangan internal atau eksternal.
Rangsangan internal, terjadi pada salah satu kebutuhan umum seseorang (seperti lapar dan
haus) telah mencapai ambang batas tertentu dan mulai menjadi pendorong. Sedangkan
rangsangan eksternal, salah satunya terjadi karena seseorang menonton iklan atau melihat
produk baru milik tetangganya.
Dalam suatu kasus pembelian, konsumen bisa mengambil beberapa sub keputusan,
meliputi merk, pemasok, jumlah, waktu pelaksanaan dan metode pembayaran.
(5) perilaku pascapembelian.
Setelah pembelian dilakukan, konsumen akan selalu siaga terhadap informasi yang
mendukung keputusannya. Konsumen akan membandingkan produk yang telah ia beli,
dengan produk lain. Hal ini dikarenakan konsumen mengalami ketidakcocokan dengan
fasilitas-fasilitas tertentu pada barang yang telah ia beli, atau mendengar keunggulan tentang
merek lain.
2. Kelas poduk, dapat dipandang sebagai pembelian yang terencana, jika pilihan merek dibuat
ditempat pembelian.
Sumber :
https://who21.wordpress.com/2014/11/16/proses-pengambilan-keputusan-oleh-konsumen/
UTILITY DENGAN BAHAN MAKANAN POKOK
Pada makanan pokok utilitynya tinggi karena orang Indonesia konsumsi berasnya
tinggi dan stoknya lumayan banyak. Beras merupakan makanan pokok untuk orang Indonesia
dan merupakan konsumsi tertinggi setiap tahunnya. Diindonesia produksi beras lumayan
tinggi dan masih bisa memenuhi kebutuhan penduduk Indonesia. Kegunaan beras sudah
sangat jelas yaitu sebagai sumber energi dan kebiasaan dikonsumsi oleh orang Indonesia.
Stok beras banyak dan hampir setiap provinsi memproduksi beras dari para petani – petani.
http://oiconomo.blogspot.co.id/2015/02/barang-dan-jasa.html