Anda di halaman 1dari 6

Nama : Iva Zuhrotun

NIM : P1337431114047

Kelas : D3 gizi semester 5

Materi : UTILITAS

UTILITAS

Pengerttian utilitas (utility) adalah derajat seberapa besar atau ukuran kepuasaan yang
diterima konsumen dari penggunaan barang dan jasa. Setiap konsumen memiliki tingkat
kepuasaan yang berbedabeda, namun mereka akan berusaha mencapai kepuasaan yang
maksimal. Utilitas merupakan kepuasan dalam konsumsi barang tentu syarat nilai dan sangat
subyektif yang tidak mudah dilakukan pengukuran-pengukuran. Tiga kelompok pemikiran yang
melandasi pengukuran utilitas yaitu ordinalitas utilitas yang beranggapan bahwa utilitas bisa
diperbandingkan akan tetapi tidak sepenuhnya bisa diukur perbandingannya dengan ukuran-
ukuran yang jelas, pengukuran Cardinal yang beranggapan bahwa utilitas itu bisa diukur dan
diperbandingkan dan konsep lexicographic yang melihat asumsi bahwa ordinalitas utilitas
sekelompok barang atau jasa dalam konsumsi itu bisa berubah setelah suatu titik jenuh konsumsi
terlampaui.

Perilaku konsumen dapat dilihat dengan dua pendekatan :

a. Pendekatan Kardinal/Nilai Guna (Utility Approach)


Pendekatan kardinal menganggap bahwa kepuasan konsumen yang diperoleh dari
kegiatan konsumsi barang dan jasa dapat diukur secara kuantitatif. Artinya kepuasan
konsumen dapat diukur dengan angka/satuan tertentu seperti uang, jumlah atau buah.
Sebagaimana kita mengukur berat badan, tinggi badan dan sebagainya. Kepuasan konsumen
yang diperoleh dari hasil konsumsi barang dan jasa disebut dengan istilah utilitas (utility).
Ada 4 konsep dasar tentang perilaku konsumen dengan pendekatan kardinal yaitu :
1. Kepuasaan Total/Utilitas Total (Total Utility)
Kepuasaan yang dinikmati konsumen dalam mengonsumsi sejumlah barang atau jasa
tertentu secara keseluruhan.

2. Kepuasaan Marginal/Utilitas Marginal (Marginal Utility)


Pertambahan kepuasaan yang dinikmati dari setiap tambahan unit barang atau jasa yang
dikonsumsi.

3. Kepuasaan Total dan Marginal yang Semakin Menurun (Diminishing Utility)


Konsumen berusaha menikmati barang atau jasa yang dimiliki sepuas-puasnya. Setelah
kepuasaan dari mengonsumsi suatu barang atau jasa berlangsung terus-menerus, sampai
titik tertentu akhirnya kepuasaan itu akan sampai pada tingkat kejenuhan tertentu.

b. Pendekatan Ordinal/Kurva Indiferen

Kurva Indiferen adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumsi barang-barang


yang menghasilkan tingkat kepuasaan yang sama. Gabungan manapun yang dipilih oleh
orang tersebut tetap akan memberikan kepuasaan yang sama besarnya.Sehingga dapat
disimpulkan bahwa“konsumen akan memuaskan kebutuhan yang beranekaragam sampai
mencapai titik intensitas yang sama”.

Sumber :
 https://sofyanwsw.wordpress.com/2014/03/12/teori-marginal-utility-dan-permintaan-
konsumen/
 http://www.ilmuekonomi.net/2015/12/pengertian-utilitas-serta-teori-prilaku-konsumen-
dengan-pendekatan-kardinal-dan-ordinal.html
PERILAKU KONSUMEN DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN BELANJA

Pada teori yang dikemukakan oleh Engel (1995) yakni proses pengambilan keputusan membeli
mengacu pada tindakan konsisten dan bijaksana yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan.
Menurut Engel et al. (1994:31-32) dan Lamb et al. (2001:188), Ada lima tahapan yaitu :

(1) pengenalan kebutuhan

Proses pembelian oleh konsumen diawali sejak pembeli mengenali kebutuhan atau
masalah. Kebutuhan tersebut dapat ditimbulkan oleh rangsangan internal atau eksternal.
Rangsangan internal, terjadi pada salah satu kebutuhan umum seseorang (seperti lapar dan
haus) telah mencapai ambang batas tertentu dan mulai menjadi pendorong. Sedangkan
rangsangan eksternal, salah satunya terjadi karena seseorang menonton iklan atau melihat
produk baru milik tetangganya.

(2) pencarian informasi,

Setelah konsumen yang terangsang kebutuhannya, konsumen akan terdorong untuk


mencari informasi yang lebih banyak. Orang lebih peka terhadap informasi produk.
Selanjutnya, orang mulai aktif mencari informasi: bertanya kepada teman, mendatangi toko
untuk mencari tahu atau membuka-buka internet untuk membandingkan spesifisikasi dan
harga barang.

(3) evaluasi alternatif,

Evaluasi umunya mencerminkan keyakinan dan sikap yang mempengaruhi perilaku


pembelian mereka. Keyakinan (belief) adalah gambaran pemikiran yang dianut seseorang
tentang gambaran sesuatu. Keyakinan seseorang tentang produk atau merek mempengaruhi
keputusan pembelian mereka.

(4) keputusan pembelian,

Dalam suatu kasus pembelian, konsumen bisa mengambil beberapa sub keputusan,
meliputi merk, pemasok, jumlah, waktu pelaksanaan dan metode pembayaran.
(5) perilaku pascapembelian.

Setelah pembelian dilakukan, konsumen akan selalu siaga terhadap informasi yang
mendukung keputusannya. Konsumen akan membandingkan produk yang telah ia beli,
dengan produk lain. Hal ini dikarenakan konsumen mengalami ketidakcocokan dengan
fasilitas-fasilitas tertentu pada barang yang telah ia beli, atau mendengar keunggulan tentang
merek lain.

Faktor-faktor yang mempengaruhi jangkauan pemecahan masalah :

 Alternatif-alternatif dibedakan dengan cara yang relevan, misalnya pembelian


rumah,alternatif pemilihan adalah lingkungan rumah (bersih, tidak banjir, dekat kota atau
mudah transportasi), bahan baku, harga (cicilan rendah dan lama).
 Tersedia waktu yang memadai untuk pertimbangan yang mendalam untuk membeli
produk.
 Terdapat tingkat keterlibatan (relevansi pribadi) yang tinggi yang menyertai pembelian.

Nilai pembelian konsumen memiliki dua katagori, yaitu :

1. Produk maupun merek, dikenal sebagai pembelian yang terencana sepenuhnya,


dimana pembelian yang terjadi merupakan hasil keterlibatan yang tinggi dan pemecah
masalah yang diperluas.

2. Kelas poduk, dapat dipandang sebagai pembelian yang terencana, jika pilihan merek dibuat
ditempat pembelian.

Sumber :

https://who21.wordpress.com/2014/11/16/proses-pengambilan-keputusan-oleh-konsumen/
UTILITY DENGAN BAHAN MAKANAN POKOK

A. Form Utility (Kegunaan Bentuk)


Kegunaan bentuk atau form utility adalah kegunaan yang muncul setelah barang telah
dirubah bentuknya. Contohnya meja, sofa, kursi atau perabotan lainnya. Dengan diubah
bentuknya maka barang tersebut memiliki nilai lebih.

B. Place Utility (Kegunaan Tempat)


Kegunaan tempat atau place utility adalah kegunaan yang muncul setelah suatu barang
dipindahkan ke tempat lain. Contohnya adalah perahu, kapal laut dan baju astronot. Setelah
barang tersebut dipindahkan ke tempat yang sesuai untuk digunakan maka barang tersebut
akan lebih bernilai.

C. Time Utility (Kegunaan Waktu)


Kegunaan waktu atau time utility adalah kegunaan yang muncul ketika suatu barang
digunakan tepat waktu. Contohnya adalah payung dan tabungan. Ketika saat yang tepat tiba,
maka barang-barang tersebut akan menjadi berguna.

D. Ownership Utility (Kegunaan Kepemilikan)


Kegunaan kepemilikan atau ownership utility adalah kegunaan yang muncul setelah
suatu barang telah dimiliki. Contohnya adalah stetoskop yang akan menjadi berguna ketika
digunakan oleh seorang dokter dan gadget didalam toko akan menjadi berguna setelah ada
orang yang membayarnya dan memilikinya.

Pada makanan pokok utilitynya tinggi karena orang Indonesia konsumsi berasnya
tinggi dan stoknya lumayan banyak. Beras merupakan makanan pokok untuk orang Indonesia
dan merupakan konsumsi tertinggi setiap tahunnya. Diindonesia produksi beras lumayan
tinggi dan masih bisa memenuhi kebutuhan penduduk Indonesia. Kegunaan beras sudah
sangat jelas yaitu sebagai sumber energi dan kebiasaan dikonsumsi oleh orang Indonesia.
Stok beras banyak dan hampir setiap provinsi memproduksi beras dari para petani – petani.

http://oiconomo.blogspot.co.id/2015/02/barang-dan-jasa.html

Anda mungkin juga menyukai