Kelas :
XI MIPA 4
Oleh :
1. Ayu Risky Wulandari
2. Deden Firmansyah
3. Irsan Prasojo
4. Lathifah Abdilah Zuhair Deon
5. Linda Yustika A.
6. Ria Setya Ningtias
7. Yeyen Dwi Lestari
Misi
1. Selalu berinovasi dengan produk dalam negeri menjadi makanan luar negeri/
internasional.
2. Meningkatkan kualitas bahan dalam negeri dengan harga yang tidak terlalu tinggi.
3. Mengutamakan kualitas dalam pelayanan dengan harga yang tidak terlalu tinggi
sehingga konsumen puas dan mudah dirasakan konsumen dari berbagai kalangan.
1. Untuk mengembangkan kreatifitas diri dalam bidang pembuatan makanan khas Italia
2. Menambah wawasan atau pengetahuan tentang makanan khas italia
3. Sebagai bentuk pembelajaran kami dalam berwirausahawan.
Masakan Italia (Cucina Italiana) adalah jenis kuliner yang berkembang di Italia. Variasi
masakan Italia beragam berdasarkan daerahnya masing-masing, yang membentang mulai dari
bagian Pegunungan Alpen sampai kawasan Mediterania yang beriklimsubtropis. Bagi banyak
Awal mula kuliner Italia berasal dari pengaruh kuliner Yunani Kuno, Timur
Tengah dan Romawi. Bangsa Romawi yang selalu menikmati makanan lezat dan berkualitas
rempah dan saus asam manis dalam masakan daging hewan buruan berasal dariTimur Tengah.
Selama berabad-abad, kuliner Italia telah mencapai tahap penyempurnaan. Pada tahun 1533,
mempekerjakan ahli masak Italia di istana Perancis dan memperkenalkan resep pembuatan kue-
Sarapan pagi hari warga Italia disajikan dengan sederhana, yakni kopi susu panas
dengan roti yang dioles selai atau cukup secangkir kopi saja. Makan siang merupakan waktu
makan yang utama biasanya dimulai dengan antipasto ("appetizer") atau makanan pembuka yang
bisa berupa ikan tuna, jamur yang diasinkan, pimiento, zaitun hitam, prosciutto, lobak dan ikan
teri. Makanan utamanya bisa berupa ikan ataudaging seperti ikan kod, daging sapi
muda panggang, daging babi asin, atau daging panggang yang disertai sayuran dan salad. Pada
saat makan malam bisa disajikan kue-kue manis atau keju dengan buah-buahan dan
minuman caffè espresso. Setelah makan malam orang Italia biasanya juga menikmati aktivitas
makan larut malam, namun dengan menu yang ringan seperti sup, kombinasi nasi dansayur-
sayuran, omelet atau daging dingin. Sajian sampingan lain bisa berupa keju dan buah-buahan.
D. Strategi Pemasaran
1. Targeting pasar
Dengan mendirikan tempat memasarkan makanan internasional khas italia/
mendirikan restoran itali di daerah yang strategis yaitu di daerah perkotaan dengan
Mempromosikan lewat media social dan media cetak seperti brosur edaran, dan lain-lain.
3. Positioning
Membuat makanan khas daerah italia dengan bahan yang tersedia di pasar local
sehingga harganya tidak terlalu tinggi dan sudah akrab dengan lidah orang Banyuwangi.
E. Analisis SWOT
Sebelum melaksanakan suatu usaha baru kita perlu mengetahui hal-hal/aspek-aspek yang
berpengaruh terhadap usaha tersebut. Hal tersebut diantaranya dalah aspek kekuatan
melakukan analisis terhadap hal-hal tersebut diharapkan usaha akan berjalan lancar dengan
sukses.
1. Streanght
a. Makanan internasional Italia sudah menjadi makanan yang tidak asing lagi oleh orang
banyak.
b. Menu yang kami hidangkan sudah tidak asing lagi menjadi makanan di area Banyuwangi
oleh karena itu hal ini dapat membuat tidak ragu lagi untuk mencobanya.
2. Weaknees
a. Keterbatasan bahan yang khas dari daerah itali membuat kami sulit untuk menyamakan
(kedaluarsa ) oleh karena itu kami sangat memperhatikan waktu pembuatan dan waktu
pemasaran , agar saat di jual tidak kedaluarsa. Maka dari itu, makanan yang kami
F. Penutup
Demikian proposal usaha yang kami buat. Adapun tujuan proposal ini yaitu untuk
memperkenalkan lebih detail tentang produk kami dan menambah wawasan tentang makan khas
Italia.
Resep :
A. Roti burger
B. Smoke beef
C. Sosis
D. Bawang bombay
E. Keju
F. Mayonaise
Cara membuat :
1. Tumis bawang bombay dan sosis sampai layu, lalu madukkan saus spageti, tambahkan air
dan masak sampai matang/ agak kental
2. Olesi roti burger dengan buter, lalu taruh saus yang telah dimasak sebelumnya, kemudian
smoke beef dan yang terakhir taru parut
3. Masukkan dalam oven selama beberapa menit, tunggu hinga matang dan sajikan.
Resep :
A. Beberapa Kulit lasagna
B. 250g Daging ayam cincang
C. 2 siung Bawang putih
D. 1 buah Bawang bombay
E. Beberapa sendok makan Saus tomat
F. 2 Tomat merah
G. 1/2 sdt Merica bubuk
H. Keju chedar
I. Susu cair
J. Gula dan garam
K. Minyak
Cara membuat :
1. Tumis bawang putih dan bawang bombay dengan minyak hingga harum
2. Masukkan daging ayam cincang dan tomat, saus tomat, dan susu cair
3. Masak hingga sedikit mengental lalu tambahkan merica bubuk, garam dan gula
secukupnya
4. Rebus kulit lasagna selama kurang lebih 1 menit
5. Siapkan loyang yang sudah diolesi minyak
6. Tata ke dalam loyang dengan urutan kulit, saus, dampai beberapa lapis hingga lapidan
terakhir taburi dengan krju parut
7. Oven selama kurang lebih 30 menit/sampai matang
3. Masakan penutup (tiramishu)
Resep:
A. Biskuit susu
B. Coklat bubuk (milo)
C. Krim keju
D. Kopi hitam bubuk
E. Air panas
F. Gula
G. Vanila estrak
Cara membuat :
1. Hancurkan biskuit susu dengan blender
2. Seduh kopi hitam dengan air panas dan tambahkan sedikit gula
3. Campur remahan biskuit dengan krim keju
4. Taruh di dalam wadah/mangkok kaca lalu tambahkan seduhan kopi sedikit demi sedikit,
taruh krim keju diatasnya, lalu taburi dengan coklat bubuk.
5. Ulangi tahap nomer 4 sampai 4 layer
6. Hias sesuai dengan kreasi masing - masing
Total Rp 74.000,00
Perhitungan BEP
1. Bruschetha
Total porsi satu resep = total biaya : harga jual rata - rata
= Rp. 74.000 : Rp. 9.250
=4
2. Lasagna
Jumlah porsi 1 resep = total biaya : harga jual rata - rata
= Rp. 44.000 : 22.000
=2
3. Tiramishu
Jumlah porsi 1 resep = total biaya : harga jual rata - rata
= Rp. 27.500 : 13.750
=2
Menghitung laba yang diinginkan (harga pokok + laba)
Misal laba yang diinginkan = 20%
Jadi,
a. Bruchetta = Rp 9.250 x 20%
= Rp. 1.850
Harga jual = Rp. 11.100
b. Lasagna = Rp 22.000 x 20%
= Rp 4.400
Harga jual = Rp 26.400
c. Tiramishu = Rp 13.750 x 20%
= Rp 2.750
Harga jual = Rp 16.500