Anda di halaman 1dari 24

Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas dan Keluarga 2019

FKEP Universitas Jember

PREPLANNING PENDIDIKAN KESEHATAH K3 : PENTINGNYA


PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETANI
DI DESA PINGGONDANI KECAMATAN SUMBERJAMBE KABUPATEN
JEMBER TAHUN 2019

diajukan untuk mengikuti Ujian Praktikum Keperawatan


Komunitas dan Keluarga

Oleh
Kelompok 01

Nadia Farah Meidina NIM 142310101158


Hiqmatul Faizzah NIM 142310101339
Zulfa Alfania NIM 152310101170
Martina Fitria NIM 152310101174
Yulda Racmi Shabrina NIM 152310101207
Yogie Lasha Libertysia NIM 152310101xxx
Putri Hidayatur Rohmah NIM 152310101074
Egy Naufan Millatina NIM 152310101022

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax (0331) 323450
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas dan Keluarga 2019
FKEP Universitas Jember

BAB I. LATAR BELAKANG

1.1 Analisis Situasi

Keselamatan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu situasi keadaan yang


terhindar dari bahaya saat melakukan kerja. Keselamatan kesehatan kerja adalah
keselamatan yang berhubungan dengan alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya, serta lingkungan pekerjaan. Keselamatan kesehatan kerja
menyangkut kemanan proses produksi dan distribusi baik barang maupun jasa.
Mata pencarian petani tidak terlepas dari prinsip K3, dimana dalam setiap
prosesnya membutuhkan kecermatan dan prosedur yang sesuai (Susanto,K
dkk.,2016).
Negara indonesia merupakan negara agraris yang terkenal dalam sektor
pertaniannya, sektor ini menjadi salah satu sektor mata pencarian utama
mayarakat indonesia. Pada tahun 2010 sebanyak 24,66% dari total jumlah
penduduk Indonesia memiliki mata pencarian sebagai petani (Badan Pusat
Statistik, 2014). Diperkirakan pada tahun 2010 kurang lebih sebanyak 59 juta
penduduk Indonesia merupakan seorang petani aktif (Osianana, R., 2018).
Kabupaten Jember merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur
dengan mayoritas penduduknya bekerja di bidang pertanian. 516.911 orang
bekerja di bidang pertanian, dengan total pekerja yang ada sebanyak 1.117.132
orang, atau sekitar 46% dari seluruh pekerjanya (Badan Pusat Statistik Kabupaten
Jember, 2017).
Petani di Jember dalam melaksanakan pekerjaannya bercocok tanam,
menggunakan pestisida sebagai salah satu penunjang untuk meningkatkan hasil
panen. Pestisida sendiri memiliki beberapa zat yang berbahaya bagi tubuh, oleh
karena itu penggunaaanya membutuhkan prosedur yang sesuai, agar tidak
membahayakan petani yang menggunakannya. Prosedur tersebut meliputi
penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) (As’ady, BJ.A., 2019).
Alat pelindung diri biasanya digunakan oleh petani saat melakukan
pencampuran dan penyemprotan pestisida atau dalam kegiatan yang berhubungan
dengan pemberian cairan kimia pada tanaman (Akbar,F., 2018). APD dapat dibagi
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas dan Keluarga 2019
FKEP Universitas Jember

menjadi lima jenis seperti celana panjang dan baju lengan panjang, celemek atau
jas hujan dari plastik. APD jenis penutup kepala yang meliputi topi lebar yang
berbahan kedap cairan atau helm kepala yang terbuat dari bahan keras serta
kacamata sehingga dapat melindungi dari partikel-partikel pestisida. APD masker
yang dapat melindungi pernafasan dan APD sarung tangan yang terbuat dari
bahan tidak tembus air dan APD sepatu boot yang terbuat dari kulit, karet sintetik
atau plastik (Mahyuni, E. L. 2015).
Penggunaan APD akan sangat membantu para petani untuk bisa
meminimalkan resiko yang ditimbulkan dari seringnya terkena paparan pestisida.
Meskipun demikian masih banyak para petani yang tidak menggunakan APD
sesuai dengan prosedur yang benar atau bahkan tidak menggunakan APD sama
sekali ketika beraktivitas di lapangan dan dalam kegiatan yang berhubungan
dengan bahan kimia berbahaya (Akbar, F., 2018). Petani yang tidak menggunakan
APD saat melakukan pencampuran atau penyemprotan pestisida, dapat mengalami
keluhan kesehatan. Empat keluhan kesehatan yang sering muncul yaitu sakit
kepala, kelelahan meningkat, gatal-gatal dan mual (Minaka, 2016).
Desa Pringgondani merupakan salah satu desa di Kecamatan Sumberjambe
dengan jumlah presentase petani terbanyak dari seluruh pekerja yang ada di
Kecamatan Sumberjambe. Petani di desa tersebut sejumlah 5.842 pekerja dari
total seluruh pekerja sejumlah 6.286 orang atau sekitar 93% dari seluruh pekerja
(Profil Desa Pringgondani, 2016). Penggunaan APD saat petani menggunakan
pestisida di Desa Pringgondani yang masih minim dilakukan. Minimnya
penggunaan APD pada petani di desa Pringgondani menyebabkan tingginya
keluhan masyarakat terkait dengan masalah kesehatan yang diakibatkan oleh
paparan pestisida secara rutin (As’ady, BJ.A., 2019).

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakakng diatas, maka didapatkan rumusan masalah
dalam pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan yaitu : Bagaimana melakukan
Pendidikan Kesehatan K3 : Pentingnya Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Pada Petani Di Desa Pinggondani Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember.
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas dan Keluarga 2019
FKEP Universitas Jember
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas dan Keluarga 2019
FKEP Universitas Jember

BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan pendidikan kesehatan dilakukan untuk meningkatkan
pengetahuan petani tentang pentingnya penggunaan Alat Perlindungan
Diri (APD) saat bekerja.

2.1.2 Tujuan Khusus


a. Petani dapat memahami tentang pengertian Alat Perlindungan Diri
(APD)
b. Petani dapat memahami tentang kriteria Alat Perlindungan Diri
(APD)
c. Petani dapat memahami jenis dan penggunaan Alat Perlindungan

Diri (APD)

2.2 Manfaat
2.2.1 Bagi Komunitas Petani
Diharapkan setelah diberikan pendidikan kesehatan oleh mahasiswa
Fakultas Keperawatan Universitas Jember, pengetahuan petani terkait
fungsi APD, macam-macam APD serta pentingnya penggunaan APD
bagi petani saat bekerja.

2.2.2 Bagi Keluarga


Diharapkan setelah diberikan pendidikan kesehatan oleh mahasiswa
Fakultas Keperawatan Universitas Jember dapat meningkatkan
pengetahuan akan keamanan dan kesehatan dari pekerjaannya sebagai
petani untuk keluarga.

2.2.3 Bagi Tenaga Kesehatan


Menumbuhkan semangat pantang menyerah dalam memberikan
pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
petani terkait pentingnya penggunaan APD.
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas dan Keluarga 2019
FKEP Universitas Jember
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas dan Keluarga 2019
FKEP Universitas Jember

BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

1.1 Dasar Pemikiran

Indonesia merupakan salah satu negara agraris dimana masyarakatnya


sebagian besar adalah petani. Sektor pertanian di Indonesia selama ini maih bisa
diandalkan, karena sektor pertanian mampu memberikan pemulihan dalam
mengatasi krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997. Mata pencaharian petani
di Indonesia mecakup 65% penduduk (Yuliyanah dan Meikawati, 2015).
Salah satu provinsi di wilayah Jawa Timur yaitu Kabupaten Jember
merupakan salah satu kabupaten dengan mayoritas penduduknya bekerja di
bidang pertanian, dengan total pekerja yang ada sebanyak 1.117.132 orang, atau
sekitar 46% dari seluruh pekerjanya (Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember,
2017). Petani di Jember dalam melaksanakan pekerjaannya bercocok tanam,
menggunakan pestisida sebagai salah satu hal penting yang mereka gunakan untuk
menunjang hasil dari pertanian. Pestisida merupakan bahan kimia yang digunakan
untuk memberantas hama sehingga dapat meningkatkan hasil tanam petani.
Penggunaan pestisida oleh petani semakin hari kian meningkat, namun tidak
diimbangi dengan peningkatan pemahaman petani dalam menggunakan pestisida
(Yuantari, MG, Catur, 2013). Penggunaan pestisida dalam suatu lahan pertanian
diharapkan mampu meningkatkan hasil pertanian serta dapat membuat biaya
pengelolaan pertanian menjadi lebih efisien dan ekonomis (Afrianto, 2014).
Pestisida di dalamnya terkandung zat kimia berbahaya, maka dalam
penggunaannya dibutuhkan prosedur yang sesuai, agar tidak membahayakan
petani yang menggunakannya.
Dampak dari pemakaian pestisida adalah pencemaran air, tanah, udara serta
berdampak pada kesehatan petani, keluarga petani serta konsumen (As’ady, BJ.
Azmy, dkk, 2019). Setiap hari ribuan petani dan para pekerja di bagian pertanian
terpapar oleh pestisida dan setiap tahun diperkirakan jutaan orang yang terlibat di
pertanian menderita keracunan akibat pestisida, dalam beberapa kasus keracunan
pestisida, petani dan para pekerja pertanian lainnya terpapar pestisida pada saat
menyiapkan perlengkapan untuk menyemprot, mencampur pestisida, mencuci
peralatan/pakaian yang dipakai saat menyemprot, membuang rumput dari
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas dan Keluarga 2019
FKEP Universitas Jember

tanaman, mencari hama, menyiram tanaman dan memanen. Selain itu,


masyarakat sekitar lokasi pertanian juga sangat berisiko terpapar oleh pestisida
(Samosir, K, 2017). Oleh karena itu, perlunya penggunaan APD (Alat Pelindung
Diri) saat melakukan pencampuran dan penyemprotan pestisida. Petani yang tidak
menggunakan APD saat melakukan pencampuran atau penyemprotan pestisida,
dapat mengalami keluhan kesehatan. Empat keluhan kesehatan yang sering
muncul yaitu sakit kepala, kelelahan meningkat, gatal-gatal dan mual (Minaka,
2016). Efek negatif dari pajanan pestisida jangka panjang dapat menimbulkan
berbagai gangguan kesehatan yang salah satunya gangguan sistem saraf
(gangguan keseimbangan tubuh) (Samosir, K. dkk, 2017).

1.2 Kerangka Penyelesaian

Penggunaan pestisida dalam bidang pertanian

Defisit pengetahuan

Ketidakpatuhan dalam pemakaian APD

Defisiensi kesehatan komunitas

Pendidikan kesehatan dan demonstrasi


penggunaan APD

Tingkat pengetahuan dan kesadaran


pemakaian APD meningkat

Kepatuhan dalam menggunakan APD


meningkat
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas dan Keluarga 2019
FKEP Universitas Jember

BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


Pendidkan kesehatan dan demonstrasi mengenai penggunaan alat pelindung
diri pada kelompok tani yang berlangsung pada tanggal 23 Agustus 2019
dilakukan di Balai Desa Pinggondani Kecamatan SumberJambe Kabupaten
Jember.

4.2 Khalayak Sasaran


Khalayak sasaran pada Pendidikan kesehatan dan pelatihan cara
menggunakan alat pelndung diri adalah pada kelompok tani.

4.3 Metode yang Digunakan


1. Jenis model pembelajaran : Ceramah dan Demonstrasi
2. Landasan teori : Diskusi
3. Langkah pokok
a. Mengadakan pertemuan dan menciptakan suasana yang nyaman dan
baik dengan memperkenalkan diri serta menjelaskan mengenai
maksud dan tujuan dari tindakan yang akan dilakukan, serta tak lupa
kontrak waktu dan tempat.
b. Mengkaji keadaan kesehatan yang ada dalam masyarakat
c. Mengidentifikasi pilihan tindakan yang tepat untuk masyarakat
d. Mebuat kesepakatan dengan masyarakat terkait tindakan yang
dilakukan
e. Menetapkan tindak lanjut dari tindakan yang telah disepakati
f. Memberikan edukasi kepada masyarakat terkait tindakan yang
sudah disepakati
g. Menjelaskan tujuan dan manfaat dari tindakan yang diberikan
h. Melakukan kegiatan yang sudah disepakati
i. Melakukan penilaian terhadap masyarakat terkait kemampuan
masyarakat dalam melaksanakan tindakan
j. Mengevaluasi tindakan yang dilaksanakan
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas dan Keluarga 2019
FKEP Universitas Jember

k. Menetapkan rencana tindak lanjut kegiatan

4. Setting Tempat

: Peserta

: Pemateri
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas dan Keluarga 2019
FKEP Universitas Jember

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, Defri. 2014. Pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan, sikap dan tin-
dakan petani paprika di desa Kumbo-Pasuruan terkait penggunaan alat
pelindung diri (APD) dari bahaya pes-tisida tahun 2014. Skripsi. Jakarta:
Uni-versitas Islam Negeri Syarif Hidayatul-lah. [online]
http://repository.uinjkt.ac.id.
Akbar,F. 2018. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Dengan Pemakaian Apd
(Alat Pelindung Diri) Pada Petani Bawang Merah Di Desa Bojonangka.
Skripsi FIK Universitas Muhammadiyah Surakarta.
As’ady, BJ. Azmy. 2019. Dkk. Analisis Efek Penggunaan Alat Pelindung Diri
Pestisida pada Keluhan Kesehatan Petani di Desa Pringgondani
Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember. Journal of Agromedicine
and Medical Sciences.5(1).
Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember. 2017. Kabupaten Jember dalam Angka.
Publikasi No. 35096.1701. Jember: Badan Pusat Statistik Kabupaten
Jember.
Badan Pusat Statistik. 2014. Penduduk berumur 15 tahun keatas yang bekerja
menurut lapangan usaha utama dan jenis kelamin 2010 [Internet]. Diakses
pada tanggal 21 Agustus 2019. Diunduh dari: https://www.bps.go.id.
Mahyuni, E. L. 2015. Faktor risiko dalam penggunaan pestisida terhadap keluhan
kesehatan pada petani di Kecamatan Vol. 5 No. 1 (2019) Journal of
Agromedicine and Medical Sciences 38 Berastagi Kabupaten Karo 2014.
Kesmas. 9 (1): 79-89.
Minaka, I. D. A., A. A. Sawitri. dan D. N. Wirawan. 2016. Hubungan penggunaan
pestisida dan alat pelindung diri dengan keluhan kesehatan pada petani
holtikultura di Buleleng, Bali. Public Health and Preventive Medicine
Archive. 4 (1): 94-103.
Novianto, N.D. 2015. Penggunaan Alat Pelindung Diri (Apd) Pada Pekerja
Pengecoran Logam Pt. Sinar Semesta (Studi Kasus Tentang Perilaku
Penggunaan Alat Pelindung Diri (Apd) Ditinjau Dari Pengetahuan
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas dan Keluarga 2019
FKEP Universitas Jember

Terhadap Potensi Bahaya Dan Resiko Kecelakaan Kerja Pada Pekerja


Pengecoran Logam Pt. Sinar Semesta Desa Batur, Ceper, Klaten). Jurnal
Kesehatan Masyarakat (E-Journal). 3 (1), http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/jkmn.
Osianana,R.2018. Analisis Faktor Predisposisi Penggunaan Alat Pelindung Diri
Pada Petani Pekon Srikaton Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu.
FK Universitas Lampung. Bandar Lampung [Skripsi]. Diunduh dari
http://digilib.unila.ac.id. Diakses pada tanggal 21 Agustus 2019.
Samosir. K. dkk. 2017. Hubungan Pajanan Pestisida dengan Gangguan
Keseimbangan Tubuh Petani Hortikultura di Kecamatan Ngablak
Kabupaten Magelang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 16 (2):1-
7.
Susanto, T., Purwandari, R., Wuryaningsih, E. 2016. Model Kesehatan
Keselamatan Kerja Berbasis Agricultural Nursing: Studi Analisis Masalah
Kesehatan Petani. Jurnal Ners Vol. 11 No. 1 April 2016: 45-50.
Yuantari, Maria G. Catur. 2015. Analisis Risiko Pajanan Pestisida Terhadap
Kesehatan Petani. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 10 (2). 239-245.
Yuliyanah, W. dan W. Meikawati. 2015. Pendidikan dan sikap dengan praktik
penggunaan alat pelindung diri ( apd ) pada petani bawang merah
10(2):81–89.
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas dan Keluarga 2019
FKEP Universitas Jember

Lampiran:

Lampiran 1 : Berita Acara


Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Standar Operasional Prosedur (SOP)
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Media (leaflet dan flip chart)
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas dan Keluarga 2019
FKEP Universitas Jember

Lampiran 1: Berita Acara

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2018/2019

BERITA ACARA
Pada hari Selasa tanggal 23 bulan Agustus 2019 jam 11.00 WIB di Fakultas
Keperawatan Universitas Jember telah dilaksanakan kegiatan pendidikan
kesehatan dan konseling K3: Pentingnya Penggunaan Alat Perindungan Diri
(APD) pada petani di Desa Pinggondani Kecamatan Sumberjambe Kabupaten
Jember oleh Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Jember yang diikuti
oleh 8 orang (daftar terlampir).

Jember, 23 Agustus 2019


Penguji,
Ujian Praktikum
Keperawatan Komunitas

(Hanny, Rasni., S.Kp., M.Kep)


Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas dan Keluarga 2019
FKEP Universitas Jember

Lampiran 2: Daftar Hadir


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN
PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2019/2020

DAFTAR HADIR
Kegiatan Pendidikan Kesehatan Dan Konseling Tentang Pendidikan
Kesehatan K3: Pentingnya Penggunaan Alat Perindungan Diri (APD) pada
petani” Oleh Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Jember. Pada hari
ini, Jum’at, 23 bulan Agustus 2019 jam 11.00 WIB bertempat di Desa
Pinggondani Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember.

No. Nama Alamat Tanda


Tangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas dan Keluarga 2019
FKEP Universitas Jember

17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.

Jember, 23 Agustus 2019


Penguji,
Ujian Praktikum
Keperawatan Komunitas

(Hanny, Rasni., S.Kp., M.Kep)


Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas dan Keluarga 2019
FKEP Universitas Jember

Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Pendidikan Kesehatan K3: Pentingnya Penggunaan Alat


Perindungan Diri (APD) pada petani di Desa Pinggondani
Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember
Sasaran : Petani
Waktu : 11.00 – selesai
Hari/Tanggal : Jumat, 23 Agustus 2019
Tempat : Balai Desa Pinggondani Kecamatan Sumberjambe Kabupaten
Jember

1. Standar Kompetensi
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang Alat Perlindungan Diri
(APD) dapat meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran
petani terkait pentingnya penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD)
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit sasaran akan
mampu
a. Memahami tentang pengertian Alat Perlindungan Diri (APD)
b. Memahami tentang kriteria Alat Perlindungan Diri (APD)
c. Memahami jenis dan penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD)
3. Pokok Bahasan: Pendidikan kesehatan tentang penggunaan alat
perlindungan diri
4. Sub pokok Bahasan
a. Pengertian Alat Perlindungan Diri (APD)
b. Kriteria Alat Perlindungan Diri (APD)
c. Jenis dan penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD)
d. Perkembangan Alat Perlindungan Diri (APD)
5. Waktu: 45 menit
6. Bahan/Alat yang Diperlukan : Materi dan media
7. Model Pembelajaran
a. Jenis model penyuluhan: demonstrasi
b. Landasan teori : Diskusi (Tanya jawab)
c. Langkah pokok
a) Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b) Mengidentifikasi pilihan tindakan
c) Melakukan Pendidikan mengenai Alat Perlindungan Diri (APD)
d) Menetapkan tindak lanjut sasaran

8. Setting Tempat
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas dan Keluarga 2019
FKEP Universitas Jember

Keterangan :

: Pemateri

: Sasaran

9. Persiapan
Penyuluh menyiapkan materi dan media mengenai Alat Perlindungan Diri
(APD) bagi petani.
10. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Tindakan Waktu
Proses
Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
Pendahuluan 1. Salam pembuka Memperhatikan 2 menit
2. Memperkenalkan
diri
3. Menjelaskan tujuan
umum dan tujuan
khusus
4. Kontrak waktu dan
tempat
Penyajian 1. Menjelaskan Memperhatikan dan
mengenai materi : memberi tanggapan 25 menit
a. Pengertian Alat
Perlindungan Diri
(APD)
b. Kriteria Alat
Perlindungan Diri
(APD)
c. Dasar hukum
Alat Perlindungan
Diri (APD)
d. Jenis dan
penggunaan Alat
Perlindungan Diri
(APD)
e. Perkembangan
Alat Perlindungan
Diri (APD)
2. Mendemostrasikan
cara penggunaan
APD yang benar
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas dan Keluarga 2019
FKEP Universitas Jember

Penutup a. Menyimpulkan Memperhatikan dan 3 menit


materi yang telah menanggapi
diberikan
b. Mengevaluasi hasil
pendidikan kesehatan
dan demonstrasi
terkait Alat
Perlindungan Diri
(APD)
c. Salam penutup

11. Evaluasi :
a. Apa yang disebut dengan Alat Perlindungan Diri (APD)?
b. Bagaimana kriteria Alat Perlindungan Diri (APD) ?
c. Apa saja jenis Alat Perlindungan Diri (APD) ?
d. Bagaimana cara penggunaan Alat Perlindungan Diri (APD) ?
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas dan Keluarga 2019
FKEP Universitas Jember

Lampiran 4 : Standar Operasional Prosedur (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENDIDIKAN KESEHATAN
ALAT PELINDUNG DIRI

FKEP
UNIVERSITAS JEMBER

PROSEDUR NO NO REVISI: HALAMAN:


DOKUMEN:
1 PENGERTIAN Alat pelindung diri adalah seperangkat alat yang
digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi
seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan
adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja.

2 TUJUAN 1. Melindungi para pekerja dan orang lain di


tempat kerja
2. Menjamin agar setiap sumber produksi dapat
dipakai secara aman dan effisien
3. Menjamin proses produksi berjalan secara aman
3 INDIKASI Komunitas Petani
4 KONTRAINDIKASI Tidak ada kontraindikasi
6 PERSIAPAN Alat :
SETTING & ALAT 1. Topi
2. Kacamata
3. Masker Respratory
4. Sarung Tangan
5. Pakaian Lengan Panjang dan Celana Panjang
6. Sepatu Boots
7. Apron (Celemek)
7 CARA BEKERJA
Orientasi
Pada tahap ini, perawat melakukan:
1. Memberi salam terapeutik
2. Menciptakan suasana aman dan nyaman
3. Evaluasi/validasi dengan menanyakan perasaan komunitas petani dan
kesiapan mereka saat ini
4. Kontrak:
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yakni
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas dan Keluarga 2019
FKEP Universitas Jember

2) Menjelaskan prosedur tindakan


3) Menjelaskan waktu berlangsungnya kegiatan selama 20 menit
4) Mempersilahkan audiens untuk bertanya
Tahap Kerja
1. Identifikasi sumber daya (misalnya, tenaga, ruang, peralatan, uang,
dan lain-lain) yang diperlukan untuk melaksanakan program
2. Manfaatkan sistem dukungan sosial dan keluarga untuk
meningkatkan efektivitas gaya hidup atau modifikasi perilaku
kesehatan
3. Kembangkan materi pendidikan tertulis yang tersedia dan sesuai
dengan audiens [yang menjadi] sasaran
4. Berikan ceramah untuk menyampaikan informasi dalam jumlah
besar, [pada] saat yang tepat
5. Lakukan demonstrasi/demonstrasi ulang, partisipasi pembelajar, dan
manipulasi bahan [pembelajaran] ketika mengajarkan keterampilan
psikomotorik
6. Berikan diskusi kelompok dan bermain peran untuk mempengaruhi
keyakinan terhadap kesehatan, sikap, dan nilai-nilai
Tahap Terminasi
1. Lakukan evaluasi pada keluarga
2. Memberi pujian atas keberhasilan tindakan yang telah dilakukan
Rencana Tindak Lanjut
1. Rencanakan tindak lanjut jangka panjang untuk memperkuat
perilaku kesehatan atau adaptasi terhadap gaya hidup
2. Kontrak yang akan datang : Menyepakati kegiatan,waktu dan tempat
yang akan datang
8 EVALUASI 1. Evaluasi respon klien setelah melakukan kegiatan
2. Evaluasi kemampuan klien untuk melakukan
secara mandiri.
9 DOKUMENTASI Dokumentasikan pada catatan keperawatan.
10 REFERENSI Bulechek G., M., dkk. 2016. Nursing Interventions
Classification (NIC), 6 th Indonesia Edition.
Oxford: Elsevier Inc.
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas dan Keluarga 2019
FKEP Universitas Jember

Lampiran 5 : Materi

ALAT PELINDUNG DIRI

A. PENGERTIAN
Alat Pelindung Diri didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk
melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya
kontak dengan bahaya (hazard) ditempat kerja, baik yang bersifat kimia,
biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan lain-lain (Novianto,N.D., 2015).
B. KRITERIA
Proses penggunaan APD harus memenuhi beberapa criteria, antara lain:
1) Hazard telah diidentifikasi.
2) APD yang dipakai sesuai dengan hazard yang dituju.
3) Adanya bukti bahwa APD dipatuhi penggunaannya
C. JENIS DAN PENGGUNAANNYA PADA PERTANIAN
a. Topi : mencegah masuknya racun melalui kulit kepala. Jenis topi yang
digunakan adalah jenis topi yang berpinggiran lebar agar dapat melindungi
area tengkuk dan tentunya area kulit kepala agar terhindar dari percikan
pestisida di udara dan kemungkinan dapat menempel pada kulit kepala. Topi
yang harus digunakan adalah topi yang berbahan dari bahan plastik.

b. Kaca mata: melindungi mata dari percikan pestisida yang terbawa angin.
Jenis kaca mata yang digunakan untuk bekerja adalah jenis kaca mata yang
terbuat dari bahan plastik.

c. Masker respiratoty: melindungi area pernapasan agar terhindar dari


menghirup percikan pestisida. Jenis masker yang digunakan saat bekerja ini
adalah jenis masker yang tahan terhadap cairan agar percikan pestisida tidak
dapat menembus masuk ke dalam saluran pernapasan maupun saluran
pencernaan.
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas dan Keluarga 2019
FKEP Universitas Jember

d. Sarung tangan : terbuat dari bahan karet yang panjang hingga menutupi
bagian pergelangan tangan. Hal ini bertujuan untuk melindungi tangan dari
percikan pestisida melalui udara akibat hembusan angin.

e. Pakaian lengan panjang dan celana panjang : melindungi tubuh dari


percikan pestisida mengenai kulit, sebaiknya tanpa kantong dan tanpa lipatan.

f. Sepatu boots : untuk mencegah pestisida menempel pada punggung kaki.


Sepatu boot sangat penting bila pekerja penyemprot pestisida yang berbentuk
debu, apalagi jenis herbisida yang diaplikasikan di atas permukaan tanah
(dekat dengan kaki splikator). Sepatu boot sebaiknya terbuat dari neoprene.

g. Clemet (apron) : berfungsi agar tubuh tim semprot tidak


terpapar bahan kimia karena terbuat dari bahan yang tahan air.

D. PERKEMBANGAN APD
Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena (memakai APD yang
kurang tepat,cara pemakaian APD yang salah, APD tak memenuhi persyaratan
standar). Rendahnya kesadaran pekerja terhadap Keselamatan kerja. Karena
tidak enak /kurang nyaman. APD dapat menularkan penyakit,bila dipakai
berganti-ganti.
Preplanning Ujian Praktikum Keperawatan Komunitas dan Keluarga 2019
FKEP Universitas Jember

Lampiran 6 : Media (Leaflet)

Anda mungkin juga menyukai