NAMA:
KELAS:
MAKANAN INTERNASIONAL(KONTINENTAL)
Pengertian Masakan Kontinental
Masakan Kontinental adalah masakan yang berasal dari negara yang mempunyai dataran luas,
seperti Perancis, Inggris, Amerika, Australia (negara negara Eropa).
Masakan kontinental biasanya menggunakan bumbu instan atau bumbu siap pakai berupa bumbu
kering. Bumbu yang banyak digunakan orang Eropa adalah bumbu herb, dan garam, tidak
menyukai vetsin. Teknik pengolahannya pun simple (mudah), singkat atau cepat. Masakan
kontinental dilakukan secara bertahap dengan alat makan berbeda tiap jenis makanan dan
dihidangkan sesuai giliran. Susunan makanan utama merupakan satu rangkaian yang terdiri
protein hewani, makanan pokok dan sayuran. Protein hewani berasal dari lauk pauk yang
biasanya menggunakan daging dan makanan pokok sebagai sumber karbohidrat menggunakan
kentang. Porsi karbohidrat lebih sedikit daripada protein hewani sehingga porsi protein hewani
merupakan makanan utama lebih banyak dari makanan pokok.
1) Appetizer (makanan pembuka )
Appetizer, dalam istilah bahasa Indonesia yaitu ‘hidangan pembuka’. Sedangkan istilah Perancis
menyebutnya Hors d’oeuvre (starter). Appetizer merupakan penghantar untuk menikmati
hidangan utama (main course) .Sebagai hidangan pembuka appetizer berfungsi untuk
membangkitkan selera atau merangsang nafsu makan. Appetizer hendaknya memiliki rasa yang
enak, ringan, menyegarkan (biasanya rasanya agak asam untuk merangsang selera makan),
berukuran kecil (biet size, fnger food), dan disajikan dengan penampilan menarik.Appetizer
dapat berupa hidangan panas (canape, fritters, soup) atau dingin (salad, Chilled Fruit Cocktail,
Shrimp Cocktail), dan adakalanya berasa pedas.
Hidangan appetizer hendaknya disajikan dengan prima, meliputi rasa, aroma, penampilan, dan
kesesuaian dengan alat saji agar dapat membangkitkan selera dan memberikan kesan bahwa
hidangan yang akan disajikan setelahnya akan lebih enak lagi.
a) Lauk pauk hewani yang dihidangkan pada main course seperti daging, ikan (kakap, tuna,
tenggiri), unggas (ayam, bebek, kalkun), dan sea food (kerang, cumi-cumi, udang, lobster,
kepiting) yang diolah dengan bermacam-macam cara dan menghidangkanya dengan saus dan
besar porsinya berkisar 175 gram s.d 225 gram.
b) Sayuran yang dihidangkan pada main course ialah sayuran kontinental. Pada umumnya seperti
buncis, bunga kol, lobak putih, brocoli, asparagus, dan lainya dan besarnya adalah 75gram.
c) Untuk garniture, kentang maupun penggantinya seperti macam-macam pasta yang
dihidangkan dengan roti/roll yang besar porsinya 75 gram. Untuk nasi kadang juga mengganti
kentang dengan lauk-pauk yang sesuai.
Contoh salah satu Main course:
3) Dessert (makanan penutup)
Dessert atau hidangan penutup berfungsi untuk menghilangkan kesan dari hidangan sebelumnya.
Dessert disebut juga hidangan pencuci mulut. Rasa dessert umumnyaadalah manis. Dessert
terdiri dari 3 (tiga) macam, yaitu :
a) Hot dessert, dihidangkan pada suhu 60o C. contoh: kue sus isi manis, cake, puding roti,
puding karamel, pancakes, dsb.
b) Cold dessert, dihidangkan pada suhu 10-15o C. contoh: macam-macam puding, cooktail,
dsb.
c) Frozen dessert, dihidangkan pada suhu 0o C. contoh: macam-macam ice cream, sorbet, punch,
dsb.
Contoh salah satu desert :
Selain susunan urutan makanan, kegiatan makan di negara-negara Eropa diberikan menurut
pembagian waktu makan yaitu :
1) Breakfast 06.00-09.00.
2) Brunch 10.00 (minum kopi/cemilan, sarapan bukan makan siang pun bukan).
3) Lunch 12.00-15.00 (menu tergantung keluarga)
4) Afernoon Tea 16.00-18.00 (tea/cookies/cemilan di sore hari)
5) Dinner 19.00-21.00
6) Supper tengah malam (biasanya setelah menonton acara tengah malam).
Teknik pengolahan hidangan kontinental panas kering dan panas basah
Dalam mengolah makanan kontinental ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dan kita
pahami secara jelas yaitu, teknik memasak.
* BOILING, : yaitu teknik memasak dengan menggunakan air yang sudah mendidih
* SIMMERING : merupakan teknik memasak dengan menggunakan air mendidih tapi terus
direbus dalam jangka waktu yang cukup lama dengan menggunakan api kecil,hal ini bertujuan
untuk menghindari hancurnya bahan makanan ,tapi memiliki tektur yang lebih lunak
* STUFFING. : merupakan teknik memasak dengan menggunakan cairan atau saus dengan
jumlah yang sama dengan bahan yang akan direbus
* BRAISING. : merupakan teknik memasak dengan cara merebus makanan terlebih dahulu
kemudian dilanjutkan dengan mensimmer dengan tempat yang tertutup,cairan yang digunakan
bisa berupa kaldu atau saus
* BLANCING, merupakan teknik memasak yang hanya mencelupkan atau menyeduh bahan
makanan dengan air mendidih ,blancing memiliki tujuan untu :
1. Membunuh kuman penyakit.
2. Memudahkan mengupas kulit makanan
3. Mengurangi uap makanan yang adapt memerihkan mata
4. Memperbaiki warna sayuran
5. Mengurangi bau kurang sedap pada makanan
* GRILLING,yaitu teknik memasak makanan dengan menggunakan alat grill yaitu plat baja
yang dfipanaskan dengan api sehingga bahan makanan yang diletakkan diatsnya menjadi matang
* Baking, meru[akan teknik memasak dengan menggunakan oven tapi istilah ini khusus
digunakan pada prosews pembuatan roti dan cake
* DEEP FAT PRAYING( menggoreng ) yaitu teknik memasak dengan menggunakan minyak
yang banyak untuk memasak bahan makanan, ada 3 cara menggoreng yaitu
1. French style ,yaitu teknik menngoreng dengan cara melapisi tepung bahan makanan yang akan
di goreng
2. English style ,yaitu makan sebelum di goreng terlebih dahulu di breadid yitu dengan
mencelupkan kedalam putyih telur dan tepung panir baru di goreng
3. Orly style yaitu teknik memasak dengan mencelupkan bahan makanan kedalam frying butter
kemudian baru di goreng ( yaitu adonan telur,susu dan tepung ) misalnya banana pritune atau
pineaple pritune
Makanan nusantara merupakan makanan yang dikonsumsi oleh golongan etnik tertentu, dengan
wilayah yang spesifik dan diolah dari resep nyang dikenal masyarakat setempat, bahan-bahan
nya diperolehdari sumber local, serta sesuai dengan selera masyarakat sekitar.
- tingkat pendidikan
SUSUNAN MENU
MAKANAN POKOK
Makanan pokok memiliki ciri hidangan yang mengandung kalori tinggi dan mengandung zat
hidrat arang yang tinggi, tidak memiliki rasa atau netral sehingga cocok untuk disajikan dengan
berbagai hidangan, serta mengenyangkan. Contoh: Nasi, jagung, mie, dll.
Contoh:
LAUK PAUK
Contoh:
SAYURAN
Contoh:
TEKNIK MENGOLAH/MEMASAK
Pemanasan
Pemanasan yang dapat berupa pemasakan ditujukan untuk memberikan kondisi agar produk
tersebut siap untuk dikonsumsi ataupun siap digunakan pada proses berikutnya
· Pemanasan basah
Pemanasan basah adalah pemanasan dimana terjadi kontak langsung antara bahan dengan cairan
sebagai perantara panas
o Merebus
o Meliwet
Yaitu memasak bahan makanan dengan menggunakan air mendidih dan pada umumnya bahan
makanan tersebut termasuk jenis padi-padian
o Dibubur
Yaitu memasak bahan makanan dengan menggunakan air dimana bahan makanan tersebut
dimasak hingga lunak dengan perbandingan 1 : 4. Contoh : padi-padian dan kacang-kacangan
o Dikolak
Yaitu memasak bahan makanan dengan menggunakan air santan, bumbu, rempah-rempah, dan
gula merah sebagai pemanis. Contoh : kolak pisang
o Dipindang
Yaitu memasak bahan makanan dengan menggunakan cairan yang diberi bumbu serta
menyerupai sayur. Untuk warna pada hidangan biasanya menggunakan kunyit ataupun kluwak.
Perbandingan isi dengan cairan yaitu 1 : 2
· Dibesta
Yaitu memberi lapisan gula pada makanan setelah digoreng dan dipanggang. Contoh : gemblong
· Diurap
Yaitu memasak bahan makanan yang umumnya terdiri dari sayuran rebus ataupun mentah dan
dicampur dengan sambal kelapa. Contoh : urap bali dan trancam
· Diacar
Yaitu memasak bahan makanan dengan diberi bumbu yang mengandung cuka, pengolahan
dengan tehnik ini dapat dalam keadaan mentah dapat pula matang. Contoh : acar timun dan acar
kuning
· Dipepes
Yaitu memasak bahan makanan dimana bahan makanan tersebut diberi bumbu terlebih dahulu
dikukus, setelah matang dapat pula dipanggang atau dibakar dengan tujuan untuk menambah
harum. Contoh : pepes ikan
· Pemansan kering
Pada pemanasan kering tidak lagi terjadi kontak langsung antara air dengan bahan.
o Disangrai
Tujuan utama disangrai adalah untuk memberikan kondisi tertentu bagi bahan untuk siap diolah
pada proses berikutnya seperti pembuatan bubuk
o Digoreng
Digoreng selalu untuk mematangkan produk, juga untuk mengkondisikan produk agar siap untuk
dikonsumsi
Daging merupakan kumpulan otot-otot binatang yang disembelih berkaki 4 yang umumnya
dimakan.
Dalam pembuatan kaldu disarankan untuk merebus daging dengan air dingin agar pori-pori
daging terbuka dan mengeluarkan sari dan zat gizi sehingga kaldu yang dihasilkan lebih
berkualitas. Sedangkan dalam pembuatan empal daging disarankan untuk menggunakan air
panas untuk menghasilkan daging yang menyimpan rasa daging dan tidak hambar.