Anda di halaman 1dari 2

Robby Malik Al ummat

Ilmu Tafsir
XI Agama

Kandungan Al-Qur’an Tentang Toleransi dan etika Dalam Pergaulan

1. Q.S. Al-Kafirun/109:1-6
Surah Al-Kafirun diturunkan secara keseluruhan untuk menjawab ajakan tokoh-
tokoh kafir Quraisy kepada Nabi Muhammad SAW. Mereka antara lain Walid bin
Mughirah,al-As bin Wa’il as-Sahim, al-Aswad bin Abdul Muthalib, Umayyah ibnu
Khalaf.
Surah Al-Kafirun ayat 1-3 merupakan pernyataan tegas bahwa Tuhan yang
disembah Nabi Muhammad SAW. dan para pengikut beliau bukan apa yang disembah
oleh orang-orang kafir. Sebaliknya, orang-orang kafir pun bukan penyembah Tuhan yang
disembah Nabi Muhammad SAW.
Pada ayat 4 dan 5 ditegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki konsistensi
dalam pengabdiannya. Artinya, apa yang beliau sembah tidak akan berubah-ubah. Cara
ibadah kaum muslimin berdasarkan petunjuk Allah SWT., sedangkan cara ibadah orang
kafir hawa nafsu.
Pada ayat 6 dijelaskan adanya pengakuan eksistensi secara timbal-balik, yaitu
untukmu agamamu dan untukku agamaku. Dengan demikian, masing-masing dapat
melaksanakan apa yang dianggapnya benar dan baik, tanpa memaksakan pendapat
kepada orang lain dan sekaligus tidak mengabaikan keyakinan masing-masing.
2. Q.S. Yunus/10:40-41

Pada ayat 40, Allah menegaskan bahwa umat Nabi Muhammad SAW. terbagi
menjadi dua kelompok dalam mengimani Muhammad sebagai Rasul dan wahyu Al-
Qur’an yang diterimanya. Sebgaian menerima Al-Qur’an dan mengikuti ajaran Nabi
Muhammad SAW. Dan sebagian yang lain tidak beriman dan mendustakan Nabi
Muhammad.

Pada Ayat 41, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk tegar
dalam menghadapi orang-orang yang ingkar akan ajaran yang dibawanya. Segala
perbuatan sekecil apapun pasti ada balasannya. Amal baik akan mendapatkan balasan
yang baik, sebaliknya amal buruk akan mendapatkan keburukan.
3. Q.S. Al-Kahf/18:29

Ayat ini menegaskan kepada semua manusia termasuk kaum musyrikin yang
angkuh bahwa kebenaran, yaitu wahyu Ilahi (Al-Qur’an) yang turun dan disampaikan
oleh Rasulullah SAW. datangnya dari Tuhan yang memelihara alam semesta ini.
Ayat tersebut juga menerangkan kerugian dan kesengsaraan akibat penganiayaan
diri itu dengan menyatakan “ Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang yang
zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka sehingga mereka tidak bisa keluar
dari api dan terpaksa menjalani siksaan. Jika mereka minta pertolongan dari ganasnya api
neraka, mereka akan diberi minum air seperti cairan besi atau minyak keruh yang
mendidih dan tentu akan menghanguskan badan mereka. Itulah seburuk-buruk minuman
dan tempat istirahat yang buruk.”

4. Q.S. Al-Hujurat/49:10-13

Ayat 10-13 Surah Al-Hujurat menerangkan tentang etika atau akhlak baik yang
berhubungan dengan sikap seorang mukmin terhadap Allah SWt., Nabi Muhammad
SAW., sesame mukmin, serta sopan santun dalam pergaulan antarbangsa.

Pada ayat 10 Allah SWT menegaskan bahwa walaupun orang-orang mukmin


berbeda-beda bangsa, etnis, bahasa, warna kulit dan adat kebiasaannya serta stratifikasi
sosialnya, mereka adalah satu dalam persaudaraan Islam. Persaudaraan bisa diibaratkan
laksana ratusan atau bahkan ribuan lidi yang diikat menjadi satu sehingga tidak mudah
dipatahkan.

Pada Ayat 11 Allah SWT menegaskan bahwa umat Islam tidak boleh megolok-
olok, baik berupa ejekan, perkataan, sindiran maupun kelakar yang bersifat merendahkan
diri. Mengolok-olok akan menimbulkan kemarahan orang lain yang dapat memancing
pertengkaran dan perkelahian.

Pada ayat 12, Allah SWT, melarang orang-orang yang beriman cepat
berprasangka. Sebab, sebagian dari prasangka adalah dosa yang harus dijauhi. Di
samping itu, Allah SWT, juga melarang untuk memcari-cari kesalahan orang lain,
menggunjing atau gibah.

Pada ayat 13, Allah menegaskan kepada semua manuisa bahwa mereka diciptakan
dari seorang laki-laki dan perempuan. Dia meciptakan manusia secara pluralistic,
berbangsa. Bersuku yang bermacam-macam dengan keanekargaman dan kemajemukan
manusia bukan untuk berpecah belah atau saling merasa paling benar, melainkan untuk
saling mengenal, bersilaturahmi, berkomunikasi, serta saling memberi dan menerima.

Anda mungkin juga menyukai