Anda di halaman 1dari 71

1

AYAT-AYAT AL-QURAN TENTANG ANJURAN BERTOLERANSI


Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab
dan sopan santun membaca Al Qur’an.

 Q. S. Al Kaafirun

 Q.S. Al Yunus : 40 - 41

 Q.S. Al Kahfi : 29

1. Terjemahan ayat
Terjemahan Q.S. Al Kaafirun , 109 : 1 - 6 adalah :
Katakanlah ( Muhammad), “ Wahai orang-orang kafir ! (1)
aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, (2)
dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah, (3)
dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, (4)
dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah, (5)
untukmu agamamu, dan untukku agamaku.” (6)

2. Kandungan
o Pegasan kepercayaan atau keyakinan bahwa Tuhan yang disembah oleh Nabi
Muhammad saw dan umat Islam itu berbeda dengan Tuhan yang disembah oleh orang-
orang kafir.
o Allah SWT menyuruh kepada Nabi Muhammad saw dan umat Islam untuk tidak
mencampuradukkan kepercayaan kepada Allah Yang Mahaesa dengan kepercayaan
kemusyrikan yaitu sesembahan selain Allah.
o Ketegasan penolakan Nabi Muhammad saw untuk tidak membaurkan keimanan kepada
Allah dengan keimanan dan peribadatan yang diajarkan oleh orang-orang kafir.
2

3. Penjelasan
Qur’an Surat Al Kaafirun terdiri atas 6 ayat, termasuk golongan surat-surat Makiyyah.
Dinamai “ Al Kaafirun” ( orang-orang kafir), diambil dari perkataan “Al Kaafiruun” yang terdapat
pada ayat pertama surat ini.
Asbabun nuzul (latar belakang turunnya) surat Al Kaafirun adalah ketika para petinggi
kafir Quraisy terdiri atas Walid Al Mughirah, Aswad bin Abdul Muthallib, dan Umayyah bin
Khalaf datang kepada Rosulullah saw, menawarkan kompromi menyangkut pelaksanaan
ajaran agama secara bersama-sama. Usulnya, agar Nabi Muhammad saw beserta umatnya
mengikuti kepercayaan mereka dan merekapun akan mengikuti ajaran Islam. Mereka berkata
“ selama setahun kami akan menyembah Tuhanmu dan selama setahun juga kamu harus
menyembah Tuhan kami. Bila agamamu benar kami mendapatkan keuntungan karena bisa
menyembah Tuhanmu dan jika agama kami benar, kamupun memperoleh keuntungan.”
Mendengar usulan tersebut Nabi Muhammad saw menjawab dengan tegas, “ aku berlindung
kepada Allah dari perbuatan menyekutukan-Nya.” Maka turunlah ayat surat Al Kaafirun
tersebut yang kemudian dibacakannya.
Kata kafir berasal dari kata kufur, artinya menutupi kebenaran, melanggar kebenaran yang
telah diketahui, dan tidak berterima kasih. Kata kafir disebutkan dalam Al Qur’an sebanyak
525 kali semuanya mengacu kepada perbuatan mengingkari Allah swt, mengingkari nikmat-
nikmat Allah swt, membangkang hukum-hukum Allah swt, dan meninggalkan amal saleh yang
diperintahkan Allah swt.

Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al Qur’an), dan
diantaranya ada (pula) ada orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan
Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. (40)
Dan jika mereka (tetap) mendustakanmu ( Muhammad), maka katakanlah, “ bagiku
pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang
aku kerjakan dan aku pun tidak pertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.” (41)

1. Kandungan
o Sikap atau pandangan manusia setelah Nabi Muhammad SAW diutus sebagai Rosul dan
membawa kitab suci Al Qur’an, ada golongan manusia yang mengimaninya dan ada
golongan yang tidak mengimaninya.
o Allah SWT Maha Mengetahui sikap dan perilaku orang-orang yang taqwa yang senantiasa
berbuat kebaikan (muhsinin) dan orang-orang kafir yang berbuat kerusakan dimuka bumi
(mufsidin) .
o Sebagai orang yang beriman wajib mengajak kepada manusia ke jalan yang benar sesuai
dengan petunjuk Al Qur’an. Jika mereka bersikukuh pada pendiriannya maka kita tidak
bisa memaksanya, bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Seseorang tidak akan
memikul dosa orang lain, tetapi masing-masing akan memikiul dosanya sendiri-sendiri (
Q.S. Saba, 34 : 25)

2. Penjelasan
Qur’an Surat Yunus merupakan surat yang ke 10 terdiri atas 109 ayat, termasuk surat-
surat Makiyyah kecuali ayat 40,94,95 yang diturunkan di Madinah. Dinamai “surat Yunus”
karena dalam surat ini ditampilkan kisah Nabi Yunus a.s. dan pengikut-pengikutnya yang
teguh imannya.
Umat manusia setelah diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul Allah SWT yang
terakhir terbagi menjadi dua golongan. Ada golongan yang membenarkan terhadap kerasulan
Nabi Muhammad serta mengimani kebeneran Al Quran, tapi juga ada golongan yang
mendustakan kebenaran kerasulan Nabi Muhammad SAW dan mengingkari Al Qur’an. Allah
3

memberikan penghargaan bagi yang mengimaninya diberikan hak masuk surga. Tetapi
sebaliknya bagi orang yang mengingkarinya diberikan haknya di neraka.
Bagi orang yang telah beriman ( umat Islam ) harus berpendirian teguh terhadap
kebenaran yang telah diyakininya bahwa nabi Muhammad adalah rosul yang diutus Allah yang
terakhir, tidak ada rosul sesudahnya. Dan yakin bahwa Alqur’an merupakan kitab suci yang
benar, umat Islam harus menjadikannya sebagi pedoman hidup sampai akhir zaman. Dan
umat Islam harus yakin bahwa apa-apa yang datangnya dari Al Qur;an dan sunah Rosul
adalah benar tidak ada keraguan sedikitpun kepada keduanya.
Ayat tersebut juga mengisyaratkan kepada umat Islam apabila ada orang yang berbeda
sikap dab pandangan dengan kita, dimana sikap dan pandangan orang tersebut menurut kita
salah, kita wajib mengajaknya agar kembali kepada kebenaran sebagaimana yang tertulis
dalam Al Qur’an. Namun apabila mereka bersikukuh terhadap pendiriannya maka kita tidak
boleh memaksanya. Setiap manusia akan bertanggung jawab apa yang diperbuatnya besuk di
akherat ketika kita menghadap Allah SWT

2. Kandungan Ayat
o Kebenaran itu datangnya dari Allah SWT, sedangkan yang salah datangnya dari selain
Allah SWT.
o Manusia itu bebas memilih untuk menentukan pilihan apakah ia mau beriman atau ingkar
kepada Allah SWT (kafir).
o Pilihan manusia akan mengandung konsekuensi kehidupan di akherat. Bagi orang yang
menganut agama yang benar (Islam) maka Allah SWT akan menyediakan balasan surga.
Sebaliknnya orang yang berbuat zalim dan kafir akan dimasukkan ke dalam api neraka.

3. Penjelasan
Qur’an Surat Al Kahfi merupakan surat yang ke 18 terdiri atas 110 ayat, termasuk
golongan ayat Makiyyah. Dinamai “Al Kahfi” artinya “Gua” dan “ashhabul Kahfi” artinya: “
penghuni-penghuni gua”. Kedua nama ini diambil dari cerita yang terdapat dalam surat ini
pada ayat 9 sampai dengan 26, tentang beberapa orang pemuda yang tidur dalam gua
bertahun-tahun lamanya. Selain cerita tersebut, terdapat pula beberapa buah cerita dalam
surat ini yang kesemuanya mengandung I’tibar dan pelajaran yang amat berguna bagi
kehidupan manusia. Pada sejarah manusia yang dilukiskan dalam ayat tersebut Allah
menunjukkan Kemaha Kuasaan Allah terhadap segala yang terjadi di alam ini.
Dalam ajaran Islam melarang penganutnya memaksa orang lain untuk masuk Islam
(lihat Q.S. Al Baqarah ayat….).Umat Islam diharuskan tegas kepada keyakinan aqidahnya,
namun didorong untuk bersikap dan berperilaku toleran terhadap umat agama lain (non
Islam), diharapkan dapat bekerjasama yang berkaitan dengan muamalah sehingga tumbuh
kedamaian dan kerukunan antar umat beragama.
Kebebasan memilih agama merupakan hak Asasi Manusia yang tercantum dalam
piagam PBB tentang Hak-hak Asasi Manusia yang biasa disebut “The Universal Decl;aration
oh Human Rights” pasa 18 yang tercantum dalam Declarasi Kairo tentang Hak-hak Asasi
Manusia pasal 10. Di Indonesia tercantum pada Undang-undang Republik Indonesia No. 39
tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Bab III pasal 22.
Berbahagialah umat manusia yang telah masuk Islam dan telah dapat mengamalkan
ajaran-ajarannya. Allah akan memberikan rahmat dan karunia-Nya baik di dunia mapun di
akherat.( simak Qur’an Surat Al Mukminun 1 – 11 )
4

A. Aspek kognitif
1). Soal pilihan ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara menyilang (X) pada huruf a,b,c,d,
atau e
1. Dalam Q.S. Al Kaafirun terdapat lafal ada tanwin bertemu dengan huruf
mim, adalah bacaan…
a. Idghom bigunnah d. Izhar syafawi
b. Idghom bilagunnah e. iqlab
c. Ikhfa’ syafawi

2. Pada akhir surat Al Kaafirun terdapat lafal terjemahan yang benar


adalah…
a. bagiku amalanku dan bagimu amalanmu
b. untukmu agamamu dan untukku agamaku
c. bagimu Tuhan kamu dan bagiku Tuhan-ku
d. bagimu pendapat kamu dan bagiku pendapatku
e. untumulah pahalamu dan untukku pahalaku

3. Kerjasama antar umat beragama yang tidak diperbolehkan menurut ajaran Islam adalah…
a. Kerja sama dalam bidang ekonomi
b. saling tolong menolong masalah kemanusiaan
c. Kerja sama dalam bidang sosial
d. Kerja sama dalam bidang ritual dan aqidah
e. Saling berkunjung dan bersilaturrahmi

4. Dinamakan surat Al Kahfi karena didalamnya ada kisah atau cerita yang dapat diambil
I’tibar atau pelajaran bagi manusia yaitu…
a. kisah pemuda yang tertidur di gua bertahun-tahun lamanya
b. kisah nabi yunus yang ditelan ikan dilaut
c. kisah Raja Fir’aun yang berperang dengan Nabi Isa
d. cerita seorang anak yang durhaka dengan ibunya
e. cerita orang yang zalim terhadap Allah lalu disiksanya dalam api neraka

5. Lafal dalam ayat Q.S. Al Kahfi, 18 : 29


Maksud potongan ayat tersebut adalah…
a. kebenaran itu datangnya dari Allah semata
b. orang mukmin itu benar sedangkan orang kafir itu salah
c. agama yang benar dan diridloi Allah itu adalah agama Islam
d. setiap individu itu diberi kebebasan menentukan agama sendiri
e. bagiku (mukmin) agamaku dan bagimu ( kafir) agamamu

6. Pada akhir Q.S. Yunus 41 berbunyi : …


Lanjutan ayatnya adalah…

a. c. e.

b. d.

7. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut :


(1) melaksanakan syare’at sesuai dengan Al Qur’an adalah yang paling benar
(2) tidak ada paksanaan dalam memeluk agama Islam
5

(3) semua ajaran agama di bumi mempercayaai Tuhan itu satu


(4) semua agama di bumi adalah benar dan baik
(5) segala peristiwa yang terjadi di alam ini adalah kehendak Allah SWT

Dari pernyataan di atas tiga poin jawaban yang benar adalah…


a. (1), (3), (4) c. (2), (3), (5) e. (3), (4), (5)
b. (1), (2), (5) d. (2), (3), (4)

8. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 39 Tahun 1999 yang mengatur bahwa setiap
orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya
dan kepercayaannya tercantum dalam…
a. Bab I pasal 1 d. Bab III pasal 22
b. Bab II pasal 3 e. Bab III pasal 25
c. Bab II pasal 6

9. Kandungan Q.S. Yunus, ayat 40 – 41 adalah sebagai berikut. Adapun yang tidak termasuk
di dalamnya adalah…
a. sikap manusia terhadap Alqur’an ada yang mengimaninya dan ada yang kufur
b. Allah SWT mengetahui siapa diantara manusia yang berbuat kerusakan
c. tidak boleh memaksa memeluk agama /keyakinan yang kita anut.
d. umat Islam akan terlepas dari kesalahan yang dilakukan oleh umat agama lain
e. gambaran siksa di neraka bagi orang yang mengingkari kebenaran Al Qur’an

10. Salah satu kandungan Q.S. Al Kahfi ayat 29 adalah


a. manusia diberi kebebasan apakah ia mau beriman atau kafir
b. ketegasan sikap beragama bagimu agamamu dan bagiku agamaku
c. umat Islam diharuskan memaksa orang lain untuk memeluk agamanya
d. umat Islam dibolehkan bekerjasama dalam urusan ibadah
e. umat Islam tidak boleh menikah dengan orang yang berbeda agama

2). Soal Uraian


Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan benar!
1. Mengapa umat Islam tidak boleh mengikuti kegiatan ritual agama lain?
2. Terangkan dengan singkat asbabun nuzul surat Al Kaafirun !
3. Sebutkan tiga sikap perilaku dari orang yang mendustakan kebenaran kerasulan
Nabi Muhammad saw !
4. Sebutkan tiga contoh perbuatan zalim terhadap Allah dan terhadap manusia!
5. Terangkan gambaran siksa di akherat bagi orang yang berbuat zalim kepada
Allah!
6

AYAT-AYAT AL-QURAN TENTANG ETOS KERJA

Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab
dan sopan santun membaca Al Qur’an.

 Q. S. Al Al Nujadilah : 11

 Q.S. Al Jum’ah 9 - 10

4. Terjemahan ayat
Terjemahan Q.S. Al; Mujadilah 58 : 11 adalah :
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “ Berilah kelapangan di
dalam majlis-majlis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.
Dan apabila dikatakan, ”Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat
(derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa
derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan. (11)

5. Kandungan Ayat
o Allah SWT menyuruh kepada orang yang beriman agar memberikan kelapangan dan
kelonggaran kepada orang lain dalam majlis ilmu, majlis zikir, dan segala majlis yang
sifatnya mentaati Allah SWT dan Rosul-Nya.
o Apabila disuruh bangun untuk melakukan hal-hal yang baik dan diridloi Alah, maka
penuhilah suruhan tersebut.
o Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu
pengetahuan dengan beberapa derajat yang tinggi.

6. Penjelasan
Qur’an surat Al Mujadilah adalah surat yang ke 58 terdiri dari 22 ayat, termasuk
golongan surat Madaniyah. Surat ini dinamai “ Mujadillah “ berarti wanita yang mengajukan
gugatan. Karena pada awal surat ini disebutkan bantahan seorang perempuan, menurut
riwayat bernama Khaulah binti Tsa’labah terhadap sikap suaminya yang telah menziharnya.
7

Hal ini diajukan kepada Rosulullah SAW dan dia menuntut supaya beliau memberikan
putusan yang adil dalam persoalan itu.
Dalam Q.S. Al Mujadillah ayat 11 yang isinya antara lain berkaitan dengan adab dan
sopan santun yang harus dilakukan ketika berada dalam Majlis-majlis yang mengajak
berbuat baik untuk taat kepada Allah SWT dan Rosul-Nya seperti, Majlis taklim, Majlis zikir,
Majlis salat berjama’ah dan Majlis-majlis ilmu lainnya. Tata krama yang seharusnya
dilakukan itu seperti memberi kelapangan bagi siapa saja yang hendak bergabung di dalam
majlisnya, menghormati dan memperlakukannya sebagai anggota sebagaimana mestinya,
bertutur kata yang baik dan santun, dan lain-lain. Ketika diperintah untuk melakukan hal-hal
yang baik maka segeralah memenuhinya, begitu pula jika diperintah untuk meninggalkan
perbuatan yang buruk maka segeralah meninggalkannya. Adapun hal-hal yang baik dan
diridohi Allah adalah segala perintah yang ada dalam Al Qur’an seperti salat, zakat, haji,
menuntut ilmu, berjihad dijalan Allah, membiasakan perilaku akhlakul karimah dan lain
sebagainya. Sedangkan perkara yang buruk yang harus ditinggalkan maka segeralah
ditinggalkannya, seperti larangan berzina, mencuri, minuman keras, dan lain-lain.
Allah akan mengangkat derajat orang-orang beriman yang taat dan patuh kepada-
Nya, serta orang-orang berilmu yang mengamalkan ilmunya itu demi menegakkan
kalimatullah. Beriman berarti meyakini bahwa Allah adalah zat yang menentukan kehidupan
semua makhluk yang terangkum dalam rukun iman yaitu iman kepada Allah, malaikat, kitab,
rasul, hari kiamat, dan qada qadar. Berilmu berarti mempunyai pengetahuan dari segala
disiplin ilmu yang berkembang dari masa ke masa. Ilmu yang benar adalah ilmu
pengetahuan yang tidak bertentangan dengan isi dan kandungan Al Qur’an. Jika
bertentangan dengan Al Qur’an maka ilmu itu dianggap salah.

4. Terjemahan ayat
Terjemahan Q.S. Al; Jumu’ah, 62 : 9-10 adalah :
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseur untuk melaksanakan salat
pada hari jum’ah, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang
demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (9)
Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia
Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung. (10)

5. Kandungan Ayat
o Seruan Allah SWT kepada orang-orang yang beriman agar melakukan keseimbangan
antara kewajiban dalam beribadah dan bekerja. Ketika terdengar suara azan untuk
menunaikan salat maka segeralah menunaikannya dan ditinggalkanlah segala aktivitas
keduawiaan.
o Umat Islam yang telah selesai melaksanakan ibadah salat diperintah Allah SWT untuk
berusaha dan bekerja agar memperoleh karunia-Nya. Karunia itu bisa berupa harta
benda, kesehatan, pengetahuan, kedamaian dan kesejahteraan.
o Umat Islam dianjurkan senantiasa untuk ingat kepada Allah SWT dimana saja, kapan
saja dan dalam situasi yang bagaimanapun pula agar selalu zikrullah. Jika mereka dapat
melakukan yang demikian itu maka merekalah yang akan memperoleh keberuntungan
berupa kebahagian dan ketenangan hidup.

6. Penjelasan
Qur’an surat Al Jumu’ah merupakan surat yang ke 62 terdiri dari 11 ayat, termasuk
surat-surat Madaniyyah. Dinamakan surat “Al Jumu’ah” diambil dari kata Al Jumu’ah yang
terdapat pad ayat 9 surat ini yang artinya “hari Jum’ah”.
8

Pada ayat yang ke 9 – 10 pada surat Al Jum’ah mengajarkan kepada kita tentang
keseimbangan dalam beribadah dan bekerja. Di dalam beribadah Allah menyuruh agar
senantiasa ibadah itu dilaksanakan dengan khusyu’ dan tepat waktu. Sehingga diwaktu
menunaikan ibadah diharapkan dilaksanakan dengan memenuhi rukun dan syarat-
syaratnya dengan baik. Seorang Mukmin dan Mukminat dilarang berbuat syirik dan berniat
dalam beribadah selain untuk mencari rida Allah.
Begitu pula ketika bekerja diperintahkan untuk bekerja keras, penuh keuletan,
ketekunan, kesabaran dan kreatif. Apabila hal itu dilaksanakan dengan baik maka manusia
akan memperoleh hasil kerja yang baik pula. Namun manusia diperingatkan ketika bekerja
janganlah melupakan beribadah, dan sebaliknya ketika selesai ibadah jangan melupakan
urusan duniawinya.

A. Aspek kognitif
1). Soal pilihan ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara menyilang (X) pada huruf a,b,c,d,
atau e
1. Ada mad dummah bertemu dengan alif di lain lafal seperti adalah bacaan…
a. Mad jaiz munfasil d. Mad ari’d lissukun
b. Mad wajib muttasil e. Mad badal
c. Mad Thobi’i

2. Dalam Qur’an surat Al Mujadillah 11 ada lafal artinya adalah…


a. berbuat baiklah didalam majlis
b. masuklah di majlis zikir
c. berlapang-lapanglah di dalam majlis
d. maka lapangkanlah di majlis taklim
e. dilarang menolak orang yang akan ikut pengajian

3. Nun mati bertemu dengan huruf ya’ pada lafal bacaantajwidnya


adalah…
a. idgham bigunnah c. iqlab e. ikhfa’ hakiki
b. izhar haqiqi d. idgham bilagunnah
4. Orang yang akan mencapai derajat yang tinggi di mata Allah adalah mereka yang
memiliki…
a. harta dan tahta d. Jabatan, kekuasaan dan wibawa
b. keturunan dan kerajaan e. ilmu, cita-cita, dan karya
c. iman, ilmu, dan amal

5. Dalam S. Al Mujadalah :11


berisi tentang…
a. perbedaan orang yang beriman dan berilmu pengetahuan
b. Allah akan menurunkan rahmat bagi orang yang beriman
c. Allah akan memberi petunjuk kepada orang yang menuntut ilmu pengetahuan
d. Allah akan mengangkat derajatnya bagi orang yang beiman dan berilmu
e. Orang yang beriman dan berilmu akan berbeda kesejahteraannya

6. Dalam Q.S. Al Jumu’ah ayat 9 ada lafal maksudnya adalah…


a. Cepatlah mengambil air wudlu
b. segera menunaikan salat jum’ah
c. segera meninggakan jual beli
9

d. maka bertebarlah mencari rahmat Allah


e. segera bersyukurlah atas kurnia Allah

7. Pada akhir Q.S. Al Jum’ah ayat 10 ada lafal terjemahannya adalah…


a. agar kamu memperoleh kesejahteraan
b. supaya kalian beruntung
c. supaya kalian memperoleh derajat yang tinggi
d. agar kamu memperoleh kebahagiaan di surga
e. agar kalian mau berfikir

8. Mengerjakan salat jum’at hukumnya fardlu ain bagi setiap laki-laki, berikut ini ada yang
tidak terkena hukum tersebut yaitu…
a. laki-laki yang sudah mukallaf
b. laki-laki yang sedang sibuk belajar
c. laki-laki yang sibuk bekerja
d. laki-laki yang bukan musafir
e. laki-laki yang tidak sehat akalnya

9. Berikut ini adalah inti sari Q.S. Jum’ah ayat 9-10. Adapun yang tidak termasuk didalamnya
adalah…
a. jika ada panggilan salat jum’ah segeralah menghadirinya
b. jika diseur azan di hari jum’ah tinggalkanlah jual beli
c. apabila salat telah dilaksanakan segeralah bertebaran di muka bumi
d. dan carilah karunia Allah supaya kamu beruntung
e. tidak boleh mencampuradukkan iman dan ibadah dengan kemusyrikan

10. Orang laki-laki yang mengaku beragama Islam dan tidak pernah menunaikan salat jum’ah
tergolong…
a. fasiq d. fasid
b. zalim e. musyrik
c. munafik
10

IMAN KEPADA HARI AKHIR

Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab
dan sopan santun membaca Al Qur’an.

a. Q.S. Al Baqarah 1 – 4

b. Q.S. Al Qari’ah 1 – 5

c. Q.S. Al Zalzalah 6 - 8

A. Fungsi Beriman kepada Hari Akhir


Peristiwa kiamat merupakan peristiwa kehancuran dahsyat dan luar biasa yang
tidak pernah terjadi sehelumnya. Al Quran banyak menginformasikan keadaan yang akan
dialami ketika kiamat itu terjadi, antara lain sebagai berikut.

Artinya: "Hari kiamat. Apakah hari kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari kiamat itu? Pada
hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran. Dan gunung-gunungseperti
bulu yang dihambur-hamburkan." (QS Al Qariah: 1-5)

Setelah kehidupan dunia yang fana ini mengalami kehancuran di hari kiamat,
semua manusia akan menghadapi peristiwa-peristiwa besar yang pasti terjadi, yaitu
11

peristiwa-peristiwa di hari akhirat. Pembalasan yang seadil-adilnya dari Allah swt. atas
perbuatan baik maupun buruk manusia ketika hidup di dunia akan dijumpai di hari kiamat
sebagaimana firman Allah swt.

Artinya: "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan
melihat balasannya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah
pun, niscaya dia akan melihat (balasannya) pula." (QS Az Zalzalah: 7-8)

Melalui keimanan dan keyakinan akan adanya hari akhir, manusia memiliki harapan
akan kehidupan yang kekal dan penuh dengan kenikmatan serta kebahagiaan yang hakiki.
Dengan demikian, iman kepada hari akhir mempunyai fungsi yang sangat penting, antara
lain sebagai berikut.
1. Sebagai pemelihara diri dari perbuatan dosa karena manusia harus selektif dalam
berbuat, bertindak, dan beramal.
2. Sebagai pemacu semangat disiplin dan bertanggung jawab untuk menaati segala
perintah Allah swt. serta berusaha menjauhi segala yang dilarang-Nya semaksimal
mungkin.
3. Sebagai penunjang kehidupan yang tenang dan tenteram karena telah melaksanakan
ibadah maupun muamalah.
4. Akan menjadi penyadaran bagi manusia yang lupa diri dan tenggelam dalam akan
kesenangan atau kepuasan duniawi. Kesenangan atau kepuasan tersebut bersifat nisbi
karena yang hakiki adalah menyelaraskan hidup duniawi dengan kehidupan ukhrawi.
5. Sebagai pewujud akhlakul karimah dan menghilangkan sifat buruk yang ada pada
manusia, di antaranya egoisme, takabur, sombong, serakah, pemalas, dan kikir serta
berusaha memupuk kesadaran sosial sesuai dengan ajaran Islam.
Hikmah yang secara tersirat muncul dari keimanan sebagai muslim sejati, pasti juga
akan mempengaruhi seluruh sendi kehidupan. Hikmah ini sangat penting karena secara luas
juga akan mempengaruhi dalam cara memandang kehidupan manusia dan seluruh makhluk
di alam ini. Beberapa hikmah tersebut antara lain dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Manusia tidak hidup di dunia ini selamanya. Oleh karena itu, manusia hendaknya
senantiasa menabung amal saleh sebagai bekal untuk kehidupan di akhirat kelak.
2. Manusia tidak boleh berlaku sewenang-wenang selama hidup di dunia karena segala
amal perbuatan pasti akan mendapat balasannya di akhirat kelak, tanpa kecuali.
3. Allah Maha adil dan setiap perbuatan akan mendapat balasan yang setimpal. Dengan
kata lain, semua perbuatan akan mendapat balasan dari Sang Maha Pemberi Balasan.
4. Kaum mukmin harus selalu ingat bahwa hari kiamat pasti akan terjadi dan kita harus
senantiasa siap setiap saat menghadapi kedatangannya.
5. Iman kepada hari akhir akan membuat kita memahami akan anti dan tujuan hidup di
dunia. Dengan memahami hal tersebut, kita tidak akan pernah kehilangan arah dan
dapat memelihara sikap hidup yang positif serta optimis.
6. Dengan beriman kepada hari akhir, kita bisa menerima segala ketentuan Allah dengan
ikhlas. Allah tidak pernah menciptakan segala sesuatu dengan sia-sia. Oleh karena itu,
kita harus yakin bahwa setiap manusia memiliki misi dan tujuan dalam kehidupannya
12

serta akan mendapat ganjaran atas usahanya tersebut.

B. Macam-Macam Kiamat
1. Kiamat Sugra
Kiamat sugra adalah kiamat kecil, yaitu berakhirnya kehidupan semua mahluk
yang bernyawa dalam skala kecil, contohnya kematian. Setiap manusia pasti akan
mengalami kematian sebagaimana firman Allah swt.

Artinya: "tiap-tiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian dan sesungguhnya
pahala kamu akan disempurnakan pada hari kiamat." (QS Ali Imran: 185)

Kemudian dalam frman-Nya yang lain menyatakan sebagai berikut.

Artinya: "Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Zat Tuhanmu yang
mempunyai kebesaran dan kemuliaan." (QS Ar Rahman: 26-27)

Apabila kita perhatikan ayat-ayat tersebut, maka semua makhluk, termasuk


manusia akan mengalami kebinasaan. Hal yang harus kita sadari adalah bahwa tidak
akan ada satu makhluk pun yang lolos dari kematian. Kematian tidak mengenal usia, tua,
rnuda, anakanak, dewasa, sehat maupun sakit. Apabila telah sampai ajal, tidak ada yang
bisa mengundurkan ataupun memajukannya. Sebagaimana firman Allah swt.

Artinya: "Tiap-tiap umat mempunyai ajal, maka apabila telah datang ajalnya, mereka
tidak dapat mengundurkannya barang sedikitpun dan tidak dapat (pula)
memajukannya." (QS Al Araf: 34)

Manusia yang mengalami kematian (kiamat sugra) sebelum datangnya hari akhir
akan berada di alam barzakh. Alam barzakh adalah suatu tempat di antara dunia dan
akhirat sebagai tempat berkumpulnya semua manusia yang telah meninggal dunia.
2. Kiamat Wusta
Kiamat wusta adalah kiamat pertengahan yang peristiwanya secara kolektif dan
lokal mengakibatkan banyak korban, balk jiwa inaupun harta, misalnya bencana gunung
meletus, banjir, gempa bumi, kebakaran hutan, dan lain sebagainya. Kiamat wusta
merupakan peringatan Allah swt. kepada umat manusia yang sudah mulai lalai dan
banyak melupakan Allah swt. Bahkan, kiamat wusta lebih dekat kepada azab Allah swt.
yang ditimpakan kepada suatu umat atau kelompok manusia yang kerap kali melupakan
dan melanggar aturan-aturan Allah swt. Firman Allah swt.
13

Artinya: "Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang
besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi
(pohonpohon) yang berbuah pahit pohon atsl dan sedikit dari pohon sidr." (QS
Saba: 16)

Kemudian Rasulullah saw bersabda yang maknanya adalah "Diriwayatkan dari


Ibnu Umar ra., Rasulullah saw. pernah bersabda, "Seandainya Allah menurunkan azab
kepada suatu bangsa, maka azab itu akan menimpa semuanya tanpa pandang bulu dan
kemudian Dia akan membangkitkan kembali mereka dan mengadili mereka sesuai
dengan perbuatannya. "
Dari kedua dalil naqli tersebut, akan terjadi pula kiamat wusta (pertengahan) yang
bertujuan untuk memberi peringatan agar tnanusia mau menyadari perbuatannya yang
melanggar aturan-aturan Allah swt. dan meinbuat mereka kembali kepada jalan yang
benar. Firman Allah swt.

﴾41﴿ َ‫عمِ لُوا لَ َعلَّ ُه ْم َي ْر ِجعُون‬


َ ‫ض الَّذِي‬ ِ َّ‫سبَتْ أ َ ْيدِي الن‬
َ ‫اس ِليُذِيقَ ُه ْم َب ْع‬ ِ ‫سا ُد فِي ْال َب ِر َو ْال َب‬
َ ‫حْر ِب َما َك‬ َ َ‫ظ َه َر ْالف‬
َ

Artinya: "Telah tampak keusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan
manusia supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat)
perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS Ar Rum:
41)

RISALAH
Ada banyak hadis yang menyatakan bahwa Imam Mahdi akan datang di akhir zaman dan
sebagian besar pada ulama menyatakannya sebagai hadis mutawatir. Iman Mahdi adalah
pembimbing keselamatan pada akhir zaman. Istilahnya berakar dari kata yada-yahdi yang
berarti membimbing atau memberi petunjuk. Keyakinan ini berakar kuat di kalangan muslim,
baik Suni (Ahlusunah wal jamaah) maupun Syiah.

3. Kiaina Kabra
Kiamat kubra adalah peristiwa yang amat besar. karena pada saat itu dengan
qudrat dan iradat-Nya, alam semesta beserta isinya akan hancur lebur, Kiamat kubra
merupakan rahasia Allah swt. dan akan datang secara tiba-tiba. Allah swt. berfirman:

Artinya: "Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu. Sesungguhnya kegoncangizn


pada hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang amat besar (dahsyat). " (QS Al
Hajj: 1)

Dalam sebuah hadis dikisahkan bahwa Malaikat Jibril berdialog dengan


Rasulallah. saw. yang isinya tentang waktu terjadinya kiamat sebagai berikut.

َّ ‫ع ْن َهابِا َ ْعلَ َم ِمنَ ال‬


)‫سائِ ِل (رواه البخارى‬ ْ ‫عةُ قَا َل َم‬
َ ‫اال َم ْسئ ُ ْو ُل‬ َّ ‫قا َ َل َمت َى ال‬
َ ‫سا‬
14

Artinya: "Wahai Muhammad, kapankah akan terjadinya kiamat?" Rasulullah menjcawab,


"Orang yang berta.nya lebih tahu daripada orang yang ditanya." (HR Bukhari)

Kemudian dalam firman Allah dinyatakan sebagai berikut.

Artinya: "Dan bahwasanya saat kiamat itu pasti datang dan akan Aku rahasiakan untuk
memberi pembalasan kepada setiap diri menurut apa yang telah
diusahakannya." (QS Taha: 15) .

Dari dalil-dalil naqli di atas, kiamat kubra pasti akan terjadi dan merupakan
peristiwa yang amat dahsyat, terjadi secara tiba-tiba, dan menjadi rahasia Allah swt.

C. Dalil Naqli tentang Hari Kiamat


Beberapa ayat Al Quran berikut ini merupakan dalil-dalil yang menjamin bahwa hari
kiamat pasti terjadi. Dengan adanya dalil-dalil ini, hendaknya semakin menambah keyakinan
kita akan hari akhirat dan menambah semangat dalam beramal kebajikan karena segala
aural perbuatan pasti akan mendapat balasan yang setimpal.
1. Surah Az Zalzalah Ayat 1-2

Artinya: “Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan yang amat dahsyat. Dan bumi
telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya." (QS Az Zalzalah:
1-2)

2. Surah Al Qariah Ayat 1-5

Artinya: “Hari kiamat. Apakah hari kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari kiamat itu?
Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang beterbangan. Dan gunung-gunung
seperti bulu yang dihambur-hamburkan." (QS Al Qariah: 1-5)

3. Surah Al Waqi'ah Ayat 1-6

Artinya: “Apabila terjadi hari kiamat. Terjadinya (kiamat) itu tidak bisa disangkal.
(Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan) yang
lain. Apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya. Dan gunung-gunung
dihancurkan sehancurhancurnya. Maka jadilah dia debu yang beterbangan."
(QS Al Waqiah: 1-6)
15

4. Surah AI Qiyamah Ayat 6-10

Artinya: "Ia bertanya: 'Bilakah hari kiamat itu?"Maka apabila mata terbelalak (ketakutan).
Dan apabila telah hilang cahayanya. Dan matahari serta bulan dikumpulkan.
Pada hari itu manusia berkata, "Kemana tempat lari?" (QS Al Qiyamah: 6-10)

D. Tanda-Tanda Terjadinya Kiamat


Karena kiamat merupakan rahasia Allah swt. dan datangnya pasti secara tiba-tiba,
maka Islam memberikan tanda-tanda terjadinya kiamat. Dalam beberapa hadis, Rasulullah
saw. menjelaskan tanda-tanda terjadinya kiamat adalah sebagai berikut.
1. Ketika seorang budak perempuan melahirkan anak majikannya.
2. Ketika para pengembala unta-unta hitam mulai bersaing dengan yang lainnya di atas
konstruksi gedunggedung yang tinggi.
3. Lenyapnya ilmu pengetahuan dan meluasnya kebodohan.
4. Meluasnya perilaku minum berbagai minuman keras.
5. Masa atau waktu terasa amat pendek.
6. Munculnya Dajjal.
7. Terbitnya matahari dari arah barat.
Terjadinya tanda-tanda akan tiba hari kiamat atau hari akhir merupakan sebuah
proses yang panjang. Manusia tidak dapat mengira-ngira serta memprediksi terjadinya
peristiwa besar tersebut. Hal itu menunjukkan bahwa hari terjadinya kiamat benar-benar
merupakan hal yang wajib diimani oleh setiap muslim. Seorang muslim yang mengimani hari
kiamat tentu akan mempersiapkan dirinya untuk lebih banyak beramal saleh sebagai
konsekuensi dan tanggung jawab makhluk Allah swt. yang diperintahkan untuk beribadah
hanya kepadaNya.

DISKUSI
Carilah sebuah artikel di media massa, seperti koran, majalah, atau internet yang
mengungkapkan adanya fakta-fakta mengenai tanda-tanda terjadinya hari kiamat!
Bagaimana Anda menyikapinya? Jelaskan!

E. Beberapa Peristiwa yang Terjadi di Hari Kiamat


Beberapa peristiwa yang akan terjadi pada hari akhirat antara lain sebagai berikut.
1. Yaumul Baas
Yaumul Baas adalah suatu saat di mana semua mahluk yang bernyawa dan
berakal akan dibangkitkan setelah mengalami kematian atau kiamat. Semua manusia
pasti akan dihidupkan dan dibangkitkan kembali oleh Allah swt. untuk dimintai
pertanggungjawabannya selama hidup di dunia. Firman Allah swt.
16

Artinya: “Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpah yang sungguh-
sungguh, “Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati” (Tidak demikian,
bahkan pasti Allah akan membangkitkannya) sebagai suatu janji yang benar
dari Allah. Akan tetapi, kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS An Nahl:
38)

Pada hari kebangkitan atau Yaumul Baas, semua manusia yang mati akibat terjadi
kiamat kubra, baik karena kematian biasa, karena musibah kebakaran, karena pesawat jatuh,
atau yang mati dan hancur serta hilang jasadnya, semua akan dibangkitkan dan tidak akan
terlewat meskipun hanya seorang. Sebagaimana firman Allah.

Artinya: "Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan dia lupa kepada kejadiannya,
is berkata, "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang yang telah
hancur luluh?"Katakanlah, "la akan dihidupkan oleh Tuhan yang
menghidupkannya kali yang pertama. Dan Dia sangat mengetahui tentang
segala makhluk." (QS Yasin: 78-79)

2. Yaumul Hasyr (Alam Mahsyar)


Hasyr atau Mahsyar adalah suatu tempat di akhirat yang sangat luas. Yaumul
Hasyr merupakan saat terjadinya peristiwa di mana semua makhluk, terutama manusia
dikumpulkan dan akan dihisab serta diberi keputusan oleh Allah tentang semua amalan
yang dikerjakan ketika hidup di dunia.
Mahsyar terjadi setelah manusia dibangkitkan dari kematian. Di tempat itulah
manusia akan merasa berat dan lama menanti pengadilan dari Allah yang Maha kuasa.
Pada hari itu, semua manusia dikumpulkan dan diadili oleh Allah swt. dengan seadil-
adilnya. Hari itu juga disebut hari pembalasan yang hakiki. Allah swt. berfirman

Artinya: "Dan (ingatlah) hari yang di waktu itu Kami menghimpun semuanya, kemudian
Kami berkata kepada orang-o rang musyrik, "Di manakah sembahan-sembahan
kamu yang dulu kamu katakan (sekutu-sekutu Kami)?" (QS Al An'am: 22)

3. Yaumul Hisab
Yaumul Hisab adalah hari perhitungan semua amal perbuatan baik maupun
buruk manusia selama hidup di dunia. Sekalipun sebesar zarrah amalan manusia tidak
akan lepas dari perhitungan Allah swt, Pada hari itu, manusia tidak akan bisa mengelak
dan berbohong dari segala amal perbuatannya karena semua anggota badan akan
menjadi saksi atas segala perbuatannya. Sekalipun manusia telah lupa, tetapi Allah swt.
Maha Mengetahui atas segala amal perbuatan manusia sebagaimana firman-Nya.
17

Artinya: “Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah swt. semuanya, lalu diberitakan-
Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan
(mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah
Maha Menyaksikan segala sesuatu." (QS Al Mujadilah: 6)

Kondisi manusia pada hari itu tergantung pada aural perbuatannya selama di
dunia. Bagi mereka yang selama di dunia terbiasa melakukan amal kebajikan dan
ibadah, mereka akan merasakan bahwa perhitungan itu amat mudah dan cepat.
Sebaliknya, bagi mereka yang terbiasa berbuat maksiat, menipu, korupsi,
memakan harta anak yatim, tidak mendirikan salat, puasa, zakat, dan amal-amal lainnya,
mereka akan diliputi kekecewaan dan penyesalan yang tiada tara. Hat itu dinyatakan
Allah dalam Al Quran sebagai berikut.

Artinya: Adapun orang yang diberikan kitab di sebelah kanannya, maka dia akan
diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah." (QS Al Insyiqaq: 7-8)

Artinya: “Adapun orang yang diberi kitab di sebelah kirinya, maka dia berkata, "Wahai
alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepada kitab-Ku (ini)." (QS Al Haqqah:
25)

4. Mizan (Timbangan)
Mizan adalah timbangan amal. Maksudnya, setiap amal manusia akan ditimbang
agar diketahui secara yakin dan pasti tentang amal baik dan aural buruknya.
Penimbangan itu dilakukan dengan seadil-adilnya tanpa ditambah atau dikurangi sedikit
pun. Allah swt. berfirman.

Artinya: “Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah
dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalnya itu) hanya seberat biji
sawi pun, Kami pasti mendatangkan (pahalanya). Dan cukuplah Kami sebagai
pembuat perhitungan." (QS Al Anbiya: 47)

Kemudian Allah juga berfirman.

Artinya: “Dan ada pun orang-orang yang berat timbangan (kebaikannya), maka dia
berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan ada pun orang yang ringan
18

timbangan (kebaikannya), maka tempat kembalinya adalah Neraka Hawiyah. "


(QS Al Qariah: 6-9)

5. Surga dan Neraka


Surga adalah suatu tempat di mana segala kenikmatan hakiki disediakan Allah
swt. khusus untuk orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Kenikmatan,
keindahan, dan kemegahannya sulit digambarkan karena belum pernah dilihat oleh mata
atau didengar oleh telinga. Semua itu hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang
tunduk dan patuh pada aturan-aturan Allah. Mereka itulah orang-orang yang beruntung
karena bagi mereka disediakan surga yang penuh dengan kebahagiaan dan
kesempurnaan. Allah swt. berfirman.

Artinya: "Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah Surga Adn yang mengalir di
bawabnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida
terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah
(balasan) bagi orang-orang yang takut kepada Tuhannya. " (QS Al Bayyinah: 8)

Dalam berbagai keterangan Al Quran, surga memiliki berbagai macam tingkatan.


Orang-orang yang beriman menempatinya sesuai dengan tingkatan keimanan dan
ketakwaan mereka pada Allah swt. Nama-nama surga itu antara lain Surga Firdaus,
Surga Nai'm, Surga Ma'wa, Surga Adn, Surga Khulud, Surga Darussalam, dan Darul
Maqamah.
Adapun neraka merupakan tempat terakhir yang terburuk dan paling berat
disediakan bagi orang-orang kafir, musyrik, fasik, ingkar, dan durhaka kepada Allah swt.
Mereka akan kekal di dalamnya dengan penuh kesengsaraan dan azab yang sangat
dahsyat. Setiap saat dan setiap detik mereka selalu berhadapan dengan azab dan siksa
yang pedih. Firman Allah swt.

Artinya: "Orang-orang kafir dibawa ke Neraka Jahanam dalam rombongan-rombongan.


Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu, dibukakanlah pintu pintunya
dan berkatalah kepada mereka penjaga penjaganya, 'Apakah belum pernah
datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-
ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari
ini?" Mereka menjawab, “Benar (telah datang)." Tetapi telah pasti berlaku
ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir." (QS Az Zumar: 71)
19

Neraka juga memiliki tingkatan seperti surga, antara lain Neraka Jahanam,
Neraka Laza, Neraka Saqar, Neraka Sa'ir, Neraka Hutamah, Neraka Wail, dan Neraka
Hawiyah.

F. Perilaku Cerminan Iman kepada Hari Akhir


Tanpa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, keimanan kepada hari akhir tidak
akan mendapatkan nilai yang maksimal bagi seseorang atau manfaat bagi lingkungannya.
Dengan demikian, menunjukkan perilaku yang sesuai sebagai cerminan terhadap keimanan
tersebut mutlak diperlukan. Beberapa perilaku tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Melakukan segala pekerjaan yang positif dengan hati riang dan ikhlas.
2. Meneladani perilaku terpuji dari siapa pun tanpa memandang latar belakangnya dan
berusaha menerapkan dalam diri pribadi.
3. Takut untuk melakukan dosa dan maksiat karena kita tidak pernah mengetahui
kedatangan hari kiamat tersebut.
4. Segera bertobat apabila melakukan kesalahan dan segera berusaha memperbaikinya.
5. Tidak ragu untuk menolong orang yang kesusahan karena Allah pasti akan membalasnya.
Apabila tidak di dunia ini, Allah pasti akan memberikannya tanpa kecuali.
6. Allah Maha tahu segala hal, termasuk dalam memberikan yang terbaik bagi kehidupan
hamba-Nya. Dengan demikian kita harus selalu berhusnuzzan (berprasangka balk)
terhadap-Nya.
7. Mampu memilih prioritas pekerjaan yang memiliki lebih banyak manfaatnya dan bernilai
ibadah.
8. Senantiasa berhati-hati dalam melakukan suatu perbuatan karena Allah Maha Melihat
dan Maha Menilai.
9. Senantiasa berusaha bersikap adil karena hal tersebut akan diperhitungkan di akhirat
kelak.
10. Takut untuk melakukan dosa dan kesalahan karena Allah tidak akan melewatkan
penilaian-Nya sedikit pun.
11. Senantiasa berniat bahwa segala aural ibadah dilakukan dengan ikhlas dan
mengharapkan rida Allah swt.
12. Melakukan kebajikan dan ibadah semaksimal mungkin sesuai kemampuan karena hal
tersebut akan menjadi tabungan atau bekal di akhirat.
13. Yakin bahwa sekecil apa pun perbuatan ada balasannya di akhirat sehingga tidak
merasa sombong atas suatu prestasi ataupun berkecil hati apabila mendapatkan
perlakuan tidak adil.
14. Berikhtiar untuk meraih sesuatu karena beramal di dunia merupakan ladangnya akhirat
yang akan dipetik panennya.
15. Tidak larut dalam kehidupan duniawi, tetapi mencintai dunia sekadar untuk beramal demi
akhirat.
16. Menyadari bahwa hidup di dunia hanya sebentar sehingga berlomba-lomba untuk
melakukan kebaikan sebanyak-banyaknya.
17. Apabila telah melakukan perbuatan buruk, hendaknya segera bertobat dan
mengiringinya dengan berbuat baik agar di akhirat tidak menjadi orang yang merugi.
20

IJTIMA
Kiamat sugra adalah kiamat kecil, yaitu berakhirnya kehidupan semua makhluk yang bernyawa
dalam skala kecil, contohnya kematian. Kiamat wusta adalah kiamat pertengahan yang
peristiwanya secara kolektif dan lokal mengakibatkan banyak korban, baik jiwa maupun harta,
misalnya bencana gunung meletus, banjir, gempa bumi, dan kebakaran hutan. Kiamat kubra
adalah peristiwa yang amat besar karena alam semesta beserta isinya akan hancur lebur.
Kiamat kubra merupakan rahasia Allah swt. dan akan datang secara tiba-tiba.
Yaumul Baas adalah suatu saat di mana semua makhluk akan dibangkitkan setelah mengalami
kematian atau kiamat. Yaumul Hasyr merupakan saat terjadinya peristiwa di mana semua
makhluk, terutama manusia dikumpulkan dan dihisab serta diberi keputusan oleh Allah tentang
semua amalan yang dikerjakan di dunia. Hisab adalah hari perhitungan semua aural perbuatan
balk maupun buruk manusia selama hidup di dunia. Mizan adalah timbangan amal dimana
setiap amal manusia akan ditimbang agar diketahui secara yakin dan pasti tentang amal baik
dan aural buruknya. Penimbangan dilakukan dengan seadil-adilnya tanpa ditambah atau
dikurangi sedikit pun.
Surga adalah suatu tempat di mana segala kenikmatan hakiki disediakan Allah swt. khusus
untuk orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Surga memiliki berbagai macam tingkatan
dan orang beriman menempatinya sesuai dengan tingkatan keimanan dan ketakwaan mereka
pada Allah swt. Nama-nama surga itu antara lain Surga Firdaus, Surga Nai'm, Surga Ma'wa,
Surga Adn, Surga Khulud, Surga Darussalam, dan Darul Maqamah. Adapun neraka merupakan
tempat terakhir yang terburuk dan paling berat disediakan bagi orangorang kafir, musyrik, fasik,
ingkar, dan durhaka kepada Allah swt. Mereka akan kekal di dalamnya dengan penuh
kesengsaraan dan azab yang sangat dahsyat. Neraka juga memiliki tingkatan seperti surga,
antara lain Neraka Jahanam, Neraka Laza, Neraka Sagar, Neraka Sa'ir, Neraka Hutamah,
Neraka Wail, dan Neraka Hawiyah.

IMTIHAN
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang benar!
ِ ‫ ُك ُّل نَ ْف ٍس َذائِقَةُ ْال َم ْو‬adalah ....
1. Arti ayat ‫ت‬
a. setiap yang berjiwa tunduk pada aturan Allah
b. setiap makhluk berasal dari Allah dan kembali pada-Nya
c. setiap yang bernyawa pasti akan mati
d. setiap yang bernyawa pasti akan kembali pada Allah
e. setiap nyawa pasti mati

2. Nafsu yang mampu mempertahankan diri dari segala kejahatan karena selalu
berhubungan dengan Allah swt. Adalah nafsu ....
a. mutmainnah d. nafsiah
b. lawwamah e. mulhammah
c. amarah

3. Perhatikanlah pernyataan berikut ini! b. individualistis


(1) bertindak dengan penuh tanggung jawab
(2) berserah pada nasib dan tidak perlu berusaha
21

(3) pandangan hidupnya selalu optimis


(4) ragu bertindak karena takut salah
(5) ) kehidupan yang baik di masyarakat
Dari pernyataan tersebut, yang termasuk fungsi beriman kepada hari akhir adalah …..
a. (1), (2) dan (3) d. (1), (3) dan (5)
b. (2), (3) dan (4) e. (2), (4) dan (5)
c. (3), (4) dan (5)

4. Pengetahuan mengenai alam akhirat dapat kita ketahui dari Al Quran atau hadis.
Pengetahuan itu disebut ....
a. Sam’iyyat d. Syari’at
b. Selamat e. Makrifat
c. Hakikat

5. Kematian makhluk bernyawa dari kehidupan dunia yang fana dinamakan ....
a. Kiamat d. Kiamat sugra
b. Barzakh e. Kiamat kubra
c. Tanda-tanda kiamat

6. Efek positif dari meyakini hari akhir adalah ….


a. Lupa diri d. Selalu berbuat baik
b. Individualistis e. Kurang bergaul
c. Berhati-hati atau waspada

7. Sebelum kiamat, manusia yang telah meninggal dunia menanti di alam ….


a. Akhirat d. Azali
b. Barzakh e. rahim
c. Mahsyar
8. Iman pada hari akhir dapat menimbulkan sikap raja' dan ....
a. Saf d. Sufi
b. Khauf e. Manfaat
c. Ma’ruf
9. Nama malaikat yang bertugas meniup terompet adalah Malaikat ....
a. Jibril d. Israfil
b. Izrail e. Raqib
c. Mikail

10. Seorang hamba yang ringan timbangan amal baiknya akan masuk Neraka ....
a. Jahanam d. Wail
b. Saqar e. Lada
c. Hawiyah

11. Allah swt. menerima tobat selain dosa ….


22

a. munafik d. fasik ,
b. syirik e. hasud
c. kafir

12. Berikut ini termasuk peristiwa pada hari akhirat, kecuali ....
a. Yaumul Baas d. Yaumul Ahad
b. Yaumul Hisab e. Yaumul Jaza
c. Yaumul Mizan

13. Arti ayat adalah ….


a. Jika bumi digoncangkan dengan goncangan yang dahsyat
b. Jika langit membelah menjadi dua
c. Jika bumi dan langit digoncangkan dengan dahsyat
d. Kiamat datang secara tiba-tiba
e. Kiamat adalah peristiwa yang luar biasa

14. Ayat termasuk Surah ....


a. Al Qariah: 4-5 d. Al Waqiah: 7
b. Al Haqqah: 25 e. Az Zalzalah: 2
c. Al Maidah: 76

15. Nama lain dari kiamat adalah ….


a. As sa’ah d. As samiyat
b. An nazirah e. Al qamar
c. Az zahir
16. Kiamat adalah salah satu rahasia milik ….
a. Nabi dan rasul d. Kaum duafa
b. Allah swt e. orang yang saleh
c. Para wali

17. Arti ayat adalah ….


a. Tahukah kamu apakah hari kiamat itu?
b. Apakah hari kiamat itu?
c. Apabila bumi diguncang dengan dahsyat
d. Apakah kamu tahu tentang kiamat
e. Tahukah kamu apakah al Qariah itu?

18. Kiamat wusta adalah ….


a. Kiamat kecil d. Kiamat menengah
b. Kiamat besar e. Kiamat peringatan
c. Kiamat susuhan

19. Arti kalimat ‫ظ ْي ٌم‬


ِ ‫ع‬
َ ‫َي ٌء‬
ْ ‫ ش‬adalah ….
a. Kejadian yang biasa
23

b. Kejadian luar biasa


c. Kejadian yang amat besar
d. Kejadian yang tidak terduga
e. Kejadian yang terduga

20. Yaumul jaza artinya ….


a. Hari pembalasan d. hari yang adil
b. Hari terakhir e. hari pengadilan
c. Hari perhitungan

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!


1. Jelaskanlah yang dimaksud dengan beriman kepada hari akhir!
2. Sebutkanlah lima fungsi iman kepada hari akhir yang dikaitkan dengan kehidupan
sehari-hari!
3. Sebutkanlah macam-macam kiamat beserta contohnya!
4. Sebutkanlah kejadian-kejadian pada kiamat kubra yang dijelaskan di dalam Al Quran!
5. Sebutkanlah dan jelaskan lima macam tanda-tanda terjadinya kiamat kubra!
6. Jelaskanlah yang dimaksud kiamat merupakan rahasia Allah swt.!
7. Apakah para nabi dan rasul mengetahui akan terjadinya kiamat kubra?
8. Jelaskanlah peristiwa-peristiwa yang terjadi di akhirat setelah kiamat kubra!
9. Sebutkanlah macam-macam nama surga!
10. Tuliskanlah sebuah ayat Al Quran yang berkaitan dengan hari kiamat berikut artinya!

MEMBIASAKAN PERILAKU TERPUJI

Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab
dan sopan santun membaca Al Qur’an.

a. Q.S. An Nahl 90 – 91

b. Q.S.Al Baqarah : 25
24

c. Q.S. Al Baqarah 82-83

MEMBIASAKAN PERILAKU TERPUJI

I ADIL
1. Pengertian Adil
Adil artinya meletakkan sesuatu pada tempatnya. Maksudnya ialah tidak memihak
antara yang satu dengan yang lain. Menurut istilah, adil adalah menetapkan suatu
kebenaran terhadap dua masalah atau bebepara masalah untuk dipecahkan sesuai dengan
aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh agama. Dengan demikian keadilan berarti
bertindak atas dasar kebenaran, bukan mengikuti kehendak hawa nafsu, Firman Allah
dala QS.

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak
keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa
dan kaum kerabatmu. jika ia. Kaya ataupun miskin, Maka Allah lebih tahu
kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin
menyimpang dari kebenaran. dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau
enggan menjadi saksi, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui segala
apa yang kamu kerjakan. (QS. An-Nisa ; 135)

Maksud dari berlaku adil berarti, memutuskan suatu perkara disesuaikan dengan
amal perbuatan seseorang tanpa memandang rakyat atau pejabat, miskin tau kaya siapa
yang bersalah harus dihukum. Karena Allah SWT yang maha adil membebani hukum
kepada hamba-Nya disesuaikan dengan kemampuannya.dan di dalam menjatuhi atau
memutuskan hukuman desisuaikan dengan apa yang pernah diperbuatnya. Prhatikan firman
Allah.
25

Artinya: “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya). Kemudian
akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,dan bahwasanya
kepada Tuhamulah kesudahan (segala sesuatu)”. (QS. An-Najm 39 – 42)
Berdasarkan ayat di atas, dapat diambil pelajaran bahwa Allah SWT memerintahkan
kepada manusia untuk menegakkan keadilan walaupun terhadap ibu, bapak, kaum kerabat,
bahkan terhadap dirinya sendiri. Dalam ayat lain Allah SWT berfirman

Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia
supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran
yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi
Maha melihat”. (QS. An-Nisa 58)

Sebagai pemimpin dan hakim, Rasulullah menegakka keadilan dengan sebaik-


baiknya. Hal ini beliau mencontohkan dalam haditsnya yang artinya :” jika sekiranya Fatimah
binti Muhammad mencuri, niscaya akupotong tangannya “ (HR.Bukhari)
Didalam hadits yang lain beliau beersabda yang artinya :”Sesungguhnya Allah beserta para
hakim selama hikim itu tidak curang, apabila ia telah curang Allah pun menjauh dari hakim
itu mulailahsetan menjadi teman yang erat bagi hakim itu” (HR. At- Turmudzi)

Dari keterangan ayat-ayat dan hadits diatas, jalaslah bahwa keadilan merupakan
sendi pokok ajaran Islam yang harus ditegakkan. Dengan ditegakkannya keadilan dlam
segala hal, akan menjamin segala urusan menjadi lancar. Sebaliknya, apabila keadilan
dikesampingkan dan diabaikan akan berkibat perpecahan dan kehancuran di kalangan
umat.

Apakah manfaat dan keutamaan dari orang yang berlaku adil, jawabnya itu
a. membuat orang disenangi sesamanya
b. memberi ketenangan dan ketenteraman hidup
c. mendatangkan ridla dari Allah karena telah mengerjakan perintah-Nya
d. Mendapatkam pahala di akhirat kelak, dan
e. meningkatkan semangat kerja

2. Macam-macam perilaku adil


Barlaku adil dapat diklasifikasikan kepadai 4 bagian yaitu :
1). Barlaku adil kepada Allah SWT, yakni menjadikan Allah satu-satunya Tuhan yang
memiliki kesempurnaan, Kita sebagai makhluknya harus senantiasa tunduk dan patuh
pada perintah-Nya dan menjuhi larangan-Nya
2). Berlaku adil terhadap diri sendiri, yakni menempatkan diri pribadi pada tempat yang baik
dan benar. Diri kita harus terjaga dan terpelihara dalam kebaikan dan keselamatan, tidak
menganiaya diri sendiri dengan menuruti hawa nafsu yang skibatnya dapat
mencelakakan diri sendiri.
26

3).. Berlaku adil terhadap orang lain, yakni menempatkan orang lain pada tempat dan
perilaku yang sesuai, layak, benar memberikan hak orang lain dengan jujur dan benar
serta tidak menyakiti dan merugikan orang lain.
4). Berlaku adil terhadap makhluq lain, yakni memberlakukan makhluq Allah SWT yang lain
dengan layak dan sesuai dengan syariat Islam dan menjaga kelestarian dengan merawat
dan menjaga kelangsungan dengan tidak merusaknya.

3. Menunjukkan sikap adil terhadap orang lain dapat dilakukan dengan berbagai hal :
1). Patuh kepada perintah Allah dan Rasulnya
2). Memberikan rasa aman kepada orang lain dengan sikap ramah dan santun
3). Menciptakan suasana aman, edukatif dan rukun
4). Bila bermitra harus saling menguntungkan dan bermanfaat bagi seluruh manusia dan
mekhluq serta dpat dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat
5). Tidak angkuh, sombong, kikir, boros iri dan dengki dalam begaul dengan sesama
manusia.
6). Selalu berprasangka baik terhadap orang disekitarnya
7). Selalu berbuat kebajikan dan tolong menolong terhadap sesama khususnya kepada fakir
miskin dan anak yatim piatu
8). Selalu berfikir dengn benar sebelum bertindak dan berbuat.
9). Tidak pilih kasih dalam bergaul

Selain itu, doa orang yang berlaku adil tidak akan ditolak oleh Allah SWT. Nabi
bersabda yang artinya:”tiga orang yang tidak ditolak doanya: orang yang sedang berpuasa
hingga berbuka, pemimpin yang adil, dan orang yang teraniaya, Allah mengangkat doa
mereka ke atas awan dan dibuka untuk doa itu segala pintu langit. Seraya Allah SWT
berfirman: Demi kebesaran-Ku sesungguhnya Aku akan menolong engkau walau
pertolongan-Ku Aku berikan pada masa kelak”. (HR. Ahmad)

4. Orang yang melakukan keadilan mempunyai keutamaan sebgai berikut :


1). Terhadap diri sendiri, dapat seimbang antara :
a. doa dengan usahanya;
b. karunia dengan ibadahnya
c. dunia dengan akhiratnya
2). Terhadap orang lain, memperlakukan manusia sebagai mana mestinya dan memandang
sama serta memperhatikan kewajiban dan haknya.
3). Menciptakan ketenteraman dalam kehidupan masyarakat, Sebab, menegakkan keadilan
berarti menegakkan hukum perundang-undangan, peraturan dan tata tertib.
Bersikap adil hendaknya meliputu segala aspek kehidupan, baik hukum, hak dan
kewajiban, maupun dalam hal bergaul. Bahkan dalm berbicara pun hendaknya bersikap
adil. Firman Allah SWT
Apabila keadilan telah tertanam dan dijalankan oleh setiap manusia dalam segala
aspek kehidupan, ketenangan dan kebahagiaan akan dapat dirsakan oleh semua lapisan
msyarakat. Karena pentingnya keadilan maka Allah Swt memerintahkan agar setiap
manusia berbuat adil. Sebagimana Firman-Nya :
27

Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar
penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu
bapa dan kaum kerabatmu. jika ia[361] Kaya ataupun miskin, Maka Allah lebih tahu
kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin
menyimpang dari kebenaran. dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan
menjadi saksi, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui segala apa yang
kamu kerjakan.( An Nisa’ : 135 )

Berbuat sesuatu yang menyimpang dari keadilan berarti berbuat zalim (aniaya).
Sedangkan penganiayaan dapat merugikan diri sendiri dan maupun orang lain. Karena
itu, penganiayaan termasuk perbuatan yang dilarang oleh agama dan tidak disukai oleh
Allah SWT. Kita dilarang berbuat zalim dan diperintahkan berbuat adil. Berbuat adil itu
harus meliputi segala hal, baik dalam perkataan maupun perbuatan, baik terhadap diri
sendiri, keluarga, masyarakat maupun lingkungan.

II. RIDHA
1. Pengertian
Ridha termasuk salah satu akhlak terpuji. Ridha artinya sudah merasa cukup dengan
apa yang ia miliki, baik harta maupun pekerjaan. Sebagian orng mungkin menganggap,
bahwa sikp yang demikian termasuk sikap yang buruk. Karena dengan merasa cukuo
dengan apa yang dimilikinya itu maka akan menimbulkan kemalasan pada dirinya dan tidak
akan mau bekerja. Pandangan yang seperti itu adalah pandangan yang sesat dan keliru.
Islam tidak mengajarkan kepada umatnya supaya hidup malas. Ridha dapat menjauhkan diri
dari ajakan nafsu terhadap berbagai tipu daya kehidupan dunia, yang membuat orang lupa
akan Allah SWT dalam mempersiapkan diri menuju kehidupan akhirat kelak. Akibat godaan
nafsu, seseorang tidak takut atas ancaman yang akan diterimanya sehingga sikap dan
perilakunya melampaui batas-batas norma agama. Maka, untuk menghindari hal itu seorang
muslim ditunut utnuk bersikap Qana’ah da dalam hidupnya.
Qana’ah yang harus mengandung arti :
1). menerima dengan rela apa yang ada,
2). menerima dengan sabar semua ketentuan Allah SWT
3). bertawakal kepada Allah SWT
4). memohon kepad Allah SWT tambahan yang pantas, yang disrtai denga usaha dan
ikhtiar
5). tidak tertarik oleh tipu daya dunia.

Maka jelaslah, bahwa Ridha itu berkaitan dengan sikap hati atau sikap mental dalam
menghadapi apa yang kita miliki atau dalam menghadapi apa yang menimpa kepada diri
kita. Kita terima dengan rela apa yang ada, dan kita terima pula dengan tabah apa yang
menimpa pada diri kita.
Tetapi, kita tetap bekerja sebagaimana mestinya dan tawakal kepada Allah. Apaila
pekerjaan kita berhasil maka kita bersyukur kepada Allah, artinya kita diberi karunia nikmat
dari-Ny. Adapun nikmat itu sdikit atau banyak, semuanya kita terima dengan senang hati.
Sebaliknya, jika apa yang kita usahakan itu belum membawa keberhasilan maka kita terima
juga ketentuan yang demikian itu dengan tabah dan sabar. Sebab, Tuhan Maha Kuasa
utnuk berbuat atas segala sesuatu menurut kehendak-Nya. Kita tidak boleh sombong kalau
sedang beruntung. Sebaliknya, kita juga tidak gelisah jika sedang merugi. Karena itu,
sungguh beruntung bagi orang yang hatinya telah mencapai qana’ah.
Seperti sabda Rasulullah SAW, yang artinya :
“berbahagialah bagi orang yang mendapat petunjuk untuk masuj Islam sedang keadaan
hidupnya sederhana, tetapi Qana’ah”. (HR. Turmudzi )
28

Selain itu dalam hadits lain beliau bersabda, yang artinya : “Qana’ah itu adalah harta
yang tidak hilang dan simpanan yang didak akan lenyap”. (HR. Thabrani dan Jabir )
Orang yang berjiwa qana’ah adalah orang yang merasa cukup dengan ap yang ia
miliki. Orang yang memiliki jiwa qana’ah itu ia akan bebas dan tiddak terikat dengan segala
sesuatu, sebab ia tidak mempunyai ambisi apapun. Ia rela (Ridha) dengan kedudukan, harta
dan ilmu yang ia miliki, sbab ia mempinyai keyakinan bahwa ini semua sudah menjadi
kepastian Allah SWT. Karena itu, orang yang berjiwa Qana’ah hidupnya akan tenteram,
tidak tamak dan rakus. Semua pemberian Allah yang berupa apapun ia menerima dengan
ridha dan rasa syukur.
Allah berfirman :

Artinya : “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Jadi, orang yang mensyukuri nikmat Allah niscaya Allah akan menambah nikmat
kepadanya. Tetpi, ada pula orang yang hidupnya. selalu meras kurang , sehingga hidupnya
gelisah dan tidak tenang. Maka, orang itu tidak mensyukuri nikmat yang telah diberikan
kepadanya, karena itu disebut kufur.

2. Fungsi ridha dalam kehidupan Pribadi


1). menjadilan seseorang hidup tidak tamak
2). menjadikan seseorang hidupnya berjiwa tenang, rela terhadap semua pemberian
Allah, dan selalu mensyukuri semua nikmat Allah yang dilimpahkan kepadanya
3). menjadikan seseorang dalam hidup di dunia ini untuk mencari kebahagiaan hidup
di akirat, dengan tetap ber ikhtiar.
3. Fungsi ridha dalam kehidupan bermasysrakat
1). seseorang tidak tamak dan tidak ambisi terhadap kekayaan dan kedudukan yang
dimiliki orang lain
2). seseorang tidak akan terperdaya oleh kemewahan hidup di dunia
3). Seseorang akan suka menegakkan kalimat Allah

III. AMAL SALEH


1. Pengertian
Amal shaleh maksudnya adalah berusaha melakukan perbuatan baik, berupaya
membantu saudanya yang ditimpa musibah dan meringankan persoalan yang terjadi.
Amal shaleh adalah melakukan pekerjaan baik yang bermanfaat bagi diri sendiri dan
bagi orang lain berdasarkan ikhlas karena Allah semata.
Sebagaimana frman Allah :

Artinya : “dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga;
mereka kekal di dalamnya”. (QS AL-Baqarah : 82)
29

2. Yang termasuk perbuatan amal saleh diantaranya :


1). Amal Jariyah : pekerjaan yang mendatangkan pahala karena memberikan manfaat
kepada orang lain, seperti membangun tempat ibadah.
2). Amar Ma’ruf : menyeru atau mengajak orang untuk berbuat kebaikan, baik secara
lisan maupun dengan memberikan contoh tauladan dalam bentuk perbuatan
langsung.
Perhatikan Firman Allah :

Artinya : “dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[217];
merekalah orang-orang yang beruntung”. (QS Ali-Imran ; 104)

3). Berbakti kepada orang tua


Keharusan berbakti kepada orng tua yang diajarkan dalam Islam sangatlah rasional,
mengingat sedemikian besar jasa ibu dan bapak dalam merawt dan menjaga anak-
anak sejak dari kandungan hingga dewasa. Sesuai dengan firman Allah :

Artinya : “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain
Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut
dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah
kepada mereka Perkataan yang mulia” (QS. Al-Israa 23 )

3. Amal saleh kepada Allah seperti:


1). Memulai sesuatau perbuatan baik dengan Basmalah dan mengahirinya dnegan
Hamdalah
2). Brniatlah dengan ikhlas karena Allah setiap perbuatan baik yang hendak kita lakukan
dan jangan lupa berfikir dengan matang dan benar
3). Disiplindalam bribadah dan beramal shaleh serta berdasarkan ilmu
4). Selalu berzdikir dan berdoa kepada Allah setelah berusaha dan berikhtiar
5). brtawakal dan bersabar serta bersyukur kepada Allah

4. Amal shaleh terhadap diri sendiri misalnya :


1). Beribadah dan beramal shaleh kepada Allah
2). Tidak membiarkan diri jatuh kedalam dosa, kebinasaan, kehancuran seperti judi,
zina, mencuri, narkoba, merokok, merampok dan lain-lain
3). Saling membantu dan mengurangi penderitaan orang lain karena Allah
4). Menjauhkan sikap tercela seperti : buruk sangka, iri, dengki, kikir, boros, adu domba
dalam bergaul sesama manusia.
30

5). Menjauhkan sikap malas belajar, malas bekerja, pesimis, penakut, tergesa-gesa dan
sikap atau sifat yang jelek lainnya.
5. Berikut perbuatan amal saleh yang perlu kita tingkatkan untuk memajukan
umat Islam saat ini
1.) Disiplin dalam belajar,
Tugas seorang pelajar adalah belajar dengan ttekun. Dalam hal ini para pelajar
dituntut untuk bekerja keras, dalam membaca dan menelaah pelajaran. Orang yang
senang membaca akan memperoleh ilmu pengetahuan yang banyak. Belajar hendaknya
dijauhkan dari hal-hal yang kurang baik (negatif), seperti permainan, video game,
kenakalan remaja atau hal-hal lain yang kurang baik bagi seorang pelajar. Sebab pelajar
yang sudh mengenal pergaulan diluar rumah yang negatif akan berakibat fatal. Mereka
akan mengabaikan pelajaran di sekolah.
Dalam hal ini orang tua mempuyai pranan yang sangat penting . Mereka harus
dapat mengarahkan anak-anaknya agar gemar mambaca hal-hal yang positif dan
melarang membaca yang berbau negatif, seperti bacaab pornografi dan lainnya. Orang
tua harus mempunyai sikap wspad di dlam mengawsi putra putrinya yang msih duduk di
bangku sekolah. Karena pada masa sekarang banyak pelajar yang tidak menghiraukan
dirinya sebagai pelajar, sebab mereka sudah mengenal dunia diluar sekolah. Oleh sebab
itu pemerintah menghimbau agar para pelajar jangan mudah tekena pengaruh arus
diluar sekolah seperti, narkoba, minuman keras, pergaulan bebas. Seorang pelajar harus
tekun belajar demi masa depan bangsa dan negaranya.
2). Disiplin dalam bekerja
Disiplin dalam bekerja adalah modal dasar untuk memperoleh hasil yang
memuaskan. Seorang muslim harus disiplin dalam bekerja, giat berusaha, tidak
mengandalkan orang lain, atau bermalas-malasan sambil menentukan uluran tangan
orng lain. Rasulullah SAW, memberikan contoh, sebaik-baiknya penghasilan adalah
usaha sendiri dan penghidupan yang bersumber dari penghasilan itu. Oleh karena itu
hendaklah rajin dan disiplin dalam bekerja, agar mendapat kesejahtaraan dan
kebahagiaan hidup dengan tidak lupa mengingat Allah swt.
Maksud disiplin dalam bekerja adalah menggunakan waktu dengan sebaik-
baiknya. Misalnya, seorang bekerja di perusahaan maka ia harus mentaati semua
peraturan sehingga menghasilkan sesuatu yang lebih banyak. Atau kita berusaha
ssendiri dengan kerja keras dan penggunan waktunya diatur. Dengan demikian akan
menghasilkan sesuatu yang lebih banyak. Sebaliknya seseorang yang kurang disiplin
dalam bekerja
Maka akan merugikan diri sendiri dan merugikan perusahaan.
Seseorang yang giat bekerja mempunyai tujuan atau angan-angan, seakan-akan
hidup selama-lamanya. Jadi setiap hari ia mendapatkan kepuasan dengan keberhasilan
usaha atau pekerjaannya.

3). Disiplin dalam berlalulintas


Untuk mencapai ketertiban di jalan raya, semua pengguna jalan hendaknya,
mempunyai kesadaran untuk mentaati peraturan lalulintas, dalam bentuk rambu-rambu
lalu lintas. Untuk menghidari kecelakaan hendaknya jangan kebut-kebutan, jangan
emosi, jangan ceroboh, taati rambu-rambu. Begitu juga dalam melengkapi surat-surat
kendaran. Seperti SIM, STNK,
Hubungannya dengan lalulintas pemerintah mengeluarkan undang-undang lalu
lintas dan angkutan jalan No 22 tahun 2009, adalah untuk menertibkan para pemakai
jalan di Indonesia yang makin hari makin bertambah, baik jumlah kendaraan, angka
pelanggaran, maupun angka kecelakaan.
31

4). Disiplin dalm bribadah.


Manusia sebagai makhluk Allah yang paling tinggi derajatnya dengan diberi akal
untukl berfikir hingga dpat membedakan antara ang benar dengan yang salah, bahkan
untuk mengelola alm semesta. Maka sudah sepantasnyalah manusia mendekatkan diri
kepada Allah, atau bersyukur dengan meningkatkan ibadahnya kepada Allah.
Manusia mengemban amanat yang paling besar yaitu amanat aibadah dan
amanat sebagai khalifah. Amanat ibadah artinya manusia wajib menyembah serta
tunduk dan patuh hanya kepada Allah swt, sebagaimana Firman-Nya.

Artinya : “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595],
dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian
Itulah agama yang lurus”. (QS. Al-Bayyinah ; 5 )

Dengan demikian secara akal maupun wahyu, manusia wajib berhubungan


kepada Allah utnuk mengabdikan dirinya dengan mendisiplinkan ibadh, seperti
mengerjakan shalat, menunaikan zakat dan ibadah yang lainnya.

5. Disiplin dalam masyarakat


Hidup bermasyarakat adalah fitrah manusia. Dilihat dari latar belakang budaya,
setiap mnusia memiliki latar belakang yang berbeda. Karnanya setiap manusia memiliki
watak dan ingkah laku yang berbeda, naum dengan bemasyarakat mereka tentu
memiliki norma-norma dan nilai-nilaikemasyarakatan serta peraturan yang disepakati
bersama, yang harus dihormati dan dihargai. Asebagai bangsa Indonesia yang religius
dan berfalsafah Pancasila, tentunya kita harus mentaati dan mematuhi nilai-nilai dan
norma-norma serta adat yang berlaku pada masyarakat kita.
Sesuai dengan naluri kemanusiaan, setiap anggota masyarakat ingin lebih
mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompoknya. Sekiranya tidak ada aturan yang
mengikat dalam kemasyarakatan sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan oleh
agama, niscaya kehidupan masyarakat akan kacau balau, karena setiap pribadi dan
kelompok akan membanggakan diri pribadi dan kelompoknya masing-masing.
Berdsarkan kenyataan ini agama Islam menegaskan bahwa manusia yang paling
berkualitas disisi Allah, bukanlah karena keturunan atau kekayaan, akan tetapi
berdasarkan ketakwaannya. Ketakwaan merupakan perwujudan dari kedisiplinan yang
tinggi dalam mematuhi perintah Allah. Ketakwaan adalah harta pusaka yang tidak dapat
diwariskan melalui garis keturunan.
Agama Islam mengibaratkan anggota masyarakat itu bagaikan satu bangunan
didalamnya terdapat komponen yang satu sama lain mempunyai fungsi berbeda-beda.
Manakala salah satu komponen itu rusak maka seluruh bangunan itu akan rusak atau
binasa. Hadits Nabi menegaskan yang artinya : Seorang mukmin dengan mukmin yang
lainnya bagaikan bangunan yang sebagian dari mereka memperkuat bagian lainnya.
Kemudian beliau menelusupkan jari-jari yang sebelah ke jari-jari tangan sebelah lainnya.
( HR. Bukhori Muslim dan Turmudzi)

6. Disiplin dalam penggunaan waktu


32

Dalam menggunakan waktu perlu diperhatikan dengan saksama, waktu yang


sudah berlalu tidak mungkin akan kembali lagi. Demikian pentinganya arti wakti sehingga
berbagai bangsa di dunia mempunyai ungkapan yang menyatakan “waktu adalah uang” .
Peribahasa arab menyatakan: waktu adalah bagaikan pedang dan waktu adalah emas.
Kita orang Indonesia menyatakan sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak
berguna.
Seandainya seorang siswa yang pada waktu belajar di rumah masih terus
bermain-main dan pada waktu tidur ia gunakan untuk begadang semalam suntuk, tentu
hidupnya menjadi tidak teraur. Karena ia tidak pandai menggunakan waktu dengan
tepat. Oleh karena itu, hargailah waktu dengan cara berdisiplin dlam merencanakan,
mengatur dan menggunakan waktu yang Allah karuniakan kepada kita tanpa dipungut
biaya.

LATIHAN
Berilah tanda silang ( x ) pada huruf a, b, c, d, atau e sesuai dengan jawaban yang tepat !

1. Firman Allah Yang menjelaskan agar orang-orang yang beriman benar-benar menjadi
penegak keadilan dan menjadi saksi karena Allah , terdapat dalam
a. QS. An-Nisa ; 133
b. QS. An-Nisa ; 134
c. QS. An-Nisa ; 135
d. QS. An-Nisa ; 136
e. QS. An-Nisa ; 137
2. Salah satu akhlak kepada orang tua yang kurang tepat adalah… .
d. memelihara keridaannya
e. berkata lemah lembut
f. menitipkannya ke panti jumpo
g. menaati perintahnya
h. merendahkan diri di hadapannya

3. Menurut bahasa rida berarti… .


a. restu
b. izin
c. setuju
d. rela
e. simpati
f.
4. Orang yang sabar akan memiliki sikap… .
a. suuzan
b. tawakkal
c. israf
d. ujub
e. ria

5. Sabar mengandung kemaslahatan dalam agama yang disebut… .


a. akal
b. amal
c. hal
d. ilmu
e. alim
33

6. Menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya atau tidak memberikan hak kepada pemiliknya
disebut… .
a. tidak adil
b. zalim
c. takabur
d. berat sebelah
e. mubazir

7. Amal berasal dari bahasa Arab ‘amal yang berarti… .


a. ucapan
b. pekerjaan
c. Keinginan
d. tujuan
e. sarana

8. Amal yang mendatangkan mudarat disebut… .


a. amal perbuatan
b. amal khasanah
c. amal syyi’ah
d. amal raja’
e. amal mahmudah

9. Salah satu amal batiniah adalah… .


a. memberi nasihat
b. memberi petuah
c. mempunyai niat
d. mengerjakan salat
e. bersedekah

10. Amal yang berupa perbuatan anggota badan yang dapat didengar dan dilihat orang
disebut… .
a. amal batiniah
b. amal lahiriyah
c. amal sirriyah
d. amal sayyi’ah
e. amal hasanah
34

HUKUM ISLAM TENTANG KELUARGA


Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab
dan sopan santun membaca Al Qur’an.

a. Q.S. An Nisa’ 3 – 4

b. Q.S. Ar Rum 21

c. Q.S. An Nisa 22-23

A. HUKUM NIKAH
Menurut sebagian besar ulama, hukum asal nikah adalah mubah, artinya boleh dikerjakan
dan boleh ditinggalkan. Meskipun demikian ditinjau dari segi kondisi orang yang akan
melakukan pernikahan, hukum nikah dapat berubah menjadi wajib, sunat, makruh dan
haram. Adapun penjelasannya adalah sebagi berikut :
1. Jaiz, artinya dibolehkan dan inilah yang menjadi dasar hukum nikah.
2. Wajib, yaitu orang yang telah mampu/sanggup menikah sedangkan bila tidak menikah
khawatir akan terjerumus ke dalam perzinaan.
3. Sunat, yaitu orang yang sudah mampu menikah namun masih sanggup mengendalikan
dirinya dari godaan yang menjurus kepada perzinaan.
4. Makruh, yaitu orang yang akan melakukan pernikahan dan telah memiliki keinginan atau
hasrat tetapi ia belum mempunyai bekal untuk memberikan nafkah tanggungan-nya.
5. Haram, yaitu orang yang akan melakukan perkawinan tetapi ia mempunyai niat yang
buruk, seperti niat menyakiti perempuan atau niat buruk lainnya.
35

B . TUJUAN NIKAH
Secara umum tujuan pernikahan menurut Islam adalah untuk memenuhi hajat manusia
(pria terhadap wanita atau sebaliknya) dalam rangka mewujudkan rumah tangga yang
bahagia, sesuai dengan ketentuan-ketentuan agama Islam. Secara umum tujuan
pernikahan dalam Islam dalam diuraikan sebagai berikut:
1. Untuk memperoleh kebahagiaan dan ketenangan hidup (sakinah). Ketentraman dan
kebahagiaan adalah idaman setiap orang. Nikah merupakan salah satu cara supaya
hidup menjadi bahagia dan tentram. Allah SWT berfirman :

Artinya :” Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu


isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya. “.(Ar-Rum : 21)

2. Membina rasa cinta dan kasih sayang. Nikah merupakan salah satu cara untuk membina
kasih sayang antara suami, istri dan anak. ( lihat QS. Ar- Rum : 21)

Artinya :”Dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. “.(Ar- Rum : 21)

3. Untuk memenuhi kebutuhan seksual yang syah dan diridhai Allah SWT
4. Melaksanakan Perintah Allah swt. Karena melaksanakan perintah Allah swt maka
menikah akan dicatat sebagai ibadah. Allah swt., berfirman :

Artinya :" Maka nikahilah perempuan-perempuan yang kamu sukai". (An-Nisa' : 3)

5. Mengikuti Sunah Rasulullah saw. Rasulullah saw., mencela orang yang hidup
membujang dan beliau menganjurkan umatnya untuk menikah. Sebagaimana sabda
beliau dalam haditsnya:

َ ‫سنَّتِى فَلَي‬
)‫ْس ِمنِى (رواه البخارى و مسلم‬ ُ ‫ع ْن‬
َ ‫ب‬ ُ ‫أَلنِ َكا ُح‬
َ ‫سنَّتِى فَ َم ْن َر ِغ‬
Artinya :"Nikah itu adalah sunahku, barang siapa tidak senang dengan sunahku,
maka bukan golonganku". (HR. Bukhori dan Muslim)

6. Untuk memperoleh keturunan yang syah. Allah swt., berfirman :

Artinya :” Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia “. (Al-Kahfi : 46)
(Selengkapnya bukalah situs ini http://yulyanidewi07.multiply.com)

Sebelum pernikahan berlangsung dalam agama Islam tidak mengenal istilah pacaran
akan tetapi dikenal dengan nama “khitbah”. Khitbah atau peminangan adalah penyampaian
maksud atau permintaan dari seorang pria terhadap seorang wanita untuk dijadikan istrinya
baik secara langsung oleh si peminang atau oleh orang lain yang mewakilinya. Yang
diperbolehkan selama khitbah, seorang pria hanya boleh melihat muka dan telapak tangan.
Wanita yang dipinang berhak menerima pinangan itu dan berhak pula menolaknya. Apabila
36

pinangan diterima, berarti antara yang dipinang dengan yang meminang telah terjadi ikatan
janji untuk melakukan pernikahan. Semenjak diterimanya pinangan sampai dengan
berlangsungnya pernikahan disebut dengan masa pertunangan. Pada masa pertungan ini
biasanya seorang peminang atau calon suami memberikan suatu barang kepada yang
dipinang (calon istri) sebagai tanda ikatan cinta yang dalam adat istilah Jawa disebut dengan
peningset.
Hal yang perlu disadari oleh fihak-fihak yang bertunangan adalah selama masa
pertunangan, mereka tidak boleh bergaul sebagaimana suami istri karena mereka belum
syah dan belum terikat oleh tali pernikahan. Larangan-larang agama yang berlaku dalam
hubungan pria dan wanita yang bukan muhrim berlaku pula bagi mereka yang berada dalam
masa pertunangan.
Adapun wanita-wanita yang haram dipinang dibagi menjadi 2 kelolmpok yaitu :
- Yang haram dipinang dengan cara sindiran dan terus terang adalah wanita yang
termasuk muhrim, wanita yang masih bersuami,wanita yang berada dalam masa iddah
talak roj’i dan wanita yang sudah bertunangan.
- Yang haram dipinang dengan cara terus terang, tetapi dengan cara sindiran adalah
wanita yang berada dalam iddah wafat dan wanita yang dalam iddah talak bain (talak tiga).

C. RUKUN NIKAH DAN SYARATNYA.


Syah atau tidaknya suatu pernikahan bergantung kepada terpenuhi atau tidaknya rukun
serta syarat nikah. ( lihat tabel )

TABEL : 1

RUKUN SYARATNYA
1. Calon Suami Beragama Islam
Atas kehendak sendiri
Bukan muhrim
Tidak sedang ihrom haji
2. Calon Istri Beragama Islam
Tidak terpaksa
Bukan Muhrim
Tidak bersuami
Tidak sedang dalam masa idah
Tidak sedang ihrom haji atau umroh
3. Adanya Wali a. Mukallaf (Islam, dewasa, sehat akal)
(Ali Imron : 28)
b. Laki-laki merdeka
c. Adil
d. Tidak sedang ihrom haji atau umroh
4. Adanya 2 Orang Saksi - Syaratnya sama dengan no : 3
5. Adanya Ijab dan Qobul Dengan kata-kata " nikah " atau yang
semakna dengan itu.
Berurutan antara Ijab dan Qobul

Keterangan :
37

- Contoh Ijab : Wali perempuan berkata kepada pengantin laki-laki : "Aku nikahkan anak
perempuan saya bernama si Fulan binti …… dengan ....... dengan mas kawin
seperangkat sholat dan 30 juz dari mushaf Al-Qur’an".

ً‫اف ْالقُ ْرا َ ِن َحال‬ ْ ‫صالَةِ َوثَالَثِيْنَ ُج ْزأ ً ِم ْن ُم‬


ِ ‫ص َح‬ َّ ‫ت ال‬
ِ ‫ع َد َوا‬ ِ ‫أ َ ْن َكحْ تُكَ َوزَ َّوجْ ت ُ ِك فُالَنَة بِ ْن‬
َ ‫ بِ َم ْه ِر‬... ‫ت‬
- Contoh Qobul : Calon suami menjawab: "Saya terima nikah dan perjodohannya dengan
diri saya dengan mas kawin tersebut di depan". Bila dilafalkan dengan bahasa arab
sebagai berikut :
‫قَ ِب ْلتُ نِ َك َح َها َوت َْز ِو َج َها ِلنَ ْف ِسى ِب ْال َم ْه ِر ْال َم ْذ ُك ْو ِر‬
- Perempuan yang menikah tanpa seizin walinya maka nikahnya tidak syah. Rasulullah
saw, bersabda : Artinya :"Perempuan mana saja yang menikah tanpa seizin walinya
maka pernikahan itu batal (tidak syah)". (HR. Empat Ahli Hadits kecuali Nasai).

Saksi harus benar-benar adil. Rasulullah saw., bersabda :


َ ‫لَنِ َكا َح إِلَّ ِب َو ِلي ٍ َوشَا ِه َدى‬
) ‫ع ْد ٍل (روه احمد‬
Artinya:"Tidak syah nikah seseorang melainkan dengan wali dan 2 orang saksi yang
adil". (HR. Ahmad)

Setelah selesai aqad nikah biasanya diadakan walimah, yaitu pesta pernikahan. Hukum
mengadakan walimah adalah sunat muakkad. Rasulullah SAW bersabda :”Orang yang
sengaja tidak mengabulkan undangan berarti durhaka kepada Allah dan RasulNya’. (HR.
Bukhori)

MUHRIM
Menurut pengertian bahasa muhrim berarti yang diharamkan. Menurut Istilah dalam ilmu fiqh
muhrim adalah wanita yang haram dinikahi. Penyebab wanita yang haram dinikahi ada 4
macam :
1. Wanita yang haram dinikahi karena keturunan
a. Ibu kandung dan seterusnya ke atas (nenek dari ibu dan nenek dari ayah).
b. Anak perempuan kandung dan seterusnya ke bawah (cucu dan seterusnya).
c. Saudara perempuan sekandung (sekandung, sebapak atau seibu).
d. Saudara perempuan dari bapak.
e. Saudara perempuan dari ibu.
f. Anak perempuan dari saudara laki-laki dan seterusnya ke bawah.
g. Anak perempuan dari saudara perempuan dan seterusnya ke bawah.
2. Wanita yang haram dinikahi karena hubungan sesusuan
a. Ibu yang menyusui.
b. Saudara perempuan sesusuan
2. Wanita yang haram dinikahi karena perkawainan
a. Ibu dari isrti (mertua)
b. Anak tiri (anak dari istri dengan suami lain), apabila suami sudah kumpul dengan
ibunya.
c. Ibu tiri (istri dari ayah), baik sudah di cerai atau belum. Allah SWT berfirman:
38

Artinya: “Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu,
terkecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan
dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh)”. (An-Nisa: 22)

d. Menantu (istri dari anak laki-laki), baik sudah dicerai maupun belum.
4. Wanita yang haram dinikahi karena mempunyai pertalian muhrim dengan istri.
Misalnya haram melakukan poligami (memperistri sekaligus) terhadap dua orang
bersaudara, terhadap perempuan dengan bibinya, terhadap seorang perempuan dengan
kemenakannya. (lihat An-Nisa : 23)

Wali nikah di bagi menjadi 2 macam yaitu wali nasab dan wali hakim :
1. Wali nasab yaitu wali yang mempunyai pertalian darah dengan mempelai wanita yang
akan dinikahkan. Adapun Susunan urutan wali nasab adalah sebagai berikut :
a. Ayah kandung, ayah tiri tidak syah jadi wali
b. Kakek (ayah dari ayah mempelai perempuan) dan seterusnya ke atas
c. Saudara laki-laki sekandung
d. Saudara laki-laki seayah
e. Anak laki-laki dari saudara laki-laki sekandung
f. Anak laki-laki dari saudara laki-laki seayah
g. saudara laki-laki ayah yang seayah dengan ayah
h. Anak laki-laki dari sdr laki-laki ayah yang sekandung dengan ayah
i. Anak laki-laki dari saudara laki-laki ayah yang seayah dengan ayah
2. Wali hakim, yaitu seorang kepala Negara yang beragama Islam. Di Indonesia,
wewenang presiden sebagai wali hakim di limpahkan kepada pembantunya yaitu Menteri
Agama. Kemudian menteri agama mengangkat pembantunya untuk bertindak sebagai
wali hakim, yaitu Kepala Kantor Urusan Agama Islam yang berada di setiap kecamatan.
Wali hakim bertindak sebagai wali nikah apabila memenuhi kondisi sebagai berikut :
a. Wali nasab benar-benar tidak ada
b. Wali yang lebih dekat (aqrob) tidak memenuhi syarat dan wali yang lebih jauh (ab’ad)
tidak ada.
c. Wali aqrob bepergian jauh dan tidak memberi kuasa kepada wali nasab urutan
berikutnya untuk berindak sebagai wali nikah.
d. Wali nasab sedang berikhram haji atau umroh
e. Wali nasab menolak bertindak sebagi wali nikah
f. Wali yang lebih dekat masuk penjara sehingga tidak dapat berintak sebagai wali
nikah
g. Wali yang lebih dekat hilang sehingga tidak diketahui tempat tinggalnya.
Wali hakim berhak untuk bertindak sebagai wali nikah, sesuai dengan sabda Rasulullah
SAW yang artinnya :”Dari Aisyah r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda : Tidak sah
nikah seseorang kecuali dengan wali dan dua orang saksi yang adil, jika wali-wali itu
menolak jadi wali nikah maka sulthan (wali hakim) bertindak sebagi wali bagi orang yang
tidak mempunyai wali”.(HR. Darulquthni)

D. KEWAJIBAN SUAMI ISTRI


Agar tujuan pernikahan tercapai, suami istri harus melakukan kewajiban-kewajiban hidup
berumah tangga dengan sebaik-baiknya dengan landasan niat ikhlas karena Allah SWT
semata. Allah SWT berfirman :
39

Artinya: “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah
melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain dan karena laki-laki telah
menafkahkan sebagian dari harta mereka”. (An-Nisa : 34).

Rasulullah SAW juga bersabda yang artinya: “Istri adalah penaggung jawab rumah tangga
suami istri yang bersangkutan”. (HR. Bukhori Muslim).

Secara umum kewajiban suami istri adalah sebagi berikut :


Kewajiban Suami
Kewajiban suami yang terpenting adalah :
a. Memberi nafkah, pakaian dan tempat tinggal kepada istri dan anak-anaknya sesuai
dengan kemampuan yang diusahakan secara maksimal.(lihat At-Thalaq:7)
b. Bergaul dengan istri secara makruf, yaitu dengan cara yang layak dan patut
misalnya dengan kasih sayang, menghargai, memperhatikan dan sebagainya.
c. Memimpin keluarga, dengan cara membimbing, memelihara semua anggota keluarga
dengan penuh tanggung jawab. (Lihat An-Nisa : 34)
d. Membantu istri dalam tugas sehari-hari, terutama dalam mengasuh dan mendidik anak-
anaknya agar menjadi anak yang shaleh. (At-Tahrim:6)
Kewajiban Istri
a. Patuh dan taat pada suami dalam batas-batas yang sesuai dengan ajaran Islam.
Perintah suami yang bertentangan dengan ajaran Islam tidak wajib di taati.
b. memelihara dan menjaga kehormatan diri dan keluarga serta harta benda suami.
c. Mengatur rumah tangga dengan baik sesuai dengan fungsi ibu sebagai kepala rumah
tangga.
d. Memelihara dan mendidik anak terutama pendidikan agama. Allah swt, berfirman:

Artinya :"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka". (At-Tahrim : 6)

e. Bersikap hemat, cermat, ridha dan syukur serta bijaksana pada suami.

E. TALAK
1. Pengertian dan Hukum Talak. Menurut bahasa talak berarti melepaskan ikatan. Menurut
istilah talak ialah lepasnya ikatan pernikahan dengan lafal talak. Asal hukum talak adalah
makruh, sebab merupakan perbuatan halal tetapi sangat dibenci oleh Allah swt. Nabi
Muhammad saw, bersabda :

َّ ِ‫َض ْال َحالَ ِل ِع ْن َد هللا‬


)‫الطالَ ُق (رواه ابوداود‬ ُ ‫أ َ ْبغ‬
Artinya :"Perbuatan halal tetapi paling dibenci oleh Allah adalah talak". (HR. Abu Daud).

Hal-hal yang harus dipenuhi dalam talak ( rukun talak) ada 3 macam :
a. Yang menjatuhkan talak(suami), syaratnya: baligh, berakal dan kehendak sendiri.
b. Yang dijatuhi talak adalah istrinya.
c. Ucapan talak, baik dengan cara sharih (tegas) maupun dengan cara kinayah
(sindiran).
40

Cara sharih, misalnya “saya talak engkau!” atau “saya cerai engkau!”. Ucapan talak
dengan cara sharih tidak memerlukan niat. Jadi kalau suami mentalak istrinya dengan
cara sharih, maka jatuhlah talaknya walupun tidak berniat mentalaknya.
Cara kinayah, misalnya “Pulanglah engkau pada orang tuamu!”, atau “Kawinlah engkau
dengan orang lain, saya sudah tidak butuh lagi kepadamu!”, Ucapan talak cara kinayah
memerlukan niat. Jadi kalau suami mentalak istrinya dengan cara kinayah, padahal
sebenarnya tidak berniat mentalaknya, maka talaknya tidak jatuh.
2. Lafal dan Bilangan Talak. Lafal talak dapat diucapkan/dituliskan dengan kata-kata yang
jelas atau dengan kata-kata sindiran. Adapun bilangan talak maksimal 3 kali, talak
satu dan talak dua masih boleh rujuk (kembali) sebelum habis masa idahnya dan
apabila masa idahnya telah habis maka harus dengan akad nikah lagi. (lihat Al-Baqoroh :
229). Pada talak 3 suami tidak boleh rujuk dan tidak boleh nikah lagi sebelum istrinya
itu nikah dengan laki-laki lain dan sudah digauli serta telah ditalak oleh suami keduanya
itu".
3. Macam-Macam Talak. Talak dibagi menjadi 2 macam yaitu :
a. Talak Raj'i yaitu talak dimana suami boleh rujuk tanpa harus dengan akad nikah
lagi. Talak raj’I ini dijatuhkan suami kepada istrinya untuk pertama kalinya atau kedua
kalinya dan suami boleh rujuk kepada istri yang telah ditalaknya selam masih dalam
masa iddah.
b. Talak Bain. Talak bain dibagi menjadi 2 macam yaitu talak bain sughro dan talak bain
kubra.
 Talak bain sughro yaitu talak yang dijatuhkan kepada istri yang belum dicampuri
dan talak khuluk (karena permintaan istri). Suami istri boleh rujuk dengan cara
akad nikah lagi baik masih dalam masa idah atau sudah habis masa idahnya.
 Talak bain kubro yaitu talak yang dijatuhkan suami sebanyak tiga kali (talak tiga)
dalam waktu yang berbeda. Dalam talak ini suami tidak boleh rujuk atau
menikah dengan bekas istri kecuali dengan syarat :
 Bekas istri telah menikah lagi dengan laki-laki lain.
 Telah dicampuri dengan suami yang baru.
 Telah dicerai dengan suami yang baru.
 Telah selesai masa idahnya setelah dicerai suami yang baru.
4. Macam-macam Sebab Talak. Talak bisa terjadi karena :
a. Ila' yaitu sumpah seorang suami bahwa ia tidak akan mencampuri istrinya. Ila'
merupakan adat arab jahiliyah. Masa tunggunya adalah 4 bulan. Jika sebelum 4
bulan sudah kembali maka suami harus menbayar denda sumpah. Bila sampai 4
bulan/lebih hakim berhak memutuskan untuk memilih membayar sumpah atau
mentalaknya.
b. Lian, yaitu sumpah seorang suami yang menuduh istrinya berbuat zina. sumpah itu
diucapkan 4 kali dan yang kelima dinyatakan dengan kata-kata : "Laknat Allah swt
atas diriku jika tuduhanku itu dusta". Istri juga dapat menolak dengan sumpah 4 kali
dan yang kelima dengan kata-kata: "Murka Allah swt, atas diriku bila tuduhan itu
benar".
c. Dzihar, yaitu ucapan suami kepada istrinya yang berisi penyerupaan istrinya dengan
ibunya seperti : "Engkau seperti punggung ibuku ". Dzihar merupakan adat jahiliyah
yang dilarang Islam sebab dianggap salah satu cara menceraikan istri.
d. Khulu' (talak tebus) yaitu talak yang diucapkan oleh suami dengan cara istri
membayar kepada suami. Talak tebus biasanya atas kemauan istri. Penyebab talak
antara lain :
 Istri sangat benci kepada suami.
 Suami tidak dapat memberi nafkah.
 Suami tidak dapat membahagiakan istri.
41

e. Fasakh, ialah rusaknya ikatan perkawinan karena sebab-sebab tertentu yaitu :


o Karena rusaknya akad nikah seperti :
 diketahui bahwa istri adalah mahrom suami.
 Salah seorang suami / istri keluar dari ajaran Islam.
 Semula suami/istri musyrik kemudian salah satunya masuk Islam.
o Karena rusaknya tujuan pernikahan, seperti :
 Terdapat unsur penipuan, misalnya mengaku laki-laki baik ternyata penjahat.
 Suami/istri mengidap penyakit yang dapat mengganggu hubungan rumah
tangga.
 Suami dinyatakan hilang.
 Suami dihukum penjara 5 tahun/lebih.

5. Hadhonah. Hadhonah artinya mengasuh dan mendidik anak yang masih kecil. Jika
suami/istri bercerai maka yang berhak mengasuh anaknya adalah :
a. Ketika masih kecil adalah ibunya dan biaya tanggungan ayahnya.
b. Jika si ibu telah menikah lagi maka hak mengasuh anak adalah ayahnya.

F. IDDAH
Secara bahasa iddah berarti ketentuan. Menurut istilah iddah ialah masa menunggu bagi
seorang wanita yang sudah dicerai suaminya sebelum ia menikah dengan laki-laki lain.
Masa iddah dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada bekas suaminya apakah dia
akan rujuk atau tidak.
1. Lamanya Masa Iddah.
a. Wanita yang sedang hamil masa idahnya sampai melahirkan anaknya. (Lihat QS. At-
Talak :4)
b. Wanita yang tidak hamil, sedang ia ditinggal mati suaminya maka masa idahnya 4
bulan 10 hari. (lihat QS. Al-Baqoroh ayat 234)
c. Wanita yang dicerai suaminya sedang ia dalam keadaan haid maka masa idahnya 3
kali quru' (tiga kali suci). (lihat QS. Al-Baqoroh : 228)
d. Wanita yang tidak haid atau belum haid masa idahnya selama tiga bulan. (Lihat QS,
At-Talaq :4 )
e. Wanita yang dicerai sebelum dicampuri suaminya maka baginya tidak ada
masa iddah. (Lihat QS. Al-Ahzab : 49)
2. Hak Perempuan Dalam Masa Iddah.
a. Perempuan yang taat dalam iddah raj'iyyah (dapat rujuk) berhak mendapat dari
suami yang mentalaknya: tempat tinggal, pakaian, uang belanja. Sedang wanita
yang durhaka tidak berhak menerima apa-apa.
b. Wanita dalam iddah bain (iddah talak 3 atau khuluk) hanya berhak atas tempat
tinggal saja. (Lihat QS. At-Talaq : 6)
c. Wanita dalam iddah wafat tidak mempunyai hak apapun, tetapi mereka dan anaknya
berhak mendapat harta warits suaminya.

G. RUJUK.
Rujuk artinya kembali. Maksudnya ialah kembalinya suami istri pada ikatan perkawinan
setelah terjadi talak raj'i dan masih dalam masa iddah. Dasar hukum rujuk adalah QS. Al-
Baqoroh: 229, yang artinya sebagai berikut: "Dan suami-suaminya berhak merujukinya
dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki rujuk".
1. Hukum Rujuk.
 Mubah, adalah asal hukum rujuk.
 Haram, apabila si istri dirugikan serta lebih menderita dibanding sebelum rujuk.
 Makruh, bila diketahui meneruskan perceraian lebih bermanfaat.
42

 Sunat, bila diketahui rujuk lebih bermanfaat dibanding meneruskan perceraian.


 Wajib, khusus bagi laki-laki yang beristri lebih dari satu.
2. Rukun Rujuk.
1. Istri, syaratnya : pernah digauli, talaknya talak raj'i dan masih dalam masa iddah.
2. Suami, syaratnya : Islam, berakal sehat dan tidak terpaksa.
3. Sighat (lafal rujuk).
4. Saksi, yaitu 2 orang laki-laki yang adil.

H. PERKAWINAN MENURUT UU No: 1 tahun 1974.


1. Garis besar Isi UU No : 1 tahun 1974.
UU No : 1 tahun 1974 tentang Perkawinan terdiri dari 14 Bab dan 67 Pasal.
2. Pencatatan Perkawinan.
Dalam pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa : "Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku". Ketentuan tentang pelaksanaan
pencatatan perkawinan ini tercantun dalam PP No : 9 Tahun 1975 Bab II pasal 2 sampai
9.
3. Syahnya Perkawinan.
Dalam pasal 2 ayat 1 ditegaskan bahwa : "Perkawina adalah syah apabila dilakukan
menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaanya itu".
4. Tujuan Pekawinan.
Dalam Bab 1 pasal 1 dijelaskan bahwa tujuan perkawina adalah untuk membentuk
keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha
Esa.
5. Talak.
Dalam Bab VIII pasal 29 ayat 1 dijelaskan bahwa : "Perceraian hanya dapat dilakukan
di depan sidang pengadilan setelah pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak
berhasil mendamaikan kedua belah fihak.
6. Batasan Dalam Berpoligami.
 Dalam pasal 3 ayat 1 diljelaskan bahwa :"Pada dasarnya dalam suatu perkawinan
seorang pria hanya boleh mempunyai seorang istri. Seorang wanita hanya boleh
mempunyai seorang suami".
 Dalam pasal 4 dan 5 ditegaskan bahwa dalam hal seorang suami akan beristri
lebih dari seorang ia wajib mengajukan permohonan kepada pengadilan di daerah
tempat tinggalnya.
 Pengadilan hanya memberi ijin berpoligami apabila :
 Istri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai istri.
 Istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak bisa disembuhkan.
 Istri tidak dapat melahirkan keturunan.
 Dalam pengajuan berpoligami harus dipenuhi syarat-syarat :
 Adanya persetujuan dari istri.
 Adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan hidup istri-istri
dan anak-anak mereka.
 Adanya jaminan bahwa suami akan belaku adil terhadap istri-istri dan anak-
anak mereka.

RANGKUMAN
- Nikah ialah suatu ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dan perempuan untuk hidup
bersama dalam suatu rumah tangga melalui aqad yang dilakukan menurut hukum syariat
Islam.
- hukum nikah dapat berubah menurut situasi dan kondisi, bisa menjadi wajib, sunat,
makruh dan bisa juga menjadi haram.
43

- Agar tercapai kebahagiaan yang sebenarnya yaitu keluarga yang sakinah, mawaddah dan
warahmah, seorang muslim dalam pernikahan harus memenuhi syarat dan rukun nikah.
- Talak adalah suatu perbuatan yang halal tapi sangat dibenci oleh Allah SWT.
- Iddah ialah masa menunggu bagi seorang wanita yang sudah dicerai suaminya sebelum ia
menikah dengan laki-laki lain. Masa iddah dimaksudkan untuk memberi kesempatan
kepada bekas suaminya apakah dia akan rujuk atau tidak.

KAMUS ISTILAH
a. Nikah = bertemu
b. Muhrim = orang yang haram dinikahi
c. Talak = melepaskan
d. sharih = tegas
e. kinayah = sindiran
f. Hadhonah = mengasuh anak

KAUL HIKMAH
Pernikahan Ideal = Pernikahan Sekufu ?
Mungkin sekali diantara kita yang masih bertanya-tanya apakah pernikahannya adalah
pernikahan yang ideal. Dan apakah pernikahan yang ideal itu sama dengan pernikahan sekufu.
Dalam bahasa kufu yang dimaksud adalah kafa'ah yang artinya setaraf, sederajat atau
sebanding. Tetapi jodoh memang sebuah rahasia Allah SWT yang setiap orang tidak dapat
menentukannya sendiri.

AL-KISAH
Ini adalah sebuah kisah pernikahan yang sangat indah di jamannya, kisah pernikahan antara
puteri seorang ulama besar tokoh tabi’in Madinah yang bernama Al imam Asy-syaikh Sa’id bin
Musayyib Rahimahullah dengan seorang pemuda salah satu dari muridnya yang bernama Abu
Wada’ah.
Seorang Syaikh yang dengan berani menolak pinangan Amirul Mukminin Abdul Malik bin
marwan - yang raja-raja romawi gentar pada wibawanya- , untuk dinikahkan dengan putranya
yang bernama Al walid bin Abdul Malik.
Pernah ada seseorang yang bertanya kepadanya,” Mengapa kau tolak pinangan Amirul
Mukminin lalu kau nikahkan puterimu dengan orang awam, mengapa ?
Syaikh itupun menjawab : “Puteriku adalah amanat dileherku, maka kupilihkan apa yang sesuai
untuk kebaikan dan keselamatan dirinya. “
“Apa maksud pernyataan itu wahai syaikh, ?” Bagaimana pandangan kalian bila misalnya
puteriku pindah di istana Bani Umayyah lalu bergemilang diantara ranjang dan perabotannya?
Para pembantu mengelilingi disisi kanan dan kirinya, dan dia mendapati dirinya menjadi isteri
dari seorang Khalifah. Bagaimana keteguhan agamanya nantinya ?” jawab syaikh tersebut.
Inilah seorang Syaikh yang menjadikan dunianya sebagai kendaraan dan perbekalannya untuk
akhiratnya. Dia membeli untuk dirinya dan keluarganya akhirat dengan dunianya

PENILAIAN
Pilihlah jawaban yang paling tepat tersedia dengan memberi tanda silang (X)!

1. Orang yang akan menikah menjadi wajib hukumnya apabila ....


A. yang menikah itu belum mempunyai kemampuan apapun
B. karena kebutuhan biologis
C. kedua orang tua sudah menyetujuinya
D. orang itu sudah bekerja dan mempunyai rumah sendiri
E. orang itu sudah mampu dan sangat mendesak untuk nikah
44

2. kata

Kalimat di atas di ucapkan ketika . . . .


A. seorang calon istri menerima lamaran dari calon suami
B. wali perempuan menikahkan putrinya
C. calon istri menerima mas kawin dari calon suami
D. calon suami menerima nikahnya calon istri
E. janji seorang calon suami kepada calon istri

3. )‫(رواه ابوداود‬ َّ ‫أَ ْبغَض ْال َحالَل ع ْندَ للا‬


‫الطالَق‬
Bila kita melihat makna yang terkandung dalam hadits di atas, maka talak hukumnya . . . .
A. makruh
B. jaiz
C. sunat
D. mubah
E. haram

4. Diantara sebab jatuhnya talak adalah bila seorang suami menuduh istrinya berbuat zina
dengan sumpah dan istrinya menolak tuduhan tersebut dengan sumpah pula. Istilah ini
disebut ....
A. zihar
B. khuluk
C. ila’
D. fasakh
E. li’an

5. Isteri yang ditalak atau dicerai mati, serta belum dicampuri suaminya maka :
A. harus menunggu tiga bulan lamanya
B. ia menunggu empat kali suci
C. mempunyai iddah tiga kali suci
D. wanita itu tidak beriddah
E. iddahnya tiga bulan sepuluh hari

6. Dalam iddah raji'ah, isteri yang setia berhak mendapat ....


A. sandang pangan dan tempat tinggal
B. pendidikan dan pelatihan
C. pelayanan seperti layaknya suami isteri
D. hanya berupa pakaian saja
E. mahar mas kawin serta belanja sehari-hari

7. Apabila ada seorang suami yang mentalak bain isterinya yang hamil, maka isteri mendapat
....
A. harta waris dari suaminya
B. izin pulang ke rumah orang tuanya
C. kesempatan untuk menikah lagi
D. pakaian, belanja bulanan dan tempat tinggal
E. wasiat tentang harta kekayaan orang tuanya

8. Menurut ajaran Islam, yang lebih kita utamakan dalam memilih pasangan hidup adalah ....
45

A. agama dan pendidikan


B. golongan, suku dan kebangsaan
C. rupa dan adat istiadat setempat
D. pangkat, golongan dan penghasilan
E. harta dan tingkat keturunan dalam masyarakat

9. Sementara itu bagi orang yang telah berhasrat tetapi belum mempunyai bekal untuk
memberi nafkah, hukum nikah atasnya adalah ....
A. wajib
B. mubah
C. sunnat
D. haram
E. makruh

10. Kalau nikah ditujukan semata-mata hanya kepada kepuasan biologis, maka akan timbul
dampak negatif sebagai berikut, kecuali ....
A. perempuan tua tidak berguna lagi dalam kehidupan
B. kecenderungan pria beristri muda, istri tua diceraikan
C. pemenuhan kebutuhan biologis menjadi tujuan pokok
D. mengakibatkan peledakan penduduk bumi
E. harkat dan martabat manusia terpelihara, karena fitrah biologisnya terpenuhi

11. Rukun nikah adalah suatu perkara yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan nikah, jika tidak
maka nikahnya tidak sah. Rukun nikah itu adalah sebagai berikut, kecuali ....
A. calon suami
B. calon istri
C. ijab kabul
D. 2 orang saksi
E. bapak pengantin wanita

12. Pernikahan berstatus sah jika antara lain ada walinya. Adapun orang yang sah menjadi wali
pengatin wanita sebagai berikut, kecuali ....
A. bapak pengantin wanita
B. saudara laki-laki sebapak
C. anak laki-laki dari saudara sebapak
D. kakek mempelai wanita
E. saudara tiri laki-laki dari mempelai wanita

13. Kewajiban material suami kepada istrinya adalah ....


A. memberi perlindungan keselamatan kepada istrinya
B. memberi kesehatan badan dan rohani istri
C. memberi nafkah istri sesuai kemampuannya
D. memperhatikan keadaan istrinya
E. meningkatkan mutu keislaman istrinya

14. Kewajiban immaterial suami terhadap istrinya adalah sebagai berikut, kecuali ....
A. bergaul dengan baik terhadap istrinya
B. memperhatikan keadaan istri
C. meningkatkan kualitas keislaman istri
D. menjaga dan melindungi istri
E. memberikan kebebasan istrinya dalam segala hal
46

15. Firman Allah swt., :

Artinya : "Dan bergaullah dengan istri-istrimu ...."


A. secara patut
B. secara benar
C. menurut kesenanganmu
D. secara sederhana
E. menurut tuntunan agama

16. Dibawah ini yang bukan merupakan tujuan nikah adalah …..
A. supaya hidup manusia tenteram dan bahagia
B. melaksanakan perintah Allah swt.
C. membina rasa kasih sayang
D. mengikuti sunah Rasulullah saw.
E. terpenuhinya kebutuhan biologis semata

17. Syarat sahnya ijab kabul adalah sebagai berikut, kecuali :


A. tidak bersambung antara ijab dan qobul
B. berurutan antara ijab dan qabul
C. tidak dengan kata-kata nikah
D. diucapkan oleh ayah mempelai wanita
E. dengan kata-kata : "saya nikahkan ...."

18. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut :


1) Wanita tersebut termasuk muhrim
2) Wanita yang termasuk iddah wafat
3) Wanita yang masih bersuami
4) Wanita yang dalam iddah talak bain
5) Wanita yang sudah bertunangan
Dari pernyataan-pernyataan tersebut wanita yang haram di pinang dengan cara sindiran dan
terus terang adalah :
A. 1, 2 dan 3
B. 2, 4 dan 5
C. 1, 3 dan 5
D. 2, 3, 4 dan 5
E. 2, 3 dan 4

19. Talak yang dijatuhkan suami kepada istrinya dengan jalan tebusan dari fihak istri, baik
dengan jalan mengembalikan mas kawin atau dengan memberikan sejumlah uang yang
disetujui oleh mereka berdua disebut ….
A. khulu’
B. ila’
C. fasakh
D. dzihar
E. li’an

20. Berikut ini adalah termasuk kewajiban suami dalam kehidupan berumah tangga, kecuali ….
A. Memberikan nafkah, sandang pangan kepada istri dan anak-anaknya
B. Memimpin serta membimbing istri dan anak-anaknya agar bertaqwa
C. Menggauli istrinya secara ma’ruf
47

D. Memelihara istri dan anak-anaknya dari bencana dunia akherat


E. Menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak disukai suami

Diskusikan dengan temanmu kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut !

1. Jelaskan pengertian nikah menurut bahasa dan menurut agama Islam !


2. Apa yang dimaksud dengan muhrim ? Jelaskan !
3. Berikan harokat kalimat di atas kemudian artikan !
4. Apa yang kamu ketahui tentang akad nikah ? Jelaskan !
5. Sebutkan kewajiban istri dalam kaitannya sebagai ibu rumah tangga !
6. Mengapa perbuatan talak halal tetapi dibenci oleh Allah swt.,? Jelaskan.
7. Sebutkan hikmah orang melakukan pernikahan !
8. Mengapa perbuatan zina itu dilarang dalam agama Islam ? Jelaskan.
9. Jelaskan pengertian masa iddah dan macam-macamnya !
10.

Berilah harokat hadits di atas kemudian artikan ke dalam bahasa Indonesia !

PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab
dan sopan santun membaca Al Qur’an.

a. Q.S. Ali Imran : 104 – 105

b. Q.S. An Nahl 105-106

c. Q.S. Al Baqarah : 190 = 191


48

PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA


A. MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
Sebelum agama Islam masuk ke Indonesia, berbagai macam agama dan kepercayaan
seperti Animisme, Dinamisme, Hindu, dan Buddha teLah dianut oleh masyarakat Indonesia.
Bahkan pada abad 7-12 M di beberapa wiLayah kepulauan Indonesia telah berdiri kerajaan-
kerajaan Hindu dan Buddha. Masih ingatkah kamu? Kalau lupa, coba pelajari kembali
tentang kerajaan-kerajaan tersebut dalam buku pelajaran sejarah Indonesia!
Menurut hasil seminar “Masuknya Islam di Indonesia,” pada tanggal 17 - 20 Maret
1963 di Medan yang dihadiri oleh sejumlah budayawan dan sejarawan Indonesia,
disebutkan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pertama kali pada abad pertama Hijriah
(kira-kira abad 8 Masehi).
Islam masuk ke Indonesia melalui dua jalur, yaitu :
a. Jalur utara, dengan rute: Arab (Mekah dan Madinah) - Damaskus –Bagdad - Gujarat
(Pantai Barat India) - Srilangka – Indonesia
b. Jalur selatan, dengan rute: Arab (Mekah dan Madinah) - Yaman – Gujarat - Srilangka -
Indonesia
Daerah pertama dan kepulauan Indonesia yang dimasuki Islam adalah pantai
Sumatera bagian utara.
Berawal dari daerah itulah Islam mulai menyebar ke berbagai pelosok Indonesia, yaitu:
wilayah-wilayah Pulau Sumatera (selain pantai Sumatera bagian utara), Pulau Jawa, Pulau
Sulawesi, Pulau Kalimantan, Kepulauan Maluku dan sekitarnya, dalam kurun waktu yang
berbeda-beda.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama Islam telah tersebar ke seluruh pelosok
kepulauan Indonesia, sehingga mayoritas bangsa Indonesia beragama Islam. Hal itu
disebabkan antara lain sebagai berikut :
 Adanya dorongan kewajiban bagi setiap Muslim/Muslimah, khususnya para ulamanya,
untuk berdakwah mensyiarkan Islam sesuai dengan kemampuan mereka masing-
masing. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda yang artinya, “Sampaikanlah olehmu
apa-apa yang berasal daripadaku, walau hanya satu ayat.” (Al-Hadis).
 Adanya kesungguhan hati dan keuletan para juru dakwah untuk berdakwah secara
terus-menerus kepada keluarga, para tetangga, dan masyarakat sekitarnya. Mereka
berdakwah sesuai dengan tuntunan Allah SWT dan rasul-Nya, yakni: tidak dengan
paksaan dan kekerasan (peperangan), dengan cara bijaksana (bil-hikmah), dengan
pengajaran yang baik (mau‘izatul hasanah), dengan bertukar pikiran disertai
argumentasi-argumentasi yang benar dan tepat, dan dengan contoh teladan yang betul-
betul islami. Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT yang artinya: “Serulah (manusia)
kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah (perkataan yang tegas dan benar yang dapat
membedakan antara yang baik dengan yang batil) dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.” (Q.S. An-Nahl, 16: 125)
49

 Persyaratan untuk memasuki Islam sangat mudah, seseorang telah dianggap masuk
Islam hanya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Demikian juga ajaran-ajaran
Islam, mudah dipahami dan diamalkan oleh segenap rakyat Indonesia. Upacara-upacara
dalam agama Islam lebih sederhana bila dibandingkan dengan upacara-upacara dalam
agama lainnya.
 Ajaran Islam tentang persamaan dan tidak adanya sistem kasta dan diskriminasi mudah
menarik simpati rakyat, terutama dan lapisan bawah.
 Banyak raja-raja Islam yang ada di berbagai wilayah Indonesia ikut berperan aktif
melaksanakan kegiatan dakwah islamiah, khususnya terhadap rakyat mereka.
Umumnya apa yang dianjurkan oleh para raja senantiasa ditaati oleh rakyatnya.

B. PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA


Berikut ini perkembangan Islam di Indonesia.
1. Sumatera
Dalam bahasan terdahulu sudah disebutkan hahwa daerah pertama dari
kepulauan Indonesia yang dimasuki Islam adalah Sumatera bagian utara, seperti Pasai
dan Perlak. Hal ini mudah diterima akal, karena wilayah Sumatera bagian Utara letaknya
di tepi Selat Malaka, tempat lalu lintas kapal-kapal dagang dari India Ke Cina.
Para pedagang dari India, yakni bangsa Arab, Persi dan Gujarat, yang juga para
mubalig Islam, banyak yang menetap di bandar-bandar sepanjang Sumatera Utara.
Mereka menikah dengan wanita-wanita pribumi yang sebelumnya telah diislamkan,
sehingga terbentuklah keluarga-keluarga Muslim. Selanjutnya mereka mensyiarkan
Islam dengan cara yang bijaksana, baik dengan lisan maupun sikap dan perbuatan,
terhadap sanak famili, para tetangga, dan masyarakat sekitarnya. Sikap dan perbuatan
mereka yang baik, kepandaian yang lebih tinggi, kebersihan jasmani dan rohani, sifat
kedermawanan serta sifat-sifat terpuji lainnya yang mereka miliki menyebabkan para
penduduk hormat dan tertarik pada Islam, lalu tertarik masuk Islam.
Para mubalig Islam pada waktu itu, tidak hanya berdakwah terhadap para
penduduk biasa, tetapi juga kepada raja-raja kecil yang ada di bandar-bandar sepanjang
Sumatera Utara. Ketika raja-raja tersebut masuk Islam, rakyat mereka pun kemudian
banyak yang masuk Islam.
Hingga akhirnya berdiri kerajaan Islam pertama, yaitu Samudra Pasai.Kerajaan ini
berdiri pada tahun 1261 M, di pesisir timur Laut Aceh Lhokseumawe (Aceh Utara),
rajanya bernama Marah Silu, bergelar Sultan Al-Malik As-Saleh. Beliau menikah dengan
putri Raja Perlak yang memeluk agama Islam.
Samudra Pasai semakin berkembang dalam bidang politik, ekonomi, dan
kebudayaan. Hubungannya dengan pelabuhan Malaka, yang waktu itu sudah menjadi
kerajaan kecil, semakin ramai, sehingga di tempat itu pun sejak abad ke-14 Masehi telah
tumbuh dan berkembang masyarakat Islam.
Seiring dengan kemajuan kerajaan Samudra Pasai yang sangat pesat.
pengembangan agama Islam pun mendapat perhatian dan dukungan penuh. Para
ulama dan mubalignya menyebar ke seluruh Nusantara, ke pedalaman Sumatera,
pesisir barat dan utara Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Ternate, Tidore, dan pulau-pulau
50

lain di kepulauan Maluku. Itulah sebabnya di kemudian hari Samudra Pasai terkenal
dengan sebutan Serambi Mekah.

2. Jawa
Kapan tepatnya Islam mulai masuk ke Pulau Jawa tidak dapat diketahui dengan
pasti. Namun, penemuan nisan makam Siti Fatimah binti Maimun di daerah
Leran/Gresik yang wafat tahun 1101 M dapatlah dijadikan tonggak awal kedatangan
Islam di Jawa.
Hingga pertengahan abad ke-13, bukti-bukti kepurbakalaan maupun berita-berita
asing tentang masuknya Islam di Jawa sangatlah sedikit. Baru sejak akhir abad ke-13 M
hingga abad-abad berikutnya, terutama sejak Majapahit mencapai puncak kejayaannya,
bukti-bukti proses pengembangan Islam ditemukan lebih banyak lagi. Misalnya saja
penemuan kuburan Islam di Troloyo. Trowulan, dan Gresik, juga berita Ma Huan (1416
M) yang menceritakan tentang adanya orang-orang Islam yang bertempat tinggal di
Gresik. Hal ini membuktikan bahwa pada masa itu telah terjadi proses penyebaran
agama Islam, mulai dari daerah pesisir dan kota-kota pelabuhan sampai ke pedalaman
dan pusat Kerajaan Majapahit. Adanya proses penyebaran Islam di Kerajaan Majapahit
terbukti dengan ditemukannya nisan makam Muslim di Trowulan yang letaknya
bendekatan dengan kompleks makam para bangsawan Majapahit.
Pertumbuhan masyarakat Muslim di sekitar Majapahit sangat erat kaitannya
dengan perkembangan hubungan pelayaran dan perdagangan yang dilakukan orang-
orang Islam yang telah memiliki kekuatan politik dan ekonomi di Kerajaan Samudra
Pasai dan Malaka. Untuk masa-masa selanjutnya pengembangari Islam di tanah Jawa
dilakukan oleh para ulama dan mubalig yang kemudian terkenal dengan sebutan Wali
Sanga (sembilan wali).

WALI SANGA

1. Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik


Maulana Malik Ibrahim atau Syekh Magribi merupakan wali tertua di antara Wali
Sanga yang mensyiarkan agama Islam di Jawa Timur, khususnya di Gresik,
sehingga dikenal pula dengan nama Sunan Gresik.
Maulana Malik Ibrahim menetap di Gresik dengan mendirikan masjid dan pesantren,
tempat mengajarkan Islam kepada para santri dan kepada segenap penduduk agar
menjadi umat Islam yang bertakwa. Beliau wafat pada tahun 1419 M (882 H) dan
dimakamkan di Gapura Wetan, Gresik.

2. Sunan Ampel
Sunan Ampel nama aslinya adalah Raden Rahmat. Lahir pada tahun 1401 M dan
wafat tahun 1481 M serta dimakamkan di desa Ampel.
Sunan Ampel menikah dengan seorang putri Tuban bernama Nyi Ageng Manila dan
dikaruniai empat orang anak, yaitu: Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang),
Syarifuddin (Sunan Drajat), Nyi Ageng Maloka, dan putri yang menjadi istri Sunan
Kalijaga.
51

Jasa-jasa Sunan Ampel antara lain :


o Mendirikan pesantren di Ampel Denta, dekat Surabaya. Dari pesantren ini lahir
para mubalig kenamaan, seperti: Raden Paku (Sunan Giri), Raden Fatah (Sultan
Demak pertama), Raden Makdum (Sunan Bonang), Syarifuddin (Sunan Drajat)
dan Maulana Ishak yang pernah diutus untuk mensyiarkan Islam ke daerah
Blambangan.
o Berperan aktif dalam membangun masjid agung Demak, yang dibangun pada
tahun 1479 M.
o Memelopori berdirinya kerajaan Islam Demak dan ikut menobatkan Raden Fatah
sebagai sultan pertamanya.
52

3. Sunan Bonang
Sunan Bonang nama aslinya adalah Makdum Ibrahim, putra Sunan Ampel, lahir
tahun 1465 M dan wafat tahun 1515 M. Semasa hidup beliau mempelajari Islam dan
ayahnya sendiri, kemudian bersama Raden Paku merantau ke Pasai untuk
mendalami Islam. Jasa beliau sangat besar dalam penyiaran Islam.

4. Sunan Giri (1365 - 1428)


Beliau adalah salah seorang wali yang sangat besar pengaruhnya di Jawa, terutama
di Jawa Timur. Ayahnya, Maulana Ishak, berasal dari Pasai dan ibunya, Sekardadu,
putri Raja Blambangan Minak Sembayu. Belajar Islam di pesantren Ampel Denta
dan di Pasai.
Sekembalinya di Gresik, Sunan Giri (Raden Paku) mendirikan pesantren di Giri, kira-
kira 3 km dari Gresik. Selain itu, beliau mengutus para mubalig untuk berdakwah ke
daerah Madura, Bawean, Kangean, bahkan ke Lombok, Makasar, Ternate dan
Tidore.

5. Sunan Drajat
Nama aslinya adalah Syarifuddin, putra Sunan Ampel dan adik Sunan Bonang.
Beliau berjasa dalam mensyiarkan Islam dan mendidik para santri sebagai calon
mubalig. Santri-santrinya berasal dari berbagai daerah dan bahkan ada yang dari
Ternate dan Hitu Ambon.

6. Sunan Gunung Jati


Sunan Gunung Jati lebih dikenal dengan sebutan Syarif Hidayatullah atau Syeikh
Nurullah. Beliau berjasa dalam menyebarkan Islam di Jawa Barat dan berhasil
mendirikan dua buah kerajaan Islam, yakni Banten dan Cirebon, serta berhasil pula
menguasai pelabuhan Sunda Kelapa yang dulunya dikuasai oleh kerajaan Hindu
Pakuan. Syarif Hidayatulah wafat pada tahun 1570 M dan dimakamkan di Gunung
Jati (7 km sebelah utara Cirebon).

7. Sunan Kudus
Nama aslinya adalah Ja’far Sadiq, lahir pada pertengahan abad ke-15 dan wafat
pada tahun 1550 M (960 H). Beliau berjasa dalam menyebarkan Islam di daerah
Kudus dan sekitarnya, Jawa Tengah bagian utara. Untuk melancarkan mekanisme
dakwah Islam, Sunan Kudus membangun sebuah masjid yang terkenal sebagai
Masjid Menara Kudus, yang dipandang sebagai warisan kebudayaan Islam
Nusantara.
Sunan Kudus juga terkenal sebagai seorang sastrawan, di antara karya sastranya
yang terkenal adalah gending Maskumambang dan Mijil.

8. Sunan Kalijaga
Nama aslinya adalah Raden Mas Syahid, salah seorang Wali Sanga yang terkenal
karena berjiwa besar, toleran, dan juga pujangga. Beliau adalah seorang mubalig
yang berdakwah sambil berkelana. Di dalam dakwahnya Sunan Kalijaga sering
53

menggunakan kesenian rakyat (gamelan, wayang, serta lagu-lagu daerah). Beliau


wafat pada akhir abad ke-16 dan dimakamkan di desa Kadilangu sebelah timur laut
kota Demak.

9. Sunan Muria
Nama aslinya Raden Umar Said, putra dari Sunan Kalijaga. Beliau seorang mubalig
yang berdakwah ke pelosok-pelosok desa dan daerah pegunungan. Di dalam
dakwahnya beliau menggunakan sarana gamelan serta kesenian daerah lainnya.
Beliau dimakamkan di Gunung Muria, yang terletak di sebelah utara kota Kudus.
3. Sulawesi
Pulau Sulawesi sejak abad ke-15 M sudah didatangi oleh para pedagang Muslim
dari Sumatera, Malaka, dan Jawa. Menurut berita Tom Pires, pada awal abad ke-16 di
Sulawesi banyak terdapat kerajaan-kerajaan kecil yang sebagian penduduknya masih
memeluk kepercayaan Animisme dan Dinamisme. Di antara kerajaan-kerajaan itu yang
paling besar dan terkenal adalah kerajaan Gowa Tallo, Bone, Wajo, dan Sopang.
Nama Gowa Tallo sebenarnya adalah nama dua kerajaan yang berdampingan dan
selalu bersatu, seolah-olah merupakan kerajaan kembar. Oleh karena letaknya berada
di kota Makasar, maka Gowa Tallo disebut juga Kerajaan Makasar, yang istananya
terletak di Sumba Opu.
Pada tahun 1562 - 1565 M, di bawah pimpinan Raja Tumaparisi Kolama, Kerajaan
Gowa Tallo berhasil menaklukkan daerah Selayar, Bulukumba, Maros, Mandar, dan
Luwu. Pada masa itu, di Gowa Tallo telah terdapat kelompok-kelompok masyarakat
Muslim dalam jumlah yang cukup besar. Kemudian atas jasa Dato Ribandang dan Dato
Sulaemana, penyebaran dan pengembangan Islam menjadi lebih intensif dan mendapat
kemajuan yang pesat. Pada tanggal 22 September 1605 Raja Gowa yang bernama
Karaeng Tonigallo masuk Islam yang kemudian bergelar Sultan Alaudin. Beliau menjalin
hubungan baik dengan kerajaan Ternate, bahkan secara pribadi beliau bersahabat baik
dengan Sultan Babullah dari Ternate.
Setelah resmi menjadi kerajaan bercorak Islam, Gowa melakukan perluasan
kekuasaannya. Daerah Wajo dan Sopeng berhasil ditaklukkan dan diislamkan. Demikian
juga Bone, berhasil ditaklukkan pada tahun 1611 M. Sejak saat itu Gowa menjadi
pelabuhan transit yang sangat ramai. Para pedagang dari Barat yang hendak ke Maluku
singgah di Gowa untuk mengisi perbekalan, bahkan kemudian rempah-rempah dari
Maluku dapat diperoleh di sana, terkadang dengan harga yang lebih murah daripada di
Maluku. Gowa menjadi pelabuhan dagang yang luar biasa ramai, disinggahi para
pedagang dari berbagai daerah dan mancanegara. Hal ini tentu saja mendatangkan
keuntungan yang sangat besar, ditambah lagi persembahan dan upeti dari daerah-
daerah taklukannya, maka Kerajaan Gowa pun menjadi kerajaan yang kaya-raya dan
disegani pada masanya.

4. Kalimantan
Kalimantan, yang letaknya lebih dekat dengan Pulau Sumatera dan Jawa, ternyata
menenima kedatangan Islam lebih belakangan dibanding Sulawesi dan Maluku.
54

Sebelum Islam masuk ke Kalimantan, di Kalimantan Selatan terdapat kerajaan-


kerajaan Hindu yang berpusat di negara Dipa, Daha, dan Kahuripan yang terletak di
hulu sungai Nagara dan Amuntai Kimi. Kerajaan-kerajaan ini sudah menjalin hubungan
dengan Majapahit, bahkan salah seorang raja Majapahit menikah dengan Putri Tunjung
Buih. Hal tersebut tercatat dalam Kitab “Negara Kertagama” karya Empu Prapanca.
Menjelang kedatangan Islam, Kerajaan Daha diperintah oleh Maha Raja
Sukarama. Setelah beliau meninggal digantikan oleh Pangeran Tumenggung. Hal ini
menimbulkan kemelut keluarga, karena Pangeran Samudra (cucu Maha Raja
Sukarama) merasa lebih berhak atas takhta kerajaan. Akhirnya Pangeran Samudra
dinobatkan menjadi Raja Banjar oleh para pengikut setianya, yang membawahi daerah
Masik, Balit, Muhur, Kuwin dan Balitung, yang terletak di hilir sungai Nagara.
Berdasarkan hikayat Banjar, Pangeran Samudra meminta bantuan Kerajaan
Demak (Sultan Trenggono) untuk memerangi Kerajaan Daha, dengan perjanjian apabila
Kerajaan Daha dapat dikalahkan maka Pangeran Samudra beserta rakyatnya bersedia
masuk Islam. Ternyata berkat bantuan tentara Demak, Pangeran Tumenggung dan
Kerajaan Daha dapat ditundukkan sesuai dengan perjanjian, akhirnya Raja Banjar,
Pangeran Samudra beserta segenap rakyatnya masuk Islam dan bergelar Sultan
Suryamullah. Menurut A.A. Cense dalam bukunya, “De Kroniek van Banjarmasin 1928”,
peristiwa itu terjadi pada tahun 1550 M.
Sultan Suryamullah memindahkan ibukota kerajaannya dari Muara Bahan ke
Banjarmasin, yang letaknya lebih strategis, sehingga mudah disinggahi kapal-kapal yang
berukuran lebih besar. Pada masa itu Sultan Suryamullah berhasil menaklukkan daerah
Sambas, Batanghari, Sukadana, Kota Waringin, Pambuang, Sampit, Mendawai,
Sabangan, dan lain-lain.
Hampir bersamaan waktunya, daerah Kalimantan Timur telah pula didatangi oleh
orang-orang Islam. Berdasarkan hikayat Kutai, pada masa pemerintahan Raja Mahkota,
datanglah dua orang ulama besar bernama Dato Ribandang dan Tuanku Tunggang
Parangan. Kedua ulama itu datang ke Kutai setelah orang-orang Makasar masuk Islam.
Dato Ribandang kemudian kembali ke Makasar, sedangkan Tuanku Tunggang
Parangan menetap di Kutai. Raja Mahkota kemudian masuk Islam setelah merasa kalah
dalam ilmu kesaktian.
Proses penyebaran Islam di Kutai dan sekitarnya diperkirakan terjadi pada tahun
1575 M. Penyebaran Islam secara lebih intensif sampai ke daerah-daerah pedalaman
terjadi setelah Raja Mahkota wafat. Putranya, Pangeran Aji Langgar, dan penggantinya
melakukan perluasan kekuasaan ke daerah Muara Kaman.

5. Maluku dan Sekitarnya


Antara tahun 1400 - 1500 M (abad ke-15) Islam telah masuk dan berkembang di
Maluku, dibawa oleh para pedagang Muslim dari Pasai, Malaka, dan Jawa. Mereka yang
sudah beragama Islam banyak yang pergi ke pesantren-pesantren di Jawa Timur untuk
mempelajari Islam.
Raja-raja di Maluku yang masuk Islam di antaranya:
55

1) Raja Ternate, yang kemudian bergelar Sultan Mahrum (1465 - 1486). Setelah beliau
wafat, digantikan oleh Sultan Zaenal Abidin yang besar jasanya dalam mensyiarkan
Islam di kepulauan Maluku dan Irian, bahkan sampai ke Filipina.
2) Raja Tidore, yang kemudian bergelar Sultan Jamaludin.
3) Raja Jailolo, yang berganti nama dengan Sultan Hasanuddin.
4) Raja Bacan, yang masuk Islam pada tahun 1520 dan bergelar Sultan Zaenal Abidin.
Selain Islam masuk dan berkembang di Maluku, Islam juga masuk ke Irian, yang
disiarkan oleh raja-raja Islam Maluku, para pedagang dan para mubalig yang juga
berasal dan Maluku. Daerah-daerah di Irian Jaya yang dimasuki Islam adalah Miso,
Jalawati, Pulau Waigio dan Pulau Gebi.

C. HIKMAH PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA


Hikmah perkembangan Islam di Indonesia dapat dipahami dari peranan umat Islam di
Indonesia pada masa penjajahan, masa perang kemerdekaan dan masa pembangunan.
1. Masa Penjajahan
a. Peranan Umat Islam pada Masa Penjajahan
Sebelum kaum penjajah, yakni Portugis, Belanda, dan Jepang, masuk ke
Indonesia, mayoritas masyarakat Indonesia telah menganut agama Islam. Agama
Islam agama yang sempurna, yang ajarannya mencakup berbagai bidang kehidupan
manusia, baik dalam hubungannya dengan Allah (akidah dan ibadah), maupun
dalam hubungannya dengan sesama manusia dan makhluk Allah lainnya (sosial,
politik, ekonomi, dan kebudayaan).
Dengan dianutnya agama Islam oleh mayoritas masyarakat Indonesia, ajaran
Islam telah banyak mendatangkan perubahan. Perubahan-perubahan itu antara lain:
2) Masyarakat Indonesia dibebaskan dari pemujaan berhala dan pendewaan raja-
raja serta dibimbing agar menghambakan diri hanya kepada Allah, Tuhan Yang
Maha Esa.
3) Rasa persamaan dan rasa keadilan yang diajarkan Islam, (lihat Q.S. An-Nahl :
90), mampu mengubah masyarakat Indonesia yang dulunya menganut sistem
kasta dan diskniminasi menjadi masyarakat yang setiap anggotanya mempunyai
kedudukan, harkat, martabat, dan hak-hak yang sama.
4) Semangat cinta tanah air dan rasa kebangsaan yang didengungkan Islam
dengan semboyan “Hubbul-Watan Minal-Imãn” (cinta tanah air sebagian dan
iman) mampu mengubah cara berpikir masyarakat Indonesia, khususnya para
pemudanya, yang dulunya bersifat sektanian (lebih mementingkan sukunya dan
daerahnya) menjadi bersifat nasionalis (lebih mengutamakan kepentingan
bangsa dan negaranya). Hal ini ditandai dengan lahirnya organisasi pemuda
yang bernama Jong Indonesia pada bulan Februari 1927 dan
dikumandangkannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
5) Semboyan yang diajarkan Islam yang berbunyi “Islam adalah agama yang cinta
damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan” telah mampu mendorong masyarakat
Indonesia untuk melakukan usaha-usaha mewujudkan kemerdekaan bangsanya
dengan berbagai cara. Mula-mula dengan cara damai, tapi karena tidak bisa lalu
dengan menempuh cara peperangan.
56

Allah SWT berfirman, “Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang


memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas,” (Q.S. Al-Baqarah: 190).
Menurut Islam, berperang dalam rangka mewujudkan dan mempertahankan
kemerdekaan bangsa, negara, dan agama merupakan “Jihad fi sabilillah” yang
hukumnya wajib. Sedangkan umat Islam yang mati dalam “Jihad fi sabilillah”
tersebut dianggap mati syahid, yang imbalannya adalah surga. Perubahan-
perubahan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang ditanamkan Islam tersebut
mendorong umat Islam Indonesia di berbagai pelosok tanah air untuk berjuang
mengusir kaum penjajah dengan berbagai cara, antara lain dengan cara
peperangan.
Perjuangan mengusir penjajah terus berlanjut, sampai kaum penjajah betul
betul angkat kaki dari bumi Indonesia.

b. Perlawanan Kerajaan Islam dalam Menentang Penjajahan


1. Perlawanan terhadap Penjajah Portugis
Bangsa Portugis datang dari Eropa Barat ke Dunia Timur, termasuk
Indonesia, dengan semboyan “gold (tambang emas), glory (kemuliaan,
keagungan), dan gospel (penyebaran agama Nasrani).”
Untuk mewujudkan semboyan tersebut, bangsa Portugis melakukan
berbagai usaha dengan menghalalkan segala cara. Antara lain pada tahun 1511
mereka merebut Bandar Malaka, yang waktu itu berada di bawah kekuasaan
Sultan Mahmud Syah (1488 - 1511). Dari Malaka bangsa Portugis melebarkan
pengaruh dan kekuasaannya ke kepulauan Nusantara, antara lain ke kepulauan
Maluku lalu mendirikan benteng pertahanan di sana, dan ke Pulau Jawa dengan
mendirikan benteng pertahanan di Sunda Kelapa.
Sikap bangsa Portugis yang kasar dan angkuh, yang bermaksud merebut
kekuasaan dan memaksakan kemauannya dalam perdagangan, menyebabkan
kerajaan-kerajaan Islam yang ada di Indonesia bangkit untuk memberikan
perlawanan mengusir penjajah Portugis dari bumi Nusantara.
Putra Mahkota Kesultanan Demak, Adipati Unus, memimpin penyerangan
terhadap penjajah Portugis di Malaka (1513), dengan mengerahkan armada
yang berkekuatan 100 buah kapal dan dibantu oleh bala tentara Aceh dan Sultan
Malaka yang sudah tersingkir. Namun penyerangan ini dapat digagalkan oleh
penjajah Portugis, karena keunggulan mereka di bidang persenjataan,
perlawanan terhadap penjajah Portugis yang bermarkas di Malaka ini diteruskan
oleh Sultan Trenggono yang memerintah Demak selama 25 tahun (1521-1546).
Berkali-kali beliau mengirim bantuan ke Johar dan Aceh untuk merebut Malaka
dari penjajahan Portugis, namun tetap tidak berhasil.
Kalau perlawanan umat Islam terhadap penjajah Portugis yang bermarkas
di Malaka mengalami kegagalan, lain halnya dengan perlawanan terhadap
penjajah Portugis yang berpusat di Sunda Kelapa (Jakarta) dan Maluku yang
memperoleh hasil gemilang.
57

Pada tahun 1526 bala tentara Demak di bawah pimpinan panglima perang
Fatahillah berangkat melalui jalan laut menuju Sunda Kelapa untuk mengusir
penjajah Portugis. Setibanya di Sunda Kelapa, Fatahillah dan bala tentaranya
mengepung Sunda Kelapa dan terjadilah pertempuran sengit melawan
penjajahan Portugis. Dalam pertempuran ini Fatahiliah dan bala tentaranya
memperoleh kemenangan. Sunda Kelapa direbut dari tangan penjajah.
Kemudian Sunda Kelapa diganti namanya menjadi Jayakarta (Jakarta). Peristiwa
ini terjadi pada tanggal 22 Juni 1527 M yang kemudian ditetapkan sebagai hari
lahirnya kota Jakarta.
Di daerah Maluku, Portugis yang bersahabat dengan Ternate, dan Spanyol
yang bersahabat dengan Tidore, berhasil mengadu domba dua kerajaan Islam
tersehut. Sementara kedua kerajaan tersebut bertempur mati-matian, Portugis
dan Spanyol mengadakan Perjanjian Tondesilas (1529) yang isinya :
1. Maluku menjadi milik Portugis
2. Filipina Selatan menjadi milik Spanyol
Perjanjian ini sangat menekan rakyat Maluku, terutama Ternate. Oleh
karena itu, Sultan Haerun bersama rakyatnya berbalik melawan Portugis.
Kebencian rakyat Ternate semakin meluas, ketika Sultan Haerun dibunuh secara
licik pada tahun 1570. Perang pun meletus, dipimpin Sultan Baabullah, putra
Sultan Haerun, rakyat Ternate berperang dengan gagah berani. Setelah
berperarang selama empat tahun, akhirnya pada tahun 1574. rakyat Ternate
berhasil mengusir Portugis dari bumi Maluku.

2. Perlawanan terhadap Penjajah Belanda


Setelah penjajah Portugis angkat kaki dari bumi Indonesia, bangsa
Indonesia kembali dijajah oleh bangsa Belanda, yang untuk pertama kali
berlabuh di Banten pada tahun 1596 dipimpin oleh Cornelis de Houtman. Tujuan
kedatangan Belanda ke Indonesia sama dengan tujuan penjajah Portugis, yakni
untuk memaksakan praktik monopoli perdagangan dalam menanamkan
kekuasaan terhadap kerajaan-kerajaan yang ada di wilayah Nusantara. Untuk
mencapai tujuan tersebut, penjajah Belanda menempuh berbagai usaha dan
menghalalkan segala cara. Misalkan, menerapkan politik Divide et Impera
muslihat damai, mengeruk kekayaan sebanyak-banyaknya dari bumi Nusantara
untuk membangun bangsanya, dan membiarkan rakyat Indonesia berada dalam
kemiskinan dan keterbelakangan.
Menghadapi sikap dan perilaku penjajah Belanda yang tidak berperi
kemanusiaan dan berperikeadilan tersebut, kerajaan-kerajaan Islam dan umat
Islam yang ada di berbagai pelosok Indonesia, dipimpin panglima perangnya
masing-masing, bangkit mengadakan perlawanan terhadap penjajah Belanda.
Sejarah mencatat dengan tinta emas, sederetan nama para pejuang
kusuma bangsa yang rela menderita, bahkan berkorban jiwa dalam berperang
melawan penjajah Belanda, demi tegaknya kemerdekaan bangsa dan negara
Indonesia tercinta.
58

Di Pulau Jawa nama-nama tersebut antara lain: Sultan Ageng Tirtayasa,


Kyai Tapa dan Bagus Buang dari Kesultanan Banten, Sultan Agung dari
Kesultanan Mataram, dan Pangeran Diponegoro dari Kesultanan Yogyakarta. Di
Pulau Sumatera tercatat nama Tuanku Imam Bonjol, yang telah meminipin bala
tentara Muslim dalam berperang melawan penjajah Belanda selama 17 tahun,
sehingga merepotkan penjajah Belanda dan menimbulkan kerugian yang tidak
sedikit. Setelah Tuanku Imam Bonjol tertangkap, perjuangan diteruskan oleh
Tuanku Tambusai.
Dari Kesultanan Aceh kita mcngenal sederetan nama para panglima
perang Islam seperti: Panglima Polim, Panglima Ibrahim, Teuku Cek Ditiro, Cut
Nyak Dien, Habib Abdul Rahman, Imam Leungbatan, dan Sultan Alaudin
Muhammad Daud Syah.
Dari Maluku, yakni dari Kesultanan Ternate dan Tidore, tercatat nama-
nama para pejuang kusuma bangsa seperti Saidi, Sultan Jamaluddin, dan
Pangeran Neuku.
Dari Sulawesi Selatan, yakni dari kerajaan Gowa-Tallo dan Bone, terkenal
nama para pahlawan bangsa seperti Sultan Hasanuddin dan Lamadu Kelleng
yang bergelar Arung Palaka.
Sedangkan dari Kalimantan Selatan, rakyat yang mengalami penderitaan
dan kesengsaraan akibat pajak yang tinggi dan kewajiban kerja paksa serempak
mengangkat senjata di bawah pimpinan para panglima perang, seperti :
Pangeran Antasari, Kyai Demang Lemam, Berasa, Haji Masrin, Haji Bayasin,
Kyai Langlang, Pangeran Hidayat, Pangeran Maradipa, dan Tumenggung
Mancanegara.
Demikianlah nama-nama para pahlawan Islam sebagai para pejuang
kusuma bangsa dari berbagai kepulauan di Nusantara, yang telah berperang
melawan imperialisme Belanda. Sayangnya. perlawanan mereka dapat
dipatahkan oleh penjajah Belanda. Hal ini disebabkan antara lain karena
perlawanan mereka lebih bersifat lokal regional sporadis (tidak merata) dan
kurang terkoordinasi serta persenjataan pihak kaum imperialis jauh lebih
canggih. Walaupun perlawanan para pahlawan Islam tersebut dapat dipatahkan
oleh kaum penjajah, namun perlawanan dan perjuangan umat Islam terus
benlanjut dengan berbagai bentuk dan cara, sehingga kemerdekaan bangsa dan
negara Indonesia betul-betul terwujud.

2. Masa Perang Kemerdekaan


a. Peranan Ulama Islam Pada Masa Perang Kemerdekaan
Para ulama memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong umat Islam
untuk berpartisipasi dalam perjuangan pada masa perang kemerdekaan. Para ulama
adalah orang Islam yang mendalami ilmu agama, sehingga mereka menjadi tempat
bertanya umat, dan sekaligus menjadi panutan. Hal ini sesuai dengan sabda
Rasnlullah SAW yang artinya, “Ulama itu bagaikan pelita (obor) di muka bumi,
sebagai pengganti para Nabi dan sebagai pewaris para Nabi”, (H.R. Ibnu Adi dari Ali
bin Abi Thalib).
59

Peranan ulama Islam Indonesia pada masa perang kemerdekaan ada dua
macam :
2) Membina kader umat Islam, melalui pesantren dan aktif dalam pembinaan
masyarakat. Banyak santri tamatan pesantren kemudian melanjutkan
pelajarannya ke Timur Tengah, dan sekemhalinya dari Timur Tengah. mereka
menjadi ulama besar dan pimpinan penjuangan. Di antaranya adalah : K.H.
Ahmad Dahlan, K.H. Hasyim Asy’ari, K.H. Abdul Halim, H. Agus Salim, dan K.H.
Abdul Wabab Hasbullah.
3) Turut benjuang secara flsik sebagai pemimpin perang.
Para pahlawan Islam yang telah berjuang melawan imperialis Portugis dan
Belanda, seperti: Fatahillah, Sultan Baabullab, Pangeran Diponegoro, Imam Bonjol,
dan Habib Abdurrahman, adalah juga para ulama yang beriman dan bertakwa, yang
berakhlak baik dan bermanfaat bagi orang banyak sehingga mereka menjadi
panutan umat.
Demikian juga pada masa penjajahan Jepang. banyak para ulama yang
berperang memimpin bala tentara Islam melawan imperialis Jepang, demi
menegakkan martabat dan kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia. Mereka ituu
antara lain: Mohammad Daud Beureuh (pemimpin Persatuan Ulama Seluruh Aceh)
dan KH. Zaenal Mustafa (pemimpin pesantren Sukamanah di Singaparna. Jawa
Barat).
b. Peranan Organisasi dan Pondok Pesantren Pada Masa Perang Kemerdekaan
Sebelum abad ke-19, perlawanan terhadap penjajah Belanda yang dipimpin
oleh raja-raja Islam dan para ulama masih bersifat lokal, sehingga dapat dipatahkan
oleh kaum penjajah. Baru pada awal abad ke- 19, gerakan perlawanan terhadap
kaum penjajah lebih terorganisasi. Semua berjuang bersama demi tercapainya
tujuan utama, kemerdekaan Indonesia.
Organisasi-organisasi tersebur antana lain:
1. Serikat Dagang Islam/Serikat Islam
Serikat Dagang Islam didirikan oleh Haji Samanhudi dan Mas Tirta Adisuryo
pada tahun 1905 di Kota Solo. Tujuan organisasi ini pada awalnya adalah
menggalang kekuatan para pedagang Islam melawan monopoli pedagang Cina
(yang mendapat perlakuan istimewa dari penjajahan Belanda) dan memajukan
agama Islam.
Selanjutnya atas usul Haji Omar Said Cokroaminoto pada tahun 1912 Serikat
Dagang Islam diubah menjadi Serikat Islam (SI), bertujuan bukan hanya untuk
memajukan para pedagang Islam, tetapi lebih luas lagi, yaitu untuk menghapus
penderitaan, penghinaan, dan ketidakadilan yang menimpa seluruh rakyat
Indonesia akibat ulah pen- jajahan Belanda.
Gerakan Serikat Islam mendapat sambutan luar biasa. Dengan berbagai cara,
pemerintahan Belanda berusaha mempersulit gerak Serikat Islam. Namun,
perkumpulan ini trus brkembang pesat. Dalam waktu singkat anggotanya
mencapai hampir satu juta orang.
Pada tahun 1914 telah berdiri 56 perkumpulan lokal Serikat Islam yang telah
resmi brrbentuk badan hukum yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia.
60

Untuk menyeragamkan gerak dan langkah, pada tanggal 18 Maret 1916


dibentuk wadah Serikat Islam Sentral, yang diketuai oleh Haji Omar Said
Cokroaminoto.
Pada bulan Juni 1916 Serikat Islam mengadakan kongresnya yang pertama
yang dinamai Kongres Nasional Serikat Islam. Di dalam kongres itu dijelaskan
bahwa istilah “Nasional” digunakan untuk mempertegas bahwa Serikat Islam
mencita-citakan adanya suatu “Nation” bagi rakyat Indonesia (baca penduduk
pribumi).
Dengan demikian, Serikat Islam merupakan organisasi yang secara tegas
melakukan upaya-upaya nyata untuk mempersatukan rakyat Indonesia menjadi
satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia.
Pada tahun 1923 Sentral Serikat Islam mengubah namanya menjadi Partai
Serikat Islam (PSI). Kemudian ruang lingkup gerakannya pun diperluas, bukan
hanya terbatas di dalam negeri saja, tetapi melebar ke manca negara dengan
jalan mencari hubungan sekaligus dukungan dan gerakan-gerakan Islam di
Negara-negara lain di seluruh dunia. Gagasan gerakan Islam Internasional ini
dikemukakan oleh Kyai Haji Agus Salim, dengan nama pan-Islamisme.

2. Muhammadiyah
Organisasi Islam Muhammadiyah didirikan di kota Yogyakarta oleh K.H. Ahmad
Dahlan pada tanggal 18 November 1912. Peranan Muhammadiyah pada masa
penjajahan Belanda lebih dititik beratkan pada usaha-usaha mencerdaskan
rakyat Indonesia dan meningkatkan kesejanteraan mereka, yakni dengan
mendirikan sekolah-sekolah, baik sekolah umum maupun sekolah agama, rumah
sakit, panti asuhan, rumah-rumah penampungan bagi warga miskin dan
perpustakaan-perpustakaan.
Pada tahun 1925, tidak lama setelah pendirinya, K.H. Ahmad Dahlan wafat,
Muhammadiyah sudah tersebar di semua kota besar di seluruh Indonesia serta
berhasil membangun dan mengelola 1774 buah sekolah, 31 buah perpustakaan,
834 masjid, puluhan rumah sakit, panti asuhan, dan rumah-rumah penampungan
bagi warga miskin.

3. Nahdlatul Ulama (NU)


NU didirikan di Surabaya pada tanggal 31 Januari 1926. Dua tokoh penting
dalam upaya pembentukan NU adalah K.H. Hasyim Asy’ari dan K.H. Wahab
Hasbullah. Sebagai organisasi sosial keagamaan, NU banyak melakukan usaha
untuk memajukan dan memperbanyak pesantren, madrasah serta pengajian-
pengajian dengan maksud memajukan Islam dan kaum Muslimin.
Pada masa penjajahan Belanda, NU senantiasa berjuang menentang penjajah
dan pernah mengeluarkan pernyataan politik yang isinya :
- Menolak kerja rodi yang dibebankan oleh penjajah kepada rakyat.
- Menolak rencana ordonansi (peraturan pemerintah) tentang perkawinan
tercatat.
- Menolak diadakannya Milisi (wajib militer).
61

- Menyokong GAPI dalam menuntut Indonesia yang memiliki parlemen kepada


pemerintah kolonial Belanda.

4. Pondok Pesantren
Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia, yang
penyelenggaraan pendidikannya bersifat tradisional dan sederhana. Mata
pelajaran yang diajarkan di pesantren adalah: Ilmu Tauhid, Fikih Islam, Akhlak,
Ushul Fikih, Nahwu, Saraf, dan Ilmu Mantik. Sumber pelajarannya, biasanya,
kitab-kitab berbahasa Arab yang tidak berharakat atau gundul, yang biasa
disebut dengan “Kitab Kuning”.
Para pendidik dan pengajarnya biasa disebut kiai, sedangkan murid-muridnya
disebut para santri. Mereka bertempat tinggal di lokasi yang sama, yaitu pondok
pesantren.
Para santri yang belajar di pesantren datang dari berbagai pelosok tanah air.
Setelah selesai, mereka kembali ke daerahnya masing-masing. Kebanyakan
mereka mendirikan pesantren di daerahnya atau mengajarkan tentang Islam
kepada masyarakat sekitar di daerahnya. Pesantren merupakan tempat
mencetak generasi muda Islam agar kelak menjadi kader umat dan pemimpin
masyarakat.
Sebagai kader umat dan pemimpin masyarakat, Islam mengajarkan agar mereka
bersatu untuk berjuang meraih kemerdekaan yang telah dirampas oleh penjajah.
Itulah sebabnya kemudian para kiai dan santri mendirikan organisasi bersenjata
untuk melawan penjajah, yaitu Hizbullah dan Gerakan Kepanduan Islam.
Tidak sedikit para kiai dan para santri yang mengangkat senjata berperang
melawan kaum penjajah. Di antara kyai tersebut antara lain:
Imam Bonjol di Sumatera dan H. Zaenal Mustafa di Jawa Barat.

3. Masa Pembangunan
a. Peranan Umat Islam pada Masa Pembangunan
Dalam usaha mempertahankan kemerdekaan negara Republik Indonesia,
umat Islam yang merupakan mayoritas penduduk, tampil di barisan terdepan dalam
perjuangan, baik perjuangan fisik (berperang) maupun perjuangan diplomasi. Anda
semua tentu mengetahui bahwa tidak lama setelah proklamasi bangsa Indonesia
dihadapkan pada peperangan-peperangan melawan Negara-negara penjajah yang
ingin kembali menancapkan kekuasaannya di bumi Indonesia. Di tahun-tahun awal
kelahirannya sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, bangsa Indonesia harus
menghadapi Jepang (September 1945), negara Sekutu (November 1945 - Maret
1946), dan Belanda (Agresi Belanda I pada 21 Juli 1947 dan Agresi Belanda II pada
19 Desember 1948).
Selain itu, kemerdekaan negara Republik Indonesia dipertahankan melalui
usaha-usaha diplomatik, yaitu perundingan antara Indonesia dan Belanda, misalnya:
perundingan Linggarjati (November 1946), perjanjian Renville (Desember 1947),
perjanjian Roem Royen (April 1949), dan Konferensi Meja Bundar di Den Haag (2
November 1949). Alhamdulillah, berkat perjuangan segenap bangsa Indonesia yang
62

tidak mengenal lelah, baik melalui perjuangan fisik maupun diplomatik, akhirnya
Belanda mengakui kemerdekaan negara Republik Indonesia pada tahun 1949 M.
Dalam usaha mengisi kemerdekaan, pemerintah dan segenap bangsa
Indonesia melakukan usaha-usaha pembangunan dalam berbagai bidang demi
tercapainya tujuan nasional yang diamanatkan oleh UUD 1945. Usaha-usaha
pembangunan yang berencana dan terarah dimulai semenjak Repelita I (1969 -
1973) dan seterusnya.
Adapun bidang-bidang yang dibangun oleh segenap bangsa Indonesia, di
mana umat Islam merupakan mayoritas adalah bidang agama, politik, ekonomi,
sosial, budaya, dan hankam.
Apakah pada masa ini kita bangsa Indonesia, telah dapat mencapai cita-cita
hidup berbangsa dan bernegara? Yakni terwujudnya masyarakat yang adil dan
makmur berdasarkan Pancasila? Silakan kamu jawab sendiri!

b. Peranan Organisasi Islam dalam Masa Pembangunan


Organisasi Islam yang ada pada masa pembangunan ini cukup banyak, antara
lain : Muhammadiyah; Nahdlatul Ulama (NU); Himpunan Mahasiswa Islam (HMI),
berdiri tahun 1947 di Yogyakarta; Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII),
berdiri pada 17 April 1960 dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) berdiri pada 26 Juli
1975.

Peranan Muhammadiyah dalam masa pembangunan antara lain :


 Melakukan usaha-usaha agar masyarakat Indonesia berilmu pengetahuan tinggi.
berhudi luhur, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Usaha-usaha itu
antara lain : mengadakan pengajian-pengajian, mendirikan sekolah-sekolah
agama (madrasah), mendirikan pesantren, mendirikan sekolah umum (TK, SD,
SMP, SMU, dan universitas).
 Melakukan usaha-usaha di bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,
antara lain mendirikan Rumah Sakit, Poliklinik, BKIA (Balai Kesehatan Ibu dan
Anak), Panti Asuhan, dan Pos Santunan Sosial.
Nahdlatul Ulama, yang pernah berkiprah di bidang politik, dalam
perkembangan selanjutnya melalui Munas MU pada tanggal 18 - 21 Desember 1984
di Situbondo, dengan tegas menyatakan bahwa NU meninggalkan aktivitas politik
dan kembali ke khittah (tujuan dasar) pada waktu didirikannya tahun 1926. Jadi,
dewasa ini NU merupakan organisasi Islam yang bergerak di bidang agama, sosial,
dan kemasyarakatan. Usaha-usaha NU antara lain :
 Mendirikan madrasah-madrasah, seperti Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah,
Aliyah, dan Perguruan Tinggi.
 Mendirikan, mengelola, dan mengembangkan pesantren-pesantren. Di
antaranya adalah Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur (didirikan
oleh K.H. Hasyim Asy’ari pada tahun 1899 H).
 Membantu dan mengurusi anak-anak yatim dan fakir miskin.
Majelis Ulama Indonesia adalah organisasi keulamaan yang bersifat
independen, tidak berafiliasi kepada salah satu aliran politik, mazhab atau aliran
63

keagarnaan Islam yang ada di Indonesia. Adapun peranan Majelis Ulama Indonesia
pada masa pembangunan adalah :
 Memberikan fatwa dan nasihat keagamaan dalam masalah sosial
kemasyarakatan kepada pemerintah dan umat Islam Indonesia pada umumnya,
sebagai amar ma‘ruf nahi mungkar dalam usaha meningkatkan ketahanan
nasional.
 Memperkuat Ukhuwah Islamiah dan melaksanakan kerukunan antarumat
beragama dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional.
 MUI adalah penghubung antara Ulama dan Umara serta menjadi penerjemah
timbal-balik antara pemerintah dan umat Islam Indonesia guna menyukseskan
pembangunan nasional.
Pada masa pembangunan ini terdapat pula organisasi Islam yang menampung
para cendekiawan Muslim yang disebut ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim
Indonesia). ICMI lahir pada Desember 1990 dan berkiprah pada hampir semua
aspek kehidupan bangsa. Organisasi ini pertama kali diketuai oleh Prof. DR. B.J.
Habibie, yang kemudian menjadi Presiden ketiga Republik Indonesia.

c. Peranan Lembaga Pendidikan Islam dalam Pembangunan


Yang dimaksud dengan lembaga pendidikan Islam adalah badan yang
berhubungan dengan pendidikan Islam untuk memenuhi kebutuhan umatnya di
bidang pendidikan. Lembaga-lembaga pendidikan Islam di Indonesia ada yang
didirikan dan dikelola langsung oleh pemerintah (Departemen Agama), seperti:
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN), Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN), Madrasah
Aliyah Negeri (MAN), dan Institut Agama Islam Negeri (lAIN). lAIN sekarang berubah
inenjadi UIN (Universitas Islam Negeri) yang tidak hanya mendalami ilmu tentang
keislaman, seperti Fakultas Syariah dan Ushuluddin, tetapi juga mendalami ilmu
pengetahuan umum, seperti Fakultas Ekonomi dan Fakultas Kedokteran.
Selain itu, ada pula lembaga-lembaga pendidikan Islam yang didirikan dan
dikelola oleh swasta, tapi di bawah pengawasan serta pembinaan Departemen
Agama, seperti :
Bustanul Atfal (taman kanak-kanak Islam), Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah
Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, dan perguruan tinggi Islam (seperti : UNIMU,
UNISBA, UNISJA, UNISMA, dan lain-lain).
Adapun peranan-peranan kelembagaan Islam dalam pembangunan antara lain
:
2) Melakukan usaha-usaha agar masyarakat Indonesia bertakwa pada Tuhan Yang
Maha Esa.
3) Menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara.
4) Memupuk persatuan dan kesatuan umat.
5) Mencerdaskan bangsa Indonesia.
6) Mengadakan pembinaan mental spiritual.

Biografi Dr. K.H. Idham Khalid


64

Dr. K.H. Idham Khalid lahir di Setur, Kalimantan Selatan, 5 Januari 1921. Pada
tahun 1942 beliau menamatkan pendidikan di Kulliyatul Mu’alimin Al-Islamiah (KMI Putra)
Pondok Modern Gontor, Ponorogo. Beliau memperoleh gelar Doktor Honoris Causa dan
Universitas Al-Azhar, Kairo. Beliau menguasai secara aktif bahasa Arab. lnggris, dan
Belanda, serta secara pasif bahasa Jerman dan Prancis.
Karena ketekunannya dalam belajar, keahliannya dalam berorganisasi dan
kecintaannya pada perjuangan, beliau merupakan sosok Muslim yang sukses.
Kesuksesannya dapat dilihat dalam beberapa hal, antara lain :
o Pada masa perang kemerdekaan RI aktif sebagai anggota Badan Keamanan Rakyat
(BKR) dan pada tahun 1947 ia menjadi anggota Serikat Kerakyatan (SKJ).
o Menjadi anggota DPR pada masa pemenintahan Republik Indonesia Serikat dan
tahun 1949 - 1950.
o Menjabat Ketua Umum Pengurus Besar NU (1956 - 1984).
o Menjabat Wakil Perdana Menteri (Waperdam) II dalam Kabinet Ali Sastroamidjojo
(1956 - 1957), juga menjabat Waperdam II dalam Kabinet Juanda (1957 - 1959).
o Menjabat Menteri Kesejahteraan Rakyat (1967 - 1970).
o Menjadi Ketua DPR/MPR 1971 - 1977.
o Menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA), pada tahun 1977 - 1983.
Sejak tidak banyak kegiatannya di bidang politik beliau aktif di bidang dakwah dan
pendidikan. Beliau banyak memberikan ceramah di berbagai tempat dan mendirikan
perguruan Islam Al-Ma’arif di Cipete, Jakarta.

LATIHAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL KLAS XII

Soal Pilihan
1. Q. S Al Kafirun :6 artinya adalah ...
a. Bagimu amalan kamu dan bagiku amalanku
b. Aku tidak menyembah apa yang kamu sembah
c. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah
d. Dan aku tidak pernah pula menjadi penyembah Tuhan yang kamu sembah
e. Dan kamu tidak pernah pula menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah

2. Kata ” dalam Q.S. Al Kafirun ada bacaan MAD/ panjang bertemu dengan huruf
Hamzah yang terpisah dinamakan bacaan MAD :
a. Wajib muttasil c. Thobi’i e. Wajib munfasil
b. Jaiz munfasil d. Jaiz muttasil

3. Kata ” kata yang terakhir hukum tajwidnya adalah...


a. Idghom misli c. Idghom Qomariah e. Mad Iwad
b. Mad ’arid d. Idghom mutajanisain

4. Lanjutan dari ayat Q.S. Al Kafirun tersebut adalah....

a. c. e.

b. d.
65

5. Q.S. Al Baqarah 148


Pada ayat di atas ada tanwin kasroh bertemu dengan huruf qaf bacaan Tajwid adalah…
a. Izhar c. Ikhfak e. gunnah
b. Iqlab d. mad ‘iwad

6. Firman Allah Q.S Al Kahfi 29 ada kalimat


pernyataan ini mengandung arti :
a. Kebebasan apakah mau beriman atau kafir
b. Kebebasan apakah mau bersatu ataupun bercerai berai
c. Hak azazi beragama bagi umat manusia
d. Tidak ada paksaan dalam memeluk agama
e. Beragama atau tidak beragama sah-sah saja

7. Firman Allah surat Yunus 41 , potongan ayat tersebut artinya


adalah...
a. Orang yang ingkar kepada Allah selalu berbuat kerusakan
b. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan
c. Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu
d. Allah Maha mengetahu apa yang kamu kerjakan
e. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan demikian pula sebaliknya

8. Q.S. Al Kahfi : 29 Terjemahan yang benar adalah :


a. Dan katakanlah kebenaran ada pada suara terbanyak/ mayoritas
b. Dan katakanlah kebenaran yang paling baik adalah pada hasil voting
c. Kebenaran belum tentu ditentukan oleh suara yang terbanyak
d. Dan katakanlah kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu
e. Kebenaran tak dapat terkalahkan oleh kezaliman meskipun mereka berkuasa

9. Q.S. Yunus 41
Pada kalimat tersebut ada tanwin dhummah bertemu dengan mim bacaan tajwidnya adalah....
a. Ihfak, c. izhar e. Idgham bigunnah
b. Idgham bila gunnah d. idgham mutamassilain

10. Q.S Al-Mujadalah 11 memberikan penjelasan kepada hamba-Nya agar meraih tingkat
derajat yang tinggi (mulia) dengan semangat kerja tinggi, diimbangi mendalami IPTEK (
ilmu pengetahuan dan teknologi ) dan IMTAQ ( iman dan taqwa). Kriteria Allah dalam
firman ini adalah aspek :
a. Iman Taqwa atau IMTAQ saja d. Semangat IMTAQ
b. IMTAQ diimbangi dengan IPTEK e. Semangat atau Ghirrah saja
c. IPTEK atau Ilmu pengetahuan & teknologi saja

11. Dalam bekerja, seorang beriman harus menjadikan dirinya seolah-olah akan....
a. Hidup selamanya d. Sehat selamanya
b. Mempunyai tenaga super e. Hidup itu penderitaan
c. Besuk akan mati

12. Dalam Q.S Al-Jum’ah : 9 dikatakan bahwa ketika sudah datang panggilan sholat Jum’at, maka
hendaklah bersegera menunaikannnya dan tinggalkan jual beli, makna yang lebih luas adalah.
a. Tinggalkan pekerjaan sawah ladang d. Tinggalkan kantor
b. Tinggalkan kegiatan di pasar e. Tinggalkan belajar kamu
66

c. Tinggalkan semua aktivitas duniawi

13. Q.S Al-Jum’ah 9 redaksi yang berarti ” Dan tinggalkan jual beli ”, adalah dilatarbelakangi
ekonomi masyarakat tempat turun ayat tersebut yang berbasis :
a. Agraris c. Hasil tambang e. Induistri
b. Bisnis d. Peternakan

14. Q.S Al-jum’ah 10 tertera perintah

bahwa setelah ibadah sholat Jum’at dilaksanakan maka hendaklah kembali mencari karunia Allah
ini mengandung makna beberapa ajaran sebagai mana di bawah ini. Adapun yang tidak termasuk
di dalamnya adalah....
a. Tawazum (keseimbangan donia akherat ) d. Etos kerja yang tinggi
b. Tahayyul e. Kewajiban ikhtiar dan usaha
c. Karunia harus dicari

15. Q.S. Yunus : 41

yang tidak ada bacaan tajwidnya pada ayat di atas adalah...


a. izhar c. Idgham mimi e. Idgham bigunnah
b. Mad arid lissukun d. Idgham bilagunaah

16. ” Hari Akhir ” dapat diartikan hari berakhirnya seluruh makhluk. Seorang yang beriman akan
berhati-hati serta penuh perhitungan disebabkan semua perbuatannya hanya berdasarkan
panggilan Allah dan mencari ridla-Nya, ia sadar semua perbuatan akan...
a. Dimintai pertanggungjawaban di akherat nanti
b. Ditimbang amalan yang soleh
c. Ditimbang amalan yang buruk dan dosa
d. Ditemukan dengan para malaikat yang mencatatnya
e. Diberi ampunan segala kesalahannya

17. Manusia dapat melihat semua amalannya pada hari akhir. Barang siapa yang mengerjakan
kebaikan sebesar zarrahpun niscaya akan melihat balasannya, Dan barang siapa yang
mengerjakan kejahatan sebesar zarrahpun niscaya akan melihat balasannya pula. Hal ini
dijelaskan dalam Al Qur’an Surat Az Zalzalah....
a. Ayat 1 - 2 c. ayat 5 - 6 e. ayat 2 - 3
b. Ayat 3 - 4 d. Ayat 7 - 8

18. Teori yang menyatakan bahwa suatu saat keseimbangan daya tarik-menarik atar planit itu hilang
atau tidak ada sama sekali maka terjadilah benturam alam raya, atau berjatuhan bintang-bintang di
langit seperti yang digambarkan dalam surat At Takwir ayat 2 itulah kiamat. Teori tersebut
dikemukakan oleh ahli....
a. Geologi c. Astronomi e. Fisika
b. Agama e. Hisab

19. Hari dibangkitkannya setiap manusia dari kuburnya masing-masing disebut yaumul...
a. ba’ats c. Hisab e. Jaza’
b. hasyr d. Mizan

20. Neraka merupakan tempat yang disediakan Allah swt untuk menyiksa iblis, setan, jin dan
manusia yang.....
67

a. Mentaati ketentuan-ketentuan Allah sebagai pembalasan yang setimpal


b. Membangkang terhadap ketentuaan Allah sebagai pembalasan perbuatannya.
c. Menghindahkan terhadap ketentuan-Nya sebagai pembalasan yang setimpal
d. Menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi laranganNya
e. Memuji Allah dan mencintai Rosullah

21. Menurut hadis Nabi yang diriwayatkan Buhkori dan Muslim bahwa : ada tujuh golongan yang
nanti di hari kiamat mereka mendapatkan naungan atau perlindungan dari Allah SWT. Siapakah
dibawah ini yang tidak memperolehnya?.
a. Pemimpin yang adil
b. Pemuda yang rajin beribadah
c. Orang yang hatinya selalu rindu dengan masjid
d. Orang yang bersedekah secara rahasia sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diberikan
oleh tangan kanannya
e. Orang yang mencintai harta bendanya sehingga mencucurkan air mata

22. Tanda-tanda terbesar dari hari kiamat Kubra ( kiamat besar ) yang merupakan saat penutupan
pintu taubat adalah :
a. Laki-laki berperilaku perempuan d. Perempuan berperilaku laki-laki
b. Dosa besar merajalela e. Perzinaan ada dimana-mana
c. Matahari terbit dari arah barat

23. Yang tidak mesti masuk makna Adil berikut adalah :


a. Sama rata, sama rasa, sama suka d. Tidak berat sebelah
b. Tidak membeda-bedakan e. Menempatkan sesuatu pada tempatnya
c. Menimbang sama berat

24. Lawan kata dari ” Adil” adalah :


a. Dholim c. Wara’ e. Fasik
b. Munafik d. Musyrik

25. Perilaku terpuji yang senantiasa harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari bagi seorang
mukmin adalah sifat ” wara’ ” yaitu...
a. Sikap ikhlas beramal karena Allah
b. Bersikap ridho terhadap kejadian yang mnimpa dirinya baik senang atau susah
c. Menjaga dirinya dari perbuatan haram atau dosa meskipun sekecil apapun
d. Senantiasa beristihgfar dan bertaubat kepada Allah
e. Berjuang membela agama Islam sampai titik darah yang penghabisan

26. Diantara sikap perilaku terpuji yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai
berikut sebagaimana dibawah ini. Adapun yang tidak termasuk di dalamnya adalah....
a. Adil b. Hasud c. Ridho d. Tawakkal e. Wara’

27. Pentahapan atau urutan penerapan perilaku adil dalam kehidupan sehari-hari yang harus
dilakukan adalah ...
a. Kerabat - keluarga - diri sendiri - umat masyarakat
b. Diri sendiri - keluarga - kerabat - umat
c. Diri sendiri - kerabat - keluarga - umat
d. Umat - kerabat - keluarga - diri sendiri
e. Keluarga - diri sendiri - keluarga – umat
68

28. Q.S An-Nahl 90 ” Innallaha yakmuru bil adli wal ihsani waita-i dzil kurba wayanha anil fahsyaa-
i wal munkari” Kandungan ayat tersebut berkaitan dengan.....
a. Allah itu Maha Adil dan Maha Bijaksana
b. Allah adalah seadil-adil hakim
c. Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil
d. Keadilan itu muthlak di tangan Allah
e. Masuklah kamu bersama dengan partai keadilan

29. Berikut ini termasuk sikap dan perilaku adil pada diri sendiri, adapun yang dilarang adalah...
a. Memelihra kesehatan jasmani dan rohani
b. Memenuhi apa yang diinginkan
c. Tekun dalam menuntut ilmu pengetahuan yang bermanfaat
d. Disiplin dalam menunaikan ibadah yang hukumnya wajib
e. Bekerja keras agar dirinya tidak jatuh miskin

30. Memperlihatkan amal saleh pada orang lain dengan maksud agar memperoleh pujian darinya
termasuk perilaku tercela yang disebut...
a. Sum’ah c. Namimah e. Nifak
b. Gibah d. Riya’

31. Orang beriman yang ridho dan bijaksana akan menerima qada dan qodar Allah SWT yang berupa
kemalangan dan bencana dengan.....
a. Sabar dan durhaka c. Sabar dan menderita e. Sabar dan tawakal
b. Sabar dan bersahaja d. Sabar dan usaha

32. Syarat sahnya amal saleh harus dikerjakan sebagai berikut. Adapun yang tidak termasuk di
dalamnya adalah....
a. Dilakukan sesuai dengan adat istiadat kemanusiaan
b. Dikerjakan dengan ikhlas
c. Dikerjakan sesuai dengan petunjuk syare’at
d. Tidak bertentangan dengan Al Qur’an dan hadis
e. Dikerjakan dengan mengetahui ilmunya

33. Wanita yang menikah tidak minta ijin kepada walinya, maka nikahnya....
a. Tetap sah c. Batal e. jaiz
b. Tidak sah tapi boleh d. Tidak adil

34. Bagi seseorang yang ingin menikah, tetapi belum mampu memberi nafkah dalam keluarganya,.
Kriteria hukumnya adalah...
a. Sunah c. Wajib e. Jaiz
b. Mubah d. makruh

35. Pernikahan menurut ajaran Islam mempunyai tujuan-tujuan yang suci. Adapun yang tidak
termasuk tujuan menikah menurut ajaran Islam adalah...
a. Sakinah C. Rahmah e. Dzurriah ( berketurunan)
b. Mawaddah d. Mut’ah

36. Salah satu dasar acuan tujuan pernikahan yang terdapat dalam Al Qur’an adalah Q.S...
a. Yunus ayat 40 -41 c. Al Baqarah 177 e. Al Jum’ah 9
69

b. Ar-Rumm 21 d. AL Mujadillah 11

37. Anjuran Nabi Muhammad saw kepada para pemuda yang sudah memiliki kemampuan menikah,
hendaknya mau menikah. Karena dengan menikah itu mereka akan mampu menjaga
pandangannya dan lebih....
a. Dapat memelihara kehormatan d. Menyejukkan hati
b. Menyenangkan pandangan mata e. Menyenangkan hati
c. Dapat memenuhi kebutuhan hidup

38. Orang-orang yang tidak diperbolehkan ( haram ) melakukan hubungan pernikahan disebut dengan
istilah Muhrim.Berikut ini yang termasuk Muhrim disebabkan karena Musaharah adalah....
a. Anak perempuan kandung d. Ibunya istri ( mertua )
b. Saudara istri ( ipar) e. Saudara sepenyusuan
c. Anak perempuan saudara laki-laki

39. Perkara yang wajib ada dalam pernikahan, tetapi tidak termasuk rukun nikah adalah...
a. Penghulu c. Saksi e. Mahar
b. Wali d. Ijab Qobul

40. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut:


(1). Wanita yang masih termasuk muhrim
(2). Wanita yang ditinggal wafat suaminya
(3) Wanita yang masih bersuami
(4) Wanita yang telah talak ba’in
(5) Wanita yang sudah bertunangan
(6) Wanita yang tidak ada ayah
(7) Wanita yang cacad
Dari pernyataan tersebut di atas, wanita yang tidak boleh dinikahi adalah...
a. (1), dan (3) c. (5), (6), e. (7),
b. (2), (4) d. (6), (7),

41. Bagi istri yang sedang hamil, baik sudah campur dengan suaminya yang wafat atau belum, maka
iddahnya adalah...
a. Tidak ada masa iddah d. Tiga bulan
b. Empat bulan e. Tiga kali suci
c. Empat bulan sepuluh hari

42. Sumpah suami yang menuduh istrinya berzina ( karena suami tidak dapat mengajukan empat
orang saksi yang melihat istrinya berzina), dalam syare’at munakahat disebut dngan....
a. Ila c. Fasah e. Zihar
b. Li’an d. Khulu’

43. Hadits Nabi Muhammad saw :


Abghodul halali ’indallahi attalaqu ” maksudnya adalah...
a. Bercerai itu tidak boleh c. Perceraian itu halall namun dibenci Allah
b. Talak itu haram d. Wanita it boleh minta cerai suami
c. Perkawinan itu boleh bercerai

44. Talak yang dijatuhkan suami tiga kali terhadap istrinya dinamakan talaq...
a. Roj’i c. Tebus e. Ba’in
b. Fasakh e. khuluq
70

45. Perundang-undangan yang mengatur tentang pernikahan di Indonesia adalah...


a. UUP no.3 / 1974 d. UUP no.1 /1974
b. UUP no.4 / 1974 e. UUP no.2 /1974
c. UUP no.5 / 1974

46. Poligami merupakan suatu masalah dalam perkawinan yang merupakan jalan paling akhir.
Perhatikanlah pernyataan berikut:
(1). Istri melakukan kesalahan terhadap suami
(2). Istri tidak dapat menjalankan kewajiban sebagai istri dalam rumah tangga
(3). Istri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan
(4). Istri usianya lebih tua dari pada suami
(5). Istri tidak dapat melahirkan keturunan
(6) Istri mempunyai jabatan yang lebih tinggi daripada suami
Dari pernyataan tersebut di atas yang termasuk alasan diperbolehkannya Pengadilan Agama
memberikan izin seorang suami beristri lebih dari satu adalah...
a. (1), (2), c. (3), dan (5) e. (2),
b. (2), (4) d. (1), (6),

47. Islam masuk ke Indonesia melalui jalur utara dan selatan, adapun yang melalui jalur Utara yaitu
dengan rute...
a. Arab – Damaskus – Bagdad – Gujarat – Srilanka – Indonesia
b. Arab – Yaman – Gujarat – Srilanka – Indonesia
c. Mekah – Mesir - Syiria – Pakistan – Malaisia – Indonesia
d. Madinah – Irak – Iran – India - Indonesia
e. Arab – Kuwait – Srilanka – Malaisia- Indonesia

48. Kerajaan Islam pertama di Indonesia adalah Samudra Pasai, yang terletak di Sumatera tepatnya di
pesisir laut Aceh. Raja pertamanya bernama...
a. Sultan Hasannuddin d. Sultan Malikus Saleh
b. Sultan Trenggono e. Sultan Agung Hanyokro Kusumo
c. Sultan Ageng Tirtayasa

49. Di Pulau Jawa terdapat kerajaan Islam yang kuat, yaitu kesultanan Demak. Pada tanggal 22 Juni
1527 balatentara Demak dapat merebut kembali Sunda Kelapa dari tangan penjajah Portugis,
kemudian mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta ( Jakarta). Masa kejayan kerajaan
Demak tatkala dipimpin ....
a. Adipati Unus c. Raden Paku e. Sunan Kalijaga
b. Sultan Trenggono d. Sultan Mahmud Syah

50. Berikut ini adalah pahlawan yang berjuang membawa panji-panji Islam di Indonesia, Sebagai
tokoh organisasi Nahdlotul Ulama dipimpin oleh...
a. Pattimura c. Teuku Umar e. Sultan Hasanuddin
b. K.H Ahmad Dahlan d. K.H. Hasyim Asy’ari

Soal uraian
51. Q.S. Al Kahfi 29

Identifikasikan tajwid dari potongan ayat Qur’an Surah Al Kahfi ayat 29 di atas yang berkaitan
dengan nun mati dan tanwin serta bacaan Mad !
52. Apa kandungan Q.S. Al Mujadillah : 11 berikut :
71

53. Sebutkan hikmah beriman kepada hari akhir, sebutkan tiga hal !
54. Sebutkan empat masa iddah bagi wanita yang telah bercerai dengan suaminya!
55. Sebutkan 3 nama penyebar Islam ( wali ) di pulau Jawa beserta kota tempat pemakamannya !

Anda mungkin juga menyukai