Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kelompok Sosial dan Masyarakat Multikultural

Kelompok sosial adalah kumpulan manusia yang memiliki kesadaran


bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh
anggota masyarakat. Kelompok juga dapat memengaruhi perilaku para
anggotanya.
Masyarakat adalah satu kesatuan hidup manusia yang berinteraksi
menurut sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh rasa
identitas bersama.
Multikultural terdiri dari 2 kata, yaitu Multi yang berarti banyak atau
beraneka ragam dan Kultural yang berarti Budaya.
Jadi, Masyarakat Multikultural adalah kesatuan manusia atau individu yang
memiliki beraneka ragam budaya. Oleh karena itu dalam masyarakat terdapat
beranekaragam kelompok sosial dengan sistem norma dan kebudayaan yang
berbeda-beda.

B. Masyarakat Multikultural Di Indonesia


Masyarakat indonesia yang memiliki beraneka ragam budaya, bangsa, ras,
suku, agama dan adat istiadat maka hal ini mejadi modal terbentuknya
masyarakat multikultural.

1. Faktor penyebab timbulnya masyarakat multikultural di Indonesia


Timbulnya masyarakat multikultural di Indonesia dianalisa sebagai dampak
dari adanya :
a. Keanekaragaman Ras
Ada tiga ras yang dapat kita sebutkan yaitu

1) Ras Mongoloid
Memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
 Kulit berwarna kuning samap sawo matang
 Rambut lurus
 Bulu badan sedikit
 Mata sipit
2) Ras Kaukasoid

1
Memiliki ciri-ciri berikut ini
 Hidung mancung
 Kulid putih
 Rambut pirang sampai coklat
 Kelopak mata lurus
3) Rasa Negroid
Memiliki ciri-ciri sebagai berikut
 Rambut keriting
 Kulit hitam
 Bibir tebal ddan kelopak mata lurus
b. Keanekaragaman suku bangsa
Di indonesia banyak dijumpai beranekaragaman suku bangsa, bahasa,
adat istiadat maupun etnis yang menjadikan bentuk masyarakat
multikultural.
c. Keanekaragaman golongan
Golongan didasarkan pada persamaan tujuan atau kepentingan,
sedangkan di Indonesia terdiri dari beranekaragam golongan yang
membentuk masyarakat multikultural.
d. Keanekaragaman agama dan kepercayaan

2. Karakteristik masyarakat multikultural di Indonesia


Konflik terjadi karena adanya perbedaan yang dapat kita lihat dari
masyarakat multikultural termasuk di Indonesia. Hal ini sering kita lihat
adanya konflik baik di daerah maupun di perkotaan. Masyarakat indonesia
dapat dikatan sebagai masyarakat mutikultural yang belum sempurna, hal ini
dapat kita lihat dari beberapa hal yaitu :
a. Masih terdapat dominasi satu kelompok atas kelompok lainnya.
b. Struktur sosial yang ada lebih banyak menguntungkan pihak yang
mendominasi
c. Konflik sosial yang muncul masih sering berlanjut dengan
kekerasan

Masalah yang muncul dalam masyarakat multikultural adalah sebagai


berikut :
a. Masalah Kultural
1) Loyalitas yang berlebihan

2
Mementingkan diri sendiri/kelompok secara berkelebihan secara
membabi buta, akibatnya akan menghambat penyatuan dengan
kelompok lain.
2) Etnosentris
Pandangan yang menganggap rendah kebudayaan dari kelompok lain.
3) Eksklusivisme
Sikap enggan berinteraksi dengan kelompok lain. Hal ini menjadikan
sikap tertutup.
b. Masalah Kultural
Biasanya hal ini menyangkut masalah kondisi politik dan ekonomi. Kondisi
politik yang tidak demokratis masyarakat ekonomi lemah akan semakin
berat menanggung beban hidup.

C. Keanekaragaman Kelompok Sosial


Kelompok sosial yang ada pada masyarakat multikultural bermacam-
macam. Berikut ini adalah macam-macam kelompok sosial di masyarakat
menurut pandangan para ahli sosiologi.

1. Solidaritas Mekanik dan organik.


Diperkenalkan oleh Emile Durkheim bahwa kelompok manusia terbagi atas
dua yaitu kelompok manusia didasarkan pada :
a.Segi mekanik
Merupakan bentuk naluriah yang ditentukan oleh pengaruh ikatan geografi,
biogenetik dan keturunan lebih lanjut. Setiap kelompok dapat memenuhi
kebutuhan tanpa bantuan dari pihak lain. Setiap anggota diikat oleh
kesadaran kolektif sebagai satu kelompok dan kepercayaan yang bersifat
memaksa.
b.Segi Fungsional
Merupakan hasil kesadaran manusia atau keinginan yang rasional. Bentuk
solidaritas bersifat mengikat sehingga terbentung ketergantungan.
Pengikatan berdasarkan kesepakatan yang terjalin.
2. Gemeinschaft dan Gesellsschaft
Konsep ini diperkenalkan oleh ahli sosiologi dari jerman Ferdinand
Tonnies yang berpendapat kelompok masyarakat terbagi menjadi :
a.Gemeinschaft
Adalah bentuk kehidupan bersama yang anggota-anggotanya diikat oleh
hubungan batin yang bersifat alamiah dan kekal, hal ini dapat terbentuk
pada ikatan keturunan contohnya keluarga.

3
Jenis-jenis Gemeinschaft terbagi menjadi 3 yaitu :
 Blood yaitu mengacu pada ikatan kekerabatan ( garis keturunan )
 Place yaitu merupakan ikatan berdasarkan kedekatan tempat
tinggal atau tempat bekerja.
 Mind yaitu mengacu pada hubungan persahabatan baik karena
keahlian, pekerjaan atau pandangan yang sama.
b.Gesellsschaft
Adalah kelompok yang didasari oleh ikatan lahiriah yang jangka waktunya
terbatas, contohnya ikatan para pedagang atau pekerja, buruh yang
memiliki kepentingan secara rasional.

Perbedaan yang dapat kita simpulkan antara Gemeinschaft dengan


gesellschaft
Gemeinschaft : Individu tetap menyatu walaupun ada perbedaan kelompok.
Gesellschaft : Walaupun menyatu tetap saja sebagai individu yang terpisah.
3. Kelompok Primer dan Sekunder
Cooley Dan Faris menyebutkan ada dua tipe kelompok dalam masyarakat,
yaitu kelompok;
a.Primer
Ditandai dengan pergaulan dan kerjasama tatap muka yang intim, ruang
lingkupnya adalah keluarga, teman maupun rukun warga.
b.Sekunder
Ditandai dengan pergaulan yang formal, tidak pribadi dan bercirikan
kelembagaan, misalnya partai politik atau organisasi formal lainnya.
4. In-Group dan out-group
Diperkenalkan oleh William Graham Summer yang membagi kelompok
masyarakat menjadi dua yaitu:
a.In Group
Kelompok dalam artinya hanya melibatkan dari dalam kelompoknya saja.
Biasanya memiliki ciri-ciri adanya persahabatan, kerjasama, keteraturan,
kedamaian, solidaritas yang tinggi.
b.Out group
Sikap yang dilakukan terhadap kelompok lain.

D. Ciri-ciri Masyarakat Multikultural


1. Segmentasi

4
Masyarakat terbentuk dari bermacam-macam suku, ras, agama, dan
keanekaragaman lainnya, sehingga masih memiliki pemisah yang kuat
antar kelompok masyarakat. Adanya dominasi suatu kelompok ke
kelompok lainnya. Kelompok dalam lingkungan masyarakat multicultural
biasanya terbagi menjadi pihak yang mendominasi dan pihak yang
terdominasi.
2. Konsensus yang rendah
Konsensus yang dimaksudkan disini adalah keputusan yang diambil
berdasarkan kesepakatan bersama. Karena terdapat berbagai macam
perbedaan dalam lingkungan masyarakat multikultular, maka sulit untuk
tercapainya suatu kesepakatan yang disetujui seluruh kelompok, oleh
karena itu sulit untuk membuat keputusan sehingga consensus yang
terbentuk rendah.
3. Integrasi Sosial Biasanya dipaksakan
Integrasi adalah sebuah system pembauran sehingga mencapai
suatu kesatuan yang utuh. Karena banyak keanekaragaman yang ada,
masyarakat multikultular sulit untuk mencapai suatu kesepakatan. Oleh
karena itu sifat dari integrasi social dapat dipaksakan demi mencapai
keselarasan dan kedamaian, namun tentu saja cara seperti ini akan
membuat integrasi tidak akan bertahan lama.
4. Memiliki Struktur dalam Lembaga yang Non Komplementer.
Dalam masyarakat multikultular, persatuan lembaga social akan
terpisah oleh segmen-segmen tertentu. Maksudnya adalah di dalam suatu
masyarakat majemuk aka nada sebuah lembaga yang memiliki kesulitan
dalam mengatur dan menjalankan masyarakatnya karena kurang
lengkapnya persatuan didalamnya akibat terpisah oleh segmen-segmen
tertentu tersebut.
5. Relatif potensi adanya konflik
Di dalam sebuah masyarakat majemuk tentunya terdiri dari beragam
suku, budaya, adat, serta kebasaan yang masing-masingnya berbeda. di
dalam teori yang ada di dalam masyarakat maka tentu saja semakin

5
memungkinkan jika terjadi konflij di dalamnya. Hal ini pula lah yang
menyebabkan proses pengintegrasiannya menjadi hal yang sulit dilakukan.
6. Adanya dominasi politik kepada kelompok lainnya
Hal ini dikarenakan banyak segmen-segmen yang mana dapat
berakibat pada ingroup filling yang tinggi sehingga bila suatu ras, suku
atau budaya memiliki sebuah kekuasaan atas masyarakat maka hal
tersebut akan selalu mengedepankan kepentingan dari suku atau rasnya.

E. Klasifikasi Bentuk Masyarakat Multikultural


1. Berdasarkan Kekuatannya, masyarakat multicultural dapat terbagi
menjadi :
 Masyarakat dengan kompetisi seimbang
 Masyarakat dengan mayoritas dominan (kelompok mayoritas yang
mendominasi)
 Minoritas dominan ( Kelompok kecil yang mendominasi)
 Fragmenatasi, masyrakat yang terdiri dari banyak kelompok kecil tidak
ada yang mendominasi
2. Berdasarkan Kecenderungan Perkembangan dan Prakitik
Multikulturalismenya:
 Multikulturalisme isolasionisme merupakan kelompok masyarakat
multikultural yang menjalankan kehidupannya secara otonom dengan
interaksi antar kelompok yang minimal satu sama lain.
 Multikulturalisme Akomodatif merupakan masyarakat yang memiliki
kultur dominan yang membuat penyesuaian tertentu bagi kaum minoritas.
Masyarakat multicultural ini biasanya memberikan kebebasan bagi kaum
minoritas untuk mempertahankan kebudayaan mereka.
 Multikulturalisme Otonomis merupakan kehidupan dimana masyarakat
multicultural yang hidup bersama berusaha menciptakan kesetaraan
sebagai budaya mereka. Kelompok dominan yang berusaha menciptakan
tingkatan-tingkatan dalam kehidupan bermasyarakat akan di tentang
dalam system ini.
 Mutikulturalisme Kritikal/Interaktif merupakan kelompok kultural yang
tidak terlalu focus dengan kehidupan kultural otonom, melainkan lebih ingin
menciptakan kultur kolektif yang mencermikan dan menegaskan perspektif
masing-masing kelompok masyarakat.

6
 Multikulturalisme Kosmopolitan merupakan jenis system yang berusaha
menghilangkan batas-batas kultural dalam kehidupan mereka sehingga
nantinya tercipta sebuah masyarakat dimana setiap individu tidak lagi
terikat kepada budaya tertentu.

F. Dampak Terbentuknya Masyarakat Multikultural


1. Dampak Positif
 Keanekaragaman akan membuat masyarakat lebih terbuka dalam
menjalin hubungan social.
 Memberikan ikatan yang lebih kuat dengan menerima kekurangan
masing-masing kelompok
 Saling berbagi pengetahuan dan menghargai antar budaya,
menunjukkan bahwa perbedaan bukanlah pembatas dalam menjalin suatu
hubungan.
2. Dampak Negatif
 Munculnya sikap fanatik dan ekstrim dalam mendukung suatu kelompok.
 Adanya politik alian yang mementingkan kemajuan suatu kelompok
tertentu dalam bidang politik.
 Munculnya sikap primordialisme, memegang teguh hal yang dibawa
sejak lahir, baik mengenai tradisi kepercayaan ataupun hal lainnya.
 Memicu konflik, sangat wajar apabila konflik muncul dalam lingkungan
masyarakat multikultural karena keanekaragama yang ada.
 Munculnya sikap etnositrisme, pandangan yang berpangkal pada
masyarakat dan kebudayaan yang dianutnya (merendahkan kelompok
lain).

BAB II

SIMPULAN

A. Simpulan
Dengan membaca makalah ini, kita dapat menyimpulkan
bahwa multikulturalisme adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan
pandangan seseorang tentang ragam kehidupan di dunia, ataupun kebijakan
kebudayaan yang menekankan tentang penerimaan terhadap realitas
keragaman, dan berbagai macam budaya (multikultural) yang ada dalam

7
kehidupan masyarakat menyangkut nilai-nilai, sistem, budaya, kebiasaan, dan
politik yang mereka anut.
Masyarakat Multikultural merupakan suatu masyarakat yang terdiri atas
banyak struktur kebudayaan. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya suku
bangsa yang memilik struktur budaya sendiri yang berbeda dengan budaya suku
bangsa yang lainnya
B. Saran
Saran yang dapat kami berikan adalah sebagai masyarakat multikultural
kita dapat memberikan kebebasan pada masyarakat lain yang berbeda budaya
dengan kita untuk melakukan adat istiadat dan kebiasaan mereka sesuai dengan
kultur daerah mereka masing – masing.

Anda mungkin juga menyukai