Artinya: “Kutinggalkan untukmu dua perkara (pusaka), kalian tidak akan tersesat
selama berpegang teguh kepada keduanya, yaitu (al-Qur’ān) dan sunnah
rasul-Nya.” (H.R. Hakim)
2. Pengertian Suhuf
Kitab dan ṡuḥuf merupakan wahyu Allah Swt. yang disampaikan kepada para
rasul untuk disampaikan kepada manusia sebagai petunjuk dan pedoman hidup.
Perbedaan antara kitab dan ṡuḥuf bisa dilihat pada tabel berikut.
Ṡuḥuf
1. Wahyu Allah Swt. yang
disampaikan kepada para
rasul, tetapi masih berupa
“lembaran-lembaran” yang
terpisah. Dan juga isi suhuf sangat simple
Di dalam al-Qur’ān disebutkan adanya ṡuḥuf yang dimiliki Nabi Musa as. dan
Nabi Ibrahim as. Perhatikan firman Allah Swt. berikut ini:
\
Artinya: “Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu)
ṡuḥuf-ṡuḥuf (kitab-kitab) yang diturunkan kepada Ibrahim dan Musa.”
(Q.S. al-A’lā/87: 19)
Taurāt merupakan salah satu dari tigakomponen (Thora, Nab³n, dan Khetub³n) yang
terdapat dalam kitab suci agama Yahudi yang disebut Biblia (al-Kitab), yang belakangan oleh
orang-orang Kristen disebut Old Testament (Perjanjian Lama). Isi pokok Kitab Taurāt
dikenal dengan Sepuluh Hukum (Ten Commandements) atau Sepuluh Firman yang
diterima Nabi Musa as. di atas Bukit Tursina (Gunung Sinai). Sepuluh Hukum tersebut berisi
asas-asas keyakinan (akidah) dan asas-asas kebaktian (syar³'ah), seperti berikut.
1. Hormati dan cintai Allah satu saja,
2. Sebutkan nama Allah dengan hormat,
3. Kuduskan hari Tuhan (hari ke-7 atau hari Sabtu),
4. Hormati ibu bapakmu,
5. Jangan membunuh,
6. Jangan berbuat cabul,
7. Jangan mencuri,
8. Jangan berdusta,
9. Jangan ingin berbuat cabul,
10. Jangan ingin memiliki barang orang lain dengan cara yang tidak halal.
Kitab Inj³l terdapat keterangan bahwa di akhir zaman akan lahir nabi yang terakhir dan penutup para
nabi dan rasul, yaitu bernama Ahmad atau Muhammad saw. Kitab Inj³l sebagaimana dijelaskan dalam
al-Qur’ān, bahwa Isa as. untuk mengajarkan tauhid kepada umatnya atau pengikutnya Tauhid di sini
artinya meng-esa-kan Allah dan tidak menyekutukan-Nya.
Kitab Inj³l yang sekarang memuat tulisan dan catatan perihal kehidupan atau sejarah hidupnya Nabi
Isa as. Kitab ini ditulis menurut versi penulisnya, yaitu Matius, Markus, Lukas, dan Yahya (Yohana).
Mereka adalah bukan dari orang-orang yang dekat dengan masa hidupnya Nabi Isa as. Sejarah
mencatat sebenarnya masih ada lagi Kitab Inj³l versi Barnaba. Isi dari Inj³l Barnaba ini sangat
berbeda dengn isi Kitab Inj³l empat macam yang tersebut di atas.
(Wahyu Terakhir) Wahyu yang terakhir turun adalah Q.S. al-Māidah ayat 3. Ayat tersebut
turun pada tanggal 9 Ḍulhijjah tahun 10 Hijriyah di Padang Arafah, ketika itu beliau
sedang menunaikan haji wada’ (haji perpisahan). Beberapa hari sesudah menerima
wahyu tersebut, Nabi Muhammad saw. Wafat
Bab 2
1. Pengertian jujur
Jujur memiliki arti kesesuaian antara apa yang diucapkan atau diperbuat dengan kenyataan
yang ada.
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah
munafik itu ada 3, yaitu: Apabila berbicara dusta, apabila berjanji mengingkari, dan apabila
Ibnul Qayyim berkata, dasar iman adalah kejujuran (kebenaran), sedangkan dasar nifaq
adalah kebohongan atau kedustaan. Tidak akan pernah bertemu antarakedustaan dan
keimanan melainkan akan saling bertentangan satu sama lain. Allah Swt. menegaskan bahwa
tidak ada yang bermanfaat bagi seorang hamba dan yang mampu menyelamatkannya dari
Petaka Kebohongan
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, betapa berartinya sebuah kejujuran karena kejujuran
akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan akan membawake surga. Sebaliknya, betapa
untuk tujuan jahat, ia telah melakukan kebohongan. Kebohongan yang dilakukannya itu telah
5. Macam-macam jujur
1. Jujur dalam niat dan kehendak, yaitu motivasi bagi setiap gerak dan langkah seseorang
dalam rangka menaati perintah Allah Swt.dan ingin mencapai riḍa- Nya. Jujur sesungguhnya
jujur. Orang yang pura-pura jujur berarti tidak ikhlas dalam berbuat.
2. Jujur dalam ucapan, yaitu memberitakan sesuatu sesuai dengan realitas yang terjadi,
kecuali untuk kemaslahatan yang dibenarkan oleh syari’at seperti dalam kondisi perang,
bersengketa, dan semisalnya. Setiap hamba berkewajiban menjaga lisannya, yakni berbicara
jujur dan dianjurkan menghindari kata-kata sindiran karena hal itu sepadan dengan
kebohongan, kecuali jika sangat dibutuhkan dan demi kemaslahatan pada saat-saat tertentu,
jujur. Benar/jujur dalam ucapan merupakan jenis kejujuran yang paling tampak dan terang di
3. Jujur dalam perbuatan, yaitu seimbang antara lahiriah dan batiniah hingga tidaklah berbeda
antara amal lahir dan amal batin. Jujur dalam perbuatan ini juga berarti melaksanakan suatu
pekerjaan sesuai dengan yang diriḍai Allah Swt. dan melaksanakannya secara terus-menerus
dan ikhlas. Merealisasikan kejujuran, baik jujur dalam hati, jujur dalam perkataan, maupun
jujur dalam perbuatan membutuhkan kesungguhan. Adakalanya kehendak untuk jujur itu
2. Dalil tentang manusia yang bernyawa pasti akan Mati (QS Al Ahzab 185)
3. Pengertian Ta’ziyah
Ta’ziyyah atau melayat adalah mengunjungi orang yang sedang tertimpa musibah kematian salah
seorang keluarganya dalam rangka menghibur atau memberisemangat. Para mu’azziy³n (orang laki-
laki yang ber-ta’ziyyah) atau mu’azziyāt (orang perempuan yang ber-ta’ziyyah) hendaknya
memberikan dorongan kekuatan mental atau menasihati agar orang yang tertimpa musibah tetap sabar
dan tabah menghadapi musibah ini.
4. Cara memandikan,Mengkafani,Mensholati Jenazah
Doa ketika meletakkan jenazah kedalam kubur dan doa disetiap Takbir
Artinya: Dengan nama Allah dan nama agama Rasulullah dan atas nama
sunnah Rasulullah.” (HR. Lima ahli hadis, kecuali Nasai dan Ibnu
Umar ra.)
“Dari Abu Hurairah ra., dia berkata; Rasulullah saw., bersabda, “Akan
datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan.
Ketika itu pendusta dibenarkan, sedangkan orang yang jujur malah
didustakan, pengkhianat dipercaya, sedangkan orang yang amanah
justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu, Ruwaibidhah
berbicara.” Ada sahabat yang bertanya, “Apa yang dimaksud
Ruwaibidhah?” Beliau menjawab, “Orang bodoh yang turut campur
dalam urusan masyarakat luas.” (HR. Ibnu Majah)
a. Di tempat tertutup agar yang melihat hanya orang-orang yang memandikan dan yang
mengurusnya saja.
d. Mayat didudukkan atau disandarkan pada sesuatu, lantas disapu perutnya sambil ditekan
pelan-pelan agar semua kotorannya keluar, lantas dibersihkan dengan tangan kirinya,
dianjurkan mengenakan sarung tangan. Dalam hal ini boleh memakai wangi-wangian agar
e. Setelah itu hendaklah mengganti sarung tangan untuk membersihkan mulut dan gigi si
mayat.
Mengafani jenazah :
tiap lapisnya. Kemudian, si mayat diletakkan di atasnya. Kedua tangannya dilipat di atas dada
dengan tangan kanan di atas tangan kiri. Mengafaninya pun tidak boleh asal-asalan. “Apabila
kalian mengafani mayat saudara kalian, kafanilah sebaik-baiknya.” (HR. Muslim dari Jabir
Abdullah ra.)
menghadap dekat kepala mayat. Jika mayat wanita, imam menghadap dekat perutnya.
2. Letak imam paling muka diikuti oleh para makmum. Jika yang menyalati sedikit, usahakan
dibuat 3 baris/ṡaf.
3. Mula-mula semua jamaah berdiri dengan berniat melakukan ṡalat jenazah dengan empat
takbir.
Artinya: “Aku berniat ṡalat atas jenazah ini empat takbir fardu kifayah sebagai makmum
4. Kemudian takbiratul ihram yang pertama, dan setelah takbir pertama itu selanjutnya
5. Takbir yang kedua, dan setelah itu, membaca salawat atas Nabi Muhammad saw.
6. Takbir yang ketiga, kemudian membaca doa untuk jenazah. Bacaan doa bagi jenazah
Artinya: “Ya Allah, ampunilah ia, kasihanilah ia, sejahterakanlah ia, maafkanlah
kesalahannya.”
Artinya: “Ya Allah, janganlah Engkau menjadikan kami penghalang dari mendapatkan
pahalanya dan janganlah engkau beri kami fitnah sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan