Anda di halaman 1dari 29

BAB III

SUMBER HUKUM ISLAM


Disusun oleh :
 Budhi Utama Ganda Pamungkas
 Budi Prasetiyo
 Dega Adi Buana
 Fahda Herliana
A. Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur'an dari segi bahasa berarti "yang dibaca" atau "bacaan".
Sedangkan, menurut istilah Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam
yang berisi firman-firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad SAW.
 Fungsi Al-Qur’an : Sebagai petunjuk (pedoman) bagi umat manusia
dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
 Kandungan Al-Qur'an dibagi menjadi tiga : - Akidah
- Ibadah
- Prinsip-prinsip Syariat

BAB III - SUMBER HUKUM ISLAM 2


Allah Berfirman dalam surat Al-Qiyamah ayat 17-18 :

Artinya :
"Sesungguhnya atas tanggungan Kami-lah mengumpulkannya (di dadamu) dan
(membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya
maka ikutilah bacaannya itu."

Al-Qur'an bukan hanya sekedar mengatur hubungan antara manusia dengan


Allah SWT, tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan manusia serta
dengan lingkungannya. Itulah sebabnya, Al-Qur'an menjadi sumber hukum yang
pertama dan utama bagi umat Islam.
BAB III - SUMBER HUKUM ISLAM 3
B. Nama-nama Lain Al-Qur’an yang Kita Ketahui

 Berikut nama-nama lain dari Al-Qur'an • Al-Kalam, artinya firman atau


dan artinya masing-masing, yaitu : perkataan Allah swt.

• Al-Furqan, yang berarti pembeda antara • Az-Zikr, artinya peringatan bagi


yang benar dengan yang salah. orang yang lalai atau lupa.

• Al-Kitab (kitabullah), artinya wahyu Allah • An-Nur, berarti cahaya yang


SWT. menerangi.

• Al-Huda, artinya petunjuk bagi orang • Asy-Syifa, berarti obat atau


yang bertakwa. penyembuh.

• Al-Karim, artinya bacaan yang sangat • Al-Bayyinah, berarti penjelasan


mulia.

BAB III - SUMBER HUKUM ISLAM 4


 Beberapa kelebihan yang dimiliki Al-Qur'an :
• Membenarkan kitab-kitab suci terdahulu.
• Memuat kisah-kisah para nabi dan rasul terdahulu.
• Memberi ketentraman jiwa, kebahagiaan, dan pengobat hati yang gusar bagi
mereka yang membacanya.
• Mengangkat derajat umat Islam, bagi mereka yang senantiasa mengamalkan
ajarannya secara sungguh-sungguh.
• Merupakan mukjizat dari Allah swt.

BAB III - SUMBER HUKUM ISLAM 5


Allah SWT Berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 48 :

Artinya :
“Dan Kami telah turunkan kepadamu kitab (Al-Quran). Yang mengandung
kebenaran untuk menguatkan Kitab terdahulu, dan untuk menjaganya. Maka
putuskanlah perkara antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah.

BAB III - SUMBER HUKUM ISLAM 6


Dan janganlah ikuti nafsu mereka, yang (menyimpang) dari kebenaran yang dating
kepadamu. (Kami tentukan) undang-undang dan jalan yang terang. Sekiranya Allah
berkenan, tentulah Ia jadikan kamu satu umat, tapi maksud-Nya hendak menguji kamu
dalam apa yang diberikan-Nya kepadamu. Karena itu berlomba-lombalah kamu dalam
kebaikan. Kepada Allah kamu kembali semuanya, dan ialah yang akan memberitahukan
kepadamu apa yang kamu perselisihkan”. (Al-Maidah: 48).

C. Pengertian Makkiyah dan Madaniah


 Makkiyah diambil dari nama kota Makkah, tempat Islam lahir dan tumbuh.
 Madaniyah diambil dari nama kota Madinah, tempat Rasulullah SAW berhijrah dan
membangun dan mengembangkan Islam hingga ke segala penjuru dunia.

BAB III - SUMBER HUKUM ISLAM 7


 Perbedaan Makkiyah dan Madaniah

Ada 3 konteks dalam melihat makkiyah dan madaniah, yaitu :


1. Konteks Tempat.
2. Konteks Khitab.
3. Konteks Waktu.
 Ciri Khas Ayat-Ayat Makkiyah dan Madaniah

1. Makkiyah :
o Di dalamnya terdapat ayat sajdah. Kecuali surat maryam ayat 98, ar-ra’d:15, dan al-
hajj ayat 18 dan 77.
o Ayat-ayatnya dimulai dengan kata kalla.
o Dimulai dengan ungkapan “yaa ayyuhan an-naas” dan tidak ada ayat yang dimulai
dengan ungkapan “yaa ayyuhan al-ladziina”, kecuali surat Al-Hajj ayat 22.
BAB III - SUMBER HUKUM ISLAM 8
o Ayat-ayatnya mengandung kisah para Nabi dan umat-umat terdahulu, kecuali Al-
Baqarah.
o Mayoritas mengandung seruan tauhid.
o Kebanyakan Menyeru kepada manusia untuk berada dijalan kebenran.
o Ayat-ayatnya dimulai dengan huruf-huruf terpotong-potong (huruf at-tahajji) seperti
“alif lam mim” dan sebagainya.
2. Madaniyah :
o Mengandung ketentuan-ketentuan farai’dh dan hadd.
o Mengandung sindiran-sindiran terhadap kaum munafik.
o Mengandung uraian tentang perdebatan dengan ahli kitab.

BAB III - SUMBER HUKUM ISLAM 9


Contoh Surat-Surat yang Tergolong Makkiyah dan Maddaniah.

1. Surat-surat Makkiyah : 2. Surat-surat Madaniah :


• Al-Fatihah • Al-Baqarah
• Al-An’aam • An-Nisaa’
• Al-A’raaf • Al-Maa`idah
• Yunus • Al-Anfaal
• Huud • At-Taubah
• Yusuf • Ar-Ra’d
• Ibrahim • Al-Hajj
• Al-Hijr, dll. • An-Nuur, dll.
BAB III - SUMBER HUKUM ISLAM 10
D. Hikmah Al-Qur’an diturunkan Secara Berangsur-angsur

 Hikmah Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur antara lain :


1. Untuk menguatkan hati Nabi Muhammad SAW .
Allah Berfirman :

Artinnya :
“Orang-orang kafir berkata, kenapa Qur’an tidak turun kepadanya sekali turun saja?.
Begitulah, supaya kami kuatkan hatimu dengannya dan kami membacanya secara
tartil (teratur dan benar).” (Al-Furqaan: 32).

BAB III - SUMBER HUKUM ISLAM 11


2. Untuk menantang orang-orang kafir yang mengingkari Al-Qur’an.
3. Agar mudah dihafal dan dipahami.
4. Agar orang-orang mukmin antusias dalam menerima Qur’an dan giat
mengamalkannya.
5. Mengiringi kejadian-kejadian di masyarakat dan bertahap dalam menetapkan
suatu hukum.
E. Pengelompokan Surat-surat Al-Qur’an
 Penglompokan surat-surat Al-Qur’an berdasarkan panjang dan pendeknya terdiri
dari 4 bagian, yaitu :
1. As-Sa’but Thiwal
2. Al Miun
3. Al Masani
4. Al Muufashsal
BAB III - SUMBER HUKUM ISLAM 12
F. Pengertian Hadits

• Al-Hadits : segala perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan dan persetujuan dari


Nabi Muhammad SAW yang dijadikan hukum dalam agama Islam.
Al-Hadits (As-Sunnah) merupakan wahyu kedua setelah Al-Qur’an sebagaimana
disebutkan dalam sabda Rasulullah:
“Ketahuilah, sesungguhnya aku diberi Al-Qur`an dan (sesuatu) yang serupa
dengannya.” -yakni As-Sunnah-, (H.R. Abu Dawud no.4604 dan yang lainnya
dengan sanad yang shahih, juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam al-Musnad
IV/130).
Sudah menjadi kesepakatan kaum muslim bahwa As-Sunnah merupakan sumber
kedua dalam syari’at Islam di semua sisi kehidupan manusia, baik yang berupa aqidah
dan keyakinan, maupun urusan hukum, politik, pendidikan dan lainnya.
Tidak boleh seorang pun melawan As-Sunnah dengan pendapat, ijtihad maupun qiyas.

BAB III - SUMBER HUKUM ISLAM 13


Imam Syafi’i rahimahullah di akhir kitabnya, Ar-Risalah berkata :
“Tidak halal menggunakan qiyas tatkala ada hadits (shahih).”

Rasulullah SAW telah memberikan wasiat sekaligus jalan keluarnya.


Beliau bersabda :

Artinya:
“Sesungguhnya siapa saja diantara kalian yang hidup sepeninggalku nanti niscaya akan melihat
perselisihan yang begitu banyak (dalam memahami agama ini). Oleh karena itu, wajib bagi kalian untuk
berpegang teguh dengan sunnahku (jalanku) dan sunnah Khulafa` Ar Rasyidin yang terbimbing.
Berpegang teguhlah dengannya. Gigitlah ia dengan gigi-gigi geraham kalian.”
(HR. Abu Dawud, At Tirmidzi, Ad Darimi, Ibnu Majah,dan lainnya. Dari shahabat Al Irbadh bin
Sariyah radhiyallahu ‘anhu. Shohih, lihat Irwa`ul Ghalil, hadits no. 2455).

BAB III - SUMBER HUKUM ISLAM 14


G. Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur’an

Allah SWT Berfirman :

Artinya:
“(Kami utus mereka) dengan penjelasan yang terang dan kitab-kitab, dan kami
turunkan kepadamu (Al-Qur’an), supaya kau menerapkan kepada manusia, apa yang
dikirimkan kepada mereka, dan supaya mereka memikirkannya”. (QS. An-Nahl : 44).

BAB III - SUMBER HUKUM ISLAM 15


 Fungsi hadits terhadap Al-Qur'an ada 4, yaitu :
1. Sebagai Bayanul Taqrir
2. Sebagai Bayanul Tafsir : - Sebagai Tafshilul Mujmal
- Sebagai Takhshishul 'Amm
- Sebagai Bayanul Muthlaq
3. Sebagai Bayanul Naskhi
4. Sebagai Bayanul Tasyri'

H. Kewajiban Umat Islam Terhadap Hadits


Allah SWT berfirman :

BAB III - SUMBER HUKUM ISLAM 16


Artinya :
“Barang siapa yang mentaat kepadai Rasul, sesugguhnya ia pun taat kepada Allah.
Tapi barang siapa berpaling, kami tiada mengutusmu kepada mereka sebagai
penjaga”. (QS. An-Nisa : 80).
Dalam ayat lain Allah berfirman :

BAB III - SUMBER HUKUM ISLAM 17


Artinya :
“Apa yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya sebagai harta rampasan (yang
diambilnya) dari penduduk kota, adalah untuk Allah, untuk Rasul-Nya, kaum keluarga,
dan anak yatim, orang miskin dan orang (terlantar) dalam perjalanan, supaya jangan
hanya beredar antara orang kaya diantara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu,
ambilah. Dan apa yang Ia larang bagimu, tinggalkanlah. Takwallah kepada Allah.
Sungguh, Allah amat dahsyat azab-Nya”. (QS. Al-Hasyr : 7).
I. Perbedaan Al-Qur’an dengan Hadits
 Al-Qur'an merupakan mukjizat Rasulullah Muhammad saw, sedangkan hadits
bukanlah merupakan mukjizat
 Al-Qur'an terpelihara dari berbagai kekurangan dan pendistorsian tangan-tangan
jahil dan kuffar seperti suart berikut ini :

BAB III - SUMBER HUKUM ISLAM 18


Artinya:
“Sungguh, Kamilah yang menurunkan (Al-Qur’an), dan kamilah yang menjaganya”.
(QS Hijr : 9).

 Al-Qur'an seluruhnya diriwayatkan secara mutawatir, sedangkan hadits tidak


seluruhnya.
 Kebenaran ayat-ayat Al-Qur'an bersifat qath'i al-wurud (mutlak kebenarannya),
sedangkan hadits bersifat zhanni al-wurud (relatif kebenarannya).
 Proses penyampaian Al-Qur'an lewat wahyu Allah dengan perantara Malaikat Jibril,
sedangkan hadits lewat ilham yang Allah sampaikan dengan bisikan, mimpi dan
isyarat alam.
 Kewahyuan Al-Qur'an merupakan wahyu masluw (wahyu yang dibacakan oleh jibril
kepada Muhammad saw), sedangkan hadits merupakan wahyu ghoirul masluw
(wahyu yang tidak dibacakan).

BAB III - SUMBER HUKUM ISLAM 19


J. Ragam dan Istilah Hadits.
Secara umum Hadits ada tiga macam :
1. Hadits Shahih
2. Hadits Hasan
3. Hadits Dha'if

Allah Berfirman :

Artinya :
“Dan tidaklah apa yang diucapkannya (Rasul) itu menurut kemauan hawa nafsunya.
Ucapan itu tiada lain adalah wahyu yang diwahyukan”. (QS. An Najm : 3-4).
BAB III - SUMBER HUKUM ISLAM 20
1. Hadits Shahih,
Syarat hadits shahih adalah:
 Sanadnya bersambung;
 Perawinya adil, memiliki sifat istiqomah, berakhlak baik, tidak fasik, terjaga kehormatan dirinya;
 Dhobit, yakni memiliki ingatan dan hafalan yang sempurna serta mampu menyampaikan hafalan
itu kapan saja dikehendaki;
 Hadits yang diriwayatkannya tidak bertentangan dengan hadits mutawatir atau dengan ayat al-
Qur`an.

2. Hadits Hasan,

Syarat hadits hasan adalah :


 sanadnya bersambung,
 diriwayatkan oleh perawi yang adil, namun tidak sempurna hafalannya.

3. Hadits Dha'if,

Tidak memenuhi syarat Hadits Shahih maupun Hadits Hasan.


BAB III - SUMBER HUKUM ISLAM 21
Berdasarkan Tingkat Keaslian (Kualitas
Diterima atau Ditolak) :
1. Hadits shahih dibagi dua:
 Shahih Lizatihi.  Shahih Lighoirihi

2. Hadits hasan dibagi dua:


 Hasan Lizatihi.  Hasan Lighoirihi

3. Hadits Dhaif menjadi beberapa kelompok:


 Dhaif pada segi Sanad :
 Hadits Munqathi  Hadits Mu’dhal
 Hadits Muallaq  Hadits Mudallas
 Hadits Mursal
BAB III - SUMBER HUKUM ISLAM 22
Dhaif karena tidak ada Syarat Adil :
Hadits Maudhu’  Hadits Munkar
Hadits Matruk
Dhaif karena tidak ada Dhobit :
Hadits Mudraj  Hadits Mushahhaf
Hadits Maqlub  Hadits Muharraf
Hadits Mudhtharib
Dhaif karena Kejanggalan dan Kecacatan :
Hadits Syaz  Hadits Mu’allal
Dhaif pada segi Matan/Penyandarannya :
Hadits Mauquf  Hadits Maqthu’
BAB III - SUMBER HUKUM ISLAM 23
Berdasarkan Jumlah Berdasarkan Keutuhan
Penuturnya : Sanad :
1. Hadits Mutawattir 1. Hadits Musnad
2. Hadits Masyhur 2. Hadits Mursal
3. Hadits Ahad 3. Hadits Munqati’
4. Hadits Mu’dal
Berdasarkan Ujung Sanad : 5. Hadits Mu’allaq
1. Hadits Marfu’
2. Hadits Mauquf Berdasarkan Bentuknya :
3. Hadits Maqfu’ 1. Hadits Qauliyah
2. Hadits Fi’liyah
3. Hadits Taqririyah

BAB III - SUMBER HUKUM ISLAM 24


K. Problematika Hadits.
Untuk mengetahui suatu hadits itu apakah shahih atau tidak, kita bisa melihat dari beberapa syarat
yang telah tercantum dalam sub yang menerangkan hadits shahih. Apabila dalam syarat-syarat yang ada pada
hadits shahih tidak terpenuhi, maka secara otomatis tingkat hadits itu akan turun dengan sendirinya.

Allah Berfirman :

Artinya : “Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar
sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran”. QS.
Ar Ra’d, 13: 19.
BAB III - SUMBER HUKUM ISLAM 25
K. Kesimpulan.
Al-Quran bukanlah kitab hukum yg memuat kaidah-kaidah
hukum secara lengkap terperinci, melainkan memuat kaidah-kaidah
hukum fundamental (asasi) yg perlu dikaji dengan teliti.
Allah Berfirman :

Artinya : “....Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan


apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya”. QS. Al
Hashr, 59 : 7.
BAB III - SUMBER HUKUM ISLAM 26
Al-Qur’an dan Hadits merupakan sumber pokok ajaran Islam dan
merupakan rujukan umat Islam dalam memahami syariat. Oleh karena
itu umat Islam harus menjadikan Al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber
dari segala sumber hukum untuk mencapai keselarasan serta
kebahagiaan kehidupan di dunia dan di akhirat.

...

...

...

BAB III - SUMBER HUKUM ISLAM 27


*...SEKIAN...*
... Sesi ...
... Pertanyaan ...

Anda mungkin juga menyukai