Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 4

FITRIA RAHMATUNNISA
RIZKI FEBRIYANI
SAKTI WIDI PRABOWO
SEKAR AYU WIDODARI
SHAFANABILA RINDRA PUTRI
SYABITA TOFANI HARYADI
VIRGITA ARDIANI
PENTINGNYA TOLERANSI

AL-QUR'AN SURAH YUNUS, 10: 40-41 TENTANG SIKAP TERHADAP ORANG YANG BERBEDA
PENDAPAT

Artinya :
“ Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al-
Qur’an, dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang
tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang
orang-orang yang berbuat kerusakan. Jika mereka
mendustakanmu, maka katakanlah: “ Bagiku pekerjaanku dan
bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang
aku kerjakan dan aku pun berlepas diri terhadap apa yang kamu
kerjakan”.
Penjelasan Surah Yunus: 40-41

Q.S Yunus /10:40 Allah Swt. Menjelaskan bahwa setelah Nabi


Muhammad saw. Berdakwah, ada orang yang beriman
kepada Al-Qur’an dan mengikutinya serta memperboleh manfaat dari risalah
yang disampaikan, tapi ada juga yang tidak.

Pada Q.S Yunus/ 10 :41 Allah Swt. Memberikan penegasan kepada


rasul-Nya, bahwa jika mereka mendustakanmu,
katakanlah bahwa bagiku pekerjaanku dan bagi kalian pekerjaan kalian, kalian
berlepas diri dari apa yang aku kerjakan dan
aku berlepas diri terhadap apa yang kalian kerjakan. Allah Swt. Mahaadil dan
tidak pernah zalim.
Pengertian dan Makna Toleransi dalam Islam

Secara bahasa toleransi berasal dari kata “toleran” yang berarti bersikap
menenggang(menghargai, membiarkan,
membolehkan) yang berbeda atau yang bertentangan dengan pendiriannya.
Sedangkan menurut istilah toleransi yakni
batas ukur untuk penambahan atau pengurangan yang masih diperbolehkan.

Hal tersebut
pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad saw.ketika ditawarkan oleh umat nonmuslim
untuk saking bergantian
beribadah, seminggu beliau diajak beribadah dengan orang kafir, seminggu berikutnya
mereka akan beribadah sesuai
dengan ajaran beliau, yakni Islam. Maka beliau menolaknya dan turunlah wahyu Allah
Surah Al-Kafirun
Qs. Al Kafirun 1-6

Artinya :
1. Katakanlah : “ Hai Orang – orang yang Kafir “

2. Aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah.

3. Dan kalian bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.

4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.

5. Dan kamu tidak pernah pula menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.

6. Untukmu agamamu untukku agamaku.


MENGHINDARKAN DIRI DARI PERILAKU TINDAK KEKERASAN

Islam melarang berperilaku kekerasan terhadap siapa pun. Allah


Swt.berifiman:

Artinya:
“ Oleh karena itu Kami tetapkan(suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa membunuh seseorang, bukan
karena orang itu membunuh orang lain (qisas), atau bukan karena berbuat kerusakan di bumi. Maka seakan-akan dia
telah membunuh semua manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan seseorang manusia, makan seakan-akan dia
telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya rasul-rasul Kami telah datang kepada merekadengan
(membawa) keternagan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas
bumi.”
Allah Swt.menjelaskan dalam ayat ini, bahwa setelah peristiwa
pembunuhan Qabil terhadap Habil, Allah Swt.
Menetapkan suatu hukum bahwa membunug seorang manusia,
sama dengan membunuh seluruh manusia. Begitu juga
menyelamatkan kehidupan seorang manusia sama dengan
menyelamatkan kehidupan seluruh manusia. Ayat ini
menyinggung sebuah prinspi sosial dimana masyarakat bagaikan
sebuah tubuh.
Dalam Qs. Al- Ma’idah ayat 32 terdapat pelajaran yang dipetik yakni:
a. Larangan Membunuh seseorang
b. Perintah untuk memelihara jiwa seseorang.
Dengan menelaah dan menganalisis ayat tersebut maka kita dapat tarik kesimpulan bahwa tugas
kita
sebagai manusia adalah menjaga kehidupan dengan baik melalui menghormati dan menghargai
tetangga, dan
orang-orang yang berada disekitar kita . Dengan demikian perilaku kita tidak akan merugikan
kehidupan orang
lain. Sebagai negara hukum, Indonesia terdapat peraturan yang mengatur pelarangan terhadap
tindak kekerasan
antara lain UU No 23 Tahun 2002 dan UU No 23 Tahun 2004.

Anda mungkin juga menyukai