Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KD 13:

TOLERANSI

NAMA : Firdaus Afandi Khoir

KELAS : XI TKJ 2

NO ABSEN 05

JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI :

1. DAL QS APA TOLERANSI DIJELASKAN DALAM ALQURAN ?

2. JELASKAN TAFSIR QS YUNUS AYAT 40-41 MENURUT PROF, DR. QURASY SHIHAB ?

3. JELASKAN KANDUNGAN QS AL MAIDAH AYAT 32 MENURUT TAFSIR JALALEN ?

4. BAGAIMANA BUNYI HADIST LARANGAN MELAKUKAN KEKERASAN

JAWAB

1. Surat Al-Kafirun adalah surat yang ke 109 dalam Alquran. Surat ini berisi
kandungan tentang adanya toleransi dalam keimanan dan peribadahan. Allah SWT
berfirman, "Katakanlah: 'Hai orang-orang kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang
kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.

2. Lafal Bacaan Al-Qur'an Surat Yunus Ayat 40 dan 41 Serta Terjemahannya. ُ‫ﻬﻢ ﻭﻣﻨ ﻣﻦ‬
‫ﺑﻪۦ ﺆﻣ ﺎﻟ ﻣﻦ ﻭﻣﻨ ُﻬﻢ ﺑﻪۦ ﺆﻣ‬ ‫ ﺃﻋﻠ ُﻤﻔﺴﺪﻳﻦ ﺑﭑﻟ ﻭﺭ ُﺑﻚ‬waminhum man yu'minu bihi waminhum
man laa yu'minu bihi warabbuka a'lamu bilmufsidiin “Dan di antara mereka ada orang- orang
yang beriman kepadanya (Al-Qur’an), dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak
beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-
orang yang berbuat kerusakan." (QS. Yunus : 40) ‫ﻭﺇﻥ ُﺑﻮﻙ ﻛﺬ ُﻘﻞ ﻓ ﻟﻰ‬ ‫ﺃﻧ ُﺘﻢ ﻋﻤ ُﻠ ﻢ‬
‫ﻋﻤﻠﻰ ﻢ‬ ‫ﻭﻟ‬
‫ ﺑﺮ ﻣﻤﺎ ُﻠﻮﻥ ﺗﻌﻤ ٌﺀ ﻭﺃﻧﺎ ﻣﻤ ٓﺎ ﺑﺮ ُ ـﻭﻥ‬wa-in kadzdzabuuka faqul lii 'amalii walakum 'amalukum
‫ﺃﻋﻤ‬
antum barii-uuna mimmaa a'malu wa-anaa barii-un mimmaa ta'maluun "Dan jika mereka
(tetap) mendustakanmu (Muhammad), maka katakanlah, ”Bagiku pekerjaanku dan bagimu
pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun berlepas diri
terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Yunus : 41). B. Isi Kandungan Al- Qur'an Surat
Yunus Ayat 40 dan 41. Pada ayat 40, Allah Swt menegaskan bahwa umat Nabi Muhammad
Saw terbagi menjadi dua kelompok dalam mengimani Nabi Muhammad Saw sebagai Rasul
dan wahyu al-Qur’an yang diterimanya. Sebagian menerima al-Qur’an, mengikuti ajaran Nabi
Muhammad Saw dan mengambil manfaat dari risalah yang dibawanya, sebagian lagi
mereka tidak beriman selalu mendustakan Nabi Muhammad Saw. Dan Allah Swt lebih tahu
tentang orang-orang yang membawa kerusakan di muka bumi dengan kemusyrikan,
kezaliman dan kedurhakaan karena mereka tidak mempunyai kesiapan untuk beriman. Dalam
kitab Tafsir Jalalayn
dijelaskan bahwa (Di antara mereka) penduduk Mekah (ada arang-orang yang beriman
kepada Al quran) hal ini diketahui oleh Allah (dan di antara mereka ada pula orang-orang
yang tidak beriman kepadanya) untuk selama-lamanya. (Rabbmu lebih mengetahui tentang
orang-orang yang berbuat kerusakan) hal ini merupakan ancaman yang ditujukan kepada
mereka yang tidak beriman kepadanya. (Tafsir Jalalayn.) Sedangkan didalam kitab Tafsir
Quraish Shihab juga dijelaskan bahwa Di antara orang-orang yang mendustakan itu terdapat
orang yang akan percaya kepada al-Qur'an setelah mengetahui apa yang ada di dalamnya
dan memperhatikan makna- maknanya. Selain itu, di antara mereka juga terdapat kelompok
yang tidak percaya kepadanya dan tidak berubah dari kesesatannya. Allah Swt lebih
mengetahui orang- orang yang berdusta dan berbuat kerusakan. Dia akan membalas
mereka atas apa yang mereka lakukan. (Tafsir Quraish Shihab) Ayat ke 41, Allah Swt
memerintahkan kepada Nabi Muhammad Saw untuk tegar dalam menghadapi orang-orang
yang ingkar akan ajaran yang dibawanya. Beliau diperintahkan untuk menyatakan bahwa
beliau tidak bertanggung jawab atas perbuatan mereka, dan merekapun tidak
bertanggungjawab terhadap perbuatan beliau. Dengan kata lain “Bagiku pekerjaanku,
bagimu pekerjaanmu”. Segala perbuatan sekecil apapun pasti ada balasannya. Amal baik
akan mendapatkan balasan yang baik, sebaliknya amal buruk akan mendapatkan
keburukan pula. Yang dimaksud amalku (perbuatanku) adalah Nabi akan terus berdakwah,
menyeru kepada kebaikan mengajarkan taat kepada Allah Swt, memberi kabar gembira
kepada yang beriman, dan ancaman bagi orang-orang yang mendustakannya. Hasil dari
amal beliaupun tidak ada kaitannya dengan orang-orang kafir. Sedangkan yang dimaksud
amalmu (perbuatanmu) adalah orang-orang kafir diberi kebebasan untuk terus menerus
mendustakan agama, tetap dalam kekufuran dan syirik, zalim ataupun berbuat kerusakan.
Semua amal perbuatannya tidak ada kaitannya dengan amalan Nabi Muhammad Saw. (Jika
mereka mendustakan kamu, maka katakanlah,) kepada mereka ("Bagiku pekerjaanku dan
bagi kalian pekerjaan kalian) artinya bagi masing-masing pihak menanggung akibat
perbuatannya sendiri.
Kalian berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku berlepas diri terhadap
apa yang kalian kerjakan.") akan tetapi ayat itu dinasakh oleh ayatus-saif atau ayat yang
menganjurkan memerangi mereka. (Tafsir Jalalayn.) Maksud ayat menurut Quraish Shihab
dalam tafsirnya adalah, Apabila mereka masih bersikeras mendustakanmu, Muhammad,
setelah jelas bagi mereka tanda-tanda kenabianmu, maka katakanlah kepada mereka,
"Sesungguhnya aku mendapatkan balasan dari perbuatanku, dan kalian juga mendapatkan
balasan dari perbuatan kalian--bagaimana pun bentuknya. Aku akan meneruskan dakwahku.
Dari itu, kalian tidak perlu mencela perbuatanku, sebagaimana aku tidak akan mencela
perbuatan kalian. Maka lakukanlah apa yang kalian kehendaki, dan Allah akan membalas
seluruh perbuatan kita sesuai dengan apa yang kita kerjakan." (Tafsir Quraish Shihab)
3. Haram dan Dosa besar hukumnya seseorang atau kaum yang membunuh orang lain tanpa
alasan yang syari dan dibenarkan oleh agama.

Membunuh orang lain hukumnya diperbolehkan apabila orang itu telah membunuh orang
lain maupun telah melakukan kerusakan dimuka bumi.
Orang yang membunuh orang lain tanpa alasan syari, maka seolah-olah dia telah membunuh
seluruh manusia.

Orang yang memelihara kehidupan orang lain, maka seolah-olah dia telah memelihara
seluruh manusia.

Menjaga dan menjamin hak hidup orang lain merupakan kewajiban seluruh muslimin karena
mendatangkan amal shalih yang besar.

Merupakan kewajiban setiap manusia untuk saling menyayangi serta menjaga kelestarian
lingkungan kita.

4. “Wahai hamba-hamba-Ku, Aku haramkan kezaliaman terhadap diri-Ku,—dan Aku


jadikan kezaliman itu juga haram di antara kamu,—maka janganlah kamu saling menzalimi
satu sama lain.” (Hadits Qudsi, Sahih Muslim, kitab al-Birr wa ash-Shilah wa al- Adab, no.
Hadits: 4674).

Anda mungkin juga menyukai