5. Iehdcn
6. Gfsjwvudjv
7. Ugwefyfeiq
2
I
N
F
O
G
R
A
F
I
S
Q.S. YUNUS/10: 40-41
َو ِم ْن ُهْم َم ْن ُيْؤ ِم ُن ِبِه َو ِم ْن ُهْم َم ْن اَل ُيْؤ ِم ُن ِبِه ۚ َو َر ُّب َك َأْع َلُم ِباْل ُم ْف ِس ِد يَن َ .و ِإْن َك َّذ ُبوَك َف ُقْل
ِلي َع َمِلي َو َلُك ْم َع َم ُلُك ْم ۖ َأْنُتْم َب ِر يُئوَن ِم َّما َأْع َم ُل َو َأَن ا َب ِر يٌء ِم َّما َت ْع َم ُلوَن
5
MATERI MATERI
Islam mengajarkan tentang toleransi. Hal ini tertuang dalam Q.S. Yūnus/10: 40 – 41;isi Q.S. Yūnus/10: 40 - 41
adalah:
Pertama, penduduk Makkah pada masa Nabi Muhammad Saw. terbagi menjadi dua kelompok, yaitu: orang
yang beriman terhadap Al-Qur’an dan orang yang tidak beriman selamanya.
Kedua, Allah lebih mengetahui tentang perbuatan manusia.
Ketiga, perbuatan setiap manusia di dunia akan dipertanggungjawabkan kepada Allah Swt. di akhirat.
Membahas mengenai toleransi, toleransi artinya sifat toleran; batas ukur untuk penambahan atau pengurangan
yang masih diperbolehkan. Sifat toleran disini maksudnya bersifat atau bersikap menenggang (menghargai,
membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan
sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Sedangkan toleransi dalam bahasa Arab
sebagaimana dalam Mu‘jam Maqayis al-Lughah disebut dengan istilah tasamuh. Kata tasamuh adalah bentukan
dari kata samaha, yang secara bahasa berarti lembut dan mudah.
Sedangkan dasar toleransi dalam Islam, sebagaimana hadis Nabi Muhammad Saw. Berikut: “Dari Ibnu ‘Abbas,
ia mengatakan seseorang bertanya kepada Nabi, ajaran agama Islam apakah yang paling dicintai Allah?
Rasulullah menjawab: “ajaran yang al-hanifiyyah dan al-samhah.” (H.R.Ahmad)
Dari Hadis tersebut, para ulama menjelaskan bahwa dari sekian banyak
ajaran agama Islam, yang paling dicintai Allah adalah ajaran al-hanifiyyah
dan al-samhah. Maksud al-hanifiyyah adalah ajaran kebaikan yang jauh
dari keburukan atau kebatilan. Sedangkan al-samhah (toleran) adalah
perilaku yang memudahkan, tidak mengandung ajaran yang memaksa atau
memberatkan umatnya. Al-Samhah dibangun di atas prinsip kemudahan,
berdasarkan firman Allah Swt.: “Dan Dia tidak menjadikan kesukaran bagi
kalian dalam agama ini…” (Q.S. al-Hajj: 78).