Anda di halaman 1dari 14

BAB 6

Menguatkan Kerukunan Melalui


Toleransi dan Memelihara Kehidupan
Manusia
KELOMPOK 2 :
1. Ady Prasetya (01)
8. Gilewbihcqonc
2. Andrey Krisna…
9. Siana Mahmudah (34)
3. Jnxdnc
10. Sita A.L (36)
4. Jndscjnd

5. Iehdcn

6. Gfsjwvudjv

7. Ugwefyfeiq

2
I
N
F
O
G
R
A
F
I
S
‫‪Q.S. YUNUS/10: 40-41‬‬
‫َو ِم ْن ُهْم َم ْن ُيْؤ ِم ُن ِبِه َو ِم ْن ُهْم َم ْن اَل ُيْؤ ِم ُن ِبِه ۚ َو َر ُّب َك َأْع َلُم ِباْل ُم ْف ِس ِد يَن ‪َ .‬و ِإْن َك َّذ ُبوَك َف ُقْل‬
‫ِلي َع َمِلي َو َلُك ْم َع َم ُلُك ْم ۖ َأْنُتْم َب ِر يُئوَن ِم َّما َأْع َم ُل َو َأَن ا َب ِر يٌء ِم َّما َت ْع َم ُلوَن‬

‫‪Q.S. Al-Ma’idah/5: 32‬‬


‫َٰذ‬
‫ِم ْن َأْج ِل ِلَك َكَت ْب َن ا َع َلٰى َبِنٓى ِإْس َٰٓر ِء يَل َأَّن ُهۥ َم ن َقَت َل َن ْف ًۢس ا ِبَغ ْي ِر َن ْف ٍس َأْو َف َس اٍد ِفى ٱَأْلْر ِض‬
‫َفَك َأَّن َم ا َقَت َل ٱلَّن اَس َج ِم يًعا َو َم ْن َأْح َي اَه ا َفَك َأَّن َم ٓا َأْح َي ا ٱلَّن اَس َج ِم يًعاۚ َو َلَقْد َج ٓاَء ْت ُهْم ُرُس ُلَن ا‬
‫ِبٱْل َب ِّي َٰن ِت ُثَّم ِإَّن َك ِثيًر ا ِّم ْن ُهم َب ْع َد َٰذ ِلَك ِفى ٱَأْلْر ِض َلُمْس ِر ُفوَن‬
TERJEMAHAN
Q.S. Yūnus/10:40: “Dan di antara mereka Q.S. al-Māidah/5 : 32 “Oleh karena itu Kami
ada orang-orang yang beriman kepadanya tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa
(al-Qur’an), dan di antaranya ada (pula) barangsiapa membunuh seseorang, bukan
orang-orang yang tidak beriman kepadanya. karena orang itu membunuh orang lain, atau
.
Sedangkan Tuhanmu lebih mengetahui bukan karena berbuat kerusakan di bumi, maka
tentang orang-orang yang berbuat seakan-akan dia telah membunuh semua
kerusakan.” manusia. Barangsiapa memelihara kehidupan
seorang manusia, maka seakan-akan dia telah
Sedangkan terjemahan lengkap Q.S. memelihara kehidupan semua manusia.
Yūnus/10:41 adalah: “Dan jika mereka Sesungguhnya para rasul Kami telah datang
(tetap) mendustakanmu (Muhammad), maka kepada mereka dengan (membawa) keterangan-
katakanlah, “Bagiku pekerjaanku dan keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak
bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak di antara mereka setelah itu melampaui batas di
bertanggung jawab terhadap apa yang aku bumi.”
kerjakan dan aku pun tidak bertanggung
jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.”

5
MATERI MATERI
Islam mengajarkan tentang toleransi. Hal ini tertuang dalam Q.S. Yūnus/10: 40 – 41;isi Q.S. Yūnus/10: 40 - 41
adalah:
Pertama, penduduk Makkah pada masa Nabi Muhammad Saw. terbagi menjadi dua kelompok, yaitu: orang
yang beriman terhadap Al-Qur’an dan orang yang tidak beriman selamanya.
Kedua, Allah lebih mengetahui tentang perbuatan manusia.
Ketiga, perbuatan setiap manusia di dunia akan dipertanggungjawabkan kepada Allah Swt. di akhirat.

Membahas mengenai toleransi, toleransi artinya sifat toleran; batas ukur untuk penambahan atau pengurangan
yang masih diperbolehkan. Sifat toleran disini maksudnya bersifat atau bersikap menenggang (menghargai,
membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan
sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Sedangkan toleransi dalam bahasa Arab
sebagaimana dalam Mu‘jam Maqayis al-Lughah disebut dengan istilah tasamuh. Kata tasamuh adalah bentukan
dari kata samaha, yang secara bahasa berarti lembut dan mudah.

Sedangkan dasar toleransi dalam Islam, sebagaimana hadis Nabi Muhammad Saw. Berikut: “Dari Ibnu ‘Abbas,
ia mengatakan seseorang bertanya kepada Nabi, ajaran agama Islam apakah yang paling dicintai Allah?
Rasulullah menjawab: “ajaran yang al-hanifiyyah dan al-samhah.” (H.R.Ahmad)
Dari Hadis tersebut, para ulama menjelaskan bahwa dari sekian banyak
ajaran agama Islam, yang paling dicintai Allah adalah ajaran al-hanifiyyah
dan al-samhah. Maksud al-hanifiyyah adalah ajaran kebaikan yang jauh
dari keburukan atau kebatilan. Sedangkan al-samhah (toleran) adalah
perilaku yang memudahkan, tidak mengandung ajaran yang memaksa atau
memberatkan umatnya. Al-Samhah dibangun di atas prinsip kemudahan,
berdasarkan firman Allah Swt.: “Dan Dia tidak menjadikan kesukaran bagi
kalian dalam agama ini…” (Q.S. al-Hajj: 78).

 Contoh-contoh sikap Toleransi


a. Toleransi internal umat Islam
Contoh toleransi untuk kerjasama umat Islam sebagaimana dalam hadis nabi Muhammad
Saw. Artinya: "diceritakan dari Abi Mas'ud al-Anshari, bahwa seseorang sahabat bertanya:
"wahai Rasulullah aku hampir tidak sanggup salat yang dipimpin seseorang dengan
bacaannya yang panjang."Maka aku belum pernah melihat nabi Saw memberi peringatan
dengan lebih marah dari yang disampaikannya hari itu seraya bersabda: "wahai manusia,
kalian membuat orang lari menjauh. Maka barangsiapa shalat mengimami orang-orang
ringankanlah (tidak melamakan) salatnya. Karena di antara mereka ada orang sakit, orang
lemah, dan orang yang punya keperluan." (H.R al-Bukhari).
Contoh sikap toleransi lain adalah yang dilakukan ulama Indonesia KH. Hasyim Asy’ari
dan KH. Abdullah Faqih Maskumambang. KH. Hasyim Asy’ari menggunakan bedug di
masjid Pesantren Tebuireng. Hal ini bertentangan dengan pendapat KH. Abdullah Faqih
Maskumambang Gresik yang tidak menggunakan bedug di masjid pondoknya, namun
menggunakan kentongan. Saat Kiai Hasyim berkunjung ke Kiai Maskumambang, Kiai
Faqih yang berbeda pendapat dengan Kiai Hasyim justru memerintahkan kepada
pengurus mushalla dan masjid di sekitar Maskumambang untuk sementara mengganti
kentongan yang ada dengan bedug. Begitu pula dengan sebaliknya saat kiai tersebut
berkunjung ke Tebuireng.

b. toleransi antar umat beragama


Adapun tuntunan agama tentang toleransi antar umat beragama dapat ditemukan Q.S. al-
Mumtahanah ayat 8 berikut ini: "Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil
terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir
kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang
berlaku adil." (Q.S. al-Mumtahanah/60:8). Contoh sikap toleransi yang dilakukan nabi
Muhammad shallallahu alaihi wasallam kepada non muslim tertuang dalam hadis berikut
ini:
Artinya: Dari Abu Hurairah r.a., bahwa al-Thufail bin ‘Amr menemui Nabi Muhammad
Saw. dan menceritakan bahwa Daus (salah satu kabilah Yaman) telah durhaka dan
menolak ajaran dakwahnya, dan meminta agar Nabi mendoakan mereka binasa. Lalu Nabi
berdoa, “Ya Allah berilah petunjuk kepada kabilah Daus dan datangkanlah mereka
bersama orang muslim (masuk Islam).” (H.R. Al-Bukhāri).

 Pesan dalam Q.S. Yunus /10: 40-41


a. ayat-ayat yang berbicara tentang aqidah atau keimanan hendaknya dijadikan
panduan bagi kalian sebagai individu, bukan untuk mengukur dan menilai keimanan
orang lain. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, keimanan adalah perbuatan hati
yang kalian tidak dapat mengetahuinya dengan panca indra. Hanya Allah SWT., yang
berhak menilainya;
b. sebagai individu yang beriman, tetap punya tanggung jawab mengajak kepada
kebaikan dengan bijak, tanpa disertai dengan paksaan. Adapun hasilnya diserahkan
kepada Allah SWT. Seseorang tidak perlu memaksakan kehendak akan sampai marah
ketika ada orang yang tidak dapat menerima ajakan kebaikan yang kalian lakukan;
c. menghargai orang lain dalam semua perbedaan. Jika ingin dihargai orang lain, maka
kalian juga harus menghargai orang lain. Toleransi kepada orang lain dalam
berinteraksi sosial menjadi pondasi untuk mewujudkan kedamaian dan kerukunan di
masyarakat.
Surat Al Maidah ayat 32 adalah ayat yang mengajarkan untuk menjaga kehidupan dan
menghindarkan diri dari tindak kekerasan. Ayat ini juga menunjukkan besarnya dosa
membunuh tanpa sebab yang dibenarkan. Yakni membunuh satu orang seakan-akan ia
membunuh seluruh manusia. Sebaliknya, ayat ini juga menunjukkan besarnya menjaga
kehidupan manusia. Menjaga nyawa satu orang seakan-akan menjaga nyawa seluruh manusia.
Menurut Ibnu Abbas, maksud menjaga kehidupan adalah tidak membunuh jiwa yang
diharamkan oleh Allah membunuhnya. Setelah menerangkan besarnya dosa membunuh dan
besarnya pahala menjaga kehidupan, Allah menegaskan bahwa telah datang rasul-rasul-Nya
dengan membawa bayyinah. Yakni keterangan yang jelas dan bukti-bukti yang terang
benderang.
Terakhir, ayat ini mengecam Bani Israil karena mereka melakukan berbagai pelanggaran
setelah mereka mengetahui keterangan yang jelas dari para Rasul. Banyak di antara Bani Israil
yang berlaku melampaui batas dalam melakukan pembunuhan dan tindak kejahatan. Dan ulah
Bani Israel ini mentradisi dalam diri orang-orang Yahudi di masa Rasulullah seperti Bani
Qainuqa’, Bani Quraizhah dan Bani Nadhir. Bahkan mentradisi pula pada diri orang-orang
Zionis Israel saat ini.
Isi kandungan dari Q.S. al-Maidah/5: 32 ,yakni:
•Membunuh merupakan dosa besar. Membunuh satu orang tanpa alasan yang dibenarkan,
seakan-akan membunuh manusia seluruhnya.
•Memelihara nyawa manusia berpahala besar. Memelihara satu nyawa seakan-akan
memelihara kehidupan manusia seluruhnya. Surat Al Maidah ayat 32 ini menunjukkan bahwa
Islam mengajarkan umatnya untuk menjaga kehidupan dan menjauhi tindak kekerasan.
•Allah telah mengutus para Rasul dengan membawa keterangan yang jelas, termasuk
mengajarkan untuk menjaga kehidupan dan memperingatkan agar menjauhi tindak kejahatan.
•Banyak di antara Bani Israil yang melampaui batas, meskipun mereka telah mengetahui
keterangan yang jelas dari Rasul yang mendakwahi mereka.
•Ayat ini juga berisi hinaan dan kecaman atas Bani Israel yang suka melampaui batas,
melakukan pelanggaran dan sering membunuh tanpa sebab yang dibenarkan.
Contoh Perilaku Nilai Karakter

P Membaca Q.S. Yunus/10: 40-41 Karakter religius/beriman dan K


dan Q.S al-Maidah/5: 32 bertaqwa kepada Allah Swt.
E A
Menghafalkan Q.S. Yūnus/10: 40- Karakter religius/beriman dan
N 41 dan Q.S. al-Māidah/5: 32 bertaqwa kepada Allah Swt. R
Menghormati orang lain yang Karakter toleransi
E berbeda pendapat
A
R Memberikan kesempatan kepada Karakter toleransi/ berkebinekaan K
teman untuk melaksanakan ajaran global
A agama sesuai dengan yang diyakini T
P Mendengarkan orang lain saat Karakter toleransi/ berkebinekaan E
berbicara di depan umum global
A R
Membuang sampah ke tempat Mandiri/memelihara kehidupan
N sampah manusia
Contoh Perilaku Nilai Karakter

Hidup berdampingan dengan Karakter toleransi/ berkebinekaan


semua orang tanpa memandang global
suku, agama, ras, dan Negara
Apabila menemukan duri atau paku Peduli lingkungan/memelihara
di jalan, diambil dan dibuang di kehidupan manusia
tempat sampah
Menggunakan masker dan jaga Peduli lingkungan/memelihara
jarak saat ada wabah kehidupan manusia
Memberikan bantuan kepada Peduli sosial/memelihara kehidupan
korban bencana manusia
Sekian presentasi dari kami
Terimakasih dan Sampai Jumpa
Apakah ada yang ditanyakan?

Anda mungkin juga menyukai