DISUSUN OLEH
NAMA KELOMPOK
1. SITI NURATIKA
2. MANZA AULIA RISKY
3. LISA RAMAHDAYANTI
4. TIA LESTARI
5. YUSLIANA
6. CETERIA OGAS AL-GHAZALI
RANTAUPRAPAT
a. Ayat al qur’an
َ َو ِم ْنهُ ْم َم ْن ي ُْؤ ِم ُن بِ ِه َو ِم ْنهُ ْم َم ْن اَل ي ُْؤ ِم ُن بِ ِه ۚ َو َرب َُّك أَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْف ِس ِد
ين
wa min-hum may yu`minu bihī wa min-hum mal lā yu`minu bih, wa rabbuka a'lamu bil-
mufsidīn
Artinya:
"Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al-Qur'an), dan di
antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu
lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan." (QS. Yunus: 40)
Selanjutnya yaitu bacaan Surat Yunus ayat 41 lengkap dengan latin dan terjemahannya.
ُصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم أَيُّ ْاألَ ْديَا ِن أَ َحبُّ إِلَى هَّللا ِ قَا َل ْال َحنِيفِيَّةُ ال َّس ْم َحة
َ ِ ال قِي َل لِ َرسُو ِل هَّللا
َ َس ق
ٍ َع ِن ا ْب ِن َعبَّا.
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata; ditanyakan kepada Rasulullah saw. “Agama manakah yang
paling dicintai oleh Allah?” maka beliau bersabda: “Al-Hanifiyyah As-Samhah (yang lurus
lagi toleran)”
َ ِ أَ َّن َرسُو َل هَّللا.
َ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل َر ِح َم هَّللا ُ َر ُجاًل َس ْمحًا إِ َذا بَا َع َوإِ َذا ا ْشت ََرى َوإِ َذا ا ْقت
َضى
Bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: “Allah merahmati orang yang memudahkan ketika
menjual dan ketika membeli, dan ketika memutuskan perkara”.
c. Pesan utama
- manusia ada dua golongan yaitu, golongan yang pertama yaitu golongan yang
beriman kepada al Qur'an tentunya golongan yang beriman kepada Allah dan untuk golongan
yang kedua yaitu, golongan yang tidak beriman kepada al Qur'an yaitu golongan yang tidak
beriman kepada Allah.
- Allah lebih mengetahui golongan siapa yang tidak beriman, bahkan golongan siapa
yang berbuat kerusakan dan yang tidak berbuat kerusakan
• Q.s Yunus : 41
- Amal yang kita kerjakan untuk kita sendiri dan amal yang mereka kerjakan untuk
mereka sendiri
- kita tidak boleh ikut campur dengan urusan agama mereka
- Tidak boleh memaksakan kehendak kita kepada mereka
- Kita akan mempertanggung jawabkan perbuatan kita / mendapat balasan atas
perbuatan kita
d. Asbabun nuzul Q.s Yunus (10) : 40- 41
Dalam tafsir tidak dijelaskan mengenai Asbabun Nuzul ayat tersebut, jadi disini surah Yunus
tidak memiliki asbabun nuzul , karena pada dasarnya tidak semua Wahyu yang diturunkan
oleh Allah SWT memiliki asbabun nuzul.
d. Asbabun Nuzul
Ibnu Katsir menjelaskan tafsir ayat ini. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Karena anak
Adam pernah membunuh saudaranya secara aniaya dan permusuhan, maka Kami tetapkan
(suatu hukum) bagi Bani Israil. Yakni Kami syariatkan, bahwa barangsiapa yang membunuh
seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena
membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia
seluruhnya.”
Ayat ini menunjukkan besarnya dosa membunuh tanpa sebab yang dibenarkan. Yakni
membunuh satu orang seakan-akan ia membunuh seluruh manusia.
Hukum ini tidak hanya berlaku bagi Bani Israel. Ia terus berlaku bagi kita. Karenanya ketika
Abu Hurairah hendak menolong Utsman dengan menyerang para pengepungnya, Utsman
melarangnya.
“Hai Abu Hurairah, apakah kamu senang bila kamu membunuh seluruh manusia, sedangkan
aku termasuk dari mereka?”
“Tidak,” jawab Abu Hurairah.
“Karena sesungguhnya bila kamu membunuh seorang laki-laki, maka seolah-olah kamu telah
membunuh manusia seluruhnya. Maka pergilah kamu seijinku seraya membawa pahala,
bukan dosa.”
Said bin Jubair menafsirkan, “Barangsiapa menghalalkan darah seorang muslim, maka
seakan-akan dia menghalalkan darah manusia seluruhnya.”
“Yakni dalam hal dosanya,” kata Hasan Al Basri.
Ibnu Abbas menjelaskan, maksud memelihara kehidupan adalah tidak membunuh jiwa yang
diharamkan oleh Allah membunuhnya. Sedangkan Mujahid mengatakan, memelihara
kehidupan jiwa seorang manusia artinya menahan diri tidak membunuhnya.
Setelah Allah menerangkan besarnya dosa membunuh dan besarnya pahala memelihara
nyawa, Dia menegaskan bahwa telah datang rasul-rasulNya dengan membawa bayyinah.
Yakni keterangan yang jelas.
Ibnu Katsir menjelaskan, bayyinah adalah hujjah-hujjah, bukti-bukti dan keterangan yang
jelas lagi gamblang.
َْرفُون
ِ ض لَ ُمس َ ِثُ َّم إِ َّن َكثِيرًا ِم ْنهُ ْم بَ ْع َد ٰ َذل
ِ ْك فِي اأْل َر
kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam
berbuat kerusakan dimuka bumi.
Poin ini adalah kecaman dan hinaan kepada Bani Israil karena mereka melakukan berbagai
pelanggaran setelah mereka mengetahui keharamannya. Demikian pula orang-orang Yahudi
di masa Rasulullah seperti Bani Qainuqa’, Bani Quraizhah dan Bani Nadhir.
Sungguh Allah telah mengutus para Rasul dengan membawa keterangan yang nyata.
Termasuk menjelaskan hukum-hukum terkait pembunuhan ini. Namun banyak di antara Bani
Israil yang berlaku melampaui batas dalam melakukan pembunuhan dan tindak kejahatan.
Ayat ini sekaligus mengisyaratkan bahwa apa yang dilakukan oleh Bani Israil di masa dulu,
juga dilakukan orang-orang Yahudi di masa Rasulullah hingga hari ini. Banyak di antara
mereka yang suka melampaui batas, membunuh dan melakukan tindak kejahatan. Palestina
menjadi bukti korban kejahatan mereka.