Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH TENTANG

Q.S YUNUS (10) : 40-41 DAN Q.S AL-MAIDAH (5) : 32

DISUSUN OLEH

NAMA KELOMPOK

1. SITI NURATIKA
2. MANZA AULIA RISKY
3. LISA RAMAHDAYANTI
4. TIA LESTARI
5. YUSLIANA
6. CETERIA OGAS AL-GHAZALI

SMK KESEHATAN IMELDA RITONGA

RANTAUPRAPAT

TAHUN AJARAN 2021/2022


1. Q.S Yunus (10) : 40-41

a. Ayat al qur’an

َ ‫َو ِم ْنهُ ْم َم ْن ي ُْؤ ِم ُن بِ ِه َو ِم ْنهُ ْم َم ْن اَل ي ُْؤ ِم ُن بِ ِه ۚ َو َرب َُّك أَ ْعلَ ُم بِ ْال ُم ْف ِس ِد‬
‫ين‬
wa min-hum may yu`minu bihī wa min-hum mal lā yu`minu bih, wa rabbuka a'lamu bil-
mufsidīn
Artinya:
"Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al-Qur'an), dan di
antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu
lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan." (QS. Yunus: 40)
Selanjutnya yaitu bacaan Surat Yunus ayat 41 lengkap dengan latin dan terjemahannya.

‫ون ِم َّما أَ ْع َم ُل َوأَنَا بَ ِري ٌء ِم َّما‬


َ ُ‫ُوك فَقُلْ لِي َع َملِي َولَ ُك ْم َع َملُ ُك ْم ۖ أَ ْنتُ ْم بَ ِريئ‬
َ ‫َوإِ ْن َك َّذب‬
‫ون‬َ ُ‫تَ ْع َمل‬
wa ing każżabụka fa qul lī 'amalī wa lakum 'amalukum, antum barī`ụna mimmā a'malu wa
ana barī`um mimmā ta'malụn
Artinya:
"Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu
pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun berlepas diri
terhadap apa yang kamu kerjakan". (QS. Yunus : 41)
4 Poin Tafsir Surat Yunus Ayat 40-41
Dalam tafsir yang disarikan dari Ibnu Katsir, Fi Zhilalil Quran, Al Azhar terdapat empat poin
penting dalam kedua ayat ini antara lain:
1. Realitas Keberimanan
Allah SWT memaparkan bahwa manusia terbagi menjadi dua golongan. Ada yang beriman
kepada Al Quran dan ada yang tidak beriman.
Secara khusus, ayat ini berbicara tentang orang-orang Makkah. Namun jika dilihat secara
umum hal ini juga berlaku untuk semua umat manusia.
2. Pembuat Kerusakan
Orang yang tidak beriman menuduh Rasulullah SAW dan pengikutnya berbuat kerusakan,
pemecah belah dan merusak persatuan Makkah. Kemudian Allah SWT menjawab tuduhan
mereka melalui ayat 40 dalam Surat Yunus, yang artinya:
Dan Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. Yunus:
40)
3. Konsekuensi Amal
Allah SWT telah memberikan arahan kepada Rasulullah SAW untuk menyatakan bahwa
segala perbuatan yang dilakukan, akan mendatangkan konsekuensi nantinya. Setiap orang
akan mempertanggungjawabkan apa yang telah diperbuatnya.
4. Menyikapi Perbedaan Tanpa Kekerasan
Kemudian Allah SWT menutup ayat 41 dalam Surat Yunus dengan firman-Nya:
َ‫أَ ْنتُ ْم بَ ِريئُونَ ِم َّما أَ ْع َم ُل َوأَنَا بَ ِري ٌء ِم َّما تَ ْع َملُون‬
"..Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap
apa yang kamu kerjakan." (QS. Yunus: 41)
Hal ini dimaksudkan bahwa kaum Muslim diperbolehkan berinteraksi dengan mereka yang
mendustakan Allah SWT. Namun tidak membenarkan adanya kerja sama antar keduanya.
b. Hadits Yang Berkaitan Dengan Surah

- Hadis tentang toleransi       

ُ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم أَيُّ ْاألَ ْديَا ِن أَ َحبُّ إِلَى هَّللا ِ قَا َل ْال َحنِيفِيَّةُ ال َّس ْم َحة‬
َ ِ ‫ال قِي َل لِ َرسُو ِل هَّللا‬
َ َ‫س ق‬
ٍ ‫ َع ِن ا ْب ِن َعبَّا‬.
Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata; ditanyakan kepada Rasulullah saw. “Agama manakah yang
paling dicintai oleh Allah?” maka beliau bersabda: “Al-Hanifiyyah As-Samhah (yang lurus
lagi toleran)”
َ ِ ‫أَ َّن َرسُو َل هَّللا‬.
َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل َر ِح َم هَّللا ُ َر ُجاًل َس ْمحًا إِ َذا بَا َع َوإِ َذا ا ْشت ََرى َوإِ َذا ا ْقت‬
‫َضى‬
Bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: “Allah merahmati orang yang memudahkan ketika
menjual dan ketika membeli, dan ketika memutuskan perkara”.

c. Pesan utama
- manusia ada dua golongan yaitu, golongan yang pertama yaitu golongan yang
beriman kepada al Qur'an tentunya golongan yang beriman kepada Allah dan untuk golongan
yang kedua yaitu, golongan yang tidak beriman kepada al Qur'an yaitu golongan yang tidak
beriman kepada Allah.
- Allah lebih mengetahui golongan siapa yang tidak beriman, bahkan golongan siapa
yang berbuat kerusakan dan yang tidak berbuat kerusakan
• Q.s Yunus : 41
- Amal yang kita kerjakan untuk kita sendiri dan amal yang mereka kerjakan untuk
mereka sendiri
- kita tidak boleh ikut campur dengan urusan agama mereka
- Tidak boleh memaksakan kehendak kita kepada mereka
- Kita akan mempertanggung jawabkan perbuatan kita / mendapat balasan atas
perbuatan kita
d. Asbabun nuzul Q.s Yunus (10) : 40- 41
Dalam tafsir tidak dijelaskan mengenai Asbabun Nuzul ayat tersebut, jadi disini surah Yunus
tidak memiliki asbabun nuzul , karena pada dasarnya tidak semua Wahyu yang diturunkan
oleh Allah SWT memiliki asbabun nuzul.

1. Q.S Al-maidah (5) : 32

a. Penjelasan ayat, surah dan artinya


Surat Al Maidah ayat 32 menjelaskan tentang bagaimana menjaga kehidupan dan
menghindarkan diri dari tindak kekerasan. Surat Al Maidah merupakan surat ke-5 dalam Al
Quran yang tergolong surat Madaniyyah. Ayat-ayat dalam surat Al Maidah diturunkan
setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah yaitu sewaktu peristiwa haji wada’.
Ayat-ayat dalam surat Al Maidah memiliki makna yang mendalam bagi kehidupan umat
manusia. Salah satunya adalah surat Al Maidah ayat 32. Surat Al Maidah ayat 32
menjelaskan tentang bagaimana menjaga kehidupan dan menghindarkan diri dari tindak
kekerasan. Ayat ini juga menunjukkan besarnya dosa membunuh tanpa sebab yang
dibenarkan.
‫اس َج ِميعًا َو َم ْن أَحْ يَاهَا‬
َ َّ‫ض فَ َكأَنَّ َما قَتَ َل الن‬
ِ ْ‫س أَوْ فَ َسا ٍد فِي اأْل َر‬ َ ِ‫ِم ْن أَجْ ِل ٰ َذل‬
ٍ ‫ك َكتَ ْبنَا َعلَ ٰى بَنِي إِ ْس َرائِي َل أَنَّهُ َم ْن قَتَ َل نَ ْفسًا بِ َغي ِْر نَ ْف‬
ٰ
َ‫ْرفُون‬
ِ ‫ض لَ ُمس‬ِ ْ‫ت ثُ َّم إِ َّن َكثِيرًا ِم ْنهُ ْم بَ ْع َد َذلِكَ فِي اأْل َر‬
ِ ‫اس َج ِميعًا ۚ َولَقَ ْد َجا َء ْتهُ ْم ُر ُسلُنَا بِ ْالبَيِّنَا‬
َ َّ‫فَ َكأَنَّ َما أَحْ يَا الن‬
“Man ajli dzalika katabna ala Bani Israila annahu man qatala nafsan bighairi nafsin aw
fasaada fil-ardhi faka-annama qalannaasa jami’an wa man ahyaaha fa-kaannama ahya an-
naasa jami’an wa laqad jaa-ahtum rusuluna bil-bayyinaati tsumma inna katsiran minhum
ba’da dzalika fil-ardhi lamusrifuuna.”
Yang artinya: “Oleh karena itu Kami menetapkan atas Bani Israil bahwa; Barangsiapa yang
membunuh satu jiwa, bukan karena jiwa yang lain, atau karena membuat kerusakan di muka
bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang
memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan
manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka para rasul Kami dengan
keterangan-keterangan yang jelas, kemudian sesungguhnya banyak di antara mereka sesudah
itu melampaui batas di muka bumi,”.
b. Hadistt yang berkaitan dengan surah

 Q.S. Al Maidah (32)


Rasulullah s.a.w bersabda "seorang mukmin senantiasa dalam keluasan dalam agama nya
selama ia tidak mengalirkan (membunuh) darah dengan jalan yang tidak dibenarkan.
c. Pesan Utama
1. Membunuh merupakan dosa besar. Membunuh satu orang tanpa alasan yang dibenarkan,
seakan-akan membunuh manusia seluruhnya.
2. Memelihara nyawa manusia berpahala besar. Memelihara satu nyawa seakan-akan
memelihara kehidupan manusia seluruhnya.
3. Surat Al Maidah ayat 32 ini menunjukkan bahwa Islam mengajarkan umatnya untuk
menjaga kehidupan dan menjauhi tindak kekerasan.
4. Allah telah mengutus para Rasul dengan membawa keterangan yang jelas, termasuk
mengajarkan untuk menjaga kehidupan dan memperingatkan agar menjauhi tindak
kejahatan.
5. Banyak di antara Bani Israil yang melampaui batas, meskipun mereka telah mengetahui
keterangan yang jelas dari Rasul yang mendakwahi mereka.
6. Ayat ini juga berisi hinaan dan kecaman atas Bani Israel yang suka melampaui batas,
melakukan pelanggaran dan sering membunuh tanpa sebab yang dibenarkan.

d. Asbabun Nuzul

1. Besarnya Dosa Pembunuhan


Poin pertama dari Surat Al Maidah ayat 32, Allah Subhanahu wa Ta’ala menunjukkan
besarnya dosa pembunuhan.

َ َّ‫ض فَ َكأَنَّ َما قَتَ َل الن‬


‫اس‬ ِ ْ‫س أَوْ فَ َسا ٍد فِي اأْل َر‬
ٍ ‫يل أَنَّهُ َم ْن قَتَ َل نَ ْفسًا بِ َغي ِْر نَ ْف‬ َ ِ‫ِم ْن أَجْ ِل ٰ َذل‬
َ ِ‫ك َكتَ ْبنَا َعلَ ٰى بَنِي إِس َْرائ‬
‫َج ِميعًا‬
Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa barangsiapa yang
membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan
karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia
seluruhnya.
Sebelum ayat 32 ini, Allah mengisahkan putra Adam (Qabil) membunuh saudaranya (Habil).
Yakni pada ayat 27 hingga ayat 31.

Ibnu Katsir menjelaskan tafsir ayat ini. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Karena anak
Adam pernah membunuh saudaranya secara aniaya dan permusuhan, maka Kami tetapkan
(suatu hukum) bagi Bani Israil. Yakni Kami syariatkan, bahwa barangsiapa yang membunuh
seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena
membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia
seluruhnya.”

Ayat ini menunjukkan besarnya dosa membunuh tanpa sebab yang dibenarkan. Yakni
membunuh satu orang seakan-akan ia membunuh seluruh manusia.
Hukum ini tidak hanya berlaku bagi Bani Israel. Ia terus berlaku bagi kita. Karenanya ketika
Abu Hurairah hendak menolong Utsman dengan menyerang para pengepungnya, Utsman
melarangnya.

“Hai Abu Hurairah, apakah kamu senang bila kamu membunuh seluruh manusia, sedangkan
aku termasuk dari mereka?”
“Tidak,” jawab Abu Hurairah.
“Karena sesungguhnya bila kamu membunuh seorang laki-laki, maka seolah-olah kamu telah
membunuh manusia seluruhnya. Maka pergilah kamu seijinku seraya membawa pahala,
bukan dosa.”
Said bin Jubair menafsirkan, “Barangsiapa menghalalkan darah seorang muslim, maka
seakan-akan dia menghalalkan darah manusia seluruhnya.”
“Yakni dalam hal dosanya,” kata Hasan Al Basri.

2. Besarnya Pahala Menjaga Nyawa


Poin kedua dari Surat Al Maidah ayat 32, Allah Subhanahu wa Ta’ala menunjukkan besarnya
pahala menjaga nyawa manusia.

َ َّ‫َو َم ْن أَحْ يَاهَا فَ َكأَنَّ َما أَحْ يَا الن‬


‫اس َج ِميعًا‬
Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah
memelihara kehidupan manusia semuanya.

Ibnu Abbas menjelaskan, maksud memelihara kehidupan adalah tidak membunuh jiwa yang
diharamkan oleh Allah membunuhnya. Sedangkan Mujahid mengatakan, memelihara
kehidupan jiwa seorang manusia artinya menahan diri tidak membunuhnya.

“Barangsiapa memelihara kehidupan seseorang, melarang pembunuhan terhadapnya dan


tidak melakukan pembunuhan,” kata Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir.
“Seakan-akan ia telah memelihara kehidupan seluruh manusia, dengan menciptakan
keamanan dan ketentraman bagi mereka. Serta menghilangkan kegelisahan, ketakutan dan
kekhawatiran.”

3. Rasul Membawa Keterangan yang Jelas

ِ ‫َولَقَ ْد َجا َء ْتهُ ْم ُر ُسلُنَا بِ ْالبَيِّنَا‬


‫ت‬
Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa)
keterangan-keterangan yang jelas,

Setelah Allah menerangkan besarnya dosa membunuh dan besarnya pahala memelihara
nyawa, Dia menegaskan bahwa telah datang rasul-rasulNya dengan membawa bayyinah.
Yakni keterangan yang jelas.
Ibnu Katsir menjelaskan, bayyinah adalah hujjah-hujjah, bukti-bukti dan keterangan yang
jelas lagi gamblang.

4. Banyak Orang Melampaui Batas

َ‫ْرفُون‬
ِ ‫ض لَ ُمس‬ َ ِ‫ثُ َّم إِ َّن َكثِيرًا ِم ْنهُ ْم بَ ْع َد ٰ َذل‬
ِ ْ‫ك فِي اأْل َر‬
kemudian banyak di antara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam
berbuat kerusakan dimuka bumi.

Poin ini adalah kecaman dan hinaan kepada Bani Israil karena mereka melakukan berbagai
pelanggaran setelah mereka mengetahui keharamannya. Demikian pula orang-orang Yahudi
di masa Rasulullah seperti Bani Qainuqa’, Bani Quraizhah dan Bani Nadhir.

Sungguh Allah telah mengutus para Rasul dengan membawa keterangan yang nyata.
Termasuk menjelaskan hukum-hukum terkait pembunuhan ini. Namun banyak di antara Bani
Israil yang berlaku melampaui batas dalam melakukan pembunuhan dan tindak kejahatan.
Ayat ini sekaligus mengisyaratkan bahwa apa yang dilakukan oleh Bani Israil di masa dulu,
juga dilakukan orang-orang Yahudi di masa Rasulullah hingga hari ini. Banyak di antara
mereka yang suka melampaui batas, membunuh dan melakukan tindak kejahatan. Palestina
menjadi bukti korban kejahatan mereka.

Anda mungkin juga menyukai