َ بِ ْال ُم ْف ِس ِد : Mad arid lisukun, karena ada waqaf yang sebelumnya ada huruf mad thabi’i. Cara membacanya boleh panjang 4
ين
harakat atau lebih dan juga boleh dua harakat
SURAT YUNUS 41
ُوك َ َوِإ ْن َكـ َّذبIHFA' HAQIQI KARENA ADA NUN MATI BERTEMU KAF
ُوك َ َكـ َّذبMAD THOBI'I KARENA ADA DHOMMAH DIIKUTI WAWU SUKUN
لِ ـيMAD THOBI'I KARENA ADA KASROH DIIKUTI YA' SUKUN
َع َملِيMAD THOBI'I KARENA ADA KASROH DIIKUTI YA' SUKUN
َولَ ُك ْمـ َع َملُ ُك ْمـIDZHAR SYAFAWI KARENA ADA MIM MATI BERTEMU 'AIN
ۖ WAQOF WASHOL AULA (LBH BAIK TERUS)
َأ ْنتُ ْمـ IHFA' HAQIQI KARENA ADA NUN MATI BERTEMU TA'
ون َ َأ ْنتُ ْمـ َبـــ ِريُئIHFA' SYAFAWI KARENA ADA MIM MATI BERTEMU BA'
ون َ َبـــ ِريُئMAD THOBI'I KARENA ADA KASROH DIIKUTI YA' SUKUN DAN
DHOMMAH DIIKUTI WAWU SUKUN
ِم َّماGHUNNAH KARENA ADA MIM BERTANDA BACA TASYDID
ون َ ُ َتـــ ْع َملMAD ARIDH LISSUKUN KARENA ADA MAD THOBI'I SEBELUM WAQOF
ISI KANDUNGAN SURAT YUNUS AYAT 40-41
1. Dalam mengimani Al Quran, manusia terbagi menjadi dua golongan. Ada yang beriman dan ada
yang tidak beriman.
2. Allah Maha Mengetahui siapa yang berbuat kerusakan. Yakni orang-orang yang tidak beriman.
3. Allah memerintahkan Rasulullah dan kaum muslimin agar menjauhi orang yang mendustakan Al
Quran dan menjauhi perbuatan mereka.
4. Allah memerintahkan Rasulullah dan kaum muslimin untuk berlepas diri dari perbuatan orang-
orang yang tidak beriman.
5. Setiap amal akan ada konsekuensi dan balasannya. Amal baik membawa ke surga, amal buruk
menyeret ke neraka.
6. Surat Yunus ayat 40-41 ini merupakan pengarahan dari Allah untuk menghadapi orang yang
tidak beriman tanpa kekerasan, tetapi mengedepankan akhlak mulia.
HADITS TENTANG MENJALIN
KEBERSAMAAN MELALUI TOLERANSI
َ ِض َي هللاُ َع ْنهُ َأ َّن َرسُو َل هللا
ِ َوالَّ ِذى نَ ْف ِسى بِيَ ِد ِه اَل يُْؤ ِم ُن َع ْب ٌد َحتَّى ي ُِحبَّ لِ َج:صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل
- ار ِه َما ي ُِحبُّ لِنَ ْف ِس ِه ٍ ََع ْن َأن
ِ س َر
َأ ْخ َر َجهُ ُم ْسلِ ٌم َو َأبُو يَ ْعلَى
Dari Anas bin Malik RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Demi (Allah) yang nyawaku
di tangan - Nya, tidaklah beriman seorang hamba sehingga dia mencintai tetangganya
sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Muslim dan Abu Ya’la: 2967).
صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه
َ ِ ُول هَّللا ٍ َع ِن ا ْب ِن َعبَّا،َ َع ْن ِع ْك ِر َمة،صي ِْن
َ ِ ق:س قَا َل
ِ يل ِل َرس َ َع ْن َدا ُو َد ْب ِن ْال ُح،ق َ َأ ْخبَ َرنَا ُم َح َّم ُد ب ُْن ِإ ْس َحا: قَا َل،َح َّدثَنِي يَ ِزي ُد
ُ ْال َحنِيفِيَّةُ ال َّس ْم َحة:ال
َ َان َأ َحبُّ ِإلَى هَّللا ِ؟ ق
ِ َ َأيُّ اَأْل ْدي:َو َسلَّ َم
Yazid berkata; telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Ishaq dari Dawud bin Al Hushain
dari Ikrimah dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata; Ditanyakan kepada Rasulullah Saw. “Agama manakah
yang paling dicintai oleh Allah?” maka beliau bersabda: “Al - Hanifiyyah As - Samhah (yang
lurus lagi toleran)” (HR. Abu Daud)