Anda di halaman 1dari 10

KHUTBAH JUM'AT

Tawasul-2

Masjid Nurul Huda


Desa Bojong Wetan Jamblang Cirebon
January 27, 2023
@By; Taufiqurrohman, S.Pd.
1
‫رب العاملني والْعا ِّق َب ُة ِّللْ ُمتَّقني َو ْْل عُ ْد َو َان ا َّْل ع َ ََل ا َّلظا ِّملني ‪ .‬أشهد‬ ‫امحلد هلل ِّ‬
‫أ ْن ْل اهل اْلهللا وحده ْل رشيك هل َر َّب الْ َعال َ ِّم ْ َني وا َ َهل امل ُ ْر َس ِّل ْ َني َوقَيُّ ْو َم‬
‫الس َم َو ِّات َوا َأل َر ِّض ْ َني ‪.‬‬ ‫َّ‬
‫بني الْ َف ِّار ِّق ب َ ْ َني الهُدَ ى‬ ‫وأشهد أن محمدا عبده ورسوهل َالْ َم ْب ُع ْو ُث ِِّبلْ ِّكتَ ِّاب امل ُ َ‬
‫السال ُم عَ ََل َحبِّي ِّبنَا و‬ ‫الصال ُة و َّ‬ ‫الش ِّك َوالْ َي ِّق َني ‪ .‬و َّ‬ ‫والضَّ َال ِّل والْغ َِّي و َّالر َشا ِّد و َّ‬
‫َش ِّف ْي ِّعنَا ُمح َّم ٍد َس ِّي ِّد امل ُ ْر َس ِّل ْ َني َو ا َما ِّم الْ ُمهتَ ِّد ْي َن َو قَائِّ ِّد الْ ُم َجا ِّه ِّد ْي َن َوعَ ََل أ ِّ ِّهل‬
‫ِ‬ ‫ِّو َ ْ‬
‫َص ِّب ِّه َأ ْ َْج ِّع ْ َني‬

‫فقال هللا تعاىل يف كتابه الكرمي‪ ،‬أعوذ ِبهلل من الش يطان الرجمي “ ََي َأُّيُّ َا‬
‫اَّلل َح َّق تُقَا ِّت ِّه َو َْل تَ ُمو ُت َّن ا َّْل َو َأن ُ ُْْت ُم ْس ِّل ُم َ‬
‫ون ‪،‬‬ ‫َّ ِّاَّل َين َأ َم ُنوا ات َّ ُقوا َّ َ‬
‫ِ‬
‫اَّلل َوقُولُوا قَ ْو ِدْل َس ِّديدِد ا يُ ْص ِّل ْك لَ ُ َْأ َأ ْ ََلالَ ُ َْأ َوي َ ْغ ِّف ْر لَ ُ َْأ‬
‫ََي َأُّيُّ َا َّ ِّاَّل َين َأ َم ُنوا ات َّ ُقوا َّ َ‬
‫وهل فَقَ ْد فَ َاز فَ ْو ِدزا َع ِّظميِدا‪َ .....‬أ َّما ب َ َعدُ‬ ‫اَّلل َو َر ُس َ ُ‬
‫ُذنُوبَ ُ َْأ َو َم ْن يُ ِّطع ِّ َّ َ‬

‫‪2‬‬
“Saya ingin bertanya tentang tawassul. Saya tahu bahwa orang yang
meminta tawassul (perantaraan) dari kuburan atau meminta kepada
orang mati adalah doa kepada selain Allah, dan itu tidak benar. Akan
tetapi ada orang bilang, tetapi apa salahnya saya meminta doa kepada
orang shalih yang masih hidup? Dengan begitu, apa salahnya pula
meminta doa itu darinya sesudah dia meninggal dunia? Bagaimana
saya menjawab sanggahan saudara saya itu? Tawassul bagaimana
yang dibolehkan? Dan tawassul bagaimana yang tidak dibolehkan?”

Tawassul adalah mengambil sarana/wasilah agar do’a atau ibadahnya


dapat lebih diterima dan dikabulkan. Al-wasilah menurut bahasa berarti
segala hal yang dapat menyampaikan dan mendekatkan kepada sesuatu.
Bentuk jamaknya adalah wasaa-il (An-Nihayah fil Gharibil Hadiit wal Atsar
:v/185 Ibnul Atsir). Sedang menurut istilah syari’at, al-wasilah yang
diperintahkan dalam al-Qur’an adalah segala hal yang dapat mendekatkan
seseorang kepada Allah Ta’ala, yaitu berupa amal ketaatan yang
disyariatkan. (Tafsir Ath-Thabari IV/567 dan Tafsir Ibnu Katsir III/103)

ََ ْ َْ ْ َ ْ َُْ َ َ‫ه‬ ُ َّ ُ َ ٰ َ ْ َّ َ ُّ َ ٰٓ
‫يايها ال ِذين امنوا اتقوا اّٰلل وابتغوْٓا ِالي ِه الو ِسيلة‬
َ ْ ُ ْ ُ ْ ُ َّ َ َ ْ َ ْ ُ َ َ
ْ
‫اهدوا ِفي س ِبي ِل ٖه لعلكم تف ِلحون‬
ِ ‫وج‬
(QS. Al Maidah 35) Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada
Allah, carilah wasilah (jalan untuk mendekatkan diri) kepada-Nya, dan
berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya agar kamu beruntung.

Mengenai ayat diatas Ibnu Abbas radhiyallahu’anhu berkata,”Makna


wasilah dalam ayat tersebut adalah al-qurbah (peribadatan yang dapat
mendekatkan diri kepada Allah)

Demikian pula yang diriwayatkan dari Mujahid, Ibnu Wa’il, al-Hasan,


‘Abdullah bin Katsir, as-Suddi, Ibnu Zaid, dan yang lainnya. Qatadah
berkata tentang makna ayat tersebut,”Mendekatlah kepada Allah dengan

3
mentaati-Nya dan mengerjakan amalan yang di ridhoi-Nya.” (Tafsir Ibnu
Jarir ath-Thabari IV/567 danTafsir Ibnu Katsir III/103).

Adapun tawassul (mendekatkan diri kepada Allah dengan cara


tertentu) ada tiga macam: tawassul sunnah, tawassul bid’ah, dan
tawassul syirik

1. Tawassul sunnah

Pertama: Bertawassul dengan menyebut asma’ul husna yang sesuai


dengan hajatnya ketika berdo’a.

َ ْ ُ ْ ُ َ ْ َّ ُ َ َ َ ُ ْ ُ ْ َ ٰ ْ ُ ْ ُ َ ْ َ ْ ‫َ ه‬
‫ّٰلل الاسماۤء الحسنى فادعوه ِبهاۖ وذروا ال ِذين يل ِحدون‬
ِ ‫ِو‬
َ ُْ َ َْ ُْ َ َ َ ْ َ ْ ُ َ َ َْ
ۖ‫ِف ْ ْٓي اسماۤى ِٖٕهٖۗ سيجزون ما كانوا يعملون‬
(QS Al A’raf 180). Allah memiliki Asmaulhusna (nama-nama yang terbaik).
Maka, bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut (Asmaulhusna) itu dan
tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya.296)
Mereka kelak akan mendapat balasan atas apa yang telah mereka
kerjakan.

Kedua: Bertawassul dengan sifat-sifat Allah Ta’ala.

Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda dalam do’anya,“Wahai Dzat


Yag Maha Hidup lagi Maha Berdiri sendiri, hanyadengan RahmatMu lah
aku ber istighatsah, luruskanlah seluruh urusanku, dan janganlah Engkau
serahkan aku kepada diriku sendiri walaupun sekejap mata.” (HR. An-
Nasa’i, Al-Bazzar dan Al-Hakim)

Ketiga: Bertawassul dengan amal shalih

Sebagaimana yang disebutkan dalam kitab shahih muslim, sebuah riwayat


yang mengisahkan tentang tiga orang yang terperangkap dalam gua. Lalu
4
masing-masing bertawassul dengan amal shalih mereka. Orang pertama
bertawassul dengan amal shalihnya berupa memelihara hak buruh.
Orang ke dua bertawassul dengan baktinya kepada kedua orang
tuanya. Sedangkan orang ke tiga bertawassul dengan takutnya kepada
Allah Ta’ala, sehingga menggagalkan perbuatan keji yang hendak dia
lakukan. Akhirnya Allah Ta’ala membukakan pintu gua itu dari batu besar
yang menghaanginya, hingga mereka bertiga pun akhirnya selamat.
(HR.Muslim 7125)

Keempat: Bertawassul dengan meminta doanya orang shalih yang masih


hidup. Dalam sebuah hadits diceritakan bahwa ada seorang buta yang
datang menemui Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam.
Orang itu berkata, “Wahai Rasulullah, berdo’alah kepada Allah agar
menyembuhkanku (sehingga aku bisa melihat kembali).”

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menjawab, “Jika Engkau


menghendaki aku akan berdoa untukmu. Dan jika engkau menghendaki,
bersabar itu lebih baik bagimu.”
Orang tersebut tetap berkata,”Do’akanlah.”
Lalu Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menyuruhnya berwudhu
secara sempurna lalu shalat dua raka’at, selanjutnya beliau menyuruhnya
berdoa dengan mengatakan,

5
َ
Kelima: Bertawassul dengan keimanannya kepada Allah Ta’ala. Allah

َّ َ َ ْ ُ ِ َ ْ ُ ْ َ َ ُ ً َ ُ َ ْ َ َ َّ َ ََّّ
‫ان أن آ ِمنوا ِبر ِبكم فممنا‬ ِ ‫ربنا ِإننا س ِمعنا من ِاديا ين ِادي ِل ِلإيم‬
َ َّ َ َ َ ِ َّ َ ِ َ َ َ ُ ُ َ َ ْ َ َ َّ
ْ َ َ َ
‫َربنا فاغ ِف ْر لنا ذنوبنا َوك ِف ْر عنا َس ِيئاتِنا َوتوفنا مَ البب َر ِار‬
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru
kepada iman (yaitu),’Berimanlah kamu kepada Tuhanmu’. Maka kamipun
beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan
hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami
beserta orang-orang yang berbakti.” (Qs.Ali-Imran:193)

Keenam: Bertawassul dengan ketauhidannya kepada Allah. Allah Ta’ala


berfirman,

َ
َ َ َ ْ َ َ َ ْ َّ َّ َ َ ً َ َ َّ ُّ َ َ
‫ون ِإذ ذه َب ُمغ ِاضبا فظن أن لن نق ِدر علي ِه فنادى ِفي‬
َّ
ِ ‫الن‬ ‫وذا‬
َ َّ َ َّ َ
َ َّ َ ُ ُ ِ َ َ َ ْ ُ َ َ َ ُ ُّ
‫ات أن لا ِإله ِإلا أنت سبحانك ِإني كنت ِمن الظ ِال ِمين‬ ِ ‫الظلم‬
َ ُْْ ُ َ َ َ َ ِ َ ْ َ ُ َ ْ ََّ َ ُ َ َ ْ َ َ ْ َ
ِ ‫فاستجبنا له ونجيناه ِمن الغ ِم وكذِلك ن‬
‫نجي المؤ ِم ِنين‬
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan
marah, lalu ia menyangka bahwa kami tidak akan mempersemptnya
(menyulitkannya). Maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat
gelap,’bahwa tidak ada sesembahan (yang berhak disebah) selain
Engkau, maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku adalah termasuk orang-
orang yang zalim.’ Maka Kami telah memperkenankan do’anya dan
menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikian Kami selamatkan orang-
orang yang beriman.” (Qs.Al-Anbiya:87-88)

6
2. Tawasul Bid’ah

Pertama: Tawasul dengan kedudukan Nabi ‫ ﷺ‬atau kedudukan orang


selain beliau

Dalam Sahih Bukhari terdapat hadis: “Dari Anas bin Malik, bahwasannya
Umar bin Khaththab radhiyallahu’anhu jika terjadi kekeringan, maka beliau
berdoa agar diturunkan hujan dengan bertawasul melalui perantaraan
(doa) Al-‘Abbas bin Abdul Muthallib .

Umar berkata: ’Ya Allah, dahulu kami bertawasul dengan nabi kami,
hingga Engkau menurunkan hujan kepada kami. Dan sekarang kami
bertawasul dengan paman nabi kami, maka turunkanlah hujan kepada
kami’. Kemudian turunlah hujan.” [HR. Bukhari: 1010]

Maksud bertawasul dengan Nabi ‫ ﷺ‬bukanlah “Bertawasul dengan


menyebut nama Nabi ‫ ﷺ‬atau dengan kedudukannya sebagaimana
persangkaan sebagian orang. Akan tetapi maksudnya adalah bertawasul
dengan doa Nabi .‫ ﷺ‬Oleh karena itu, ketika Nabi ‫ ﷺ‬telah wafat, para
sahabat TIDAK bertawasul dengan nama atau kedudukan Nabi ,‫ ﷺ‬akan
tetapi bertawasul dengan doa paman Nabi ‫ ﷺ‬yaitu ‘Abbas, yang saat itu
masih hidup.

Kedua: Bertawasul dengan cara menyebutkan nama atau kemuliaan


orang saleh ketika berdoa kepada Allah taala

Ini adalah bidah, bahkan perantara menuju kesyirikan.

Contoh:

”Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan kemuliaan Syaikh Abdul


Qadir Jailani, ampunilah aku ”.

Ketiga: Bertawasul dengan cara beribadah kepada Allah taala di sisi


kubur orang saleh. Ini merupakan bidah yang diada-adakan, dan bahkan
merupakan perantara menuju kesyirikan.

7
3. Tawasul Syirik

Tawasul syirik adalah menjadikan orang yang sudah meninggal sebagai


perantara dalam beribadah, seperti berdoa kepada mereka, meminta
hajat, atau memohon pertolongan kepada mereka.

Contoh:
”Ya Sayyid Al-Badawi, mohonlah kepada Allah untuk kami ”.

Perbuatan ini merupakan Syirik Akbar dan dosa besar yang paling besar,
meskipun mereka menamakannya dengan “Tawasul”.

Hukum syirik ini dilihat dari hakikatnya yaitu berdoa kepada selain
Allah.

Kesemuanya tentang tawasul tersebut kita harus belajar banyak, tidak


hanya selintas mendengarkan dari berbagai informasi seperti halnya
kutbah pada hari ini. Maka dari itu marilah kita bersama2 belajar untuk
saling mengisi kekurangan dalam pemahaman dengan duduk bersama
didalam Majelis Ilmu, agar semuanya faham dengan sebenar2nya.

Mudah-mudahan kita selalu diberikan petunjuk oleh Allah SWT didalam


menjalankan berbagai bentuk ibadah dan salah satunya yaitu Bab
Tawasul agar tidak salah arah dan Allah SWT menyelamatkan kita didunia
dan Akherat. Amin Ya Robbal Alamin.

‫أقول قول هذا وأس تغفر هللا العظمي ىل ولَأ‬, ‫هداان هللا واَيمك أْجعني‬
‫ولسائر املسلمني واملسلامت فاس تغفروه انه هو الغفور الرحمي‬

8
‫‪Kutbah Kedua‬‬

‫هللا‪،‬‬ ‫َالْ َح ْمدُ ِّ َّ َِّّلل َ َْحدِدا َكثِّ ْ ِداْي َ َمَك َأ َم َر فَا ْنَتَ ُ ْوا َ ََّلا نَـهَى َع ْن ُه َو َح َّذ َر‪َ .‬أ ْشهَدُ َأ ْن َْل ا َ َهل اْلَّ ُ‬
‫َ ْ ِّ ِِّ ْ ِْ‬
‫َ‬
‫هللا تَ َعاىل ِّيف ك َتا ِّبه الك ِّر ِّمي‪ :‬ا َّن‬ ‫َالْ َوا ِّحدُ الْ َقه َُّار‪َ ،‬وَأ ْشهَدُ َأ َّن ُم َح َّمدِدا َع ْبدُ ُه َو َر ُس ْو ُهلُ‪َ .‬ق َال ُ‬
‫هللا وم َال ِّئ َكت ُه يصلُّون ع ََل النب‪َ ،‬ي َأُّيُّ َا ا َّ َِّّلين ءامنوا صلُّوا علَي ِّه وس ِّلموا تَس ِّليما‪ِ .‬‬
‫َ َ َ َ ُ َ ْ َ َ َّ ِّ ِّ َ ْ َ َ َ ُ ْ َ ْ َ ْ َ َ ُ ْ ْ ْ ِد‬
‫َاللَّ ُه َّم َص ِّل عَ ََل ُم َح َّم ٍد َع ْب ِّدكَ َو َر ُس ْو ِّ َِل َ َمَك َصلَّ ْي َت عَ ََل ا ْب َرا ِّه ْ َمي‪َ .‬و َِب ِّركْ عَ ََل‬
‫ُم َح َّم ٍد َوعَ ََل أ ِّل ُم َح َّم ٍد َ َمَك َِب َر ْك َت عَ ََل ا ْب َرا ِّه ْ َمي َوعَ ََل أ ِّل ا ْب َرا ِّه ْ َ ِمي‪ ،‬ان ََّك َ َِّح ْي ٌد َم ِّج ْيد‪ٌ.‬‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫َاللَّهُ َّم ا ْغ ِّف ْر ِّللْ ُم ْس ِّل ِّم ْ َني َوالْ ُم ْس ِّل َم ِّات‪َ ،‬والْ ُم ْؤ ِّمنِّ ْ َني َوالْ ُم ْؤ ِّمنَ ِّات ْا َأل ْح َيا ِّء ِّمْنْ ُ ْم َوْا َأل ْم َو ِّات‪.‬‬
‫َاللَّ ُه َّم اانَّ ن َ ْسأَ ُ َِل الْهُدَى َوال ُّت َق َوالْ َع َف َاف َوالْ ِّغ ََن‪َ .‬برَّ َنا ه َْب لَ َنا ِّم ْن َأ ْز َو ِّاجنَا َو ُذ ِّر ََّيتِّ َنا‬
‫ِ‬
‫قُ َّرَة َأ ْع ُ ٍني َوا ْج َعلْ َنا لِّلْ ُم َّت ِّق َني ا َما ِدما‪َ .‬برَّ َنا َْل تُ ِّز ْغ ُقلُ ْوبَ َنا بَ ْعدَ ا ْذ هَدَ يْتَنَا َوه َْب لَ َنا ِّمن َّ َُّن َْك‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َر ْ ََح ِدة ان ََّك َأ َنت الْ َوه َُّاب‪َ .‬اللَّ ُه َّم َأن َْت َبرُّ َنا َْل ا َ َهل ا َّْل َأن َْت َخلَ ْق َت َنا َو َ َْن ُن َع ِّب ْيدُ كَ َو َ َْن ُن‬
‫رش َما َص َن ْع َنا ن َ ُب ْو ُء َ َِل‬ ‫َع ََل ِ َعهْ ِّدكَ َو َو ْع ِّدكَ َما ا ْس َت َط ْع َنا ن َ ُع ْو ُذ ب َِِّك َ َِي َبرَّ َنا ِّم ْن َِّ‬
‫ِّبنِّ ْع َم ِّت َك عَلَ ْينا َو نَ ُب ْو ُء ب ُِّذن ُْوِّب َنا فَا ْغ ِّف ْر ِّل َنا ََي َبرَّ َنا ‪ ×3‬فَان َّ ُه َْل يَ ْغ ِّف ُر ا َُّّلن ُْو َب ا َّْل َأن َْت‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َبرَّ َنا أتِّ َنا ِّيف اَُّّ نْ َيا َح َس َن ِدة َو ِّيف األ ِّخ َرِّة َح َس َن ِدة َوِّقنَا َع َذ َاب النَّا ِّر‪.‬‬
‫هللا يَ ْأ ُم ُ ُر ْمك ِِّبلْ َع ْد ِّل َوْاْل ْح َس ِّان َواي َتأئِّ ِّذي الْ ُق ْر ََب َو َيْنْ َى َع ِّن‬ ‫هللا‪ ،‬ا َّن َ‬ ‫ِّع َبا َد ِّ‬
‫ِ‬ ‫لْ َفحشَ ِّ لْم ِ َ لْ ْ ِّ ُ ُ ْ َ َّ ُ ْ َ ِ‬
‫هللا الْ َع ِّظ ْ َمي يَ ْذ ُك ْ ُر ْمك َو ْاس َألُ ْو ُه‬ ‫وا‬ ‫ر‬ ‫ُ‬
‫ك‬ ‫اذ‬‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ف‬ ‫‪.‬‬‫ن‬‫و‬ ‫ر‬ ‫َّ‬
‫ا ْ أء َوا ُ نك ِّر َوا َبغ ِّي يَعظَأ ل َعلَأ تَذ ُ ْ َ ُ َ‬
‫ك‬
‫هللا َأ ْك َ َُب‪.‬‬
‫ِّم ْن فَ ْض ِّ ِِّل يُ ْع ِّط ُ َْأ َو َ َِّّل ْك ُر ِّ‬
‫‪9‬‬

Anda mungkin juga menyukai