KAJIAN
KEISLAMAN ILMIAH
Semester 4
TATA TERTIB
PERTEMUAN 4
اهل السنة و الجماعة
Ahlus Sunnah wal
Jama’ah
اهل السنة و الجماعة
Ahlus Sunnah wal
Jama’ah
َخ ْي ُر القُر ُْو ِن قَرْ نِ ْي ثُ َّم الّ ِذي َْن يَلُ ْونَهُ ْم ثُ َّم
) ّالّ ِذي َْن يَلُ ْونَهُ ْم ( َر َواهُ التّر ِم ِذي
Maknanya: “Sebaik-baik abad adalah abad-ku
(periode sahabat Rasulullah), kemudian abad
sesudah mereka (periode Tabi’in), dan
kemudian abad sesudah mereka (periode
Tabi’i at-Tabi’in)” (HR. at-Tirmidzi)
Al-Jama’ah
Hadits tentang kelompok
yang selamat
Al-Jama’ah
Hadits tentang kelompok
yang selamat
فواحدة، افترقت اليهود على إحدى و سبعين فرقة
و افترقت النصارى، في الجنة و سبعين في النار
على اثنين و سبعين فرقة فواحدة في الجنة و إحدى
و الذي نفسي بيده لتفترقن، و سبعين في النار
فواحدة في الجنة، أمتي على ثالث و سبعين فرقة
قيل يا رسول هللا من، و ثنتين و سبعين في النار
هم الجماعة: هم ؟ قال
“Yahudi telah berpecah-belah menjadi 71 golongan, maka
satu di Surga dan tujuh puluh di Neraka, dan Nashara telah
berpecah belah menjadi 72 golongan, maka satu di Surga
dan tujuh puluh satu di Neraka, dan demi yang jiwaku di
tangan-Nya sungguh ummatku akan berpecah belah
menjadi 73 golongan, maka satu di Surga dan tujuh puluh
dua di Neraka, dikatakan “Wahai Rasul ALLAH siapa
mereka itu?”, beliau berkata: “Mereka adalah al-
Jama’ah.”” (HR Ahmad, shahih)
Hadits tentang Jama’ah
،ص ْي ُك ْم بأصْ َحابِي ث ّم الّ ِذي َْن يَلُ ْونَهُ ْم ث ّم الّ ِذي َْن يَلُ ْونَهُ ْمِ ُأ ْو
إن ال ّشيْطا َ َن ّ َبالج َما َع ِة َوإيّا ُك ْم َوالفُرْ قَةَ ف َ َعلَ ْي ُك ْم:)(وفيْه
َ فَ َم ْن أ َرا َد بُحْ ب ُْو َحة،االثنَي ِْن أ ْب َعد ْ اح ِد َوهُ َو ِم َن ِ َم َع ال َو
ي َوقا َل ح َس ٌن ّ ْال َجنّ ِة فَ ْليَ ْل َز ِم ا ْل َج َما َعةَ ( َرواهُ التّر ِمذ
)الحا ِكم َ ّحه َ صح َ و،ٌصح ْيح َ
Maknanya: “Aku berwasiat kepada kalian untuk mengikuti
sahabat-sahabatku, kemudian orang-orang yang datang
sesudah mereka, kemudian orang-orang yang datang
sesudah mereka”. Dan termasuk dalam rangkaian hadits ini:
“Hendaklah kalian berpegang kepada al-Jamâ’ah dan
jauhilah perpecahan, karena setan akan menyertai orang
yang menyendiri. Dia (Setan) dari dua orang akan lebih jauh.
Maka barangsiapa menginginkan tempat lapang di surga
hendaklah ia berpegang teguh kepada al-Jamâ’ah”. (HR. at-
Tirmidzi. Ia berkata: Hadits ini Hasan Shahih. Hadits ini juga
dishahihkan oleh al-Imâm al-Hakim)
Sejarah Munculnya
Istilah Ahlus Sunnah
Wal Jama’ah
Sejarah Munculnya
Istilah
Masa Shahabat
Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu 'anhu berkata ketika
menafsirkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:
" Artinya: Pada hari yg di waktu itu ada muka yg
putih berseri, & ada pula muka yg hitam muram.
Adapun orang-orang yg hitam muram mukanya
(kepada mereka dikatakan): ‘Kenapa kamu kafir
sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah
adzab disebabkan kekafiranmu itu." (Ali Imran:
106)
“Adapun orang yg putih wajahnya mereka adalah
Ahlus Sunnah wal Jama’ah, adapun orang yg hitam
wajahnya mereka adalah ahlu bid’ah & sesat.”
Sejarah Munculnya
Istilah
Masa 700 – 800 M
Ayyub as-Sikhtiyani Rahimahullah (wafat th. 131
H), ia berkata, “Apabila aku dikabarkan tentang
meninggalnya seorang dari Ahlus Sunnah seolah-
olah hilang salah satu anggota tubuhku.”
Sufyan ats-Tsaury Rahimahullah (wafat th. 161 H)
berkata: “Aku wasiatkan kalian utk tetap berpegang
kepada Ahlus Sunnah dg baik, karena mereka adalah
al-ghuraba’(orang yg terasing). Alangkah sedikitnya
Ahlus Sunnah wal Jama’ah.”
Fudhail bin ‘Iyadh Rahimahullah (wafat th. 187 H)
berkata: “…Berkata Ahlus Sunnah: Iman itu
keyakinan, perkataan & perbuatan.”
.
Sejarah Munculnya
Istilah
Abu ‘Ubaid al-Qasim bin Sallaam Rahimahullah
(hidup th. 157-224 H) berkata dalam muqaddimah
kitabnya, al-Imaan: “…Maka sesungguhnya apabila
engkau bertanya kepadaku tentang iman,
perselisihan umat tentang kesempurnaan iman, ber-
tambah & berkurangnya iman & engkau
menyebutkan seolah-olah engkau berkeinginan
sekali utk mengetahui tentang iman menurut Ahlus
Sunnah dari yg demikian…”
Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah (hidup th.
164-241 H), beliau berkata dalam muqaddimah
kitabnya, as-Sunnah: “Inilah madzhab Ahlul ‘Ilmi,
Ash-habul Atsar & Ahlus Sunnah, yg mereka dikenal
sebagai pengikut Sunnah Rasul & para
Shahabatnya, dari semenjak zaman para Shahabat
Radhiyallahu Ajmai'in hingga pd masa sekarang
ini…”
اهل السنة و الجماعة
Ahlus Sunnah wal
Jama’ah
Pengistilahan yang
Umum : yang
mengikuti sunnah
Rasul, yang bukan
ahlu Bid’ah
اهل السنة و الجماعة
Ahlus Sunnah wal
Jama’ah
Asy'ariyah yang disandarkan kepada Imam Abul
Hasan al-Asy'ari (260-324 H / 874-936 M)
Masalahnya :
Apakah anggota NU yang tidak taat
syari’ah disebut Ahlus Sunnah wal
Jama’ah
Apakah hanya NU yang disebut ahlus
Sunnah Wal Jama’ah?
Apakah pendapat yang berbeda dengan
yang ditabanni NU langsung disebut
bukan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah?
4
Ahlus Sunnah wal
Jama’ah adalah
Salafy/Wahabi
Karena Salafi mengakui :
1. Mengikuti semua shahabat dan
bukan hanya Ali
2. Mengikuti Sunnah Rasulullah saw
dan menghindari hal-hal baru (bid’ah)
seperti tahlilan, ziarah qubur, dsb.
Masalahnya :
Apakah anggota salafy yang tidak taat
syari’ah disebut Ahlus Sunnah wal
Jama’ah
Apakah hanya salafy yang disebut ahlus
Sunnah Wal Jama’ah?
Apakah semua pendapat yang berbeda
dengan pendapat yang menurutnya kuat
langsung bid’ah dan bukan ahlus sunnah
waljamaah?
اهل السنة و الجماعة
Ahlus Sunnah wal
Jama’ah