Anda di halaman 1dari 13

‫‪Khutbah Idul Adha 1442.H / 2021.

M‬‬
‫‪MORALITAS SEORANG PEMIMPIN; REFLEKSI KETELADANAN‬‬
‫‪NABI IBRAHIM AS‬‬
‫‪Oleh‬‬
‫‪Al Fitri, S.Ag., S.H., M.H.I.‬‬
‫)‪(Ketua Pengadilan Agama Tulang Bawang Tengah‬‬
‫‪Khutbah I :‬‬
‫ِ‬
‫اﻟ ﱠﺴﻼَ ُم َﻋﻠَْﻴ ُﻜ ْﻢ َو َر ْﲪَﺔُﷲ َو ﺑـََﺮَﻛﺎﺗُﻪُ‬
‫اَﻪﻠﻟُ أَ ْﻛ َﱪُ اَﻪﻠﻟُ أَ ْﻛ َﱪُ اَﻪﻠﻟُ أَ ْﻛ َُﱪ‪ .‬اَﻪﻠﻟُ أَ ْﻛ َﱪُ اَﻪﻠﻟُ أَ ْﻛ َﱪُ اَﻪﻠﻟُ أَ ْﻛ َﱪُ‪ .‬اَﻪﻠﻟُ أَ ْﻛ َﱪُ‬
‫اﳊَ ْﻤ ُﺪ ﻪﻠﻟِ َﻛﺜِ ْ ًﲑا َو ُﺳْﺒ َﺤﺎ َن ﷲِ ﺑُﻜَْﺮةً‬ ‫اَﻪﻠﻟُ أَ ْﻛ َﱪُ اَﻪﻠﻟُ أَ ْﻛ َﱪُ‪ .‬اَﻪﻠﻟُ أَ ْﻛ َ ْﱪ َﻛﺒِ ْ ًﲑا َو ْ‬
‫ِ‬
‫ﺼَﺮ َﻋْﺒ َﺪﻩُ َوأ ََﻋﱠﺰ ُﺟْﻨ َﺪﻩُ‬ ‫ﺻ َﺪ َق َو ْﻋ َﺪﻩُ َوﻧَ َ‬ ‫َوأَﺻْﻴﻼً‪َ ،‬ﻻإِﻟﻪَ إِﻻﱠ ﷲُ َو ْﺣ َﺪﻩُ‪َ ،‬‬
‫اب َو ْﺣ َﺪﻩُ‪ ،‬ﻻَإِﻟﻪَ إِﻻﱠ ﷲُ َوﷲُ أَ ْﻛ َﱪُ‪ ،‬اَﻪﻠﻟُ أَ ْﻛ َﱪُ َوﻪﻠﻟِ اْﳊَ ْﻤ ُﺪ‬ ‫َﺣَﺰ َ‬ ‫َوَﻫَﺰَم ْاﻷ ْ‬
‫ا ْﳊﻤ ُﺪ ِﻪﻠﻟِ اﻟﱠ ِﺬى ﺟﻌﻞ ِﻋﻴ َﺪ اْﻷ ْ ِ ِ ِ ِ‬
‫ﺼ َﻼةُ َو‬ ‫ﲔ َو اﻟ ﱠ‬ ‫َﺿﺤﻰ ﻋ ْ َﱪةً ﻟ ْﻠ ُﻤ ْﺆﻣﻨ ْ َ‬ ‫ََ َ ْ‬ ‫َْ ّ‬
‫ﲔ َﺳﻴِّ ِﺪ َ� َو َﻣ ْﻮَﻻ َ� ُﳏَ ﱠﻤ ٍﺪ َو أﻟِِﻪ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اﻟ ﱠﺴ َﻼ ُم َﻋﻠَﻰ أَ ْﺷَﺮف اْﻷَﻧْﺒِﻴَﺎء َو اﻟْ ُﻤ ْﺮ َﺳﻠ ْ َ‬
‫ﲔ‪ .‬أَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ْن َﻻ إِٰﻟﻪَ إِﻻﱠ ﷲُ اﻟْ َﻌﻠِ ﱡﻲ اﻟْ َﻌ ِﻈْﻴ ُﻢ َو أَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ﱠن‬ ‫و أَﺻﺤﺎﺑِِﻪ أ ْ ِ‬
‫َﲨَﻌ ْ َ‬ ‫َ َْ‬
‫اﻹ ْﺧﻮان إِﺗـﱠ ُﻘﻮ ا ﷲَ ﺣ ﱠﻖ ﺗُـ َﻘﺎﺗِِﻪ َوَﻻ‬ ‫ﲔ‪ .‬أَﻳـﱡ َﻬﺎ ِْ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ُﳏ ﱠﻤ ًﺪا ِ‬
‫ﺻﺎد ُق اﻟْ َﻮ ْﻋﺪ اْﻷَﻣ ْ ُ‬ ‫َ َ‬
‫ﺎل ﷲ ﺗَـﻌ َﺎﱃ‪ :‬أَﻋﻮذُ ِﺎﺑﻪﻠﻟِ ِﻣﻦ اﻟﺸﱠﻴﻄَ ِ‬ ‫ِ‬
‫ﺎن‬ ‫َ ْ‬ ‫ُْ‬ ‫ﲤَُﻮﺗُ ﱠﻦ إِﻻﱠ َو أَﻧْـﺘُ ْﻢ ُﻣ ْﺴﻠ ُﻤ ْﻮ َن ﻗَ َ ُ َ‬
‫ِ‬ ‫ﺎك اﻟْ َﻜﻮﺛـَﺮ‪ .‬ﻓَ ِ‬ ‫ِ‬
‫ﻚ ُﻫ َﻮ ْاﻻَﺑَْﱰُ‬ ‫ﻚ َو ْاﳓَْﺮ‪.‬ا ﱠن َﺷﺎﻧِﺌَ َ‬ ‫ﺼ ِّﻞ ﻟَﺮﺑِّ َ‬ ‫اﻟﱠﺮﺟْﻴ ِﻢ ‪ :‬إِ ﱠ� أ َْﻋﻄَْﻴـﻨَ َ ْ َ َ‬
‫‪1‬‬
‫‪Page‬‬
Saudara-saudara kaum Muslimin dan Muslimat yang berbahagia.
Ungkapan rasa syukur kepada Allah swt, hari ini kita dapat
merayakan Idul Adha, dinamakan juga dengan Idul Qurban, Idun
Nahr, dan Idul Akbar. Hari raya yang menekankan semangat
sosial dan berkorban. Suatu nikmat yang besar, kita dapat
berjumpa dengan hari raya besar dan agung ini. Shalawat dan
salam kita sanjung agungkan kepada Nabi Muhammad saw,
kepada keluarganya, para sahabatnya dan penerus risalahnya
yang terus berjuang untuk tegaknya nilai-nilai Islam di muka bumi
ini hingga hari kiamat nanti.
Covid-19 sampai sekarang masih mewabah di Indonesia, kini
tahun yang kedua artinya dua kali haji dan kurban kita merayakan
Idul Adha dalam kondisi virus corona yang mewabah. Akibatnya
calon jamaah haji Indonesia untuk kedua kalinya kembali tidak
diberangkatkan ke tanah suci Makkah untuk melaksanakan rukun
Islam yang kelima. Kebijakan ini diambil Pemerintah untuk
menjaga keselamatan jiwa jamaah agar tidak terpapar virus yang
mematikan ini. Sangat wajar keputusan Pemerintah ini untuk
menjaga keselamatan jiwa (hifz náfs), menjaga keberlangsungan
agama melalui rukhsháh.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil Hamd,
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah.
Salah satu kisah Nabi Ibrahim as yang tercantum dalam Al Quran
berkaitan dengan perayaan Idul Adha, yang menjadi salah satu
hari raya besar umat Islam, yang jatuh setiap 10 Dzulhijjah dan
diperingati pada tanggal tersebut dengan menyembelih hewan
2
Page

kurban sampai hari Tasyrik 11, 12 dan 13 Dzulhijjah. Ibadah


kurban yang disyariatkan Allah bertujuan untuk menanamkan
keutamaan, kebaikan, akhlak mulia, dan mengikis sifat kezaliman
dan kerusakan. Perintah pelaksanaan ibadah kurban ini tertulis
dalam Surat al-Kautsár ayat 1-3 :
ِ ِ َ‫ ﻓ‬.‫ﺎك اﻟْ َﻜﻮﺛـَﺮ‬
َ َ‫ ا ﱠن َﺷﺎﻧِﺌ‬.‫ﻚ َو ْاﳓَْﺮ‬
ُ‫ﻚ ُﻫ َﻮ ْاﻻَﺑَْﱰ‬ َ َ ْ َ َ‫إِ ﱠ� أ َْﻋﻄَْﻴـﻨ‬
َ ِّ‫ﺼ ِّﻞ ﻟَﺮﺑ‬
“Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang
banyak. Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan
berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada
Allah). Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang
terputus (dari rahmat Allah).”
Dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad :

‫ُﺿ ِﺤﻴّ ِﺔ َﻛﺎ َن ﻟَﻪُ ﺑِ ُﻜ ِّﻞ ُﺧﻄْ َﻮةٍ َﻋ ْﺸُﺮ‬ ِ


ْ ‫َﻣ ْﻦ َﺧَﺮ َج ِﻣ ْﻦ ﺑـَْﻴﺘِ ِﻪ إِ َﱃ ِﺷَﺮاء اْﻷ‬
‫ﺎت َو إِذَا‬ ٍ ‫ﺎت و رﻓِﻊ ﻟَﻪ ﻋ ْﺸﺮ درﺟ‬ ٍ ِ ٍ
َ َ َ ُ َ ُ َ ُ َ َ‫َﺣ َﺴﻨَﺎت َو ُﳏ َﻲ َﻋْﻨﻪُ َﻋ ْﺸُﺮ َﺳﻴِّﺌ‬
‫ﺗَ َﻜﻠﱠ َﻢ ِﰲ ِﺷَﺮاﺋِ َﻬﺎ َﻛﺎ َن َﻛ َﻼ ُﻣﻪُ ﺗَ ْﺴﺒِْﻴ ًﺤﺎ َو إِ َذا ﻧـَ َﻘ َﺪ َﲦَﻨَـ َﻬﺎ َﻛﺎ َن ﻟَﻪُ ﺑِ ُﻜ ِّﻞ‬
‫اﺳﺘَﻐ َﻔَﺮ‬ ْ ‫ﻳﺪ َذ ْﲝَ َﻬﺎ‬ ُ ‫ض ﻳُِﺮ‬ ِ ‫ِد ْرَﻫ ٍﻢ َﺳْﺒـﻌُ ِﻤﺎﺋٍَﺔ َﺣ َﺴﻨَﺔ َو إِ َذا ﻃََﺮ َﺣﻬﺎ َﻋﻠَﻰ اْﻷ َْر‬
‫َﻫﺮ َق َد ﱠﻣ َﻬﺎ َﺧﻠَ َﻖ‬ ِ ِ ِ ِ ‫ﻟَﻪُ ُﻛ ﱡﻞ َﺧ ْﻠ ٍﻖ ِﻣ ْﻦ َﻣﻮ ِﺿﻌِ َﻬﺎ إِ َﱃ اْﻷ َْر‬
َ ‫ض اﻟ ﱠﺴﺎﺑ َﻌﺔ َو إذاَ أ‬ ْ
‫إﱃ ﻳـَ ْﻮِم‬ ِ ِ ِ ِ ِ ٍِ
َ ُ‫ﷲُ ﺑ ُﻜ ِّﻞ ﻗﻄَْﺮة ﻣﻦ َد ّﻣ َﻬﺎ َﻋ ْﺸَﺮةً ﻣ َﻦ اﻟْ َﻤ َﻼﺋ َﻜﺔ ﻳَ ْﺴﺘَـ ْﻐﻔ ُﺮْو َن ﻟَﻪ‬
ِ
‫ رواﻩ أﲪﺪ‬.‫اﻟْ ِﻘﻴَ َﺎﻣ ِﺔ‬
“Barangsiapa keluar dari rumahnya pergi untuk membeli hewan
korban maka akan dihitung bagi orang tersebut setiap dari
langkah kakinya sepuluh kebaikan, dan dihilangkan atasnya
3

sepuluh kejelekan, dan diangkat (diberi) atasnya sepuluh derajat.


Page

Dan ketika terjadi transaksi pembelian maka setiap ucapannya


dihitung sebagai tasbih, dan ketika akad pembelian berlangsung
maka setiap dirham (satu rupiah) disamakan dengan tujuh puluh
kebaikan, dan ketika hewan tersebut diletakkan (dibaringkan) di
atas bumi untuk dipotong maka setiap makhluk yang ada di bumi
sampai lapis ketujuh akan memohonkan ampun atas orang
tersebut, dan ketika darah dari hewan tersebut telah dialirkan
maka Allah SWT menjadikan setiap tetes dari darah tersebut
sepuluh malaikat yang selalu memohonkan ampun sampai hari
kiamat.” (HR Ahmad).
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil Hamd,
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah.
Momen peringatan Idul Adha tidak dapat kita pisahkan dari ritual
dan pengorbanan yang dijalankan oleh Nabi Ibrahim as beserta
keluarganya. Oleh karena itu mari kita gunakan kesempatan baik
ini untuk menadaburinya, melakukan refleksi atasnya, dan
meneladaninya, sebagaimana disebutkan dalam Surat an-Náhl
ayat 120 :
ۙ ِِ ِ ۗ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ
َ ْ ْ ُ َ ُ َ ْ َ ‫ا ﱠن اﺑْـ ٰﺮﻫْﻴ َﻢ َﻛﺎ َن اُﱠﻣﺔً ﻗَﺎﻧﺘًﺎ ّّٰﻪﻠﻟ َﺣﻨْﻴـ ًﻔ‬
‫ﲔ‬ ‫ﻛ‬‫ﺮ‬ ‫ﺸ‬ ‫ﻤ‬ْ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﻦ‬‫ﻣ‬ ‫ﻚ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﱂ‬
َ‫و‬ ‫ﺎ‬
“Sungguh, Ibrahim adalah seorang imam (yang dapat dijadikan
teladan), patuh kepada Allah dan hanif. Dan dia bukanlah
termasuk orang musyrik (yang mempersekutukan Allah).”
Allah menegaskan bahwa dalam diri Nabi Ibrahim terdapat
teladan, sebab hanya Nabi Ibrahim yang selalu kita sebut dalam
shalat, selain Nabi Muhammad saw. Doa yang kita baca untuk
Nabi Muhammad ketika tasyahúd selalu disetarakan dengan doa
ke Nabi Ibrahim. Dalam Islam keteladanan, dikenalkan dengan
4

istilah uswátun hasánah, yaitu sebuah konsep moralitas


Page

seorang pemimpin dalam pola interaksi dengan rakyatnya.


Sebelum Nabi Ibrahim as hadir saat itu pola interaksi pemimpin
dan masyarakat adalah militeristik dan otoriteristik. Kemudian
Nabi Ibrahim hadir membawa pola interaksi dengan paradigma
baru yaitu mengedepankan moralitas dan contoh teladan yang
baik. Sebuah gerakan moral yang bersifat soft-power, dengan
menjunjung tinggi keteladanan, penegakan hak asasi manusia
dan akhlak mulia.
Dalam posisinya sebagai pemimpin umat yang menjunjung
tinggi moralitas, Al Quran menjelaskannya dalam Surat Al
Baqarah ayat 124 :

ۗ ‫ﱠﺎس اَِﻣ ًﺎﻣﺎ‬


ِ ‫ﻚ ﻟِﻠﻨ‬ ِ ‫ﺎل اِِﱐ ﺟ‬ ٍ ِ ِ ِ ٓ ِِ
َ ُ‫ﺎﻋﻠ‬ َ ّْ َ َ‫َواذ اﺑْـﺘَـ ٰﻠﻰ اﺑْـ ٰﺮﻫ َﻢ َرﺑﱡﻪ ﺑ َﻜﻠ ٰﻤﺖ ﻓَﺎََﲤﱠُﻬ ﱠﻦ ۗ ﻗ‬
ِ ِٰ ِ ُ َ‫ﺎل َﻻ ﻳـﻨ‬ ِ َ َ‫ﻗ‬
‫ﲔ‬
َ ْ ‫ﺎل َﻋ ْﻬﺪى اﻟﻈّﻠﻤ‬ َ َ َ‫ﺎل َوﻣ ْﻦ ذُ ِّرﻳﱠِ ْﱵ ۗ ﻗ‬
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa
kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah)
berfirman, "Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai
pemimpin bagi seluruh manusia." Dia (Ibrahim) berkata, "Dan
(juga) dari anak cucuku?" Allah berfirman, "(Benar, tetapi) janji-
Ku tidak berlaku bagi orang-orang zhalim."
Pangkat pemimpin (imam) yang dianugerahkan Allah kepada
Nabi Ibrahim itu ditetapkan atas kehendak-Nya, bukan ditetapkan
karena Nabi Ibrahim telah menyelesaikan dan menyempurnakan
tugas yang diberikan kepadanya, agar dia menyadari bahwa
pangkat yang diberikan Allah itu sesuai baginya, dan agar dia
merasa dirinya mampu melaksanakan tugas dan memikul beban
yang telah diberikan. Tugas pemimpin merupakan tugas yang
5

suci dan mulia karena pemberian tugas itu bertujuan hendak


Page

mencapai cita-cita yang suci dan mulia. Sebagai pemimpin


teladan lalu Allah catat dalam sejarah yang diabadikan dalam
Surat Al Mumtáhanah ayat 4 :

‫ﰲ اِﺑْـ ٰﺮِﻫْﻴ َﻢ َواﻟﱠ ِﺬﻳْ َﻦ َﻣ َﻌ ۚﻪ‬


ْٓ ِ ٌ‫ﺖ ﻟَ ُﻜ ْﻢ اُ ْﺳ َﻮةٌ َﺣ َﺴﻨَﺔ‬
ْ َ‫ﻗَ ْﺪ َﻛﺎﻧ‬
“Sungguh, telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim
dan orang-orang yang bersama dengannya.”
Ayat ini menyatakan, Nabi Ibrahim sebagai seorang pemimpin
harus diikuti dan ditaati karena kepribadian, ucapan dan tingkah
lakunya yang saling bersesuaian. Diikuti dan ditaati bukan karena
kekuatan pengikut, dan bala tentaranya. Kekuatan moralitas
seorang pemimpinlah yang menumbuhkan kewibawaan,
kehormatan dan integritas kepemimpinan Nabi Ibrahim. Kita
menyaksikan betapa banyak seorang yang mengerahkan segala
daya upaya untuk mendapatkan kewibawaan dan citra yang baik
di mata masyarakat, namun tidak membuahkan hasil yang
maksimal. Hal tersebut karena tidak diikuti oleh
pendekatan uswátun hasánah yaitu memberi contoh perilaku
yang mulia kepada masyarakat.
Dengan pendekatan uswátun hasánah dan kekuatan moralitas,
pemimpin akan selalu menjadi teladan yang baik bagi rakyatnya.
Sehingga melahirkan sikap bijaksana, pembela yang lemah, serta
mengerti saat yang tepat untuk akomodatif dan saat yang tepat
untuk defensif dari kritikan rakyat. Dengan demikian, akan terlahir
pola hubungan saling mencintai dan melindungi antara pemimpin
dan yang dipimpin. Pemimpin teladan berarti pemimpin yang
dapat memberikan contoh yang baik dalam semua aspek, seperti
6

kedisiplinan, bersikap, berbuat, berkata dan sebagainya.


Page
Keteladanan merupakan sesuatu yang mudah, tinggal bagaimana
komitmen kita dalam memberi contoh.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil Hamd,
Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah.
Tidak elok jika ada pemimpin yang menghindari tanggung
jawabnya dengan berbagai dalih mengada-ada atau mencari
pembenaran. Pemimpin seperti itu merupakan penumpang gelap
demokrasi. Hanya mencari popularitas di atas kepatuhan buta
pengikutnya. Bukankah fungsi seorang pemimpin bukan hanya
sekadar sosok untuk memenuhi perangkat organisasi. Lebih dari
itu, pemimpin merupakan role model untuk memberi citra suatu
organisasi. Sepak terjang pemimpin menggambarkan kredibilitas
pribadi sang pemimpin sekaligus karakter massa pendukung dan
kualitas organisasi pengusungnya. Maka, oleh sebab itu seorang
pemimpin wajib memiliki berbagai karakter positif, seperti jujur,
melayani, berani, siap dikritik dan rela berkorban. Pemimpin
harus berani menghadapi kenyataan akibat ucapan dan
perbuatannya yang tidak koneksitas.
Dalam fikih siyasyah moral yang menjadi dasar kebijakan dan
tindakan pemimpin adalah untuk kemaslahatan agama dan
bangsa, kaedah fikih menyebutkan :

‫ﺼﻠَ َﺤ ِﺔ‬ ٌ ‫اﻹ َﻣ ِﺎم َﻋﻠَﻰ اﻟﱠﺮ ِﻋﻴﱠ ِﺔ َﻣﻨُـ ْﻮ‬


ْ ‫ط ِﺎﺑﻟْ َﻤ‬ ِْ ‫ف‬
ُ ‫ﺼﱡﺮ‬
َ َ‫ﺗ‬
“Tindakan pemimpin atas rakyat terikat oleh kepentingan atau
kemaslahatan umum”.
7
Page
Jadi, pemimpin wajib bertindak tegas demi kebaikan bangsa,
bukan kebaikan diri dan kelompoknya semata. Moral ini wajib
hukumnya bagi pemimpin karena tanpa moralitas seorang
pemimpin, bisa dipastikan ia tidak bekerja untuk rakyatnya, tetapi
untuk kepentingan diri, keluarga, dan kelompoknya semata.
Potret kepemimpinan Nabi Ibrahim dapat dideskripsikan dari
berbagai perintah Allah swt, dan aksi nyata dalam membawa cita-
cita reformasi untuk perbaikan nasib ummat manusia, sehingga
dapat kita aplikasikan dalam kehidupan nyata, di antaranya :

Pertama, Nabi Ibrahim merupakan sosok manusia yang memiliki


pikiran terbuka sekaligus kritis. Hal ini karena Nabi Ibrahim
sebenarnya dilahirkan dalam keluarga penyembah berhala.
Namun, ia tidak serta merta mengikuti apa yang dianut oleh
orang tuanya. Dengan akal fikirannya Nabi Ibrahim berusaha
mencari tuhan yang sebenarnya.

Kedua, Nabi Ibrahim menjadi pribadi yang memiliki keteguhan


yang sangat kuat, berani mengajarkan tauhid di tengah
lingkungan yang kental dengan sesembahan berhala dan
penguasa otoriter. Kisah saat ia menghancurkan 72 berhala dan
menyisakan satu berhala yang paling besar, di leher patung yang
paling besar Nabi Ibrahim meletakan kapak yang digunakan untuk
menghancurkan berhala lain, sehingga berujung pada hukuman
keji terhadap dirinya, yaitu dibakar hidup-hidup. Namun ia tetap
sabar, tegar dan tanpa rasa takut sehingga Allah akhirnya
menyelamatkannya dari kobaran api yang membara.
8
Page
Ketiga, Nabi Ibrahim memiliki tanggung jawabnya terhadap
keluarga, ia merupakan seorang ayah dan suami yang sukses.
Isterinya, Siti Hajar merupakan seorang ibu yang dengan ikhlas
dan sabar. Dari tangannya pula Ismail tumbuh menjadi anak yang
saleh dan pemimpin masa depan, yang ketika dimintai pendapat
oleh sang ayah tentang perintah Allah untuk menyembelihnya,
dengan ikhlas dan ketulusan hati ia menerima perintah Allah.

Keempat, Nabi Ibrahim merupakan sosok manusia yang memiliki


prasangka baik yang sangat kuat terhadap Allah swt. Begitu besar
prasangka baiknya terhadap Allah. Karena perintah Allah swt
beliau menempatkan Ismail dan isterinya yang lemah di tengah
padang pasir, beliau yakin dengan penjagaan dan pemeliharaan
Allah swt.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil Hamd,


Ma’asyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah.

Perjalanan hidup Nabi Ibrahim mengandung pelajaran berharga


bagi para anak, karena beliau adalah seorang anak yang amat
berbakti kepada kedua orang tuanya dan selalu menyampaikan
kebenaran kepada mereka dengan cara yang terbaik
sebagaimana dalam Surat Maryám ayat 42-45. Ketika bapaknya,
Azar produsen patung tuhan menyikapinya dengan keras, Nabi
Ibrahim tetap santun dan berdoa untuk kebaikan ayahnya dalam
Surat Maryám ayat 47. Kisah Nabi Ibrahim as juga mengandung
pelajaran berharga bagi seorang ayah kepada anaknya bahwa
selalu ada ruang untuk berpendapat atas setiap keputusan
9
Page

sebagai kepala rumah tangga kepada anak-anaknya. Perintah


langsung Allah untuk menyembelih anak diberinya ruang
berpendapat dan dialog bagi anaknya, sebagaimana Surat as-
Sháffat ayat 102.

Perjalanan hidup sang pencetus agama hanif ini adalah juga


edukasi berharga bagi para suami-isteri. Azas membina
kehidupan rumah tangga tidak lain di atas keridaan perintah Allah
swt. Hal ini tecermin dari dialog antara Nabi Ibrahim dan isterinya
yang bernama Siti Hajar, ketika Nabi Ibrahim membawa isteri
beserta anaknya ke Kota Makkah yang masih tandus dan belum
berpenghuni atas perintah Allah swt.

Oleh karenanya dalam khutbah ini dapat diambil teladan bahwa


dalam kisah Nabi Ibrahim perjalanan hidupnya ditemukan sosok
seorang nabi, pemimpin, ayah, suami, dan anak yang luar biasa.
Memiliki karakteristik manusia yang terpuji, yaitu : sosok
pemimpin sejati sehingga Allah swt menjadikannya seorang
imam, pemimpin umat, dan fokusnya adalah melanjutkan warisan
ini untuk keturunannya dan ummat. Selalu terbuka saat
memimpin dan melakukan kebaikan, serta menginspirasi orang
lain untuk mengambil tindakan. Memiliki kepercayaan yang
sempurna, Nabi Ibrahim sangat menginspirasi dalam hal
ketakwaan dan ketauhidan. Dia lebih fokus untuk pengabdian
kepada Allah swt dan menjadikan-Nya sebagai skala prioritas
utama. Dalam perjalanan hidupnya, Nabi Ibrahim memiliki
tawakal atau kepercayaan, karena hanya bergantung kepada
Allah swt dan tidak ada yang bisa menggoyangkan keimanannya.
10
Page
Sebagai teladan kesabaran, ketika dihadapkan pada tantangan,
cobaan dan ujian, Nabi Ibrahim selalu bersikap tenang dan
bijaksana. Ketika ayahnya menentang risalahnya dia tidak marah
dan tetap sabar. Dia berbicara dengan ayahnya dengan cara yang
lemah lembut. Ketika penguasa mencoba membungkamnya, ia
tetap teguh dan istiqomah dengan reformasi ketauhidan yang
dibawanya meskipun nyawa taruhannya.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil Hamd,.
Demikian khutbah singkat ini semoga ketauladan Nabi Ibrahim as
menjadi perbaikan moralitas bagi kita sebagai seorang pemimpin
baik dalam rumah tangga maupun dalam masyarakat dan
bernegara. Mohon maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan
dalam menyampaikan khutbah, insha Allah segala rangkaian amal
ibadah kita diterima Allah swt.

ِ‫ﲔ و أ َْد َﺧﻠَﻨَﺎ و إِ ﱠ� ُﻛﻢ ِﰱ ُزْﻣﺮة‬ ِِ ِِ ِ ِ


َ ْ َ َ َ ْ ‫َﺟ َﻌﻠَﻨَﺎ ﷲُ َو إ ﱠ� ُﻛ ْﻢ ﻣ َﻦ اﻟْ َﻌﺎﺋﺪﻳْ َﻦ ْاﻵﻣﻨ‬
ِِ ِ ِ ‫اﻟْﻤﻮ ِﺣ ِﺪﻳﻦ وﻗُﻞ ر‬
‫ﲔ‬َ ْ ‫ﺖ َﺧ ْﲑُ اﻟﱠﺮاﲪ‬ َ ْ‫ب ا ْﻏﻔ ْﺮ َو ْار َﺣ ْﻢ َو أَﻧ‬
ّ َ ْ َ َ ْ ّ َُ
Khutbah II :

‫ ﷲُ اَ ْﻛ َ ْﱪ َوﻪﻠﻟِ اَ ْﳊَ ْﻤ ُﺪ‬،‫×( َﻻ اِﻟَﻪَ اِﱠﻻ ﷲُ َوﷲُ اَ ْﻛ َ ْﱪ‬٧) ‫ﷲُ اَ ْﻛ َ ْﱪ‬


ِ ِ
‫ﺼَﺮ َﻋْﺒ َﺪﻩُ َواَ َﻋﱠﺰ ُﺟْﻨ َﺪ ْﻩ َوَﻫَﺰَم‬ َ ‫اَ ْﳊَ ْﻤ ُﺪ ﻪﻠﻟ اﻟﱠﺬ ْى َو ْﺣ َﺪ ْﻩ‬
َ َ‫ﺻ َﺪ َق َو ْﻋ َﺪ ْﻩ َو ﻧ‬
ِ ِ ِ ِ ِ
ُ‫ أَ ْﺷ َﻬ ُﺪ أَ ْن َﻻ إ ٰﻟﻪَ إﱠﻻ ﷲ‬.‫اب َو ْﺣ َﺪ ْﻩ َوَﻻ َﺣ ْﻮَل َوَﻻ ﻗُـ َﻮةَ اﱠﻻ ﺎﺑﻪﻠﻟ‬ َ ‫ْاﻻَ ْﺣَﺰ‬
‫ﺼ ِّﻞ َو َﺳﻠِ ْﻢ‬ ٰ
َ ْ‫َو ْﺣ َﺪﻩُ َﻻ َﺷ ِﺮﻳ‬
َ َ‫ اﻟﻠّ ُﻬ َﻢ ﻓ‬.ُ‫ﻚ ﻟَﻪُ َوأَ ْﺷ َﻬ ُﺪ اَ ﱠن ُﳏَ ﱠﻤ ًﺪا َﻋْﺒ ُﺪﻩُ َوَر ُﺳ ْﻮﻟُﻪ‬
11

.ُ‫ﺻ ْﺤﺒِ ِﻪ َوَﻣ ْﻦ َو َاﻻﻩ‬ ِ ِ ِ ‫ﺎﺣ‬ِ ‫ﻋ ٰﻠﻰ ﺳﻴِ ِﺪ َ� ُﳏ ﱠﻤ ٍﺪ ﺻ‬


َ ‫ﺐ َﻛْﻨ ِﺰ اﻟﱠﺮ ْﲪَﺔ َو َﻋ ٰﻠﻰ اٰﻟﻪ َو‬ َ َ َّ َ
Page
‫ﱠﺎس اِﺗـﱠ ُﻘﻮا ﷲَ ﻓِْﻴ َﻤﺎ أ ََﻣَﺮ َواﻧْـﺘَـ ُﻬ ْﻮا َﻋ ﱠﻤﺎ َ�َﻰ َو ْاﻋﻠَ ُﻤ ْﻮا‬ ‫أ ََﻣﺎ ﺑـَ ْﻌ ُﺪ‪ ،‬ﻓَـﻴَﺎ اَﻳـﱡ َﻬﺎ اﻟﻨ ُ‬
‫ﺎل ﺗَـ َﻌ َﺎﱃ‬ ‫أَ ﱠن ﷲَ أ ََﻣَﺮُﻛ ْﻢ ِﺄﺑ َْﻣ ٍﺮ ﺑَ َﺪأَ ﻓِْﻴ ِﻪ ﺑِﻨَـ ْﻔ ِﺴ ِﻪ َوﺛََﲎ ِﲟَﻶﺋِ َﻜﺘِ ِﻪ ﺑِ ُﻘ ْﺪ ِﺳ ِﻪ َوﻗَ َ‬
‫ﺻﻠﱡ ْﻮا َﻋﻠَْﻴ ِﻪ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ﺼﻠﱡ ْﻮ َن َﻋﻠَﻰ اﻟﻨِﱠﱮ � اَﻳـﱡ َﻬﺎ اﻟﱠﺬﻳْ َﻦ َآﻣﻨُـ ْﻮا َ‬ ‫إِ ﱠن ﷲَ َوَﻣﻶﺋ َﻜﺘَﻪُ ﻳُ َ‬
‫ﺻﻠﱠﻰ ﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ﺻ ِّﻞ َﻋﻠَﻰ َﺳﻴِّﺪ َ� ُﳏَ ﱠﻤﺪ َ‬ ‫َو َﺳﻠّ ُﻤ ْﻮا ﺗَ ْﺴﻠْﻴ ًﻤﺎ‪ .‬اَﻟﻠّ ُﻬ ﱠﻢ َ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫وﻋﻠَﻰ ِ ِ‬
‫ﲔ‬‫ﻚ َوَﻣﻶﺋ َﻜﺔ اﻟْ ُﻤ َﻘﱠﺮﺑِ ْ َ‬ ‫ﻚ َوُر ُﺳﻠ َ‬ ‫آل َﺳﻴِّﺪ َ� ُﳏَ ﱠﻤﺪ َو َﻋﻠَﻰ اَﻧْﺒِﻴﺂﺋِ َ‬ ‫ََ‬
‫اﳋُﻠَ َﻔ ِﺎء اﻟﱠﺮ ِاﺷ ِﺪﻳْ َﻦ أَِﰉ ﺑَ ْﻜ ٍﺮ َوﻋُ َﻤﺮ َوﻋُﺜْ َﻤﺎن َو َﻋﻠِ ٍﻲ َو َﻋ ْﻦ‬ ‫ض اﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ َﻋ ِﻦ ْ‬ ‫َو ْار َ‬
‫ﺎن إِ َﱃ ﻳـَ ْﻮِم اﻟ ِّﺪﻳْ ِﻦ‬ ‫ﺼﺤﺎﺑ ِﺔ واﻟﺘﱠﺎﺑِﻌِﲔ وَﺎﺗﺑِﻌِﻰ اﻟﺘﱠﺎﺑِﻌِﲔ َﳍﻢ ِﺎﺑِﺣﺴ ٍ‬
‫ْ َ ُْ ْ َ‬ ‫ﺑَﻘﻴﱠﺔ اﻟ ﱠ َ َ َ ْ َ َ‬
‫ِِ‬
‫ﲔ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ض َﻋﻨﱠﺎ َﻣ َﻌ ُﻬ ْﻢ ﺑَِﺮ ْﲪَﺘِ َ‬
‫ﻚ َ� أ َْر َﺣ َﻢ اﻟﱠﺮاﺣْﻴﻤ ْ َ‬ ‫َو ْار َ‬
‫ﺎت اَﻻَ ْﺣﻴﺂءُ ِﻣْﻨـ ُﻬ ْﻢ‬ ‫ﺎت واْﳌﺴﻠِ ِﻤﲔ واْﳌﺴﻠِﻤ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِِ‬
‫ﲔ َواْﳌُْﺆﻣﻨَ َ ُ ْ ْ َ َ ُ ْ َ‬ ‫ﻟﻠﻬ ﱠﻢ ا ْﻏﻔ ْﺮ ﻟ ْﻠ ُﻤ ْﺆﻣﻨ ْ َ‬ ‫اَ ُ‬
‫ﻮن واﳉ َﺬ ِام وﺳﻴِ ِ‬ ‫ص واﳉﻨُ ِ‬ ‫ات‪ .‬اﻟﻠﱠﻬ ﱠﻢ إِ ّ� ﻧﻌﻮذُ ﺑِ َ ِ‬ ‫واْﻻَﻣﻮ ِ‬
‫ﻲء‬ ‫ُ َ َّ‬ ‫اﻟﱪ ِ َ ُ‬ ‫ﻚ ﻣ َﻦ ََ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ َْ‬
‫اﻷﺳ َﻘ ِﺎم‬
‫ْ‬
‫‪Ya Allah pagi ini, kami hamba-Mu, berkumpul dan bersimpuh di‬‬
‫‪tempat ini menyebut asma-Mu yang agung, seraya berzikir,‬‬
‫‪bermunajat dengan takbir, tahmid, dan tahlil. Bersihkan hati dan‬‬
‫‪jiwa kami dari sifat hasad dan dengki, persatukan jiwa-jiwa kami‬‬
‫‪dalam cinta karena-Mu dan dalam ketaatan kepada-Mu, jangan‬‬
‫‪Engkau biarkan syetan menggerogoti persaudaraan kami.‬‬
‫‪Ya Allah, ampuni kami atas kehilafan dan dosa kami kepada anak-‬‬
‫‪anak kami, suami, isteri kami, karena belum mampu mendidik‬‬
‫‪12‬‬

‫‪dan membahagiakan mereka.‬‬


‫‪Page‬‬
Ya Allah, bukakan pintu hati kami agar selalu sadar bahwa hidup
ini hanya sementara, hanya Engkau tahu kapan ajal menjemput
kami, jadikan sisa umur menjadi jalan kebaikan bagi ibu-bapak
kami, jadikan kami menjadi anak yang shaleh dan shalehah.
Ya Allah, sehatkan badan jasmani kami, kuatkan rohani kami,
sembuhkalah yang sakit di antara kami, jauhkan segala bala’ dan
penyakit dari tubuh kami, serta punahkanlah virus corona dari
muka bumi ini.
ِ ِ ِ
‫ َرﺑـﱠﻨَﺎ‬.‫اب اﻟﻨﱠﺎ ِر‬ َ ‫َرﺑـﱠﻨَﺎ آﺗﻨﺎَ ِﰱ اﻟ ﱡﺪﻧْـﻴَﺎ َﺣ َﺴﻨَﺔً َوِﰱ اْﻵﺧَﺮةِ َﺣ َﺴﻨَﺔً َوﻗﻨَﺎ َﻋ َﺬ‬
‫ ُﺳْﺒ َﺤﺎ َن‬.‫ﺎﺳ ِﺮﻳْ َﻦ‬ ِ َ‫ﻇَﻠَﻤﻨَﺎ اَﻧْـ ُﻔﺴﻨَﺎواِ ْن َﱂ ﺗَـ ْﻐ ِﻔﺮ ﻟَﻨَﺎ وﺗَـﺮ َﲪْﻨَﺎ ﻟَﻨَ ُﻜﻮﻧَ ﱠﻦ ِﻣﻦ اْﳋ‬
َ ْ َْ ْ ْ َ َ ْ
ِ ِ ْ ‫ و‬.‫ وﺳﻼم ﻋﻠَﻰ اﻟْﻤﺮﺳﻠِﲔ‬.‫ﺼ ُﻔﻮ َن‬ ِ ‫ﻚ ر ِب اﻟْﻌِﱠﺰةِ ﻋ ﱠﻤﺎ ﻳ‬
ِّ ‫اﳊَ ْﻤ ُﺪ ﱠﻪﻠﻟ َر‬
‫ب‬ َ َ َ ُْ َ ٌ َ َ َ َ ّ َ َ ِّ‫َرﺑ‬
‫ﲔ‬ ِ
َ ‫اﻟْ َﻌﺎﻟَﻤ‬
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
‫ﰉ َوﻳـَْﻨـ َﻬﻰ‬ َ ‫ﻋﺒَ َﺎدﷲ ! إ ﱠن ﷲَ َ�ْ ُﻣ ُﺮ ﺎﺑْ َﻟﻌ ْﺪل َواْﻹ ْﺣ َﺴﺎن َوإﻳْﺘﺂء ذي اْﻟ ُﻘ ْﺮ‬
ِ ِ
َ‫َﻋ ِﻦ اْﻟ َﻔ ْﺤﺸﺂء َواْﳌُْﻨ َﻜ ِﺮ َواْﻟﺒَـ ْﻐﻲ ﻳَﻌﻈُ ُﻜ ْﻢ ﻟَ َﻌﻠﱠ ُﻜ ْﻢ ﺗَ َﺬ ﱠﻛ ُﺮْو َن َواذْ ُﻛ ُﺮوا ﷲ‬
‫ﻠﻰ ﻧَِﻌ ِﻤ ِﻪ ﻳَِﺰْد ُﻛ ْﻢ َوﻟَ ِﺬ ْﻛ ُﺮ ﷲِ أَ ْﻛ َ ْﱪ‬َ ‫ﻋ‬
َ ‫ﻩ‬
ُ‫و‬ْ‫ﺮ‬ُ ‫ﻜ‬
ُ ‫ﺷ‬
ْ ‫ا‬
‫و‬ َ ‫ﻢ‬
ْ ‫ﻛ‬ُ‫ﺮ‬ْ ‫ﻛ‬
ُ ‫ﺬ‬
ْ َ‫ﻳ‬ ‫ﻢ‬
َ ‫ﻴ‬
ْ
ِ ‫اْﻟﻌ‬
‫ﻈ‬ َ
ِ
ُ‫َواﻟ ﱠﺴﻼَ ُم َﻋﻠَْﻴ ُﻜ ْﻢ َو َر ْﲪَﺔُﷲ َو ﺑـََﺮَﻛﺎﺗُﻪ‬
Teks Khutbah ini disampaikan dalam pelaksanaan shalat Idul Adha di Masjid
Al Falah Kelurahan Cempedak, Kotabumi Lampung Utara, hari Selasa tangal
20 Juli 2021.
13
Page

Anda mungkin juga menyukai