Anda di halaman 1dari 48

QURBAN

Oleh : Ahmad Soleh Firdaus Habibi


(Direktur KBIH Muhammadiyah Kota Depok)
QURBAN SECARA HARFIAH

Asal kata Qurban adalah :

‫ُﺏ – ﻳَ ْﻘﺮُﺏُ – ﻗُ ْﺮﺑًﺎ َﻭ ﻗُ ْﺮﺑَﺎﻧًﺎ َﻭ ﻗِ ْﺮﺑَﺎﻧًﺎ‬


َ ‫ﻗَﺮ‬

Yang artinya : “Mendekat/pendekatan”

‫ﺍﻟﻤﻨﺠﺪ‬
QURBAN
(‫)قربان‬

‫ق ِإ ْذ قَ َّربَا قُرْ بَانًا‬


ِّ ‫َوا ْت ُل َعلَ ْي ِه ْم نَبََأ ا ْبنَ ْى َءا َد َم ِب ْال َح‬
“Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Qabil dan Habil) dengan
sebenarnya. Ketika keduanya mempersembahkan kurban, .....
(Al-Maidah : 27)

‫الذين قالوا ان هللا عهد الينااال نؤمن لرسول‬


‫حتى ياْتينا بقربان تاْكله النار‬.....
Orang-orang Yahudi mengatakan: “Sesungguhnya Allah telah
memerintahkan kami agar kami tidak beriman kepad Rosul,
sebelum dia mendatangkan kepada kami qurban yang dimakan
api....
(QS. Ali Imron : 183)
QURBAN SECARA ISTILAH

“Usaha pendekatan diri dari seorang hamba


kepada Penciptanya dengan jalan menjalankan
apa yang diperintah dan menjauhi apa yang
dilarang”

Mencakup seluruh amal dan ibadah

‫ﺍﻟﻤﻨﺠﺪ‬
Kata Qurban
dalam pemahaman Muslim Indonesia

QURBAN = UDHIYAH
al-udhiyah
(‫ألضحية‬..‫)ا‬

Qurban dalam istilah fiqih adalah


‫األضحية‬
diambil dari kata‫ َأضْ َحى‬.
ْ ‫ َأ‬adalah : permulaan siang setelah
Makna‫ض َحى‬
terbitnya matahari.

Karena itulah sholat dhuha adalah sholat di saat


terbitnya matahari hingga sinar matahari
menjadi putih cemerlang.
Qurban = Udhiyah
adalah :

Penyembelihan binatang ternak berupa unta,


sapi dan kambing untuk mendekatkan diri
kepada Allah yang disembelih pada hari raya
Idul Adha dan Hari Tasyrik. Hari Tasyrik adalah
hari ke 11, 12, dan 13 Dzulhijah.
HUKUM QURBAN

SUNNAH MUAKADAH
1. Berdasarkan QS. Al-Kautsar
‫انا اعطينك الكوثر‬
‫فصل لربك وانحر‬
‫ان شانئك هو االبتر‬
1. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu
nikmat yang banyak.
2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan
berkorbanlah
3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu
Dialah yang terputus
2. Amal Paling Utama dihari raya Idul Adha

Nabi SAW bersabda :

‫َﻣﺎ َﻋ ِﻤ َﻞ ﺍﺑ ُْﻦ ﺍ َﺩ َﻡ ﻳَ ْﻮ َﻡ ﺍﻟﻨَّﺤْ ِﺮ َﻋ َﻤﻼً ﺍَ َﺣﺐَّ ﺍِﻟَﻰ ﻪﻠﻟﺍِ ِﻣ ْﻦ ِﻫ َﺮﺍﻗَ ِﺔ َﺩ ٍﻡ َﻭ ﺍِﻧَّﻪُ ﻟَﺘَﺄْﺗِﻰ ﻳَ ْﻮ َﻡ ْﺍﻟﻘِﻴَﺎ َﻣ ِﺔ ﺑِﻘُﺮ ُْﻭﻧِﻬَﺎ‬
ْ َ‫َﻭ ﺍ‬
‫ﺽ ﻓَ ِﻄ ْﻴﺒ ُْﻮﺍ ﺑِﻬَﺎ‬ ِ ْ‫ﺎﻥ ﻗَ ْﺒ َﻞ ﺍَ ْﻥ ﻳَﻘَ َﻊ َﻋﻠَﻰ ْﺍﻻَﺭ‬ ِ ‫ﻇﻼَﻓِﻬَﺎ َﻭ ﺍَ ْﺷ َﻌ‬
ٍ ‫ﺎﺭﻫَﺎ َﻭ ﺍِ َّﻥ ﺍﻟ َّﺪ َﻡ ﻟَﻴَﻘَ ُﻊ ِﻣ َﻦ ﻪﻠﻟﺍِ ﺑِ َﻤ َﻜ‬
‫ ﻧَ ْﻔ ًﺴﺎ‬.
(‫)ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻯ ﻭ ﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ‬

Tak ada amaliyah anak Adam pada hari Nahr (‘Iedul Adha) yang paling disukai Allah
selain dari pada menyembelih qurban, qurban itu akan datang kepada orang-orang
yang melakukannya pada hari qiyamat seperti semula, yaitu lengkap dengan
anggotanya, tanduk, kuku dan bulunya. Darah qurban itu lebih dahulu jatuh ke suatu
tempat yang disediakan Tuhan sebelum jatuh ke atas tanah. Oleh sebab itu,
berqurbanlah dengan senang hati .
[HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah]
3. Sunnah Nabi Ibrahim

َ َ‫ َﻋ ْﻦ َﺯ ْﻳ ِﺪ ْﺑ ِﻦ ﺍَﺭْ ﻗَ َﻢ ﻗ‬:
‫ﺎﻝ‬
: ‫ﻪﻠﻟﺍﺹ‬ ِ ‫ﺎﻝ ﺍَﺻْ َﺤﺎﺏُ َﺭﺳ ُْﻮ ِﻝ‬ َ َ‫ﻗ‬
‫ ُﺳﻨَّﺔُ ﺍَ ِﺑ ْﻴ ُﻜ ْﻢ ﺍِ ْﺑ َﺮﺍ ِﻫ ْﻴ َﻢ‬: ‫ﺎﻝ‬
َ َ‫ﺎﺣ ُّﻲ؟ ﻗ‬ ِ ‫ﺿ‬ َ َ‫ َﻣﺎ ﻫ ِﺬ ِﻩ ْﺍﻻ‬، ‫ﻪﻠﻟﺍ‬
ِ ‫ ﻳَﺎ َﺭﺳ ُْﻮ َﻝ‬.
َ َ‫ َﻣﺎ ﻟَﻨَﺎ ﻓِ ْﻴﻬَﺎ ﻳَﺎ َﺭﺳ ُْﻮ َﻝ ﻪﻠﻟﺍِ؟ ﻗ‬: ‫ﻗَﺎﻟُ ْﻮﺍ‬
‫ﺎﻝ‬
ٌ‫ﺑِ ُﻜﻞّ َﺷ َﻌ َﺮ ٍﺓ َﺣ َﺴﻨَﺔ‬
(‫)ﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ‬

Dari Zaid bin Arqam, ia berkata : Para shahabat Rasulullah SAW bertanya, “Ya
Rasulullah, apakah udlhiyah itu ?”. Jawab Nabi SAW, “Itulah sunnah ayahmu,
Ibrahim”. Mereka bertanya, “Apa yang kita peroleh dari udlhiyah itu, ya
Rasulullah ?”. Jawab beliau, “Pada tiap-tiap helai bulunya kita peroleh satu
kebaikan” .
[HR. Ibnu Majah 2 : 1045].
4. Orang Mampu tapi tidak berqurban
diperintah menjauhi tempat sholat

Dari Abu Hurairah, Rosulullah bersabda :

َ ‫ُﻀ ّﺢ ﻓَﻼَ ﻳَ ْﻘ ُﺮﺑَ َّﻦ ُﻣ‬


َ ‫ﺼﻼَّﻧﺎ‬ َ ُ‫ َﻣ ْﻦ َﻭ َﺟ َﺪ َﺳ َﻌﺔً ِ ﻻَ ْﻥ ﻳ‬.
َ ‫ﻀ ّﺤ َﻲ ﻓَﻠَ ْﻢ ﻳ‬
(‫)ﺍﺣﻤﺪ ﻭ ﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ ﻋﻦ ﺍﺑﻰ ﻫﺮﻳﺮﺓ‬

Barangsiapa yang mempunyai kemampuan untuk


berqurban tetapi tidak mau melaksanakannya,
maka janganlah ia mendekat ke tempat shalat kami .
[HR. Ahmad dan Ibnu Majah].
5. Untuk Mencapai Takwa

َ ِ‫ َﻛﺬﻟ‬، ‫ﻟَ ْﻦ ﻳَﻨَﺎ َﻝ ﻪﻠﻟﺍَ ﻟُﺤ ُْﻮ ُﻣﻬَﺎ َﻭﻻَ ِﺩ َﻣﺂﺀُﻫَﺎ َﻭﻟ ِﻜ ْﻦ ﻳَّﻨَﺎﻟُﻪُ ﺍﻟﺘَّ ْﻘﻮﻯ ِﻣ ْﻨ ُﻜ ْﻢ‬
‫ﻚ َﺳ َّﺨ َﺮﻫَﺎ ﻟَ ُﻜ ْﻢ‬
‫ َﻭ ﺑَ ّﺸ ِﺮ ْﺍﻟ ُﻤﺤْ ِﺴﻨِﻴ َْﻦ‬، ‫ ﻟِﺘُ َﻜﺒّﺮُﻭﺍ ﻪﻠﻟﺍَ َﻋﻠﻰ َﻣﺎ ﻫَﺪﻳ ُﻜ ْﻢ‬.
(37 ‫)ﺍﻟﺤﺞ‬

Daging-daging unta itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridlaan) Allah dan tidak
(pula) darahnya, tetapi taqwa dari pada kamulah yang dapat mencapainya.
Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu
mengagungkan Allah atas hidayah-Nya kepada kamu, dan berilah khabar gembira
kepada orang-orang yang berbuat baik .
[QS. Al-Hajj : 37]
Perintah berqurban bukan perintah wajib
Kaidah ushul fiqih mengatakan:
‫االصل فى االمر للوجوب اال ما دل الدليل علي خالفه‬

Sabda Nabi saw:


‫امرت بالنحر وهو سنة لكم‬
Aku diperintah menyembelih kurban,
dan kurban itu sunah bagi mu
(HR. Tirmidzi)

Dari Ummu Salamah ra. Nabi saw. Bersabda:


‫اذا رايتم هالل ذى الحجة واراد احدكم ان يضحي فليمسك عن شعره واظفاره‬
(HR. Jamaah kecuali Bukhori)
Ketentuan
Hewan Qurban
1. Binatang Ternak

‫من بهيمة االنعم‬


Dari binatang ternak (QS. Al-Hajj: 28)

Binatang ternak yang dimaksud adalah unta, sapi, dan kambing atau
domba. Tidak ada keterangan yang menjelaskan bahwa Nabi SAW atau
para sahabat berqurban dengan binatang selain dari yang disebutkan
di atas, padahal pada masa itu ada hewan ternak lain misalkan kuda,
keledai, dan lain-lain, sehingga hukum berqurban dengan kerbau atau
binatang yang lain terjadi perbedaan pendapat dikalangan para
‘ulama. Dalam hal ini berhati-hati tentu lebih dekat kepada selamat.
2. Binatang Tidak Cacat
‫ ﺍَ ْﻟ َﻌ ْﻮ َﺭﺍ ُﺀ ْﺍﻟﺒَﻴ ُّﻦ‬. ‫ﻀ َﺤﺎﻳَﺎ‬
َّ ‫ ﺍَﺭْ ﺑَ ٌﻊ ﻻَ ﺗَﺠ ُْﻮ ُﺯ ﻓِﻰ ﺍﻟ‬: ‫ ﻗَﺎ َﻡ ﻓِ ْﻴﻨَﺎ َﺭﺳ ُْﻮ ُﻝ ﻪﻠﻟﺍِ ﺹ ﻓَﻘَﺎ َﻝ‬: ‫ﺏ ﻗَﺎ َﻝ‬ ِ ‫َﻋ ِﻦ ْﺍﻟﺒَ َﺮﺍ ِﺀ ْﺑ ِﻦ َﻋ‬
ٍ ‫ﺎﺯ‬
. ‫ﺿﻠَ ُﻌﻬَﺎ َﻭ ْﺍﻟ َﻜ ِﺒ ْﻴ َﺮﺓُ ﻻَ ﺗُ ْﻨﻘِﻰ‬
َ ‫ َﻭ ْﺍﻟ َﻌﺮْ َﺟﺎ ُﺀ ْﺍﻟﺒَﻴ ُّﻦ‬، ‫ﺿﻬَﺎ‬
ُ ‫ﻀﺔُ ْﺍﻟﺒَﻴ ُّﻦ َﻣ َﺮ‬
َ ‫ َﻭ ْﺍﻟ َﻤ ِﺮ ْﻳ‬، ‫َﻋ َﻮ ُﺭﻫَﺎ‬
)‫(ﺍﻟﺨﻤﺴﺔ ﻭ ﺻﺤﺤﻪ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻯ‬
Dari Baraa’ bin ‘Azib, ia berkata : Nabi SAW berdiri diantara kami dan bersabda, “Empat macam yang tidak boleh
:pada binatang qurban, yaitu
1. Yang buta sebelah yang nyata butanya
2. Yang sakit nyata sakitnya
3. Yang pincang yang nyata pincangnya
4. Yang tua yang tidak mempunyai sumsum
.]HR. Khomsah, dan disahkan oleh Tirmidzi [

. ‫ﺐ ْﺍﻟﻘَﺮْ ِﻥ َﻭ ْﺍﻻُ ُﺫ ِﻥ‬ َ ‫ﻀ ّﺤ َﻲ ﺑِﺎ َ ْﻋ‬


ِ ‫ﻀ‬ َ ُ‫ ﻧَﻬَﻰ َﺭﺳ ُْﻮ ُﻝ ﻪﻠﻟﺍِ ﺹ ﺍَ ْﻥ ﻳ‬: ‫َﻋ ْﻦ َﻋﻠِ ّﻲ ﺭﺽ ﻗَﺎ َﻝ‬
)‫(ﺍﻟﺨﻤﺴﺔ ﻭﺻﺤﺤﻪ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻯ‬
Dari Ali RA, ia berkata, “Rasulullah SAW melarang seseorang berqurban dengan binatang
.”yang tanduknya atau telinganya hilang separo atau lebih .5
.]HR. Khamsah, disahkan oleh Tirmidzi[
Beberapa Ciri HEWAN
BEBERAPA CIRI HewanLAYAK
layakQURBAN
Qurban
3. Cukup Umur (Musinnah)
‫ ﻗَﺎ َﻝ َﺭﺳ ُْﻮ ُﻝ ﻪﻠﻟﺍِ ﺹ ﻻَ ﺗَ ْﺬﺑَﺤ ُْﻮﺍ ﺍِﻻَّ ُﻣ ِﺴﻨَّﺔً ﺍِﻻَّ ﺍِ ْﻥ‬: ‫َﻋ ْﻦ َﺟﺎﺑِ ٍﺮ ﻗَﺎ َﻝ‬
. ‫ﺗَ َﻌ َّﺴ َﺮ َﻋﻠَ ْﻴ ُﻜ ْﻢ ﻓَﺘَ ْﺬﺑَﺤ ُْﻮﺍ َﺟ َﺬ َﻋﺔً ِﻣ َﻦ ﺍﻟﻀَّﺄْ ِﻥ‬
) ‫( ﻣﺴﻠﻢ‬

Dari Jabir, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah


kamu menyembelih untuk qurban melainkan yang
Musinnah (telah berganti gigi) kecuali jika sukar, maka boleh
kamu menyembelih jadza’ah (yang berumur 1 tahun) dari
.”kambing
.]HR. Muslim[
USIA HEWAN QURBAN

sapi, kambing, domba, dan unta

domba satu tahun jika terjadi kesulitan


GIGI DAN USIA KAMBING
GIGI DAN USIA USIA QURBAN
GIGI DAN USIA SAPI
GIGI DAN USIA SAPI USIA QURBAN
Ketentuan
PENGURBAN
DAN
JUMLAH HEWAN QURBAN
A. Satu Keluarga Satu Hewan Qurban

Abu Ayyub ra. Mengatakan:

‫ يضحّي بالشاة عنه‬-‫ص‬- ‫كان الرجل فى عهد النبي‬


‫وعن اهل بيته فيُطعمون‬
Pada masa Nabi saw seseorang (suami)
berqurban dengan seekor kabing bagi dirinya dan
bagi seluruh anggota keluarganya.
(HR. Tirmidzi)
Satu Keluarga Satu Hewan Qurban

Mikhnaf bin Sulaim berkata: “Ketika sedang


wukuf di Arafah aku mendengar Nabi saw
bersabda:
‫يايها الناس على كل اهل بيت فى كل عام اضحية‬..
“Wahai manusia, bagi satu keluarga cukup
dengan seekor kurban pada setiap tahun”
(HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Nasai, dan Ibnu Majah)
B. Satu Sapi Untuk 7 orang Pengurban

‫ ﻧَ َﺤﺮْ ﻧَﺎ َﻣ َﻊ َﺭﺳ ُْﻮ ِﻝ ﻪﻠﻟﺍِ ﺹ َﻋﺎ َﻡ ْﺍﻟ ُﺤ َﺪ ْﻳﺒِﻴَّ ِﺔ ْﺍﻟﺒَ َﺪﻧَﺔَ َﻋ ْﻦ َﺳ ْﺒ َﻌ ٍﺔ‬: ‫َﻋ ْﻦ َﺟﺎﺑِ ٍﺮ‬
‫َﻭ ْﺍﻟﺒَﻘَ َﺮﺓَ َﻋ ْﻦ َﺳ ْﺒ َﻌ ٍﺔ‬
. (‫)ﻣﺴﻠﻢ‬

Dari Jabir, “Kami telah menyembelih qurban


bersama-sama Rasulullah SAW pada tahun
Hudaibiyah, seekor unta untuk 7 orang dan seekor
sapi untuk 7 orang”
[HR Muslim].
C. Satu Unta Untuk 7 atau 10 orang Pengurban

‫ﺱ ﻗَﺎ َﻝ‬
ٍ ‫َﻋ ِﻦ ﺍﺑ ِْﻦ َﻋﺒَّﺎ‬
‫ﻀ َﺮ ْﺍﻻَﺿْ َﺤﻰ ﻓَ َﺬﺑَﺤْ ﻨَﺎ ْﺍﻟﺒَﻘَ َﺮﺓَ َﻋ ْﻦ َﺳ ْﺒ َﻌ ٍﺔ‬ َ ‫ُﻛﻨَّﺎ َﻣ َﻊ ﺍﻟﻨَّﺒِ ّﻲ ﺹ ﻓِﻰ َﺳﻔَ ٍﺮ ﻓَ َﺤ‬
‫ َﻭ ْﺍﻟﺒَ ِﻌ ْﻴ َﺮ َﻋ ْﻦ َﻋ ْﺸ َﺮ ٍﺓ‬.
(‫)ﺍﻟﺨﻤﺴﺔ ﺍﻻ ﺍﺑﺎ ﺩﺍﻭﺩ‬

Dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Dulu kami pergi bersama-sama Rasulullah SAW,
lalu tiba Hari Raya ‘Iedul Adha, maka kami menyembelih qurban seekor sapi
untuk tujuh orang dan seekor unta (ba’ir) untuk sepuluh orang”
[HR. Khamsah, kecuali Abu Dawud].

Urunan dalam pembelian hewan qurban tidak harus dengan nominal yang
sama tiap-tiap orangnya, tergantung kemampuan masing-masing dan
berdasarkan kesefakatan bersama para pengurban.
D. Rukhsoh bagi Pengurban yang sedang sulit

‫ ﻗَﺎ َﻝ َﺭﺳ ُْﻮ ُﻝ ﻪﻠﻟﺍِ ﺹ‬: ‫َﻋ ْﻦ َﺟﺎﺑِﺮ ﻗَﺎ َﻝ‬


‫ﻻ ﺗَﺬ ﺑَﺤ ُْﻮﺍ ﺍِﻻ ُﻣ ِﺴﻨﺔ‬
ِ ‫ﺍِﻻ ﺍِ ْﻥ ﺗَ َﻌ ّﺴ َﺮ َﻋﻠ ْﻴﻜ ْﻢ ﻓَﺘَﺬﺑَﺤ ُْﻮﺍ َﺟﺬ َﻋﺔ ِﻣ َﻦ ﺍﻟﻀ‬
. ‫ّﺄﻥ‬
) ‫( ﻣﺴﻠﻢ‬
Dari Jabir, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kamu menyembelih
untuk qurban melainkan yang Musinnah (telah berganti gigi) kecuali jika sulit,
maka boleh kamu menyembelih
.”jadza’ah (yang berumur 6 bulan s.d. 1 tahun) dari domba
.]HR. Muslim[
E. Orang Yang mampu berqurban menurut ulama

: Imam Hanafi
Yang memiliki harta sebanyak nisab zakat (90 gram emas) diluar kebutuhan pokok
seperti biaya makan, minum, rumah, pakaian, dll

: Imam Malik
Yang memiliki harta seharga kambing, sisa dari kebutuhan pokok selama setahun, bila
.harus berhutang maka ia harus meminjam

: Imam Syafi’i
Orang yang mempunyai harta seharga kambing diluar kebutuhan pokok pada Hari Raya
.Haji dan hari tasyriq

: Imam Hanbali
Orang yang sanggup menghasilkan harta seharga kambing meskipun dengan cara
.berhutang asal ada kesanggupan untuk melunasinya
F. Berqurban harus pada bata maksimal yang kita mampu
bagi orang kaya maupun bagi orang miskin
(bukan sekedar menggugurkan perintah)

‫ق ِإ ْذ قَ َّربَا قُرْ بَانًا‬


ِّ ‫َوا ْت ُل َعلَ ْي ِه ْم نَبََأ ا ْبنَ ْى َءا َد َم بِ ْال َح‬
‫فَتُقُبِّ َل ِم ْن َأ َح ِد ِه َما َولَ ْم يُتَقَبَّلْ ِم َن اَْأل َخ ِر‬
َ ِ‫ك قَا َل ِإنَّ َما يَتَقَبَّ ُل هللاُ ِم َن ْال ُمتَّق‬
‫ين‬ َ َّ‫قَا َل َأل ْقتُلَن‬
“Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Qabil dan Habil) dengan
sebenarnya. Ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah satunya
dan tidak diterima dari yang lainnya. Maka berkata yang tidak diterima kurbannya,
‘Sungguh aku akan membunuhmu.’ Dan berkata yang diterima kurbannya, ‘Sesungguhnya
Allah hanya menerima kurban dari orang-orang bertakwa.’
(Al-Maidah : 27)

Janganlah berqurban sealakadar menggugurkan perintah.


Qurban yang seasal qurban adalah qurban yang kehilangan makna,
Qurban seasal qurban adalah qurbannya Qobil.
WAKTU
BERQURBAN
1. Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah)
Setelah Pelaksanaan Sholat Idul Adha
. ‫ ﻭﻟﻠﺒﺨﺎﺭﻯ‬. ‫ ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ‬. ‫ﺼﻼَ ِﺓ ﻓَ ْﻠﻴ ُِﻌ ْﺪ‬ َ ‫ ﻗَﺎ َﻝ ﺍﻟﻨَّﺒِ ُّﻲ ﺹ ﻳَ ْﻮ َﻡ ﺍﻟﻨَّﺤْ ِﺮ َﻣ ْﻦ َﻛ‬: ‫ﺲ ﻗَﺎ َﻝ‬
َّ ‫ﺎﻥ َﺫﺑَ َﺢ ﻗَ ْﺒ َﻞ ﺍﻟ‬ ٍ َ‫َﻋ ْﻦ ﺍَﻧ‬
َ‫ﺎﺏ ُﺳﻨَّﺔ‬
َ ‫ﺻ‬ َّ ‫ َﻭ َﻣ ْﻦ َﺫﺑَ َﺢ ﺑَ ْﻌ َﺪ ﺍﻟ‬. ‫ﺼﻼَ ِﺓ ﻓَﺎِﻧَّ َﻤﺎ ﻳَ ْﺬﺑَ ُﺢ ﻟِﻨَ ْﻔ ِﺴ ِﻪ‬
َ َ‫ﺼﻼَ ِﺓ ﻓَﻘَ ْﺪ ﺗَ َّﻢ ﻧُ ُﺴ ُﻜﻪُ َﻭ ﺍ‬ َّ ‫َﻣ ْﻦ َﺫﺑَ َﺢ ﻗَ ْﺒ َﻞ ﺍﻟ‬
‫ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻯ ﻋﻦ ﺍﻟﺒﺮﺍﺀ‬. ‫ْﺍﻟ ُﻤ ْﺴﻠِ ِﻤﻴ َْﻦ‬

Dari Anas, ia berkata, Nabi SAW bersabda pada hari Nahr (‘iedul Adha),
“Barangsiapa yang menyembelih sebelum shalat ‘ied, maka hendaklah
ia mengulangi”. [Muttafaq ‘alaih]. Dan dari Bukhari : “Barangsiapa
menyembelih sebelum shalat, maka sesungguhnya ia hanya
menyembelih untuk dirinya sendiri (yakni tidak dinilai sebagai ibadah
qurban), dan barang siapa menyembelih sesudah shalat maka
sempurnalah ibadah sembelihannya dan bersesuaianlah pekerjaannya
dengan sunnah kaum muslimin”
[HR. Bukhari]
Waktu Sholat Idul Adha
sabda Nabi SAW :
ْ ِ‫ُﺼﻠّﻰ ﺑِﻨَﺎ ﻳَ ْﻮ َﻡ ْﺍﻟﻔ‬
‫ﻄ ِﺮ َﻭ ﺍﻟ َّﺸ ْﻤﺲُ َﻋﻠَﻰ‬ َ ‫ﺎﻥ ﺍﻟﻨَّﺒِ ُّﻲ ﺹ ﻳ‬َ ‫ َﻛ‬، ٌ‫ﻗَﺎ َﻝ ُﺟ ْﻨ َﺪﺏ‬
‫ ﺍﺣﻤﺪ ﺑﻦ ﺣﺴﻦ‬. ‫ﺢ‬ ٍ ‫ﻣ‬
ْ ‫ﺭ‬ُ ‫ﺪ‬ِ ْ
‫ﻴ‬ َ ‫ﻗ‬ ‫ﻰ‬َ ‫ﻠ‬‫ﻋ‬َ ‫ﻰ‬ ‫ﺤ‬
َ ْ
‫ﺿ‬ َ ‫ﻻ‬‫ﺍ‬ْ ‫ﻗَ ْﻴ ِﺪ ُﺭ ْﻣ َﺤ ْﻴ ِﻦ َﻭ‬
Telah berkata Jundab, “Adalah Nabi SAW shalat
‘Iedul Fithri bersama kami, sedang matahari
tingginya seukuran dua batang tombak, dan
(beliau shalat) ‘Iedul Adha (diwaktu matahari)
tingginya seukuran satu batang tombak”
(HR. Ahmad)
2. Hari-hari Tasyriq
dari Sulaiman Ibnu Musa dari Jubair Ibnu Muth’im bahwa Nabi SAW
bersabda :
ِ ‫ ُﻛﻞُّ ﺍَﻳ َِّﺎﻡ ﺍﻟﺘَّ ْﺸ ِﺮﻳ‬.
‫ْﻖ َﺫ ْﺑ ٌﺢ‬
Setiap hari Tasyriq itu adalah hari menyembelih . [HR.Ahmad]

Dan riwayat lain dari Ali RA yang semakna dengan yang tersebut diatas
sebagai berikut :
ُ‫ ﺍَﻳَّﺎ ُﻡ ﺍﻟﻨَّﺤْ ِﺮ ﻳَ ْﻮ ُﻡ ْﺍﻻَﺿْ َﺤﻰ َﻭ ﺛَﻼَﺛَﺔُ ﺍَﻳ ٍَّﺎﻡ ﺑَ ْﻌ َﺪﻩ‬.
Hari menyembelih itu ialah Hari Raya ‘Iedul Adha dan tiga hari sesudahnya.

Dari hadits-hadits tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa waktu yang


sah untuk ibadah qurban adalah : “Sesudah shalat ‘Ied hingga akhir hari
Tasyriq (tanggal 10, 11, 12 dan 13 Dzulhijjah)”.
Tanggal 10, 11, 12, dan 13 Dzulhijjah

‫ليشهدوا منافع لهم ويذكروا اسم هللا في ايام معلومت على مارزقهم‬
‫من بهيمة االنعام‬.....
)28 : ‫(الحج‬

Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi


mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada
hari-hari yang telah ditentukan atas rezki yang Allah telah
......berikan kepada mereka berupa binatang ternak
)QS. Al-Hajj: 28(
Pembagian
(peruntukan)
Hasil penyembelihan
Hewan qurban
‫‪Peruntukan hewan qurban menurut‬‬
‫‪Imam Al-Mawardi asy-Syafi’i :‬‬
‫و ذلك مشتمل على اربعة احكام ‪:‬‬
‫‪‬احدها ‪ :‬ان ياْكل منها‬
‫‪‬والثاني ‪ :‬ان يطعم الفقراء‬
‫‪‬و الثالث ‪ :‬االغنياء‬
‫‪‬و الرابع ‪ :‬ان ي َّدخر‬
‫قال هللا تعالى ‪ :‬فكلوا منها و اطعم القانع و المعتر‬
‫(الحج ‪)36 :‬‬
1. Orang Yang Berqurban
 ‫ليشهدوامنافع لهم ويذكروا اسم هللا في ايام معلومت على مارزقهم من بهيمة االنعام فكلوامنها واطعموا‬
‫البائس الفقير‬
)28 : ‫(الحج‬

Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka
menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezki yang Allah telah
berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian
daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang
.sengsara dan fakir
)QS. Al-Hajj: 28(

ْ َ‫اف فَِإ َذا َو َجب‬


‫ت ُجنُوبُهَا‬ َ ‫َو ْالبُ ْد َن َج َع ْلنَاهَا لَ ُكم ِّمن َش َعاِئ ِر هللا لَ ُك ْم فِيهَا َخ ْي ٌر فَ ْاذ ُكرُوا ا ْس َم هللا َعلَ ْيهَا‬
َّ ‫ص َو‬
.....‫فَ ُكلُوا منها‬
)36 : ‫(الحج‬
2. Faqir dan Miskin
)28 : ‫فكلوامنها واطعموا البائس الفقير (الحج‬
Maka makanlah sebagian daripadanya
dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang
.sengsara dan fakir
)QS. Al-Hajj: 28(

‫فكلوا منها و اطعم القانع و المعتر‬


)36 : ‫(الحج‬
Maka makanlah sebagiannya dan berilah makan orang-orang yang
merasa cukup dengan apa yang ada padanya dan orang yang meminta
(QS. Al-Hajj : 36)
3. Tetangga dan orang yang berkecukupan

.....‫فكلوا منها و اطعم القانع و المعتر‬.....


)36 : ‫(الحج‬
Maka makanlah sebagiannya dan berilah makan
orang-orang yang merasa cukup dengan apa yang ada
padanya dan orang yang meminta
(QS. Al-Hajj : 36)

 ‫ القانع‬: rela dengan pemberian Allah sedikit


maupun banyak, sengsara maupun kaya.
4. Disimpan

‫ص‬- ‫قال رسو ل هللا‬-


‫كنت نهيتكم عن اكل لحوم االضاح ِّي‬
‫فكلوا منها وا َّدخروا‬
‫ي‬
( ‫ و بخار‬.‫ه مسلم‬.‫)روا‬
“Dulu aku melarang kamu semua makan daging
qurban, sekarang makanlah dan simpanlah”.
(HR. Bukhori dan Muslim)
5. Tim jagal tidak mendapat bagian dari hewan
yang di sembelih untuk qurban

‫ﻪﻠﻟﺍ ﺹ ﺍَ ْﻥ ﺍَﻗُ ْﻮ َﻡ َﻋﻠَﻰ ﺑُ ْﺪﻧِ ِﻪ َﻭ ﺍَ ْﻥ ﺍُﻗَ ّﺴ َﻢ ﻟُﺤ ُْﻮ َﻣﻬَﺎ َﻭ ُﺟﻠُ ْﻮ َﺩﻫَﺎ َﻭ ِﺟﻼَﻟﻬَﺎ َ َﻋﻠَﻰ‬
ِ ُ‫ ﺍَ َﻣ َﺮﻧِﻰ َﺭﺳ ُْﻮﻝ‬: ‫ﺎﻝ‬ ٍ ِ‫َﻋ ْﻦ َﻋﻠِ ّﻲ ﺑ ِْﻦ ﺍَﺑِﻰ ﻃَﺎﻟ‬
َ َ‫ﺐ ﻗ‬
‫ْﺍﻟ َﻤ َﺴﺎ ِﻛﻴ ِْﻦ َﻭﻻَ ﺍُ ْﻋ ِﻄ َﻲ ﻓِ ْﻰ َﺟ َﺰﺍ َﺭﺗِﻬَﺎ َﺷ ْﻴﺌًﺎ ِﻣ ْﻨﻬَﺎ‬
(‫)ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻯ ﻭ ﻣﺴﻠﻢ‬

Dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata, “Saya diperintahkan oleh Rasulullah SAW untuk
mengurus qurban-qurban dan supaya saya bagikan daging, kulitnya dan pelananya
kepada fakir miskin, dan tidak (boleh) saya memberikan sesuatu sebagai upah dari
padanya untuk orang yang membantu proses penyembelihan” .
[HR. Bukhari dan Muslim].

Tim penyembelih menerima bagian sebagai mustahiq qurban, bukan sebagai upah
penyembelihan, adapun upah penyembelihan menjadi tanggung jawab yang
berqurban, atau diambil dari sumber lain.
Menjual daging kulit Hewan qurban

Di antara hadits yang berkaitan dengan kulit hewan qurban, yaitu:


ِ ‫ض َحى فََأبَى َأنْ يَْأ ُكلَهُ فََأتَى قَتَا َدةَ ْب َن النُّ ْع َم‬
‫ان‬ ْ ‫ص َعةً ِمنْ قَ ِدي ِد ْاَأل‬ ْ َ‫ي َأتَى َأ ْهلَهُ فَ َو َج َد ق‬ َ ‫سى َأ ْخبَ َرنِي ُزبَ ْي ٌد َأنَّ َأبَا‬
َّ ‫س ِعي ٍد ا ْل ُخ ْد ِر‬ َ ‫سلَ ْي َمانُ ْبنُ ُمو‬ ُ ‫قَا َل‬
ُ‫س َع ُك ْم وَِإنِّي ُأ ِحلُّهُ لَ ُك ْم فَ ُكلُوا ِم ْنه‬
َ َ‫ق ثَالَثَ ِة َأيَّ ٍام لِت‬
َ ‫اح َّي فَ ْو‬ِ ‫ض‬ َ ‫سلَّ َم قَا َم فَقَا َل ِإنِّي ُك ْنتُ َأ َم ْرتُ ُك ْم َأنْ الَ تَْأ ُكلُوا ْاَأل‬َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ‫فََأ ْخبَ َرهُ َأنَّ النَّبِ َّي‬
]‫[رواه أحمد‬ ‫ستَ ْمتِ ُعوا بِ ُجلُو ِد َها َوالَ تَ ِبي ُعو َها‬ ْ ‫ص َّدقُوا َوا‬ َ َ‫ضا ِح ِّي فَ ُكلُوا َوت‬ َ ‫ْي َو ْاَأل‬ ِ ‫شْئتُ ْم َوالَ تَبِي ُعوا لُ ُحو َم ا ْل َهد‬ِ ‫َما‬
Artinya: “Sulaiman Ibn Musa berkata: Zubaid telah menceritakan kepadaku bahwa Abu Sa‘id al-Khudri
telah mendatangi keluarganya, kemudian ia mendapati semangkok besar dendeng dari daging kurban
dan ia tidak mau makan dendeng tersebut. Kemudian Abu Sa‘id al-Khudri mendatangi Qatadah Ibn
Nu‘man dan menceritakannya bahwa Nabi saw bersabda: Sungguh aku telah memerintahkan agar
tidak makan (daging) hewan kurban lebih dari tiga hari agar mencukupi kamu sekalian, dan sekaramg
saya membolehkan kamu akan hal itu. Oleh karena itu, makanlah bagian dari kurban tersebut yang
kamu sukai, janganlah kamu menjual daging al-hadyu (daging hewan dam) dan daging hewan kurban.
Makanlah, sedekahkanlah, manfaatkan kulit hewan kurban itu, dan jangan kamu menjualnya.” 
[HR. Ahmad]
‫س َم لُ ُحو َم َها َو ُجلُو َدهَا‬ ِ ‫َأنْ ُأ ْق‬ ‫سلَّ َم َأنْ َأقُو َم َعلَى بُ ْدنِ ِه َو‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ِ‫سو َل هللا‬ ُ ‫َأ َم َرنِي َر‬ :‫ض َي هللاُ َع ْنهُ قَا َل‬ ِ ‫ب َر‬ ٍ ِ‫عَنْ َعلِ ِّي ْب ِن َأبِي طَال‬
]‫[متفق عليه‬ .‫ش ْيًئا ِم ْن َها‬ َ ‫ُأ ْع ِط َي فِي ِج َزا َرتِ َها‬ َ‫ين َوال‬ ِ ‫سا ِك‬ َ ‫َو ِجالَلَ َها َعلَى ا ْل َم‬
Artinya: “Diriwayatkan dari ‘Ali Ibn Abi Thalib ra, ia berkata: Rasulullah saw memerintahkan kepada
saya untuk mengurus unta kurban dari beliau, agar saya membagikan dagingnya, kulitnya dan
perlengkapan unta itu kepada orang-orang miskin; serta tidak memberikan sedikitpun untuk upah
penyembelihannya.”
[Muttafaq ‘alaih]
Menjual daging kulit Hewan qurban
Menurut Fatwa Tarjih Muhammadiyah
 Terhadap larangan menjual kulit hewan kurban sebagaimana disebutkan dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Ahmad, para ulama di antaranya al-Auza‘i, Ahmad Abu Tsaur dan juga
madzhab Syafi’i mengatakan bahwa dibolehklan menjual kulit hewan kurban sepanjang
hasil penjualan itu ditasharufkan untuk kepentingan kurban (Muhammad asy-
Syaukani, Nailul Authar, Juz III, halaman 202). Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa boleh
menukarkan kulit hewan kurban sepanjang tidak dengan dinar atau dirham, melainkan
dengan barang, karena dengan barang itu akan dapat untuk dimanfaatkan (asy-
Syaukani, Subulus-Salam, Juz IV, halaman 94).

 Pemanfaatan kulit hewan kurban tersebut, jika dikaitkan dengan perintah untuk
membagikan sebagaimana disebutkan dalam hadits yang disepakati oleh al-Bukhari dan
Muslim yang telah disebutkan di atas, maka tentunya pemanfaatannya adalah untuk
dibagikan kepada orang-orang miskin.

 Dengan keterangan di atas kiranya dapat disarikan bahwa boleh menjual kulit hewan
kurban kemudian hasil penjualan untuk membeli daging atau kambing, yang selanjutnya
dibagikan kepada orang-orang yang berhak menerima bagian daging kurban. Yang dilarang
adalah menjual kulit hewan kurban yang hasil penjualannya untuk kepentingan pribadi.
HUKUM MEMOTONG KUKU DAN MENCUKUR BULU

‫ َم ْن َكانَ لَهُ ِذ ْب ٌح يَ ْذبَ ُحهُ فَِإ َذا ُأ ِه َّل ِهالَ ُل ِذى ْال ِح َّج ِة‬: ‫صلى هللا عليه وسلم‬ ِ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم تَقُو ُل قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬
َ ‫َس ِمعْت ُأ َّم َسلَ َمةَ َزوْ َج النَّبِ ِّي‬
َ ُ‫ار ِه َش ْيًئا َحتَّى ي‬ ْ ‫ْر ِه َوالَ ِم ْن َأ‬ ‫ْأ‬
(‫ضحِّ َى )رواه مسلم‬ ِ َ‫ظف‬ ِ ‫فَالَ يَ ُخ َذ َّن ِم ْن َشع‬

“Aku mendengar Ummu Salamah istri nabi Saw. berkata: Rasulullah Saw. bersabda: “Barangsiapa yang
memiliki sembelihan yang akan dia sembelih, maka apabila hilal Dzulhijjah telah muncul, hendaklah ia
tidak mengambil dari rambutnya dan kuku-kukunya sedikitpun sampai ia berkorban”” (HR Muslim)
 
(‫ (رواه مسلم‬ ‫ضحِّ َى فَالَ يَْأ ُخ َذ َّن َش ْعرًا َوالَ يَ ْقلِ َم َّن ظُفُرًا‬ َ ُ‫ ِإ َذا َد َخ َل ْال َع ْش ُر َو ِع ْن َدهُ ُأضْ ِحيَّةٌ ي ُِري ُد َأ ْن ي‬:‫عن ُأ ِّم َسلَ َمةَ تَرْ فَ ُعهُ قَا َل‬
“Dari Ummu Salamah yang (sanadnya) ia sambungkan (ke Rasulullah). Beliau bersabda: “Apabila 10
(Dzulhijjah) telah masuk dan seseorang memiliki hewan kurban yang akan ia sembelih, maka hendaklah
ia tidak mengambil rambut dan tidak memotong kuku””
(HR Muslim)
 
َ ُ‫ت ْال َع ْش ُر َوَأ َرا َد َأ َح ُد ُك ْمَأ ْني‬
(‫ضحِّ َى فَالَ يَ َمسَّ ِم ْن َش َع ِر ِه َوبَ َش ِر ِه َش ْيًئا (رواه مسلم‬ ِ َ‫ ِإ َذا َد َخل‬:‫ى صلى هللا عليه وسلم قَا َل‬ َّ ِ‫ع َْن ُأ ِّم َسلَ َمةَ َأ َّن النَّب‬

“Dari Ummu Salamah bahwasanya Nabi Saw. berkata: “Apabila telah masuk sepuluh hari (Dzulhijjah) dan
salah seorang di antara kalian hendak berkurban, hendaklah ia tidak menyentuh rambut dan kulitnya
sedikitpun” (HR Muslim)
Memahami Hadits-hadits Terkait
1. Setidaknya ada tiga jenis matan (redaksi hadis) yang menyebutkan larangan
memotong, ketiganya dari jalur istri nabi Ummu Salamah dan ketiganya
memiliki perbedaan redaksional satu sama lain. Ada yang menggunakan redaksi
“rambut dan kuku”, ada yang “rambut dan kulit”, ada yang “hendaklah tidak
menyentuh” dan ada pula yang “hendaklah tidak mengambil”.

2. Ketiga hadis di atas adalah hadis-hadis yang tidak diragukan lagi otentisitas
(kesahihan) nya, karena diriwayatkan oleh imam Muslim dan imam-imam
lainnya. Namun karena memiliki perbedaan redaksional, tetap terdapat
kemungkinan terjadinya periwayatan bil makna (melibatkan interpretasi
personal dari perawi).

3. Tidak ada yang eksplisit dari ketiga hadis tersebut mengenai apa yang dilarang
untuk dipotong. Sehingga di kalangan ulama (khususnya ulama kontemporer)
ada yang memaknai bahwa yang dilarang untuk dipotong adalah kuku dan kulit
hewan kurban, bukan sahibul kurban.
Kesimpulan
 Bagi yang memaknai larangan adalah untuk memotong kuku dan kulit hewan kurban argumentasinya
adalah :
Hadis dari Aisyah bahwa beliau menganyamkan kalung untuk kurban Rasulullah Saw. dan setelah itu tidak
menjauhi apa yang dihalalkan oleh Allah selama 10 hari awal bulan Dzulhijjah (HR Nasai).
Islam menganjurkan menjaga kebersihan. Jika kuku dan rambut manusia sudah saatnya dibersihkan, maka
tidak harus ditunda sampai 10 hari. Psikologi hewani. Ia perlu dimuliakan sebelum disembelih.

 Bagi yang memaknai larangan memotong kuku dan rambut sohibul kurban, argumentasinya adalah:
Ini domain ta’abbudi (ibadah mahdhah), yang harus diikuti secara for granted (apa adanya). Melaksanakannya
adalah suatu bentuk ketundukan terhadap perintah agama.
Barangkali syariat ini akan sulit dicerna pikiran, tetapi dapat ditarik hikmah di baliknya, yaitu: membiarkan
bagian tubuh manusia utuh sebelum hari penyembelihan, sehingga bagian tubuh manusia akan dibebaskan
secara utuh pula dari api neraka kelak di hari akhir (pendapat yang dikutip imam Nawawi dalam Syarh Shahih
Muslim).
Mengamalkan hadis lebih utama daripada mengabaikannya (i‘malul hadis awla min ihmalihi).

 Bagi yang memaknai larangan memotong kuku dan rambut sahibul kurban, juga tidak sampai
membawanya kepada tahap haram. Paling jauh hanyalah makruh. Sehingga, insya Allah, tidak akan
mengurangi keutamaan dan pahala dari kurban yang ia lakukan. Insya Allah tidak berdosa (apalagi karena
alasan kebersihan atau ketidaktahuan) tetap memotong kuku dan rambutnya sendiri.
Rujukan
• Tafsir Ath-Thobari
• Bulughul Maram, Ibnu Hajar al-
asqolani
• Shohih Bukhori
• Kamus Al-Munawwir, Ahmad Warson
Munawwir.
• Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir • Shohih Muslim
• Fathul Bari, Ibnu Hajar Al ‘Asqolaniy
Asy Syafi’i, Darul Ma’rifah • Nailul-Author
• Syarhul Arba’iin an-Nawawiyah,
Muhammad Sholih al-‘Utsaimi • Riyadhus Sholihin
• Tafsir Al-Mishbah, M. Quraish Shihab
• Al-Umm, Al-Imam Muhammad bin • Al-Fiqhu Al-Islam wa Adillatuhu
Idris asy-Syafi’i, Al-Juz’u ats-Tsalits,
Daarul-Hadits, Kairo 2008 • Al-Majmu ‘ala Syaarh Al-Muhadzab
• Shalatul Idain, Syekh Sa’id Al-
Qohthoni
• Kifayatul-Akhyar

Anda mungkin juga menyukai