Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENGANTAR STUDI ISLAM

Tentang

“SYAHADAT”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah : Pengantar Studi Islam

Dosen Pengampu : Jamal Ghofir, S.Sos.I,.M.A

Disusun oleh :

1. Karlina Sukma Wati

2. Nahwatun Najmina

FAKULTAS TARBIYAH

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

INSTITUT AGAMA ISLAM NAHDLOTUL ULAMA

TUBAN

2021
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian dan makna syahadat

Syahadat menurut bahasa berasal dari bahasa Arab yaitu syahida yang artinya telah
bersaksi. Arti secara harfiah syahadat adalah memberikan persaksian, memberikan ikrar setia
dan memberikan pengakuan. Kalimat Asyhadu Alla Ilaha Illalloh Wa Asyhadu Anna
Muhammadarrasululloh (aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Alloh dan Muhammad
adalah utusan-Nya). Maknanya adalah beriman kepada Alloh dan Rasul-Nya seolah-olah
orang muslim mengatakan:
Syahadat terdiri dari dua unsur, yakni Syahadat Tauhid dan Syahadat Rasul, Kedua
syahadat itu merupakan dua kalimat syahadat yang menjadi syarat mutlak bagi muallaf,
berikut dua unsur syahadat yaitu:

1. Syahdat Tauhid : Asyhadu An-laa Ilaaha Illallaah yang artinya saya bersaksi tiada Tuhan
Selain Allah

2.Syahadat Rasul : Wa Asyhadu Anna Muhammada Rasuulullaah yang artinya dan saya
bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.1

Pernyataan kalimat syahadat dengan lisan paling tidak diucapkan satu kali seumur
hidup sebagai pernyataan hati secara resmi, sebagai pernyataan awal sebagai pemeluk agama
Islam. Sebagai konsekuensinya setiap muslim dikenai kewajiban berikutnya, yang masing-
masing mempunyai ketentuan yang khusus bagi setiap macam ibadah. Sementara itu dalam
kenyataan seorang muslim yang baik tidak hanya mengucapkan sekali saja ucapan syahadat,
sebab setiap menunaikan shalat akan diulangi berkali-kali bacaan syahadat itu.2

Rukun Iman yang paling fundamental yang diajarkan oleh Alloh adalah keesaan
Alloh (Tauhid). Hal ini diekspresikan dalam kalimat syahadat pertama yang berbunyi Laa
Ilaha Illallah, yang berarti “tidak ada Tuhan selain Allah.” Rukun iman ini membedakan
orang muslim sejati dengan orang kafir (yang tidak beriman). Hal ini penting sekali karena
itu membebaskan konsep tauhid (keesaaan Allah) dari semua ketidaksucian dan menjadikannya
suci, sederhana, dan terlepas dari setiap bahaya syirik.3

1
Dr.Hamid Ahmad At-Thahir, Fikih Sunnah untuk anak, Bandung;Irsyad Baitussalam (hal.14)

2
Prof. Dr. Abu Su’ud. 2003, Islamologi sejarah ajaran dan peranannya dalam peradaban umat manusia,
Jakarta;Rineka Cipta (hal.169)

3
Begum ‘A’isyah Bawany. 1994, Mengenal Islam Selayang Pandang, Jakarta;Pt Bumi Aksara (hal.17)
1.2 Syarat Syahadat
Ada tujuh syarat Syahadat, yaitu:

1.Ilmu

ilmu yaitu mengetahui makna dan maksud dari kalimat syahadat/tauhid baik dalam hal itsbat
(menetapkan) maupun nafy (menafikkan). Maka tiada yang berhak disembah selain Alloh.

2.Yakin

yakin yaitu meyakini dengan seyakin-yakinnya akan komitmen dari kalimat syahadat.

3. Menerima dengan hati dan lisan segala konsekwensinya.

4. Tunduk dan patuh kepada segala yang dikehendakinya.

5. Benar dalam mengatakannya.

6. Ikhlas dalam melakukannya tanpa dicampuri riya.

7. Mencintai kalimat syahadat ini dengan segala konsekwensinya.4

1.3 Keutamaan Syahadat


keutamaan-keutamaan Syahadat adalah:

1. Allah akan menghapus dosa-dosanya.

Dalam sebuah hadits Qudsi, yang diriwayatkan dari Anas bin Malik, ia berkata: “Aku
mendengar Rasulullah bersabda, “Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman yang
artinya: “….Wahai anak adam, seandainya engkau datang kepada Ku dengan dosa sepenuh
bumi, sedangkan engkau ketika mati tidak mempersekutukan Aku dengan sesuatu apapun,
pasti Aku akan berikan kepadamu ampunan sepenuh bumi pula.”5

2. Allah Ta’ala akan menghilangkan kesulitan dan kesediahannya di dunia dan akhirat.

Dalilnya dalam firman Alloh yang artinya: “Barang siapa yang bertakwa kepada
Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah
yang tidak disangka-sangka….” (QS. At-Thalaq:2-3)

4
Sekumpulan Ulama, Benteng Tauhid Riyadh;Daar Al Qasim

5
HR. Tirmidzi:3540, ia berkata, “hadist hasan gharib”
Seseorang tidak dikatakan bertakwa kepada Alloh kalau dia tidak mentauhidkan-Nya. Orang
yang bertauhid dan bertakwa akan diberikan jalan keluar dari berbagai masalah hidupnya. 6

3. Alloh akan menjadikan dan menghiasi dalam hatinya rasa cinta kepada iman serta
menjadikan di dalam hatinya rasa benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan.
Alloh berfirman di dalam Al-Qur’an yang artinya: “….Tetapi Alloh akan menjadikan kamu
cinta kepada keimanan dan menjadikan (iman itu) indah dalam hatimu serta menjadikan
kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang
mengikuti jalan yang lurus.” (QS. Al-Hujuraat: 7)

4. Syahadat akan mencegah seorang muslim kekal di Neraka.

Dari sahabat Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Bahwa Rasululloh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya: “Setelah penghuni surga masuk ke
Surga, dan penghuni Neraka masuk ke Neraka, maka setelah itu Alloh pun berfirman,
“Keluarkan (dari Neraka) orang-orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji sawi
iman!” Maka mereka pun dikeluarkan dari Neraka, hanya saja tubuh mereka sudah hitam
legam (bagaikan arang). Lalu mereka dimasukkan ke dalam sungai kehidupan, maka tubuh
mereka tumbuh (berubah) sebgaimana tumbuhnya benih yang berada di pinggiran sungai.
Tidaklah engkau perhatikan bahwa benih itu tumbuh berwarna kuning dan berlipat-lipat?” 7

5. Alloh Ta’ala menjamin akan memasukkannya ke surga.

Dari Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda” yang artinya: “Barang siapa meninggal dunia sedang ia mengetahui bahwa
tidak ada ilahi yang berhak disembah dengan benar kecuali Alloh, maka ia masuk surga.8

Dari Jabir Radhiyallohu ‘anhu, ia berkata, “Bahwa Rasululloh Shallallohu ‘alaihi wa sallam
bersabda yang artinya: “Barang siapa meninggal dunia dalam keadaan tidak
mempersekutukan Alloh dengan sesuatu apapun, ia masuk Surga.”9

6. Alloh akan memberikan kemenangan, pertolongan, kejayaan, dan kemuliaan.


6
Al-qaulus Sadiid Fii Maqaashid Tauhid oleh Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di

7
HR. Bukhori: 22

8
HR. Muslim: 26

9
HR. Muslim, no.93
Alloh berfirman yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong
(agama) Alloh, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS.
Muhammad: 7)

7. Alloh akan memberikan kehidupan yang baik di dunia dan akhhirat.

Alloh berfirman yang artinya: “Barang siapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki
maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan kami berikan kepadanya
kehidupan yang lebih baik dan akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang
lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97)

1.4 Pembatal Syahadat


Terkadang kita sebagai orang islam tidak menyadari tingkah laku atau perbuatan
yang dapat mengeluarkan kita dari agama islam atau dengan kata lain merusak syahadat
yang telah diucapkan dengan lisan dan diyakini dalam hati. Berikut adalah hal-hal yang
dapat membatalkan syahadat:

1. Berbuat syirik kepada Alloh yaitu menyekutukan Alloh, misalnya menyembah untuk
selain Alloh. Dalilnya dalam firman Alloh yang artinya: “Sesungguhnya Alloh tidak akan
mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari itu, bagi siapa
yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Alloh, maka sesungguhnya ia
telah berbuat dosa yang besar”. (QS. An-Nissa’:48)

2. Orang yang membuat perantara antara dirinya dengan Alloh kemudian dia meminta
kepada perantara-perantara itu dan menjadikan mereka sebagai wasilah. Alloh Ta’ala
berfirman yang artinya: “Mereka itu adalah pemberi syafaat kepada kami disisi Alloh.” (QS.
Yunus: 18)

3. Orang yang tidak mengkafirkan orang-orang musyrik atau meragukan kekafiran mereka,
atau membenarkan mazhab mereka, maka dia telah kafir menurut ijma’(kesepakatan).

4. Orang yang meyakini bahwa petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam itu ada yang
lebih utama, seperti hukum yang mengutamakan hukum Thogut

5. Orang yang mengolok-olok agama (ajaran) Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dalil dalam Al-qur’an yang artinya: “Dan jika kamu tanyakan kepada mereka
(tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab: “sesungguhnya kami
hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja. “Katakanlah: “Apakah dengan Alloh, ayat-
ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu minta maaf, karena
kamu kafir sesudah beriman. Jika kami memaafkan segolongan dari kamu (lantaran mereka
taubat), niscaya kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-
orang yang selalu berbuat dosa.” (QS. At-Taubah:66)
6. Melakukan sihir

Diantara perbuatan sihir ialah ash-sharfu dan al-‘athfu. Ash-sharfu ialah perbuatan
sihir yang tujuannya mengubah keadaan seseorang dari apa yang dicintainya. Al-athfu ialah
amalan sihir yang memacu dan mendorong seseorang dari apa yang tidak dicintainya
sehingga dia mencintainya dengan cara-cara setan. Maka barang siapa yang melakukannya
atau dia ridha dengan perbuatan itu maka dia telah kafir.

7. Berpaling dari agama Alloh, dia tidak mempelajarinya dan tidak mengamalkannya.

Alloh Ta’ala berfirman: “Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah
diperingatkan dengan ayat-ayat Robb-nya, kemudian ia berpaling daripadanya.
Sesungguhnya kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa.”
(QS.As-Sajadah:22) 10

BAB III

PENUTUP

2.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan masalah diatas dapat disimpulkan bahwa:

1.Syahadat adalah berasal dari kata bahasa arab yaitu syahida yang berarti telah bersaksi.
Kemudian secara harfiah maknanya yaitu memberikan kesaksian dan memberikan
pengakuan.

2. Ada 7 syarat agar diterima syahadat yaitu: ilmu, yakin, menerima dengan hati dan lisan
segala konsekwensinya, tunduk dan patuh kepada segala yang dikehendakinya, ikhlas dan
mencintai kalimat syahadat dengan segala konsekwensinya.

3. Berikut beberapa keutamaan syahadat:

Alloh akan menghapus dosa-dosa orang yang bersyahadat.

Alloh akan menghilangkan kesedihan dan kesulitannya di dunia dan di akhirat.

Alloh akan menjadikan dan menghiasi dalam dirinya rasa cinta kepada iman dan benci
kepada kekafiran.

Mencegah seorang muslim kekal di neraka, dll.

10
Abdullah bin Ahmad Al-Ghamidi, Aqidah Ahlus-Sunah Wal Jama’ah, Al Aqso
4. Suatu perbuatan yang membatalkan syahadat:

Berbuat syirik kepada Alloh.

Orang yang bertawassul untuk mendekatkan diri kepada Alloh kemudian menjadikannya
sebagai wasilah.

Orang yang tidak mengkafirkan orang-orang musyrik kemudian membenarkan mazhab


mereka.

Orang yang mengolok-olok agama islam atau ajaran yang dibawa oleh Nabi.

5. Setelah mengikrarkan dua kalimat syahadat kemudian mengetahui makna yang


terkandung di dalam keduanya dan segala konsekwensinya, sehingga kita dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu dengan kita beriman dan bertakwa kepada
Alloh, menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangannya, menyembah hanya
kepada Alloh tanpa menyekutukannya sedikitpun dengan sesuatau apapun merupkan bentuk
dan implementasi terhadap kalimat tauhid. Selalu mengikuti sunnah Nabi, ittiba’, tidak taklid
atau ikut-ikutan dalam mengerjakan suatau amalan ibadah, terlebih lagi menjauhi segala
perbuatan bid’ah apa pun bentuknya sebagai bentuk utama dari penerapan sekaligus
konsekwensi terhadap kalimat syahadat.

DAFTAR PUSTAKA

At-thahir, Hamid Ahmad Dr., Sunnah Untuk Anak. Bandung; Irsyad Baitussalam.
Abu Su’ud, Prof.Dr., 2003. Islamologi Sejarah Ajaran dan Peranannya dalam Peradaban
Umat Manusia. Jakarta; Rineka Cipta.

Al-Ghamidi, Ahmad bin Abdulah, Aqidah Ahlus-Sunnah Wal Jama’ah. Al Aqso.

Al-qaulus Sadiid Fii Maqaashid Tauhid oleh Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di

Bawany, ‘Aisyah, Begum, 1994. Mengenal Islam Selayang Pandang. Jakarta; PT. Bumi
Aksara.

Haneef, Suzane, 1979. Mengapa Memilih Islam, Chicago; Kazi Publication

Tirmidzi: 3540

Bukhori: 22

Muslim: 26

Muslim: 93

Sekumpulan Ulama, Benteng Tauhid. Riyadh; Daar Al Qasim.

Anda mungkin juga menyukai