Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

BEREJUDUL
TUJUH CABANG IMAN SECARA LISAN

KELOMPOK 1
MUHAMMAD ILHAM
MUHAMMAD FADLAN
KESYA UMAR
RAHMAWATI
KATA PENGANTAR
ASSALAMU`ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATU

Alhamdulillah,segala puja dan puji marilah senatiasa kita ucapkan


kepada allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya sehinnga
kami dapat menyelasaikan tugas makalah yang telah di berikan
kepada kami.

Sholawat serta salam marilah kita hadiakan kepada nabi besar


Muhammad SAW,semoga kita semua mendapat syafaatnya di yaumil
mahsyar kelak. Amin ya rabbal`alamin.

Adapun makalah yang kami buat dengan tujuan pemenuhan tugas


pendidikan agama islam dan budi pekerti, makalah yang kami buat
ia lah berjudul

7 cabang iman secara lisan


Teima kasih kami ucapkan kepada pihak pihak yang membantu kami
dalam pembuatan makalah ini.

Mohon maaf sebesar besar besarnya dari kami bila terdapat


kesalahan penulisan dalam makalah yang kami buat.
Daftar isi
1.Defenisi iman

2.Defenisi syu`abul iman

3.Dalil syu`abul iman

4.Macam macam syu`abul iman

5.7 cabang iman yang behubungan degan lisan

6.Penutup
1.Defenisi iman

Iman adalah sebuah keyakinan kepada zat yang maha kuasa


sebagaimana fitrah sebagai seorang manusia . sebagaimana
yang di firmakan allah SWT dalam surah al-A`raf ayat 172
berikut artinya. “Dan (ingatlah) Ketika Tuhanmu mengeluarkan
dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka
dan Allah Swt mengambil kesaksian terhadap roh mereka
(seraya berirman) “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka
menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi” (Kami
lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat tidak
mengatakan, “sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap
ini”

Kata Iman berasal dari bahasa Arab dari kata dasar


amana - yu’minu - imanan, yang berarti beriman
atau percaya . Adapun deinisi iman menurut
bahasa berarti kepercayaan, keyakinan, ketetapan
atau keteguhan hati.

Imam syafi`i membagi iman menjadi 6 pilar di dalam kitabnya


yang berjudul al-`umm 6 pilar itu antar lain:
1) iman kepada Allah Swt.
2) meyakini adanya rasul-rasul utusan Allah Swt.
3) mengimani keberadaan malaikat-malaikat Allah Swt.,
4) meyakini dan mengamalkan ajaran-ajaran suci dalam kitab-
kitab-Nya,
5) meyakini akan datangnya hari akhir
6) mempercayai qada dan qadar Allah Swt.

Ke 6 pilar ini sesuai dengan firman allah dalam surah an-nisa ayat 136
yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-
Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang
diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasulNya, dan hari kemudian,
maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh”. Dari firman
allah SWT ini dapat kita ambil kesimpilan bahwa yang tidak
mepercayai 6 pilar keimana maka iya telah kafir.

2.Defenisi syu`abul iman

Ada 77 cabang keimanan,77 cabang iman ini kemudian di sebut


syu`abul iman. Dimana ketika seorang muslim dapat mengarjakan 77
cabang iman tersebut maka sempurna lah iman seorang
muslim,namun bila di tinggalkan 1 saja cabng iman ini maka
berkurang lah kesempurnaan keimanan seorang muslim.
Jika seorang muslim mengamalkan 77 cabang iman ini dalam
kehidupan sehari harinya niscahnya ia akan merasakan nikmat dan
lezatnya mengimplementasikan hakikat iman dalam kehidupannya.

3.Dalil syu`abul iman

Terdapat 2 dalil yang berkaitan dengan syu`abul iman yaitu

1. Dari hadis riwayat imam muslim

Dari Abu Hurairah ra.berkata, Rasulullah Saw. bersabda: Iman


itu 77 (tujuh puluh tujuh) lebih cabangnya, yang paling utama
adalahmengucapkan laa ilaha illallah, dan yang paling kurang
adalahmenyingkirkanapa yang akan menghalangi orang di
jalan, dan malu itu salah satu dari cabangiman (HR. Muslim).

2. Hadis riwayat imam bukhari dan muslim

Dari Anas r.a., dari Nabi Saw. beliau bersabda, tiga hal yang
barang siapa ia memilikinya, maka ia akan merasakan manisnya
iman. (yaitu) menjadikan Allah Swt. dan Rasul-Nya lebih dicintai
dari selainnya, mencintai (sesuatu) semata-mata karena Allah
Swt. dan benci kepada kekufuran,sebagaimana bencinya ia jika
dilempar ke dalam api neraka. (HR. BukhariMuslim).

Dua dalil di atas menjelaskan syu`abul iman adalah bagian


penting bagi kehidupan setiap muslim, dengan dalil diatas bisa
di ketahui seoarang muslim yang menjalakan 77 cabang iman
ini akan medapat ganjaran surga di akhirat kelak.

4.Macam macam syu`abul iman

Terdapat 4 ahli hadis yang memberikan risalah mengenai syu`abul


iman, 4 ahli hadis tersebut ia lah:
1. Imam Baihaqi RA yang menuliskan kitab Syu’bul Iman.
2. Abu Abdilah Halimi RA dalam kitab Fawaidul Minhaj.
3. Syeikh Abdul Jalil RA dalam kitab Syu’bul Iman.
4. Imam Abu Hatim RA dalam kitab Washful Iman wa Syu’buhu.
Para ahli hadis ini menjelaskan dan merangkum 77 cabang keimanan
tersebut menjadi 3 kategori atau golongan berdasarkan pada hadis
Ibnu Majah dan habrani RA yang artinya:"Dari Ali bin Abi halib r.a.
berkata, Rasulullah Saw. bersabda: iman adalah tambatan hati,
ucapan lisan dan perwujudan perbuatan" (H.R. Ibnu Majah).
Dengan kata lain, dimensi dari keimanan itu menyangkut tiga ranah
yaitu:
1. Ma'rifatun bil qalbi yaitu meyakini dengan hati.
2. Iqrarun bil lisan yaitu diucapkan dengan lisan.
3. ‘Amalun bil arkan yaitu mengamalkannya dengan perbuatan
anggota badan.
Berdasarkan pengelompokannya kelompok kami akan membahas
lebih rinci pada iqrarun bil lisan yaitu di ucapkan secara lisan

5.7 cabang iman yang behubungan degan lisan

Iqrarun bil lisan yang artinya mengucapkan secara lisan memiliki 7


cabang ke imanan yaitu:

1. Membaca kalimat thayyibah (kalimat-kalimat yang baik)

2. Membaca kitab suci Al-Qur`an

3. Belajar dan menuntut ilmu

4. Mengajarkan ilmu kepada orang lain

5. Berdoa

6. Dzikir kepada Allah Swt. termasuk istighfar

7. Menghindari bacaan yang sia-sia

Dan mari kita melihat lebih dalam dari tiap tiap cabang keimanan di
atas

1. Membaca kalimat thayyibah (kalimat-kalimat yang baik)


Kalimat thayyibah adalah kalimat yang berisi tentang pengakuan
terhadap ke maha kuasaan allah SWT, kalimat ini memiliki bunyi
seperti berikut “laa haula walaa quwwata illa billaahil aliyyil
adziim”,memiliki arti “Tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali
atas kehendak Allah”. Dengan kata lain kalimat ini menandakan
seorang hamba yang menyerahkan dirinya kepada sang maha
pencipta.

2. Membaca kitab suci Al-Qur`an

Membaca Al-quran adalah perbuatan baik secara lisan sebab


membaca Al-quran adalah membaca firman allah SWT, firman allah
SWT adalah pedoman yang baik bagi kehidupan seorang muslim dan
allah SWT akan memberikan pahala kebaikan kepada setiap orang
yang membaca Al-quran.

3. Belajar dan menuntut ilmu

Belajar dan menuntut ilmu adalah sebuah kebaikan dan akan


membawa orang yang ingin belajar dan menuntut ilmu ke surganya
sebagaimana sabda nabi muhammad SAW: dari Abu Hurairah
radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda, “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu,
maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR.
Muslim).

4. Mengajarkan ilmu kepada orang lain

Mengajarkan ilmu yang kita miliki kepada orang lain adalah sebuah
amal yang baik bagi seorang muslim sebab bila orang yang di
ajarakan ilmu tersebut memperaktekannya dalam kehidupannya
maka orang yang mengajarkan ilmu tersebut akan mendapat pahala
seperti yang dikerjakan oleh orang yang mengerjakan ilmu yang ia
dapatkan.

5. Berdoa

Berdoa merupakan salah satu bentuk permohonan hamba kepada


pencitanya sebab itu berdoa di kategorikan sebagai cabang
keimanan, semakin banyak kamu berdoa semakin dekat kamu sama
allah SWT.

6. Dzikir kepada Allah Swt. termasuk istighfar

Berdzikir atau mengucapkan kalimat kalimat pujian kepada allah SWT


adalah perbuatan amal secara lisan yang paling sering dilakukan
setiap muslim sebab seorang muslim tau kalau berdzikir adalah
kalimat yang mudah dilisan tapi berat di timbangan amal, beristigfar
juga adalah kalimat permohonan ampun bagi seorang muslim maka
bila di ucapkan istgfar maka akan gugur dosa dosa dari oarang
tersebut.

7. Menghindari bacaan yang sia-sia

Menghindari bacaan yang sia-sia adalah salah satu bentuk pejagaan


dari perbuatan dosa contoh bacaan sia sia adalah mengibah
keburukan orang, perbuatan seperti itu sebaiknya di hidari sebab
akan mendappatkan dosa dan akan mengurangi pahala, lebih baik
beristigfar agar bisa mejaukan diri dari perbuatan dosa seperti itu.

Demikian makalah dari kelompok kami lebih dan kurang kami mohon
maaf wasalamu`alaikum warahmatullahi wabarakatu.

Anda mungkin juga menyukai