Anda di halaman 1dari 5

TR I AGAMA ISLAM

NAMA : NURHALISAH PUTRI


NIM : 4193520020
KELAS : PSB 19 C

Kelompok 2
1. Sherly : Apakah malaikat izrail meninggal dan siapa yang mencabut nyawanya?
Jawaban : ya, malaikat izeail juga akan meninggal kelak dan yang akan mencabut nyawa
nya adalah malaikat izrail sendiri. setelah seluruh makhluk hidup sudah dicabut
nyawanya pada hari kiamat kelak dan makhluk yang tersisa tinggal malaikat Izrail lalu
Allah SWT menyuruhnya untuk mencabut nyawanya sendiri, demi melihat dahsyatnya
sakarataul maut yang sedang terjadi terhadap dirinya, dia mengatakan "Ya Allah
seandainya saya tahu ternyata pedih sekali sakaratul maut ini, tidak akan tega saya
mencabut nyawa seorang mukmin".

2. Albin : Sebutkan perbedaan Iman dan percaya?


Jawaban :
keterangan ulama tentang iman:
1. Keterangan Imam Malik:
Dari Abdullah bin Nafi’ bahwa Imam Malik pernah mengatakan:
‫االيمان قول وعمل‬

“Iman adalah ucapan dan perbuatan.” (Al-Hilyah, 6:327, dinukil dari I’tiqad Al-Aimmah
Al-Arbaah, Hal. 25)

2. Keterangan Imam As-Syafii:

Ar-Rabi’ bin Sulaiman bahwa beliau mendengar Imam As-Syafi’i mengatakan:

‫االيمان قول وعمل واعتقاد بالقلب‬

“Iman adalah ucapan, perbuatan, dan keyakinan hati…” (Al-Intiqa’, 81, dinukil dari
I’tiqad Al-Aimmah Al-Arbaah, Hal. 39)

Diriwayatkan Al-baihaqi bahwa Imam As-Syafi’i juga mengatakan:

‫االيمان قول وعمل يزيد وينقص‬

“Iman adalah ucapan dan perbuatan, bisa bertambah dan bisa berkurang.” (Manaqib As-
Syafi’i, 1:387)

3. Keterangan Imam Ahmad:


Dari Abdullah bin Ahmad, bahwa ayahnya Imam Ahmad pernah berkata:

‫االيمان قول وعمل يزيد وينقص إذا زنى وشرب الخمر نقص ايمانه‬

“Iman adalah ucapan dan perbuatan, bisa bertambah dan bisa berkurang, dan apabila
orang itu berzina atau mencuri maka imannya berkurang.” (As-Sunnah karya Abdullah
bin Ahmad, 1:307)

4. Para ulama kontemporer mendefinisikan iman sebagai:

‫اإليمان اعتقاد بالجنان وإقرار باللسان وعمل بالجوارح واألركان‬

Iman adalah keyakinan hati, ikrar di lisan, dan amal anggota badan dan perbuatan.

Sedangkan, Percaya sendiri adalah salah satu bagian dari iman. Karena iman mencakup
percaya dan mengamalkan, baik di lisan maupun perbuatan.

3. Elza Intan : -
4. Muhammad Rifqi : -

Kelompok 3
5. Inggrid Tiani : Apakah perbedaan antara Iman, Islam dan Ihsan?
Jawaban:
Iman, berarti percaya, sedangkan menurut istilah iman berarti membenarkan, dan
meyakini dalam hati diucapkan dalam lisan dan juga diamalkan dalam perbuatan. iman
kepada Allah berarti membenarkan dgn hati bahwa Allah Swt itu benar benar ada
kemudian pengakuan itu diucapkan dgn lisan serta dibuktikan dengan amal perbuatan.
dalam islam , gradasi ihsan berada di atas islam dan iman . oleh karena itu seorang
muslim yang mampu berbuat ihsan adalah muslim yg sangat mulia dihadapan Allah ihsan
itu adalah orang yang menyembah Allah seakan akan orang itu melihatnya. maksudnya
adalah seorang manusia yang menyembah robnya dengan ibadah yang dipenuhi rasa hara
p dan keinginan. Maka ihsan ini menckup ibadah secara lahiriya dan batin. islam adalah
agama yang di wahyukan Allah kpd nabi muhammad guna dijadikan sebagai pendoman
hidup dan sebagai sumber hukum atau aturan yang dapat membimbing kita kejalan yang
benar dan lurus menuju kebahagiaan dunia serta akhirat.

6. Dinda Arsita : Ada tidak tips untuk generasi muda agar mengkaji Al-Qur'an
Jawaban : tips untuk generasi muda agar dapat mengkaji Al-qur’an tentu saja ada,
menurut saya tips yang sangat ampuh adalah memupukan atau mengumpulkan niat dalam
membaca terutama membaca Al-Qur’an selain niat ada beberapa yang harus diperhatikan
juga sebagai berikut:
a. Pelajari dan ketahui tentang manfaat dan keutamaan membaca Al-quran
b. Buat komitmen pada diri sendiri untuk istiqomah dalam mempelajari Al-quran
c. Dekat dan bergaul dengan teman yang sevisi, berada di lingkungan orang yang sholeh
akan menjadi senjata motivasi dalam mempelajari Al-quran
d. Gabung dengan komunitas ODOJ (One Day One Juz
e. Cintai Al-Quran dan miliki hasrat untuk terus mempelajari Al-Quran.

7. Nur Riski Ababil : Apakah hubungan antara Iman, Islam dan Ihsan, berikan contoh!
Jawaban :
Kata iman berasal dari bahasa Arab, yaitu :amana, yu'minu yang artinya percaya atau
menerima. Kata Islam berasal dari bahasa Arab yaitu : aslama yang artinya patuh, pasrah,
menyerah diri atau selamat. Sedangkan menrut istilah, Islam ialah agama yang
mengajarkan agar manusia patuh dan berserah diri sepenuhnya kepada Allah. Orang yang
tunduk dan patuh berserah diri kepada Allah disebut muslim. Ihsan berasal dari bahasa
Arab yaitu : ahsan – yuhsinu-ihsanan yang artinya kebaikan atau berbuat baik. Adapun
menurut istilah ihsan ialah berbakti dan mengabdikan diri kepada Allah SWT. atas dasar
kesadaran dan keikhlasan. Dari penegertian Iman, Islam dan Ihsan di atas, dapat dipahami
bahwa ketiganya merupakan pilar agama Islam yang memiliki hubungan kuat satu sama
lain, kekuatan hubungan ketiganya bagaikan segi tiga sama sisi. Ketiga sisinya saling
menguatkan satu sama lain, sehingga orang yang takwa ibaratnya berada di dalam
lingkaran tiga sisi tersebut, yaitu sisi pertama iman, sisi kedua islam dan sisi ketiga

8. Nur Azizah : Bagaimana Qada dan Qadar menimbulkan ketenangan jiwa?


Jawaban :
Beriman kepada qada dan qadar merupakan rukun iman yang keenam. Iman kepada qada
dan qadar dalam ungkapan sehari-hari lebih dikenal dengan sebutan iman kepada takdir.
Iman kepada takdir berarti percaya bahwa segala apa yang terjadi di alam semesta ini,
seperti adanya sehat dan sakit, hidup dan mati, rezeki dan jodoh seseorang merupakan
kehendak dan ketentuan Allah Swt. Seseorang yang beriman kepada qada dan qadar akan
mendapatkan ketenangan jiwa. Hal ini dikarenakan ia merasa senang dan menerima
dengan ikhlas atas semua ketentuan Allah Swt. Tidak ada kekhawatiran dalam jiwa,
karena ia meyakini bahwa Allah Swt. senantiasa menghendaki kebaikan pada diri hamba-
Nya. 
Kelompok 4
9. Nia Khairiani : Apakah hakikat Iman dalam hadist Rasullulah?
Jawaban :
Dalam kitab Lum'at al-I'tiqad, Imam Ibnu Quddamah al-Maqdisi menjelaskan hakikat
iman tersebut. Tokoh yang terkenal ahli fikih dan zuhud kelahiran tahun 541 Hijriyah
tersebut mengatakan iman adalah ucapan lisan, perbuatan anggota badan dan keyakinan
hati. Iman akan bertambah kuat dengan ketaatan kepada Allah SWT dan akan berkurang
dengan berbuat maksiat. Terkait hal ini Imam Ibnu Quddamah mengutip surah al-
Bayyinah ayat ke-5 yaitu sebagai berikut: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)
agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan yang
demikian itulah agama yang lurus.” . Sementara itu, Ibnu Qudamah mengutip hadis
Rasulullah SAW: “Iman ada 70 cabang lebih. Yang paling tinggi adalah syahadat dan
yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan.” (HR Muslim). Rasulullah
SAW bersabda: “Akan keluar dari neraka siapa yang mengucapkan Laa ilaaha
illallah dan di dalam hatinya ada iman meskipun seberat butir gandum atau biji atau
dzarrah.”(HR Al-Bukhari).

10. Putri Nabila : Apa yang menyebabkan terhalangnya Iman kepada Allah?
Jawaban :
Pertama, menuruti angan-angan
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu beliau berkata, “Nabi shallallaahu ‘alaihi wa
sallam membuat segi empat, kemudian membuat garis panjang hingga keluar dari persegi
tersebut, dan membuat garis-garis kecil dari samping menuju ke tengah. Kemudian beliau
berkata, ‘Inilah manusia, dan garis yang mengelilingi ini adalah ajalnya, dan garis yang
keluar ini adalah angan-angannya. Garis-garis kecil ini adalah musibah dalam hidupnya,
jika ia lolos dari ini, ia akan ditimpa dengan ini, jika ia lolos dari ini, ia akan ditimpa
dengan ini.” (HR. Bukhari). Demikian juga yang sudah tidak lagi diuji dengan masalah
ekonomi, tetapi hidupnya telah diperkuda ambisi. Sehari-hari hanya pusing menghendaki
ambisinya menjadi kenyataan. Dari Anas beliau berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, ‘Setiap anak Adam akan menjadi tua dan hanya tersisa darinya dua
hal: ambisi dan angan-angannya.” (HR. Baihaqi). Di sinilah setiap Muslim penting
memahami makna dan implementasi dari perintah untuk ridha dengan apa yang Allah
berikan di dalam kehidupan dunia ini. Harapan terbesar yang harus terus diperkuat adalah
teguhnya iman demi kebahagiaan di akhirat.
Kedua, tidak mencintai majelis ilmu
Orang yang diperkuda angan-angan dan ambisi biasanya tidak tertarik dengan ilmu,
sehingga sulit baginya berdzikir dalam makna yang sesungguhnya. Akibatnya hidup kian
tidak tenang dan hati semakin kering kerontang dari siraman iman yang sangat
dibutuhkan. Padahal, taman surga ada di dalam majelis ilmu. Rasulullah bersabda, “Jika
kalian melewati taman surga maka singgahlah dengan hati senang.” Para sahabat
bertanya, “Apakah taman surga itu?” Beliau menjawab, ” halaqoh-halaqoh dzikir” (atau
halaqoh ilmu).” (HR. Tirmidzi). Dikatakan taman surga, karena hanya orang yang benar-
benar berilmulah yang takut kepada Allah Ta’ala.
‫إِنَّ َمايَ ۡخشَىٱللَّهَ ِم ۡن ِعبَا ِد ِه ۡٱل ُعلَ َم ٰـٓؤ ۗ ُْا‬
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hambanya hanyalah orang-orangyang
berilmu.” (QS. Fathir [35]:  28).
Ketiga,tidak mau lepas dari pergaulan yang salah
Salah satu poin dari syair tombo ati yang populer adalah “Wong Kang Sholeh
Kumpulono” yang artinya “Berkumpullah dengan orang-orang yang sholeh.” Rasulullah
menegaskan bahwa iman seseorang juga dipengaruhi oleh dengan siapa ia bergaul.
“Seseorang dapat dinilai dari agama kawan setianya, maka hendaklah di antara kalian
melihat seseorang dari siapa mereka bergaul.” (HR. Al-Hakim). Sejauh seseorang
mengerti kebaikan, namun enggan atau mungkin menunda-nunda untuk meninggalkan
pergaulan yang ia tahu sebenarnya mesti segera ditinggalkan, tetapi malah tidak
memupuk tekad yang sungguh-sungguh, maka pasti akan semakin sulit baginya untuk
mengembalikan kebeningan hatinya. Zainuddin, MZ pernah memberikan ilustrasi, bahwa
seorang maling tidak mungkin memikirkan majelis taklim. Artinya, kebiasaan, pergaulan
benar-benar menentukan pola pikir dan perilaku keseharian seseorang. Oleh karena itu,
Rasulullah memberikan rambu yang jelas dan tegas. “Barangsiapa beriman kepada Allah
dan hari akhir, janganlah ia duduk (di suatu majelis) yang dihidangkan padanya minuman
keras.” (HR. Abdu Dawud dan Ibn Majah).

11. Nabila Habsyah : Bagaimana pendapat kalian, jika sesorang beragama Islam tetapi tidak
menjalankan kewajibannya?
Jawaban :
Menurut saya, Semua orang dapat disebut seorang muslim ketika ia mengakui bahwa
tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan rasulnya. Namun, ketika dia
mulai melalaikan sholat, dan melakukan maksiat dia tetap sebagai muslim tapi bukan
orang mukmin, karena seorang mukmin adalah seorang yang bertaqwa kepada Allah.
Seseorang yang beragama islam tetapi tidak menjalankan kewajibannya dalam
menunaikan sholat berarti ia tidak bertaqwa kepada Allah.

12. Indah Khairina : Mengapa Iman, Islam dan Ihsan tidak dapat dipisahkan
Jawaban:
Islam, Iman dan Ihsan tidak dapat dipisahkan itu dikarenakan ketiganya saling terkait dan
saling melengkapi satu sama lainnya. Iman yang merupakan pokok dan dasar keisalaman
yang kemudian terwujud lewat kelima ibadah yang disebutkan dalam rukun islam.
Adapun kelima ibadah dalam rukun islam tersebut harus dilaksanakan dengan Ihsan.
Iman, Islam dan Ihsan ini sering disebut sebagai rukun agama. Iman, islam dan ihsan
artinya adalah bahwa seorang mukmin harus meyakini dan membenarkan kesaan Allah
SWT, kebenaran kitab-nya juga malaikat sebagai makhluk-Nya, kerasulan Muhammad
SAW, datangnya hari akhir dan juga semua takdir-Nya. Iman ini kemudian menjadi dasar
keislaman yang disempurnakan dengan perbuatan dan ucapan berupa syahadat, shalat,
zakat, puasa dan haji bagi yang mempu.

Anda mungkin juga menyukai