STAMBUK : 196602061
Ahlus Sunnah wal Jama’ah menyatakan bahwa iman mencakup tiga hal yaitu:
3. Aisyah r.a.
Menurut istri Nabi Muhammad SAW yang mendapat gelar ibunya para
orang-orang mukmin Aisyah r.a., beliau mengatakan bahwa “Iman kepada
Allah itu mengakui dengan lisan dan membenarkan dengan hati dan
mengerjakan dengan anggota.”
4. Imam al-Ghazali
Menurut pendapat Imam al-Ghazali iman merupakan suatu Pengakuan
dengan lidah (lisan) dan membenarkan pengakuan itu dengan hati serta
mengamalkannya dengan rukun-rukun (anggota-anggota).
1. Ibnu Qayyim
Menurut pendapat Ibnu Qayyim “Hakikat takwa adalah menaati Allah atas
dasar iman dan ihtisab, baik terhadap perkara yang diperintahkan atau pun
perkara yang dilarang. Oleh karena itu, seseorang melakukan perintah itu
karena imannya, yang diperintahkan-Nya disertai dengan pembenaran
terhadap janji-jani-Nya. Dengan imannya itu pula, ia meninggalkan yang
dilarang Allah dan takut terhadap ancaman-Nya.
3. Imam An-Nawawi
Menurut Imam An-Nawawi mendenifisikan taqwa “Menta’ati perintah
dan laranganNya”. Maksudnya menjaga diri dari kemurkaan dan adzab Allah
Subhanahu wa Ta’ala .
4. Imam Al-Jurjani
Menurut Imam Al-Jurjani “ Taqwa yaitu menjaga diri dari siksa Allah
dengan menta’atiNya. Yakni menjaga diri dari pekerjaan yang mengakibatkan
siksa, baik dengan melakukan perbuatan atau meninggalkannya”
6. Imam Sahal
Menurut Imam Sahal berpendapat bahwa taqwa itu adalah meninggalkan
perbuatan dosa. Menurut beliau “Barangsiapa yang menginginkan agar
takwanya benar, maka dia harus meninggalkan segala perbuatan dosa.”
7. Al-washiti
Al-washiti berkata : “Yang dimaksud takwa adalah orang yang selalu
memelihara kepatuhannya terhadap Allah.”
8. Ulama sufi
Sebagian Ulama sufi berpendapat : “orang yang mampu mewujudkan
ketaatannya, maka Allah akan memudahkan hatinya untuk berpaling dari
kemewahan duniawi.”