Anda di halaman 1dari 29

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb,

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya kami mampu menyelesaikan makalah “STRATEGI PENETAPAN HARGA
DALAM MEMPERTAHANKAN PELANGGAN”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran. Makalah ini masih
jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kami harapkan demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini memberikan
informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Dan tidak lupa juga saya ucapkan
terima kasih kepada Pak La Ode Almana, SE selaku dosen mata kuliah Manajemen
Pemasaran.

Kendari, November 2019

Penyusun

Kelompok 2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Keberhasilan suatu organisasi bisnis dalam menjalankan bisnisnya tidak


terlepas dari bagaimana mereka mengelola/mengatur segala aspek yang terdapat
dalam bisnis tersebut. Struktur organisasi bisnis, penerapan prinsip organisasi
serta bagaimana perilaku pebisnis dalam menjalankan bisnis mereka sangatlah
menentukan jalannya bisnis yang mereka tempuh.

Suatu struktur menurut bisnis modern harus menempatkan karyawan dari


berbagai tingkat kemampuan guna mencapai efisiensi yang maksimal. Struktur
organisasi merupakan suatu rangka kerjasama dari berbagai bagian menurut pola
yang menghendaki adanya ketertiban, penyusunan yang logis dan hubungan yang
serasi.

Jika perusahaan atau organisasi bisnis mampu menerapkan dan


mengkombinasikan seluruh aspek tersebut, maka bukanlah hal yang mustahil jika
usaha mereka akan berhasil. Masalah yang sering dihadapi oleh pengusaha bisnis
pada masa globalisasi ini adalah kurangnya kemampuan mereka dalam
mengorganisir perusahaan untuk go-global.
Untuk mengelola organisasi bisnis diperlukan pengelolaan atau manajemen
serta orang yang bertanggung jawab yang disebut manajer. Manajemen adalah
proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan
pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi
untuk mencapai sasaran organisasi yang sudah ditetapkan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian bisnis dan organisasi ?
2. Bagaimana bentuk-bentuk organisasi bisnis ?
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi/lingkungan bisnis ?
1.3 TUJUAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui materi bisni dan organisasi bisnis
2. Untuk memenuhi tugas Manajemen Pemasaran
1.4 MANFAAT
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 PENGERTIAN BISNIS DAN ORGANISASI

2.1.1 Bisnis

Definisi Bisnis Menurut Para Ahli

1. Musselman dan Jackson ( 1992 ) mereka mengartikan bahwa bisnis adalah


suatu aktivitas yang memenuhi kebutuhan dan keinginan ekonomis
masyarakat,perusahaan yang diorganisasikan untuk terlibat dalam aktivitas
tersebut.
2. Gloss,Steade dan Lowry ( 1996 ) mereka mengartikan bahwa bisnis adalah
jumlah seluruh kegiatan yang diorganisir oleh orang-orang yang
berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri yang menyediakan
barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standart
serta kualitas hidup mereka.
3. Allan Afuah ( 2004 ) beliau mengartikan bahwa bisnis merupakan
sekumpulan aktivitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara
mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi
barang atau jasa yang di inginkan konsumen.
4. Steinford mengartikan bisnis sebagai suatu lembaga yang menghasilkan
barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Menurut Steinford, jika
kebutuhan masyarakan meningkat, lembaga bisnis pun akan meningkat
perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut sambil memproleh
laba.
5. Mahmud Machfoedz juga berpendapat bahwa bisnis adalah suatu usaha
perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi agar
bisa mendapatkan laba dengan cara memproduksi dan menjual barang atau
jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
6. T. Chwee (1990) Menurutnya, bisnis merupakan suatu sistem yang
memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat.
Sementara itu, menurut Grifin dan Ebert, bisnis adalah suatu organisasi yang
menyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk mendapatkan
keuntungan.
7. Griffin dan Ebert (1996) Beliau mengartikan bisnis sebagai aktifitas yang
menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh
konsumen. Dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang memilki badan
hukum, perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang
tidak memilki badan hukum maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima,
warung yang tidak memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin
Tempat Usaha (SIUP) serta usaha informal lainnya.
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau
jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara
historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti
"sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian,
sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

Meskipun bentuk kepemilikan bisnis berbeda-beda pada setiap negara, ada


beberapa bentuk yang dianggap umum:
 Perusahaan Perorangan
 Perseroan Terbatas (PT)
 Perseroan Komanditer (CV)
 Firma
 Koperasi
Dalam sebuah usaha dibutuhkan sebuah organisasi bisnis yang sesuai. Ahli
manajemen mengemukakan prinsip-prinsip dalam mencapai organisasi yang baik:
1. Prinsip hirarkhi adalah filsafat yang mengharuskan adanya rangkaian pimpinan
yang jelas dari posisi paling tinggi ke posisi paling rendah dalam sebuah
perusahaan.
2. Prinsip kesatuan komando adalah filsafat bahwa tiap orang di perusahaan harus
melaporkan hanya kepada satu pengawas. Ini menjamin bahwa tiap perintah dapat
dimengerti dan tidak terjadi pertentangan perintah dari dua atau lebih pengawas.

2.1.2 Organisasi

Pengertian Organisasi Menurut Para Ahli :


1. Stoner
Menurut Stoner pengertian organisasi adalah sebuah pola hubungan-
hubungan melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan untuk
mencapai tujuan bersama
2. Stephen P. Robbins
Menurut Stephen P. Robbins pengertian organisasi adalah kesatuan (entity)
sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif
dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
3. James D. Mooney
Menurut James D. Mooney pengertian organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mewujudkan tujuan bersama.
4. Chester I. Bernard
Menurut Chester I. Bernard definisi organisasi adalah suatu sistem aktivitas
kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
5. Drs. H. Malayu S,P, Hasibuan
Menurut Drs. H. Malayu S,P, Hasibuan pengertian organisasi adalah sebagai
proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas
yang diperlukan untuk mencapai tujuan bersama.
6. Max Weber
Menurut Max Weber pengertian organisasi adalah suatu kerangka hubungan
terstruktur yang didalamnya terdapat wewenang, dan tanggung jawab serta
pembagian kerja menjalankan sesuatu fungsi tertentu.
7. Prof. Dr. Sondang P. Siagian
Menurut Siagian pengertian organisasi adalah setiap bentuk persekutuan
antara dua orang / lebih yang saling bekerjasama serta terikat secara formal
dalam rangka melakukan pencapaian tujuan yang sudah ditentukan dalam ikatan
yang ada pada seseorang atau beberap orang yang dikenal sebagai atasan dan
seorang atau kelompok orang yang dikenal sebagai bawahan.
8. Paul Preston dan Thomas Zimmerer
Menurut Paul Preston dan Thomas Zimmerer organisasi adalah suatu
kumpulan orang yang telah disusun dalam sebuah kelompok-kelompok yang
saling bekerjasama dalam mencapai tujuan secara bersama.
9. Philip Slznic
Menurut Philip Slznic pengertian organisasi adalah suatu peraturan personil
berguna dalam mempermudah dalam melakukan pencapaian dari beberapa
tujuan yang sudah ditetapkan lewat alokasi tanggung jawab dan fungsi atau
Through the allocation of functionss and responsibilites.
10. Thompson
Menurut Thompson pengertian organisasi adalah suatu perpaduan antara
beberapa anggota khusus yang sangat impersonal dan rasional yang saling
bekerjasama (koperasi) dalam mencapai berbagai tujuan yang spesifik yang
sudah diumumkan.
2.2 BENTUK – BENTUK ORGANISASI BISNIS
2.2.1 Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Berbeda dengan BUMN, Badan Usaha Milik Swasta adalah jenis badan
usaha yang didirikan dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang.
Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33, bidang-bidang usaha yang
diberikan kepada pihak swasta bertugas mengelola sumber daya ekonomi
yang bersifat tidak vital dan strategis atau tidak menguasai hajat hidup orang
banyak.
BUMS pun dibagi-bagi lagi menjadi beberapa bentuk, yaitu:
 Perusahaan Perseorangan
 Firma
 Perseroan Komanditer (Commanditer Vennootschap / CV)
 Perseroan Terbatas (PT)
 Koperasi
 Yayasan

Perusahaan Perseorangan

Perusahaan Perseorangan adalah perusahaan yang dikelola dan diawasi


oleh satu orang, dimana pengelola perusahaan memperoleh semua
keuntungan perusahaan, tetapi ia juga menanggung semua resiko yang
timbul dalam kegiatan perusahaan. Pendirian perusahaan perseorangan tidak
diatur dalam KUHD dan tidak memerlukan perjanjian karena hanya
didirikan oleh satu orang pengusaha saja. Perusahaan perseorangan dibagi
dalam 2 kelompok yaitu :

Usaha Perseorangan Berizin : memiliki izin operasional dari departemen

teknis. Misalnya bila perusahaan perseorangan bergerak dalam bidang


perdagangan, maka dapat memiliki izin seperti Tanda Daftar Usaha

Perdagangan (TDUP), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).

Usaha Perseorangan Yang Tidak Memiliki Izin. Misalnya usaha

perseorangan yang dilakukan para pedagang kaki lima, toko barang

kelontong, dan lain sebagainya.

Ciri-ciri perusahaan perseorangan

Berikut adalah ciri-ciri dari perusahaan perorangan:

Dimiliki oleh perorangan/sendiri

Pengelolaan terbatas atau sederhana

Modal tidak terlalu besar

Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahaan

Tentu saja, mengemban tugas sebagai pendiri usaha sendiri pasti tidaklah
mudah. Pasti perusahaan perorangan semacam ini pun memiliki kelebihan dan
kekurangannya sendiri.

Ada baiknya kamu mengetahui apa saja itu, sebelum memutuskan untuk
membangun bisnis seorang diri. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan
tersebut:

Kelebihan

Adapun kelebihan dari perusahan perseorangan adalah:

Dapat mudah dimulai

Biaya tergolong rendah


Bebas dalam mengelola perusahaan

Kekurangan

Sedangkan kekurangannya adalah:

Kemampuan perusahaan terbatas, karena hanya sendiri dengan anggaran yang


kecil

Tenaga kerja dan manajemen terbatas

Kebutuhan modal yang dapat dipenuhi oleh pemilik juga kecil

Contoh paling mudah untuk sebuah perusahaan perorangan


adalah UKM (Usaha Kecil dan Menengah), misalnya di bidang kuliner,
bengkel, laundry, salon kecantikan maupun ritel.
Persekutuan Firma

Firma adalah bentuk badan usaha yang didirikan oleh beberapa orang
dengan menggunakan nama bersama atau satu nama digunakan bersama.
Dalam firma semua anggota bertanggung jawab sepenuhnya baik sendiri-
sendiri maupun bersama terhadap utang-utang perusahaan kepada pihak
lain. Bila perusahaan mengalami kerugian akan ditanggung bersama, kalau
perlu dengan seluruh kekayaan pribadi mereka.

Firma harus didirikan dengan akta otentik yang dibuat di muka notaris.
Akta Pendirian Firma harus didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Firma yang
bersangkutan. Setelah itu akta pendirian harus diumumkan dalam Berita
Negara atau Tambahan Berita Negara. Tetapi karena Firma bukan
merupakan badan hukum, maka akta pendirian Firma tidak memerlukan
pengesahan dari Departemen Kehakiman RI. Pendirian, pengaturan dan
pembubaran Firma diatur di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
(KUHD).

Firma bukan merupakan badan usaha yang berbadan hukum karena :

Tidak ada pemisahan harta kekayaan antara persekutuan dan pribadi

sekutu-sekutu, setiap sekutu bertanggung jawab secara pribadi untuk

keseluruhan.
Tidak ada keharusan pengesahan akta pendirian oleh Menteri Kehakiman
dan HAM

Firma berakhir apabila jangka waktu yang ditetapkan dalam anggaran dasar
telah berakhir. Selain itu, menurut Pasal 26 dan Pasal 31 KUHD Firma juga
dapat bubar sebelum berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam
anggaran dasar akibat pengunduran diri atau pemberhentian sekutu.

Ciri-ciri Firma

Semua anggota pendiri firma aktif dalam menjalankan bisnis


Tanggung jawab tak terbatas atas segala resiko yang terjadi
Akan berakhir jika salah satu anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia
Dengan ciri-ciri di atas, firma tentu juga memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan.

Ada baiknya, sebelum menentukan apakah kamu mau membangun suatu firma—
misalnya dengan beberapa rekan—kamu mengetahui kelebihan dan kekurangan
berikut:

Kelebihan

Kelebihan yang dimiliki oleh firma diantaranya adalah:

Hanya perlu kesepakatan semua pihak yang akan mendirikan firma, tanpa persyaratan
lain
Tidak membutuhkan akta formal, hanya akta di bawah tanda tangan
Modal lebih cepat cair
Lebih mudah berkembang

Kekurangan

Sedangkan kekurangannya adalah:


Punya tanggung jawab yang tak terbatas apabila ada resiko
Bisa mengancam kelangsungan hidup perusahaan bila salah satu pendiri meninggal dunia
atau mengundurkan diri
Sulit dalam peralihan pimpinan dan sering terjadi konflik internal
Kesulitan menghimpun dana besar serta mengikuti tender dalam jumlah tertentu
Beberapa contoh perusahaan yang tergolong firma antara lain perusahaan sepatu
dan sportswear, seperti Nike dan Converse, firma hukum, firma akutansi dan
konsultan bisnis.
Tidak jarang juga beberapa pengusaha membuat kesepakatan kongsi dalam
membentuk firma untuk memperluas usahanya.
Perseroan Komanditer (Commanditer Vennootschap / CV)

Perseroan Komanditer (CV) adalah adalah persekutuan yang didirikan


oleh beberapa orang (sekutu) yang menyerahkan dan mempercayakan
uangnya untuk dipakai dalam persekutuan. Para anggota persekutuan
menyerahkan uangnya sebagai modal perseroan dengan jumlah yang tidak
perlu sama sebagai tanda keikutsertaan di dalam persekutuan.

Berakhirnya CV, diatur dalam Pasal 31 KUHD yaitu:

● Berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar (Akta

Pendirian).

● CV berakhir sebelum jangka waktu yang ditetapkan, akibat pengunduran


diri atau pemberhentian sekutu.

● Akibat perubahan anggaran dasar (akta pendirian) di mana perubahan

anggaran dasar ini mempengaruhi kepentingan pihak ketiga terhadap CV.

Ciri–ciri CV

Berikut adalah ciri-ciri dari CV:

Didirikan oleh minimal 2 orang (satu orang sebagai sekutu aktif,  satu lagi sebagai sekutu
pasif)

Seorang sekutu aktif akan bertindak mengurus kegiatan usaha dan bertanggung jawab
penuh atas segala resiko

Sekutu pasif hanya bertanggung jawab sebesar modal yang ia setorkan ke dalam
perusahaan

Kelebihan
Untuk kelebihan yang dimiliki oleh CV adalah:

Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, sehingga memudahkan perusahaan ikut dalam


berbagai kegiatan

CV mudah memperloleh modal karena pihak perbankan mempercayainya

Lebih mudah berkembang karena dipegang orang yang ahli dan dipercaya

CV lebih fleksibel

Pembagian keuntungan diberikan pada sekutu Komanditer dan tidak kena pajak
penghasilan

Kekurangan

Sedangkan kekurangannya adalah:

Pendiriannya lebih rumit, karena melalui akta notaris dan didaftarkan ke Departmen
Kehakiman

Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau beberapa proyek
besar

Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan Terbatas (PT), dulu disebut juga Naamloze Vennootschhap


(NV), adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki
modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak
saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang
dapat diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan
tanpa perlu membubarkan perusahaan.
Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya modal
perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah
dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan
sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi
bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab
yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang
perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut
tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan
mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut dibagikan sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan memperoleh bagian
keuntungan yang disebut dividen yang besarnya tergantung pada besar-
kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas.

Selain berasal dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi.
Keuntungan yang diperoleh para pemilik obligasi adalah mereka
mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan untung atau ruginya
perseroan terbatas tersebut.

Ciri–ciri PT

Berikut adalah beberapa ciri-ciri Perseroan Terbatas:

Kewajiban terhadap pihak luar hanya terbatas pada modal yang disetorkan

Mudah dalam peralihan kepemimpinan

Usia perusahaan tidak terbatas

Mampu untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar

Bebas untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis

Mudah mencari karyawan


Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki saham

Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Dividen

Kelebihan PT

Mudah dalam peralihan kepemimpinan

Mudah memperoleh tambahan modal

Kelangsungan perusahaan sebagai badan usaha lebih terjamin

Lebih efisien dalam manajemen pengolahan sumber-sumber modal

Kekurangan PT

Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden

Pendiriannya memerlukan akta notaris dan ijin khusus usaha tertentu

Biaya pembentukan PT relatif tinggi

Terlalu terbuka dalam pelaporan kepada pemegang saham

Biasanya perusahaan-perusahaan besar yang kita ketahui dapat dikategorikan sebagai


Perseroan Terbatas. Beberapa contoh mudah yang dapat disebut adalah PT. Djarum,
PT. Indofood Tbk., PT. Unilever Indonesia Tbk. dan PT. Astra International Tbk. 

Koperasi

Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh


orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan
berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas
kekeluargaan. Menurut UU no. 25 tahun 1992, Koperasi adalah badan usaha
yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang
melandaskan kegiatannya pada prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Status badan
hukum koperasi diperoleh setelah memperoleh pengesahan dari pemerintah
(MenteriKoperasi).

Modal Koperasi terdiri dari :

● Modal sendiri dapat berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib,


sumbangan

suka rela, hibah dan dana cadangan Sisa Hasil Usaha.

● Modal Pinjaman dapat berasal dari anggota, koperasi lainnya dan atau

anggotanya, bank, penerbitan obligasi atau surat utang lainnya, sumber


lain yang sah.

Tujuan koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pada


khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,
adil, makmur dan berlandaskan Pancasila dan UUD’45.

Ciri–ciri yang harus dimiliki

Koperasi adalah perkumpulan orang–orang

Penggabungan orang–orang berdasarkan kesukarelaan

Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai

Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan

Anggota koperasi menerima manfaat dan resikonya secara seimbang


Dengan ciri-ciri tersebut di atas, sudah pasti koperasi pun memiliki kelebihan dan
kekurangannya sendiri.

Dengan asas kekeluargaan sebagai landasannya, Koperasi memiliki kelebihan dan


kekurangan yang terbilang unik dibanding badan-badan usaha lain.

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh Koperasi:

Kelebihan

Koperasi memiliki kelebihan seperti pada poin di bawah ini:

Sisa hasil usaha yang dihasilkan oleh koperasi akan dibagi kepada anggota

Anggota koperasi berperan jadi konsumen dan produsen sekaligus

Keanggotaan koperasi tidak terjadi secara terpaksa, melainkan keinginan masing-masing


pihak untuk memperbaiki hidupnya

Mengutamakan kepentingan anggota

Kekurangan

Sedangkan kekurangannya adalah:

Modal terbatas

Daya saing lemah

Tidak semua anggota memiliki kesadaran berkoperasi

Sumber daya manusia terkadang kurang


Koperasi sendiri sebetulnya masih dibagi-bagi lagi, berdasarkan jenis usaha, status
anggota, tingkatan dan fungsinya.

Kamu mungkin sangat familier dengan keberadaan koperasi di sekolahmu dulu. Itu
pun termasuk salah satu contoh koperasi yang ada di Indonesia.

Yayasan

Yayasan (Inggris: foundation) adalah suatu badan hukum yang


mempunyai maksud dan tujuan bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan,
didirikan dengan memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam
undang-undang. Di Indonesia, yayasan diatur dalam Undang-Undang Nomor
28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun
2001 tentang Yayasan. Rapat paripurna DPR pada tanggal 7 September 2004
menyetujui undang-undang ini, dan Presiden RI Megawati Soekarnoputri
mengesahkannya pada tanggal 6 Oktober 2004.

Pendirian yayasan dilakukan dengan akta notaris dan mempunyai status


badan hukum setelah akta pendirian memperoleh pengesahan dari Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia atau pejabat yang ditunjuk. Permohonan
pendirian yayasan dapat diajukan kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia yang wilayah kerjanya meliputi tempat
kedudukan yayasan. Yayasan yang telah memperoleh pengesahan diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Yayasan mempunyai organ yang terdiri atas Pembina, Pengurus, dan
Pengawas. Pengelolaan kekayaan dan pelaksanaan kegiatan yayasan
dilakukan sepenuhnya oleh Pengurus. Pengurus wajib membuat laporan
tahunan yang disampaikan kepada Pembina mengenai keadaan keuangan dan
perkembangan kegiatan yayasan. Pengawas bertugas melakukan pengawasan
serta memberi nasihat kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan yayasan.

Yayasan yang kekayaannya berasal dari negara, bantuan luar negeri atau
pihak lain, atau memiliki kekayaan dalam jumlah yang ditentukan dalam
undang-undang, kekayaannya wajib diaudit oleh akuntan publik dan laporan
tahunannya wajib diumumkan dalam surat kabar berbahasa Indonesia.

Ciri–ciri Yayasan

Dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Didirikan dengan akta notaris

Dibentuk dengan memisahkan kekayaan pribadi pendiri untuk tujuan nirlaba, religi,
sosial dan kemanusiaan

Tidak memilik anggota dan tidak dimiliki siapapun, namun memiliki pengurus atau organ
untuk merealisasikan tujuan Yayasan

Dapat dibubarkan oleh pengadilan dalam kondisi pertentangan tujuan yayasan dengan
hukum, likuidasi dan pailit

Yayasan juga memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. Adapula kelebihan


yayasan adalah merupakan lembaga nirlaba yang rela membantu masyarakat.

Keberadaan yayasan kerap kali membantu terciptanya keseimbangan sosial dalam


masyarakat. Di sisi lain, yayasan memiliki kekurangan, yakni terbatasnya dana. Hal
ini tentu bisa menghambat kegiatan usaha yang dilakukan olehnya.
Di Indonesia terdapat berbagai macam yayasan yang tersebar. Beberapa contohnya
adalah Insan Muda Mulia, Obor Berkat Indonesia (OBI), Putera Sampoerna
Foundation dan Indonesia Mengajar.

Yayasan-yayasan ini biasa bergerak di bidang sosial, edukasi dan religi untuk
membentuk keseimbangan sosial di masyarakat Indonesia.

2.2.2 BUMN

Badan usaha milik negara (disingkat BUMN) atau perusahaan milik


negara merujuk kepada perusahaan atau badan usaha yang dimiliki
pemerintah sebuah negara.

Meskipun begitu, karyawan yang bekerja di BUMN tidak disebut sebagai


pegawai negeri, melainkan karyawan BUMN. Bentuk badan usaha ini
pun dibagi lagi menjadi 3 bentuk, yakni:

Perusahaan Jawatan (Perjan)

Perjan adalah salah satu bentuk badan usaha yang seluruh modalnya
dimiliki oleh pemerintah. Bentuk BUMN ini memiliki fokus untuk
memberi pelayanan kepada masyarakat. Namun karena fokus tersebut,
Perjan tidak mendapat pemasukan untuk menanggulangi kebutuhan
operasionalnya.
Oleh sebab itu, bentuk BUMN ini sudah tidak diterapkan lagi. Salah satu
contoh Perjan adalah PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api), yang kini
berubah menjadi PT. KAI.

Perusahaan Umum (Perum)

Perum dapat juga disebut sebagai evolusi dari Perjan. Sebetulnya Perum
dan Perjan tidak jauh berbeda, hanya saja Perum berorientasi pada laba
atau mencari keuntungan. Perum dikelola oleh negara, dan karyawannya
berstatus sebagai pegawai negeri. Sayangnya, meskipun sudah berganti
orientasi kepada laba, Perum tetap saja merugi. Negara pun memutuskan
untuk menjualnya ke publik dan mengubahnya menjadi Persero.

Contoh dari Perum yang telah berubah menjadi Persero, diantaranya adalah:

Perum Asabri yang kini menjadi PT Asabri,

Perum Pegadaian yang kini menjadi PT Pegadaian,

Perum Telekomunikasi (Perumtel) yang kini menjadi PT Telkom Indonesia Tbk.

Perusahaan Milik Perseorangan (Persero)

Persero pun merupakan salah satu bentuk badan usaha yang dikelola oleh
negara. Tujuan BUMN ini adalah melayani masyarakat sekaligus mencari
keuntungan, dengan harapan Persero tidak akan mengalami kerugian.

Bisa dibilang Persero adalah damage control dari Perjan dan Perum
sebelumnya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri dari Persero:

Ciri-Ciri Persero :
Bersifat komersial, karena bertujuan mencari laba

Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang


dipisahkan dalam bentuk saham

Dipimpin oleh direksi

Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta

Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)

Tidak memperoleh fasilitas Negara


2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi/lingkungan bisnis

 Dalam berbisnis pasti ada faktor - faktor yang akan mempengaruhi usaha atau bisnis
tersebut. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi bisnis dalam faktor
lingkungan.

 Pengertian Lingkungan Bisnis


          Lingkungan bisnis adalah faktor - faktor yang dapat mempengaruhi secara
langsung maupun tidak langsung terhadap manajemen organisasi atau aktifitas usaha.
Berdasarkan tingkat pengaruh pada perusahaan maka lingkungan bisnis dibedakan
menjadi 2 yaitu, Lingkungan Internal dan Lingkungan Eksternal.

1. Lingkungan Internal
          Lingkungan internal adalah faktor - faktor yang berada dalam kegiatan
produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi. Lingkungan internal ini
biasanya digunakan untuk menentukan kekuatan dan mengetahui kelemahan
perusahaan.
           Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam lingkungan internal, sebagai
berikut :

 Tenaga Kerja
 Modal
 Bahan Baku
 Perlengkapan Produksi
 Manajemen
 Pemegang saham
 
    2. Lingkungan Eksternal

         Lingkunagn eksternal adalah faktor - faktor yang berpengaruh tidak langsung


terhadap kegiatan di perusahaan. Lingkungan eksternal meliputi variabel - variabel
diluar organisasi yang berupa tekanan umum dan tren yang berada di lingkungan
sosial. Lingkungan eksternal dibedakan menjadi 2 yaitu, Lingkungan Khusus
( Mikro ) dan Lingkungan Umum ( Makro ).
 Lingkungan Khusus ( Mikro )
          Lingkungan khusus merupakan bagian dari lingkungan yang langsung relevan
bagi perusahaan dalam mencapai sebuah tujuan dan merupakan sesuatu yang khas
setiap perusahaan dan bersifat berubah sesuai dengan kondisinya.

 Konsumen atau pelanggan merupakan kelompok potensial yang mengonsumsi


output atau barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan atau organisasi bisnis dan
juga lembaga pemerintahan maupun organisasi nonprofit lainnya.
 Pemasok, perusahaan atau individu yang menyediakan faktor-faktor produksi
yang dibutuhkan perusahaan untuk memproduksi produk atau jasanya. Pasokan
meliputi penyediaan bahan baku/material, peralatan, input keuangan dan tenaga
kerja.
 Pesaing, meliputi semua tawaran pesaing yang nyata maupun potensial serta
substitusi yang dipertimbangkan oleh pembeli. Biasanya setiap perusahaan
mempunyai satu atau lebih pesaing. Perusahaan perlu lebih memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen melalui penawaran produk dan jasa yang
lebih baik dari pesaing.
 Kreditor, Perusahaan perlu memperhatikan kreditor atau kelompok
kepentingan tertentu yang mempengaruhi kegiatan organisasi secara financial.

          Yang termasuk dalam lingkungan khusus adalah :


            
                          1. Pelanggan
                          2. Pemasok
                          3. Perantara
                          4. Pesaing
                          5. Pembuat Peraturan
                          6. Serikat Pekerja

 Lingkungan Umum ( Makro )


         Lingkungan umum mencakup kondisi yang mungkin dapat mempengaruhi dan
berdampak pada perusahaan secara tidak langsung. Lingkungan bersifat jauh lebih
luas dan lebih besar dibandingkan dengan lingkungan khusus ( mikro ). Yang
termasuk dalam lingkungan umum yaitu, Lingkungan Ekonomi, Lingkungan
Terknologi, Lingkungan Hukum Politik, Lingkungan Sosial
Budaya dan demografi, serta Lingkungan Alam dan Lingkungan Global.

1. Kondisi Ekonomi
Tingkat inflasi, masalah pengangguran, tingkat pertumbuhan pendapatan
nasional, keadaan neraca pembayaran, kondisi pasar saham serta fluktuasi kurs
valuta asing dan suku bunga, secara umum adalah beberapa faktor ekonomi yang
mempengaruhi praktik manajemen dalam aktivitas bisnis.
2. Kondisi Politik dan Hukum
Terdapatnya kestabilan politik dan kebijakan pemerintah yang sesuai dapat
menciptakan suasana kondusif untuk mengembangkan aktivitas organisasi bisnis
di berbagai bidang.
3. Kondisi Sosial Budaya
Para manajer perlu memperhatikan adanya perubahan sosial budaya masyarakat
khususnya pola dan tren pasar yang dituju. Manajer perlu menyesuaikan strategi
bisnis terutama pemasarannya dengan kondisi nilai-nilai sosial, kebiasaan, dan
selera konsumen. Sebagai contoh saat ini tren nilai dan selera masyarakat
perkotaan adalah kembali ke alam sehingga perusahaan perlu menyesuaikan
strategi pemasarannya, misalnya dengan membuat produk yang alami tanpa
bahan pengawet.
4. Kondisi Demografi
Kondisi demografi mencakup kebiasaan yang berlaku dalam karakteristik fisik
dari populasi, seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, lokasi geografis,
pendapatan, konsumsi keluarga.
5. Teknologi
Teknologi merupakan salah satu faktor lingkungan umum yang paling dramatis
atau paling cepat mengalami perubahan. Teknologi pun menjadi salah satu faktor
yang mempengaruhi keputusan manajer terutama dalam hal pengembangan
produk. Sebagai contoh, saat ini dinamika industry ponsel sedang berkembang
pesat, kita selalu mendapat informasi adanya tawaran produk ponsel dengan
berbagai fitur dan manfaat baru dalam waktu yang sangat cepat. Hal ini karena
terkait dengan perkembangan teknologi yang terjadi. Dahulu kita hanya mengenal
ponsel digunakan untuk menelepon saja, namun dalam waktu beberapa tahun
belakangan ini dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, kita sudah
dapat menemukan ponsel dengan tambahan fitur kamera, video kamera atau
bahkan komputer.
6. Globalisasi
Globalisasi adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi organisasi bisnis.
Manajer dari perusahaan besar maupun kecil yang ada di dalam negeri semakin
ditantang dengan meningkatnya jumlah pesaing sebagai dampak dari adanya
pasar global yang merupakan bagian dari lingkungan eksternal.

         Itulah beberapa pembahasan tentang faktor - faktor yang mempengaruhi


lingkungan bisnis pada perusahaan atau organisasi. Sehingga perusahaan bisa
memperhatikan perubahan lingkungan yang ada agar kedepannya perusahaan bisa
selalu terus maju.
http://ahmadrizkaupb.blogspot.com/2016/10/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi_18.html

https://jojonomic.com/blog/badan-usaha/

http://tugaskardiupb.blogspot.com/2015/08/organisasi-bisnis.html

http://budipratiko9.blogspot.com/2013/10/organisasi-bisnis.html

http://ameliarzk.blogspot.com/2014/11/organisasi-bisnis.html

http://sucimelatisukma.blogspot.com/2017/08/makalah-pengorganisasian-
perusahaan.html

http://mitzuchi.blogspot.com/2016/04/makalah-organisasi-bisnis-islam.html

https://saidhamzali.wordpress.com/manajemen/lingkungan-yang-
mempengaruhi-sebuah-bisnis/

Anda mungkin juga menyukai