Anda di halaman 1dari 22

MATERI UJIAN KOMPRENSIF

A.1 PENGETAHUAN DASAR ISLAM

1.Menyebutkan Rukun Iman dan Islam

Rukun iman

Rukun iman ada 6 :

Beriman kepada Allah.

 Beriman kepada malaikat-malaikat Allah.


 Beriman kepada kitab-kitab Allah.
 Beriman kepada rasul-rasul Allah.
 Beriman kepada hari akhir.
 Beriman kepada takdir bahwa baik dan buruk itu dari Allah SWT.

Rukun Islam

Rukun Islam Ada 5 :

1. Mengucap Dua Kalimat Syahadat. Dua kalimat syahadat diucapkan oleh


seorang muslim sebagai bukti keyakinannya dalam memeluk agama Islam dan
ikhlas dalam menjalani syariat yang diwajibkan. ...
2. Salat
3. Puasa
4. Zakat
5. Haji

2.Pemahasan islam,iman,dan ihsan

a.islam

Islam adalah agama yang diturunkan Allah Swt kepada Nabi Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam sebagai nabi dan rasul terakhir untuk menjadi pedoman
hidup seluruh manusia hingga akhir zaman.

b.iman
iman adalah percaya atau membenarkan. Menurut istilah, iman adalah
kepercayaan yang diyakini kebenarannya dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan
diamalkan dengan perbuatan.

c.ihsan

ihsan yaitu 'Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya,


dan jika engkau tidak mampu melihat-Nya, Allah akan melihatmu.

3.Makna kalimat syahadah

Makna yang dikandung dalam bacaan dua kalimat syahadat adalah menafikan
ketuhanan dari siapa pun dan apa pun yang selain Allah SWT. Artinya: "Aku bersaksi
bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad
adalah utusan Allah."

4.Ma’na Ibadah

Menurut bahasa ibadah adalah merendahkan diri, ketundukan dan kepatuhan


akan aturan-aturan agama. Sedangkan menurut istilah syar'i“Ibadah adalah suatu
istilah yang mencakup segala sesuatu yang dicintai Allah dan diridhai-Nya', baik
berupa perkataan maupun perbuatan, yang tersembunyi (batin) maupun yang tampak
(lahir).

5.Pemahaman syirik /Musyrik

Musyrik merupakan kebalikan atau lawan dari tauhid. Musyrik dapat diartikan
sebagai perbuatan menyekutukan Allah SWT dengan segala hal. Orang yang
menyamakan Allah SWT dengan selain Allah dalam hal-hal yang berkaitan dengan
kekhususan Allah disebut musyrik.

Syirik secara istilah adalah anggapan atau iktikad menyekutukan Allah SWT
dengan yang lain, seakan-akan ada yang Maha Kuasa di samping Allah SWT.

6.Pemahaman tentang kelurga Rasulullah

'Alimu Awladakum Mahabbata Ahli Baitin Nabiy dijelaskan bahwa yang


tergolong ahlul-bait adalah Sayyidatuna Fathimah, Sayyidina Ali, Sayyidina Hasan
dan Sayyinina Husain radhiyallahu 'anhum. Begitu pula istri-istri Nabi merupakan
keluarga Nabi berdasarkan keumuman ayat Al-Qur'an, serta manthuq (arti tersurat)
hadits yang menerangkan tentang anjuran membaca shalawat kepada Nabi, istri dan
keluarga beliau. Yakni firman Allah SWT “Nabi itu lebih utama bagi orang mukmin
daripada diri mereka sendiri. Dan Istri-istri Nabi adalah ibu mereka.

Nama- nama keluarga inti Rasulullah

 Sayyidah Aminah,
 Tsuwaibah al-Aslamiyah (budak perempuan Abu Lahab, paman Nabi SAW),
 Khaulah binti Nundzir.
 Ummu Aiman,
 seorang wanita lain dari Bani Sa'diyah.
 Halimah binti Abu Zuaib As-Sa'diah (lebih dikenali Halimah As-Sa'diah.
Suaminya bernama Abu Kabsyah).

7.Sifat-Sifat Rasulullah

 As-Shidiq. Sifat wajib bagi rasul yang pertama adalah As-Shidiq, yang artinya
selalu benar dan jujur. ...
 2. Al-Amanah. Al-Amanah merupakan sifat wajib bagi rasul lainnya. ...
 3. At-Tabligh. At-Tabligh artinya adalah menyampaikan. ...
 4. Al-Fathonah. Al-Fathonah berarti memiliki kecerdasan yang tinggi.

8. pemahaman iman terhadap kehidupan setelah kematian

Adapun fase-fase yang dimaksud adalah:

1.Alam barzah

2.Hari kebangkitan

3.Penggiringan ke padang mahsyar

4. Penimbangan amal baik dan buruk

5. Hari perhitungan amal

6. Melintasi jembatan yang lurus

7. Surga / Neraka
9.Pemahaman surga dan neraka

Bagi al-Ghazali surga dan neraka adalah tempat manusia di kehidupan akhirat.
Surga baginya tempat yang penuh kesenangan sedangkan neraka tempat penuh
siksaan dan kesengsaraan. Islam merupakan agama yang mengajarkan kepada
pengikutnya keyakinan akan adanya kehidupan akhirat, kehidupan setelah kematian.

10.Pemahaman tentang qodha dan qodhar

Qada dapat dipahami sebagai putusan Allah pada azali atau mengenai suatu
hal yang akan menjadi apa kelak. Sedangkan qadar merupakan realisasi Allah atas
qadha terhadap diri manusia sesuai kehendak-Nya.

Dengan bgeitu dapat dipahami, bahwa qada merupakan suatu kehendak Allah
yang akan terjadi kelak kemudian hari. Sementara qadar merupakan bentuk realisasi
atau bentuk nyata dari kehendak yang telah ditetapkan Allah sebelumnya.

11.Akhlak Terpujii dan Akhlak tercela dalam islam

a. Akhlak Mahmudah (Terpuji)

Akhlak mahmudah adalah sifat dan tabiat mulia yang dianjurkan


pengerjaannya dalam Islam. Saking pentingnya akhlak terpuji ini, sampai-sampai
dijadikan sebagai tolok ukur keimanan seorang muslim, sebagaimana tergambar
dalam sabda Nabi Muhammad SAW: “Orang mukmin yang paling sempurna
keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya,” (H.R. Tirmidzi). Contoh-contoh
akhlak mahmudah adalah ikhlas, sabar, syukur, khauf (takut kemurkaan Allah SWT),
mengharapkan keridaan Allah SWT, jujur, adil, amanah, tawadhu (merendahkan diri
sesama muslim), bersyukur, dan lain sebagainya.

b. Akhlak Mazmumah (Tercela)

Ahlak mazmumah adalah sifat dan tabiat tercela yang mesti dihindari seorang
muslim. Saking buruknya akhlak mazmumah ini, sampai-sampai Rasulullah SAW
menjadikannya doa yang Artinya "Diriwayatkan dari Qutbah bin Malik RA yang
mendengar Rasulullah SAW berdoa: 'Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari akhlak,
perbuatan, dan hawa nafsu tercela'," (H.R. At-Tirmidzi). Contoh-contoh akhlak
mazmumah adalah riya, tergesa-gesa, dengki (hasad), sombong, narsistik (ujub),
bakhil, buruk sangka, tamak, pemarah, dan lainsebagainya.

A.2 PENGETAHUAN TENTANG THOHAROH DAN IBADAH

1.Katagori najis dan cara mensucikannya

a. Najis Mukhaffafah

Adapun macam-macam najis yang pertama yaitu najis mukhaffafah. Najis ini
dikategorikan sebagai najis ringan. Contohnya yaitu air kencing bayi yang belum
memasuki usia 2 tahun juga belum mengkonsumsi makanan apapun selain air susu
ibunya.

Cara membersihkannya adalah cukup dengan menggunakan air bersih saja.


Hal ini sudah diungkapkan oleh Rasulullah dalam sabdanya:Rasulullah SAW
bersabda, “Barang yang terkena air kencing anak perempuan harus dicuci, sedangkan
bila terkena air kencing laki-laki cukup dengan memercikan air padanya.” (HR Abu
Dawud dan Nasa’i).

b.Najis Mutawassitah

Najis ini adalah kategori sedang yang merupakan pertengahan antara najis
ringan dan berat. Contoh dari najis ini antara lain kotoran manusia, madzi (cairan
bening yang keluar dari kemaluan dan tidak disertai oleh tekanan syahwat yang
sangat kuat), darah haid, air wadi (cairan putih yang keruh dan kental dimana
keluarnya usai buang air kecil), darah yang keluarnya dalam jumlah banyak, arak
(minuman keras), muntah, kotoran hewan yang diharamkan, bangkai hewan (kecuali
ikan dan belalang).

Cara membersihkannya untuk darah haid ini telah diriwayatkan dalam hadits
oleh Asma’ radhiyallahu anha.Seorang perempuan datang menemui Nabi SAW
berkata, ‘Pakaian salah seorang dari kami terkena darah haid, apa yang harus ia
lakukan?’ Beliau menjawab, ‘Keriklah darah itu terlebih dahulu, kemudian bilaslah
dengan air, kemudian cucilah ia. Setelah itu engkau boleh memakainya untuk shalat."
(HR. Bukhari dan Muslim).

c. Najis Mughallazah

Ini adalah najis dengan kategori berat. Contohnya yaitu air liur anjing,
menyentuh babi. Apabila Anda terkena najis tersebut, maka harus dibersihkan dengan
cara yang tidak mudah seperti najis sebelumnya.

Caranya yaitu bisa mensucikan diri dari najis ini dengan membasuh tubuh
yang terkena dengan air sebanyak 7 kali dan salah satunya pun harus dicampurkan
dengan debu. Cara ini merujuk pada hadits berikut ini."Nabi SAW bersabda, 'Sucinya
bejana salah seorang di antara kalian ketika anjing menjilat dalam bejana tersebut,
hendaklah mencucinya sebanyak 7 kali dan yang pertama dengan menggunakan
tanah'." (HR. Muslim).Akan tetapi, sebelum membasuhnya dengan air, maka harus
dihilangkan terlebih  dahulu warna, bau, dan rasa dari najis tersebut.

2.Adab Istinjak dan buang Air

 Disunnahkan mendahulukan kaki kiri jika mau masuk kamar mandi sambil
membaca, “Dengan nama Allah, ya Allah aku meminta perlindungan
kepadamu dari setan laki-laki maupun setan perempuan.”
 Mendahulukan kaki kanannya kalau keluar dari kamar mandi, sambil
membaca, “Aku mohon ampunan-Mu.”
 Ketika buang air besar ataupun buang air kecil diwajibkan menutupi aurat
dengan sesuatu supaya tidak terlihat oleh orang lain. 
 Dilarang buang air besar dan kecil di tempat yang dapat mengganggu orang
lain. 
 Yang harus dilakukan ketika buang air kecil di daratan adalah tidak
membuangnya di lubang, sebab bisa jadi ada hewan di dalamnya yang dapat
mengganggunya atau ia terganggu dengan buang air itu.
 Hendaknya tidak menghadap atau membelakangi kiblat ketika buang air.
Tetapi kalau di daratan dan tidak ada dinding penghalang, maka hukumnya
menjadi wajib. Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad , “Kalau kalian mau
buang air, janganlah menghadap kiblat dan jangan pula membelakangi kiblat,
baik buang air kecil atau buang air besar.” (HR. Al-Bukhari, no. 386, dan
Muslim, no. 264) 
 Harus berhati-hati agar baju dan badannya tidak terciprat najis. Jika terkena
najis, maka dia harus mencucinya. 

3.Kedudukan Sholat dalam Kehidupan

a. Shalat merupakan tiang agama

Tiang ini diibaratkan sebagai fondasi dasar dalam sebuah bangunan. Jika
fondasi tersebut rusak, hancurlah bangunan tersebut. Begitupun dengan shalat, jika
ditunaikan dengan khusyu dan istiqomah, keimanan seorang Muslim akan selalu
kokoh dan kuat.
Dalam hadits Mu’adz disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Pokok dari segala bentuk ibadah adalah Islam; tiangnya adalah shalat; dan
amalannya yang paling tinggi adalah jihad.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan
Ahmad).
b. Shalat merupakan amal ibadah yang dihisab pertama kali
Amal ibadah yang akan dihisab pertama kali di hari kiamat adalah shalat.
Karenanya, shalat pun menjadi tolak ukur bagi amal ibadah lainnya. Jika ibadah ini
menghasilkan timbangan yang buruk, amalan lain juga akan buruk dan sebaliknya.
Dalam hadits Anas RA dari Nabi SAW, beliau bersabda: "Amal seorang hamba yang
pertama kali akan dihisab kelak pada hari Kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya
baik, maka seluruh amal yang lainnya akan baik pula; dan jika shalatnya jelek, maka
seluruh amalnya yang lain akan jelek pula." (HR. Abu Hurairah).
c. Shalat merupakan syariat Islam yang terakhir lenyap

Syariat Islam merupakan aturan yang berlaku dalam ajaran Islam untuk mengatur
seluruh sendi kehidupan manusia. Menjelang hari kiamat, seluruh syariat Islam akan
Allah SWT hilangkan satu demi satu. Dan shalat akan menjadi syariat Islam terakhir
yang dihilangkan oleh Allah SWT. alam riwayat Abu Umamah yang marfu’
disebutkan: “Syari'at Islam akan lenyap satu demi satu. Setiap kali suatu syari'at
Islam lenyap, maka manusia akan berpedoman pada aturan yang menggantikannya.
Syari'at Islam yang pertama kali akan lenyap adalah hukum, sedang yang terakhir
kali lenyap adalah shalat.” (HR. Ahmad).

d. Allah berikan pujian kepada mereka yang mendirikan shalat


Allah SWT sangat senang dengan hamba yang selalu mendirikan shalat,
apalagi kepada mereka yang juga memerintahkan keluarganya untuk melaksanakan
ibadah ini. Karenanya, Allah SWT pun akan memberikan pujian kepada umat yang
mendirikan shalat.Alquran menegaskan yang artinya: “Dan ceritakanlah (hai
Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al-Qur’an.
Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul
dan nabi. Dan ia menyuruh ahlinya untuk mengerjakan salat dan menunaikan zakat;
dan ia adalah seorang yang diridai di sisi Tuhannya.” (QS. Maryam: 54-55).

e. Termasuk ke dalam rukun Islam


Seperti yang sudah diterangkan sebelumnya bahwa shalat adalah rukun Islam
kedua setelah kalimat syahadat. Maka dari itu, penting bagi umat Islam untuk selalu
menunaikan ibadah shalat.

4.ma’na sholat
Secara bahasa shalat berasal dari bahasa Arab yang artinya doa. Sedangkan,
menurut istilah, shalat adalah serangkaian kegiatan ibadah khusus atau tertentu yang
dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.

5.Syarat,Rukun dan Sunnah Sholat

•Syarat-Syarat Wajib sholat


a.beragama islam
b.baligh
c.berakal
d.suci dari haid dan nifas
e.Telah Mendengar ajakan dakwah islam

• Syarat sah Sholat


a.Suci dari Hadats kecil dan Hadast Besar
b.suci seluruh anggota badan,pakaian dan tempat dari najis
c.menutup aurat
d.masuk waktu sholat
e.menghadap kiblat
f.mengetahui mana yang fardu dan mana yang sunnah
g.menjauhi perkara yang membatalkan sholat

•Rukun Sholat
a.Niat
b.Takbiratul Ikhram

c. Qiyam (berdiri tegak jika seseorang memiliki kemampuan untuk melakukannya)

d. Membaca Surat Al-Fatihah

e. Rukuk

f. I’tidal atau bangkit dari rukuk

g. Sujud

h. Duduk di antara dua sujud

i. Duduk sambil membaca tasyahud terakhir

j. Tasyahud terakhir

k. As-Salatu Ibrahimiya setelah tasyahud

l. Tasleem (salam)

• Sunnah Sholat

a. Mengangkat kedua belah tangan saat takbiratul ihram, saat akan rukuk, dan saat
berdiri dari rukuk.

b. Meletakkan telapak tangan kanan di atas pergelangan tangan kiri saat bersedekap.

c. Membaca doa iftitah setelah takbiratul ihram.

d. Membaca ta'awudz (A'uudzu billaahi minasy-syaithaanir-rajiim) saat akan


membaca fatihah.

e. Membaca 'aamiin' sesudah bacaan Al fatihah.

f. Membaca surah Al Quran pada rakaat pertama dan kedua setelah bacaan Al fatihah.

g. Mengeraskan bacaan Al fatihah dan surah pada rakaat pertama dan kedua ketika
sholat maghrib, isya, dan subuh selain makmum.
h. Membaca takbir ketika gerakan naik turun (rukuk, sujud, bangun dari sujud)

i. Membaca tasbih ketika rukuk dan sujud.

j. Membaca "Sami'allaahu liman hamidah" saat bangkit dari rukuk dan "Rabbanaa
lakal-hamdu... dst" saat i'tidal.

k. Meletakkan telapak tangan di atas paha ketika duduk tasyahud awal dan akhir
dengan tangan kiri membentang dan tangan kanan menggenggam kecuali telunjuk.

l. Duduk iftirasy dalam semua gerakan duduk dalam sholat kecuali saat tasyahud
akhir.

m. Duduk tawarruk (bersimpuh) saat tasyahud akhir.

n. Membaca salam yang kedua.

o. Memalingkan muka ke kanan saat salam pertama dan ke kiri saat salam kedua.

6.Sujud Sahwi

• Penyebab dilakukan Sujud Sahwi

a.Berlebih dalam Rakaat Salat

b. Salam Sebelum Sempurna Rakaat Salat

c.Lupa Membaca Tasyahud Pertama

•Niat Sujud Sahwi dan Bacaannya

Niat sujud sahwi seperti pada kegiatan ibadah lainnya diucapkan dalam hati
atau diniatkan dalam pikiran. Niat sujud sahwi ini boleh dilakukan sebelum salam
ataupun sesudah salam.

Setelah niat sujud sahwi dilanjutkan sujud sahwi dan membaca doa sujud
sahwi. Untuk bacaan doa sujud sahwi, sebagian besar ulama menganjurkan untuk
membaca:Subhana man la yanamu wa la yashu
Artinya: 'Maha suci Dzat yang tidak tidur dan tidak lupa

7.Sholat-sholat sunnah

1. Sholat
2. Sholat Sunnah
3. Sholat Tahiyyatul Masjid
4. Sholat Sunnah Tahajjud
5. Sholat Tarawih
6. Sholat Witir
7. Sholat Dhuha
8. Sholat Isyroq (Syuruq) ]
9. Sholat Awwabin
10. Sholat Tasbih
11. Sholat Hajat
12. Sholat Taubat
13. Sholat Istikharah Shalat istikharah adalah sholat sunnah yang dilakukan
14. Sholat Ied
15. Sholat Istisqa'
16. Sholat Gerhana

8.sholat jama’ dan qoshor

Pengertian salat jamak adalah menghimpun dua waktu salat dalam satu waktu,
sedangkan qashar adalah melakukan salat wajib dengan mengurangi atau meringkas
jumlah rakaat salat yang bersangkutan.

•Tata Cara Sholat Jamak dan Qasar

Tata cara sholat jamak dan qasar tentu tidak boleh dijadikan main-main. Semisal kita
sedang malas lalu menjamak sholat. Atau mau pergi ke mall lalu menjamak sholat.
Tentu hal itu salah. Tata cara sholat jamak dan qasar hanya boleh dilakukan oleh
seseorang yang benar-benar dalam kondisi darurat. Adapun jenis sholat jamak dan
qasar dibedakan menjadi 2 macam yakni jamak taqdim dan jamak takhir begitu juga
dengan qasar.

1. Jamak Taqdim
Jamak Taqdim yaitu meringkas atau mengerjakan 2 sholat fardhu sekaligus di waktu
sholat yang pertama, yaitu :

Sholat Dzuhur dan Ashar, dikerjakan saat waktu Dzuhur.

Sholat Maghrib dan Isya, dikerjakan saat waktu Maghrib.

2. Jamak Takhir

Jamak Takhir yaitu meringkas atau mengerjakan 2 sholat fardhu sekaligus di waktu
sholat yang terakhir, yaitu:

Sholat Dzuhur dan Ashar, dikerjakan saat waktu Ashar.

Sholat Maghrib dan Isya’, dikerjakan saat waktu Isya.

•Sholat Qasar

Berbeda dengan sholat jamak yang menggambungkan, shalat qasar artinya


meringkas. Rukhsah sholat qasar ialah meringkas 4 rakaat menjadi 2 rakaat. Contoh,
sholat dzuhur dikerjakan 2 rakaat, begitupun sholat ashar dan isya. INGAT: hanya
sholat dengan jumlah 4 rakaat yang boleh di qasar.

Maka dari itu, anda tidak diperbolehkan meng-qasar sholat subuh dan
maghrib. Berikut niat sholat qasar :

Niat sholat qashar dan jamak taqdim

Ushallii fardhazh zhuhri rak’ataini qashran majmuu’an ilaihil ‘ashru adaa’an lillaahi
ta’aalaa.

“Aku berniat sholat fardhu zhuhur 2 rakaat, qashar, dengan menjamak ashar
kepadanya, karena Allah ta’ala.”

Niat sholat qashar dan jamak ta’khir:

Ushallii fardhal ‘ashri rak’ataini qashran majmuu’an ilazh zhuhri adaa’an lillaahi
ta’aalaa.“aku berniat sholat fardhua shar 2 rakaat, qashar, dengan menjamaknya
kepada zhuhur, karena Allah ta’ala.”
9.Waktu sholat wajib dan sunnah

a.sholat wajib

Shalat Waktu
Ketika matahari telah condong (ke barat) dan bayangan
Dhuhur seseorang sama dengan tingginya, serta selama waktu shalat
Ashar belum tiba
Ashar Selama matahari belum menguning
Maghrib Selama awan merah belum menghilang
Isya Hingga tengah malam
Shubuh Semenjak terbitnya fajar hingga matahari belum terbit

b.sholat sunnah

Waktu sholat sunah rawatib dilakukan sebelum atau sesudah sholat fardu.
Sholat sunah rawatib yang dikerjakan sebelum sholat fardu disebut dengan sholat
sunah Qobliyah. Sementara itu, sholat sunah Rawatib yang dikerjakan setelah sholat
fardu disebut dengan sholat sunah Ba'diyah.

10.sholat jum’at dan ied (fitri dan adha)

a.sholat jum’at

Pengertian sholat Jumat adalah aktivitas ibadah sholat wajib yang


dilaksanakan secara berjamaah bagi laki-laki muslim setiap hari Jumat.

Syarat dan Tata Cara Sholat Jumat

Dalam melaksanakan tata cara sholat jumat, terdapat beberapa syarat yang
membuat sholat Jumat menjadi sah. Dilansir dari rumaysho.com, syarat sah sholat
Jumat yaitu:

 Adanya khutbah
 Harus dilakukan dengan berjemaah
 Mendapat izin khalayak ramai yang menyebabkan shalat Jumat masyhur atau
tersiar.
 Jemaah sholat Jumat tidak lebih dari satu di satu negeri (kampung)

b.sholat ied

1. Sholat Id dikerjakan sebanyak dua rakaat yang diawali dengan takbiratul


ihram. Kemudian membaca doa ifititah, bertakbir tujuh kali (dengan
mengangkat tangan hingga sejajar dengan pundak seperti takbiratul ihram).

2. Antara satu takbir dengan takbir lainnya terdapat jeda kira-kira bacaan satu
ayat yang disunahkan untuk membaca, “Subhanallahi wal-hamdulillahi wa
laa ilaha illallah wallahu akbar,”. Yang artinya, “Maha Suci Allah, segala
puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar,”.

3. Setelah itu, bertawudz dan membaca Al-Fatihah, digabung dengan satu


surah atau beberapa ayat.

4. Usai bangkit untuk rakaat kedua, bertakbir lima kali sebelum membaca Al-
Fatihah: di luar takbir intiqal. Antara satu takbir dengan takbir lainnya
membaca dzikir seperti di atas. Takbir tambahan ini hukumnya sunnah. Jika
lupa dan langsung saja membaca Al-Fatihah, menurut Imam Syafii sunnahnya
gugur dan sholat tetap sah.

Dasarnya adalah hadis yang sudah disebutkan riwayat An-Nasai dari Umar
yang berkata, “Shalat Idul Fitri dua rakaat dan shalat Idul Adha dua rakaat,
berdasarkan keterangan Rasulullah SAW, dan itulah yang dipakai ijmak,”.

Adapun niat sholat Id adalah sebagai berikut, “Ushalli rakataini sunnatan


li’idi-Fithri (makmuman/untuk makmum, imaman/untuk yang menjadi imam)
lillahi ta’ala,”. Yang artinya, “Aku berniat sholat sunnah Idul Fitri dua rakaat
sebagai makmum/imam karena Allah ta’ala,”.

11. Sholat jenazah

1. Membaca niat

- Niat untuk jenazah laki-laki

‫ض ِكفَايَ ِة اِ َما ًما| َمْأ ُموْ ًما ِهللِ تَ َعالَى‬ ٍ ‫ت اَرْ بَ َع تَ ْكبِ َرا‬
َ ْ‫ت فَر‬ ْ ‫صلِّى َعلَى هَ َذ‬
ِ ِّ‫اال َمي‬ َ ُ‫ا‬
Bacaan latin: Usholli 'ala hadzal mayyiti arba'a takbirotin fardho kifayatin
imaman/ma'muman lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat sholat atas jenazah ini empat kali takbir fardu kifayah,
sebagai imam/makmum hanya karena Allah Ta'ala."

- Niat untuk jenazah perempuan

‫ض ِكفَايَ ِة اِ َما ًما| َمْأ ُموْ ًما ِهللِ تَ َعالَى‬ ٍ ‫صلِّى َعلَى هَ ِذ ِه ْال َميِّتَ ِة اَرْ بَ َع تَ ْكبِ َرا‬
َ ْ‫ت فَر‬ َ ُ‫ا‬

Bacaan latin: Usholli 'ala hadzahihil mayyitati arba'a takbirotin fardho


kifayatin imaman/ma'muman lillahi ta'ala

Artinya: "Saya niat sholat atas jenazah perempuan ini empat kali takbir fardu
kifayah, sebagai imam/makmum hanya karena Allah Ta'ala."

2. Berdiri bagi yang mampu sholat jenazah

3. Melakukan takbir sebanyak empat kali termasuk takbiratul ihram

4. Membaca surat Al Fatihah setelah takbir pertama,

‫هّٰللا‬
‫َّحي ِْم‬ِ ‫بِس ِْم ِ الرَّحْ مٰ ِن الر‬
َ‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمين‬
‫َّح ِيم‬ ِ ‫الرَّحْ ٰ َم ِن الر‬
‫ِّين‬
ِ ‫ك يَوْ ِم الد‬ ِ ِ‫َمال‬
ُ‫ك نَ ْستَ ِعين‬ َ ‫ك نَ ْعبُ ُ‡د َوِإيَّا‬ َ ‫ِإيَّا‬
ْ َ
‫اِ ْه ِدنَا الص َِّراط ال ُم ْستَقِ ْي َم‬
َ‫ب َعلَ ْي ِه ْم َواَل الضَّالِّين‬ ِ ‫ص َراطَ الَّ ِذينَ َأ ْن َع ْمتَ َعلَ ْي ِه ْم َغي ِْر ْال َم ْغضُو‬
ِ

Bacaan latin: bismillāhir-raḥmānir-raḥīm, al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn, ar-


raḥmānir-raḥīm, māliki yaumid-dīn, iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn,
ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm, ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi
'alaihim wa laḍ-ḍāllīn

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang. Yang menguasai di Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah
yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah
Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan
bukan (pula jalan) mereka yang sesat

5. Membaca sholawat nabi setelah takbir ke-2,

‫ص ِّل ع َٰلى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َوع َٰلى ٰا ِل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬
َ ‫اَللَّهُ َّم‬

Bacaan latin: Allahumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammad wa 'alaa aalii


sayyidinaa muhammad

Artinya: "Ya Allah berilah atas sholawat Nabi Muhammad dan atas
keluarganya."

6. Mendoakan jenazah setelah takbir ke-3,

- Jenazah laki-laki

ُ‫اَللهُ َّم ا ْغفِرْ لَهُ َوارْ َح ْمهُ َوعَافِ ِه َواعْفُ َع ْنه‬

Bacaan latin: Allahhummaghfir lahu warhamhu wa'aafihi wa'fuanhu.

Artinya: "Ya Allah ampunilah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan
maafkanlah dia."

- Jenazah perempuan

‫اَللَّهُ َّم ا ْغفِرْ لَهَا َوارْ َح ْمهَا َوعَافِهَا َواعْفُ َع ْنهَا‬

Bacaan latin: Allahhummaghfir laha warhamha wa'aafiha wa'fuanha

Artinya: "Ya Allah ampunikah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan
maafkanlah dia."
atau bisa membaca versi yang lebih lengkap,

َ‫ج َو ْالبَرْ ِد َونَقِّ ِه ِمن‬


ِ ‫اَللهُ َّم ا ْغفِرْ لَهُ َوارْ َح ْمهُ َوعَافِ ِه َواعْفُ َع ْنهُ َواَ ْك ِر ْم نُ ُزلَهُ َو َو ِّس ْع َم ْد َخلَهُ َوا ْغ ِس ْلهُ بِ ْال َما ِء َوالثَّ ْل‬
‫َار ِه َواَ ْهالً خَ ْيرًا ِم ْن اَ ْهلِ ِه َو َزوْ جًا َخ ْيرًا‬ ِ ‫َس َواَ ْب ِد ْلهُ دَارًا َخ ْيرًا ِم ْن د‬ ِ ‫ْالخَ طَايَا َك َما يُنَقَّى الثَّوْ بُ ْاالَ ْبيَضُ ِمنَ ال َّدن‬
ِ َّ‫ب الن‬
‫ار‬ ِ ‫ب ْالقَب ِْر َوفِ ْتنَتِ ِه َو ِم ْن َع َذا‬ ِ ‫ِم ْن َزوْ ِج ِه َواَ ْد ِخ ْلهُ ْال َجنَّةَ َواَ ِع ْذهُ ِم ْن َع َذا‬

Bacaan latin: Allahummagfir lahuu warhamhu wa'aafihi wa'fu 'anhu wa akrim


nuzulahuu wa wassi' madhkhalahuu waghsilhu bil maa-i-wats-tsalji walbaradi
wa naqqihii minal-khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul-abyadhu minad-
danasi wa abdilhu daaran khairan min daarihii wa ahlan khairan min ahlihii
wa raujan khairan min zaujihi waqihii fitnatal-qabri wa'adzaaban-naar

Artinya: "Ya Allah ampunilah dia dan kasihanilah dia, sejahterakan dia dan
ampunilah dosa dan kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan luaskan lah
tempat tinggalnya, bersihkan lah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkan
lah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari segala
kotoran, dan ganti lah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang
dahulu, dan ganti lah baginya ahli keluarga yang lebih baik daripada ahli
keluargnya yang dahulu, dan pelihara lah ia dari siksa kubur dan adzab api
neraka,"

7. Membaca doa berikut setelah takbir ke-4,

ُ‫اللهُ َّم اَل تَحْ ِر ْمنَا اَجْ َرهُ َوالَ تَ ْفتِنَّا بَ ْع َدهُ َوا ْغفِرْ لَنَا َولَه‬

Bacaan latin: Allahumma laa tahrimnaa ajrahuu walaa taftinaa ba'dahu


wagfirlana wa lahu

Artinya: "Ya Allah, jangan lah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami
dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalannya, dan
ampunmilah kami dan dia."

8. Mengucapkan salam sembari memalingkan wajah ke kanan dan ke kiri. Ini


bacaannya,

ُ‫اَل َّساَل ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َرحْ َمةُ هللاِ َوبَ َر َكا تُه‬


Bacaan latin: Assalaamu 'alaikum warahmatullahi wa barakaatuh

Artinya: "Semoga kedamaian bersamamu serta pengampunan dan berkah dari


Allah SWT."

12.Sholat kusuf dan khusuf

Shalat gerhana dalam bahasa arab sering disebut dengan


istilah khusuf ( ‫الخس‡‡وف‬ ) dan juga kusuf ( ‫الكس‡‡وف‬ ) sekaligus. Secara bahasa, kedua
istilah itu sebenarnya punya makna yang sama. Shalat gerhana matahari dan gerhana
bulan sama-sama disebut dengan kusuf dan juga khusuf sekaligus.

•Pelaksanaan Shalat Gerhana

Shalat gerhana matahari dan bulan dikerjakan dengan cara berjamaah, sebab


dahulu Rasulullah SAW. mengerjakannya dengan berjamaah di masjid. Shalat
gerhana secara berjamaah dilandasi oleh hadits Aisyah ra.

Shalat gerhana dilakukan tanpa didahului dengan azan atau iqamat. Yang


disunnahkan hanyalah panggilan shalat dengan lafaz “Ash Shalatu Jamiah“. Dalilnya
adalah hadits berikut: Dari Abdullah bin Umar ra. berkata bahwa Rasulullah
SAW. mengutus orang yang memanggil shalat dengan lafaz: Ash shalatu jamiah”.
(HR. Muttafaqun alaihi).

Namun shalat ini boleh juga dilakukan dengan sirr (merendahkan suara)


maupun dengan jahr (mengeraskannya).

Juga disunnahkan untuk mandi sunnah sebelum melakukan shalat gerhana,


sebab shalat ini disunnahkan untuk dikerjakan dengan berjamaah
Shalat ini juga dilakukan dengan khutbah menurut pendapat Asy Syafi`i.
Khutbahnya seperti layaknya khutbah Idul Fithri dan Idul Adha dan juga khutbah
Jumat. 

Dalilnya adalah hadits Aisyah ra. berkata,”Sesungguhnya ketika Nabi SAW


selesai dari shalatnya, beliau berdiri dan berkhutbah di hadapan manusia dengan
memuji Allah, kemudian bersabda,”Sesungguhnya matahari dan bulan adalah
sebuah tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Keduanya tidak menjadi
gerhana disebabkan kematian seseorang atau kelahirannya. Bila kalian mendapati
gerhana, maka lakukanlah shalat dan berdoalah hingga selesai fenomena itu.”
(HR. Muttafaqun ‘alaih)

Dalam khutbah itu Rasulullah SAW menganjurkan untuk bertaubatdari dosa


serta untuk mengerjakan kebajikan dengan bersedekah, doa dan istighfar (minta
ampun).

Sedangkan Al-Malikiyah mengatakan bahwa dalam shalat ini disunnahkan


untuk diberikan peringatan (al-wa`zh) kepada para jamaah yang hadir setelah shalat,
namun bukan berbentuk khutbah formal di mimbar. Al-Hanafiyah dan Al-Hanabilah
juga tidak mengatakan bahwa dalam shalat gerhana ada khutbah, sebab pembicaraan
nabi SAW setelah shalat dianggap oleh mereka sekedar memberikan penjelasan
tentang hal itu.

•Tata Cara Teknis Shalat Gerhana

Shalat gerhana dilakukan sebanyak 2 rakaat.Masing-masing rakaat dilakukan


dengan 2 kali berdiri, 2 kali membaca qiraah surat Al-Quran, 2 ruku` dan 2 sujud.

Dalil yang melandasi hal tersebut adalah: Dari Abdullah bin Amru berkata,
“Tatkala terjadi gerhana matahari pada masa nabi SAW., orang-orang diserukan
untuk shalat “As-shalatu jamiah”. Nabi melakukan 2 ruku` dalam satu rakaat
kemudian berdiri dan kembali melakukan 2 ruku` untuk rakaat yang
kedua. Kemudian matahari kembali nampak. . Aisyah ra. berkata,”Belum pernah aku
sujud dan ruku` yang lebih panjang dari ini.” (HR. Muttafaqun alaihi)Lebih utama
bila pada rakaat pertama pada berdiri yang pertama setelah Al-Fatihah dibaca surat
seperti Al Baqarah dalam panjangnya. Sedangkan berdiri yang kedua masih pada
rakaat pertamadibaca surat dengan kadar sekitar 200-an ayat, seperti Ali Imran.
Sedangkan pada rakaat kedua pada berdiri yang pertama dibaca surat yang
panjangnya sekitar 250-an ayat, seperti An-Nisa. Dan pada berdiri yang kedua
dianjurkan membaca ayat yang panjangnya sekitar 150-an ayat seperti Al-Maidah.

Disunnahkan untuk memanjangkan ruku` dan sujud dengan bertasbih kepada


Allah SWT, baik pada 2 rukuk dan sujud rakaat pertama maupun pada 2 ruku` dan
sujud pada rakaat kedua.

Yang dimaksud dengan panjang disini memang sangat panjang, sebab bila
dikadarkan dengan ukuran bacaan ayat Al-Quran, bisa dibandingkan dengan
membaca 100, 80, 70 dan 50 ayat surat Al-Baqarah. Panjang rukuk dan sujud pertama
pada rakaat pertama seputar 100 ayat surat Al-Baqarah, pada ruku` dan sujud kedua
dari rakaat pertama seputar 80 ayat surat Al-Baqarah. Dan seputar 70 ayat untuk
rukuk dan sujud pertama dari rakaat kedua. Dan sujud dan rukuk terakhir sekadar 50
ayat.

13.Sholat istisqo’

Berikut ini ringkasan tata cara dan niat sholat istisqa:

1. Sholat dua rakaat.


2. Rakaat pertama takbir tujuh kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.
3. Rakaat kedua takbir lima kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.
4. Khutbah dua atau sekali sebelum (atau setelah) shalat. Khutbah setelah sholat
lebih utama. 
5. Sebelum masuk khutbah pertama khatib membaca istighfar sembilan kali.
6. Sebelum masuk khutbah kedua khatib membaca istighfar tujuh kali.
7. Perbanyak doa dalam khutbah kedua. Wallahu a‘lam.

•Doa Meminta Hujan

Membaca doa niat sholat istisqa atau minta turun hujan dianjurkan sebanyak
mungkin saat musim paceklik atau kemarau panjang. Namun, ada baiknya doa istisqa
diawali dengan doa kurab, yaitu doa Rasulullah SAW saat menghadapi kesusahan
secara umum sebagaimana riwayat Bukhari dan Muslim berikut ini:

Lā ilāha illallāhul ‘azhīmul halīmu, lā ilāha illallāhu rabbul ‘arsyil ‘azhīmi, lā ilāha
illallāhu rabus samāwāti wa rabbul ardhi wa rabbul ‘arsyil karīmi.

Artinya, “Tiada Tuhan selain Allah yang agung dan santun. Tiada Tuhan selain Allah,
Tuhan Arasy yang megah. Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan langit, bumi, dan Arasy
yang mulia.”

Anda mungkin juga menyukai