Anda di halaman 1dari 7

NAMA : ASTRINA TRIYANTI KELAS : XI TKJ 1 NO.

ABSEN : 07

MEMAHAMI AYAT AL QURAN TENTANG KEIKHLASAN DALAM BERIBADAH


Surat Al Anam ayat 162

Artinya : 162. Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. 163. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". Kandungan Surat Al Anam ayat 162 163 1. Semua aktivitas kehidupan, baik berupa ibadah khusus seperti shalat, zakat, puasa dan ibadah umum seperti muamalah, bahkan kehidupan dan kematian hendaknya kita serahkan kepada Allah semata 2. Tidak ada yang dapat menyamai Allah 3. Hendaknya kita hanya berserah diri kepada Allah t ) nusuk pada umumnya diartikan sembelihan, tetapi yang dimaksud pada

ayat ini bukan saja sembelihan tetapi lebih luas yaitu ibadah, termasuk sholat dan sembelihan itu. Pada asalnya kata ini dipakai untuk menggambarkan sepotong perak yang dibakar agar kotoran dan bahan-bahan lain yang menyertai potongan perak itu terlepas darinya sehingga yang ada tinggal perak murni. Demikian juga ibadah disebut nusuk untuk melukiskan bahwa ia seharusnya suci, murni dikerjakan penuh dengan ikhlas semata-mata hanya mencari ridha Allah. Kemudian disebutkannya kata shalat sebelum kata ibadah (walaupun shalat adalah salah satu dari ibadah) hal ini mempunyai tujuan untuk menunjukkan betapa penting ibadah shalat tersebut bagi manusia. Karena shalat merupakan bentuk kewajiban yang tidak dapat ditinggalkan oleh setiap orang yang mengaku sebagai muslim, apapun alasannya. Hal ini berbeda dengan kewajiban-kewajiban lainnya.

Pada ayat berikutnya (163), Allah masih menyuruh Nabi untuk menegaskan bahwa tiada sekutu bagi Allah sebagai manifestasi tauhid. Hal ini menjadi dasar diperintahkannya beliau menjadi utusan Allah. Atas perintah ini, nabi Muhammad pun diminta meny t k n, Aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri muslim). Dalam pengertian, beliau adalah orang yang paling sempurna kepatuhan dan penyerahan dirinya kepada Allah.

Perilaku yang mencerminkan Surat Al Anam ayat 162 163 a. Seimbang dalam menggapai cita-cita, mengejar harapan dan menjalankan hidup, yaitu: jasmani dan rohani, dunia dan akhirat, keinginan dan kemampuan, serta realita dan mimpi b. Menyertakan segala yang dilakukan harus sejalan dengan aturan Allah SWT, serta peduli terhadap etika dan moralitas kemasyarakatan c. Memegang teguh janji dengan Allah SWT, sesama manusia dan diri pribadi. Selanjutnya, menjauhi sifat kemunafikan, tidak satunya kata dengan perbuatan, serta sikap hidup berkepribadian ganda (split personal) d. Sekuat tenaga memegang prinsip hidup (sejalan denga aturan Islam), meski rintangan hidup banyak menghadang e. Tidak menjadikan setiap janji dan ikrar hanya sebatas bibir, tidak menghujam ke dalam lubuk hati dan menjadi sekedar formalitas f. Bertauhid yang benar, yaitu bukan hanya beriman bahwa Allah itu Esa, namun Esa juga dalam mengabdi dan mengambil pedoman hidup. Surat Al Bayyinah ayat 5

Artinya : Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus (1596), dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus. Kandungan Surat Al Bayyinah ayat 5 1. Manusia diperintahkan untuk menyembah hanya kepada Allah SWT 2. Memurnikan agama Allah dari ajaran-ajaran kemusyrikan 3. Manusia diperintahkan mendirikan shalat dan zakat 4. Menyembah kepada Allah dan menjauhi kemusyrikan adalah agama yang benar dan lurus

Surat ini turun sebagai bentuk penegasan kembali atas tindakan Ahl al-kitab (Yahudi dan Nasrani) yang melampaui batas. Misalnya, umat Nasrani telah menjadikan Nabi Isa sebagai Tuhan, sementara itu kaum Yahudi menghinakannya. Melalui ayat ini Allah mengingatkan kembali kepada mereka agar kembali kepada agama yang lurus (din alqayimah). Agama yang lurus ini bercirikan tiga hal, yaitu adanya ketundukan dan kepatuhan hanya kepada Allah, mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Ketundukan dan kepatuhan secara murni menjadi kunci terbentuknya sikap lurus dan senantiasa condong kepada kebajikan. Sebaliknya, ketundukan dan kepatuhan yang tidak murni (syirik) menjadi akar penyimpangan dan kecondongan kuat untuk berbuat yang berlawanan dengan nilai-nilai kebajikan. Ada dua kata kunci dalam ayat ini untuk mencapai t ketundukan dan kepatuhan secara murni isim f il kepada ber s l Allah, d ri yaitu k t kata mukhlisin dan hun f . )mukhlishin d l h berbentuk khalusha yang artinya murni setelah sebelumnya diliputi kekeruhan. Dari sini ikhlas merupakan usaha memurnikan dan menyucikan hati sehingga benar-benar tertuju kepada Allah semata, sedang sebelum keberhasilan itu hati masih biasanya diliputi atau dihinggapi oleh hal-hal selain Allah, seperti pamrih dan yang semacamnya. t )hun f d l h berbentuk j m k d ri k t mufrod )hanif yang biasa diartikan lurus atau cenderung kepada sesuatu (kebajikan). Agama Islam disebut juga sebagai agama hanif karena posisinya yang lurus (berada di tengah-tengah). Artinya, tidak cenderung pada materialisme dan mengabaikan yang spiritual atau sebaliknya. Perilaku ikhlas dalam beribadah sehari-hari a. Menjadikan segala aktifitas dan amaliah hanya untuk Allah semata (lillahi taala) yang pada akhirnya memperoleh ridho-Nya b. Menghindari sikap riya', hasud, pamer dan ada unsur pamrih (termasuk penyakit hati yang lain) c. Sikap ikhlas menjadikan segala beban menjadi ringan, tidak cepat berputus asa, serta selalu bersikap optimisme d. Memantul dalam sikap yang dimunculkan berupa perilaku yang benar, menyenangkan orang, dan menenteramkan. Sebaliknya, menghindari hidup menjadi benan orang lain, sering membuat keonaran, bahkan tanpa pernah sepi dari masalah (semestinya menjadi solusi, bukan menjadi masalah) e. Kehidupan dijalani dengan penuh harapan, jauh dari penyakit stres, stroke, dan beberapa penyakit orang modern. Pencapaian ini dilandasi, karena ia memiliki standar hidup yang kokoh, kuat dan stabil (agama), bukan aturan yang labil dan berubah-ubah (aturan manusia).

NAMA KELAS

: APRILIA INTAN SARI : XI TKJ 1

MEMAHAMI AYAT AL QURAN TENTANG TUGAS HIDUP MANUSIA


Surat Al Baqarah ayat 30

Artinya : Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." Kandungan Surat Al Baqarah ayat 30 a) Manusia berfungsi sebagai khalifah dimuka Bumi. Ayat ini menunjukan bahwa khalifah adalah manusia sebagai mahluk Allah yang sempurna dan memiliki potensi, diantaranya hawa nafsu, pendengaran, hati/ perasaan, penciuman, akal pikiran, mulut, tangan, dan kaki. b) Fungsi Khalifah di Bumi yakni sebagai berikut : 1. Menjadi pemimimpin yang baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri dalam upaya mencari ridha Allah dengan mengabdi dan menyembah hanya kepadaNya 2. Menyejahterakan dan memakmurkan Bumi. Allah menciptakan alam semesta,baik flora dan fauna untuk mahluk, khususnya manusia. Oleh karena itu manusia wajib mengelola, merawat, dan memanfaatkan hasilnya untuk kesejahteraan seluruh mahluk. Perilaku yang mencerminkan surat Al Baqarah ayat 30 Khalifah artinya seseorang yang dijadikan pengganti atau sesesorang yang diberi wewenang untuk bertindak sebagai pengatur atau wakil Allah SWT. Namun demikian, tugas khalifah tidak hanya bertumpu pada yang bersifatbintelektual belaka, tetapi juga moral. Kekuasaan manusia di muka bumi tidak mutlak, karena

dibatasi oleh hukum-hukum Allah SWT yang akan dipertanggungjawabkan kelak di hadapan-Nya. Syarat-syrat menjadi pemimpin antara lain, 1. Berpengalaman 2. Tidak memiliki cacat jasmani 3. Bertanggung jawab, teguh, dan kuat menjalankan tugas. Kewajiban seorang pemimpin antara lain, 1. Membela Negara dan agama serta menjalankan syariat agama dengan benar. 2. Menjaga keamanan dan ketentraman umum. 3. Bermusyawarah dengan wakil-wakil rakyat dalam urusannya. 4. Mengatur perekonomian Negara menurut syariat yang benar. 5. Mengangkat para pembantu (khalifah) sesuai dengan keahliannya. Surat Al Mukminun ayat 12-14

Artinya : 12. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. 13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). 14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. Kandungan Surat Al Mukminun ayat 12-14 o Penegasan Allah SWT bahwa manusia merupakan makhluk ciptaan-Nya yang asal kejadiannya dari saripati tanah.

Informasi dari Allah SWT tentang proses kejadian manusia ketika masih berada dalam kandungan. Proses kejadian manusia ketika masih berada dalam kandungan adalah sebagai berikut : 1. Allah SWT menjadikan saripati tanah yang terdapat dalam tubuh manusia sebagai nutfah (air yang berisi spermatozoa atau disebut sperma), yang kemudian ditumpahkan kedalam qarar (rahim atau kandungan). 2. Allah SWT menjadikan nutfah sebagai alaqah yang berbentuk gumpalan darah yang menyerupai buah lecis atau lintah. 3. Dari alaqah Allah SWT menjadikan sebagai mudgah, yaitu segumpal daging yang menyerupai daging hancur yang sudah dikunyah. 4. Dari mudgah Allah SWT menjadikannya sebagai idzam, yaitu tulang atau rangka. 5. Kemudian tulang atau rangka itu dibalut oleh daging. 6. Setelah itu Allah SWT menjadikannya sebagai makhluk dalam bentuk lain yaitu dalam bentuk manusia yang telah berkepala, berbadan, bertangan, dan berkaki.

Perilaku yang mencerminkan surat Al Mukminum ayat 12-14 Manusia adalah makhluk Allah SWT yang paling mulia diantara semua makhluk.kelebihan manusia dengan makhluk yang lain nya terletak pada jasmani dan rohaninya. salah satu perbedaan terbesar terletak pada akal pikiran manusia.Dengan akal pikiran itu,manusia dapat membedakan antara perbuatan baik dan buruk,antara yang khalal dan haram.Dengan akal pikirannya,manusia akan sadar sebagai hamba Allah SWT yang harus melaksanakan kewajiban menyembah kepada-Nya. Manusia juga harus dapat menjalin hubungan kemasyarakatan. Yang terpenting manusia harus dapat bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang di berikannya. Surat Adz Dzariyat ayat 56

Artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Kandungan Surat Adz Dzariyat ayat 56 Allah AWT telah menciptakan jin dan manusia dengan tujuan supaya mereka mengenalNya. Dengan hubungan, memuja kebesaran dan berdoa kepada Allah SWT agar dapat dekat dengan-Nya. Adapun hubungan tersebut dinyatakan dalam perbuatan ibadah yang langsung kepada Allah SWT sebagaimana rukun islam, yaitu shalat, zaka, puasa, haji, dan berdzikir hanya untuk mencari ridha-Nya.

Perilaku yang sesuai dengan surat Adz Dzariyat ayat 56 Allah SWT menganjurkan setiap umat islam untuk berdzikir kepada-Nya, artinya manusia dianjurkan untuk mengiat kebesaran, kemuliaan, dan keagungan Allah SWT dengan perasaan harap dan takut dengan khusyuk dan rendah diri di hadapan-Nya. Zikir merupakan pintu pembuka hubungan dengan hamba-Nya, menjadi obat penawar hati, penyehat badan, cahaya mata, dan zikir merupakan jenis ibadah yang dapat dikerjakan kapan saja, tidak tergantung pada tempat, waktu, keadaan, dan dapat dikerjakan sendiri ataupun secara bersama-sama. Oleh karena itu,zikir sebaiknya dilakukan dengan cara: 1. Di awali dengan wudhu 2. Duduk menghadap kiblat 3. Khusyuk 4. Pada tempat yang tenang dan bersih.

Anda mungkin juga menyukai