Anda di halaman 1dari 3

UAS AQIDAH ISLAM

Nama : Anggi Isna Khoirinnisa


Kelas : A
Nim : 1900016062

1. Tadlil adalah langkah-langkah setan dalam menyesatkan manusia dengan waswasah


(bisikan), nisyan (lupa), tamani (angan-angan), tazyin (menganggap baik perbuatan
maksiat), wa'dun (janji), kaidun (tipu daya), shaddun (hambatan), dan 'adawah
(permusuhan). Sedangkan Takhwif adalah salah satu strategi setan untuk menjerumuskan
manusia. Takhwif, artinya menakut-nakuti. Contohnya merasa takut miskin karena
menginfakkan sebagian harta, takut tidak dapat jodoh atau pekerjaan karena pakai jilbab ,
jika kita pernah merasakannya, inilah strategi setan yang disebut takhwif. Perasaan takut
ini membuat kita tidak mengamalkan ajaran-ajaran-Nya.

Usaha-usaha untuk melawan Tadlil dan Takhwif diantaranya adalah:

 Masuk Islam secara kaffah (utuh).


 Menjauihi langkah-langkah setan (QS,2: 208).
 Selalu menyadari bahwa syaitan adalah musuh utama dan memperlakukannya sebagai
musuh (QS, 35:5).
 Rasulullah mengajarkan beberapa hal yaitu membaca al – isti’azah ; membaca ayat kursi;
membaca dzikir dan berwudhu

2. Beriman kepada kitab-kitab Allah yakni Zabur, Taurat dan Injil dilaksanakan dengan
meyakini sepenuh hati yang terwujud lewat lisan dan perbuatan bahwa isi dari kitab-kitab
tersebut adalah benar kalam Allah SWT, namun tidak menjadikan isi dari ketiga kitab ini
sebagai petunjuk dan pedoman hidup. Sedangkan Beriman kepada Al-Quran juga
dilaksanakan dengan meyakini sepenuh hati yang terwujud lewat lisan dan perbuatan
bahwa isi kitab Al-Quran adalah benar kalam Allah SWT. Keimanan ini harus diikuti
dengan keyakinan bahwa Al-Quran adalah penggenap dan penyempurna kitab
sebelumnya (Zabur, Taurat & Injil) sehingga menjadi pedoman dan petunjuk hidup bagi
umat manusia hingga akhir dunia.
Kewajiban muslim terhadap Al-Quran antara lain :
a. membaca Al-Quran atau At-Tilawah.
b. menghafal Al-Quran atau Al-Hifzu.
c. memahami atau mentadaburi kandungan isi Al-Quran.
d. mengamalkan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.
e. mendakwahkan Al-Quran kepada umat manusia.
UAS AQIDAH ISLAM
Nama : Anggi Isna Khoirinnisa
Kelas : A
Nim : 1900016062

3. Allah SWT mengangkat Muhammad SAW sebagai nabi dan Rasul-Nya pada tanggal 17
Ramadan, ketika beliau (Muhammad) sedang bertahannus di Gua Hira. Pengangkatan
Muhammad ditandai dengan turunnya Malaikat Jibril untuk memberikan wahyu yang
pertama berupa Al-Qur’an Surah Al-‘Alaq, 96: 1-5. Kewajiban seorang muslim beriman
kepada kenabian Nabi Muhammad SAW terhadap Al-Quran antara lain :
a. Menjalankan apa-apa yang diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW.
b. Menjauhi apa-apa yang dilarang oleh Nabi Muhammad SAW.
c. Menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan bagi kita.
d. Bershalawat dengan shalawat-shalawat yang dicontohkan-Nya.

4. Fase hari akhir :


1. Alam kubur (alam barzah) : tempat di mana setiap manusia akan berjumpa dengan
malaikat Munkar dan Nakir. Dua malaikat tersebut akan menanyakan kepada manusia
tentang siapa Tuhannya, apa agamanya, apa kitabnya dan siapa Nabinya.
2. Hari kebangkitan : ditandai dengan tiupan sangkakala oleh malaikat Israfil. Tiupan
pertamanya sebagai titik mula terjadinya hari akhir (kiamat) yang membinasakan semua
makhluk di dunia.Kemudian pada tiupan kedua, semua manusia tanpa terkecuali akan
bangkit dari kebinasaannya dan inilah yang dinamakan hari kebangkitan.
3. Padang Mahsyar : tempat datar yang sangat luas di mana matahari hanya berjarak
satu jengkal dari kepala manusia.Di Padang Mahsyar semua manusia akan mulai diadili
tergantung amal perbuatannya dan diiringi oleh dua malaikat. Satu sebagai pengiringnya
dan yang satu lagi sebagai saksi atas semua perbuatannya di dunia.
4. Yaumul mizan (hari penimbangan amal baik dan amal buruk) : amal manusia mulai
ditimbang mana yang baik dan mana yang buruk. Jika manusia lebih berat timbangan
amal kebaikannya, maka dia akan mendapat keselamatan begitu pula sebaliknya.
5. Yaumul hisab (perhitungan amal) : Amal perbuatan yang kita lakukan selama di
dunia, kemudian akan dihitung pada saat yaumul hisab.
6. Jembatan Shirathol Mustaqim : Setelah amal dihitung, manusia akan berjalan
melewati jembatan Shirathol Mustaqim . Bagi yang timbangan amal kebaikannya lebih
banyak, ia akan mudah menyeberanginya. Sebaliknya, bagi yang amal buruknya lebih
banyak, maka jembatan ini akan berubah bak sekecil rambut yang dibagi tujuh sehingga
akan menyulitkannya.
7. Surga : Surga adalah sebaik-baiknya tempat kembali. Di dalamnya tidak ada
kesedihan dan kesengsaraan, melainkan hanya kebaikan dan kebahagiaan.
8. Neraka : Tempat terakhir ini (neraka) adalah tempat penuh penderitaan sebagai
balasan bagi orang-orang yang selalu berbuat keburukan.
UAS AQIDAH ISLAM
Nama : Anggi Isna Khoirinnisa
Kelas : A
Nim : 1900016062

Sikap dan tindakan setelah mencermati dan memahami fase – fase hari akhir adalah beriman
kepada hari akhir , semakin meningkatkan ibadah kepada Allah SWT , Mendorong untuk selalu
berbuat baik dan menghindari perbuatan buruk karena meyakini ada balasan setalah kematian ,
tidak terlalu mencintai dunia karena meyakini bahwa dunia hanya sementara dan akhirat selama-
lamanya.

5. Menurut saya takdir sebagai bagian dari tanda kekuasaan Tuhan yang harus diimani
sebagaimana dikenal dalam Rukun Iman. Penjelasan tentang takdir hanya dapat dipelajari
dari informasi Tuhan, yaitu informasi Allah melalui Alquran dan hadis. Secara keilmuan
umat Islam dengan sederhana telah mengartikan takdir sebagai segala sesuatu yang sudah
terjadi.
Lalu bagaimana seharusnya kita memahami , memaknai dan menyikapi takdir adalah
dengan percaya bahwa Allah tidak akan memberikan takdir baik itu takdir baik maupun
buruk tanpa menyimpan hikmah di baliknya , Manusia tidak boleh ragu akan takdir
Allah, wajib untuk membenarkan bahwa Allah tidak pernah merencanakan sesuatu tanpa
hikmah yang mulia dan tanpa rencana yang lebih indah ke depannya , Cara menyikapi
takdir Allah adalah dengan bertawakal, yaitu dengan berserah diri sepenuhnya kepada
Allah dalam menghadapi atau menunggu harapan di waktu terbaik yang ditentukan
olehNya , Cara menyikapi takdir juga bisa dilakukan dengan memohon rahmat Allah
agar mendapat hikmah yang  terbaik dan diberi takdir yang lebih baik pula ke depannya.

Anda mungkin juga menyukai