2. Beriman kepada kitab-kitab Allah yakni Zabur, Taurat dan Injil dilaksanakan dengan
meyakini sepenuh hati yang terwujud lewat lisan dan perbuatan bahwa isi dari kitab-kitab
tersebut adalah benar kalam Allah SWT, namun tidak menjadikan isi dari ketiga kitab ini
sebagai petunjuk dan pedoman hidup. Sedangkan Beriman kepada Al-Quran juga
dilaksanakan dengan meyakini sepenuh hati yang terwujud lewat lisan dan perbuatan
bahwa isi kitab Al-Quran adalah benar kalam Allah SWT. Keimanan ini harus diikuti
dengan keyakinan bahwa Al-Quran adalah penggenap dan penyempurna kitab
sebelumnya (Zabur, Taurat & Injil) sehingga menjadi pedoman dan petunjuk hidup bagi
umat manusia hingga akhir dunia.
Kewajiban muslim terhadap Al-Quran antara lain :
a. membaca Al-Quran atau At-Tilawah.
b. menghafal Al-Quran atau Al-Hifzu.
c. memahami atau mentadaburi kandungan isi Al-Quran.
d. mengamalkan Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari.
e. mendakwahkan Al-Quran kepada umat manusia.
UAS AQIDAH ISLAM
Nama : Anggi Isna Khoirinnisa
Kelas : A
Nim : 1900016062
3. Allah SWT mengangkat Muhammad SAW sebagai nabi dan Rasul-Nya pada tanggal 17
Ramadan, ketika beliau (Muhammad) sedang bertahannus di Gua Hira. Pengangkatan
Muhammad ditandai dengan turunnya Malaikat Jibril untuk memberikan wahyu yang
pertama berupa Al-Qur’an Surah Al-‘Alaq, 96: 1-5. Kewajiban seorang muslim beriman
kepada kenabian Nabi Muhammad SAW terhadap Al-Quran antara lain :
a. Menjalankan apa-apa yang diperintahkan oleh Nabi Muhammad SAW.
b. Menjauhi apa-apa yang dilarang oleh Nabi Muhammad SAW.
c. Menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan bagi kita.
d. Bershalawat dengan shalawat-shalawat yang dicontohkan-Nya.
Sikap dan tindakan setelah mencermati dan memahami fase – fase hari akhir adalah beriman
kepada hari akhir , semakin meningkatkan ibadah kepada Allah SWT , Mendorong untuk selalu
berbuat baik dan menghindari perbuatan buruk karena meyakini ada balasan setalah kematian ,
tidak terlalu mencintai dunia karena meyakini bahwa dunia hanya sementara dan akhirat selama-
lamanya.
5. Menurut saya takdir sebagai bagian dari tanda kekuasaan Tuhan yang harus diimani
sebagaimana dikenal dalam Rukun Iman. Penjelasan tentang takdir hanya dapat dipelajari
dari informasi Tuhan, yaitu informasi Allah melalui Alquran dan hadis. Secara keilmuan
umat Islam dengan sederhana telah mengartikan takdir sebagai segala sesuatu yang sudah
terjadi.
Lalu bagaimana seharusnya kita memahami , memaknai dan menyikapi takdir adalah
dengan percaya bahwa Allah tidak akan memberikan takdir baik itu takdir baik maupun
buruk tanpa menyimpan hikmah di baliknya , Manusia tidak boleh ragu akan takdir
Allah, wajib untuk membenarkan bahwa Allah tidak pernah merencanakan sesuatu tanpa
hikmah yang mulia dan tanpa rencana yang lebih indah ke depannya , Cara menyikapi
takdir Allah adalah dengan bertawakal, yaitu dengan berserah diri sepenuhnya kepada
Allah dalam menghadapi atau menunggu harapan di waktu terbaik yang ditentukan
olehNya , Cara menyikapi takdir juga bisa dilakukan dengan memohon rahmat Allah
agar mendapat hikmah yang terbaik dan diberi takdir yang lebih baik pula ke depannya.