Anda di halaman 1dari 26

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Ketuntasan Belajar Pada

Mata Pelajaran PAI

Nama: Siti Marlina


Kelas: XII AKL 2
No. Abesen: 31
MATERI KELAS XII MATA PELAJARAN PAI
Semangat Beribadah Dengan Meyakini Hari Akhir

1.    Pengertian iman kepada hari akhir (kiamat)


Adalah mempercayai dan menyakini bahwa seluruh alam semesta dan segala seisinya pada suatu saat
nanti akan mengalami kehancuran dan mengakui bahwa setelah kehidupan iniakan ada kehidupan yang kekal
yaitu akhirat. Pengertian iman kepada hari akhir/kiamat terbagi dua yaitu pengertian iman kepada hari akhir
menurut bahasa dan pengertian hari akhir menurut istilah.
Pengertian iman kepada hari akhir menurut bahasa (etimologi) adalah percaya akan datangnya hari
akhir/kiamat. Sedangkan Pengertian iman kepada hari akhir menurut istilah (terminologi) adalah mempercayai
dan menyakini akan adanya kehidupan yang kekal dan abadi setelah kehidupan ini. 
Pengertian hari akhir/kiamat juga terbagi dua yakni pengertian hari akhir menurut bahasa dan
pengertian hari akhir menurut istilah. Pengertian hari akhir menurut bahasa (etimologi) adalah hari berakhirnya
segala sesuatu yang ada dimuka bumi. Sedangkan pengertian hari akhir menurut istilah (terminologi) adalah
peristiwa dimana alam semesta beserta isinya hancur luluh yang akan membunuh semua makhluk didalamnya
tanpa terkecuali.

2.    Dasar hukum hari kiamat menurut Al- Qur’an


a.    Setiap yang hidup akan mengalami kematian (QS. Ali Imran: 185) ( Tulis ayat nya )

b.    Datangnya hari kiamat ditandai dengan tiupan sang sakala. ( Q.S.An- Naml : 87 )

( Tulis ayat nya )

c. Bumi digoncangkan sekuat kuatnya hingga mengeluar kan isi yang dikandungnya  (QS. Al- Zalzalah :
1 – 5) ( Tulis ayat nya )

d.   Gunung-gunung kemudian pecah berterbangan menjadi pasir  (QS. Al-  Haqqah : 14) ( Tulis ayat nya
)

e.    Matahari di gulung, bintang-bintang berjatuhan dan laut meluap. (QS. Al- Infithor : 1 – 3) ( Tulis
ayat nya )
f. Manusia tidak dapat menolong manusia lainnya, bahkan seorang ayah terhadap anaknya sendiri. (QS.
Lukman : 33) ( Tulis ayat nya )

3.    Macam-macam Hari Akhir


Ø Sugra (Kiamat Kecil) : Pengertian kiamat sugra adalah kejadian hancurnya jagat raya dengan skala kecil,
Misalnya tanda-tanda kiamat sugra adalah kematian, bencana alam seperti, tsunami, gempa bumi, banjir,
gunung meletus, , dan sebagainya.
Ø Kiamat Kubra (Kiamat Besar) : Pengertian kiamat kubra adalah kejadian hancurnya alam semesta beserta
isinya atau hancurnya alam semesta seluruhnya termasuk semua penghuni-penghuninya, seperti manusia,
hewan, tumbuhan dan tanda dimulainya kehidupan di akhirat serta Manusia akan mempertanggung jawabkan
segala amal perbuatannya yang pernah dibuat sewaktu hidup.

4. Tanda-Tanda Hari Akhir/Kiamat


Ø Tanda-Tanda Kecil/ Kiamat Kecil
· Diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir
· Banyaknya terjadi bencana alam, misalnya gempa bumi, tanah longsor, dan lain-lain 

· Banyaknya jumlah kaum perempuan dibanding laki-laki

· Adanya golongan besar yang saling membunuh, namun sama-sama mengakui dirinnya untuk memperjuangkan
agama islam. 

Ø Tanda-Tanda Besar/Kiamat Besar 

· Munculnya binatang-binatang yang dapat bicara


· Al-Qur'an tidak dianggap lagi sebagai pedoman hidup, melainkan hanya sekadar bahan bacaan biasa

· Munculnya Ya'juj dan Ma'juj, yaitu bangsa yang gemar dengan membuat kerusakan dibumi. 

. Munculnya dajjal.

. Dan lain sebagainya

5.    Fungsi Iman Kepada Hari Kiamat

Fungsi iman kepada hari kiamat adalah sebagai berikut..


 Menyadari bahwa alam seisinya akan hancur lebur maka setiap orang muslim harus banyak melakukan
amal kebaikan serta menjauhi segala amal perbuatan yang tidak baik atau menjauhi larangan Allah
swt. 
 Mengingat bahwa hidup di dunia ini merupakan sawah ladang kehidupan alam akhirat atau merupakan
jembatan untuk menuju ke alam akhirat maka kita harus membelanjakan atau menginfakkan sebagian
harga untuk menghindari diri dari sifat rakus, tamak, dan kikir. 
 Berani dan tidak takut mati karena membela agama, serta menegakkan dan menjunjung tinggi agama
Islam.

6.    Peristiwa-Peristiwa Setelah Hari Akhir/Kiamat


Peristiwa-peristiwa yang akan dialami oleh manusia di hari akhir adalah sebagai berikut:
 Yaumul Barzah : Barzakh secara bahasa berarti pembatas atau dinding. Pengertian yaumul barzah
aadlah hari penantian manusia di alam kubur setelah meninggal. Barzah batas atau perantara antara
alam dunia dan alam akhirat. Di alam inilah manusia akan menunggu hari kebangkitan.
 Yaumul Ba'as : Pengertian Yaumul Ba'as adalah hari bangkitnya seluruh makhluk dari kuburnya,
sejak manusia pertama hingga berakhir.
 Yaumul Hasyr (Hari berkumpulnya manusia) : Pengertian Yaumul Hasyr adalah fase manusia
digiring ke suatu tempat yang bernama Padang Mahsyar  setelah kebangkitan dari kubur.
 Yaumul Hisab (Hari Perhitungan) : Pengertian Yaumul Hisab adalah hari manusia dihisab, dihitung
dan ditimbang amal perbuatannya selama dunia akhirat.
 Yaumul Jaza' (Hari Pembalasan) : Pengertian yaumul jaza' adalah hari ketika Allah SWT memberi
keputusan kepada manusia.
 Surga dan Neraka : Surga adalah tempat yang penuh dengan berbagai kenikmatan, yang disediakan
Allah bagi orang-orang yang bertakwa, Sedangkan Neraka adalah tempat yang penuh dengan berbagai
siksaan, yang disediakan Allah bagi orang-orang yang durhaka. 

5. Hikmah Beriman Kepada Hari Akhir/Kiamat


· Memperkuat keyakinan bahwa Allah SWT Mahakuasa dan Mahaadil.
 · Memberikan dorongan untuk membiasakan diri dengan sikap dan perilaku terpuji (akhlaqul-karimah) dan
menjauhkan diri dari sikap serta perilaku tercela (akhlaqul-mazmumah)
·  Memberi dorongan untuk bersikap optimis dan tawakal, serta sabar meskipun tertimpa berbagai kemalangan. 
RANGKUMAN SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW

(DARI LAHIR HINGGA WAFAT)

1. Kelahiran Nabi Muhammad Nabi SAW


Nabi Muhammad lahir di Makkah hari Senin, 12 Rabi’ul Awal pada tahun 571 kalender Romawi (1450 tahun
yang lalu). Rasul lahir dari ibu bernama Aminah dan ayahnya bernama Abdullah. Tahun tersebut juga disebut
sebagai Tahun Gajah yakni tahun ketika pasukan gajah di bawah pimpinan AbrahahHabasyah tengah
menyerang Ka’bah.
Allah SWT pun menghentikan aksi mereka dengan segala kebesaranNya. Burung ababil pun datang menjatuh
batu-batu untuk mendatangkan wabah penyakit.
Kisah kelahiran Nabi Muhammad ini ada di dalam Surah Al Fil yang memiliki arti Tahun Gajah. Rasulullah
lahir di masa ini dan dibesarkan sebagai anak yatim karena ayahnya, Abdullah telah meninggal dunia sebelum
usianya genap 3 Tahun. Semasa kecilnya, akhirnya dibesarkan oleh kakeknya, Abdul Muthalib.
Pada saat Nabi lahir, seorang ibu bernama Halimah Sa’diyah dengan ikhlas mau menyusui Muhammad meski
ASI-nya sulit keluar. Namun karena Keikhlasan Halimah pun diberi balasan oleh Allah SWT, karena setelah itu
air ASI-nya keluar dengan deras.
2. Masa Kecil Nabi Muhammad
Nabi Muhammad dilahirkan dalam keadaan yatim di rumah Abu Talib. Semasa kecilnya, Rasulullah tumbuh
dan menjalani kehidupannya seperti pada anak pada umumnya. Adanya tradisi Quraisy pada zaman dahulu,
pada hari kedelapan belas membuat ibunya harus menyembunyikannya di pedalaman.
Tradisi Quraisy tersebut membuat Nabi Muhammad tidak bisa merasakan kasih sayang ibunya sampai berumur
8 sampai 10 tahun. Hal ini justru membuatnya berada di bawah asuhan Halimah binti Sa’diyah selama tiga
tahun. Rasulullah menjadi anak yang tanggap, bersikap baik dan cerdas pada masanya.
3. Masa Remaja Nabi Muhammad
Pada masa Remasa, Nabi Muhammad terjaga dari perbuatan merugikan kawan sekitarnya. Sampai suatu ketika,
Nabi pun bercerita ketika dua kali duduk saat mendengarkan pesta perkawinan di zaman Jahiliyah. Allah justru
menutup telinganya sampai tertidur dan terbangun esoknya. “Setelah itu, aku tidak pernah lagi berniat mengikuti
perbuatan buruk.” (HR Thabrani).
Muhammad yang menginjak usia 20 tahun di Mekah yang bertepatan peristiwa Harbul Fijar antara Kabilah
Quraisy melawan Qais dan Aylan.

4. Nabi Muhammad Menjelang Dewasa


Menjelang usia Nabi Muhammad yang dewasa, membuatnya semakin menekuni dunia bisnis. Nabi pun
berdagang dengan kawan terbaiknya yakni Saib bin Abi Saib. Barulah pada saat berusia 25 tahun, Rasulullah
menjalin kerja sama bisnis bersama wanita kaya raya yakni Siti Khadijah.
Perkenalan Muhammad dengan Khadijah memang berawal dari dunia perniagaan. Perempuan ini biasa
membiayai kafilah perdagangan Mekkah ke Suriah untuk nanti membagi keuntungan bersama mitranya. Hal ini
menjadi alasan bagi mereka berdua dalam melakukan perjalanan dagang tersebut.
Buku Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW menceritakan berbagai tanda kerasulan yang sudah terjadi sejak
beliau masih anak-anak, serta perjalanan hidupnya yang begitu banyak rintangan.
5. Pernikahan Nabi Muhammad dan Khadijah
Banyaknya kegiatan perdagangan yang melibatkan mereka berdua, membuat Khadijah merasa kian tertarik.
Perempuan ini akhirnya mengutus seorang sahabatnya, Nafisah binti Umayyah untuk menyampaikan
keinginannya yakni melamar Muhammad.
Muhammad SAW pun menyampaikan kabar gembira ini kepada paman-pamannya. Salah satunya yakni,
Hamzah bin Abdul Muthalib lantas mendatangi rumah Khuwailid bin Asad dengan Muhammad untuk melamar
Khadijah. Maka menikahlah mereka berdua ketika Nabi berusia 28 tahun.
6. Nabi Muhammad Mendapatkan Wahyu Pertama
Sebelum menjadi Rasul, Nabi Muhammad sudah mendapatkan beberapa karunia istimewa dari Allah seperti
wajahnya terlihat bersinar dan bersih. Hal ini nyatanya menjadi pertanda kebesaran Allah yang menandakan
akan datangnya nabi terakhir dengan kedudukan tertinggi sampai akhir zaman.
Nabi Muhammad mendapatkan sebuah mimpi ketika Malaikat Jibril menghampirinya. Rasul pun sedang
menyendiri di dalam Gua Hira tepatnya di samping Jabal Nur. Turunlah wahyu pertama yang ia bawakan dari
Allah yakni Surah Al – “Alaq 1 – 4.
7. Dakwah Pertama Nabi Muhammad
Nabi Muhammad akhirnya memulai dakwahnya secara terang-terangan pada keluarga paling dekat yaitu
kalangan Bani Hasyim. Hanya Ali bin Abu Thalib yang mau menerima dan memutuskan untuk beriman kepada
Allah. Sementara Abu Thalib ikut melindungi Rasul saat berdakwah.
Dakwah secara terang-terangan ini selalu mendapatkan pertentangan oleh kaum Quraisy. Bahkan beberapa
orang menuduh Nabi Muhammad gila dan melemparkan kotoran ke tubuh Nabi. Abu Jahal dan Abu Lahab
sebagai pamannya bahkan juga ikut menentang Rasul selama berdakwah.
8. Pertentangan dari Kaum Kafir Quraisy
Bersama dengan kaum kafir Quraisy lainnya, Abu Jahal dan Abu Lahab menentang dakwah Rasulullah.
Keduanya bahkan sempat mengintimidasi pengikutnya agar meninggalkan Nabi. Mereka khawatir jika ajaran
dari Muhammad hanya bisa merusak agama nenek moyang yakni menyembah berhala.
Banyak dari kaum Quraisy yang mencoba segala cara untuk membunuh Nabi Muhammad. Mereka juga
memberikan uang tebusan pada Abu Thalib agar membiarkan Rasul wafat. Rencana pembunuhan ini pun sering
melibatkan orang luar agar tidak memecahkan perang saudara.
9. Perintah Berzakat di Zaman Rasulullah
Memasuki zaman Rasulullah SAW tepatnya di tahun pertama di Madinah, Nabi dan sahabatnya serta kaum
Muhajirin masih menghadapi usaha untuk tetap bertahan hidup. Hal ini karena tidak semua dari mereka
merupakan orang berkecukupan, kecuali Usman bin Affan.
Kondisi kaum Muslimin yang sudah mulai sejahtera di tahun kedua Hijriah, barulah muncul perintah zakat.
Nabi Muhammad SAW akhirnya langsung mengutus Mu’adz bin Jabal untuk menjadi Qadli di Yaman. Rasul
pun memberikan nasihat kepadanya agar menyampaikan pada ahli kitab tentang hal ini.
10. Perintah Kurban di Masa Rasulullah
Nabi Muhammad melaksanakan perintah qurban ketika sedang melakukan haji Wada di Mina. Saat itu,
Rasulullah menyembelih sebanyak 100 ekor unta. Beliau melaksanakannya sendiri pada 63 ekor sementara
sisanya ia serahkan kepada Ali Bin Abi Thalib.
Penyembelihan ini Nabi Muhammad lakukan setelah melaksanakan Shalat Idul Adha. Perintah ini pun sudah
ada di dalam Surah Al Hajj ayat 36 mengenai jenis hewan yang bisa umat Muslim jadikan sebagai kurban.
Sebagai umat Muslim, juga harus mengetahui cara menyembelih dan tujuannya.
11. Wafatnya Nabi Muhammad
Abu Bakar sebagai sahabat Nabi Muhammad yang sedang tidak di Madinah, terjadilah peristiwa sangat
menyedihkan. Rasulullah wafat bersamaan dengan turunnya wahyu Allah yakni Surat Az Zumar ayat 30, artinya
“Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati pula.”.
Nabi Muhammad mulai sakit di bulan Shafar tahun 11 Hijriah. Beliau sakit kepala dan demam hingga akhirnya
membuat suhu tubuh meninggi. Kondisi ini terjadi selama kurang lebih 2 minggu. Rasulullah akhirnya
mengunjungi rumah istri-istrinya dan tiba di kediaman Aisyah dengan badan sudah lemah.
Mukjizat yang Luar Biasa Nabi Muhammad dari Allah
Allah memberikan kemampuan yang begitu luar biasa dan sama halnya seperti Nabi Musa, Isa dan Sulaiman.
Mukjizat akan mendukung kebenaran kenabian untuk para Nabi dan Rasul-Nya. Maksud lainnya adalah
melemahkan lawan dan musuh jika hanya merugikan dan membahayakan umat Muslim.
1. Air Susu yang Melimpah
Mukjizat pertama kali sudah ada ketika kelahiran Nabi Muhammad. Halimah yang memiliki tubuh kurus kering
mencoba menyusui bayi Muhammad dan terlihat air susu mengalir dengan deras. Padahal sebelumnya, hal ini
tidak pernah terjadi pada anak kandungnya bahkan merasa sering kurang.
Bersamaan dengan keanehan yang dialami oleh Halimah, suaminya pun juga merasa heran. Pasalnya unta betina
tua miliknya tiba-tiba menghasilkan air susu begitu melimpah. Keduanya pun bisa meminumnya dengan sangat
puas bahkan dapat memenuhi kebutuhan untuk sehari-hari.
2. Pembelahan Dada
Halimah mengasuh Muhammad kecil kurang lebih selama 2 bulan. Ibunya sempat menolak jika anaknya hidup
di Mekkah karena terasa tidak begitu mendukung untuk perkembangan Muhammad. Akhirnya, bayi itu pun
kembali mengikuti ibu asuhnya dan tumbuh remaja dengan saudara-saudaranya.
Muhammad yang sedang menggembala bersama saudaranya, tiba-tiba datanglah dua orang laki-laki berpakaian
serba putih. Keduanya langsung membelah dadanya dan langsung mengambil benda hitam di dalamnya. Nabi
sebenarnya tidak tahu apa tujuannya begitu pun dengan Halimah dan suaminya.
3. Membelah Bulan
Kisah mukjizat oleh Nabi Muhammad ini terjadi saat kaum kafir menentangnya untuk membuktikan
kenabiannya. Rasulullah akhirnya menunjukkannya dengan membelah bulan atas kebesaran Allah. Kalangan
Quraisy tentu terkejut pada apa yang bisa Muhammad lakukan.
4. Air Mengalir dari Jari Tangannya
Mukjizat Nabi Muhammad lainnya bisa terlihat ketika air bisa mengalir dari jari tangannya. Kisah ini bertepatan
dengan hari Al Hudaibiyah atau perjanjian. Orang-orang merasakan haus yang sangat luar biasa. Hal ini
membuat mereka akhirnya bergegas menuju ke Rasulullah tepat setelah wudhu.
Orang-orang berkata jika tidak memiliki air untuk minum dan wudhu kecuali hanya sepanci air kecil yang
tentunya kurang bagi semuanya. Muhammad pun meletakkan tangannya ke dalam wadah dan air mulai keluar
dari jari-jarinya. Akhirnya semua manusia di sekitarnya bisa menghilangkan rasa haus.
5. Makanan yang Sedikit Cukup untuk Banyak Orang
Abu Thalhah serta istrinya sempat mendengar Muhammad sedang ada dalam keadaan lemas. Keduanya lalu
memutuskan untuk mengundang Nabi makan di rumahnya. Nyatanya Rasulullah datang dengan mengajak
banyak sahabatnya bahkan mencapai 70 sampai 80 orang.
Abu Thalhah dan istrinya tentu merasa kebingungan dengan banyaknya orang yang datang. Nabi pun
mendoakan makanannya sebelum mempersilahkan tamu memakannya. Mereka makan secara bergantian
sebanyak 10 orang dan membuat semuanya merasa kenyang setelahnya.
6. Satu Gelas Susu Mampu Mengenyangkan Banyak Orang
Mukjizat Nabi lainnya juga berhubungan dengan poin sebelumnya. Susu yang bisa mengenyangkan banyak
orang bisa menjadi salah satu kisah menarik dari Rasulullah. Abu Hurairah adalah teman Nabi Muhammad yang
sangat miskin dan kelaparan namun memiliki banyak ilmu pengetahuan dan hafalan.
Suatu hari, Muhammad bertemu dengannya dan memintanya untuk mengikutinya. Kemudian Nabi menemukan
satu gelas susu dan mengundang banyak orang datang ke rumahnya. Abu Hurairah sebagai orang pertama
meminumnya dan seterusnya sampai semuanya merasa kenyang sepuasnya.
7. Do’a Minta Hujan
Ketika Rasulullah sedang berkhutbah pada Shalat Jumat, ada seseorang yang meminta kepada Nabi untuk
berdoa segera turun hujan. Hal ini karena kekeringan telah berlangsung cukup lama dan sangat berdampak pada
berbagai hal. Nabi Muhammad pun mencoba mendoakan sampai Jumat berikutnya.
Namun seseorang datang membawa kabar pada Rasulullah bahwa banyak rumah telah mengalami kerusakan
akibat hujan yang turun dalam waktu lama. Nabi Muhammad berdoa agar bisa pindah ke Madinah sesuai
dengan permintaan umatnya. Awan-awan pun langsung bergerak ke pusat kota.
8. Mengobati Sakit Mata
Sesaat sebelum penaklukan Benteng Khaibar berlangsung, Ali bin Abi Thalib yang sebagai pemegang bendera
mengeluh sakit mata. Rasulullah pun memanggil Ali dan langsung meludahi matanya. Nyatanya hal ini menjadi
salah satu mukjizatnya dari Allah karena bisa sembuh dalam waktu singkat.
Mata Ali pun langsung sembuh dan tampak tidak pernah sakit sebelumnya. Ali bin Abi Thalib yang bertugas
untuk membawa bendera bisa dengan mudah melanjutkan tugasnya. Mukjizat milik Nabi Muhammad inipun
membuat penaklukan Benteng Khaibar dapat berlanjut.

9. Hidupnya Kerikil
Nabi Muhammad bisa menghidupkan kerikil yang menjadi salah satu mukjizatnya. Peristiwa ini terjadi pada
sebuah halaqah yang menunjukkan adanya batuan kecil sedang bertasbih pada tangan Rasulullah. Kejadian ini
juga ada di dalam suatu hadits riwayat Thabrani.
Abu Dzar r.a. berkata bahwa sesungguhnya aku menyaksikan Rasulullah di dalam sebuah halaqah. Ada batu
kerikil di tangannya dan sedang bertasbih di telapaknya. Bersama kami ada Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali
semoga Allah merahmati semuanya.
10. Pelepah yang Menangis
Selama belum ada mimbar, Rasulullah yang berkhotbah kerap bersandar pada sebatang pelepah kurma.
Peristiwa menarik ketika sudah terdapat tempat untuk berdakwah, pohon bekas sandarannya itu pun terdengar
menangis. Nabi Muhammad pun langsung mengusapkan tangan ke permukaannya.
Batang kayu yang menjadi tempat biasa Nabi Muhammad berkhotbah terdengar menangis. Orang-orang
terdahulu mendengarnya bagaikan unta sedang melahirkan sehingga terasa sangat menyakitkan. Rasulullah pun
datang menghampirinya untuk meletakkan tangan kemudian terdiam.
11. Isra Miraj
Isra Miraj menjadi momen yang penting dalam sejarah umat Islam lantaran Rasulullah menerima perintah
melakukan shalat lima waktu. Isra artinya perjalanan di malam hari sementara Miraj berarti tangga. Hal ini
merujuk ke kisah Nabi Muhammad dari bumi menuju ke langit sampai Sidratul Muntaha.
Isra Miraj bermula ketika Jibril mendatangkan Buroq sebagai kendaraan Nabi yang super cepat berupa hewan
putih dengan dua sayap di antara kakinya. Rasulullah lalu menaikinya dari Masjidil Haram ke Baitul Maqdis.
Kisah ini memiliki banyak pertemuan antara Muhammad dengan nabi sebelumnya.
12. Kitab Suci Al-Qur’an
Nabi Muhammad mendapat utusan pada zaman orang-orang yang ahli untuk fasih berbahasa, sastra dan bersyair
secara alami. Rasulullah akhirnya membawa Al-Qur’an kepada mereka demi memudahkan pemaknaan.
Mukjizat ini menjadi paling utama bagi Muhammad dari Allah SWT.
Dalam Al-Qur’an sendiri sudah menjelaskan bahwa mukjizat dalam bentuk kitab hanya ada pada 4 nabi dan
rasul. Keempatnya adalah Musa AS, Daud AS, Isa AS dan Muhammad SAW. Al-Qur’an menjadi paling
terakhir dan abadi sepanjang zaman. Sementara sebelumnya tidak berlaku ke masa berikutnya.
Materikeals xii smk negeri 1 kota Serang

Pengertian Etos Kerja

Ethos berasal dari bahasa Yunani yang berarti sikap, kepribadian, watak, karakter serta keyakinan atas

sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. Ethos

dibentuk oleh berbagai kebiasaan, pengaruh, budaya serta sistem nilai yang diyakininya.

Dalil Qur’an Mengenai Keseimbangan Usaha Duniawi maupun Ukhrawi

Dalam Qs. Al Qashash : 77

yang Artinya :

“Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan

janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)

sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”

QS. Al-Mujadalah: 11

Yang Artinya:

“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka

lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu",

Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang

yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

Asbabu Nuzul  QS. Al-Mujadalah: 11

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hati dari Muqatil bin Hibban, bahwa pada suatu hari, yaitu hari Jum’at

para pahlawan perang Badar datang ketempat pertemuan yang penuh sesak. Orang-orang pada tidak mau

memberi tempat kepada yang baru datang itu, sehingga terpaksa mereka berdiri. Rasulullah menyuruh berdiri

pada orang-orang yang lebih dahulu duduk. Sedang para pahlawan Badar disuruh duduk ditempat mereka.
Orang-orang yang disuruh pindah tempat merasa tersinggung perasaannya. Kemudian turunlah ayat ini sebagai

perintah kaum Muslimin untuk menaati perintah Rasulullah dan memberi kesempatan duduk kepada sesama

mukmin.[3]

Etika Kerja Dalam Islam

Adapun hal-hal yang penting tentang etika kerja yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :

1. Adanya keterkaitan individu terhadap Allah, kesadaran bahwa Allah melihat, mengontrol dalam kondisi

apapun dan akan menghisab seluruh amal perbuatan secara adil kelak di akhirat. Kesadaran inilah yang

menuntut individu untuk bersikap cermat dan bersungguh-sungguh dalam bekerja, berusaha keras memperoleh

keridhaan Allah dan mempunyai hubungan baik dengan relasinya. Dalam sebuah hadis rasulullah

bersabda, “sebaik-baiknya pekerjaan adalah usaha seorang pekerja yang dilakukannya secara tulus.” (HR

Hambali)

2. Berusaha dengan cara yang halal dalam seluruh jenis pekerjaan. Firman Allah SWT : “Hai orang-orang yang

beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada

Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” (QS. al-Baqarah: 172)

3. Dilarang memaksakan seseorang, alat-alat produksi atau binatang dalam bekerja, semua harus dipekerjakan

secara professional dan wajar.

4. Islam tidak membolehkan pekerjaan yang mendurhakai Allah yang ada kaitannya dengan minuman keras,

riba dan hal-hal lain yang diharamkan Allah.

5. Professionalisme yaitu kemampuan untuk memahami dan melakukan pekerjaan sesuai dengan prinsip-prinsip

keahlian.

Dalil Al-Qur’an tentang Etika Kerja dalam Islam

QS. Al-Jumu’ah ayat 9-11 yang Artinya:          

9.  Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalatJum'at, Maka bersegeralah kamu kepada

mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli [1475] yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu

Mengetahui.

10.  Apabila Telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan

ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

11.  Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan

mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: "Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada

permainan dan perniagaan", dan Allah sebaik-baik pemberi rezki.


[1475]  Maksudnya: apabila imam Telah naik mimbar dan muazzin Telah azan di hari Jum'at, Maka kaum

muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalakan semua pekerjaannya.

Asbabun Nuzul

Di dalam suatu hadis diriwayatkan oleh Jabir disebutkan sebagai berikut:

“ketika Rasulullah Saw berkhutbah pada hari Jumat, tiba-tiba datanglah rombongan unta (pembawa

dagangan), maka cepat-cepatlah sahabat Rasulullah Swt. mengunjunginya sehingga tidak tersisa lagi  (sahabat

yang mendengarkan khutbah) kecuali 12 orang. Yaitu Saya (Jabir), Abu Bakar dan Umar termasuk mereka

yang tinggal. Maka Allah Swt. pun menurunkan ayat: waizara'autijaratanaulahwan sampai akhir surat. (HR.

Bukhari, Muslim, Ahmad dan Turmuzi dari Jabir bin Abdullah)


Materi PAI I

MEMAKNAI BERFIKIR KERITIS DAN DEMOKRATIS

kelas XII SMK Negeri 1 Kota Serang

oleh : Ust. Abi Iyan

Pengertian Berfikir Kritis

A.  Apa Itu “Berpikir Kritis” ?


Berpikir kritis, sifat ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta yang valid
(sah) serta argumen yang akurat.
Tentu saja sikap kritis ini harus didukung oleh sikap yang bertanggung jawab terhadap apa
yang drkritisi.Sikap kritis dalam suasana demokrasi juga perlu didukung dengan kemampuan untuk
menyelesaikan masalah secara damai.Masalah yang berasal dari perbedaan pendapat dapat berujung
konflik, untuk itu perlu ditekankan penyelesaian masalah dilakukan dengan damai bukan kekerasan.

B. Menganalisis dan Mengevaluasi Makna Q.S. Ali-Imran/3:190-191 serta Hadis tentang


Berfikir Kritis

Berangkat dari definisi Mertes, sikap dan tindakan yang mencerminkan berpikir kritis
terhadap ayat-ayat Allah Swt. (informasi Ilahi) adalah berusaha memahaminya dari berbagai sumber,
menganalisis, dan merenungi kandungannya. Kemudian menindaklanjuti dengan sikap dan tindakan
positif.

1.    Ayat al-Quran dan Terjemahannya yang Mengandung Perintah Berpikir Kritis.


Q.S. Ali 'Imran/3:190-191 
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang,
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah Swt.) bagi orangorang yang berakal, yaitu orang-orang yang
senantiasa mengingat Allah Swt. dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring, dan memikirkan
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini
dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari siksa api neraka”.

Makna Surat Ali Imran 


ð  ayat 190 ini menjelaskan bahwa dalam penciptaan langit dan bumi serta silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi ulul albab. Yakni orang-orang yang berakal. Orang-
orang yang mau berpikir. Orang-orang yang mau memperhatikan alam. Orang-orang yang kritis.
ð  Ayat 191 ini menjelaskannya. Bahwa ulul albab adalah orang yang banyak berdzikir dan bertafakkur. Ia
berdzikir dalam segala kondisi baik saat berdiri, duduk ataupun berbaring. Ia juga mentafakkuri
(memikirkan) penciptaan alam ini hingga sampai pada kesimpulan bahwa Allah menciptakan alam
tidak ada yang sia-sia. Maka ia pun berdoa kepada Allah, memohon perlindungan dari siksa neraka.

2.    Menyajikan Hadis Tentang Berpikir Kritis Beserta Penjelasannya


HR. At-Tirmizi dan beliau berkata: Hadis Hasan
Artinya: Dari Abu Ya’la yaitu Syaddad Ibnu Aus r.a. dari Nabi saw. Beliau bersabda: “Orang yang
cerdas ialah orang yang mampu mengintrospeksi dirinya dan suka beramal untuk kehidupannya
setelah mati. Sedangkan orang yang lemah ialah orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya dan
berharapkepada Allah Swt. dengan harapan kosong”. (HR. At-Tirmizi dan beliau berkata: Hadis
Hasan).
Dalam hadis ini Rasulullah saw. menjelaskan bahwa orang yang benar-benar cerdas adalah
orang yang pandangannya jauh ke depan, menembus dinding duniawi, yaitu hingga kehidupan abadi
yang ada di balik kehidupan fana di dunia ini. Tentu saja, hal itu sangat dipengaruhi oleh keimanan
seseorang kepada adanya kehidupan kedua, yaitu akhirat.

C.Manfaat Berpikir Kritis


Adapun manfaat berfikir kritis di antaranya adalah sebagai berikut.
1.      Dapat menangkap makna dan hikmah di balik semua ciptaan Allah Swt.
2.      Dapat mengoptimalkan pemanfaatan alam untuk kepentingan umat manusia.
3.      Dapat mengambil inspirasi dari semua ciptaan Allah Swt. Dalam mengembangkan IPTEK.
4.      Menemukan jawaban dari misteri penciptaan alam (melalui penelitian).
5.      Mengantisipasi terjadinya bahaya, dengan memahami gejala dan fenomena alam.

D. Menerapkan Perilaku Mulia


Berikut ini adalah sikap dan perilaku terpuji yang harus dikembangkan terkait dengan berpikir kritis
berdasarkan ayat al-Qur'an dan hadis di atas yaitu sebagai berikut.
1.      Senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. atas anugerah akal sehat.
2.      Senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. atas anugerah alam semesta bagi manusia.
3.      Melakukan kajian-kajian terhadap ayat-ayat al-Quran secara lebih mendalam bersama para pakar di 
      bidang masing-masing.
4.      Menjadikan ayat-ayat al-Quran sebagai inspirasi dalam melakukan penelitianpenelitian ilmiah untuk
mengungkap misteri penciptaan alam.
5.      Menjadikan ayat-ayat kauniyah (alam semesta) sebagai inspirasi dalam mengembangkan IPTEK.

ÞKesimpulan
1.     Berpikir secara kritis dan bertindak secara demokratis menurut ayat Al-Qur’an merupakan perilaku
yang pada hakikatnya memiliki banyak manfaat, terutama dalam hal bersyukur dan memecahkan
masalah melalui proses kerja sama dalam musyawarah.
2.     Ayat Al-Qur’an yang membahas tentang hakikat serta manfaatdari berpikir secara kritis dan bersikap
secara demokratis adalah Q.S. Ali-‘Imran ayat 190-191dan Q.S. Ali-‘Imran ayat 159.
3.     Pengembangan sikap dan perilaku terpuji terkait dengan berpikir kritis dan bertindak secara
demokratis merupakan hal penting yang perlu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari guna
perwujudan implementasi nyata dari ayat Al-Qur’an.

            Jadi, berpikir kritis dalam pandangan Rasulullah dalam dua hadis di atas adalah mengumpulkan
bekal amal salih sebanyak-banyaknya untuk kehidupan pasca kematian (akhirat), karena “dunia
tempat menanam dan akhirat memetik hasil (panen)”. Oleh karena itu, jika kita ingin memetik hasil di
akhirat, jangan lupa bercocok tanam di dunia ini dengan benih-benih yang unggul, yaitu amal salih.

Serang, ......, ........, 2021


Guru Mapel PAI

Ust, Suryanto,S.Pd.I
MATERI KELAS 12 PAI
PENGERTIAN SYUKUR, CONTOH DAN HAKIKAT SYUKUR
Pengertian Syukur
Syukur merupakan bentuk keridhaan / pengakuan terhadap rahmat Allah dengan penuh kerendahan
hati. Berikutnya dalam pengertian yang lain syukur adalah pujian dan pengakuan terhadap nikmat
Allah yang dibuktikan dengan kerendahan hati dan kecintaan menerimanya disertai ucapan dan
perbuatan yang selaras dengan ucapan tersebut.
Syukur nikmat adalah lawan dari kufur nikmat salah satu akhlak mulia yang timbul karena ridho
kepada ketentuan Allah (takdir).
Baik itu berupa nikmat maupun berupa ujian. Dalam al-Qur’an terdapat perintah-perintah kepada kita
untuk senantiasa bersyukur akan nikmat Allah.
٧ :‫) إبراهيم‬  ‫َوِإ ْذ َتَأ َّذنَ َربُّ ُك ْم لَِئ ْن َشكَرْ تُ ْم َأَل ِزي َدنَّ ُك ْم َولَِئ ْن َكفَرْ تُ ْم ِإ َّن َع َذابِي لَ َش ِدي ٌد‬
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti
kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka
Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
Dalam sebuah mutiara hikmah yang disampaikan oleh Syaikh Ibnu Athaillah as-sakandary
menyebutkan bahwa seseorang yang tidak bisa beryukur sejatinya sedang melepaskan kenikmatan
yang Allah berikan.
‫من لم يشكر النعم فقد تعرض لزوالها ومن شكرها فقد قيد بعقالها‬
“Barang siapa yang tidak mensyukuri nikmat menginginkan hilangnya nikmat tersebut dan barang
siapa mensyukurinya berarti dia telah mengikat nikmat tersebut dengan talinya”.
Contoh Syukur
1. Melaksanakan perintah untuk selalu beribadah kepada Allah
Melaksanakan perintah Allah merupakan hal yang lazim dan wajib bagi setiap orang muslim. Hal ini
karena orang diberi nikmat yang paling tinggi di sisi Allah yaitu berupa nikmat iman dan Islam.
2. Menjauhi larangan-larangan Allah
Ketika seseorang sudah melaksanakan perintah Allah, maka dengan semestinya larangan Allah  akan
terjauhi dari diri seorang muslim. Hal ini selaras dengan firman Allah QS. Al-Isra’ ayat 81.
)٨١ : ‫ق ۡالبَا ِط ُل ؕ اِ َّن ۡالبَا ِط َل َکانَ َزهُوْ قًا (اإلسرأ‬ ُّ ‫َو قُ ۡل َجٓا َء ۡال َح‬
َ َ‫ق َو زَ ه‬
Dan katakanlah, “Kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap.” Sungguh, yang batil itu pasti
lenyap.
3. Mengucapkan terima kasih kepada manusia
Dalam suatu hadits menyebutkan orang yang tidak pandai berterima kasih kepada manusia, maka ia
tidak pandai mensyukuri nikmat dari Allah.
)‫(رواه ابو داوود و الترمذي‬ َ‫اس ل َم ْيَ ْش ُك ِر هللا‬
َ َّ‫َو َم ْن لَ ْم يَ ْش ُك ِر الن‬
Siapa yang tidak mensyukuri manusia maka dia tidak mensyukuri Allah. (HR. Abu Daud dan At-
Turmuzi).
Doa Supaya Agar Selalu Bersyukur

Mengucapkan syukur merupakan rahmat Allah yang diberikan kepada kita. Seperti yang dikisahkan
Al-Qur’an dalam QS. An-Naml ayat 19 mengenai doa Nabi Sulaiman ketika melihat pasukan semut
yang menyambut pasukannya.
Kemudian Nabi Sulaiman mengucapkan doa sebagai ungkapan syukur atas apa yang Allah berikan
berupa kerjaan, ilmu dan hikmah yang diwariskan oleh bapaknya Nabi Daud. Doa tersebut adalah
berikut:
َّ ‫ك‬
َ‫الص––الِ ِحين‬ َ – ِ‫ض––اهُ َوَأ ْد ِخ ْلنِي بِ َرحْ َمت‬
َ ‫ك فِي ِعبَ––ا ِد‬ َ ْ‫ص––الِحًا تَر‬ َ ‫ي َوَأ ْن َأ ْع َم‬
َ ‫––ل‬ َّ َ‫َربِّ َأوْ ِز ْعنِي َأ ْن َأ ْش – ُك َر نِ ْع َمتَ––كَ الَّتِي َأ ْن َع ْمتَ َعل‬
َّ ‫ي َو َعلَ ٰى َوالِ – َد‬
)١٩ : ‫(النمل‬
“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan
kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai;
dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang soleh”. (QS.
An-Naml : 19)
 
Hakikat Syukur
Syukur bukanlah hanya bacaan hamdalah yang fasih diucapkan, tetapi ia lebih berupa pengakuan
sungguh-sungguh bahwa semua rejeki dan anugerah yang menghadirkan perasaan nikmat dalam jiwa
kita tidak didapat dengan usaha kita sendiri, melainkan berasal hanya dari Allah subhanahu wata’ala.
Dengan demikian ketika seseorang sudah terbiasa bersyukur berarti keimanan selalu bertambah dan
semakin berbobot. Berkata Ibnu Hajar Al-Atsqolani dalam kitab Syarah Bukhori, barang siapa yang
membaca do’adibawah ini, maka hatinya tidak akan keras / mati.
Doa Hakikat Syukur
Dalam doa tersebut memuat bahwa ketika seseorang mengucapkan subhanallah, alhamdulillah,
Allahu akbar.
‫‪Maka seluruh timbangan penuh dengan amal baik dan menjadi perhiasan di arsy dan kalimat-kalimat‬‬
‫‪ini merupakan inti atau pungkasan dari ilmu. Betapa agungnya kalimat syukur yang diucapkan oleh‬‬
‫‪seseorang.‬‬
‫ش‪،‬‬‫وزنَةَ ْال َع––رْ ِ‬ ‫ِّضا ِ‬‫ش‪َ ،‬و ْال َح ْم ُد هلِل ِ ِملْ َء ْال ِم ْي َزا ِن َو ُم ْنتَهَى ْال ِع ْل ِم َو َم ْبلَ َغ الر َ‬
‫وزنَةَ ْال َعرْ ِ‬
‫الرِّضا ِ‬
‫َ‬ ‫ان َو ُم ْنتَهَى ْال ِع ْل ِم َو َم ْبلَ َغ‬
‫ُس ْبحَانَ هللاِ ِملْ َء ْال ِم ْي َز ِ‬
‫الش– ْف ِع َو ْال– َو ْت ِر َو‬
‫ش اَل َم ْل َجَأ و اَل َم ْن َح– َأ ِمنَ هللاِ ِإاّل ِإلَ ْي– ِه‪ُ ،‬س– ْبحَانَ هللاِ َع– َد َد َّ‬ ‫وزنَةَ ْال َعرْ ِ‬ ‫َوهللاُ اَ ْكبَ ُر ِملْ َء ْال ِميْزَ ا ِن َو ُم ْنتَهَى ْال ِع ْل ِم َو َم ْبلَ َغ الر َ‬
‫ِّضا ِ‬
‫–و ْت ِر َو َع––د َد كَل َم–ا ِ‬
‫ت‬ ‫ت ُكلِّهَا‪َ ،‬وهللاُ اَ ْكبَ ُر َع َد َد ال َّش ْف ِع َو ْال َ‬ ‫ت ُكلِّهَا‪َ ،‬و ْال َح ْم ُد هلِل ِ َع َد َد ال َّش ْف ِع َو ْال َو ْت ِر َو عَد َد كَل َما ِ–‬
‫ت هللاِ التَا َّما ِ–‬ ‫ت هللاِ التَا َّما ِ‬ ‫عَد َد كَل َما ِ‬
‫َّاحم ْينَ ‪َ ،‬و الحَوْ َل َو ال قُ– ّوةَ ِإاّل َ بِاهللِ ْال َعلِّى ْال َع ِظي ِْم‪َ ،‬و ص––لَّى هللاُ عَل َى َس–يِّ َدنَا ُم َح َّم ٍد َو‬ ‫ك يَا اَرْ َح َم الر ِ‬ ‫ك ال ّساَل مةَ بِ َرحْ متِ َ‬ ‫ت ُكلِّهَا‪َ ،‬أ ْسَألُ َ‬‫هللاِ التَا َّما ِ–‬
‫َعلَى آلِ ِه َو أصْ َحابِ ِه اَجْ َم ِع ْينَ ‪َ ،‬و ْال َح ْم ُد هلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِم ْينَ‬
‫‪ ‬‬
MATERI PAI KELAS XII
DEMOKRASI DALAM ISLAM
Demokrasi Islam yaitu ideologi politik yang berusaha menerapkan prinsip-
prinsip Islam ke dalam kebijakan publik dalam kerangka demokrasi.

ciri dasar demokrasi Islam: Pemimpin harus dipilih oleh rakyat, tunduk
pada syariat, dan berkomitmen untuk mempraktekkan Syura’.

Demokrasi sendiri berasal dari bahasa Yunani, demos yang artinya rakyat atau
khalayak manusia, dan kratia yang artinya hukum. Secara etimologis, demokrasi
berarti pemerintahan oleh rakyat.

Lantas, bagaimana demokrasi dalam pandangan Islam? Demokrasi memang


bukan diktum suatu agama, namun tidak sulit menghubungkannya dengan
ajaran Islam.

Demokrasi adalah bentuk maju atau sistematika dari cara-cara rakyat untuk
bermusyawarah. Jelas di dalam Islam ada prinsip bermusyawarah dalam
memutuskan pengaturan hal-hal yang bersifat kepentingan umum.

Rasulullah SAW selalu mengajak musyawarah kepada para sahabatnya jika


menghadapi permasalahan penting, agar terwujud kemantapan hati dan
semangat dalam menjalankan semua pekerjaan.

Musyawarah merupakan upaya untuk memecahkan permasalahan bersama,


menghindari penyimpangan, dan meletakkan langkah-langkah bersama sesuai
hasil kesepakatan bersama.

Apabila musyawarah telah menghasilkan kesepakatan bersama, hendaknya kita


berpegang teguh pada kesepakatan tersebut.

Sebelum musyawarah dilaksanakan, hendaknya kita siapkan diri dan akhlak kita
untuk berlaku lemah lemah lembut, tidak kasar, dan tidak berhati keras.

Setelah selesai bermusyawarah, hendaknya semua peserta musyawarah saling


memaafkan dan berlapang dada terhadap semua yang terjadi selama proses
musyawarah.

Setelah menghasilkan keputusan, hendaknya semua peserta berusaha


melaksanakannya dengan penuh kesungguhan.
Semua sikap dan perilaku positif yang diajarkan Islam dalam bermusyawarah
merupakan bagian dari nilai-nilai demokrasi.

Demokrasi merupakan bentuk/sistem pemerintahan dari rakyat yang


mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta memperoleh perlakuan dari
suatu permasalahan.

Di dalam Q.S. Ali Imran (3) : 159 dijelaskan:

“Maka berkat rahmat Allah engkau (muhammad) berlaku lemah lembut


terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan
mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad, maka
bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang
bertawakal.” (Q.S. Ali Imran (3): 159)
Kita harus bertutur kata lemah lembut dan santun, baik kepada kawan maupun
lawan.

Rasulullah SAW dalam kondisi apapun senantiasa menunjukkan keluhuran


akhlak, meskipun dalam situasi yang genting.

Sikap keras dan kasar kepada pihak lain, membuat masyarakat menjauh dan
antipasti, sehingga proses dakwah akan terhambat dan memberi hasil yang
kurang maksimal.

Perintah kepada Rasulullah SAW agar selalu bermusyawarah dengan para


sahabat dan pihak lain yang memiliki kompetensi untuk hal-hal yang perlu
dimusyawarahkan.

Konsisten melaksanakan hasil musyawarah, menyerahkan hasil musyawarah


tersebut dengan penuh tawakal.

Perintah untuk saling memaafkan apabila musyawarah sudah selesai termasuk


segala hal yang tidak mengenakkan selama musyawarah berlangsung.
Hikmah dan manfaat Musyawarah:

1.  Mengurangi kesalahan dalam mengambil keputusan


2.  Dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi sesama
3.  Terbebas dari pandangan diskriminatif terhadap orang lain yang berbeda
jenis kelamin ataupun status social, serta terwujudnya kebersamaan dalam
menghadapi berbagai masalah yang timbul dalam masyarakat.
4.  Terbiasa memberi maaf dan berlapang dada, ketika pendapatnya tidak
diambil sebagai keputusan musyawarah, serta tetap tunduk dan patuh pada
hasil musyawarah.
5.  Terciptanya budaya saling memahami, saling menghargai, dan saling
memaafkan, sehingga mendukung terwujudnya kehidupan masyarakat yang
harmonis dan beradab.
AYAT-AYAT AL-QUR'AN TENTANG
IPTEK
Written By Ahmad Mas'ud Nurur Rohmat Sunday, 7 January 2018
Berikut Ayat-ayat Al-Qur'an yang berhubungan
dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
1. Surat Yunus Ayat 101
‫ات َوال ُّن ُذ ُر‬
ُ ‫ض ۚ َو َما ُت ْغنِي اآْل َي‬ ِ ْ‫ت َواَأْلر‬ ُ ‫قُ ِل ا ْن‬
ِ ‫ظرُوا َم َاذا فِي ال َّس َم َاوا‬
َ ‫َعنْ َق ْو ٍم اَل يُْؤ ِم ُن‬
‫ون‬
Artinya : Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah
bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi
orang-orang yang tidak beriman". 
(Q.S. Yunus ayat 101).

Kandungan Surat Yunus ayat 101 :


Surat Yunus ayat 101 menganjurkan manusia mengadakan pengkajian, penelitian
dan pengamatan tentang fenomena alam yang ada di langit dan bumi. Dengan
melakukan hal tersebut diharapkan manusia bisa mengambil manfaat sebesar-
besarnya bagi ilmu pengetahuan agar bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan
dan kesejahteraan dalam hidupnya.

Perilaku yang mencerminkan Surat Yunus ayat 101 :


 Senantiasa menginginkan dunia yang baru yang lebih baik, berpikir objektif
dan rasional.
 Menerima hal yang baru yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama.
 Bertindak atas dasar logika dan ilmu serta menjauhi sikap yang emosional.
 Meyakini bahwa Allah telah mengatur hidup demi kesejahteraan manusia.
 Memiliki yang terbaik dan mempertimbangkan dengan matang setelah
keputusan musyawarah.

2. Surat Al-Baqarah ayat 164


ِ‫ار َو ْالفُ ْلك‬ ِ ‫اخ ِتاَل فِ اللَّي ِْل َوال َّن َه‬ْ ‫ض َو‬ ِ ْ‫ت َواَأْلر‬ ِ ‫ِإنَّ فِي َخ ْل ِق ال َّس َم َاوا‬
ْ‫اس َو َما َأ ْن َز َل هَّللا ُ م َِن ال َّس َما ِء ِمن‬ َ ‫ َي ْن َف ُع ال َّن‬ ‫الَّتِي َتجْ ِري فِي ْال َبحْ ِر ِب َما‬
ِ‫ث فِي َها ِم ْن ُك ِّل دَ ا َّب ٍة َو َتصْ ِريف‬ َّ ‫ض َبعْ دَ َم ْو ِت َها َو َب‬ َ ْ‫َما ٍء َفَأحْ َيا ِب ِه اَأْلر‬
ٍ ‫ض آَل َيا‬
‫ت لِ َق ْو ٍم‬ ِ ْ‫ب ْالم َُس َّخ ِر َبي َْن ال َّس َما ِء َواَأْلر‬ ِ ‫اح َوالس ََّحا‬ِ ‫الرِّ َي‬
َ ُ‫َيعْ ِقل‬
‫ون‬
Artinya : "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya
malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi
manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia
hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis
hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi;
sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang
memikirkan". (Q.S. Al-Baqarah ayat 164)

Kandungan Surat Al-Baqarah ayat 164 :


 Allah menciptakan alam dan seisinya untuk kepentingan manusia karena
manusia dijadikan sebagai khalifah di muka bumi.
 Sebagai khalifah di bumi, manusia diberi bekal ilmu dan teknologi bukan
materi kebendaan ataupun keturunan yang jadi pegangan.
 Allah menurunkan air hujan sehingga tanah yang tadinya tandus menjadi
subur, kemudian dengan teknologi tanah tersebut ditanami berbagai jenis
tumbuhan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia.
 Allah yang menjadikan bumi adanya pergantian siang dan malam yang
sangat bermanfaat bagi kehidupan.
 Allah menciptakan laut untuk makhluk-Nya sebagai mata pencaharian, sarana
transportasi antar pulau.
 Allah menciptakan perkisan angin yang akan membawa rahmat dan kadang
membawa bencana.
Perilaku yang mencerminkan Surat Al-Baqarah ayat 164 :
 Menjadi orang yang berilmu pengetahuan dan berwawasan luas.
 Menggunakan kemampuan ilmu pengetahuan yang dimiliki agar mampu
menjelajah keseluruh penjuru langit dan bumi.
 Meningkatkan ilmu pengetahuan tentang segala apa yang telah diciptakan
oleh Allah SWT.
 Berusaha mendapatkan rezeki dari Allah dengan keahlian yang dimiliki dan
kemampuan yang ada.
 Rajin menuntut ilmu dan memanfaatkan ilmu tersebut dalam kehidupan.

3. Surat Ar-Rahman ayat 33


‫َأ‬ ُ ‫َأ‬ ِ ‫َيا َمعْ َش َر ْال ِجنِّ َواِإْل ْن‬
ِ ‫س ِإ ِن اسْ َت َطعْ ُت ْم نْ َت ْنفُذوا ِمنْ ْق َط‬
‫ار‬
َ ‫ض َفا ْنفُ ُذوا ۚ اَل َت ْنفُ ُذ‬
ٍ ‫ون ِإاَّل ِبس ُْل َط‬
‫ان‬ ِ ْ‫ت َواَأْلر‬ ِ ‫ال َّس َم َاوا‬
Artinya : "Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi)
penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali
dengan kekuatan(dari Allah)".
(Q.S. Ar-Rahman ayat 33)

Kandungan Surat Ar-Rahman ayat 33 :


Ayat ini menyeru jin dan manusia jika mereka sanggup menembus, melintasi penjuru
langit dan bumi karena tajut akan siksaan dan hukuman Allah, mereka boleh
mencoba melakukannya, mereka tidak akan berbuat demikian. Demikian mereka
tidak mempunyai kekuatan sendiri pun dalam menghadapi kekuatan Allah SWT.
Menurut sebagian ahli tafsir, pengertian -Sultan- pada ayat ini adalah ilmu
pengetahuan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan ilmu pengetahuan / teknologi
manusia dapat menembus ruang angkasa.
Perilaku yang mencerminkan Surat Ar-Rahman ayat 33 :
 Senang membaca buku-buku pengetahuan sebagai bukti cinta ilmu
pengetahuan.
 Selalu ingin mencari tahu tentang alam semesta, baik di langit maupun di
bumi, dengan terus menelaahnya.
 Meyakini bahwa alam semesta ini diciptakan oleh Allah SWT. untuk manusia.
leh karena itu, manusia harus merasa haus untuk terus menggali ilmu
pengetahuan.
 Rendah hati atas kesuksesan yang diraihnya dan tidak merasa rendah diri
dan malu terhadap kegagalan yang dialaminya.
MATERI KELAS XII
BAB : PERNIKAHAN (1)

A. Prinsip-Prinsip Pernikahan dalam Islam


1. Pengertian Pernikahan
Secara bahasa, arti “nikah” berarti “mengumpulkan, menggabungkan, atau
menjodohkan”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ”nikah” diartikan
sebagai “perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk bersuami istri
(dengan resmi) atau “pernikahan”. Sedang menurut syari’ah, “nikah” berarti
akad yang menghalalkan pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang
bukan mahramnya yang menimbulkan hak dan kewajiban masing-masing.
Dalam Undang-undang Pernikahan RI (UUPRI) Nomor 1 Tahun 1974, definisi
atau pengertian perkawinan atau pernikahan ialah “ikatan lahir batin antara
seorang pria dan wanita sebagai suami istri, dengan tujuan membentuk
keluarga (rumah tangga) yang berbahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa”.
Pernikahan sama artinya dengan perkawinan. Allah Swt. berfirman:

“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan
yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain)
yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak
akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak
yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat
aniaya”. ( Q.S. an-Nis±/4:3).
2. TUJUAN PERNIKAHAN
Seseorang yang akan menikah harus memiliki tujuan positif dan mulia untuk
membina keluarga sakinah dalam rumah tangga, di antaranya sebagai
berikut.
a. Untuk memenuhi tuntutan naluri pokok manusia
b. Untuk mendapatkan ketenangan hidup .
c. Untuk membentengi akhlak
d. Untuk meningkatkan ibadah kepada Allah Swt.
e. Untuk mendapatkan keturunan yang saleh
f. Untuk menegakkan rumah tangga yang Islami
3. HUKUM MENIKAH
Para ahli fikih sependapat bahwa hukum pernikahan tidak sama penerapannya
kepada semua mukallaf, melainkan disesuaikan dengan kondisi masing-
masing, baik dilihat dari kesiapan ekonomi, fisik, mental ataupun akhlak.
Karena itu hukum nikah bisa menjadi wajib, sunah, mubah, haram, dan
makruh. Penjelasannya sebagai berikut.
a. Wajib
yaitu bagi orang yang telah mampu baik fisik, mental, ekonomi
maupun akhlak untuk melakukan pernikahan, mempunyai keinginan
untuk menikah, dan jika tidak menikah, maka dikhawatirkan akan jatuh
pada perbuatan maksiat, maka wajib baginya untuk menikah. Karena
menjauhi zina baginya adalah wajib dan cara menjauhi zina adalah
dengan menikah.
b. Sunnah

yaitu bagi orang yang telah mempunyai keinginan untuk


menikah namun tidak dikhawatirkan dirinya akan jatuh kepada maksiat,
sekiranya tidak menikah. Dalam kondisi seperti ini seseorang boleh
melakukan dan boleh tidak melakukan pernikahan. Tapi melakukan
pernikahan adalah lebih baik daripada mengkhususkan diri untuk
beribadah sebagai bentuk sikap taat kepada Allah Swt..
c. Mubah,

bagi yang mampu dan aman dari fitnah, tetapi tidak


membutuhkannya atau tidak memiliki syahwat sama sekali seperti
orang yang impoten atau lanjut usia, atau yang tidak mampu menafkahi,
sedangkan wanitanya rela dengan syarat wanita tersebut harus rasyidah
(berakal). Juga mubah bagi yang mampu menikah dengan tujuan hanya
sekedar untuk memenuhi hajatnya atau bersenang-senang, tanpa ada
niat ingin keturunan atau melindungi diri dari yang haram.
d. Haram,

yaitu bagi orang yang yakin bahwa dirinya tidak akan mampu
melaksanakan kewajiban-kewajiban pernikahan, baik kewajiban
yang berkaitan dengan hubungan seksual maupun berkaitan dengan
kewajiban-kewajiban lainnya. Pernikahan seperti ini mengandung
bahaya bagi wanita yang akan dijadikan istri. Sesuatu yang menimbulkan
bahaya dilarang dalam Islam. Tentang hal ini Imam al-Qurtubi mengatakan, “Jika
suami mengatakan bahwa dirinya tidak mampu menafkahi istri atau memberi
mahar , dan memenuhi hak-hak istri yang wajib, atau mempunyai suatu penyakit
yang menghalanginya untuk melakukan hubungan seksual, maka dia
tidak boleh menikahi wanita itu sampai dia menjelaskannya kepada calon
istrinya. Demikian juga wajib bagi calon istri menjelaskan kepada calon
suami jika dirinya tidak mampu memberikan hak atau mempunyai suatu
penyakit yang menghalanginya untuk melakukan hubungan seksual
dengannya”.
e. Makruh,

yaitu bagi seseorang yang mampu menikah tetapi dia khawatir


akan menyakiti wanita yang akan dinikahinya, atau menzalimi hak-hak
istri dan buruknya pergaulan yang dia miliki dalam memenuhi hak-hak
manusia, atau tidak minat terhadap wanita dan tidak mengharapkan
keturunan

Anda mungkin juga menyukai