Kelompok 1
Dosen Pengampu :
H.M Amin Qodri, SH, LL.M
Artinya:
Rosulullah bersabda:
• islam sesungguhnya adalah bersaksi bahwa tiada tuhan selain allah dan
sesungguhnya nabi Muhammad SAW adalah utusan allah. Dan mendirikan
sholat, membayar zakat, berpuasa di bulan romadhon, dan menunaikan ibadah
haji bagi yang mampu.
• Iman adalh mempercayai allah, malaikat2 Nya, kitab2Nya, utusan2 Nya, adanya
hari akhir, dan percaya terhadap ketentuanNya yang baik maupun yang buruk.
• Ikhsan adalah beribadah kepada allah seolah karna allah melihatmu. Padahal
kamu tak melihat Nya. Karna sesungguhnya allah melihatmu.
B. Dikutip dari Kitab Jawahir Al-Kalamiyah
Artinya:
“Iman ialah mengucapkan dengan lidah, membenarkan dengan hati dan mengerjakan
dengan anggota tubuh”.
“Ucapan diiringi dgn ketulusan niat dan dilandasi dgn berpegang teguh kepada
Sunnah”.
Jadi bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Iman adalah Membenarkan segala
sesuatu baik berupa perkataan,hati,maupun perbuatan.
Sesuai dengan hadits Rasulullah saw diatas sudah jelas bahwasanya ada enam rukun
iman yang harus diyakini untk menjadi seorang islam yang sempurna dan menjadi
seorang hamba Allah yang ihsan nantinya.
Iman adalah kepercayaan yang meresap ke dalam hati dengan penuh keyakinan, tidak
bercampur ragu, serta memberi pengaruh bagi pandangan hidup, tingkah laku dan
perbuatan pemiliknya sehari-hari (Yusuf Qardlawi, 1977:25).
Iman adakalanya bertambah dan adakalanya berkurang, maka perlu diketahui kriteria
bertambahnya Iman hingga sempurnanya Iman, yaitu:
2. Tingkat kesadaran. Pada tingkat kedua ini iman seseorang sudah lebih tinggi, karena
sesuatu yang diimani disadari oeh alasan-alasan tertentu.
3. Tingkat haqqul yaqin. Tingkat ini adalah tingkatan iman yang tertinggi. Sseorang
mengimani sesuatu tidak hanya mengetahui dengan alasan-alasan tertentu, tetapi
dibarengi dengan ketaatan dan berserah diri kepada Allah
2. Pengertian Islam
Kata Islam berasal dari Bahasa Arab adalah bentuk masdar dari kata kerja
اسالما- اسلم – يسلمYang secara etimologi mengandung makna: Sejahtera, tidak cacat,
selamat. Seterusnya kata salm dan silm, mengandung arti: kedamaian, kepatuhan, dan
penyerahan diri. Dari kata-kata ini, dibentuk kata salam sebagai istilah dengan pengertian
: Sejahtera, tidak tercela, selamat, damai, patuh dan berserah diri. Dari uraian kata-kata
itu pengertian islam dapat dirumuskan taat atau patuh dan berserah diri kepada Allah.
Nabi Muhammad saw bersabda :
“Islam itu ialah engkau menyembah Allah (menghambakan diri kepada-Nya, Dia sendiri
saja), tiada engkau persekutukan Dia dengan suatu yang lain, engkau dirikan
sembahyang, engkau keluarkan zakat yang difardukan, engkau berpuasa dibulan
Ramadhan, dan engkau tunaikan ibadah haji jika engkau sanggup pergi ke
Baitullah.” (H.R. Bukhari)
Ajaran islam memang harus diyakini kebenaranya. Allah swt. telah menjamin kebenaran
tersebut sebagaimana firman-Nya :
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam……” (Q.S. Ali Imran
: 19)
b. Ab A’la al-Maudud berpendapat bahwa Islam adalah damai. Maksudnya seseorang akan
memperoleh kesehatan jiwa dan raga dalam arti sesungguhnya, hanya melalui patuh dan
taat kepada Allah.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Islam itu ialah tunduk
dan taat kepada perintah Allah dan kepada larangannya
“Abdulloh bin musa telah bercerita kepada kita, dia berkata ; handlolah bin abi sufyan
telah memberi kabar kepada kita d ari ikrimah bin kholid dari abi umar ra. Berkata :
rasul saw. Bersabda : islam dibangun atas lima perkara : persaksian sesungguhnya tidak
ada tuhan selain Allah dan sesungguhnya nabi Muhammad adalah utusannya,
mendirikan sholat, memberikan zakat, hajji dan puasa ramadlan”.
• Syahadat
• Shalat
• Zakat
• Puasa
• Haji
3. Pengertian ihsan
Kata ihsan berasal dari Bahasa Arab dari kata kerja (fi’il) yaitu :
a. Muhammad Amin al-Kurdi, ihsan ialah selalu dalam keadaan diawasi oleh Allah dalam
segala ibadah yang terkandung di dalam iman dan islam sehingga seluruh ibadah seorang
hamba benar-benar ikhlas karena Allah.
b. Menurut Imam Nawawi Ihsan adalah ikhlas dalam beribadah dan seorang hamba merasa
selalu diawasi oleh Tuhan dengan penuh khusuk, khuduk dan sebagainya.
• Hubungan Iman, Islam, Dan Ihsan
Iman, Islam dan Ihsan satu sama lainya memiliki hubungan karena merupakan
unsur-unsur agama (Ad-Din). Iman,Islam dan Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan satu dengan lainnya. Iman adalah keyakinan yang menjadi dasar akidah.
Keyakinan tersebut kemudian diwujudkan melalui pelaksanaan kelima rukun Islam.
Sedangkan pelaksanaan rukun Islam dilakukan dengan cara Ihsan, sebagai upaya
pendekatan diri kepada Allah.
Selain itu Iman, Islam, dan Ihsan sering juga diibaratkan hubungan diantara
ketiganya adalah seperti segitiga sama sisi yang sisi satu dan sisi lainya berkaitan erat.
Segitiga tersebut tidak akan terbentuk kalau ketiga sisinya tidak saling mengait. Jadi
manusia yang bertaqwa harus bisa meraih dan menyeimbangkan antara iman, islam dan
ihsan.
Didalam al-qur’an juga disebutkan bahwa Iman, Islam, dan Ihsan memiliki
keterkaitan,yaitu dalam QS Al-Maidah ayat 3 dan QS Ali-Imron ayat 19 yang berbunyi
QS Al-Maidah ayat 3 :
اليوم اكملت لكم دينكم و اتممت عليكم نعمتي و رضبت لكم االسال م دينا
“Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kaliam agama kalian dan Aku telah
menyempurnakan nikmat kepada kalian dan Aku telah meridhai Islam adalah agama
yang benar bagi kalian”.
QS Ali-Imron ayat 19 :
ٰ اإل
سلم ِ َّ َإِ َّن الدّينَ ِعند
ِ َّللا
Di dalam ayat tersebut dijelaskan kata Islam dan selalu diikuti dengan kata addin
yang artinya agama. Addin terdiri atas 3 unsur yaitu, Iman, Islam, dan Ihsan. Dengan kata
lain dapat dinyatakan bahwa iman merupakan keyakinan yang membuat seseorang ber-
Islam dan menyerahkan sepenuh hati kepada Allah dengan menjalankan syareatnya dan
meninggalkan segala yang dilarang oleh syariat Islam.
Iman dan islam bila disebutkan secara bersamaan, maka yang dimaksud dengan
Islam adalah amal perbuatan yang nampak, yaitu rukun Islam yang lima, dan pengertian
iman adalah amal perbuatan yang tidak nampak, yaitu rukun iman yang enam. Dan bila
hanya salah satunya (yang disebutkan) maka maksudnya adalah makna dan hukum
keduanya.
Ruang lingkup ihsan lebih umum daripada iman, dan iman lebih umum daripada
Islam. Ihsan lebih umum dari sisi maknanya; karena ia mengandung makna iman.
Seorang hamba tidak akan bisa menuju martabat ihsan kecuali apabila ia telah
merealisasikan iman dan ihsan lebih spesifik dari sisi pelakunya; karena ahli ihsan adalah
segolongan ahli iman. Maka, setiap muhsin adalah mukmin dan tidak setiap mukmin
adalah muhsin. adalah mukmin.
Setiap pemeluk Islam mengetahui dengan pasti bahwa Islam (Al-Islam) tidak
sah tanpa iman (Al-Iman), dan iman tidak sempurna tanpa ihsan (Al-
Ihsan). Sebaliknya, ihsan adalah mustahil tanpa iman, dan iman juga tidak
mungkin tanpa Islam.
Ali Bin Abi Thalib mengemukakan tentang keutamaan Iman,Islam dan Ikhsan
sebagai berikut:
إن اإليمان ليبدو لمعة بيضاء فإذا عمل العبد الصالحات نمت فزادت حتى يبيض القلب كله: قال علي
وإن النفاق ليبدو نكتة سوداء فإذا انتهك الحرمات نمت وزادت حتى يسود القلب كله
“Sahabat Ali Berkata : sesungguhnya iman itu terlihat seperti sinar yang putih, apabila
seorang hamba melakukan kebaikan, maka sinar tersebut akan tumbuh dan bertambah
sehingga hati (berwarna) putih. Sedangkan kemunafikan terlihat seperti titik hitam, maka
bila seorang melakukan perkara yang diharamkan, maka titik hitam itu akan tumbuh dan
bertambah hingga hitamlah (warna) hati”.
Jadi Iman, Islam dan Ikhsan mempunyai keutamaan yang sangat besar dalam
pandangan islam ini karena bagi para pelakunya akan diberikan Syurga oleh Allah SWT
sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah SWT didalam Al-Qur’an dan Al-Hadits.