Anda di halaman 1dari 11

RESUME

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


“IMAN, ISLAM DAN IHSAN”

Kelompok 1

Yutra Eliza (856598048)


Widya Kurnia sari (856598514)
Susanti (856599659)
Nurul Mushlihah (856617495)
Namira syafitri ( 85659921)

Dosen Pengampu :
H.M Amin Qodri, SH, LL.M

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
A. Dikutip dari Kitab Arbain Nawawi

Artinya:

Rosulullah bersabda:

• islam sesungguhnya adalah bersaksi bahwa tiada tuhan selain allah dan
sesungguhnya nabi Muhammad SAW adalah utusan allah. Dan mendirikan
sholat, membayar zakat, berpuasa di bulan romadhon, dan menunaikan ibadah
haji bagi yang mampu.
• Iman adalh mempercayai allah, malaikat2 Nya, kitab2Nya, utusan2 Nya, adanya
hari akhir, dan percaya terhadap ketentuanNya yang baik maupun yang buruk.
• Ikhsan adalah beribadah kepada allah seolah karna allah melihatmu. Padahal
kamu tak melihat Nya. Karna sesungguhnya allah melihatmu.
B. Dikutip dari Kitab Jawahir Al-Kalamiyah

Artinya:

• Q: Apa makna islam


A: islam adala mengikrarkan dengan lisan dan membenarkan dengan hati bahwa
sesungguhnya segala sesuatu yang dtang di bawa oleh kanjeng nabi SAW itu
adalah haq dan benar.
1. Pengertian Iman
Kata Iman berasal dari Bahasa Arab yaitu bentuk masdar dari kata kerja (fi’il).
‫ ايمانا‬- ‫ يؤمن‬-‫ امن‬yang mengandung beberapa arti yaitu percaya, tunduk, tentram dan
tenang.

Imam al-Ghazali mengartikannya dengan ‫التصديق‬ yaitu “pembenaran”.


Menurut Syekh Muhammad Amin al-Kurdi :

‫االيمان فهو التصديق با لقلب‬

“Iman ialah pembenaran dengan hati”.

Menurut Imam Ab Hanifah:

‫االيمان هو االقرار و التصديق‬

“Iman ialah mengikrarkan (dengan lidah ) dan membenarkan (dengan hati)”.

Menurut Hasbi As-Shiddiqy ;

‫القول باللسان والتصد يق بالجنان والعمل بااالركان‬

“Iman ialah mengucapkan dengan lidah, membenarkan dengan hati dan mengerjakan
dengan anggota tubuh”.

Menurut Imam Ahmad bin Hanbal mendefinisikannya dengan:

‫قول و عمل و نية و ثمسك بالسنة‬

“Ucapan diiringi dgn ketulusan niat dan dilandasi dgn berpegang teguh kepada
Sunnah”.
Jadi bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Iman adalah Membenarkan segala
sesuatu baik berupa perkataan,hati,maupun perbuatan.
Sesuai dengan hadits Rasulullah saw diatas sudah jelas bahwasanya ada enam rukun
iman yang harus diyakini untk menjadi seorang islam yang sempurna dan menjadi
seorang hamba Allah yang ihsan nantinya.
Iman adalah kepercayaan yang meresap ke dalam hati dengan penuh keyakinan, tidak
bercampur ragu, serta memberi pengaruh bagi pandangan hidup, tingkah laku dan
perbuatan pemiliknya sehari-hari (Yusuf Qardlawi, 1977:25).

Iman adakalanya bertambah dan adakalanya berkurang, maka perlu diketahui kriteria
bertambahnya Iman hingga sempurnanya Iman, yaitu:

1) Diyakini dalam hati

2) Diucapkan dengan lisan

3) Diamalkan dengan anggota tubuh

Iman itu terdiri atas tiga tingkatan :

1. Tingkatan mengenal. Pada tingkatan pertama ini seseorang baru mengenalssuatu


yang diimani.

2. Tingkat kesadaran. Pada tingkat kedua ini iman seseorang sudah lebih tinggi, karena
sesuatu yang diimani disadari oeh alasan-alasan tertentu.

3. Tingkat haqqul yaqin. Tingkat ini adalah tingkatan iman yang tertinggi. Sseorang
mengimani sesuatu tidak hanya mengetahui dengan alasan-alasan tertentu, tetapi
dibarengi dengan ketaatan dan berserah diri kepada Allah

Keenam Rukun Iman tersebut adalah:


a. Beriman kepada Allah Swt
Yakni beriman kepada Rububiyyah Allah Swt, Uluhiyyah Allah Swt, dan beriman
kepada Asma wa shifat Allah SWT yang sempurna serta agung sesuai yang ada dalam
Al-quran dan Sunnah Rasul-Nya.
b. Beriman kepada Malaikat
Malaikat adalah hamba Allah yang mulia, mereka diciptakan oleh Allah untuk
beribadah kepada-Nya, serta tunduk dan patuh menta’ati-Nya, Allah telah
membebankan kepada mereka berbagai tugas.Jadi kita dituntut untuk beriman dan
mempercayai adanya Malaikat Allah SWT.
c. Beriman kepada Kitab-kitab
Allah yang Maha Agung dan Mulia telah menurunkan kepada para Rasul-Nya
kitab-kitab, mengandung petunjuk dan kebaikan. Diantaranya: kitab taurat diturunkan
kepada Nabi Musa, Injil diturunkan kepada Nabi Isa, Zabur diturunkan kepada Nabi
Daud, Shuhuf Nabi Ibrahim dan Nabi Musa, Al-quran diturunkan Allah Swt kepada
Nabi Muhammad Saw.
d. Beriman kepada para Rasul
Allah telah mengutus kepada maakhluk-Nya para rasul, rasul pertama adalah Nuh
dan yang terakhir adalah Muhammad Saw, dan semua itu adalah manusia biasa, tidak
memiliki sedikitpun sifat ketuhanan, mereka adalah hamba-hamba Allah yang
dimuliakan dengan kerasulan. Dan Allah telah mengakhiri semua syari’at dengan
syari’at yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw,yang diutus untuk seluruh manusia ,
maka tidak ada nabi sesudahnya.
e. Beriman kepada Hari Akhirat
Yaitu hari kiamat, tidak ada hari lagi setelahnya, ketika Allah membangkitkan
manusia dalam keadaan hidup untuk kekal ditempat yang penuh kenikmatan atau
ditempat siksaan yang amat pedih. Beriman kepada hari akhir meliputi beriman kepada
semua yang akan terjadi setelah itu, seperti kebangkitan dan hisab, kemudian surga atau
neraka.
f. Beriman kepada (Taqdir) Ketentuan Allah
Taqdir artinya: beriman bahwasanya Allah telah mentaqdirkan semua yang ada dan
menciptakan seluruh mahluk sesuai dengan ilmu-Nya yang terdahalu, dan menurut
kebijaksanaan-Nya, Maka segala sesuatu telah diketahui oleh Allah, serta telah pula
tertulis disisi-Nya, dan Dialah yang telah menghendaki dan menciptakannya.

2. Pengertian Islam
Kata Islam berasal dari Bahasa Arab adalah bentuk masdar dari kata kerja

‫ اسالما‬- ‫ اسلم – يسلم‬Yang secara etimologi mengandung makna: Sejahtera, tidak cacat,
selamat. Seterusnya kata salm dan silm, mengandung arti: kedamaian, kepatuhan, dan
penyerahan diri. Dari kata-kata ini, dibentuk kata salam sebagai istilah dengan pengertian
: Sejahtera, tidak tercela, selamat, damai, patuh dan berserah diri. Dari uraian kata-kata
itu pengertian islam dapat dirumuskan taat atau patuh dan berserah diri kepada Allah.
Nabi Muhammad saw bersabda :

“Islam itu ialah engkau menyembah Allah (menghambakan diri kepada-Nya, Dia sendiri
saja), tiada engkau persekutukan Dia dengan suatu yang lain, engkau dirikan
sembahyang, engkau keluarkan zakat yang difardukan, engkau berpuasa dibulan
Ramadhan, dan engkau tunaikan ibadah haji jika engkau sanggup pergi ke
Baitullah.” (H.R. Bukhari)

Ajaran islam memang harus diyakini kebenaranya. Allah swt. telah menjamin kebenaran
tersebut sebagaimana firman-Nya :

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam……” (Q.S. Ali Imran
: 19)

Secara istilah kata Islam dapat dikemukan oleh beberapa pendapat :

a. Imam Nawawi dalam Syarh Muslim :

‫االسالم وهو االستسالم واالنقياد الظاهر‬

“Islam berarti menyerah dan patuh yang dilihat secara zahir”.

b. Ab A’la al-Maudud berpendapat bahwa Islam adalah damai. Maksudnya seseorang akan
memperoleh kesehatan jiwa dan raga dalam arti sesungguhnya, hanya melalui patuh dan
taat kepada Allah.

c. Menurut Hammudah Abdalati Islam adalah menyerahkan diri kepada Allah


SWT.Maksudnya patuh kepada kemauan Tuhan dan taat kepada Hukum-Nya.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Islam itu ialah tunduk
dan taat kepada perintah Allah dan kepada larangannya

Islam di bangun diatas lima rukun,sebagaimana dijelaskan dalam Hadits:


‫حدثنا عبيد هللا بن موسى قال اخبرنا حنظلة بن أبي سفيان عن عكرمة بن خالد عن ابن عمر رضي‬
‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه و سلم ( بني اإلسالم على خمس شهادة أن ال إله إال هللا‬:‫هللا عنهما قال‬
) ‫وأن محمدا رسول هللا وإقام الصالة وإيتاء الزكاة والحج وصوم رمضان‬

“Abdulloh bin musa telah bercerita kepada kita, dia berkata ; handlolah bin abi sufyan
telah memberi kabar kepada kita d ari ikrimah bin kholid dari abi umar ra. Berkata :
rasul saw. Bersabda : islam dibangun atas lima perkara : persaksian sesungguhnya tidak
ada tuhan selain Allah dan sesungguhnya nabi Muhammad adalah utusannya,
mendirikan sholat, memberikan zakat, hajji dan puasa ramadlan”.

Jadi,Rukun Islam itu ada Lima,yaitu:

• Syahadat

• Shalat

• Zakat

• Puasa

• Haji

3. Pengertian ihsan

Kata ihsan berasal dari Bahasa Arab dari kata kerja (fi’il) yaitu :

‫ احسن – يحسن – احسا نا‬artinya : ‫( فعل الحسن‬Perbuatan baik).

Menurut istilah ada beberapa pendapat para ulama,yaitu:

a. Muhammad Amin al-Kurdi, ihsan ialah selalu dalam keadaan diawasi oleh Allah dalam
segala ibadah yang terkandung di dalam iman dan islam sehingga seluruh ibadah seorang
hamba benar-benar ikhlas karena Allah.

b. Menurut Imam Nawawi Ihsan adalah ikhlas dalam beribadah dan seorang hamba merasa
selalu diawasi oleh Tuhan dengan penuh khusuk, khuduk dan sebagainya.
• Hubungan Iman, Islam, Dan Ihsan

Iman, Islam dan Ihsan satu sama lainya memiliki hubungan karena merupakan
unsur-unsur agama (Ad-Din). Iman,Islam dan Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan satu dengan lainnya. Iman adalah keyakinan yang menjadi dasar akidah.
Keyakinan tersebut kemudian diwujudkan melalui pelaksanaan kelima rukun Islam.
Sedangkan pelaksanaan rukun Islam dilakukan dengan cara Ihsan, sebagai upaya
pendekatan diri kepada Allah.

Selain itu Iman, Islam, dan Ihsan sering juga diibaratkan hubungan diantara
ketiganya adalah seperti segitiga sama sisi yang sisi satu dan sisi lainya berkaitan erat.
Segitiga tersebut tidak akan terbentuk kalau ketiga sisinya tidak saling mengait. Jadi
manusia yang bertaqwa harus bisa meraih dan menyeimbangkan antara iman, islam dan
ihsan.

Didalam al-qur’an juga disebutkan bahwa Iman, Islam, dan Ihsan memiliki
keterkaitan,yaitu dalam QS Al-Maidah ayat 3 dan QS Ali-Imron ayat 19 yang berbunyi
QS Al-Maidah ayat 3 :

‫اليوم اكملت لكم دينكم و اتممت عليكم نعمتي و رضبت لكم االسال م دينا‬

“Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kaliam agama kalian dan Aku telah
menyempurnakan nikmat kepada kalian dan Aku telah meridhai Islam adalah agama
yang benar bagi kalian”.

QS Ali-Imron ayat 19 :

ٰ ‫اإل‬
‫سلم‬ ِ َّ َ‫إِ َّن الدّينَ ِعند‬
ِ ‫َّللا‬

“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam”.

Di dalam ayat tersebut dijelaskan kata Islam dan selalu diikuti dengan kata addin
yang artinya agama. Addin terdiri atas 3 unsur yaitu, Iman, Islam, dan Ihsan. Dengan kata
lain dapat dinyatakan bahwa iman merupakan keyakinan yang membuat seseorang ber-
Islam dan menyerahkan sepenuh hati kepada Allah dengan menjalankan syareatnya dan
meninggalkan segala yang dilarang oleh syariat Islam.

• Perbedaan Antara Iman, Islam, dan Ihsan

Disamping adanya hubungan diantara ketiganya, juga terdapat perbedaan


diantaranya sekaligus merupakan identitas masing-masing. Iman lebih menekankan pada
segi keyakinan dalam hati. Islam merupakan sikap untuk berbuat dan beramal.Sedangkan
Ihsan merupakan pernyataan dalam bentuk tindakan nyata. Dengan ihsan, seseorang bisa
diukur tipis atau tebal iman dan islamnya.

Iman dan islam bila disebutkan secara bersamaan, maka yang dimaksud dengan
Islam adalah amal perbuatan yang nampak, yaitu rukun Islam yang lima, dan pengertian
iman adalah amal perbuatan yang tidak nampak, yaitu rukun iman yang enam. Dan bila
hanya salah satunya (yang disebutkan) maka maksudnya adalah makna dan hukum
keduanya.

Ruang lingkup ihsan lebih umum daripada iman, dan iman lebih umum daripada
Islam. Ihsan lebih umum dari sisi maknanya; karena ia mengandung makna iman.
Seorang hamba tidak akan bisa menuju martabat ihsan kecuali apabila ia telah
merealisasikan iman dan ihsan lebih spesifik dari sisi pelakunya; karena ahli ihsan adalah
segolongan ahli iman. Maka, setiap muhsin adalah mukmin dan tidak setiap mukmin
adalah muhsin. adalah mukmin.

• Keutamaan Iman, Islam, Dan Ihsan Bagi Manusia

Setiap pemeluk Islam mengetahui dengan pasti bahwa Islam (Al-Islam) tidak
sah tanpa iman (Al-Iman), dan iman tidak sempurna tanpa ihsan (Al-
Ihsan). Sebaliknya, ihsan adalah mustahil tanpa iman, dan iman juga tidak
mungkin tanpa Islam.

Ali Bin Abi Thalib mengemukakan tentang keutamaan Iman,Islam dan Ikhsan
sebagai berikut:
‫ إن اإليمان ليبدو لمعة بيضاء فإذا عمل العبد الصالحات نمت فزادت حتى يبيض القلب كله‬: ‫قال علي‬
‫وإن النفاق ليبدو نكتة سوداء فإذا انتهك الحرمات نمت وزادت حتى يسود القلب كله‬

“Sahabat Ali Berkata : sesungguhnya iman itu terlihat seperti sinar yang putih, apabila
seorang hamba melakukan kebaikan, maka sinar tersebut akan tumbuh dan bertambah
sehingga hati (berwarna) putih. Sedangkan kemunafikan terlihat seperti titik hitam, maka
bila seorang melakukan perkara yang diharamkan, maka titik hitam itu akan tumbuh dan
bertambah hingga hitamlah (warna) hati”.

Jadi Iman, Islam dan Ikhsan mempunyai keutamaan yang sangat besar dalam
pandangan islam ini karena bagi para pelakunya akan diberikan Syurga oleh Allah SWT
sebagaimana yang telah dijanjikan oleh Allah SWT didalam Al-Qur’an dan Al-Hadits.

Anda mungkin juga menyukai