Anda di halaman 1dari 7

Iman, Islam, Dan Ihsan :

Pengertian, Hubungan dan Perbedaanya


Dikutip Jum’ah, 01 September 2023. Editor M. Wahid

Pengertian Iman
Kata Iman berasal dari Bahasa Arab yaitu bentuk masdar dari
kata kerja (fi’il). ‫ ايمانا‬- ‫ يؤمن‬- ‫ امن‬yang mengandung beberapa arti yaitu
percaya, tunduk, tentram dan tenang.[2]

Imam al-Ghazali mengartikannya dengan ‫ التصديق‬yaitu “pembenaran”.

Menurut Syekh Muhammad Amin al-Kurdi :

‫لتصديق با لقلب‬-‫االيمان فهو‬

“ Iman ialah pembenaran dengan hati”.

Menurut Imam Ab-- Hanifah:

‫االيمان و االقرار التصديق‬

“ Iman ialah mengikrarkan (dengan lidah ) dan membenarkan (dengan


hati)”.

Menurut Hasbi As-Shiddiqy ;

‫القول باللسان والتصد يق بالجنان والعمل بااالركان‬

“ Iman ialah mengucapkan dengan lidah, membenarkan dengan hati


dan mengerjakan dengan anggota tubuh”.

Menurut Imam Ahmad bin Hanbal mendefinisikannya dengan:

‫قول و عمل و نية و ثمسك بالسنة‬

“Ucapan diiringi dengan ketulusan niat dan dilandasi dengan


berpegang teguh kepada Sunnah”.
Jadi bisa disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Iman
adalah Membenarkan segala sesuatu baik berupa
perkataan,hati,maupun perbuatan.

Sesuai dengan hadits Rasulullah saw diatas sudah jelas


bahwasanya ada enam rukun iman yang harus diyakini untk menjadi
seorang Islam yang sempurna dan menjadi seorang hamba Allah yang
Ihsan nantinya.

Keenam Rukun Iman tersebut adalah:

- Beriman kepada Allah Swt

Yakni beriman kepada Rububiyyah Allah Swt, Uluhiyyah Allah


Swt, dan beriman kepada Asma wa shifat Allah SWT yang sempurna
serta agung sesuai yang ada dalam Al-quran dan Sunnah Rasul-Nya.

- Beriman kepada Malaikat

Malaikat adalah hamba Allah yang mulia, mereka diciptakan


oleh Allah untuk beribadah kepada-Nya, serta tunduk dan patuh
menta’ati-Nya, Allah telah membebankan kepada mereka berbagai
tugas.Jadi kita dituntut untuk beriman dan mempercayai adanya
Malaikat Allah Swt.

- Beriman kepada Kitab-kitab

Allah yang Maha Agung dan Mulia telah menurunkan kepada


para Rasul-Nya kitab-kitab, mengandung petunjuk dan kebaikan.
Diantaranya: kitab taurat diturunkan kepada Nabi Musa, Injil
diturunkan kepada Nabi Isa, Zabur diturunkan kepada Nabi Daud,

Shuhuf Nabi Ibrahim dan Nabi Musa, Al-quran diturunkan


Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw.

- Beriman kepada para Rasul

Allah telah mengutus kepada maakhluk-Nya para rasul, rasul


pertama adalah Nuh dan yang terakhir adalah Muhammad Saw, dan
semua itu adalah manusia biasa, tidak memiliki sedikitpun sifat
ketuhanan, mereka adalah hamba-hamba Allah yang dimuliakan
dengan kerasulan. Dan Allah telah mengakhiri semua syari’at dengan
syari’at yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw,yang diutus untuk
seluruh manusia , maka tidak ada nabi sesudahnya.

- Beriman kepada Hari Akhirat

Yaitu hari kiamat, tidak ada hari lagi setelahnya, ketika Allah
membangkitkan manusia dalam keadaan hidup untuk kekal ditempat
yang penuh kenikmatan atau ditempat siksaan yang amat pedih.
Beriman kepada hari akhir meliputi beriman kepada semua yang akan
terjadi setelah itu, seperti kebangkitan dan hisab, kemudian surga atau
neraka.

- Beriman kepada (Taqdir) Ketentuan Allah

Taqdir artinya: beriman bahwasanya Allah telah mentaqdirkan


semua yang ada dan menciptakan seluruh mahluk sesuai dengan ilmu-
Nya yang terdahalu, dan menurut kebijaksanaan-Nya, Maka segala
sesuatu telah diketahui oleh Allah, serta telah pula tertulis disisi-Nya,
dan Dialah yang telah menghendaki dan menciptakannya.

Pengertian Islam
Kata Islam berasal dari Bahasa Arab adalah bentuk masdar dari kata
kerja

‫سلما – يسلم – اسالما‬

Yang secara etimologi mengandung makna : Sejahtera, tidak


cacat, selamat. Seterusnya kata salm dan silm, mengandung arti :
kedamaian, kepatuhan, dan penyerahan diri.[4] Dari kata-kata ini,
dibentuk kata salam sebagai istilah dengan pengertian : Sejahtera,
tidak tercela, selamat, damai, patuh dan berserah diri. Dari uraian
kata-kata itu pengertian islam dapat dirumuskan taat atau patuh dan
berserah diri kepada Allah.[5]
Secara istilah kata Islam dapat dikemukan oleh beberapa pendapat :

Imam Nawawi dalam Syarh Muslim :

‫االسالم وهو االستسالم واالنقياد الظاهر‬

“Islam berarti menyerah dan patuh yang dilihat secara zahir”.

1. Ab­­ A’la al-Maudud berpendapat bahwa Islam adalah damai.


Maksudnya seseorang akan memperoleh kesehatan jiwa dan raga
dalam arti sesungguhnya, hanya melalui patuh dan taat kepada Allah.

2. Menurut Hammudah Abdalati Islam adalah menyerahkan diri


kepada Allah SWT.Maksudnya patuh kepada kemauan Tuhan dan taat
kepada Hukum-Nya.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Islam itu


ialah tunduk dan taat kepada perintah Allah dan kepada larangannya.

Islam di bangun diatas lima rukun, sebagaimana dijelaskan dalam


Hadits:

“Abdullah bin musa telah bercerita kepada kita, dia berkata ;


handlalah bin abi sufyan telah memberi kabar kepada kita d ari
ikrimah bin kholid dari abi umar ra. Berkata : Rasullah Saw.
Bersabda : Islam dibangun atas lima perkara : persaksian
sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah dan sesungguhnya Nabi
Muhammad adalah utusannya, mendirikan sholat, memberikan zakat,
Hajji dan Puasa ramadlan”.[6]

Jadi,Rukun Islam itu ada Lima,yaitu:

1. Syahadat
2. Shalat
3. Zakat
4. Puasa
5. Haji
Pengertian Ihsan
Kata ihsan berasal dari Bahasa Arab dari kata kerja (fi’il) yaitu :

‫ احسن –– يحسن–– نا احسا‬artinya : ‫ ( فعل الحسن‬Perbuatan baik ).

Menurut istilah ada beberapa pendapat para ulama,yaitu:

1. Muhammad Amin al-Kurdi, ihsan ialah selalu dalam keadaan


diawasi oleh Allah dalam segala ibadah yang terkandung di dalam
iman dan islam sehingga seluruh ibadah seorang hamba benar-benar
ikhlas karena Allah.[7]

2. Menurut Imam Nawawi Ihsan adalah ikhlas dalam beribadah dan


seorang hamba merasa selalu diawasi oleh Tuhan dengan penuh
khusuk, khuduk dan sebagainya.[8]

Hubungan Iman, Islam, Dan Ihsan

Iman, Islam dan Ihsan satu sama lainya memiliki hubungan


karena merupakan unsur-unsur agama (Ad-Din).

Iman,Islam dan Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa


dipisahkan satu dengan lainnya. Iman adalah keyakinan yang menjadi
dasar akidah. Keyakinan tersebut kemudian diwujudkan melalui
pelaksanaan kelima rukun Islam. Sedangkan pelaksanaan rukun Islam
dilakukan dengan cara Ihsan, sebagai upaya pendekatan diri kepada
Allah.

Selain itu Iman, Islam, dan Ihsan sering juga diibaratkan


hubungan diantara ketiganya adalah seperti segitiga sama sisi yang
sisi satu dan sisi lainya berkaitan erat. Segitiga tersebut tidak akan
terbentuk kalau ketiga sisinya tidak saling mengait. Jadi manusia yang
bertaqwa harus bisa meraih dan menyeimbangkan antara iman, islam
dan ihsan.[9]
Didalam al-qur’an juga disebutkan bahwa Iman, Islam, dan
Ihsan memiliki keterkaitan,yaitu dalam QS Al-Maidah ayat 3 dan QS
Ali-Imron ayat 19 yang berbunyi :

QS Al-Maidah ayat 3 :

‫لكماكملتاليوم دينكم اتممتو عليكم نعمتي ضبترو لكم اال سال م دينا‬

Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kaliam agama kalian
dan Aku telah menyempurnakan nikmat kepada kalian dan Aku telah
meridhai Islam adalah agama yang benar bagi kalian”.

QS Ali-Imron ayat 19 :
ٰ ‫ّللا ِإل‬
‫سلم‬ ِ َ ‫ِإ َن الدّين ِعند‬
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam”.

Di dalam ayat tersebut dijelaskan kata Islam dan selalu diikuti


dengan kata addin yang artinya agama. Addin terdiri atas 3 unsur
yaitu, Iman, Islam, dan Ihsan. Dengan kata lain dapat dinyatakan
bahwa iman merupakan keyakinan yang membuat seseorang ber-
Islam dan menyerahkan sepenuh hati kepada Allah dengan
menjalankan syariatnya dan meninggalkan segala yang dilarang oleh
syariat Islam.

Perbedaan Antara Iman, Islam,dan Ihsan

Disamping adanya hubungan diantara ketiganya, juga terdapat


perbedaan diantaranya sekaligus merupakan identitas masing-masing.
Iman lebih menekankan pada segi keyakinan dalam hati. Islam
merupakan sikap untuk berbuat dan beramal.Sedangkan Ihsan
merupakan pernyataan dalam bentuk tindakan nyata. Dengan ihsan,
seseorang bisa diukur tipis atau tebal iman dan islamnya.

Iman dan islam bila disebutkan secara bersamaan, maka yang


dimaksud dengan Islam adalah amal perbuatan yang nampak, yaitu
rukun Islam yang lima, dan pengertian iman adalah amal perbuatan
yang tidak nampak, yaitu rukun iman yang enam. Dan bila hanya
salah satunya (yang disebutkan) maka maksudnya adalah makna dan
hukum keduanya.

Ruang lingkup ihsan lebih umum daripada iman, dan iman lebih
umum daripada Islam. Ihsan lebih umum dari sisi maknanya; karena
ia mengandung makna iman. Seorang hamba tidak akan bisa menuju
martabat ihsan kecuali apabila ia telah merealisasikan iman dan ihsan
lebih spesifik dari sisi pelakunya; karena ahli ihsan adalah segolongan
ahli iman. Maka, setiap muhsin adalah mukmin dan tidak setiap
mukmin adalah muhsin. adalah mukmin.[10]

Keutamaan Iman, Islam, Dan Ihsan Bagi Manusia

Setiap pemeluk Islam mengetahui dengan pasti bahwa Islam


(Al-Islam) tidak sah tanpa iman (Al-Iman), dan iman tidak
sempurna tanpa ihsan (Al-Ihsan). Sebaliknya, ihsan adalah mustahil
tanpa iman, dan iman juga tidak mungkin tanpa Islam.

Ali Bin Abi Thalib mengemukakan tentang keutamaan


Iman,Islam dan Ikhsan sebagai berikut:

‫ إن اإليمان لمعةليبدو بيضاء فإذا الصاالعبدعمل لحات‬: ‫قال علي‬

‫نمت فزادت حتى يبيض القلب كله وإن النفاق ليبدو نكتة‬

‫سوداء فإذا نتهك الحرمات نمت وزادت حتى يسود القلب كله‬

“ Sahabat Ali Berkata : Sesungguhnya Iman itu terlihat seperti


sinar yang putih, apabila seorang hamba melakukan kebaikan, maka
sinar tersebut akan tumbuh dan bertambah sehingga hati (berwarna)
putih. Sedangkan kemunafikan terlihat seperti titik hitam, maka bila
seorang melakukan perkara yang diharamkan, maka titik hitam itu
akan tumbuh dan bertambah hingga hitamlah (warna) hati”.[11]

Jadi Iman,Islam dan Ikhsan mempunyai keutamaan yang sangat


besar dalam pandangan islam ini karena bagi para pelakunya akan
diberikan Syurga oleh Allah Swt sebagaimana yang telah dijanjikan
oleh Allah SWT didalam Al-Qur’an dan Al-Hadits.

Anda mungkin juga menyukai