Pengertian Iman secara Bahasa dan istilah adalah pengakuan hati atau kepercayaan (yang berkenaan
dengan agama); Dalam hadits dari Umar bin Khatthab radhiyallahu'anhu, ia berkata, suatu hari
Rasulullah SAW didatangi oleh Malaikat Jibril, Jibril bertanya pada Rasulullah mengenai apa itu iman.
"Beritahukanlah kepadaku apa itu iman." Rasulullah menjawab, "Iman itu artinya engkau beriman
kepada Allah, para malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan kamu
beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk." (HR. Muslim).
Sedangkan secara syara‟ yang tertuang dalam sabda Rasulullah SAW, yang artinya „‟ iman itu bukanlah
dengan angan – angan tetapi apa yang telah mantap di dalam hati dan dibuktikan kebenarannya.
Dengan amalan. Yang juga tertuang dalam pada iman adalah pengakuan hati, mengucapkan dengan
lidah dan pengamalan dengan anggota.‟
Slide Kedua
Syekh Muhammad Nawawi al-Banteni dalam Kitab Syarah Kasyifah as-Saja Fi Syarhi Safinah an-
Naja mengatakan, ada lima tingkatan iman.
1. pertama yaitu iman taqlid. Iman taqlid adalah iman yang didasarkan pada ucapan orang lain,
umumnya dari ulama, tetapi tanpa memahami dalilnya. Menurut Syekh Muhammad Nawawi,
tingkat keimanan yang pertama ini sah, walaupun tanpa mencari dalil atas masalahnya.
2. kedua yaitu iman ilmu. Iman ilmu adalah iman yang dimiliki seorang hamba dalam
menyelesaikan suatu masalah dengan dalil dan ilmu yang dimiliki.
3. Ketiga yaitu iman iyana. Iman iyana adalah iman yang dimiliki oleh seorang hamba yang
meyakini bahwa Allah merupakan zat yang nyata, walaupun wujudnya tidak dapat dilihat
4. keempat yaitu iman haq. Iman haq adalah iman yang dimiliki oleh seorang muslim dengan
pandangan bahwa Allah selalu ada dalam hatinya.
5. terakhir adalah iman hakikat.Iman hakikat adalah iman yang dimiliki oleh seorang hamba
dengan hanya melakukan segala hal yang mendekatkan dirinya pada Allah. Maka dari itu, orang
dengan keimanan hakikat dapat dipandang sebagai seorang hamba yang telah tenggelam di laut
dan tidak melihat adanya pantai.
tingkatan iman secara umum dapat dikategorikan pula menjadi lima, yaitu muslim, mukmin, muhsin,
mukhlis serta muttaqin.
Muslim kadar iman yang pertama ini termasuk tingkat iman yang terendah. tingkat iman yang
terendah. dikarenakan hanya sebatas pada pengakuan bahwa Allah ialah tuhan yang ia percayai
sebagai Tuhan Yang Maha Esa.
Mukmin adalah seorang hamba yang memiliki iman dengan mengkaji syariat agama Islam.
Muhsin adalah seorang hamba yang memiliki tingkat keimanan yang dapat memperbaiki segala
perbuatannya menjadi lebih baik.
Mukhlis adalah seorang hamba orang yang memiliki keikhlasan dalam beribadah. segala hal
yang dilakukannya hanya untuk Allah
Tingkat keimanan terakhir dan tertinggi adalah muttaqin. Muttaqin adalah seorang hamba yang
yang selalu bertakwa kepada Allah dan menjauhi larangan-larangan Allah.
Tingkatan keimanan yang wajib dicapai seseorang adalah tingkatan pertama dan kedua. Sementara itu,
tingkatan keimanan ketiga, keempat, dan kelima merupakan tingkatan keimanan yang dipersembahkan
oleh Allah untuk hamba-Nya yang Dia kehendaki.
Slide 3
Aqidah merupakan pemelihara kesucian hati nurani, tempat berpijak dan tali berpegang. Adapun
fungsi aqidah dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Aqidah sebagai pemelihara kesucian hati
nurani, b. Aqidah Menimbulkan Perasaan Aman, c. Aqidah Menimbulkan Pengharapan
Pengharapan merupakan suatu kekuatan yang mendorong dan membukakan hati manusia untuk
bekerja, d. Aqidah sebagai Tempat Berpijak, e. Aqidah Membebaskan Manusia dari yang
Penghambaan kepada Sesama Makhluk Orang yang mempunyai aqidah yang benar,
Slide 4
Berdasarkan pengertian syariah para ahli, kami dapat disimpulkan bahwa pengertian syariah
adalah segala apa yang disyariatkan oleh Allah baik dengan Al-Quran maupun dengan sunnah
Nabi Muhammad SAW maupun yang dapat melengkapi semua dasar agama, akhlak, hubungan
manusia dengan manusia, bahkan meliputi juga apa yang menjadi tujuan hidup dan kehidupan
manusia untuk keselamatan dunia dan akhirat.
Slide 5
ibadah sangat luas, meliputi segala amal perbuatan yang titik tolaknya ikhlas kepada Allah,
tujuannya keridlaan Allah, garis amalnya saleh.
HIKMAH BERIBADAH
5. Berhati ikhlas,. Allah SWT menilai amal ibadah hambanya dari apa yang
diniatkan, lakukanlah dengan ikhlas dan berkwalitas.
6. Memiliki kedisiplinan, Ibadah harus dilakukan dengan دائمونdawam (rutin
dan teratur), خاشعونkhusyu (sempurna), يحافظونterjaga dan semangat.