Anda di halaman 1dari 12

HeLL Search

0 Nama : Mutiya Damayanti

X MPLB 1 PAI
Class Subject

Start Closing
HeLL
0

. Bab II
Memahami Hakikat dan Mewujudkan
Ketauhidan dan dengan Syu’abul
(Cabang) Iman

HeLL0
Cabang Iman

• Tawakal
• Memenuhi Janji
• Malu
• Takut kepada Allah
• Zuhud
• Berharap Kepada Allah
Memahami Hakikat • Ikhlas
• Bersyukur atas Nikmat
dan Mewujudkan Ketauhidan dan • Menjaga
dengan Syu'abul (Cabang) Iman Kehormatan

• Memelihara Lisan
• Menutup Aib Orang Lain
HeLL
0
Wawasan Keislaman

1.DefinisiIman
Pilar-pilar keimanan tersebut terdiri dari enam perkara yang dikenal dengan
Pada dasarnya, setiap manusia rukun iman yang wajib dimiliki oleh setiap muslim. Beriman tanpa
dilahirkan dengan memiliki fitrah mempercayai salah satu dari enam rukun iman tersebut maka gugurlah
tentang keyakinan adanya zat yang keimanannya, sehingga mempercayai dan mengimani keenamnya bersifat
Maha Kuasa. Keyakinan ini dalam wajib dan tidak bisa ditawar sedikit pun. Enam pilar iman itu antara lain
istilah agama disebut dengan iman. adalah:
Iman berasal dari bahasa Arab dari 1) iman kepada Allah Swt., 2) meyakini adanya rasul-rasul utusan Allah Swt.,
kata dasar amana - yu’minu - imanan, 3) mengimani keberadaan malaikat-malaikat Allah Swt., 4) meyakini dan
yang berarti beriman atau percaya. mengamalkan ajaran-ajaran suci dalam kitab-kitab-Nya, 5) meyakini akan
Adapun deinisi iman menurut bahasa datangnya hari akhir dan 6) mempercayai qada dan qadar Allah Swt. Pokok
berarti kepercayaan, keyakinan, pilar iman ini sebagaimana yang disebutkan dalam QS. an-Nisa/4: 136 yang
ketetapan atau keteguhan hati. artinya sebagai berikut:
Imam Syai’i dalam sebuah kitab yang Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-
berjudul al-‘Umm mengatakan, Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada
sesungguhnya yang disebut dengan Rasul Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasulNya, dan
iman adalah suatu ucapan, suatu
hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.
perbuatan dan suatu niat, di mana
tidak sempurna salah satunya jika
HeLL Search

0 2. Definisi Syu’abul Iman 3. Dalil Naqli tentang Syu’abul Iman i

Menurut Syeikh Muhammad Nawawi bin Umar al-Jawi Amalan-amalan yang merupakan cabang dari iman
dalam kitab Qamiuth-hughyan ‘ala Manzhumati Syu’abu sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad Saw.yang
al-Iman, iman yang terdiri dari enam pilar seperti diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Hurairah RA:
tersebut di atas, memiliki beberapa bagian (unsur) dan Dari Abu Hurairah ra. berkat, Rasulullah Saw. bersabda:
perilaku yang dapat menambah amal manusia jika Iman itu 77 (tujuh puluh tujuh) lebih cabangnya, yang
dilakukan semuanya, namun juga dapat mengurangi amal paling utama adalah mengucapkan laa ilaha illallah, dan
manusia apabila ditinggalkannya. Terdapat 77 cabang yang paling kurang adalah menyingkirkan apa yang akan
iman, di mana setiap cabang merupakan amalan atau menghalangi orang di jalan, dan malu itu salah satu dari
perbuatan yang harus dilakukan oleh seseorang yang cabang iman (HR. Muslim).
mengaku beriman (mukmin). Tujuh puluh tujuh cabang Sabda Rasulullah Saw. yang lain terkait dengan cabang-
itulah yang disebut dengan syu’abul iman. Bilamana 77 cabang iman adalah sebagai berikut:
amalan tersebut dilakukan seluruhnya, maka telah Dari Anas r.a., dari Nabi Saw. beliau bersabda, tiga hal
sempurnalah imannya, namun apabila ada yang yang barang siapa ia memilikinya, maka ia akan
ditinggalkan, maka berkuranglah kesempurnaan merasakan manisnya iman. (yaitu) menjadikan Allah Swt.
imannya. Jika setiap muslim mampu menghayati dan dan Rasul-Nya lebih dicintai dari selainnya, mencintai
mengamalkan tiap-tiap cabang iman yang berjumlah 77 (sesuatu)
tersebut, maka niscaya ia akan merasakan nikmat dan semata-mata karena Allah Swt. dan benci kepada
lezatnya mengimplementasikan hakikat iman dalam kekufuran, sebagaimana bencinya ia jika dilempar ke
kehidupan. dalam api neraka. (HR. Bukhari Muslim).
HeLL Search

0 4. Macam-macam Syu’abul Iman i

Terdapat beberapa ahli hadis yang menulis risalah


Dengan kata lain, dimensi dari keimanan itu menyangkut tiga
mengenai syu’abul iman
ranah yaitu:
atau cabang-cabang iman. Di antara para ahli hadis
1. Ma'rifatun bil qalbi yaitu meyakini dengan hati
tersebut adalah:
2. Iqrarun bil lisan yaitu diucapkan dengan lisan
a. Imam Baihaqi RA yang menuliskan kitab Syu’bul Iman;
3. ‘Amalun bil arkan yaitu mengamalkannya dengan perbuatan
b. Abu Abdilah Halimi RA dalam kitab Fawaidul Minhaj;
anggota
c. Syeikh Abdul Jalil RA dalam kitab Syu’bul Iman;
badan.
d. Imam Abu Hatim RA dalam kitab Washful Iman wa
Dari pengelompokan berdasarkan dimensi keimanan tersebut,
Syu’buhu
maka
Para ahli hadis ini menjelaskan dan merangkum 77
syu’abul iman dibagi menjadi tiga bagian yang meliputi:
cabang keimanan
a. Niat, akidah dan hati;
tersebut menjadi 3 kategori atau golongan berdasarkan
b. Lisan / ucapan;
pada hadis Ibnu Majah
c. eluruh anggota badan;
dan habrani RA berikut ini:
"Dari Ali bin Abi halib r.a. berkata, Rasulullah Saw.
bersabda: iman
adalah tambatan hati, ucapan lisan dan perwujudan
perbuatan" (H.R. Ibnu
Majah).
HeLL Search

0 i

A) Cabang iman yang berkaitan dengan niat, aqidah dan B) Cabang Iman yang Berkaitan dengan
hati Lisan
Pembahasan tentang iman tentu tidak bisa lepas dari Islam mengajarkan kepada setiap muslim
pembahasan tentang keyakinan. Orientasi tentang pembahasan untuk menjaga lisan, agar lisan senantiasa
iman ini dititikberatkan pada jiwa atau hati, karena pusat dari dipergunakan untuk sesuatu yang baik dan
keyakinan seseorang adalah hati. Orang yang beriman yaitu tidak bertentangan dengan kehendak Allah
orang yang di dalam hatinya, di setiap ucapannya dan pada Swt.Oleh karena itulah, pada syu’abul iman,
segala tindakannya adalah sama, sehingga dapat diartikan berdasarkan pengelompokan para ahli hadis
bahwa orang yang beriman adalah orang yang jujur, memiliki sebagaimana disebutkan sebelumnya, implementasi
prinsip,pandangan dan sikap hidup yang teguhBerkaitan dengan iman akan termanifestasikan dalam hal-hal yang
hal tersebut, maka pengelompokan cabang-cabang iman konkrit dari ranah iqrarun bil lisan yang terdiri dari
yang termasuk dalam kelompok niat, aqidah dan hati terdiri tujuh cabang keimanan sebagai berikut:
dari tiga puluh 1. Membaca kalimat thayyibah (kalimat-kalimat yang
hal, yaitu: baik)
1. Iman kepada Allah Swt. 2. Membaca kitab suci Al-Qur`an
2. Iman kepada malaikat Allah Swt. 3. Belajar dan menuntut ilmu
3. Iman kepada kitab-kitab Allah Swt. 4. Mengajarkan ilmu kepada orang lain
4. Iman kepada rasul-rasul Allah Swt. 5. Berdoa
5. Iman kepada takdir baik dan takdir buruk Allah Swt. 6. Dzikir kepada Allah Swt. termasuk istighfar
6. Iman kepada hari akhir. Dll 7. Menghindari bacaan yang sia-sia
HeLL Search

0
PAI i

C) Cabang Iman yang Berhubungan dengan Perbuatan dan Dan ke empat puluh cabang iman dalam dimensi
Anggota perbuatan tersebut,
Badan antara lain adalah:
Iman adalah sesuatu yang abstrak dan sangat sulit untuk 1. Bersuci atau thaharah termasuk di dalamnya kesucian
diukur. Iman bukan saja sekedar terucapnya pengakuan badan, pakaian dan
seseorang melalui lisan yang mengatakan bahwa ia beriman, tempat tinggal
karena bisa saja orang munaik memproklamirkan 2. Menegakkan shalat baik salat fardu, salat sunah
keimanannya, namun hatinya mengingkari apa yang ia maupun mengqadla salat
katakan. Iman juga bukan sebatas pengetahuan tentang 3. Bersedekah kepada fakir miskin dan anak yatim,
makna dan hakikat keimanan itu sendiri. Sebab tidak sedikit membayar zakat itrah
orang yang mampu memahami hakikat iman, namun ia dan zakat mal, memuliakan tamu serta membebaskan
mengingkarinya.Iman bukanlah sekedar amalan yang secara budak.
lahiriah menunjukkan kesan dan penampilan seolah-olah 4. Menjalankan puasa wajib dan sunah
seseorang begitu beriman. Sebab orang-orang munaik pun 5. Melaksanakan haji bagi yang mampu
tidak sedikit yang secara penampilan lahiriyah 6. Beri’tikaf di dalam masjid, termasuk di antaranya
mempertontonkan rajin beribadah dan berbuat baik, adalah mencari lailatul
sedangkan terdapat pertentangan dan kontradiksi dalam qadar
batin mereka, karena apa yang diperbuatnya tidak didasari 7. Menjaga agama dan bersedia meninggalkan rumah
oleh ketulusan untuk menggapai rida Allah Swt. Lain di mulut untuk berhijrah
lain pula di hati. beberapa waktu tertentu. Dll
HeLL Search

0 5. Tanda-tanda Orang yang Beriman i

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, bahwa iman adalah 3) Selalu tertib dalam menegakkan dan menjalankan
sesuatu yang abstrak dan tidak mudah untuk diukur. Pada salatnya.Seorang mukmin, seberapa pun sibuk dengan
umumnya nilai-nilai keimanan seseorang akan nampak dan aktivitas dan urusan duniawinya, ia akan senantiasa
mengejawantah dalam bentuk tingkah laku dan habituasi memprioritaskan ibadah dan salat untuk menjaga kualitas
atau imannya. Sebagaimana yang disebutkan dalam QS.
kebiasaan seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga alMukminun/23: 2 berikut ini:
erat sekali kaitannya antara keimanan dan tingkah laku Sungguh beruntung orang-orang yang beriman (1) (yaitu)
seseorang. Semakin baik kualitas imannya, maka akan orang yang khusyuk dalam salatnya (2)
semakin baik pula perilaku dan akhlaknya dalam kehidupan. 4) Menakahkan sebagian rezeki dan hartanya di jalan
Adapun tanda-tanda orang yang beriman, di antaranya Allah Swt.Seorang mukmin memiliki keyakinan bahwa
dijelaskan dalam sebagai berikut: harta yang dinakahkan di jalan Allah Swt. merupakan
1) Jika mendengar nama Allah Swt. disebut, maka bergetar wujud implementasi keimanan untuk pemerataan ekonomi,
hatinya, dan jika dibacakan ayat-ayat Al-Qur`an maka agar tidak terjadi kesenjangan antara aghniya dan dhuafa.
bergejolak hatinya untuk segera Sebagaimana irman Allah Swt. dalam QS. al-Anfal/8: 3
mengamalkannya. sebagai berikut:
2) Senantiasa bertawakal setelah bekerja keras dan berdoa (yaitu) orang-orang yang melaksanakan salat dan
kepada Allah Swt.Hal ini dijelaskan dalam QS. at- menginfakkan sebagian dari rezeki yang kami berikan
Taghabun/64: 13 (Dialah) Allah Swt, tidak ada Tuhan selain kepada mereka. Dll
Dia. Dan hendaklah orangorang mukmin bertawakkal kepada
Allah Swt.
HeLL Search

0 6. Problematika Praktik Keimanan di Sekitar Kita i

Di tengah semakin pesatnya perkembangan teknologi • Mukmin yang saling mendengki


informasi dan komunikasi saat ini, graik kenaikan • Kaum munaik yang membenci kaum mukmin
penyimpangan perilaku moral dan pelanggaran norma • Orang kair yang memerangi kaum mukmin
seolah berbanding lurus dengan tingkat kemajuan • Tipu muslihat setan yang selalu menyesatkan
peradaban kita. Bahkan tidak jarang, dalam hal kasus • Godaan hawa nafsu dari dalam diri setiap mukmin
pelanggaran etika, moral dan bahkan agama tersebut
melibatkan seorang public igure yang dipercaya oleh
masyarakat untuk menjadi panutan atau role model
bagi mereka. Hal ini senada dengan pendapat Abu
Bakr bin Laal dalam kitab Makarim al-Akhlaq yang
meriwayatkan hadis: Dari Anas bin Malik RA, yang
berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda,
“Setiap mukmin dihadapkan pada lima ujian, yaitu
mukmin yang menghasutnya; munaik yang
membencinya; kair yang memeranginya; nafsu yang
menentangnya; dan setan yang selalu
menyesatkannya”. (HR. adDhailami).
Menurut Abu Bakr bin Laal, berdasarkan hadis
tersebut setidaknya ada lima ujian keimanan yang
dihadapi oleh orang-orang mukmin saat ini yaitu:
HeLL Search

0 7. Hikmah dan Manfaat Syu’abul Iman i

Berikut ini, beberapa hikmah dan manfaat serta pengaruh iman pada
kehidupan manusia.

1. Iman menghilangkan sifat kepercayaan manusia terhadap makhluk


2. Iman menanamkan sikap tidak takut menghadapi kematian
3. Iman akan membuat seorang mukmin memiliki jiwa yang tenang
4. Iman mewujudkan kehidupan yang lebih baik dan berkualitas
5. Iman menumbuhkan sikap ikhlas
6. Iman mendatangkan keberuntungan
7. Iman mencegah penyakit jasmani dan rohani.
HeLL
0Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 31 - 08 - 2021

HeLL0

Anda mungkin juga menyukai