1. Dalil pertama:
Di dalamnya terdapat penetapan bertambahnya iman otang mukmin.
Yaitu dengan kesaksian mereka akan kebenaran nabi mereka, terbuktinya
kabar berit yang dibawanya sebagaimana yang tersebut dalam kitab-kitab
samawi sebelumnya.
2. Dalil kedua:
Hadist ini menjelaskan bahwa iman terdiri darib cabang-cabang
bermacam-macam, dan setiap cabang adalah bagian dari iman yang
keutamaannya berbeda-beda, yang paling tinggi dan paling utama adalah
ucapan “la ilaha illallah” kemudian cabang-cabang sesudahnya secara
berurutan dalam nilai dan fadhilahnya sampai pada cabang yang terakhir
yaitu menyingkirkan gangguan ditengah jalan.
E. Hakikat Iman
Allah SWT. berfirman,“Sesungguhnya orang-
orang yang beriman itu adalah mereka yang jika
disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan
apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya,
bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada
Tuhanlah mereka bertawakkal, (yaitu) orang-orang
yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan
sebagian dari rizki yang kami berikan kepada mereka.
Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-
benar-nya.”(Al-Anfal: 2-4).
Dalam ayat diatas, Di dalamnya terdapat penetapan bertambahnya iman
dengan mendengarkan ayat-ayat Allah bagi orang-orang yang disafaati oleh
Allah, yaitu mereka yang jika disebut nama Allah tergeraklah rasa takut
mereka sehingga mengharuskan mereka menjalankan perintah dan
menjauhi laranganNya. Mereka itulah orang-orang yang bertawakkal kepada
allah. Mereka tidak mengharapkan selainnya, tidak menuju kecuali
kepadanya dan tidak mengadukan hajanya kecuali kepadanya. Mereka itu
orang-orang yang memiliki sifat selalu melaksanakan amal ibadah yang
disyariatkan, seperti sholat dan zakat. Mereka adalah orang-orang yang
benar-benar beriman, dengan tercapainya hal-hal tersebut, baik dalam
i’tiqad maupun amal perbuatan.
Sedangkan dalam Islam sendiri jika membahas mengenai Iman tidak akan
terlepas dari adanya rukun Iman yang enam, yaitu:
1. Iman Kepada Allah
2. Iman Kepada Malaikat-Nya
3. Iman Kepada Kitab-Nya
4. Iman Kepada Rasul-Nya
5. Iman Kepada Qodho Dan Qodar
6. Iman Kepada Hari Akhir
ISLAM
· Definisi Islam
Islam bersal dari kata as-salamu-as-salmu-
danassilmu yang berarti: menyerahkan diri, pasrah, tunduk,
dan patuh.
Sedangkan islam menurut istilah yaitu sikap penyerahan
diri (kepasrahan, ketundukan, kepatuhan) seorang hamba
kepada Tuhannya dengan senantiasa melaksanakan
perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, demi mencapai
kedamaian dan keselamatan hidup, di dunia maupun di
akhirat.
· Hakikat islam
Islam merupakan agama terakhir dari syariat yang telah dirurunkan
oleh Allah kepada rasul sekaligus nabinya yang terakhir pula. Disini,
eksistensi islam sebagai agama yang paling benar tidak diragukan lagi
adanya. Banyak kaum orientalis yang berusaha menyerang islam, dengan
mempelajari islam itu sendiri, dengan tujuan mencari celah untuk
meruntuhkan islam melalui kekurangan-kekurangan yang ada dalam islam.
tapi apa yang terjadi, banyak diantara mereka yang malah berbalik kiblat
kemudian masuk islam tanpa ragu. Karena islam merupakan agama yang
sempurna, sekaligus sebagai penyempurna dari agama-agama masawi yang
terdahulu. Allah berfiman :
لم َبغيًا َبين َ ُهم َۗو َمن ِ جاء ُه ُم
ُ الع َ ب ِإلّا ِمن بَع ِد ما َ َّ ين ِعن َد الل َّ ِه ا ِإلسل ُٰم ۗ َو َما اختَل ََفال
َ ٰذين أوتُوا الكِت َّ
َ إن ال ّد
ساب
ِ الح ِ ريع ُ يَكفُر ِب ٔـايٰ ِتـالل َّ ِه َفإِ َّن الل َّ َه َس
Artinya : Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.
tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah
datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara
mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya
Allah sangat cepat hisab-Nya.
Islam juga diartikan sebagai Islam yang menyembah
kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu
apapun, mendirikan shalat, menunaikan zakat yang
difardhukan, berpuasa di bulan ramadan dan haji. Berkaitan
dengan Islam sebagai agama, maka tidak dapat terlepas dari
adanya unsur-unsur pembentuknya yaitu berupa rukun
Islam, yaitu:
1. Membaca dua kalimat Syahadat
2. Mendirikan sholat lima waktu
3. Menunaikan zakat
4. Puasa Ramadhan
5. Haji ke Baitulloh jika mampu.
· IHSAN
· Definisi Ihsan
Ihsan berasal dari kata Ahsana-Yuhsinu-Ihsaanan yang artinya “berbuat
baik”. Sedangkan pengertian Ihsan menurut istilah adalah menyembah Allah
seakan-akan melihat-Nya jika tidak biasa demikian maka sesungguhnya Allah
maha melihat. Maka Ihsan adalah ajaran tentang penghayatan diri sebagai yang
sedang menghadap Allah dan berada di kehadirat-Nya ketika beribadah.
Ihsan adalah pendidikan atau latihan untuk mencapai dalam arti sesungguhnya.
Ihsan di analogkan sebagai bangunan Islam ( rukun Iman adalah pondasi dan
rukun Islam adalah bangunannya). Ihsan berfungsi sebagai pelindung bagi
bangunan ke islaman seseorang. Jika seseorang berbuat ihsan, maka amal-amal
islam lainnya akan terpelihara dan tahan lama dengan fungsinya sebagai atap
bangunan.
PENERAPAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
1. KESIMPULAN
· Menurut bahasa iman yaitu penbenaran hati. Sedangkan menurut istilah, iman
adalah :
ِ ع َم ٌل ِباْأل َ ْرك
َان ِ ار ِباللِ ّ َس
َ َو،ان ٌ َو ِإق َْر،تَ ْص ِديْ ٌق ِباْل َقل ِْب
“Membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan
perbuatan”.
· Definisi Islam
Islam bersal dari kata, as-salamu, as-salmu, danas-silmu yang berarti:
menyerahkan diri, pasrah, tunduk, dan patuh. Sedangkan islam menurut istilah
yaitu, sikap penyerahan diri (kepasrahan, ketundukan, kepatuhan) seorang hamba
kepada Tuhannya dengan senantiasa melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya, demi mencapai kedamaian dan keselamatan hidup, di dunia maupun
di akhirat.
Definisi Ihsan
Ihsan berasal dari kata Ahsana-Yuhsinu-Ihsaanan yang artinya “berbuat baik”.
Sedangkan pengertian Ihsan menurut istilah adalah menyembah Allah seakan-akan
melihat-Nya jika tidak biasa demikian maka sesungguhnya Allah maha melihat.
Maka Ihsan adalah ajaran tentang penghayatan diiri sebagai yang sedang
menghadap Allah dan berada di kehadirat-Nya ketika beribadah.
· Penerapan Dalam Kehidupan
Ø Senantiasa berusaha untuk mentaati Allah SWT.
Ø Bersikap hati-hati dalam hidup.
Ø Berusaha menjaga kitab suci.
Ø Bersikap tawadu kepada Allah SWT.
2. PENUTUP
Demikian makalah yang dapat kami sajikan semoga bermanfaat.
Pastinya masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna membantu
penyempurnaan makalah ini. Dan atas segala kekurangan dan kesalahan
dalam makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.