Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH AKIDAH AKHLAK

AKHLAK KEPADA RASULULLAH SAW

DISUSUN OLEH KELOMPOK 8:

ARYA DWI PUTRA 40300122018


MUH. ISYROOF SYARIF AL QADRI 40300122019

BAHASA DAN SASTRA INGGRIS

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah


Ta’ala. atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul,
“AKHLAK KEPADA RASULULLAH SAW” dapat kami selesaikan dengan baik.
Tim penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman
bagi pembaca tentang akhlak kepada Rasulullah SAW. Begitu pula atas limpahan
kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami sehingga
makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian
pustaka maupun melalui media internet.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas
makalah ini. Kepada kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak
kontribusi bagi kami, dosen mata kuliah Akidah Akhlak, Dr. Asriyah, M.Pd.I, dan
juga kepada teman-teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal.
Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT.
Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan saran yang
membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam


penulisan, atau pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah
ini, kami mohon maaf. Tim penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari
pembaca agar bisa membuat karya makalah yang lebih baik pada kesempatan
berikutnya.

Limbung, 12 November 2022

Kelompok 8

i
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR -------------------------------------------------------------------- i

DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------- ii

BAB I PENDAHULUAN ---------------------------------------------------------------- 1

A. LATAR BELAKANG ----------------------------------------------------------- 1


B. RUMUSAN MASALAH -------------------------------------------------------- 2
C. TUJUAN PENELITIAN --------------------------------------------------------- 2

BAB II PEMBAHASAN ----------------------------------------------------------------- 3

A. PENGERTIAN -------------------------------------------------------------------- 3
B. ALSAN BERAKHLAK KEPADA RASULULLAH ----------------------- 3
C. BAGAIMANA AKHLAK RASULULLAH --------------------------------- 4
D. AKHLAK KEPADA RASULULLAH ---------------------------------------- 6
E. MANFAAT BERAKHLAK KEPADA RASULULLAH ------------------ 9

BAB III PENUTUP ----------------------------------------------------------------------- 10

KESIMPULAN ---------------------------------------------------------------------------- 10

DAFTAR PUSTAKA --------------------------------------------------------------------- 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Akhlak ialah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang
tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya. Sifat itu dapat lahir berupa
perbuatan baik, disebut akhlak mulia, atau perbuatan buruk, disebut akhlak
yang tercela sesuai dengan pembinaannya.
Jadi akhlak ialah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam
jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situ timbullah berbagai macam
perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa
memerlukan pemikiran. Apabila dari kondisi tadi timbul kelakuan yang baik
dan terpuji menurut pandangan syari’at dan akal pikiran, maka ia dinamakan
akhlak mulia dan sebaliknya apabila yang lahir kelakuan yang buruk, maka
disebutlah akhlak tercela.
Jika orientasi hidup manusia semakin tidak memperdulikan
kepentingan orang lain, maka materi yang dikejar-kejarnya dapat
dikuasainya tetapi akhirnya timbul persaingan hidup yang tidak sehat.
Sementara manusia tidak memerlukan lagi agama untuk mengendalikan
segala perbuatannya, karena dianggapnya tidak dapat digunakan untuk
memecahkan persoalan hidupnya.
Disamping akhlak kepada Allah Swt, sebagai muslim kita juga harus
berakhlak kepada Rasulullah Saw, meskipun beliau sudah wafat dan kita
tidak berjumpa dengannya, namun keimanan kita kepadanya membuat kita
harus berakhlak baik kepadanya, sebagaimana keimanan kita kepada Allah
Swt membuat kita harus berakhlak baik kepada-Nya. Meskipun demikian,
akhlak baik kepada Rasul pada masa sekarang tidak bisa kita wujudkan
dalam bentuk lahiriyah atau jasmaniyah secara langsung sebagaimana para
sahabat telah melakukannya.

1
Pada dasarnya, utusan Allah (Rasulullah) adalah manusia biasa yang
tidak berbeda dengan manusia lain. Namun demikian, terkait dengan status
“Rasul” yang disandangkan Allah atas dirinya, terdapat ketentuan khusus
dalam bersikap terhadap utusan yang tidak bisa disamakan dengan sikap
kita terhadap orang lain pada umumnya dan sikap itulah yang harus kita
teladani semaksimal mungkin.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud akhlak kepada Rasulullah?
2. Mengapa harus berakhlak kepada Rasulullah?
3. Bagaimanakah akhlak Rasulullah?
4. Bagaimanakah cara berakhlak kepada Rasulullah?
5. Apa manfaat daripada berkhalak kepada Rasulullah?

C. TUJUAN PENELITIAN
1. Memahami apa yang dimaksud akhlak kepada Rasulullah
2. Memahami alasan berakhlak kepada Rasulullah?
3. Memahami akhlak Rasulullah
4. Memahami cara berakhlak kepada Rasulullah
5. Memahami manfaat daripada berakhlak kepada Rasulullah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Secara etimologis atau dalam bahasa arab “akhlak” adalah bentuk
jamak dari “khuluqun” (‫ )خلق‬yang berarti budi pekerti,perangai,tingkah
laku, atau tabiat. Secara terminology yakni sifat yang tertanam dalam jiwa
yang dari padanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dan gampang
tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Jadi pengertian akhlak
seorang muslim terhadap Rasulullah adalah tingkah laku atau perbuatan
yang dilakukan oleh seorang muslim sebagai pembuktian iman dan
kecintaanya kepada Rasulullah SAW. dengan cara meneladani sifat-sifat
Rasulullah dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari agar selalu
mengamalkan akhlak terpuji dalam kehidupannya.

B. ALASAN BERAKHLAK KEPADA RASULULLAH


Berakhlak kepada Rasulullah dapat diartikan sebagai suatu sikap
yang harus dilakukan manusia. Adapun beberapa alasannya adalah sebagai
berikut:
1. Sebagai bentuk keimanannya terhdap rukun iman yang ke-4, yaitu iman
kepada Rasul Allah.
2. Sebagai bentuk pembuktian rasa cintanya kepada Rasulullah
Muhammad SAW. Sebagaimana dalam hadits riwayat Bukhori:

‫اس أاجْ امعِينا‬


ِ َّ‫اَل يُؤْ ِمنُ أ ا احد ُ ُك ْم احتَّى أ ا ُكونا أ ا احبَّ إِلا ْي ِه ِم ْن اوا ِل ِد ِه او اولا ِد ِه اوالن‬

“Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sehingga menjadikan


aku lebih ia cintai dari orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia.“1

1
HR al Bukhari dalam kitab al Iman, Bab Hubbur Rasul minal Imaan, no. 14.

3
3. Rasulullahlah yang telah diutus oleh Allah kepada seluruh umat manusia
untuk menyampaikan risalah Islam dan sebagai penyempurna
kemuliaan akhlak manusia maka seharusnyalah kita mencontohnya.
4. Rasulullah adalah manusia terbaik yang sepatutnya dijadikan teladan
dalam setiap perbuatan. Sebagimana firman Allah:

ٰ ْ ‫ّٰللاا او ْاليا ْو ام‬


‫اَل ِخ ار اوذاك اار ه‬
‫ّٰللاا اكرِيْرا‬ ‫سناةٌ ِل ام ْن اكانا يا ْر ُجوا ه‬
‫ّٰللاِ اُس اْوة ٌ اح ا‬ ُ ‫لاقادْ اكانا لا ُك ْم فِ ْي ار‬
‫س ْو ِل ه‬

“Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik
bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah.” (QS. Al
Ahzab: 21).

5. Rasulullah SAW sangat besar jasanya dalam menyelamatkan kehidupan


manusia dari kehancuran sebagaimana kaum terdahulu hancur karena
diazab Allah.

C. BAGAIMANA AKHLAK RASULULLAH


Beliau adalah manusia yang paling mulia akhlaknya.
Aisyah radhiallahu ‘anha pernah ditanya tentang akhlak
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka beliau pun menjawab,
“Akhlak beliau adalah (melaksanakan seluruh yang ada dalam) Al-
Qur`an”.2 Beliau sangat dermawan, paling dermawan di antara manusia.
Pada bulan Ramadhan, beliau lebih dermawan lagi, lebih kencang memberi
dibanding angin yang berhembus.
Jika memilih urusan, beliau pilih yang paling mudah selama tidak
melanggar syariat Allah. Beliau sangat menghindar dari dosa. Jika diri
beliau dizalimi, beliau sangat sabar. Namun, jika hak Allah yang dilanggar,
beliau sangat murka.
Beliau sangatlah pemalu. Jika beliau tidak menyukai sesuatu,
langsung terlihat pada raut wajahnya. Beliau tidak pernah mencela makanan

2
Keutamaan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam Dalam Al-Qur’an (2) (muslim.or.id)

4
sama sekali. Jika beliau suka maka dimakanlah makanan itu. Jika tidak suka,
maka beliau tinggalkan tanpa mencelanya.
Beliau sangat pemberani. Ali bin Abi Thalib berkata, “Jika kami
sedang ketakutan dan dikeppung bahaya, kami berlindung kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tak satu pun yang jaraknya lebih
dekat kepada musuh selain beliau.”
Beliau sangat jujur dan amanah. Sebelum diutus menjadi nabi dan
rasul, beliau dijuluki “Al-Amin” yang berarti “yang terpercaya”. Bahkan,
musuh pun mengakui kejujuran dan amanahnya. Abu Jahal pernah berkata,
“Kami tidak mendustakan dirimu, tetapi kami mendustakan ajaranmu.”
Beliau sangat tawadhu dan jauh dari sifat sombong. Jika beliau
datang ke suatu majelis, beliau tidak mau disambut seperti raja. Biasanya,
jika seorang raja datang, orang-orang berdiri untuk menyambutnya. Namun
Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam tidak ingin disambut seperti raja.
Beliau biasa menjenguk orang sakit, duduk-duduk bersama orang
miskin, memenuhi undangan hamba sahaya, dan duduk-duduk bersama
sahabatnya. Beliau sangat suka memenuhi janji, menyambung tali
persaudaraan, paling penyayang, dan lembut terhadap orang lain, suka
memaafkan, dan lapang dada.
Beliau adalah pribadi yang angat lembut, beliau tidak pernah
membentak atau menyalahkan pekerjaan pembantunya yang tidak beres.
Sama sekali belum pernah memukulkan tangannya kepada seorang pun dari
pelayannya, dan belum pernah memukul seorang pun istrinya, dan belum
pernah memukulkan tangannya kepada sesuatu pun kecuali bila dalam
berjihad di jalan Allah.
Terhadap orang miskin, beliau cinta dan suka duduk-duduk
bersama. Beliau menghadiri pemakaman jenazah orang-orang miskin, dan
tidak mencela orang miskin karena kemiskinannya. Beliau adalah sosok
yang sangat murah senyum, lebih banyak diam. Tawa beliau adalah dengan
senyuman. Jika bicara tidak terlalu pelan dan tidak terlalu keras suaranya.
Bicaranya jelas, bahasanya fasih dan mudah dimengerti.

5
D. AKHLAK KEPADA RASULULLAH
Banyak cara yang dapat dilakukan dalam berkhlak kepada
Rasulullah Muhamammad SAW. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Mengikuti dan Mentaati Rasulullah SAW
Mengikuti dan mentaati Rasul merupakan sesuatu yang bersifat
mutlak bagi orang-orang yang beriman. Karena itu, hal ini menjadi salah
satu bagian penting dari akhlak kepada Rasul, bahkan Allah SWT akan
menempatkan orang yang mentaati Allah dan Rasul ke dalam derajat
yang tinggi dan mulia, hal ini terdapat dalam firman Allah:
ٰٰۤ ُ
‫ُّ اهدا ٰۤا ِء‬ ‫ولىِٕكا ام اع الَّ ِذيْنا اا ْنعا ام ه‬
ِ ‫ّٰللاُ اعلا ْي ِه ْم ِمنا النَّبِ ّٖينا او‬
ُّ ‫الص ِد ْي ِقيْنا اوال‬ ‫س ْو ال فاا‬ ُ ‫الر‬ ‫او ام ْن ي ُِّطعِ ه‬
َّ ‫ّٰللاا او‬
ٰٰۤ ُ
‫ولىِٕكا ارفِيْقا‬ ‫ص ِل ِحيْنا ۚ او احسُنا ا‬
‫اوال ه‬

“Siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nabi Muhammad), mereka itulah
orang-orang yang (akan dikumpulkan) bersama orang-orang yang
dianugerahi nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta
kebenaran, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh.
Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS An-Nisa:69).

Perintah unuk taat kepada Rasulluh juga terdapat pada firman Allah
pada surat berikut:

‫ع ِب ِاذْ ِن ه‬
ِ‫ّٰللا‬ ‫طا ا‬ ُ ‫س ْلناا ِم ْن َّر‬
‫س ْو ٍل ا ََِّل ِليُ ا‬ ‫او اما ٓ ا ا ْر ا‬

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul, melainkan untuk ditaati


dengan izin Allah.” (QS An-Nisa:64).

2. Mencintai dan Memuliakan Rasulullah


Keharusan yang harus kita tunjukkan dalam akhlak yang baik
kepada Rasul adalah mencintai beliau setelah kecintaan kita kepada
Allah Swt. Nabi Muhammad SAW, bersabda:

‫اس أاجْ امعِينا‬


ِ َّ‫اَل يُؤْ ِمنُ أ ا احد ُ ُك ْم احتَّى أ ا ُكونا أ ا احبَّ ِإلا ْي ِه ِم ْن اوا ِل ِد ِه او اولا ِد ِه اوالن‬

6
“Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sehingga menjadikan
aku lebih ia cintai dari orang tuanya, anaknya dan seluruh manusia.“
(HR. Bukhori).3

3. Besholawat Kepada Rasulullah


Diantara hak Nabi Saw yang disyariatkan Allah atas umatnya adalah
agar mereka mengucapkan shalawat dan salam untuk beliau. Allah Swt
dan para malaikat-Nya telah bershalawat kepada beliau dan Allah
memerintahkan kepada para hamba-Nya agar mengucapkan shalawat
dan taslim kepada beliau.sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:
ٰۤ
‫صلُّ ْوا اعلا ْي ِه او ا‬
‫س ِل ُم ْوا تا ْس ِليْما‬ ‫ّٰللاا او ام ٰل ِٕى اكت اهٗ يُ ا‬
‫صلُّ ْونا اعلاى النَّ ِبي ِ ٰ ٓياايُّ اها الَّ ِذيْنا ٰا امنُ ْوا ا‬ ‫ا َِّن ه‬

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi


Saw. ‘Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk
Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.’”
(Q.S. Al-Ahzab : 56).

4. Menghidupkan Sunnah Rasulullah


Rasulullah Saw tidak mewariskan harta kepada umatnya, tapi yang
beliau wariskan adalah Al-Qur’an dan sunnah, karena itu kaum
muslimin yang berakhlak baik kepadanya akan selalu berpegang teguh
kepada Al-Qur’an dan sunnah (hadits) agar tidak sesat, beliau bersabda:

ُ ‫سنَّةا ار‬
‫س ْو ِل ِه‬ ُ ‫هللا او‬
ِ ‫ااب‬ َّ ‫اضلُّ ْوا اما ت ا ام‬
‫ ِكت ا‬: ‫س ْكت ُ ْم ِب ِه اما‬ ِ ‫ت اار ْكتُ ِف ْي ُك ْم أ ا ْم اري ِْن لا ْن ت‬

“Aku tinggalkan kepadamu dua pusaka, kamu tidak akan tersesat


selamanya bila berpegang teguh kepada keduanya, yaitu kitab Allah
dan sunnahku.” (HR. Malik).4

5. Mencontoh Akhlak Rasulullah


Dengan mencontoh akhlak Rasulullah sebagai pedoman kita dalam
berbuat sesuatu, karena beliau memiliki akhlak yang palin agung.
Seperti firman Allah dalam Al-Qur’an:

3
HR al Bukhari dalam kitab al Iman, Bab Hubbur Rasul minal Imaan, no. 14.
4
https://muslim.or.id/6966-kaedah-penting-dalam-memahami-al-quran-dan-hadits.html

7
ٍ ُ‫اواِنَّكا لاعا ٰلى ُخل‬
‫ق اع ِظي ٍْم‬
"Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas akhlak yang
agung." (QS Al-Qalam:4)
6. Melanjutkan Misi Rasulullah
Misi Rasulullah adalah menyebarluaskan dan menegakkan nilai-
nilai Islam. Tugas yang mulia ini harus dilanjutkan oleh kaum muslimin,
karena Rasulullah telah wafat dan Allah tidak akan mengutus lagi
seorang Rasul. Sebaaimana firman Allah:
ٰۤ
‫ع ِن ْال ُم ْنك ِار اواُو ٰلىِٕكا ُه ُم‬ ِ ‫او ْلت ا ُك ْن ِم ْن ُك ْم ا ُ َّمةٌ َّيدْع ُْونا اِلاى ْال اخي ِْر او ايأ ْ ُم ُر ْونا ِب ْال ام ْع ُر ْو‬
‫ف او اي ْن اه ْونا ا‬
‫ْال ُم ْف ِل ُح ْونا‬

“Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru


kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari
yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali-
‘Imran: 104).

Dan juga pada hadits Rasulullah Saw:

‫ف‬ ْ ‫ اوذالِكا أ ا‬, ‫ فاإ ِ ْن لا ْم يا ْست ِاط ْع فا ِبقا ْل ِب ِه‬،‫سانِ ِه‬


ُ ‫ض اع‬ ‫ فاإ ِ ْن لا ْم يا ْست ِاط ْع فا ِب ِل ا‬, ‫ام ْن ارأاى ِم ْن ُك ْم ُم ْنكارا فا ْليُغ ِاي ْرهُ ِبيا ِد ِه‬
ِ ‫ْاْلي ام‬
‫ان‬

“Barangsiapa diantara kalian yang melihat kemunkaran, hendaknya dia


merubah dengan tangannya, kalau tidak bisa hendaknya merubah
dengan lisannya, kalau tidak bisa maka dengan hatinya, dan yang
demikian adalah selemah-lemah iman.” (HR. Muslim).5

7. Menghormati Pewaris Rasulullah


Yang dimaksud sebagai pewaris Rasulullah bukan hanya sebatas
keluarga yang berhubungan darah dengan beliau, tapi para ulama yang
mewarisi ilmu dari Rasulullah SAW. dan menyerukan kepada manusia
untuk beriman kepada Allah. Seperti pada hadits Rasulullah:

5
https://hidayatullah.com/kajian/oase-iman/read/2016/07/18/97857/kewajiban-berdakwah-
atas-setiap-muslim.html

8
ُ‫ب او ِإ َّن ْالعُلا اما اء او ارَثاة‬
ِ ‫سائِ ِر ْالك ااوا ِك‬ ‫ض ِل ْالقا ام ِر لا ْيلاةا ْالباد ِْر اعلاى ا‬ ْ ‫ض ال ْالعاا ِل ِم اعلاى ْالعاابِ ِد اك اف‬ ْ ‫اوإِ َّن فا‬
‫اء اوإِ َّن ْاْل ا ْنبِياا اء لا ْم ي اُو ِرَثُوا دِيناارا او اَل د ِْرهاما او َّرَثُوا ْال ِع ْل ام فا ام ْن أ ا اخذاهُ أ ا اخذا بِ اح ٍظ اوافِ ٍر‬
ِ ‫ْاْل ا ْنبِيا‬

“Kelebihan seorang alim dibanding ahli ibadah seperti keutamaan


rembulan pada malam purnama atas seluruh bintang. Para ulama adalah
pewaris para nabi, dan para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham,
mereka hanyalah mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambilnya maka
ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR. Abu Daud: 3157).6

Oleh karena iu hendaklah kita menghormati para ulama dan


siapapun yang mengikuti jejak Rasulullah dalam mendakwahkan Islam.
Adapun orang yang dianggap ulama karena pengetahuan agamanya
yang luas, tapi tidak mencerminkan pribadi Rasulullah, maka orang
seperti itu bukanlah ulama yang berarti tidak ada kewajiban kita untuk
menghormatinya.

E. MANFAAT BERKHALAK KEPADA RASULULAH


Dalam berakhlak kepada Rasulullah terdapat sejumlah manfaat dan
hikmah iman kepada rasul bagi umat Islam. Adapun beberapa manfaatnya
adalah sebagai berikut:
1. Menyempurnakan Iman
2. Memiliki teladan dan contoh dalam hidup.
3. Terdorong untuk berperilaku dan bersikap baik.
4. Mencintai para rasul dengan mengikuti dan mengamalkan ajarannya.
5. Menyadarkan bahwa manusia diciptakan Allah SWT untuk mengabdi
kepada-Nya.

6
https://ilmuislam.id/hadits/cari?s=wariskan%20ilmu

9
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Akhlak adalah budi perkerti yang dilihat dengan kasat mata, orang yang
berakhlak mulia akan selalu manis dilihat orang-orang di sekitar. Rasulullah adalah
Uswatun Hasanah bagi kita semua umat Islam, dari beliau kita mendapat anugerah
yang begitu besar. Bukan hanya Rasulullah Saw, tetapi Rasul-Rasul yang diutus
Allah pun selain Nabi Muhammad Saw juga mempunyai akhlak yang begitu mulia
pula.

Akhlak terhadap Rasulullah sendiri menjadi acuan yang sangat penting bagi
kehidupan kita, karena akhlak beliau yang begitu sempurna kita juga harus
memperlakukan beliau dengan begitu sempurna juga, dilihat dari cerita pada zaman
sahabat-sahabat beliau yang begitu mengagungkan beliau dan begitu hormatnya.
Maka sudah sepatunya kita mengikuti akhlak beliau agar kita termasuk kedalam
golongan umat Rasulullah SAW. agar kita memperoleh naungan dari beliau di
akhirat kelak.

10
DAFTAR PUSTAKA

Almanhaj. “Hakikat Cinta Nabi Shallallahu Alaihi wa Salam”,


https://almanhaj.or.id/2671-hakikat-cinta-nabi-shallallahu-alaihi-wa-salam.html,
diakses pada 12 November 2022.

Atsary, Abu Isma’il Muslim al. 2022. “Kaidah Penting dalam Memahami Al
Qur’an dan Hadits”, https://muslim.or.id/6966-kaedah-penting-dalam-memahami-
al-quran-dan-hadits.html, diakses pada !2 November 2022.

Angora, Eka Wahyu. 2015. “Berakhlak Kepada Rasulullah”, Berbagi Ilmu: Berakhlak
Kepada Rasulullah (berbagiilmu185.blogspot.com), diakses pada 12 November 2022.

CNN, Indonesia. 2021. “Hikmah Beriman kepada Rasul Allah SWT”,


https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210607105100-284-
651114/hikmah-beriman-kepada-rasul-allah-swt, diakses pada 12 November 2022.

Oase, Iman. 2016. “Kewajiban Berdakwah Atas Setiap Muslim”, Kewajiban


Berdakwah Atas Setiap Muslim - Hidayatullah.com, diakses pada 12 November
2022.

Islam, Ilmu. 2022. “Hadits Abu Daud Nomor 3157”, Hadits Abu Daud Nomor 3157
- Kumpulan Hadits | Ilmu Islam, diakses pada 12 November 2022.

Kastolani. 2021. “33 Akhlak Rasulullah SAW yang Harus Diteladani Muslim
dalam Maulid Nabi”, https://www.inews.id/lifestyle/muslim/akhlak-rasulullah-
saw-yang-harus-diteladani/all, diakses pada 12 November 2022.

Kelompok 4. “Makalah Akidah Akhlak”.

Litequran. 2022. “Surat Al-Ahzab ”, https://litequran.net/al-ahzab, diakses pada


2022.

Litequran. 2022. “Surat Ali-‘Imran ”, https://litequran.net/ali-‘imran, diakses pada


2022.

11
Litequran. 2022. “Surat Al-Qalam ”, https://litequran.net/al-qalam, diakses pada
2022.

Litequran. 2022. “Surat An-Nisa ”, https://litequran.net/an-nisa, diakses pada 2022.

Maulidha, Tegar Rizky Nur. 2013 “Akhlak Kepada Rasulullah”. Yogyakarta:


Universitas Muhammadiyah Yogyakara.

Oktaviani, Deby. 2014. “Akhlak Kepada Rasulullah”. Riau: Fakultas Tarbiyah Dan
Keuruan UIN Suska Riau.

12

Anda mungkin juga menyukai