Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGERTIAN AKHLAK DAN KEDUDUKANNYA


DENGAN ISLAM

DOSEN MATA KULIAH :


Rosbiah Machmuddin, S.PD.,MPd.I
Di susun oleh :
Muh Bastian Asmar
Muh Syafie

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BONE


FAKULTAS TARBIYAH 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah atas segala karunia yang diberikan Allah SWT kepada
penulis sehingga karya tulis ini yang berjudul “pengertian akhlak dan kedudukannya
dengan islam” dapat terselesaikan dengan baik.
Tujuan penulisan karya tulis ini untuk memenuhi tugas dari Ibu Rosbiah
machmudin S.PD.,MPd.I yang diharapkan dapat menjadi pengetahuan tambahan bagi
pembaca maupun bagi penulis itu sendiri.
Penulis sangat berterima kasih kepada Ibu Ibu Rosbiah machmudin S.PD.,MPd.I pada
kuliah Akidah 2, yang telah mempercayai tugas ini kepada penulis, sehingga dapat
membantu penulis untuk menguasai pengetahuan pada bidang studi yang ditekuni.
Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
meluangkan waktunya untuk berbagi pengetahuan kepada penulis dan membantu penulis
dalam bentuk dukungan, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan tepat
waktu.
Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Begitupun dengan karya tulis ini yang masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan dari karya tulis ini

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Akhlak Dalam Islam 2
B. Ciri Ciri Akhlak Dalam Islam 3
C. Ayat Dan Dalil Tentang Akhlak 4
D. Alqur’an Sebagai Sumber Akhlak 7
E. Kedudukan Akhlak Dalam Islam 8

BAB III KESIMPULAN 12

DAFTAR PUSTAKA iii

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sebagaimana kita ketahui bahwa sumber utama pendidikan Islam adalah kitab suci
Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW. Serta pendapat para sahabat dan ulama atau
ilmuan muslim sebagai tambahan. Pendidikan Islam sebagai sebauah disiplim ilmu harus
membuka mata bahwa keadaan pendidikan yang terjadi saat ini jauh dari apa yang kita
harapkan. Kita mengaharapkan bahwa pendidikan Islam memberikan kontribusi terhadap
pendidikan yang terdapat di Indonesia, namun hal tersebut belum terealisaikan dengan
maksimal. Salah satu faktor yang menjadi penyebab hal tersebut adalah tidak diterpakanny
sebuah prinsip sebagai dasar dalam pendidikan.

Seringkali sebuah prinsip hanya dijadikan sebagai sebuah formalitas saja. Prinsip
tidak dijadikan sebagai dasar atau pondasi bagai pencapaian sebuah tujuan. Padahal dalam
pencapaian tujuan yang digarapkan dalam pendidikan Islam, keberadaan prinsip-prinsip
sangatlah penting dan urgent. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan mencoba
sedikit memaparkan tentanng bagaimana sebuah prisnip-prinsip pendidikan islam sebagai
displin ilmu dan bagaiman kontribusinya.

Dalam prespektif pendidikan Islam, tujuan hidup seorang muslim pada hakekatnya
adalah mengabdi kepada Allah. Pengabdian kepada Allah sebagai realisasi dari keimanan
yang diwujudkan dalam amal, tidak lain untuk mencapai derajat yang bertaqwa disisinya.
Beriman dan beramal soleh merupakan dua aspek kepribadian yang dicita-citakan dalam
pendidikan Islam. Sedangkan tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya insan yang
memiliki dimensi religious dan berkemampuan ilmiah

Untuk mengaktualisasikan tujuan tersebut seorang pendidik bertanggungjawab


mengantarkan peserta didik kearah tujuan tersebut, yaitu dengan menjadikan sifat-sifat
Allah menjadi sebagian karakteristik kepribadiannya. Untuk itu, keberadaan pendidik
dalam dunia pendidikan sangat krusial.

Hal ini disebabkan kewajibannya tidak hanya mentransfer pengetahuan belaka,


akan tetapi juga untuk merealisasikan nilai-nilai pada peserta didik. Bentuk nilai yang
ditransfer dan disosialisasikan paling tidak meliputi nilai etis, nilai pragmatis dan nilai
religious. Secara factual, pelaksanaan pengajaran dan pemberian pengetahuan dibidang
agama Islam dan untuk merealisasikan nilai pada peserta didik merupakan tugas yang
cukup berat ditengah kehidupan masyarakat yang kompleks, apalagi pada masa sekarang
yaitu pada masa perkembangan era globalisasi dan informasi

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran agama dalam membentuk pemahaman tentang akhlak?
2. Apa peran pendidikan dalam membentuk pemahaman akhlak individu

Hal. 1
BAB II
JUAL BELI MLM DAN ONLINE

A. Pengertian Jual Beli

B. Ciri-Ciri Akhlak Dalam Islam

1. Akhlak Rabbani
Akhlak dalam Islam memiliki orientasi yang tinggi yaitu untuk mencapai
kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ini menunjukkan bahwa akhlak dalam Islam memiliki
nilai mutlak yang diambil dari Al-Quran dan Sunnah, bukan hanya bersifat situasional.(QS.
Al-An'am [6]: 151-152)

2. Akhal mansiawi
Ajaran akhlak Islam sesuai dengan fitrah manusia dan memenuhi kerinduan jiwa
manusia terhadap kebaikan sejati. Akhlak ini mempertahankan martabat manusia sesuai
dengan fitrahnya. (QS. Ar-Rum [30]: 30)

3. Akhlak Universal
Ajaran akhlak Islam mencakup aspek universal dalam kehidupan manusia, baik
dalam dimensi vertikal (hubungan manusia dengan Tuhan) maupun horizontal (hubungan
manusia dengan sesama manusia). Contohnya, Al-Quran mencantumkan sepuluh hal yang
harus dihindari oleh setiap orang. (QS. Al-An'am [6]: 151-152)

4. Akhlak Keseimbangsn
Akhlak dalam Islam berada pada posisi tengah antara pandangan yang
mengidealkan manusia sebagai malaikat yang sempurna dan pandangan yang
menggambarkan manusia sebagai binatang. Ini menggambarkan keseimbangan antara
kebaikan dan keburukan, serta antara aspek jasmani dan rohani dalam kehidupan manusia.
(QS. Al-Baqarah [2]: 143)

5. Akhlak Realistik

Hal. 2
jaran akhlak Islam memahami kenyataan hidup manusia, termasuk kelemahan dan
kecenderungan manusiawi serta kebutuhan material dan spiritual. Islam memberikan
peluang kepada manusia untuk memperbaiki diri melalui tindakan taubat, bahkan dalam
keadaan terpaksa sekalipun. (QS. Al-Furqan [25]: 70)
Jadi, ciri-ciri akhlak dalam Islam mencerminkan sifatnya yang rabbani, sesuai
dengan fitrah manusia, universal, seimbang, dan realistis dalam menghadapi kehidupan
manusia.( Yunahar.2005)

C. Ayat Dan Dalil Tentang Akhlak


Berikut beberapa ayat dalam Al-Qur’an tentang akhlak

1. Surah Al-Qalam [64]:4


‫َو ِإَّن َك َلَع َلٰى ُخ ُل ٍق‬
‫َع ِظ يٍم‬
Artinya:
"Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung."
Ayat ini adalah bagian dari Al-Quran yang merujuk kepada akhlak luar biasa dan
tinggi yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW. Ini menegaskan bahwa Nabi
Muhammad adalah contoh yang luar biasa dalam hal akhlak, dan akhlak yang
agung adalah salah satu ciri penting yang dimilikinya. Ayat ini juga mengingatkan
kita akan pentingnya akhlak yang baik dalam Islam sebagai model untuk diikuti
oleh umat Muslim.

2. Surah Al-Hujurat [49]:13


‫َيا َأُّيَها الَّناُس ِإَّنا َخ َلْقَناُك م ِّم ن َذ َك ٍر َو ُأنَثٰى َو َجَع ْلَناُك ْم ُش ُعوًبا َو َقَباِئَل ِلَتَع اَر ُفوا ِإَّن َأْك َر َم ُك ْم ِع نَد ِهَّللا َأْتَقاُك ْم ِإَّن الَّل‬
‫َهَّللا َع ِليٌم َخ ِبيٌر‬
Artinya:
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di
sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal."

● Ayat ini menekankan beberapa poin penting:

Hal. 3
Allah menciptakan manusia dari laki-laki dan perempuan, serta menjadikan mereka
bermacam-macam bangsa dan suku agar mereka bisa saling kenal dan mengenal satu sama
lain.
Kebajikan atau keutamaan seseorang bukan ditentukan oleh keturunan, suku, atau
rasnya, melainkan oleh tingkat takwa dan ketakwaan seseorang kepada Allah.
Takwa adalah faktor penentu yang paling penting dalam menilai kemuliaan
seseorang di mata Allah. Takwa mencakup ketaatan kepada perintah Allah, menjauhi
larangan-Nya, serta kesadaran akan kehadiran-Nya yang maha mengetahui.
Ayat ini mengingatkan bahwa dalam Islam, martabat seseorang tidak ditentukan
oleh faktor-faktor dunia seperti keturunan atau status sosial, tetapi oleh kualitas moral dan
ketakwaan seseorang kepada Allah. Ini menunjukkan pentingnya akhlak yang baik dalam
menjalani kehidupan sehari-hari dan menjalin hubungan dengan sesama manusia.

3. Surah Al-Baqarah [2]: 177:


‫اَل ُيِح ُّب ُهَّللا اْلَج ْهَر ِبالُّسوِء ِم َن اْلَقْو ِل ِإاَّل َم ن ُظِلَم َو َك اَن ُهَّللا َسِم يًعا َع ِليًم ا‬
Artinya:
"Allah tidak menyukai perkataan jahat, kecuali dari orang yang dianiaya. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

● Ayat ini mengajarkan prinsip-prinsip akhlak dalam Islam:

Allah tidak menyukai perkataan jahat dan buruk yang tidak memiliki alasan yang
sah.Perkataan buruk atau kejahatan dalam perkataan hanya dibenarkan dalam situasi ketika
seseorang dianiaya atau dalam konteks pembelaan diri.
Allah adalah Maha Mendengar, yang berarti Dia mengetahui segala sesuatu yang
diucapkan oleh manusia, baik yang terbuka maupun yang tersembunyi.Ayat ini
mengingatkan kita untuk berbicara dengan baik, jujur, dan adil dalam interaksi kita dengan
sesama manusia. Ini juga menggarisbawahi pentingnya berbicara dengan bijaksana dan
hanya mengucapkan kata-kata buruk dalam situasi yang memerlukan pembelaan diri atau
perlindungan diri dari ketidakadilan.( Qiptiyah, T. M. 2020)

4. Surah Al-Mu'minun [23]: 1-2:


‫َقْد َأْفَلَح اْلُم ْؤ ِم ُنوَن‬
‫ٱَّلِذ يَن ُهْم ِفى َص اَل ِتِهْم َخ ٰـِش ُعوَن ٱَّلِذ يَن ُهْم َع ِن ٱلَّلْغ ِو ُم ْع ِر ُضوَن‬.

Hal. 4
Artinya:
1. "Sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman,"
2. "Yaitu mereka yang khusyuk dalam shalatnya,"

● Ayat ini menggarisbawahi pentingnya akhlak dalam ibadah, khususnya dalam

shalat. Beberapa poin yang dapat diambil dari ayat ini adalah:
Beruntungnya Orang Mukmin: Ayat dimulai dengan menyatakan bahwa orang-
orang yang beriman adalah orang-orang yang beruntung. Ini menekankan pentingnya iman
sebagai landasan utama dalam hidup seseorang.
Khusyuk dalam Shalat: Salah satu aspek utama dari akhlak dalam Islam adalah
khusyuk dalam ibadah, khususnya dalam shalat. Khusyuk mengacu pada konsentrasi,
pengabdian, dan rasa takut kepada Allah saat menjalankan shalat. Ini menunjukkan bahwa
akhlak tidak hanya berlaku dalam interaksi sosial, tetapi juga dalam hubungan pribadi
dengan Allah.
Ayat ini mengingatkan kita bahwa keberuntungan sejati bagi orang mukmin adalah
memiliki iman yang kuat dan menjalankan ibadah dengan khusyuk, termasuk shalat,
sebagai bagian dari akhlak yang baik dalam Islam.

5. Surah Al-A'raf [7]: 199:


‫ُخ ِذ اْلَع ْفَو َو ْأُم ْر ِباْلُعْر ِف َو َأْع ِر ْض َع ِن اْلَج اِهِليَن‬
Artinya:
"Terimalah pengampunan, perintahkan yang baik, dan berpalinglah dari orang-orang
yang bodoh."

● Ayat ini memberikan beberapa pesan penting dalam konteks akhlak dalam Islam:

Terimalah Pengampunan: Allah mengingatkan kita untuk menerima pengampunan,


yang menunjukkan pentingnya sikap pemaaf dan kemurahan hati dalam akhlak kita.
Menunjukkan rasa pengampunan kepada orang lain adalah sifat yang sangat dihargai
dalam Islam.
Perintahkan yang Baik: Ayat ini juga mendorong kita untuk memerintahkan yang
baik. Ini mengacu pada pentingnya mendorong tindakan dan perilaku yang baik dalam
masyarakat serta memberikan nasihat yang positif kepada sesama.Berpaling dari Orang-
orang yang Bodoh: Ini adalah peringatan untuk tidak terlibat dalam argumen atau
pertikaian yang sia-sia dengan orang-orang yang tidak berpikiran atau bodoh dalam

Hal. 5
konteks tertentu. Sebagai gantinya, berfokuslah pada perintah yang baik dan menjauhkan
diri dari pertengkaran yang tidak produktif.
Ayat ini mengajarkan bahwa dalam akhlak Islam, kita harus mempraktikkan
pengampunan, mendorong kebaikan, dan bijaksana dalam memilih pertempuran atau
konflik yang akan kita hadapi.

D. Al-Qur’an Sebagai Sumber Akhlak


Al-Quran berfungsi sebagai panduan inti bagi ajaran akhlak dalam Islam. Kitab
suci ini dianggap sebagai wahyu yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad SAW
melalui Malaikat Jibril. Di dalam Al-Quran, kita menemukan banyak ayat dan petunjuk
yang memberikan pedoman tentang perilaku etis dan akhlak yang seharusnya dipraktikkan
oleh seorang Muslim. Berikut beberapa cara di mana Al-Quran berperan sebagai sumber
ajaran akhlak dalam Islam: (Amin, H. S. M. 2022)

1. Pedoman moral
Dalam Al-Quran, terdapat banyak ayat yang menjelaskan prinsip-prinsip moral dan
etika yang harus diikuti oleh umat Islam. Nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, kasih
sayang, kemurahan hati, dan pengampunan diuraikan dalam Al-Quran.

2. Contoh Nabi Muhammad SAW


Al-Quran sering kali merujuk kepada Nabi Muhammad SAW sebagai teladan
dalam hal akhlak. Banyak ayat yang menggambarkan akhlak luar biasa yang dimiliki oleh
Nabi Muhammad, yang seharusnya menjadi teladan bagi umat Islam.
3. Pemeliharaan Fitrah

Al-Quran mengingatkan bahwa manusia telah dianugerahi fitrah yang baik oleh
Allah. Oleh karena itu, manusia harus menjaga fitrah tersebut dengan mengembangkan
akhlak yang baik dan menjauhi perbuatan jahat.

4. Perintan Dan Larangan


Al-Quran juga berisi perintah dan larangan yang berkaitan dengan akhlak.
Misalnya, Al-Quran memerintahkan untuk menjauhi dosa, berbohong, dan kekerasan,

Hal. 6
sementara juga mendorong untuk melakukan kebajikan dan berperilaku baik kepada
sesama.

5. Motivasi Untuk Perbaikan diri


Al-Quran memberikan motivasi bagi umat Islam untuk terus memperbaiki diri dan
menjadikan akhlak yang baik sebagai bagian penting dari hidup mereka. Ayat-ayat dalam
Al-Quran mengingatkan umat Islam tentang akhirat dan akibat perbuatan mereka di dunia,
yang dapat menjadi dorongan untuk berperilaku dengan baik.

6. Kesadaran Akan Pengawasan Allah SWT


Al-Quran mengingatkan bahwa Allah Maha Mengetahui dan Maha Melihat semua
perbuatan manusia. Hal ini menciptakan kesadaran kuat akan tanggung jawab moral dan
etika individu terhadap Allah.
Jadi, Al-Quran adalah sumber utama ajaran akhlak dalam Islam, dan umat Islam
diharapkan untuk merujuk padanya sebagai panduan dalam menjalani kehidupan sehari-
hari dan mengembangkan akhlak yang baik sesuai dengan ajaran agama mereka.

E. Kedudukan Akhlak Dalam Islam


Akhlak atau etika memiliki kedudukan yang sangat penting dalam Islam.
Kedudukan akhlak dalam Islam mencakup beberapa aspek penting. (Mahmud, A. 2019)

1. Inti Ajaran Islam:


Akhlak adalah salah satu inti ajaran Islam. Lebih dari sekadar peraturan dan ritual,
Islam mengajarkan umatnya untuk memiliki akhlak yang baik sebagai bagian integral dari
iman mereka. Nabi Muhammad SAW dianggap sebagai contoh akhlak yang sempurna, dan
umat Islam diharapkan untuk mencontoh dan menerapkan akhlak yang baik dalam
kehidupan sehari-hari.

2. Panduan untuk Perilaku


Islam memberikan pedoman yang jelas tentang perilaku dan etika yang seharusnya
dimiliki oleh seorang Muslim. Al-Quran dan Sunnah (tradisi Nabi) mengandung banyak
petunjuk tentang cara berperilaku dengan baik, termasuk dalam hubungan dengan Allah,
diri sendiri, dan sesama manusia.

Hal. 7
3. Pengukur Ketaqwaan
Kedudukan akhlak dalam Islam sering digunakan sebagai pengukur ketaqwaan
seseorang. Tingkat akhlak seseorang mencerminkan sejauh mana seseorang mengamalkan
nilai-nilai Islam dalam hidupnya. Akhlak yang baik adalah tanda ketaqwaan kepada Allah.

4. Hubungan Sosial yang Baik


Akhlak yang baik adalah kunci untuk menjaga hubungan sosial yang baik dalam
masyarakat. Islam mendorong umatnya untuk bersikap adil, jujur, dan menghormati hak-
hak orang lain. Ini membantu dalam menciptakan lingkungan sosial yang harmonis.

5. Pembentukan Karakter
Islam mengajarkan bahwa akhlak yang baik membantu dalam pembentukan
karakter yang kuat dan moral. Ini membantu individu menjadi pribadi yang bertanggung
jawab, sabar, dan bermoral tinggi.

6. Persiapan untuk Akhirat


Akhlak yang baik juga memiliki relevansi dengan akhirat. Islam mengajarkan
bahwa perbuatan baik dan akhlak yang baik akan memperoleh pahala di akhirat. Oleh
karena itu, akhlak yang baik juga merupakan persiapan untuk kehidupan setelah kematian.

7. Pengaruh Terhadap Lainnya


Akhlak seseorang tidak hanya mempengaruhi dirinya sendiri tetapi juga orang lain
di sekitarnya. Islam menekankan bahwa dengan memiliki akhlak yang baik, seseorang
dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan menginspirasi orang lain untuk
mengikuti contoh yang baik.

8. Pencegahan dari Perbuatan Jahat


Akhlak yang baik adalah penghalang alami dari perbuatan jahat. Ketika seseorang
memiliki akhlak yang kuat, ia cenderung menjauhi perbuatan dosa, kecurangan, atau
tindakan yang merugikan dirinya sendiri atau orang lain.

9. Mengatasi Tantangan Hidup

Hal. 8
Islam mengajarkan bahwa memiliki akhlak yang baik membantu seseorang
mengatasi tantangan dan cobaan dalam hidup. Ketika seseorang menghadapi kesulitan atau
ujian, akhlak yang baik membantu mereka tetap tenang, sabar, dan tetap taat kepada Allah.

10. Kunci Kesuksesan Dunia dan Akhirat


Islam percaya bahwa akhlak yang baik adalah kunci kesuksesan di dunia dan
akhirat. Seseorang yang memiliki akhlak yang baik dapat mencapai keberhasilan dalam
kehidupan dunia dengan mempertahankan integritas dan menjaga hubungan yang baik
dengan orang lain. Selain itu, akhlak yang baik juga menjadi faktor penentu dalam
mendapatkan kebahagiaan dan pahala di akhirat.

11. Pertumbuhan Spiritual


Akhlak yang baik merupakan bagian integral dari pertumbuhan spiritual dalam
Islam. Dengan menjalankan akhlak yang baik, seorang Muslim dapat mendekatkan diri
kepada Allah, meningkatkan kesadaran spiritual, dan mencapai tingkat ketaqwaan yang
lebih tinggi.

12. Ajaran Kasih Sayang


Islam menekankan pentingnya kasih sayang, kebaikan, dan kedermawanan dalam
akhlak. Ketika seseorang memiliki akhlak yang baik, ia cenderung menjadi lebih peduli
terhadap orang lain dan siap membantu mereka dalam waktu kesulitan.
13. Penilaian Akhir
Islam mengajarkan bahwa pada Hari Kiamat, selain amal perbuatan, akhlak
seseorang juga akan diadili. Kedudukan akhlak yang baik sangat penting dalam
menentukan nasib akhir seseorang di akhirat.

14. Kedudukan dalam Pendidikan


Akhlak juga memiliki kedudukan yang tinggi dalam pendidikan dalam Islam.
Orangtua dan pendidik Muslim diharapkan untuk mengajarkan akhlak yang baik kepada
generasi muda, karena ini merupakan bagian penting dalam pembentukan karakter dan
moral anak-anak.(Hadis riwayat Ibn Majah)

Hal. 9
15. Kedudukan dalam Hubungan Keluarga
Akhlak yang baik memiliki peran kunci dalam hubungan keluarga. Islam
menekankan pentingnya hormat, kasih sayang, dan pengorbanan dalam keluarga, dan
akhlak yang baik memainkan peran utama dalam memelihara hubungan harmonis antara
anggota keluarga.
Pengembangan Diri: Islam mendorong umatnya untuk terus mengembangkan
akhlak mereka sepanjang hidup. Ini mencakup refleksi diri, introspeksi, dan perbaikan
konstan untuk mencapai akhlak yang lebih baik seiring berjalannya waktu.
Akhlak dalam Islam bukan hanya aturan atau pedoman, tetapi juga merupakan ciri
identitas seorang Muslim yang menjadikannya pribadi yang lebih baik dan lebih bermoral.
Kedudukan akhlak yang tinggi dalam Islam memengaruhi berbagai aspek kehidupan
seorang Muslim, termasuk hubungan dengan Allah, orang lain, diri sendiri, dan akhiratnya.
(Hadis riwayat Abu Daud)

Hal. 10
BAB III

KESIMPULAN

Setelah mempelajari bahasan makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa:

Akhlak dalam Islam mengacu pada tindakan, perilaku, dan karakter moral
seseorang. Ini mencakup prinsip-prinsip etika, nilai-nilai, dan norma-norma yang mengatur
perilaku individu dalam berinteraksi dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam semesta.

Akhlak memiliki kedudukan yang sangat penting dalam Islam. Ini adalah salah satu
aspek inti ajaran Islam yang ditekankan dalam Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad.
Keberhasilan seseorang dalam kehidupan dunia dan akhirat seringkali diukur oleh tingkat
akhlak mereka.

Pendidikan akhlak (tarbiyah) merupakan bagian integral dari Islam. Islam


mendorong individu untuk mengembangkan akhlak yang baik dan menjauhi perilaku yang
buruk. Tujuannya adalah untuk memperbaiki diri, memperbaiki masyarakat, dan mencapai
keridhaan Allah.

Akhlak Islam memengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk


interaksi sosial, bisnis, politik, dan hubungan antarindividu. Mengamalkan akhlak yang
baik adalah cara untuk mencapai keseimbangan dan harmoni dalam masyarakat.

Nabi Muhammad dianggap sebagai teladan akhlak yang sempurna dalam Islam.
Pengikut Islam dianjurkan untuk mengikuti jejaknya dalam berperilaku dan berinteraksi
dengan sesama.

Hal. 11
Hal. 12
DAFTAR PUSTAKA

Saebani, Beni Ahmad. Abdul Hamid, Ilmu Akhlak, CV. Pustaka Setia, 2010.

Ilyas, Yunahar. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam,
2005

Amin, H. S. M. (2022). Ilmu akhlak. Amzah.

Mahmud, A. (2019). Ciri dan Keistimewaan Akhlak dalam Islam. Sulesana: Jurnal
Wawasan Keislaman, 13(1), 29-40

Bafadhol, I. (2017). Pendidikan akhlak dalam perspektif islam. Edukasi Islami: Jurnal
Pendidikan Islam, 6(02), 19.

Yunita, Y. (2023). Pendidikan Akhlak Bagi Mahasiswa. Penerbit P4I.

Martan, M. (2020). Konsep Akhlak Dan Metode Pembelajarannya Dalam Pendidikan


Islam. Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, 10(1), 58-75.

Qiptiyah, T. M. (2020). Pendidikan Akhlak Pada Anak “Perspektif Al-Qur’an dan Hadist”.
Childhood Education: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(2), 108-120.

Anda mungkin juga menyukai