Puji syukur Alhamdulillah atas segala karunia yang diberikan Allah SWT kepada
penulis sehingga karya tulis ini yang berjudul “pengertian akhlak dan kedudukannya
dengan islam” dapat terselesaikan dengan baik.
Tujuan penulisan karya tulis ini untuk memenuhi tugas dari Ibu Rosbiah
machmudin S.PD.,MPd.I yang diharapkan dapat menjadi pengetahuan tambahan bagi
pembaca maupun bagi penulis itu sendiri.
Penulis sangat berterima kasih kepada Ibu Ibu Rosbiah machmudin S.PD.,MPd.I pada
kuliah Akidah 2, yang telah mempercayai tugas ini kepada penulis, sehingga dapat
membantu penulis untuk menguasai pengetahuan pada bidang studi yang ditekuni.
Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
meluangkan waktunya untuk berbagi pengetahuan kepada penulis dan membantu penulis
dalam bentuk dukungan, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan tepat
waktu.
Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Begitupun dengan karya tulis ini yang masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi
kesempurnaan dari karya tulis ini
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Akhlak Dalam Islam 2
B. Ciri Ciri Akhlak Dalam Islam 3
C. Ayat Dan Dalil Tentang Akhlak 4
D. Alqur’an Sebagai Sumber Akhlak 7
E. Kedudukan Akhlak Dalam Islam 8
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagaimana kita ketahui bahwa sumber utama pendidikan Islam adalah kitab suci
Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW. Serta pendapat para sahabat dan ulama atau
ilmuan muslim sebagai tambahan. Pendidikan Islam sebagai sebauah disiplim ilmu harus
membuka mata bahwa keadaan pendidikan yang terjadi saat ini jauh dari apa yang kita
harapkan. Kita mengaharapkan bahwa pendidikan Islam memberikan kontribusi terhadap
pendidikan yang terdapat di Indonesia, namun hal tersebut belum terealisaikan dengan
maksimal. Salah satu faktor yang menjadi penyebab hal tersebut adalah tidak diterpakanny
sebuah prinsip sebagai dasar dalam pendidikan.
Seringkali sebuah prinsip hanya dijadikan sebagai sebuah formalitas saja. Prinsip
tidak dijadikan sebagai dasar atau pondasi bagai pencapaian sebuah tujuan. Padahal dalam
pencapaian tujuan yang digarapkan dalam pendidikan Islam, keberadaan prinsip-prinsip
sangatlah penting dan urgent. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan mencoba
sedikit memaparkan tentanng bagaimana sebuah prisnip-prinsip pendidikan islam sebagai
displin ilmu dan bagaiman kontribusinya.
Dalam prespektif pendidikan Islam, tujuan hidup seorang muslim pada hakekatnya
adalah mengabdi kepada Allah. Pengabdian kepada Allah sebagai realisasi dari keimanan
yang diwujudkan dalam amal, tidak lain untuk mencapai derajat yang bertaqwa disisinya.
Beriman dan beramal soleh merupakan dua aspek kepribadian yang dicita-citakan dalam
pendidikan Islam. Sedangkan tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya insan yang
memiliki dimensi religious dan berkemampuan ilmiah
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran agama dalam membentuk pemahaman tentang akhlak?
2. Apa peran pendidikan dalam membentuk pemahaman akhlak individu
Hal. 1
BAB II
JUAL BELI MLM DAN ONLINE
1. Akhlak Rabbani
Akhlak dalam Islam memiliki orientasi yang tinggi yaitu untuk mencapai
kebahagiaan di dunia dan akhirat. Ini menunjukkan bahwa akhlak dalam Islam memiliki
nilai mutlak yang diambil dari Al-Quran dan Sunnah, bukan hanya bersifat situasional.(QS.
Al-An'am [6]: 151-152)
2. Akhal mansiawi
Ajaran akhlak Islam sesuai dengan fitrah manusia dan memenuhi kerinduan jiwa
manusia terhadap kebaikan sejati. Akhlak ini mempertahankan martabat manusia sesuai
dengan fitrahnya. (QS. Ar-Rum [30]: 30)
3. Akhlak Universal
Ajaran akhlak Islam mencakup aspek universal dalam kehidupan manusia, baik
dalam dimensi vertikal (hubungan manusia dengan Tuhan) maupun horizontal (hubungan
manusia dengan sesama manusia). Contohnya, Al-Quran mencantumkan sepuluh hal yang
harus dihindari oleh setiap orang. (QS. Al-An'am [6]: 151-152)
4. Akhlak Keseimbangsn
Akhlak dalam Islam berada pada posisi tengah antara pandangan yang
mengidealkan manusia sebagai malaikat yang sempurna dan pandangan yang
menggambarkan manusia sebagai binatang. Ini menggambarkan keseimbangan antara
kebaikan dan keburukan, serta antara aspek jasmani dan rohani dalam kehidupan manusia.
(QS. Al-Baqarah [2]: 143)
5. Akhlak Realistik
Hal. 2
jaran akhlak Islam memahami kenyataan hidup manusia, termasuk kelemahan dan
kecenderungan manusiawi serta kebutuhan material dan spiritual. Islam memberikan
peluang kepada manusia untuk memperbaiki diri melalui tindakan taubat, bahkan dalam
keadaan terpaksa sekalipun. (QS. Al-Furqan [25]: 70)
Jadi, ciri-ciri akhlak dalam Islam mencerminkan sifatnya yang rabbani, sesuai
dengan fitrah manusia, universal, seimbang, dan realistis dalam menghadapi kehidupan
manusia.( Yunahar.2005)
Hal. 3
Allah menciptakan manusia dari laki-laki dan perempuan, serta menjadikan mereka
bermacam-macam bangsa dan suku agar mereka bisa saling kenal dan mengenal satu sama
lain.
Kebajikan atau keutamaan seseorang bukan ditentukan oleh keturunan, suku, atau
rasnya, melainkan oleh tingkat takwa dan ketakwaan seseorang kepada Allah.
Takwa adalah faktor penentu yang paling penting dalam menilai kemuliaan
seseorang di mata Allah. Takwa mencakup ketaatan kepada perintah Allah, menjauhi
larangan-Nya, serta kesadaran akan kehadiran-Nya yang maha mengetahui.
Ayat ini mengingatkan bahwa dalam Islam, martabat seseorang tidak ditentukan
oleh faktor-faktor dunia seperti keturunan atau status sosial, tetapi oleh kualitas moral dan
ketakwaan seseorang kepada Allah. Ini menunjukkan pentingnya akhlak yang baik dalam
menjalani kehidupan sehari-hari dan menjalin hubungan dengan sesama manusia.
Allah tidak menyukai perkataan jahat dan buruk yang tidak memiliki alasan yang
sah.Perkataan buruk atau kejahatan dalam perkataan hanya dibenarkan dalam situasi ketika
seseorang dianiaya atau dalam konteks pembelaan diri.
Allah adalah Maha Mendengar, yang berarti Dia mengetahui segala sesuatu yang
diucapkan oleh manusia, baik yang terbuka maupun yang tersembunyi.Ayat ini
mengingatkan kita untuk berbicara dengan baik, jujur, dan adil dalam interaksi kita dengan
sesama manusia. Ini juga menggarisbawahi pentingnya berbicara dengan bijaksana dan
hanya mengucapkan kata-kata buruk dalam situasi yang memerlukan pembelaan diri atau
perlindungan diri dari ketidakadilan.( Qiptiyah, T. M. 2020)
Hal. 4
Artinya:
1. "Sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman,"
2. "Yaitu mereka yang khusyuk dalam shalatnya,"
shalat. Beberapa poin yang dapat diambil dari ayat ini adalah:
Beruntungnya Orang Mukmin: Ayat dimulai dengan menyatakan bahwa orang-
orang yang beriman adalah orang-orang yang beruntung. Ini menekankan pentingnya iman
sebagai landasan utama dalam hidup seseorang.
Khusyuk dalam Shalat: Salah satu aspek utama dari akhlak dalam Islam adalah
khusyuk dalam ibadah, khususnya dalam shalat. Khusyuk mengacu pada konsentrasi,
pengabdian, dan rasa takut kepada Allah saat menjalankan shalat. Ini menunjukkan bahwa
akhlak tidak hanya berlaku dalam interaksi sosial, tetapi juga dalam hubungan pribadi
dengan Allah.
Ayat ini mengingatkan kita bahwa keberuntungan sejati bagi orang mukmin adalah
memiliki iman yang kuat dan menjalankan ibadah dengan khusyuk, termasuk shalat,
sebagai bagian dari akhlak yang baik dalam Islam.
● Ayat ini memberikan beberapa pesan penting dalam konteks akhlak dalam Islam:
Hal. 5
konteks tertentu. Sebagai gantinya, berfokuslah pada perintah yang baik dan menjauhkan
diri dari pertengkaran yang tidak produktif.
Ayat ini mengajarkan bahwa dalam akhlak Islam, kita harus mempraktikkan
pengampunan, mendorong kebaikan, dan bijaksana dalam memilih pertempuran atau
konflik yang akan kita hadapi.
1. Pedoman moral
Dalam Al-Quran, terdapat banyak ayat yang menjelaskan prinsip-prinsip moral dan
etika yang harus diikuti oleh umat Islam. Nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, kasih
sayang, kemurahan hati, dan pengampunan diuraikan dalam Al-Quran.
Al-Quran mengingatkan bahwa manusia telah dianugerahi fitrah yang baik oleh
Allah. Oleh karena itu, manusia harus menjaga fitrah tersebut dengan mengembangkan
akhlak yang baik dan menjauhi perbuatan jahat.
Hal. 6
sementara juga mendorong untuk melakukan kebajikan dan berperilaku baik kepada
sesama.
Hal. 7
3. Pengukur Ketaqwaan
Kedudukan akhlak dalam Islam sering digunakan sebagai pengukur ketaqwaan
seseorang. Tingkat akhlak seseorang mencerminkan sejauh mana seseorang mengamalkan
nilai-nilai Islam dalam hidupnya. Akhlak yang baik adalah tanda ketaqwaan kepada Allah.
5. Pembentukan Karakter
Islam mengajarkan bahwa akhlak yang baik membantu dalam pembentukan
karakter yang kuat dan moral. Ini membantu individu menjadi pribadi yang bertanggung
jawab, sabar, dan bermoral tinggi.
Hal. 8
Islam mengajarkan bahwa memiliki akhlak yang baik membantu seseorang
mengatasi tantangan dan cobaan dalam hidup. Ketika seseorang menghadapi kesulitan atau
ujian, akhlak yang baik membantu mereka tetap tenang, sabar, dan tetap taat kepada Allah.
Hal. 9
15. Kedudukan dalam Hubungan Keluarga
Akhlak yang baik memiliki peran kunci dalam hubungan keluarga. Islam
menekankan pentingnya hormat, kasih sayang, dan pengorbanan dalam keluarga, dan
akhlak yang baik memainkan peran utama dalam memelihara hubungan harmonis antara
anggota keluarga.
Pengembangan Diri: Islam mendorong umatnya untuk terus mengembangkan
akhlak mereka sepanjang hidup. Ini mencakup refleksi diri, introspeksi, dan perbaikan
konstan untuk mencapai akhlak yang lebih baik seiring berjalannya waktu.
Akhlak dalam Islam bukan hanya aturan atau pedoman, tetapi juga merupakan ciri
identitas seorang Muslim yang menjadikannya pribadi yang lebih baik dan lebih bermoral.
Kedudukan akhlak yang tinggi dalam Islam memengaruhi berbagai aspek kehidupan
seorang Muslim, termasuk hubungan dengan Allah, orang lain, diri sendiri, dan akhiratnya.
(Hadis riwayat Abu Daud)
Hal. 10
BAB III
KESIMPULAN
Akhlak dalam Islam mengacu pada tindakan, perilaku, dan karakter moral
seseorang. Ini mencakup prinsip-prinsip etika, nilai-nilai, dan norma-norma yang mengatur
perilaku individu dalam berinteraksi dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam semesta.
Akhlak memiliki kedudukan yang sangat penting dalam Islam. Ini adalah salah satu
aspek inti ajaran Islam yang ditekankan dalam Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad.
Keberhasilan seseorang dalam kehidupan dunia dan akhirat seringkali diukur oleh tingkat
akhlak mereka.
Nabi Muhammad dianggap sebagai teladan akhlak yang sempurna dalam Islam.
Pengikut Islam dianjurkan untuk mengikuti jejaknya dalam berperilaku dan berinteraksi
dengan sesama.
Hal. 11
Hal. 12
DAFTAR PUSTAKA
Saebani, Beni Ahmad. Abdul Hamid, Ilmu Akhlak, CV. Pustaka Setia, 2010.
Ilyas, Yunahar. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam,
2005
Mahmud, A. (2019). Ciri dan Keistimewaan Akhlak dalam Islam. Sulesana: Jurnal
Wawasan Keislaman, 13(1), 29-40
Bafadhol, I. (2017). Pendidikan akhlak dalam perspektif islam. Edukasi Islami: Jurnal
Pendidikan Islam, 6(02), 19.
Qiptiyah, T. M. (2020). Pendidikan Akhlak Pada Anak “Perspektif Al-Qur’an dan Hadist”.
Childhood Education: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(2), 108-120.