Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan
Inayah-Nya sehingga saya dapat merampungkan penyusunan makalah ibadah akhlak dan
muammalah ini. Penyusunan makalah ini bertujuan guna menyelesaikan tugas yang telah
diberikan dan juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai materi makalah tersebut.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Dra. AMNAH QURNIATI M.Pdi
selaku dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini sehingga banyak pengetahuan yang
saya dapatkan. Harapannya, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun demi kelengkapan makalah ini. Penyusun sangat mengharapkan semoga dari
makalah sederhana ini dapat diambil manfaatnya dan dapat menginspirasi para pembaca
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Pengertian Akhlak...........................................................................................................3
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................................16
A. Kesimpulan...................................................................................................................16
B. Saran..............................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17
ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhlak merupakan salah satu ajaran yang sangat diperhatikan Islam. Kata
akhlak berasal dari bahasa arab khuluq yang menurut bahasa berarti budi pekerti,
perangai, tingkah laku atau tabi’at. Akhlak merupakan salah satu khazanah intelektual
muslim yang kehadirannya hingga saat ini dirasakan dan sangat diperlukan. Akhlak
secara historis dan teologis tampil untuk mengawal dan memandu perjalanan umat
islam agar bisa selamat di dunia dan di akhirat dan tidaklah berlebihan kiranya jika
yang mulia,begitulah yang telah disabdakan beliau,dan sejarah mencatat bahwa faktor
pendukung keberhasilan dakwah beliau itu antara lain karena dukungan akhlaknya
yang mulia,hingga Allah SWT sendiri memuji akhlak muliah nabi muhhamda Saw
dalam firmanya,dan menjadikan beliau uswah hasannah dalam berbagai hal agar kita
bisa selamat di dunia dan di akhirat. Akhlak merupakan sifat yang tumbuh dan
menyatu di dalam diri seseorang. Dari sifat yang ada itulah terpancar sikap dan
tingkah laku perbuatan seseorang, seperti sifat sabar, kasih sayang, atau malah
sebaliknya pemarah, benci karena dendam, iri dan dengki, sehingga memutuskan
hubungan silaturahmi. Akhlak yang baik dan mulia akan mengantarkan kedudukan
seseorang pada posisi yang terhormat dan tinggi. Atas dasar itulah kami menyusun
makalah ini, agar kita semua sebagai makhluk Allah, tidak tersesat dalam menjalani
hidup, dan dapat menjadikan Rasulullah sebagai idola kita, karena sesungguhanya
pada diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik bagi kita.
1
B. Rumusan Masalah
d. Bagaimana akhlak bisa menjadi modal sosial bagi keberhasilan hidup seseorang ?
C. Tujuan
d. Untuk mengetahui akhlak sebagai modal sosial bagi keberhasilan hidup seseorang.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak
yang berari budi pekerti, perangai, tingkah laku dan tabiat. Sedangkan menurut istilah
adalah pengetahuan yang menjelaskan tentang baik dan buruk (benar dan salah),
mengatur pergaulan manusia, dan menentukan tujuan akhir dari usaha dan
pekerjaannya. Akhlak pada dasarnya melekat dalam diri seseorang, bersatu dengan
perilaku atau perbuatan. Jika perilaku yang melekat itu buruk, maka disebut akhlak
yang buruk atau akhlak mazmumah. Sebaliknya, apabila perilaku tersebut baik
disebut akhlak mahmudah. Persamaan antara akhlak dengan etika adalah keduanya
membahas masalah baik dan buruk tingkah laku manusia. Perbedaannya terletak pada
dasarnya sebagai cabang filsafat, etika bertitik tolak dari pikiran manusia. Sedangkan
akhlak berdasarkan ajaran Allah dan Rasul-Nya. Akhlak tidak terlepas dari aqidah dan
syariah. Oleh karena itu, akhlak merupakan pola tingkah laku yang
perilaku yang baik. Akhlak merupakan perilaku yang tampak ( terlihat ) dengan jelas,
baik dalam kata-kata maupun perbuatan yang memotivasi oleh dorongan karena
Allah. Namun demikian, banyak pula aspek yang berkaitan dengan sikap batin
ataupun pikiran, seperti akhlak diniyah yang berkaitan dengan berbagai aspek, yaitu
pola perilaku kepada Allah, sesama manusia, dan pola perilaku kepada alam. Akhlak
islam dapat dikatakan sebagai aklak yang islami adalah akhlak yang bersumber pada
ajaran Allah Swt dan Rasulullah Saw. Akhlak islami ini merupakan amal perbuatan
3
yang sifatnya terbuka sehingga dapat menjadi indikator seseorang apakah seorang
Akhlak ini merupakan buah dari akidah dan syariah yang benar. Rasulullah
hubungan makhluq ( manusia ) dengan khaliq ( Allah Ta’ala ) dan hubungan baik
bermacam-macam, dari akhlak sangat buruk, buruk, sedang, baik, baik sekali hingga
yang agung ”
Dalam ayat diatas, Allah Swt. sudah menegaskan bahwa Nabi Muhammad Saw.
mempunyai akhlak yang agung. Hal ini menjadi syarat pokok bagi siapa pun yang
bertugas untuk memperbaiki akhlak orang lain. Logikanya, tidak mungkin bisa
memperbaiki akhlak orang lain kecuali dirinya sendiri sudah baik akhlaknya. Karena
akhlak yang sempurna itu, Rasulullah Saw patut dijadikan uswah al- hasanah ( teladan
4
Artinya : “ Sesungguhya pribadi Rasulullah merupakan teladan yang baik untuk kamu
dan untuk orang yang mengharapkan menemui Allah dan hari akhirat dan mengingat
Saw adalah contoh dan teladan yang paling baik untuknya. Bagi Nabi Muhammad
Saw, Al-Qur’an sebagai cerminan berakhlak. Orang yang berpegang teguh pada Al-
meneladani akhlak Rasulullah. Oleh karena itu setiap mukmin hendaknya selalu
membaca Al-Qur’an kapan ada waktunya sebagai pedoman dan menjadi tuntunan
yang baik dalam berperilaku sehari-hari, insya Allah akan terbina akhlak yang mulia
bagi dirinya.
Akhlak adalah sifat yang sudah tertanam didalam jiwa yang menimbulkan
perbuatan-perbuatan yang spontan atau dengan mudah tanpa berfikir terlebih dahulu.
Secara berulang- ulang dan tidak direncanakan atau tidak terduga. Jadi akhlak adalah
sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian sehingga menimbulkan
berbagai macam perbuatan secara spontan tanpa terlebih dahulu dan dengan mudah
dan tidak dibuat-buat. Sedangkan etika,berasal dari bahasa Yunani Ethos artinya adat
kebiasaan etika adalah nilai,kesusilaan tentang baik dan buruk,etika adalah ilmu
filsafat tentang moral tidak mengenal fakta tetapi tentang nilai-nilai,tidak mengenal
sifat tindakan manusia tetapi tentang idenya. Moral adalah adat kebiasaan, di KBBI
moral adalah baik buruk perbuatan dan kelakuan,moral adalah istilah yang digunakan
5
yang dapat dikatakan benar,salah,baik,buruk. Secara formal perbedaan ketiga istilah
tersebut adalah :
3. Etika bersifat pemikiran filosofis yang berada pada tataran konsep atau
teoritis.
4. Moral berada pada dataran realitas praktis dan muncul dalam tingkah laku
yang tidak berakhlak,tidak bermoral,tidak tau etika atau orang yang tidak berasusila.
Konotasi baik dan buruk dalam hal ini sangat bergantung pada sifat positif atau
negantif dari suatu perbuatan manusia sebagai makhluk individual dalam komunitas
sosialnya.
Dalam perspektif agama,perbuatan manusia di dunia ini hanya ada dua pilihan
yaitu baik dan benar. Jalan yang ditempu manusia adalah jalan lurus yang sesuai
atau jalan setan,kebenaran atau kesesatan itu sebuah logika yang yang tidak pernah
bertemu dan tidak pernah ada kompromi. Artinya,tidak boleh ada jalan ketiga sebagai
6
jalan tengah antara keduanya. Keempat istilah tersebut sama-sama mengacu pada
mau memilih jalan yang bernilai baik atau buruk,benar atau salah berdasarkan
sunnah, bukan akal pikiran atau pandangan masyarakat sebagaimana pada konsep
muncul semenjak abad kedua hijriyah,setelah itu khazanah ilmu pengetahuan dan
arab,adalah bentuk jamak dari “khuluq” yang berarti budi pekerti,perangai, tingkah
laku, atau tabiat. Ber-akar darikata “khalaqa” yang berarti menciptakan. Se-akar
dengan kata khaliq (pencipta), makhluq (yang diciptakan) dan “khalq” (penciptaan).
7
(makhluq). Atau dengan kata lain tata prilaku seseorang terhadap orang lain dan
lingkungannya baru mengandung nilai akhlak yang hakiki mana kala tindakan atau
tersebut, akhlak bukan saja merupakan tata aturan atau norma prilaku yang mengatur
hubungan antar sesama manusia tetapi juga norma yang mengatur hubungan antara
نلللاحقلخلا-يؤروركفلَإةجاحيغنمشوايخنملامعلأااهنعردصتةخسارسف-ة
“Akhlak ialah sifat yang tertanam dalamj iwa, yang dengannya lahirlah macam-
pertimbangan”.
Akhlak didefinisikan sebagai situasi jiwa yang mengajak pada perbuatan yang
dilakukan secara spontan, tanpa harus berpikir atau pertimbangan yang matang dan
“adalah suatu perangai (watak,tabiat) yang menetap kuat dalam jiwa seseorang dan
bagus menurut akal dan syara` maka hal tersebut dinamakan akhlak baik. Dan apabila
hal tersebut menimbulkan perbuatan yang jelek maka disebut akhlak yang jelek.
Contoh, ketika menerima tamu bila seseorang membeda-bedakan tamu yang satu
dengan yang lain atau kadang kala ramah kadang kala tidak, maka orang tersebut
belum bisa dikatakan memiliki sifat memuliakan tamu. Sebab seseorang yang
8
ayat-ayat ahklak dalam Al-Quran :
nilai akhlak, atau bahkan secara umum, al-quran itu sendiri adalah akhlak, dalam arti
Allah SWTberfirman;
syirik/sesat), dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat;dan yang
Allah SWTberfirman;
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,
syariah,sehingga dengan akhlak akan terbina mental dan jiwa manusia untuk
memiliki hakekat kemanusiaan yang tinggi. Dengan akhlak akan dilihat corak dan
hakekat kemanusiaan yang tinggi. Dengan akhlak akan dilihat corak dan hakekat
Artinya:
(H.R. Ahmad)
9
Rasulullah dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi umat yang pada saat itu
menjadi hamba hawanafsu. Inilahy ang menjadi alasan kenapa akhlak menjadi syarat
menjadi power kebaikan dalam diri sseorang baik secara vertical maupun horizontal
berbuat baik kepada sesama manusia. Dalam proses tersebut tersimpul indikator
memiliki sikap mental dan kepribadian sebaik yang ditunjukkan oleh al-Qur’an dan
Hadits. Pembinaan, pendidikan dan penanaman nilai-nilai akhlak yang baik sangat
Sesuatu yang dipandang baik oleh masyarakat umum atau dipandang buruk.
Dimana setiap orang dapat menilai sesuatu perbuatan itu perbuatan baik dan
perbuatan lainnya itu buruk. Perasaan terhadap sesuatu perbuatan itu baik atau
perbuatan sesuatu yang buruk itu disebut perasaan moral . Umpamanya ada seseorang
yang kasar terhadap orang tua, orang akan menilai bahwa perbuatan itu adalah tidak
baik. Demikian pula terhadap perbuatan seperti; kikir, sombong, ujub takabur, aniaya,
malas, dsb. Tetapi sebaliknya seumpanya ada seseorang yang tidak ramah, sabar,
rendah hati, adil, jujur, dan sebagainya, orang akan menilai bahwa perbuatan tersebut
10
(kesalahan) orang. Allah menghargai orang-orang yang kebajikan. ” (QS. Ali 'Imran:
134).
orang yang tidak berakhlak. Akhlak juga merupakan roh Islam yang mana agama
tanpa akhlak samalah seperti jasad yang tidak bernyawa.karena salah satu misi yang
dibawa oleh Rasulullah SAW adalah membina kembali akhlak manusia yang telah
Selain itu juga, akhlak adalah ciri-ciri kelebihan di antara manusia karena akhlak
merupakan simbol kesempurnaan iman, ketinggian takwa dan kealiman manusia yang
berakal. In hal ini Rasulullah SAW bersabda yang memerintah: “ Orang yang
sempurna imannya adalah mereka yang paling baik akhlaknya. (HR. Ahmad, Abu
Kekalnya suatu ummah juga karena kokohnya akhlak dan begitulah juga runtuhnya
suatu ummah itukarena lemahnya akhlaknya. Hakikat kebenaran sejarah atas kisah-
kisah dan tamadun manusia melalui Al-Qur'an seperti kisah kaum Lut, Samud, kaum
nabi Ibrahim, Bani Israel dan lain-lain. Ummah yang berakhlak tinggi dan sentiasa
berada di bawah keridhoan dan perlindungan Allah adalah ummah yang seperti pada
Tidak adanya akhlak yang baik pada diri individu atau masyarakat akan
menyebabkan krisis akan nilai diri, keruntuhan rumah tangga, yang tentunya hal
seperti ini dapat menyebabkan kehancuran dari suatu negara. Pencerminan diri
seseorang juga sering digambarkan melalui tingkah laku atau akhlak yang
ditunjukkan.
Allah SWT. telah menyatakan bahwa umat muslim adalah umat yang paling baik.
Kebaikan ini karena adanya sifat akhlak yang baik yang telah tumbuh dalam umat
11
muslim. Sifat akhlak tersebut, secara umum telah menyatakan dalam surah Āli 'Imrān
ayat 110:
كنتم خير أمة أخرجت للناس تأمرون بالمعروف وتنهون عن المنكر وتؤمنون باهلل ولو آمن أهل الكتاب لكان خ††يرا لهم منهم
Artinya: “Kamu adalah umat yang terbaik untuk manusia, memerintahkan kepada
yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya
ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang
beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik ” (QS. Āli 'Imrān
[3]: 110).
Tiga sifat-sifat akhlak tersebut diatas yang berasal pada ayat 110 QSAli Imran yaitu
keimanan kepada Allah SWT, memerintahkan kepada ( amar ma'rūf ), dan mencegah
dari kemungkaran ( nahi munkar ). Kepercayaan dalam bentuk iman kepada Allah
SWT akan membangkitkan manusia untuk melakukan amal shaleh. Amar ma'rūf
keburukan dan menyempitkan jalan bagi tumbuhnya keburukan dan kejahatan itu. Ini
semua adalah puncak akhlak yang baik. Akhlak merupakan jati diri bagi setiap orang
karena setiap orang yang berakhlak jika dibandingkan dengan orang yang tidak
berakhlak tentu akan sangat jauh berbeda. Akhlak tidak dapat dilihat atau
digambarkan dengan mata uang apapun, akhlak merupakan wujud jati diri seseorang
didalam pribadi seorang insan yang merupakan hasil didikan dari kedua orang tua
yang diibaratkan sama seperti membangun sebuah bangunan. Kalau dalam pembinaan
masyarakat mulai dengan pembinaan asasnya terlebih dahulu. Jika asas yang dibina
12
sangat kokoh maka tegaklah masyarakat tersebut. Jika lemah maka runtuhlah apa
Artinya: “Dan pajak baiklah (kepada orang lain) melintasi Allah telah Berbuat baik
Akhlak memang sangat penting karena merupakan asas yang telah dilakukan oleh
akhlak itu sangat penting artinya dalam kehidupan bermasyarakat, dapat dibayangkan
seperti apa jadinya bila suatu masyarakat tidak bangun dengan asas akhlak yang
" Dan tujuan akhir dari akhlak, yaitu memutuskan diri kita dari cinta kepada dunia,
dan menancapkan dalam diri kita cinta kepada Allah SWT. Maka, tidak ada lagi
sesuatu yang dicintai selain berjumpa dengan dzat illahi rabbi, dan tidak
menempatkan kebahagiaan jiwa seorang insan sebagai tujuan akhir dan kesempurnaan
dari akhlak. Kebahagiaan tertinggi dari jiwa seseorang berarti mengenal Allah SWT.
Allah SWT. Sumber kasih sayang dalam setiap manusia dan kebenaran yang
memuaskan jiwa dan rohani. Setiap manusia yang berpegang teguh pada prinsip
akhlak yang baik akan mengupayakan hidupnya dengan bijak. Semua perbuatan dan
amalnya keterarahan kepada Allah SWT. yang telah menanamkan segala hal yang
baik dalam ciptaan. Dengan keseimbangan jiwanya, ia tidak membiarkan diri hanyut
akan hal-hal yang bersifat material sejauh itu bisa menambah kesempurnaan akhlak.
13
Ada beberapa perkara yang menguatkan pendidikan akhlak dan meninggikannya.
Ialah, sebuah meluaskan lingkungan pikiran, yang telah dinyatakan oleh “Herbert
Spencer” akan kepentingannya yang besar untuk meninggikan akhlak sungguh pikiran
yang sempit itu sumber beberapa keburukan, dan akal yang tidak dapat membuahkan
akhlak yang tinggi. Kita melihat takutnya beberapa orang, yang disebabkan karena
khurafat yang memenuhi otak mereka, dan banyak dari suku bangsa yang biadab,
berkeyakinan bahwa keadilan itu hanya diwajibkan kepada orang-orang suku mereka,
adapun kepada orang lain yang tidak dikata lain bisa merampas harta mereka atau
Setengah dari yang dapat mendidik akhlak adalah berkawan dengan oranag yang
terpilih, karena manusia itu suka mencontoh, seperti mencontoh orang sekelilingnya
dalam pakaian mereka, juga mencontoh dalam perbuatan mereka dan berperangai
dengan akhlak mereka. Seorang ahli warganegara : “ Kabarilah saya siapa kawanmu,
saya beri kabar kepadamu siapa engkau ”. Maka berkawan dengan orang-orang yang
berani dapat memberikan keberanian pada jiwanya orang penakut, dan banyak dari
orang pandai pikirannya, karena cocok memilih kawan atau beberapa kawan yang
mempengaruhi mereka dengan pengaruh yang baik dan membangun kekuatan jiwa
untuk mencontoh dengan mengambil tauladan dari mereka. Suatu bangsa yang tidak
sepi dari pahlawan, yang kalau dibaca tentu akan menimbulkan ruh yang baru yang
dapat menggerakkan jiwa untuk mendatangkan perbuatan yang besar. Dan banyak
orang yang terdorong melakukan perbuatan yang besar, karena membaca hikayatnya
14
orang besar atau kejadian orang besar yang diceritakan. Dan yang berhubungan
dengan semacam ini adalah perumpaan dan hikmah kiasan, yang banyak
secara bijak. Semua perbuatannya atau amalnya yang terarah kepada Allah yang telah
menanamkan segala yang baik dalam ciptaan-Nya. Kesuksesan yang hakiki akan
Sebuah.
Dengan tujuh konsep tersebut kita dapat mengimplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari dengan akhlak yang baik, maka kesuksesan akan dengan mudah kita dapat, baik
kesuksesan dunia maupun akhirat. Menguatkan nilai-nilai aqidah dan keimanan dalam
jiwa.
15
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
sempurna yaitu mampu menjadi power kebaikan dalam diri seseorang baik secara
vertical maupun horizontal dan akhlak mencakup segala pengertian tingkah laku,
dengan khaliq atau dengan sesama makhluk. Akhlak ini merupakan hal yang paling
penting dalam pembentukan akhlakul kharimah seorang manusia. Dan manusia yang
B. Saran
menerapkan akhlak yang baik dan sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan
aspek keyakinan dan ketaatan sehingga tergambarkan dalam perilaku yang baik,
16
walaupun tidak sesempurna Nabi Muhammad Saw, setidaknya kita termasuk kedalam
golongan kaumnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/edutech/article/view/271
http://deskripsimakalah.blogspot.com/2017/01/perbedaan-dan-persamaan-antara-
akhlak.htmlhttps://bangkuliah.com/2017/11/14/perbedaan-akhlak-etika-moral-dan-etiket/
dan Moral Islam. Jakarta: Pusat Kajian Islam FAI UHAMKA, 2008
Amin , Ahmad. 1991. Etika (Ilmu Akhlak) . Jakarta: PT. Bulan Bintang .
17