Anda di halaman 1dari 7

JURNAL PUBLIKASI

AKHLAK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampu Riyani Pujiana, M. Pd.

Oleh :

Achmad Alwan
(22010410132)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA
ABSTRAK

Tujuan penulisan ini untuk membahas akhlak. Banyak kita lihat generasi sekarang sudah
kurang memperhatikan bagaimana mengimplementasikan akhlak yang mulia dalam
pergaulan sehari-hari. Akhlak merupakan perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari
yang telah melekat pada diri seseorang. Akhlak menyangkut hal yang berhubungan dengan
perbuatan baik, buruk, benar dan salah dalam tindakan seseorang manusia yang panutannya
bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah saw. Metode penulisan ini adalah dengan
metode Lebrary Riseach. Dalam tulisan ini penulis membahas tentang pengertian akhlak,
hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia
dengan alam sekitarnya. Pembagian akhlak dalam tulisan ini menyangkut: 1). Akhlak
terhadap Allah swt. 2). Akhlak terhadap Rasulullah. 3). Akhlak terhadap diri sendiri. 4).
Akhlak terhadap keluarga. 5). Akhlak terhadap masyarakat. 6). Akhlak terhadap tetangga.
Kata Kunci: Akhlak, Islam.
PENDAHULUAN

Pengertian Akhlak

Akhlak berasal dari bahasa Arab jama’ dari bentuk mufradatnya“khuluqun” yang berari budi
pekerti, perangai, tingkah laku dan tabiat. Sedangkan menurut istilah adalah pengetahuan
yang menjelaskan tentang baik dan buruk (benar dan salah), mengatur pergaulan manusia,
dan menentukan tujuan akhir dari usaha dan pekerjaannya. Akhlak pada dasarnya melekat
dalam diri seseorang, bersatu dengan perilaku atau perbuatan. Jika perilaku yang melekat itu
buruk, maka disebut akhlak yang buruk atau akhlak mazmumah. Sebaliknya, apabila perilaku
tersebut baik disebut akhlak mahmudah. Akhlak adalah sifat manusia yang terdidik oleh
keadaan yang melekat pada jiwa pertimbangan, analisa, dan ketangkasan. Dalam Islam,
akhlak mengacu pada perilaku, sikap, dan moralitas seseorang. Akhlak berpengaruh pada
bagaimana individu berinteraksi dengan orang lain dan berpartisipasi dalam kehidupan
sehari-hari.

Akhlak tidak terlepas dari aqidah dan syariah. Oleh karena itu, akhlak merupakan pola
tingkah laku yang mengakumulasikan aspek keyakinan dan ketaatan sehingga tergambarkan
dalam perilaku yang baik. Akhlak merupakan perilaku yang tampak ( terlihat ) dengan jelas,
baik dalam kata-kata maupun perbuatan yang memotivasi oleh dorongan karena Allah.
Namun demikian, banyak pula aspek yang berkaitan dengan sikap batin ataupun pikiran,
seperti akhlak diniyah yang berkaitan dengan berbagai aspek, yaitu pola perilaku kepada
Allah, sesama manusia, dan pola perilaku kepada alam. Akhlak islam dapat dikatakan sebagai
aklak yang islami adalah akhlak yang bersumber pada ajaran Allah dan Rasulullah. Akhlak
islami ini merupakan amal perbuatan yang sifatnya terbuka sehingga dapat menjadi indikator
seseorang apakah seorang muslim yang baik atau buruk. Akhlak ini merupakan buah dari
akidah dan syariah yang benar. Secara mendasar, akhlak ini erat kaitannya dengan kejadian
manusia yaitu khaliq ( pencipta ) dan makhluq ( yang diciptakan ). Rasulullah diutus untuk
menyempurnakan akhlak manusia yaitu untuk memperbaiki hubungan makhluq ( manusia )
dengan khaliq ( Allah Ta’ala ) dan hubungan baik antara makhluq dengan makhluq. Kata
“menyempurnakan ” berarti akhlak itu bertingkat, sehingga perlu disempurnakan. Hal ini
menunjukan bahwa akhlak bermacam-macam, dari akhlak sangat buruk, buruk, sedang, baik,
baik sekali hingga sempurna. Rasulullah sebelum bertugas menyempurnakan akhlak, beliau
sendiri sudah berakhlak sempurna.

Perhatikan firman Allah Swt dalam Surah Al-Qalam [68]: 4 : Artinya :“ Dan sesungguhnya
engkau ( Muhammad ) benar-benar berbudi pekerti yang agung ”

Dalam ayat diatas, Allah Swt. sudah menegaskan bahwa Nabi Muahammad Saw. mempunyai
akhlak yang agung. Hal ini menjadi syarat pokok bagi siapa pun yang bertugas untuk
memperbaiki akhlak orang lain. Logikanya, tidak mungkin bisa memperbaiki akhlak orang
lain kecuali dirinya sendiri sudah baik akhlaknya. Karena akhlak yang sempurna itu,
Rasulullah Saw patut dijadikan uswah al- hasanah ( teladan yang baik ).
Firman Allah Swt dalam surah Al-Ahzab [33] : 21 : Artinya : “ Sesungguhya pribadi
Rasulullah merupakan teladan yang baik untuk kamu dan untuk orang yang mengharapkan
menemui Allah dan hari akhirat dan mengingat Allah sebanyak-banyaknya”.

Berdasarkan ayat di atas, orang yang benar-benar ingin bertemu dengan Allah dan
mendapatkan kemenangan di akhirat, maka Rasulullah Saw adalah contoh dan teladan yang
paling baik untuknya. Tampak jelas bahwa akhlak itu memiliki dua sasaran : Pertama, akhlak
dengan Allah. Kedua, akhlak dengan sesama makhluk. Oleh karena itu, tidak benar kalau
masalah akhlak hanya dikaitkan dengan masalah hubungan antara manusia saja. Atas dasar
itu, maka benar akar akhlak adalah akidah dan pohonya adalah syariah. Akhlak itu sudah
menjadi buahnya. Buah itu akan rusak jika pohonnya rusak, dan pohonnya akan rusak jika
akarya rusak. Oleh karena itu akar, pohon, dan buah harus dipelihara dengan baik

Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ini adalah untuk membahas akhlak dan etika dalam Islam, serta bagaimana
akhlak terpuji mempengaruhi kehidupan seseorang

Pembagian Akhlak

Akhlak dapat dibagiasikan menjadi beberapa kategori :

1. Akhlak terhadap Allah SWT

2. Akhlak terhadap Rasulullah

3. Akhlak terhadap diri sendiri

4. Akhlak terhadap keluarga

5. Akhlak terhadap masyarakat

6. Akhlak terhadap tet angga

Manfaat Akhlak

Manfaat dari akhlak terpuji, seperti kejujuran, keadilan, keberanian, dan kasih sayang, dapat
mendatangkan keberkahan atau manfaat terhadap Allah

Akhlak Terpuji (Akhlakul Mahmudah)

Akhlak terpuji atau akhlakul mahmudah yaitu golongan akhlak yang seharusnya dimiliki oleh
seorang muslim. Akhlakul mahmudah meliputi sifat sabar, juju, rendah hati, dermawan,
sopan, gigih, rela berkorban, adil, bijaksa, lembut dan santun, tawakal, dan masih banyak
lagi.

Seorang muslim yang memiliki akhlakul mahmudah, dalam kehidupan sehari-hari akan
menjaga tutur kata dan perbuatannya. Sebagai seorang muslim, sudah menjadi sebuah
keharusan untuk menjaga akhlakul mahmudah dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh akhlak terpuji (Akhlakul Mahmudah) melipui :

 Sabar

 Jujur

 Kasih sayang

 Syarat

 Kesediaan untuk bertobat kepada Allah

Akhlak Tercela (Akhlakul Mazmumah)

Akhlak tercela atau akhlakul mazmumah yaitu golongan akhlak atau tindakan buruk yang
harus dihindari leh setiap manusia. Akhlak mazmumah ini harus dijauhi karena dapat
mendatangkan mudharat bagi diri sendiri maupun orang lain.

Beberapa contoh akhlakul mazmumah yaitu sifat sombong, iri, dengki, tamak, hasad, takabur,
ghibah, dan lain sebagainya. Sebagai seorang muslim, sudah seharusnya kita menjauhi
akhlakul mazmumah. Hal ini karena akhlak ini sangat dibenci oleh Allah SWT.

Karena selain memberikan dampak positif dalam kehidupan manusia, akhlak mulia juga
merupakan salah satu perintah dalam ajaran agama Islam. Oleh karena itu orang yang
berakhlak mulia akan mendapat pahala yang akan menjadi bekal untuk hidup bahagia di
akhirat kelak.

Contoh akhlak tercela (Akhlakul Mazmumah) meliputi

 Sombong

 Iri

 Dengki

 Tamak

 Hasad

 Takabur
 Ghibah
PENUTUP

Kesimpulan

Akhlak mempengaruhi bagaimana individu berinteraksi dengan orang lain dan berpartisipasi
dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai umat Muslim, harus memiliki akhlak yang terpuji
untuk mendapat keberkahan dan manfaat dalam kehidupan beribadah.

Anda mungkin juga menyukai