Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

AGAMA
ISLAM, IMAN DAN IKHSAN
dosen Pengampu : DRS. Hasbialloh.,M.Pd.I

Disusun Oleh:

Kelompok 1

1. Istiarini (076STYC22)
2. Indi audia (075STYC22)
3. Jaitun (078STYC22)
4. Insan Putri (075STYC22)
5. Juwita Nada Maharani (081STYC22)
6. Huanul Khotimah (070STYC22)

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS

T.A. 2022/2023
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL......................................................................................................

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

MUKADDIMAH...............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................

1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................
1.3 Tujuan............................................................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI............................................................................................

2.1 Islam, Ikhsan dan Iman .................................................................................................

2.2 Definisi Islam, Ikhsan dan Iman ..................................................................................

2.3 Rukun Islam, Iman dan Ikhsan......................................................................................

2.4 Pembatalan Keislaman .................................................................................................

BAB III PENUTUP ..........................................................................................................

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................

3. 2 Saran.............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
MUKADDIMAH

Segala puji milik Allah Rabb semesta alam. Dengan-Nya kami meminta pertolongan
dalam urusan dunia dan agama. Semoga shalawat dan salam Allah atas tuan kita Muhammad
penutup para Nabi, keluarganya, dan Sahabatnya semua. Tidak ada daya dan upaya kecuali
dengan pertolongan dari Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Mulia.
Islam adalah agama yang universal. Agama yang mencakup seluruh aspek kehidupan.
Tidak ada satu persoalan pun dalam kehidupan ini, melainkan telah dijelaskan. Dan tidak ada
satu masalah pun, melainkan telah disentuh oleh nilai Islam, kendati masalah tersebut
nampak ringan dan sepele. Itulah Islam, agama yang menebar rahmat bagi semesta alam.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Barangsiapa dikehendaki Allah (mendapat) kebaikan, maka akan dipahamkan ia dalam


(masalah) agama." (HR. Bukhari).

Mataram, 30 September 2022

Penulis

Kelompok 6
BAB I

PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang

Dalam agama Islam memiliki tiga tingkatan yaitu Islam, Iman, dan Ihsan. Tiap-tiap
tingkatan memiliki rukun-rukun yang membangunnya. Jika Islam dan Iman disebut secara
bersamaan, maka yang dimaksud Islam adalah amalan-amalan yang tampak dan mempunyai
lima rukun. Sedangkan yang dimaksud Iman adalah amal-amal batin yang memiliki enam
rukun. Dan jika keduanya berdiri sendiri-sendiri, maka masing-masing menyandang makna
dan hukumnya tersendiri.

Ihsan berarti berbuat baik. Orang yang berbuat Ihsan disebut muhsin berarti orang
yang berbuat baik. Setiap perbuatan yang baik yang nampak pada sikap jiwa dan prilaku yang
sesuai atau dilandaskan pada aqidah dan syariat Islam disebut Ihsan. Dengan demikian akhlak
dan Ihsan adalah dua pranata yang berada pada suatu sistem yang lebih besar yang disebut
akhlaqul karimah.

1.2   Rumusan masalah

a.     Hadis tentang Iman, Islam dan Ihsan

b.    Rukun Iman, Islam, dan Ihsan

c.    Syariah hadis berbuat baik dalam segala hal

1.3   Tujuan

a.    Mahasiswa dapat mengerti penjelasan Iman, Islam dan Ihsan

b.   Mahasiswa dapat mengetahui hadis Iman, Islam dan Ihsan


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Islam dan Iman

A. Definisi islam

Islam adalah :

"Berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya, tunduk patuh dengan mentaati-Nya,
dan berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunya."

Islam berarti:

1. Berserah diri kepada Allah dengan pasrah yang patuh pada syariat dengan
mentauhidkan Allah dalam ibadah. Istislam (berserah diri) ada dua: (a) berserah diri syar', (b)
berserah diri qadari. Berserah diri syar'i dengan mentauhidkan Allah itulah yang berpahala
Sedangkan berserah diri qadari, tidak mendapatkan pahala di dalamnya, misalnya langit dan
bumi itu berserah diri (tunduk, patuh) sebagaimana disebutkan dalam surah Ali’Imran ayat
83.

2. Patuh dengan taat kepada Allah, di mana taat ada dua macam :

1) taat kepada perintah Allah dengan melakukannya,


2) taat kepada larangan dengan meninggalkan larangan.

3. Berlepas dari syirik dan pelakunya sebagaimana ditegaskan dalam surah Al-Mumtahanah
ayat 4.

Islam memiliki tiga tingkatan: Islam, iman, dan ihsan. Masing-masing tingkatan
memiliki rukun tersendiri.

B. RUKUN ISLAM

Syari'at islam yang dibawa oleh Rasulullah shallahu 'alayhi wa sallam terdiri dari
amalan yang zhahir dan juga amalan yang batin. Amalan zhahir yang paling penting adalah
Rukun Islam yang jumlahnya ada 5, yang tercantum dalam sabda Nabi shallallahu 'alayhi wa
sallam:

"Islam adalah engkau bersyahadat la ilaha illallah allah dan bahwasanya Muhammad
Rasulullah dan mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan
melakukan haji apabila engkau mampu menuju ke sana." (HR Muslim)

Dalil syahadat adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :

"Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia,
Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan
yang demikian itu). Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Ali Imran : 18)

Maknanya adalah “tidak ada sesembahan yang berhak disembah


selain Allah’’. Lafazh laillaha . Menafikan seluruh yang disembah selain Allah dan lafazh
ilallah menetapkan bahwa ibadah hanya untuk Allah semata, tidak ada sekutu baginya dalam
ibadah kepadanya, begitu juga tidak ada sekutu baginya dalam kerajaannya.

Dalil syahadat adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :

“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa
olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat
belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-ornag mukmin.” (QS. At-taubah :128)

Makna syahadat adalah :

1) : Mentaati Nabi Shallallahu ‘ Alaihi Wassalam


terhadap apa yang diperintahkannya.
2) : Membenarkan Nabi Shallallahu ‘Alaihi
Wassalam terhadap apa yang di kabarkannya.

3) : Menjauhi apa yang Nabi


Shallallahu’ Alaihi Wassalam larang dan peringatkan.

4) : Allah tidak di sembah kecuali


dengan apa yang Nabi Shallallahu’ Alaihi Wassalam syariatkan.

Dalil shalat, zakat, dan tafsir tauhid adalah firman Allah Subhanahu Wa Ta’ ala :

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka
mendirikan salat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus." (QS.
Al-Bayyinah : 5)

Dalil puasa adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah : 183)

Dalil haji adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :

"Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang
sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkarinya, maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya dari semesta alam." (QS. Ali Imran : 97)

a. Rukun islam pertama

Persaksian bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan
bahwasanya Muhammad adalah Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam.

b. Rukun islam kedua ( Mendirikan Sholat lima waktu)


Dan hukumnya adalah waji bagi setiap Muslim yang dewasa dan berakal. Barang
siapa yang mengingkari kewajiban shalat maka dia adalah kafir. Barang siapa yang
meninggalkannya karena malas padahal mengakui kewajiban tersebut maka dia berada
dalam bahaya yang besar karena para ulama berselisih tentang kekafiran orang tersebut.

c.. Rukun islam ketiga (Membayar zakat)

1. Hukumnya adalah wajib sebagaimana shalat lima waktu.

2. Hukumnya juga wajib bagi orang yang terpenuhi syarat-syarat wajibnya.

3. Dan hikmahnya adalah membersihkan jiwa dan juga harta seseorang.

d. Rukun islam keempat (Berpuasa di bulan Ramadhan)

Wajib bagi seorang Muslim yang:

1. Dewasa

2. Berakal

3. Memiliki kemampuan

4. Tidak ada penghalang seperti haid dan juga nifas.

e. Rukun islam kelima (Menunaikan ibadah haji).

Hukumnya wajib 1 kali dilakukan seumur hidup bagi orang yang mampu pergi ke sana. Dan
seorang Muslim dan juga Muslimah hendaknya memberikan perhatian yang besar kepada
Rukun Islam ini.

RUKUN IMAN

Pengertian iman

Iman secara bahasa berarti tashdiq (membenarkan). Iman secara istilah syari berarti:

1. I'tiqad bil qalbi, keyakinan dengan hati 2. Qaulun bil lisaan, perkataan dengan lisan

3. 'Amalun bil jawarih, beramal dengan amal perbuatan

4. Wa huwa bidh'un wa sab'uuna syu'batan, iman itu ada 70 sekian cabang


Amalan bathin yang paling penting dalam syariat islam yang dibawa oleh Rasulullah
shallallahu 'alayhi wa sallam adalah Rukun Iman yang jumlahnya ada enam, sebagaimana
sabda Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam ketika Beliau ditanya tentang "Apa itu iman?": ‫أن‬
‫تؤمن باهلل ومالئكته وكتبه ورسوله واليوم اآلخر وتؤمن بالقدر خيره و شره‬

"Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya,


hari akhir dan engkau beriman dengan takdir yang baik maupun yang buruk". (HR Muslim)

[18.40, 30/9/2022] nada keperawatan A²: RUKUN IMAN KE-1 Beriman kepada Allah. Iman
kepada Allah berarti beriman kepada:

1. Wujud Allah, dibuktikan dengan: (a) fitrah (tanpa berpikir dan belajar, semua mengakui
Allah itu ada), (b) akal (pasti ada yang menciptakan sesuatu, sesuatu tidak bisa menciptakan
dirinya sendiri, tidak mungkin sesuatu muncul begitu saja). (c) dalil syari (semua kitab
samawi telah membuktikan bahwa Allah itu menciptakan makhluk), (d) dalil hissi (inderawi,
yaitu ada doa yang terkabul, ada mukjizat para nabi).

2. Rububiyah Allah, yaitu mengimani Allah sebagai Rabb (mencipta, merajai, memerintah).
Rububiyah Allah ini tidaklah mungkin diingkari oleh makhluk (sampai pun orang musyrik)
kecuali orang-orang yang sombong.

3. Uluhiyah Allah, yaitu beriman bahwa Allah itu satu-satu-Nya ilah (sesembahan) yang

berhak diibadahi..

4. Asma' wa Shifat (nama dan sifat Allah), yaitu menetapkan bahwa Allah menetapkan nama
dan sifat dalam kitab-Nya dan sunnah Rasul-Nya tanpa ada tahrif (menyelewengkan makna,
mengubah makna tanpa dalil), ta'thil (menolaknya), takyif (menanyakan kaifiyat,
hakikatnya), tamtsil (menyamakan dengan makhluk).

RUKUN IMAN KE-2 Beriman kepada malaikat. Iman kepada malaikat berarti beriman
kepada:

1. Wujud, berarti malaikat itu ada.

2. Nama yang diketahui, seperti Jibril atau ada malaikat yang Namanya tidak diketahui
sehingga kita beriman secara global.
3. Sifatnya, seperti Jibril memiliki 600 sayap yang terbentang menutupi ufuk. Malaikat bisa
hadir dalam wujud seorang laki-laki seperti kisah malaikat Jibril mendatangi Maryam,
mendatangi Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, dan mendatangi Nabi Luth.

4. Amal atau tugas, di mana malaikat tak putus-putusnya beribadah kepada Allah dan ada
yang memiliki tugas khusus.

RUKUN IMAN KE-3 Beriman kepada kitab-kitab Allah. Adalah:

-Beriman bahwa kitab-kitab tersebut berasal dari Allah Subhanahu wa Ta'ala berisi petunjuk
bagi manusia, dan

-Beriman dengan sebagian nama-nama dari kitab-kitab yang sudah Allah turunkan seperti
shuhuf Ibrahim, Zabur, Taurat, Injil dan juga Al Quran.

-Membenarkan setiap berita yang disebutkan oleh Al-Qur'an dan cerita yang terdapat dalam
kitab-kitab terdahulu yang belum diubah dan diselewengkan.

-Mengamalkan dan melaksanakan segala hukum selama belum dihapus (di-naskh) dengan
rida dan pasrah, baik yang sudah kita ketahui hikmahnya atau belum. Semua kitab terdahulu
itu mansukhah (telah dihapus) dengan Al-Qur'an yang mulia.

RUKUN IMAN KE-4 Beriman kepada para Rasul. Adalah :

1. Beriman bahwa kerasulan adalah pilihan semata dari Allah.

2. Beriman bahwasanya para Rasul adalah sebaik-baik manusia.

3. Beriman dengan beberapa kekhususan para Rasul 'aliayhimussalām.

4. Beriman bahwasanya dakwah mereka satu.

5. Dan lain-lain.

RUKUN IMAN KE-5 Beriman kepada hari akhir.

Adalah beriman dengan segala hal yang berkaitan dengan hari akhir, seperti:

1. Fitnah kubur

2. Nikmat dan juga azab kubur


3. Tanda-tanda dekatnya hari kiamat

4. Ditiupnya sangkakala

5. Kebangkitan manusia

6. Sampai masuknya manusia ke dalam surga ataupun neraka.

RUKUN IMAN KE-6 Beriman kepac's takdir. Adalah beriman bahwasanya Allah Subhanahu
wa Ta'ala :

1. Mengetahui segala sesuatu.

2. Menulis segala sesuatu dan terjadi segala sesuatu dengan kehendak Allah, dan

3. Dia-lah Allah Subhanahu wa Ta'ala yang menciptakan segala sesuatu.

Dalil mengenai rukun yang enam ini adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

‫ليس البر أن تولوا وجوهكم قبل المشرق والمغرب ولكن البر من آمن باهلل واليوم اآلخر‬

‫" *والمالئكة والكتاب والنّبيين‬Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari
kemudian, Malaikat-Malaikat, kitab kitab, Nabi-Nabi." (QS. Al-Baqarah: 177)

‫ وإنا كل شيء خلقناه بقدر‬:Adapun dalil takdir adalah firman Allah Subhanahu wa Ta'ala
"Sesungguhnya segala sesuatu kami ciptakan dengan takdir-takdir." (QS. Al-Qamar : 49)

IKHSAN

Ikhsan adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti “kesempurnaan” atau “terbaik.” dalam
terminologi agama Islam, Ikhsan berarti seseorang yang menyembah Allah seolah-olah ia
melihat-Nya, dan jika ia tidak mampu membayangkan melihat-Nya, maka orang tersebut
membayangkan bahwa sesungguhnya Allah melihat perbuatannya. Menurut Imam Nawawi,
ikhsan akan mendorong seseorang agar sentiasa ikhlas dalam beribadat dan mengerjakan
ibadat karena Allah SWT semata-mata. Ar-Raghib Al-ashfahanii dalam kitab Al-Mufradat
berkata: “ikhsan diartikan dengan dua arti: Pertama, memberikan ni’mat (kebajikan) kepada
orang lain. Kedua,mengetahui dengan baik sesuatu pengetahuan dan mengerjakan dengan
baik sesuatu perbuatan.
(“ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda: “ Ihsan adalah engkau beribadah
kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia
melihat engkau”) Ihsan itu, lebih lengkap dari memberikan ni’mat. Allah memerintahkan kita
para hamba berbuat adil dan ihsan. Dari perintah itu dipahamkan bahwaanya ihsan, lebih
tinggi dari adil. Adil, ialah: “memberikan hak orang yang ada pada kita dan mengambil dari
orang apa yang menjadi hak kita”. Adapun ihsan, ialah: “memberi lebih banyak dari yang
semestinya dan mengambil lebih kurang dari yang semestinya”. Ihsan lebih tinggi dari adil,
karena itulah adil diwajibkan, sedang ihsan dalam pengertian ini, tidak diwajibkan.
Demikianlah pengertian ihsan menurut lughah. Dalam suatu hadits nabi s.a.w bersabda:

“Sesungguhnya Allah telah mewajibkan ihsan atas segala sesuatu”. Maka pahamkanlah,
bahwasanya allah mewajibkan ihsan dalam segala perbuatan kita yang kita hadapkan kepada
allah, baik amalan hati, maupun amalan jawarih. Pokok modal dari ihsan ialah: ikhlas. Jalan
yang menghasilkan ikhlas, ialah: menganggap bahwa kita dikala sedang beribadat, berdiri
dihadapan Allah, kita melihat dan kita memandang akan dia, kita dengar pembicaraanya. Hal
yang demikian ini menyebabkan kita berdaya upaya mengkhusyu’kan diri dan membaguskan
pekerjaan yang kita lakukan. Atau mengerjakannya dengan segala kepandaian dan kecakapan
yang ada pada kita. Inilah jalan yang pertama. Jika jalan ini tak dapat kita tempuh, hendaklah
kita tempuh jalan yang kedua, yaitu: hendaklah kita berperasaan bahwasanya Allah melihat
dan memandang segala gerak-gerik kita, satupun tak ada yang luput dari penglihatannya.
Dengan uraian ini tegaslah bahwasanya ihsan, adalah ikhlas dan ikhlas itu adalah jiwa
kepercayaan akidah dan jiwa ibadat anggota sesuatu yang aqidah yang tidak berdasar ikhlas
(ihsan) tidaklah diterima.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari makalah tersebut kami dapat menyimpulkan bahwa :

1. Islam adalah berserah diri kepada allah dengan mentauhidkan-nya, tnduk patuh
dengan mentaatinya, dan berlepas diri dari syirik dan pelakunya.
2. Imam secara Bahasa berarti tashdiq(membenarkan). Imam secara istilah syar’i berarti
a. I’tiqad bil qalbi, keyainan dengan hati
b. Qaulum bil lisaan, perkataan dengan lisan
c. Amalun bil jawarih, beramal dengan amal perbuatan
d. Wa huwa bidh’um wa sab’uuna syu’batan, iman itu ada 70 sekian cabang
3. Ihsan dalam Bahasa arab berarti kesempurnaan atau terbaik. Dalam termologi agama
islam ihsan berarti seseorang yang menyembah allah swt seolah olah dia melihatnya,
dan jika ia tdak mampu membayangkan melihatnya, maka orang tsb membayangkan
bahwa sesungguhnya melihat perbuatannya.

3.2 Saran
Kita sebagai manusa yang hidup didunia wajib dan menjalannkan perintah allah swt.
Agar tetap berada dija;an kebenaran agar tidak tersesat ke dalam situasi yang tidak
diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai