Anda di halaman 1dari 5

BAB II

Pendapat toleransi beragama menurut para ahli

Untuk lebih memahami sikap toleransi, berikut ini adalah pengertian toleransi menurut
beberapa ahli yang bisa kamu pelajari:

1. Max Isaac Dimont


Pengertian toleransi menurut Max Isaac Dimont, sikap menghormati dan menghargai
setiap tindakan orang lain yang tidak menyimpang dari norma-norma yang berlaku.

2. W.J.S Purwadarmita
Menurut W.J.S Purwadarmita, pengertian toleransi adalah sikap menghargai pendapat,
dan kepercayaan lain yang berbeda dengan pendirian diri sendiri.

3. Djohan Efendi
Toleransi adalah sikap menghargai adanya perbedaan antar setiap individu, mulai dari
perbedaan agama, suku, dan lainnya.

4. Friedrich Heiler
Sedangkan menurut Friedrich Heiler, toleransi merupakan sikap seseorang yang
mengakui adanya pluralitas agama dan menghargai setiap pemeluk agama tersebut.

Ulil Abshar Abdalla

Muslim yang baik adalah muslim yang soleh pada tingkat personal dan soleh sosial. Nah
soleh personal itu ditandai dengan ibadah. Ini penting karena parameter utama. Ikatan kita
dengan Al-Qur’an juga penting. Saleh sosial itu toleransi terhadap agama yang berbeda
(Idntimes, 2020).

Alwi Shihab
Penerimaan terhadap perbedaan menghasilkan sebuah perilaku yang disebut sebagai
toleransi, sebaliknya penolakan terhadap perbedaan mengarah pada intoleransi yang
menuntun kemunculan tragedi yang berkecenderungan melahirkan ekstremisme.
Toleransi merupakan jalan yang diamanatkan dalam Islam. Kekuatan toleransi terdapat
pada optimisme kedamaian di mana pun individu dan kelompok berada (Alwi dkk, 2019:
2-3).
Ma’ruf Amin
Secara teologis, agama Islam sangat toleran. Makanya Al-Qur’an menyebut lakum
dinukum waliyadin, bagimu agamamu, bagiku agamaku. Terinspirasi ayat ini, oleh para
ulama dikembangkan lebih dalam lagi karena perbedaan mazhab, lakum mazhabukum wa
lanaa mazhabunaa, bagimu mazhabmu dan bagiku mazhabku, atau juga bisa mengatakan
―mazhab saya mazhab saya dan mazhab anda mazhab anda. Jadi, masing-masing
mazhab di dalam beberapa aspek memiliki metode, hasil hukum, hingga paradigma yang
berbeda-beda (Zidni, 2018: 166-167).
Muhaimin Iskandar

Toleransi adalah nilai dan tradisi yang niscaya dalam sebuah masyarakat yang majemuk
dan multikultur. Tanpa toleransi, masyarakat akan selalu berada dalam suasana
konfliktual yang destruktif, saling bermusuhan, penuh arogansi dan tidak stabil.
Toleransilah yang bisa membuat perbedaan menjadi kekuatan, mentransformasikan
keragaman menjadi keharmonisan (Muhaimin, 2010: 15-16).

Umar Hasyim

Toleransi yaitu pemberian kebebasan pada sesama manusia ataupun pada sesama warga
masyarakat untuk menjabkan keyakinan atau mengatur hidup dan menentukan nasibnya
sendiri selagi dalam menjalankan dan juga menentukan sikapnya tersebut tidak
melanggar dan tidak berlawanan denyan syarat asas terciptanya ketertibban dan juga
perdamaian masyarakat (Hasyim, 1979: 22).

Demikian penjelasan ringkas mengenai definisi/pengertian toleransi dalam Islam menurut


para ulama dan tokoh intelektual Muslim Indonesia.

Masalah tentang toleransi beragama

Konflik Papua
menara Masjid Al-Aqsha Sentani Baru kemarin rasanya media massa dipenuhi
oleh berita konflik antar agama di Papua.Melansir viva.co.id, konflik tersebut
dimulai dengan tuntutan Persekutuan Gereja-gereja di Kabupaten Jayapura
(PGGJ).Mereka menuntut untuk membongkar menara Masjid Al-Aqsha
Sentani.Alasan dibalik tuntutan PGGJ adalah menara Masjid Al-Aqsha Sentani
yang dibangun terlalu tinggi dari bangunan-bangunan lain di sekitarnya.Kabarnya,
PGGJ khawatir bangunan masjid menghalangi pemandangan dan membuat gereja
disampingnya tampak terhempit.Menanggapi tuntutan masyarakat Papua,
Kementerian Agama ikut angkat bicara dan turun tangan.
Konflik Tanjung Balai
kerusuhan tanjung balai Beberapa bangunan disamping tempat beribadah umat
Buddha tersebut hangus terbakar.Ini termasuk delapan mobil dan beberapa motor
yang terparkir di depannya.Menurut catatan pemerintah, jumlah kerugian
mencapai lebih dari Rp3 milyar rupiah. Kerusuhan ini disulut oleh konflik agama
antara umat Islam dan Buddha. Kabarnya, sebagian warga Tanjungbadai merasa
tersinggung setelah mendengar pemeluk agama Buddha berdarah Tionghoa
protes.Mereka mengeluh tentang kerasnya suara adzan dari sebuah masjid
lokal.Belum lagi rumor seorang wanita yang melempari masjid dengan batu dan
mengusir imam di dalamnya menyebar secara cepat.

Tafsiran Ayat

QS al-Kāfirūn [109] ayat 1–6


Sebelum kita memahami secara lebih mendalam tentang kandungan QS al-
Kāfirūn [109] ayat 1–6, mari kita baca dengan baik dan benar teks ayatnya yang
berikut ini:

1. ‫ُقْل َيا َأُّيَها اْلَك اِفُروَن‬

Artinya: "Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang kafir!"

2. ‫اَل َأْع ُبُد َم ا َتْعُبُد وَن‬

Artinya: "aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah".

3. ‫َو اَل َأْنُتْم َعاِبُد وَن َم ا َأْع ُبُد‬

Artinya: "dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah"


4. ‫َو اَل َأَنا َعاِبٌد َم ا َع َبْدُتْم‬

Artinya: "dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah"

5. ‫َو اَل َأْنُتْم َعاِبُد وَن َم ا َأْع ُبُد‬

Artinya: "dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku
sembah."

6. ‫َلُك ْم ِد ْيُنُك ْم َوِلَي ِد ْيِن‬

Artinya: "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.

 Kandungan ayat :

-Menolak tegas ajakan kaum kafir Quraisy untuk menyembah berhala walau
sesaat, dan dengan tujuan apapun.
-Menunjukkan perbedaan sesembahan dan ibadah kaum muslimin dan orang-
orang selain mereka.
-Menegaskan tidak ada kompromi dalam perkara aqidah.
-Menegaskan bahwa Rasulullah tidak akan menyembah apapun selain Allah SWT
sampai kapanpun.
-Mengajarkan toleransi untuk tidak memaksa orang lain dalam aqidah dan
beribadah.

2. QS. Yunus [10]: 40 – 41

Sebelum kita memahami secara lebih mendalam tentang kandungan QS Yūnus

[10]: 40 – 41, mari kita baca dengan baik dan benar teks ayatnya berikut ini:

٤ - ࣖ ‫َوِم ْنُهْم َّم ْن ُّيْؤ ِم ُن ِبٖه َوِم ْنُهْم َّم ْن اَّل ُيْؤ ِم ُن ِبٖۗه َو َر ُّبَك َاْعَلُم ِباْلُم ْفِس ِد ْيَن‬

٤١ - ‫َوِاْن َك َّذ ُبْو َك َفُقْل ِّلْي َع َم ِلْي َو َلُك ْم َع َم ُلُك ْۚم َاْنُتْم َبِرْۤي ُٔـْو َن ِمَّم ٓا َاْع َم ُل َو َاَن۠ا َبِرْۤي ٌء ِّمَّم ا َتْع َم ُلْو َن‬

Artinya: “Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al-Qur'an),
dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan
Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. Dan jika
mereka (tetap) mendustakanmu (Muhammad), maka katakanlah, “Bagiku pekerjaanku
dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku
kerjakan dan aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan.”

 Kandungan ayat :

Pada ayat 40, Allah swt. menegaskan bahwa umat manusia di zaman Nabi Muhammad
saw. terbagi menjadi dua kelompok; sebagian menerima al-Qur’an, mengikuti ajaran
Nabi Muhammad saw. dan mengambil manfaat dari risalah yang dibawanya, sebagian
lagi mereka tidak beriman dan selalu mendustakan Nabi Muhammad. Dan Allah swt.
lebih tahu tentang orang-orang yang akan membawa kerusakan di muka bumi dengan
kemusyrikan, kezaliman dan kedurhakaan, karena mereka tidak mempunyai kesiapan
untuk beriman.

1. Manusia terbagi menjadi dua golongan. Ada yang beriman kepada Al Quran
dan ada yang tidak beriman.

2. Allah Maha Mengetahui siapa yang berbuat kerusakan.

3. Orang-orang yang tidak beriman adalah para pembuat kerusakan terbesar.

4. Allah memerintahkan Rasulullah dan kaum muslimin untuk menjauhi orang


yang mendustakan Al Quran dan menjauhi perbuatan mereka.

5. Allah memerintahkan Rasulullah dan kaum muslimin untuk berlepas diri dari
perbuatan orang-orang yang tidak beriman.

6. Setiap amal akan ada konsekuensi dan balasannya. Amal baik membawa ke
surga, amal buruk menyeret ke neraka.

7. Surat Yunus ayat 40-41 ini merupakan pengarahan dari Allah untuk
menghadapi orang yang tidak beriman tanpa kekerasan, tetapi mengedepankan
akhlak mulia.

Anda mungkin juga menyukai