Anda di halaman 1dari 44

BAB 1

TOLERANSI DAN KERUKUNAN

kerukunan.jpgSurat Al- Kafirun ayat 1-6 Terjemahan surat Al-Kafirun Artinya:”Katakanlah: “Hai orang-orang
kafir, Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku
sembah, Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula)
menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah, Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.”

B. Surat Yunus ayat 40 dan

Terjemahannya,Artinya: “Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Quran, dan di antaranya
ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang
berbuat kerusakan. Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: “Bagiku pekerjaanku dan bagimu
pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang
kamu kerjakan.” (Yunus ayat 40-41)

1. Kerukunan Umat Beragama

1. Kerukunan Intern Umat Beragama

Agama Islam sejak diturunkan oleh Allah SWT, menjadi pelopor dalam melaksanakan tasamuh, tenggang rasa
atau toleransi dalam beragama, baik terhadap sesama pemeluk satu agama dan pemeluk agama lain. Sejarah
membuktikan bahawa dimana agama Islam tersiar, misalnya di Mesir, Palestina hingga ke Indonesia tidak
satupun bangunan rumah ibadat maupun tata cara peribadatan umat lain terganggu, gereja Kristen Orthodox
di Iskandariyah, rumah-rumah ibadah yahudi (Synagoge) beserta para rahibnya termasuk candi-candi hingga
saat ini tetap berdiri megah tak diganggu. Semua itu karena keislaman seseorang tidak boleh terjadi karena
paksaan, melainkan harus dilandasi kesadaran pribadi memasuki jalan selamat jalan ilahi rabbi. Firman Allah
SWT.

Artinya : “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar
daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah,
maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al Baqarah : 156)

Dan jalan mengajak kepada keimanan pun telah diaturnya.

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”
(QS An Nahl : 125)

Seseorang yang telah memeluk agama Islam meka sejak itu dia menjadi bagian yang utuh dari umat nabi
Muhammad SAW. Disamping itu diajarkan pula oleh nabi bahwa kewajiban seorang muslim terhadap muslim
lainnya (dalam kehidupan sehari-hari) ada lima, yaitu menyebarkan salam, membezuk saudaranya yang sakit,
mengantarkan mayat ke kubur, menghadiri undangan, dan mendoakan orang yang bersin. Allah
mengambarkan identitas nabi Muhammad SAW beserta umatnya dengan firman.

Artiya : “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap
orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia
Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-
sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan
tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas
pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati
orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS Al Fath :
29)

Begitulah tata pergaulan muslim berdasarkan petunjuk Allah dan rasulnya. Mereka tegas adn tegar dalam
urusan tauhid tanpa kompromi terhadap paham-paham syirik, demikian pula dalam bidang ibadah, syariat dan
akhlak. Karena dengan begitu keteguhan dalam beragam dapat dijaga tanpa harus menyerupa-nyerupakan diri
dengan maksud mencari tambahan teman. Dengan sesama muslim mereka saling bahu membahu, bergotong
royong mengatasi berbagai persoalan hidup, sebagaimana dipraktekkan para sahabat Anshor (penduduk asli
Madinah) dan kaum Muhajirin (yang baru datang berhijrah dari Mekkah). Mereka datang hanya berbekal iman
didada, sedangkan harta milik satu-satunya hanyalah pakaian yang melekat di badan, semua ditinggalkan
demi menyelamatkan aqidah yang di negeri sendiri tidak aman melaksanakannya.

Kemudian sahabat Anshor menyongsong saudaranya yang seiman itu dengan tangan terbuka, diantara
mereka ada yang menyerahkan sebagian harta bendanya, ada yang menyilahkan menempati sebagian rumah
miliknya, dan banyak lagi contoh-contoh pengorbanan yang mereka lakukan. Mereka sadara bahwa harta yang
dipunyai adalah titipan Allah yanng apabila dimanfaatkan untuk perjuangan akan berlipat ganda nilainya,
sebagai bekal hidup abadi kelak. Allah berfirman.
Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS Al Hujurat :13)

Dari ayat tersebut terkandung pelajaran yang amat berharga bagi kita, yakni manusia terlahir dalam berbagai
suku bangsa (ras) maupun kebangsaan (nation). Semua itu dimaksudkan agar mereka menjalin komunikasi,
bukan saling mengunggulkan ras masing-masing, karena didepan Allah hanya yang paling bertakwalah yang
paling utama. Mengapa demikian? Karena tak satupun bangsa di dunia ini yang mampu mencukupi segala
kebutuhannya. Oleh karena itu, hendaklah dalam hidup ini perlu diciptakan adanya saling menghidupi,
melengkapi (simbiosis mutualisme). Lebih dari itu, dalam Islam seorang muslim memiliki kebebasan berfikir
dan menyatakan pendapat sebagai salah satu hak asasi. Seorang muslim yang lain tak perlu berkecil hati
menghadapi perbedaan pendapat umat tentang masalah-masalah agama yang disebut ikhtilaf, baik dalam
bidang hukum fiqih maupun maslaah yang menyinggung bidang aqidah. Perbedaan paham dikalangan umat
tidak boleh ditutup dengan alasan ketenangan, kerukunan dan sebagainya.

Risalah Nabi Muhammad SAW menghendaki perkembangan, penelitian ilmiah, pemahaman yang mendalam
untuk menambah keimanan dan selanjutnya diamalkan. Maka dibukalah pintu ijtihad untuk masalah-masalah
tertentu dalam memenuhi perkembangan zaman yang terus beredar. Hasil taffaquh fiddien dan ijtihad tidak
mustahil menghasilkan pendapat yang berbeda-beda (ikhtilaf). Agama Islam tidak melarang terjadinya ikhtilaf,
yang terlarang justru perbuatan jumud (beku) dan tafarruq atau berpecah belah, yang kedua-duanya tak perlu
dipilih. Ikhtilaf (perbedaan paham) tidak semata-mata menimbulkan tafarruq (perpecahan).

Para sahabat nabi juga pernah terjadi ikhtilaf, misalnya perbedaan faham dalam masalah-masalah fiqih, tetapi
mereka tidak berpecah belah, karena berpegang kepada petunjuk risalah itu sendiri. Sebagaimana firman Allah
SWT.

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.
Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan
Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS An Nisa : 59)

Demikian pula dicontohkan oleh para imam mahzab, Yakni Imam syafi’i, Imam Malik, Imam Abu Hanifah, Imam
Ahmad bin Hambal. Mereka para imam mahzab tidak seorang pun yang mengemukakan pendapatnyalah yang
paling benar, bahkan beliau-beliau senantiasa menutup tiap fatwanya dengan ungkapan “Wallahu alamu”,
seperti ungkapan “inilah pendapatku tentang hasil ijtihadku, dengan sekuat daya ilmuku. Namun demikian,
Allah jualah yang lebih mengetahui tentang kebenaran”. Begitu indah contoh tauladan dari imam mujtahid
kepada masyarakat dalam memeras otak mencari kebenaran, sehingga perbedaan pendapat umat tidak perlu
menimbulkan perpecahan, justru memprekaya khasanah perbendaharaan pengetahuan umat akan nilai-nilai
yang terkandung didalam ajaran Islam, begitu pula hendaknya setiap pemeluk agama dapat menyikapi
perbedaan-perbedaan yang terjadi. Karena dari situlah tamapak kemuliaan umat Islam dimuka bumi, yaitu
memilki sikap Tasamuh, tenggang rasa dan tepa selira yang adi luhung. Dan tempat kembalinya hanya kepada
Allah saja. Firma Allah SWT.

Artinya : “Katakanlah: “Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara
kita dengan benar. Dan Dia-lah Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui.” (QS Saba’ : 26)

2. Kerukunan Antar Umat Beragama

Dimuka telah dijelaskan mengenai bagaimana seharusnya kita bergaul dengan sesamam saudara seagama,
dan bagaimana pula sikap kita terhadap umat agama yang berbeda? Perlu disadari bahwa hidup dan
kehidupan dunia senantiasa bersifat majemuk, tidak mungkin setiap orang akan memilki pandangan yang
sama terhadap suatu masalah termasuk dalam hal beragama. Agama Islam mengakui bahwa keimanan
seseorang terkait dengan hidayah (petunjuk dari Allah) SWT, bukan hasil rekayasa manusia. Kita hanya
bertugas untuk berdakwah menyampaikan kebenaran ajaran Allah yang mampu dilakukan, dengan
menggunakan “Qaulan Balig” atau hingga menjangkau lubuk hati secara bijaksana, mengenai hasilnya kita
serahkan kepada Allah SWT.

Kemudian kepada saudara yang tidak seiman tetap ada kewajiban yang mesti ditunaikan dan dijaga, yaitu
kehormatannya, harta bendanya serta hak-hak privasinya sepanjang mereka tidak mengganggu aqidah dan
pelaksanaan ibadah kita. Mereka berhak untuk bekerjasama menciptakan linkungan yang sehat, bersih, indah
dan aman bagi setiap anggota masyarakat di lingkungannya. Negara kita bverpenduduk jutaan jiwa dengan
memeluk berbagai agama, sebagaimana terjadi hampir di setiap negara, ada yang beragama Islam, Kristen
Protestan, katholik, Budha, Hindu, dan lain-lainnya. Kepada pemeluk suatu agama diprsilahkan maisng-masing
untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan kepercayaannya itu secara khidmat dan khusyuk. Dan bagi
pemeluk agama yang lain ridak mengganggunya atau mencampurinya. Juga jangan memaksakan
keyakinannya kepada orang lain. Dalam pergaulan hidup antanr umat beragama ini, Allah telah memberikan
tuntunan kepada umat Islam dengan firmannya.

Artinya : “1. Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, 2. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. 3. Dan
kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. 4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang
kamu sembah, 5. dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. 6. Untukmu
agamamu, dan untukkulah, agamaku.” (QS Al Kafirun : 1-6)

Surat Al Kafirun atar 1 : 6 diatas menjadi pedoman pokok bagi umat Islam dalam rangka membina toleransi
antar umat beragama, sejak zaman nabi Muhammad SAW, hingga akhir zaman. Adapun sebab-sebab
turunnya surat ini adalah lantaran pemuka Quraisy diantaranya Walid bin Mughirah, Ash bin Waa’il, Aswad bin
Abdul Muthalib, dan Umayah bin Khalaf datang menemui Rasullah SAW mengajak kompromi dalam
beragama, satu tahun eribadah bersama mereka, tahun berikutnya gantian mereka mengikuti ibadah agama
Islam.

Seperti diketahui bahwa sebelum tawaran tersebut telah mereka gunakan berbagai kekerasan dan intimidasi
untuk mencegah dakwah Islamiyah yang dilakukan nabi, ternyata hasilnya nihil , maka cara itu dicoba
tawarkan kepada beliau-. Ternyata tawaran itu ditolak oleh Allah dan rasulnya karena beberapa hal sebagai
berikut.

1. Mereka tidak menyembah tuhan yang kita sembah, mereka menyembah tuhan yang membutuhkan
pembantu.
2. Sifat-sifat tuhan yang mereka sembah berbeda dengan sifat-sifat tuhan yang kita sembah
3. Cara beribadahnya pun berbeda jauh dengan cara kita beribadah.

Karenanya Allah mengancam orang-orang kafir dengan firmannya:

Artinya : “Katakanlah: “Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal Dia adalah Tuhan
kami dan Tuhan kamu; bagi kami amalan kami, dan bagi kamu amalan kamu dan hanya kepada-Nya kami
mengikhlaskan hati. “ (QS Al Baqarah :139)

Begitulah Allah membimbing Rasullah SAW beserta umatnya agar tidak mencampuradukkan aqidah maupun
ibadah dengan aqidah dan ibadah. Lenih dari itu masing-masing pemeluk agama dipersilahkan melaksanakan
apa yang diyakininya tanpa saling mempengaruhi. Sebab masalah agama merupakan maslaah yang peka
(sensitif/mudah timbul ketersinggungan), maka tiap umat beragama hendaknya berusaha menjaga kerukunan
dan keutuhan sebagai bangsa yang cinta damai ini.

Satu hal yang juga perlu mendapatkan perhatian dan kehati-hatian serta kewaspadaan, terutama oelh para
pemuka tiap-tiap pemuka agama, yaitu dalam rangka memperingati hari-hari besar agama, hendaklah hanya
melibatkan pemeluk agama yang bersangkutan saja, jangan sampai pemeluk agama lain ikut dilibatkan. Hal
yang demikian bertentangan dengan semangat kerukunan umat beragama itusendiri. Jadi, misalnya
peringatan maulid nabi Muhammad SAW, natal, waisak, nyepi dan sebagainya. Semua peringatan-peringatan
itu hanya diikuti oleh pemeluk agama yang bersangkutan saja agar tidak menimbulkan keresahan hidup
berdampingan, tidak campur aduk satu sama lain.dengan demikian, yang harus rukun itu umat beragamanya
dalam rangka hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bukan ajaran agamanya.

1. Kerukunan Umat Beragama dengan Pemerintah

Allah berfirman dalam Al Qur’an surat An Nisa’ : 59.

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.
Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan
Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”(QS An Nisa’ : 59)

Ayat diatas membimbing umat Islam, apabila mereka bercita-cita agar hidupnya bahagia didunia dan akhirat
maka wajib baginya manaati segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah dan Rasulnya. Dalam hidup
berbangsa dan bernegarajuga diajarkan supaya menaati ulil amri (penguasa) yang taat kepada Allah dan
rasulnya, termasuk segala peraturan perundang-perundangan yang dibuatnya sepanjang tidak dimaksudkan
untuk menentang kepada ketetapan Allah dan rasulnya.

Berangkat dari situ maka tidak halangan bagi orang mukmin maupun sesama pemeluk agama untuk tidak
mentaati pemerintah.

Negara Kesatuan Republik Indonesia memang bukan negara agama, artinya negara tidak mendasarkan
kehidupan kenegaraannya pada sakah satu agama atau theokratis. Tetapi, pemerintah berkewajiban melayani
dan menyediakan kemudahan-kemudahan bagi agama-agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu dan
Budha serta memikul tugas kerukunan hidup umat beragama.

Undang Undang Dasar 1945 bab IX Pasal 19 Ayat (1) menyiratkan bahwa agama dan syariat agama dihormati
dan didudukkan dalam nilai asasi kehidupan bangsa dan negara. Dan setiap pemeluk agama bebas menganut
agamnya dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.

Bangsa Indonesia sejak dahulu kala dikenal sebagai bangsa yang religius, atau tepatnya sebagai bangsa yang
beriman kepada tuhan, meski pengamalan syariat agama dalam kehidupan sehari-hari belum intensif, namun
dalam praktek kehidupan sosial dan kenegaraan sulit dipisahkan dari pengaruh nilai-nilai dan nornma
keagamaan. Bahkan, dalam rangka dalam rangka suksesnya pembangunan nasional dalam sektor agama
termasuk salah satu modal dasar, yakni modal rohaniah dan mental. Hal ini dapat dibuktikan mengenai
pengaruh agama dalam kehidupan bangsa Indonesia yang sangat besar, yaitu sentuhan dan pengaruhnya
tampak dirasakan memberi bekas yang mendalam pada corak kebudayaan Indonesia. Bahkan, ketahanan
nasional juga harus berangkat dengan dukungan umat beragama, artinya bagaimana agar kaum beragama
mempunyai kemampuan dan gairah untuk tampil dan kreatif membina dan meningkatkan ketahanan nasional
khususnya, dan pembinaan sosial budaya pada umumnya sehingga nilai-nilai agama dan peranan umat
beragama benar-benar dirasakan dan mempengaruhi pertumbuhan masyarakat.

1. Peranan pemerintah dalam rangka membina kehidupan beragama

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan, pemerintah pada tanggal 3 Januari 1946
menetapkan berdirinya Departemen Agama RI dengan tugas pokok, yaitu menyelenggarakan sebagian dari
tugas umum pemerintah dan pembangunan dalam bidang agama. Penyelenggaraan tugas pokok Departemen
Agama itu,diantara lain berbentuk bimbingan, pemnbinaan dan pelayanan terhadapa kehidupan beragama,
sama sekali tidak mencampuri maslah aqidah dan kehidupan intern masing-masing agama dan pemeluknya.
Namun, pemerintah perlu mengatur kehidupan ekstern mereka, yaitu dalam hubungan kenegaraan dan
kehidupan antar pemeluk agama yang berada dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada buku Pedoman dasar Kehidupan Beragama tahun 1985-1986 Bab IV halaman 49 disebutkan hal-hal
sebagai berikut.

1). Kerukunan hidup beragama adalah proses yang dinamis yang berlangsung sejalan dengan pertumbuhan
masyarakat itu sendiri

2). Pembinaan kerukunan hidup beragama adalah upaya yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah,
teratur, dan bertanggung jawab untuk meningkatkan kerukunan hidup beragama dengan :

a) menanamkan pengertian akan nilai kehidupan bermasyarakat yang mampu mendukung kerukunan hidup
beragama

b) mengusahakan lingkungan dan keadaan yang mampu menunjang sikap dan tingkah laku yang mengarah
kepadakerukunan hidup beragama

c) menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan tingkah laku yang mewujudkan kerukunan hidup beragama

3). Kondisi uamt beragama di Indonesia. Pelaksanaan pembinaan kerukunan hidup beragama dimaksudkan
agar umat beragama mampu menjadi subjek pembangunan yang bertanggung jawab, khususnya pembinaan
kerukunan hidup beragama. Umat beragama indinesia mempunyai kondisi yang positif untuk terus
dikembangkan, yaitu

a). ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha esa

b) kepercayaan kepada kehidupan di hari kemudian

c) memandang sesuatu selalu melihat dua aspek, yaitu aspek dunia dan akhirat

d) kesediaan untuk hidup sederhana dan berkorban

e) senantiasa memegang teguh pendirian yang berkaitan dengan aqidah agama

f)

1. Hambatan-hambatan dalam menciptakan kerukunan umat beragama

1) Semakin meningkat kecenderungan umat beragama untuk mngejar jumlah (kuantitas) pemeluk agama
dalam menyebarkan agama dari pada mengejar kualitas umat beragama.

2) Kondisi sosial budaya masyarakat yang membawa umat mudah melakukan otak-atik terhadap apa yang ia
terima, sehingga kerukunan dapat tercipta tetapi agama itu kehilangan arti, fungsi maupun maknanya

3) Keinginan mendirikan rumah ibadah tanpa memperhatikan jumlah pemeluk agama setempat sehingga
menyinggung perasaan umat beragama yang memang mayoritas di tempat itu

4) Menggunakan mayoritas sebagai sarana penyelesaian sehingga akan menimbulkan masalah. Misalnya,
pemilikan dana dan fasilitas pendidikan untuk memaksakan kehendaknya pada murid yang belajar

5) Makin bergesarnya pola hidup berdasarkan kekeluargaan atau gotong royong ke arah kehidupan
individualistis

Dari berbagai kondisi yang mendukung kerukunan hidup beragama maupun hambatan-hambatan yang ada,
agar kerukunan umat beragama dapat terpelihara maka pemeritah dengan kebijaksanaannya memberikan
pembinaan yang itinya bahwa masalah kebebasan beragama tidak membenarkan orang yang beragama
dijadikan sasaran dakwah dari agama lain, pendirian rumah ibadah, hubungan dakwah dengan politik, dakwah
dan kuliah subuh, batuan luar negeri kepada lembaga-lembaga keagamaan di Indonesia, peringatan hari-hari
besar agama, penggunaan tanah kuburan, pendidikan agama dan perkawinan campuran.

Jika kerukunan intern, antar umat beragama, dan antara umat beragama dengan pemerintah dapat
direalisasikan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara secara harmonis, niscaya perhatian dan
konsentrasi pemerintah membangun Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah SWT
akan segera terwujud, berkat dukunag umat beragama yang mampu hidup berdampingan dengan serasi.
Sekaligus merupakan contoh kongkret kerukunan hidup beragama bagi masyarakat dunia.

LATIHAN

A. Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Toleransi yang dilarang adalah toleransi dalam hal….


1. muamalah
2. jinayah
3. pengobatan
4. ibadah
5. pemerintah
2. Kerukunan antar umat beragama bukan berarti bekerjasama dalam bidang….
1. sosial
2. pertahanan
3. ekonomi
4. ibadah
5. pemerintahan
3. Setelah hijrah ke Medinah, Rasul saw mengadakan perjanjian dengan penganut agama…..
1. Yahudi
2. Nasrani
3. Majusi
4. Hindu
5. Budha
4. Sesuai dengan surat al-fatah ayat 29, sikap Rasulullah terhadap orang kafir adalah….
1. berdamai
2. lemah lembut
3. toleransi
4. keras
5. gotong royong
5. Salah satu bukti kerukunana antar umat beragama adalah Mesjid Istiqlal yang dirancang oleh Ir. Silaban. Ia
penganut agama….
1. Kristen Protestan
2. Katolik
3. Hindu
4. Budha
5. Islam
6. Pedoman dasar tentang wadah musyawarah antaraumat beragama berhasil disusun pada 17 Maret tahun…
1. 1980
2. 1978
3. 1977
4. 1981
5. 1979
7. Musyawarah antar umat beragama antar umat beragama di Indonesia diikuti oleh agama sebanyak….
1. 2 agama
2. 3 agama
3. 4 agama
4. sebagian agama
5. semua agama yang disyahkan di Indonesia

1. Setiap tanggal 27 Rajab dianggap sebagai hari libur nasional. Hal itu sebagai bukti kerukunan WNI dengan
penganut…..
1. Kristen
2. Katolik
3. Hindu
4. Islam
2. Tiap tanggal 25 Desember dijadikan hari libur nasional. Hal itu sebagai bukti kerukunan WNI dengan
penganut ….
1. Kristen
2. Katolik
3. Hindu
4. Islam
5. Budha
3. Umat Islam mendukung program KB( Keluarga Berencana). Hal itu sebagai bukti kerukunan umat Islam
dengan…..
1. Budha
2. Hindu
3. Kristen Protestan
4. Pemerintah
5. Katolik
4. Hidup rukun kepada sesama penganut agama yang ada di Indonesia disebut…
1. kerukunan umat beragama
2. kerukunan intren umat beragama
3. kerukunan umat bergama dengan pemerintah
4. kerukunan umat beragma dengan dirinya
5. kerukunan umat beragama dengan masyarakat
5. Islam dapat mewujudkan kerjasama dengan agama lain, asalkan bukan masalah….
1. sosial budaya
2. ekonomi dan kebudayaan
3. keamanan dan ketertiban
4. politik
5. akidah dan ibadah
6. Sikap toleransi beragama terlihat dalam cara berdakwah sesuai dengan surat….
1. Al Alaq ayat 1-5
2. Al Baqarah ayat 1-8
3. Al Kafirun ayat 6
4. Ali Imran ayat 1-6
5. Al Isra’ ayat 1-5
7. Tujuan hidup bagi setiap muslim laki-laki dan perempuan adalah….
1. mendapatkan kedudukan yang tinggi
2. mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat
3. memperoleh nikmat yang luas
4. memdapatkan petunjuk yang benar
5. mencapai derajat ketakwaan
8. Di dalam surat An Nisa’ ayat 59 dikatakan bahwa seorang muslim selalu mentaati ulil amri, maksudnya
adalah….
1. taat kepada Allah
2. taat kepada rasul
3. taat kepada pemimpin
4. taat kepada penguasa
5. taat kepada penjual
9. Rasulullah menggambarkan kehidupan masyarakat muslim yang bersatu bagaikan ….
1. sebuah sungai yang airnya jernih
2. sebuah gunung yang tinggi dan kokoh
3. bagaikan laut yang luas
4. bagaikan organ tubuh manusia
10. Apabila ada orang bukan Islam mengucapkan salam kepada orang Islam, maka jawabannya adalah….
1. wa’alaikum salam
2. wasamu’alaikum
3. wa’alaikum
4. salam-salam
5. assalamu ‘alaikum
11. Dalam kehidupan sehari-hari seorang muslim dituntut untuk mentaati Rasul, maksudnya adalah….
1. membiarkan ajaran rasul
2. mematuhi ajaran rasul
3. mendakwahkan ajaran rasul
4. menghormati ajaran-ajaran rasul
5. menghargai ajaran rasul
12. Di masa kepemimpinan Rasulullah saw, beliau membuat perjanjian dengan orang Yahudi di Hudaibiyah,
yang salah satu isinya jika terjadi perselisihan cara penyelesaiannya adalah….
1. diputuskan golongan masyarakat
2. diputuskan umat Islam
3. di bawah keadilan Rasulullah
4. diputuskan masing-masing agama
5. di musyawarahkan besama

B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas!

1. Sebutkanlah surat dan ayat yang menunjukkan kerukunan umat beragama dan terjemahkan!
2. Siapakah yang membuat keputusan tentang kerukunan umat beragama?
3. Apakah yang dimaksud”tri kerukunan umat beragama ?“.
4. Apakah bukti fisik kerukunan umat beragama di Indonesia ?
5. Apakah wujud kerukunan intren dalam Islam? Berilah contoh dalam ibadah Shalat Tarawih mengenai
kerukunan tersebut!
6. Surat Al-Kafirun ayat enam bermakna…..
7. Surat Al-Kafirunn ayat satu bermakna…….
8. Apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf hijaiyah terbagi 5 , sebutkanlah dan jelaskan satu
perssatu!.
9. Apabila mim mati bertemu dengan huruf hijaiyah terbagi 3, sebutkanlah dan jelaskan satu persatu!.
10. Sebutkanlah 5 tanda mad asli !
BAB 2
ETOS KERJA

petani.jpg Setiap bangsa mempunyai pandangan hidup, entah hal itu disadari atau tidak. Pandangan hidup
yang dimiliki suatu bangsa itu khas dan mempengaruhi bagaimana prilaku dan budaya bangsa yang
bersangkutan. Semangat kerja pun dipengaruhi oleh pandangan hidup sehingga dalam kajian tentang suatu
masyarakat dikenal istilah etos kerja, yaitu semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seorang atau
suatu kelompok.

Demikian pula dengan Islam yang mempunyai ajaran tertentu. Pandangan Islam atau pemeluknya tentang
hubungan manusia dengan Tuhan juga mempengaruhi etos kerja orang yang bersangkutan. Orang yang
berpandangan bahwa Allah menentukan nasib semua manusia dan manusia tidak diberi kekuasaan untuk
mengubahnya tentu akan mengakibatkan tingkat etos kerjanya rendah. Sebaliknya, orang yang berpandangan
bahwa Allah memberi kebebasan manusia untuk mengubah nasibnya sendiri tentu akan mengakibatkan etos
kerja yang tinggi.

A. Pengertian Etos Kerja

Etos kerja ialah suatu sikap jiwa seseorang untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan perhatian yang
penuh. Maka pekerjaaan itu akan terlaksana dengan sempurna walaupun banyak kendala yang harus diatasi,
baik karena motivasi kebutuhan atau karena tanggungjawab yang tinggi.

B. Sikap Kerja Keras

Sikap kerja keras dan berusaha untuk mengubah nasib, rajin, dan sungguh-sungguh dalam melakukan
pekerjaan merupakan anjuran dan kewajiban bagi insan yang beragama Islam. Agama merupakan motivasi
dan sumber gerak serta dinamika dalam mewujudkan etos kerja. Islam menyuruh manusia untuk bekerja dan
mengubah nasibnya sendiri. Manusia wajib berusaha dan berikhtiar untuk mewujudkan kesejahteraan dan
kebahagiaan masing-masing. Memang hanya manusia yang mau berusaha, bekerja keras, dan sungguh-
sungguh yang akan meraih prestasi, baik kesuksesan hidup di dunia maupun di akhirat. Ada beberapa sikap
mental yang mencerminkan sikap ini antara lain:

1. Proaktif, yaitu sikap yang ingin mengubah lingkungan, mengubah keadaan yang ada, atau membuat
suasana lebih kondusif. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Ar Ra’ad ayat 11 berbunyi:

Artinya:”Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya,
mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan
terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka
selain Dia.”

2. Memulai suatu pekerjaan dengan setelah sempurna dalam pikiran.

Kegiatan seperti ini kegiatan yang mengacu kepada visi, misi dan tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan
tersebut. Hal ini menggambarkan bahwa pekerjaan tersebut tergantung niat masing-masing. Usaha itu akan
dipengaruhi kesungguhan mengerjakan dan niatnya sesuai denga Firman Allah dalam Al Qur’an yang berbunyi
sebagai berikut.

Artinya: ”Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.”(Q.S.
AnNajm:39)

Dengan keterangan ayat diatas maka jelaslah bahwa manusia mempunyai keharusan untuk berusaha dan
mampu mengubah kondisi sendiri dari kemunduran dan keterbelakangan untuk menuju kepada kemajuan.
Suatu prestasi kerja dan keberuntungan tidak dapat diraih dengan mudah oleh seseorang, melainkan melalui
usaha dan kerja keras yang dibarengi idealisme dan optimisme yang tinggi. Bekerja keras bagi manusia
merupakan keharusan dan panggilan hidup manusia. Jika kita berusaha dengan baik serta diiringi dengan hati
yang ikhlas karena Allah maka hal itu termasuk ibadah dan perbuatan yang berpahala.

3. Selesai mengerjakan suatu pekerjaan beralihlah kepada yang lain

Kita harus selalu mengatur waktu untuk mengerjakan pekerjaan sehingga tidak ada waktu yang terbuang,
membuat nilai waktu itu maksimal, baik untuk urusan dunia ataupun akhirat. Karena waktu itu laksana pedang
apabila kita tidak menggunakannya ia akan memotong kita tanpa menunggu, waktu tak pernah berhenti.
Sesuai Firman Allah dalam surat Al-Insyirah ayat 6 dan 7 berbunyi:

Artinya: Maka apabila telah menyelesaikan suatu urusan, kerjakanlah urusan yang lain, dan kepada Tuhanmu
gemar dan berharaplah! ( Al-Insyiroh ayat 7-8 )

4. Mewujudkan Sinergi, saling bekerjasama mencapai tujuan.

Kejelekan yang terorganisir bisa mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir. Itu rahasia mengapa
Rasulullah mendidik umat untuk selalu berjamaah dalam sholat. Kerjaaan yang berat bila digotong bersama-
sama akan menjadi ringan, pekerjaan yang susah akan menjadi mudah.

5. Sibuk memperbaiki diri sendiri, tidak memiliki waktu untuk mencela orang lain.

Dalam Islam setiap perbuatan manusia mempunyai nilai positif bagi kehidupan manusia. Karena itu setiap
muslim tatkala melakukan kegiatan, harus ada nilai tambah yang bermanfaat, baik bagi dirinya ataupun orang
lain. Inilah yang dinamakan amal shaleh. Ratusan kali Al Qur’an mengulang-ulang kalimat amal shaleh, hal ini
menunjukkan betapa kerja keras mendapatkan perhatian yang sangat penting bagi kehidupan setiap muslim.

Al Qur’an menggambarkan bahwa manusia memiliki peran besar yang dapat membawa kebangkitan dan
keruntuhan jalannya sejarah. Peran penting ini didasari karena manusia memiliki unsur-unsur yang menyatu
luar dan dalam sehingga perubahan sejarah dan kehidupan manusia sendiri berada dipundaknya. Unsur luar
adalah jasmani dan bentuk lahiriah, sedangkan unsur dalam adalah perpaduan antara pandangan hidup,
tekad, kehendaknya. Meskipun kedua unsur itu harus sama mendapat pembinaan, namun Al Qur’an
menekankan bahwa unsur dalam harus dapat perhatian lebih. Allah Berfirman sebagai berikut :

Artinya: ” Sesungguhnya Allah tidak akan merobah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah apa yang
terdapat dalam diri mereka” ( Q.S. Ar. Ra’ad ayat 11)

Berdasarkan ayat ini, keberhasilan atau kegagalan tergantung pandangan hidup yang dimilikinya. Ada yang
terbatas, sempit dan sementara namun ada juga yang luas dan jauh kedepan. Bagi muslim diajarkan untuk
memiliki pandangan hidup yang mendunia dan berwawasan keakhiratan.

B. Produktivitas Kerja

Manusia sebagai insan individual dan sosial selalu mempunyai keinginan untuk meningkatkan kemajuan serta
taraf hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan hidupnya selalu ingin terpenuhi dengan berbagai macam cara. Supaya
keinginan tersebut tercapai dengan baik, Allah memerintahkan kepada mahkluk-Nya agar berusaha dan
berkarya supaya mendapatkan rezeki yang halal dan tayyibah (baik) sebagaimana diisyaratkan dalam firman-
Nya yang berbunyi sebagai berikut.

Artinya: ”Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kamudi muka bumi, dan carilah karunia Allah
(rezeki) dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung. ” (Q.S. Al Jumu’ah:10)

Dalam ayat lain Allah menjelaskan: Artinya: ”Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. ” (Q.S. Al Insyirah :7)

Kedua ayat tersebut mengingatkan kepada kita bahwa ibadah itu bukan hanya shalat saja, tetapi bekerja
mencari nafkah atau rezeki itu pun termasuk ibadah jika dilakukan dengan ikhlas dan hanya mencari keridaan
Allah semata. Kemudian, kita harus rajin dan sungguh-sungguh dalam bekerja.

Dalam ayat tersebut juga tersirat dengan jelas bahwa kita tidak boleh kosong dari kegiatan. Kita harus aaktif
karena pekerjaan yang kita lakukan harus bervariasi agar kejenuhan tidak hinggap pada diri kita. Itulah
sebabnya Allah mengingatkan kita agar kita rajin dan sungguh-sungguh serta berusaha untuk maju sesuai
dengan kemampuan kita sebagaimana sabda Rasulullah Saw. berikut ini.

Artinya: ”Abu Hurairah ra berkata, bersabda Rasulullah Saw: Biarkanlah aku,selama aku membiarkan dalam
kebebasanmu, maka sesungguhnya yang menyebabkan kebinasaan umat yang sebelummu dahulu, karena
kebanyakan pertanyaan mereka dan menyalahi pada para nabi-nabi mereka. Maka apabila aku mencegah
kamu sesuatu tinggalkanlah perkara itu. Dan jika aku perintahkan suatu perintah, kerjakanlah sekuat
tenagamu.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Hadis tersebut memperjelas keharusan untuk rajin dan sungguh-sungguh dalam mekakukan suatu kegiatan
atau pekerjaan sesuai dengan kemampuan sehingga pekerjaan itu memiliki nilai produktivitas yang tinggi.
Bukan saja yang melakukan pekerjaan itu yang untung, tetapi keuntungan tersebut. Keuntungan yang diraih
seseorang itu ada bagian bagi orang lain. Apakah itu keuntungan dari bertani atau berdagang, dan
sebagainya, seperti dengan zakat dan infak.

Kerja produktif adalah kerja yang menghasilkan nilai tambah. Produktifitas kerja berkaitan dengan hasil yang
lebih besar ketimbang sumber daya yang ada. Jika banyak orang senaga tenaga kerja, tetapi sedikit hasil
maka yang demikian disebut tidak produktif. Semangat dalam bekerja adalah modal utama dalam produktifitas.
Semangat dalam bekerja harus menjadi ciri khas(etos) setiap muslim karena dewasa ini umat Islam berada
pada keterbelakangan. Tanpa etos kerja yang tinggi sulit sekali dicapai produktifitas dalam bekerja.

C. Memacu Perubahan Sosial untuk Kemajuan

Banyak orang mengatakan bahwa di dunia penuh kebaikan, tetapi tidak ada biji jagung yang berisi bisa
diperoleh oleh manusia tanpa bersusah payah terlebih dahulu untuk menanamnya. Janganlah kita bermimpi
hari ini akan memetik padi, jika hari kemaren kita tidak pernah menanamnya.

Kemudian ada baiknya kita perhatikan kata-kata hikmah berikut ini. ” Kebaikan hari ini ditentukan oleh
kebaikan hari kemaren, dan kebaikan hari esok ditentukan oleh kebaikan hari ini,”Dengan demikian, kita
sebagai insan sosial senantiasa memacu diri dan memanfaatkan waktu dengan pekerjaan dan perbuatan yang
beermanfaat, guna mempersiapkan hari esok yang lebih baik dan cerah.

Firman Allah SWT

Artinya:” Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang
beriman dan beramal saleh dan saling menasehati supaya mentaati kebenaran dan saling menasehati supaya
menepati kebenaran.” (Q.S. Al-Asyr:1-3)

Umat Islam ketinggalan dalam banyak bidang, terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi,
menjadikan tertinggal dalam bidang ekonomi. Ketertinggalan tersebut sebenarnya disebabkan oleh dua faktor.
Pertama, faktor eksternal atau faktor luar, seperti penjajahan dengan segala bentuknya dan juga faktor ekologi.
Kedua, faktor internal, faktor yang besar pengaruhnya, seperti kebudayaan, yaitu nilai-nilai, norma, keyakinan,
dan pengetahuan umat Islam yang masih terbelakang. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dilakukan
pembaharuan atau pembangunan yang mencakup mental spritual serta material. Pembangunan inilah yang
mendorong atau memacu perubahan masyarakat(sosial) menuju kemajuan atau modren. Indonesia dewasa ini
sedang giat-giatnya membangun. Pembangunan itu pada gilirannya akan memacu umat Islam karena
sebagian besar bangsa ini umat Islam.

RANGKUNGAN

1. Memiliki etos kerja dan semangat bekerja keras merupakan ajaran agama. Agama merupakan motivasi dan
sumber gerak yang dinamis untuk mencapai suatu kemajuan. Agama melarang pemeluknya malas, boros,
berlebihan dan sikap hedonisme ( berfoya-foya). Oleh sebab itu, umat yang beragama hendaknya selalu
bekerja keras, selalu ingin maju, dinamis dan produktif.
2. Manusia sebagai insan invidual dituntut beribadah kepada Allah dan beramal saleh. Beribadah dan beramal
saleh hendaknya dilandasi dengan keikhlasan dan hanya mengharapkan rida Allah semata. Disamping itu ,
kita diperintah untuk mencari rezeki dan kurnia Allah. Kurni Allah dan rezeki tersebut, akan dapat diraih dengan
baik, jika kita bekerja keras. Bekerja keras melahirkan produktifitas, baik pada tingkat individual, sosial dan
sebagainya.
3. Manusia sebagai insan sosial hendaknya memperkuat kelompok dan memperkukuh persaudaraan serta
kekompakan di antara anggota sosial tersebut. Dengan demikian, prestasi kerja dan kemajuan akan lebih
mudah didapat jika dilakukan bersama-sama dengan modal kekompakan dalam suatu ikatan sosial.

LATIHAN

A. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Bekerja keras dan memiliki semangat kerja yang tinggi merupakan …

a. panggilan nurani dasar manusia

b. kenutuhan primer

c. perintah ajaran agama

d. kebiasaan suatu kelompok sosial tertentu

e. kebutuhan skunder

1. Perbuatan yang disukai Allah dan yang diridai-Nya baik berupa perkataan maupun perbuatan, baik terang
maupun tersembunyi . Pernytaan ini pengertian dari ….

a. ihsan b. Amal saleh

c. etos kerja d. Tawakkal

e. ibadah

1. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian . Pernyataan ini adalah arti dari ayat….
2. Pernyataan Allah yang menerangkan bahwa kita harus mencari kebahagiaan akhirat dan tidak boleh
melupakan kenikmatan dunia tercantum dalam Al-Qur’an surat….

a. Al- Jumu’ah ayat 10 b. An-Najm ayat 39

c. Al-Qashahs ayat 77 d. Al-Baqoroh ayat 55

d. Ali Imran ayat 102

1. Prestasi kerja dan kemajuan akan lebih mudah diraih oleh seseorang, jika melakukan….
a. terobosan yang menguntungkan

b. kekompakan dalam kelompok sosial

c. bekerja keras dan mempunyai etos kerja

d. berusaha menghalangi orang lain agar tidak maju

e. memiliki relasi yang banyak

1. Rezeki itu masuk dari beberapa pintu. Adapun pintu rezeki yang terbesar adalah….

a. bekerja sebagai pemborong

b. bekerja dengan berdagang

c. bekerja sebagai pegawai pemerintah

d. bekerja sebagai petani

e. menjadi bintang film,atlet atau petinju

1. Cara-cara bekerja yang baik sebagai berikut, kecuali….

a. adanya perhitungan yang matang

b. diniatkan sebagai bekal ibadah

c. sesuai dengan kemampuan atau profesi

d. memperhatikan waktu-waktu ibadah

e. diutamakan selesai dengan cepat

9. Hal yang penting dalam bekerja adalah…

a. memperoleh hasil yang banyak

b. memperoleh hasil yang halal

c. jenis pekerjaan itu mudah

d. hemat tenaga

e. pekerjaan itu menyenangkan

10. Faktor yang dapat mendorong agar bekerja keras sebagai berikut, kecuali…

a. adanya perintah Allah dan rasulnya

b. semboyan bahwa dunia adalah ladang akhirat

c. takut menjadi pengemis

d. keinginan menjadi dermawan dan dihormati

e. keinginan untuk tidak menjadi beban orang lain

11. Keimanan seseorang itu sangat erat hubungannya dengan ..

a. akhlak

b. majalah

c. kedudukan

d. pakaian

e. bicara

12. Iman dan taqwa membentuk …


a. wajah

b. akhalak

c. pakaian

d. kedudukan

13. Ciri-ciri orang yang bertaqwa adalah sebagai berikut, kecuali….

a. beriman kepada yang gaib

b. mendirikan sholat

c. menafkahkan sebagian rezekinya

d. mengumpulkan harta dan menimbunnya

e. menahan amarah

14. Kerja keras dan semangat yang tinggi merupakan …

a. kebutuhan sampngan

b. kebutuhan utama

c. kebiasaan kelompok sosial tertentu

d. panggilan nurani dasar manusia

15. Perbuatan yang disukai Allah dan yang diridainya baik perkataan maupun perbuatan, baik terang maupun
tersembunyi. Pernyataan ini adalah pengertian dari….

a. ihsan

b. etos kerja

c. ibadah

d. amal saleh

e. tawakkal

16. Prestasi kerja dan kemajuan akan lebih mudah diraih oleh seseorang jika ia melakukan….

a. terobosan yang menguntungkan

b. kekompakan dalam kelompok sosial

c. bekerja keras dan mempunyai etos kerja

d. berusaha menghalangi orang lain agar tidak tahu

e. memiliki relasi yang banyak

17. Seseorang pemuda di zaman nabi Muhammad saw yang rajin ibadah tetapi termasuk anak durhaka
kepada orang tuanya, dikerenakan ketika dipanggil ibunya tidak menjawab dan menghampiri adalah….

a. Idris

b. Hasan

c. Alqamah

d. Ibrahim

e. Anas bin Malik

19. Bekerjalah untuk kepentingan duniamu seolah-olah ….

a. engkau akan hidup selamanya


b. engkau akan mati besok pagi

c. engkau akan mendapatkan kesuksesan

d. engkau akan menemui kesulitan

e. engkau akan bahagia dunia dan akhirat

20. Rasulullah dikenal sebagai pekerja keras sejak….

a. bayi

b. anak-anak

c. remaja

d. dewasa

e. menjelang wafatnya

I. Jawablah pertanyaan ini dengan jelas dan benar!

1. Jelaskanlah pengertian etos kerja!


2. Uraikanlah beberapa sikap yang menunjukkan kerja keras dan jelaskanlah dengan contoh!
3. Bagaimana cara meningkatkan produktifitas kerja?
4. Tulislah surat Al-Insyiroh ayat 5,6 dan 7 serta terjemahkan!
5. Sebutkanlah perubahan sosial yang mengarah kepada kemajuan!
6. Apakah yang dimaksud perubahan sosial ?
7. Jelaskan pengertian produktifitas kerja!
8. Jelaskanlah perbedaan Ibadah dan amal shaleh!
BAB 3
Hari Akhir Zaman

Hari Kiamat adalah hari yang sangant ditakuti oleh orang tidak beriman kepada Allah, dengan peristiwa
dahsyatnya

IMAN KEPADA HARI AKHIR

A. Hari Akhir

1. Peristiwa Hari Akhir

Kapan terjadinya Hari Akhir? Tidak ada seorang pun, bahkan satu mahkluk pun yang dapat mengetahui waktu
terjadinya Hari akhir, kecuali Allah SWT.Di dalam al Qur’an disebutkan : Yang artinya : mereka menanyakan
kepadamu tentang kiamat : ”Bilakah terjadinya?” Katakanlah, ”Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu
adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia.( Qs.
Al-A’raf ayat :187)

Walaupun kedatangan Hari Akhir atau (kiamat) tidak dapat diketahui, namun kita wajib mempercayainya,
bahwa Hari Akhir itu akan terjadi dan dialami oleh seluruh manusia. Peristiwa Hari Akhir yang sering juga
disebut Hari Kiamat didahului dengan ditiupnya sangkakala pertanda akan musnahnya alam semesta. Pada
saat itu seluruh mahkluk, seperti manusia, binatang, tumbuh- tumbuhan, gunung-gunung, laut, langit,
semuanya menjadi kacau balau dan hancur.Firman Allah :

Artinya : Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup, dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu
dibenturkan keduanya sekali bentur. Maka pada hari itu turjadilah Hari Kiamat. (S. Al-Haqqah ayat 13-15 )

Di dalam surat Al qaari’ah ayat 1-5 disebutkan pula yang artinya sebagai berikut :Hari Kiamat, apakah Hari
Kiamat itu? Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung adalah
seperti bulu yang dihamburkan-hamburkan.

Ayat-ayat Al Qur’an di atas menerangkan bahwa peristiwa Hari Kiamat atau Hari Akhir adalah peristiwa yang
benar-benar dahysyat.pada saat bumi dan langit digoncang, setiap orang sibuk dengan dirinya sendiri. Orang
tua tidak dapat menolong anaknya, sebaliknya anak tidak dapat membantu orang tuanya. Setelah kejadian itu
semua mahkluk yang bernyawa menemui ajalnya. Setelah semua mahkluk hidup di dunia menemui ajalnya,
maka malaikat isrofil meniup sangkakala sekali lagi. Tiupan sangkakala yang kedua ini Allah menghendaki
agar semua manusia bangkit kembali. Setelah semua manusia dibangunkan kembali, lalu dikumpulkan di
padang mahsyar untuk menjalani pemeriksaan tentang amal perbuatan yang dilakukan selama hidup di dunia.
Pemeriksaan ini berjalan dengan tertib dan adil. Setiap manusia menerima buku catatan atau rekaman yang
lengkap tentang amal perbuatan selama hidup di dunia. Dihadapan pengadilan Allah ini manusia tidak bisa
berbohong, karena mulut mereka dibungkam, yang menjawab pertanyaan adalah anggota badan yang lain.
Sekecil apa juga, sekecil apapun perbuatan jahat akan terlihat dan mendapat balasan. Demikian juga, sekecil
apapun kebaikan yang diperbuat manusia akan terlihat dan mendapat imbalannya.Firman Allah : Artinya :
Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barang
siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (S. Al-
Az-zalzalah ayat : 7-8)

Setelah pengadilan Allah selesai, orang-orang yang beruntung karena banyak melakukan amal shaleh,
ditempatkan di sorga. Sedangkan orang-orang yang celaka, karena banyak melakukan perbuatan dosa
ditempatkan di Neraka.Iman kepada hari akhir adalah mempercayai dengan sepenuh hati terhadap perubahan
yang dahsyat yang terjadi pada alam semesta ini. Perubahan ini merupakan tanda berakhirnya kehidupan
dunia yang fana dan dimulainya kehidupan akhirat yang kekal. Mengenai adanya kehancuran total dunia yang
fana ini dan adanya kehidupan di akhirat diketahui melalui firman Allah dalam Al-Qur’an dan hadits. Rasulullah.
Akal yang sehat pasti dapat menerima dan meyakininya. Karena hal tersebut sangat mungkin
terjadi.Kehancuran total yang meliputi seluruh isi alam ini bukanlah suatu yang mustahil, dan bukan pula
sesuatu yang menyimpan dari akal yang sehat. Para ahli ilmu alam telah sepakat, bahwa sesuatu yang
baru(makhluk) pasti ada awalnya dan suatu saat akan sampai kepada batas akhirnya. Masa pun akan berputar
menurut putarannya yang wajar dan pasti, sehingga akhirnya akan sampailah kepada masa kerusakan dan
kepunahannya. Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita lihat contoh-contoh tentang kehancuran dan kematian,
salah satunya adalah sebatang pohon. Sebatang pohon berasal dari sebuah biji, tumbuh sebagai pohon yang
kecil, kemudian besar, pohon tua, pada saatnya pohon akan kering dan mati, akhirnya hancur menyatu dengan
tanah.Mengenai adanya kehidupan setelah kematian, juga bukanlah hal yang mustahil, karena perumpamaan
banyak kita peroleh dalam kehidupan kita sehari-hari, salah satunya adalah tidur dan bangun tidur. Setiap
malam kita tidur, selama tidur kita tidak ingat apa-apa ,tidak sadarkan diri. Pagi-pagi kita bangun kembali, kita
sadar. Kematian tak obahnya seperti tidur panjang, suatu saat pasti akan bangun kembali, yakni di akhirat.
Percaya kepada Hari Akhir adalah benar-benar suatu ajaran yang datangnya dari Allah SWT, karena
sebelumnya tidak ada seorang pun yang membicarakan rusaknya alam semesta ini sebagaimana yang
diceritakan dalam Al-Qur’an. 2.

Nama-nama hari Akhir Di dalam Al- Qur’an banyak disebutkan nama Hari Akhir yang dipergunakan untuk
menyebutkan peristiwa yang berkaitan dengan hari akhir. Di antara nama-nama itu adalah :a. Yaumul akhir,
artinya hari yang terakkhir

b. Yaumul qiyamah artinya hari penghancuran

c. Yaumul hasrah, artinya hari penyesalan

d. Yaumul ba’ats artinya hari kebangkitan

e. Yaumu hisab artinya hari perhitungan

f. Yaumud Din artinya hari pembalasan

g. Yaumul Haq artinya hari yang pasti terjadi

h. Yaumul jam.i artinya hari berkumpul

i. Yaumul khulud artinya hari kekekalan

j. Yaumul fashli artinya hari perpisahan

k. Yaumul wa’id artinya hari terlaksananya ancaman

l. Yaumul khuruj artinya hari keluar dari kubur

m. Yaumut taghabun artinya hari tampanya kesalahan

n. Yaumul fashli artinya hari perpisahan

3. Tanda-tanda hari kiyamat telah dekat Berdasarkan keterangan dari ayat-ayat Al-Qur’an dan hadist nabi, Hari
Akhir atau Hari Kiamat akan terjadi dengan didahului tanda-tandanya. Tanda-tanda datangnya Hari Akhir itu
antara lain :

1. Terpecahnya bulan, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Qamarayat 1 yang artinya : ”Telah
dekat(datangnya) saat itu telah terbelah bulan”.
2. Munculnya binatang yang berbicara dengan manusia. Dalam surat An-Naml ayat 82 disebutkan yang artinya
sebagai berikut :

”Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatangmelata dari bumi yang akan
mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.”

1. Kekacauan dan kejahatan semakin meningkat serta banyak terjadi pembunuhan, seperti diceritakan dalam
sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, yang artinya sebagai berikut :

”Kiamat tidak akan terjadi, kecuali hingga terjadi banyak hari. Apakah hari itu ya, Rasulullah?” Beliau menjawab
: ” Bunuh membunuh.”

1. Turunnya dajjal(orang-orang pendusta).


2. Matahari terbit dari sebelah barat.
3. Munculnya ya’juj dan ma’juj (umat yang suka merusak dan menghancurkan).

Mengenai beberapa tanda Hari kiamat ini disebutkan dalam sebuah hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan
oleh Muslim dari Hudzaifah bin Asid Al Ghiffari yang artinya sebagai berikut :”Rasulullah SAW menengok kami
sedang berbincang-bincang, seraya bertanya, ”Apa yang sedang kalian perbincangkan?” Jawab para sahabat,
”Kami sedang berbincang-bincang tentang Hari Kiamat.” Beliau bersabda, ”Kiamat tidak akan terjadi sebelum
terlihat sepuluh macam tanda : (1) Ad Dukhan/asap atau kabut, (2) Dajjal/si penipu besar, (3) Dabbah/
binatang melata, (4) Matahari terbit di barat, (5) Turunnya Isa anak maryam, (6) Ya’juj dan Ma’juj, (7) Gerhana
di timur, (8) Gerhana di barat, (9) Gehana di Jazirah Arab, (10) Api menyala di Yaman menghalau umat
manusia ke mahsyar/tempat berkumpul.

B. Alam Barzah Barzah artinya sesutu yang membatasi antara dua barang atau dua tempat. Adapun dalam
hubungannya dengan Hari Akhir, barzah adalah batas lpsemisah antara kehidupan dunia dan kehidupan
akhirat.Kehidupan alam barzah adalah kehidupan antara hidup di dunia dengan hidup akhirat. Kehidupan
dialam barzah ibarat terminal tempat penantian . Di alam ini semua roh dari orang yang sudah meninggal
berkumpul untuk persiapan memasuki kehidupan akhirat . Di Tempat penantian ini berlaku kenikmatan atau
siksaan yang sering kita dengar dengan istilah siksaan kubur. Di Tempat penantian ini, orang-orang selama
hidupnya di dunia banyak mengerjakan amal shaleh, yang bertaqwa kepada Allah akan mendapat perlakuan
yang menyenangkan dari malaekat. Sebaliknya orang-orang kafir, orang-orang yang hidupnya diduniabanyak
melakukan kejahatan dan kemaksiatan, akan mendapat perlakuan yang kasar dan siksaan dari
malaekat.Rasulullah bersabda yang artinya sebagai berikut:” Adapun hamba yang mukmin, apabila telah putus
dari dunia untuk mendatangi akhirat, maka akan turun malaekat dari langit, berwajah putih bagaikan matahari,
membawa kafan dari kafan surga dan wewangian, pengawet kerusakan .kemudian mereka akan duduk dan
datanglah malaekat maut mendatanginya. Malaekat duduk didekat kepalanya seraya berkata, ”Wahai ruh yang
baik, keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaan-Nya,” Maka ruh itu akan keluar bagaikan mengalirnya air
dari tempat minum. Adapun orang yang kafir, ketika mereka akan meninggal, datanglah malaekat yang
berwujud hitam, seraya berkata, ” Hai jiwa yang jahat keluarlah engkau ke arah murka Allah. ” kemudian
dicabutlah ruh mereka dengan kasar.” Berkaitan dengan nikmat dan siksa kubur Rasulullah bersabda yang
artinya:” Jika seseorang dikuburnya dan ia ditinggalkan oleh teman-temannya, maka ia mendengar bunyi
sandal mereka, maka saat itu ia didatangi oleh dua malaekat yang kemudian mendudukkaanya dan bertanya. ”
Bagaimana pendapatmu dahulu tentang orang ini –yakni Muhammad SAW?” Adapun orang muknmin akan
menjawab, ” Aku bersaksi bahwa ia adalah hamba dan rasul Allah.”malaekat itu berkata, lihatlah tempatmu di
neraka sana, telah diganti oleh Allah dengan tempat duduk dari sorga, kemudian ia melihat tempat duduknya,
lalu dikubur ia merasa lapang. Adapun seorang munafik atau kafir, ketika ditanya ” Bagaimana pendapatmu
dahulu tentang orang ini?” Maka ia menjawab, ” Saya tidak tahu dan tidak pernah membaca namanya . Lalu ia
dipukul dengan palu dari besi sehingga ia menjerit kesakitan, yang suaranya terdengar oleh makhluk di
sekitarnya, kecuali manusia dan jin.”

C. Fase-fase hari Akhir

1. Yaumul Qiyamah,

Hari Qiyamah adalah hari kehancuran alam sesta dan berakhirnya kehidupan makhluk secara serempak,
setelah itu berdirinya Alam yang baru yang kekal dan lebih baik setelah penghancuran besar-besaran itu.
Kapan datangnya hari qiyamat itu?, Tidak ada seorang yang tahu tentang itu termasuk Rasulullah SAW,juga
tidak mengetahuinya. Jadi yang mengetahui datangnya hari qiyamat hanyalah Allah saja dan Allah hanya
memberitahukan berbagai tanda-tanda dekatnya hari qiyamat. Sebagai telah diuraikan pada bagian yang
terdahulu.

2.Yaumul Ba’ats,

Yaumul ba,ats adalah hari berbangkitnya makhluk dari kuburnya, yang di tandai tiupan trompet yang kedua
oleh malaekat Isrofil, Setelah bangkit mereka bernyawa kembali laksana hidup yang pertama di dunia, Di
antara mereka ada yang putih berseri-seri mukanya pertanda kebahagiaan akan ia alami, sebaliknya yang
hitam pekam mukanya pertanda kesengsaraan akan menyusul kehidupannya , itu semua akibat perbuatannya
didunia ini.Firman Allah Artinya: Pada hari itu ada makhluk yang putih berseri mukanya dan ada pula yang
hitam pekam mukanya, Adapun orang yang hitam pekam mukanya, ditanya kenapa kamu kafir setelah kamu
beriman maka rasakanlah siksa disebabkan kekufuranmu. Adapun orang putih berseri mukanya maka
mendadpatkan kurnia dari Allah dan nanti akan dimasukkan kedalam Surga Allah, mereka kekal didalamnya.
(QS. Ali Imran ayat 106 dan 107).

3. Yaumul hasyar( mahsyar)

Yaumu hasyar adalah berkumpulnya semua makhluk nanti dihadapan Allah, setelah bangkit dari alam
quburnya masing-masing, dikumpulkan secara bersama-sama tanpa ada yang ketinggalan , di satu tempat.
Tempat berkumpulnya manusia tersebut namanya mahsyar. Hal ini dijelaskan dalam Al- Qur’an surat Al-Kahfi
ayat 48, yang artinya: ” Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris-baris. Sesunguhnya
kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada kali yang pertama.”

4. Yaumul Hisab

Yaumul Hisab artinya hari perhitungan amal baik dan buruknya manusia. Setelah berada di Mahsyar
selanjutnya mereka satu persatu dihisab. Hisab ialah perhitungan semua amalan manusia baik amal yang baik
maupun amal buruk yang telah dilakukan di dunia. Sebelum dihisab, mereka diberitahu tentang amal
perbuatan yang telah mereka kerjakan meskipun mereka telah lupa apa yang mereka kerjakan. Mizan atau
neraca , Amal manusia didunia telah dicatat oleh malaekat raqib dan atid, tanpa ada kekliruan sedikitpun.
Manusia akan merenima buku catatan amal yang telah dilakukan ketika di dunia. Amal-amal tersebut
kemudian ditimbang di atas neraca. Timbangan amal inilah yang disebut Mizan. Barang siapa yang berat amal
kebaikannya akan dimasukkan ke surga dan yang ringan kebaikannya akan dimasukkan ke neraka. Apabila
buku catatan itu berat amal kebaikkannya akan diterima dari sebelah kanan . sebaliknya bila buku itu bereat
amal kejahatannya akan diterima dari sebelah kiri. Sesuai dengan Firman Allah Al-Isra ayat 71. Artinya”
Ingatlah suatu hari yang saat itu Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya, dan barang siapa yang
diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca kitab itu, dan mereka tidak
dianiaya sedikitpun.” Firman Allah dalam QS Al- Insyiqaq ayat 7 s/d 12 yang artinya:” Maka adapun orang yang
diberi kitabnya dari arah kanannya, akan diperhitungkan amal perbuatannya dengan mudah, dan kembali
kepada ahlinya riang gembira. Adapun orang yang diberikan kitab amalannya dari arah kirinya dia akan
mengalami kesengsaraan, dan dimasukakan kedalam neraka syair.

LATIHAN

1. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Pengetahuan tentang alam gaib, seperti alam akhirat, dapat kita ketahui naas Al Qur’an dan hadits.
Pengetahuan demikian desebut…
1. sami’an
2. sam’iyat
3. maksiat
4. syariat
5. makri
2. Surat Al Baqarah ayat 4 menjelaskan tentang….

a. Ciri-ciri orang kafir

b. Ciri-ciri orang munafik

c. Ciri-ciri orang bertaqwa

d. Ciri-ciri orang zalim

e. Ciri-ciri orang fasik

1. Bangkitnya manusia dari alam kubur untuk dikumpulkan di Padang Mahsyar disebut….
1. yaumul mizan
2. yaumul ba’ats
3. yaumul jaza’
4. yaumul mahsyar
5. yaumul hisab
2. Dalil yang diambil berdasarkan pemikiran akal yang sehat disebut….
1. dalil akli
2. dalil naqli
3. mujtahid
4. ijtihad
5. kiyas
3. Menyamakan antara hukum pokok dengan hukum cabang disebut…
1. Ijma’
2. Ijtihad
3. Maslahah mursalah
4. Kiyas
5. Mujtahid
4. Hari perhitungan amal perbuatan manusia disebut….
1. yaumul mizan
2. yaumul ba’ats
3. yaumul jaza’
4. yaumul mahsyar
5. yaumul hisab
5. Berikut ini kemungkinan terjadinya hari akhir menurut ilmu pengetahuan, kecuali….
1. matahari meletus
2. terbitnya matahari dari arah barat
3. matahari menjadi beku, sehingga bumi beku
4. bintang bertabrakan dengan matahari, sehingga bumi hancur
5. jarak bulan dan matahari semakin dekat
6. Menurut Al-Qur’an surat Al Baqarah ayat 8, orang yang tidak beriman kepada hari akhir disebut…
1. kafir
2. musyrik
3. mukmin
4. murtad
5. munafik
7. Hancurnya alam seisinya disebut…
1. kiamat kubra
2. kiamat sugra
3. yaumul ba’ats
4. yaumul jaza
5. yaumul hisab
8. Berikut ini adalah fungsi iman kepada hari akhir, kecuali….
1. mrndorong manusia untuk beramal saleh
2. mengetahui tujuan hidup yang sebenarnya, yaitu ibadah
3. selalu optimis dalam hidup
4. tidak mudah terpengaruh kemewahan
5. menggunakan kesempatan berfoya-foya selama masih hidup
9. Orang yang meninggal dunia berada di alam kubur yang disebut juga ….
1. alam akhirat
2. alam dunia
3. alam barzah
4. alam neraka
5. alam surga
10. Barang siapa yang berbuat baik meskipun sebesar zarrah ia akan melihat balasannya. Pernyataan tersebut
merupakan arti dari surat….
1. Az-Zalzalah ayat 7
2. Az- Zalzalah ayat 8
3. Az- Zalzalah ayat 1
4. Al- Qariah ayat 1
5. Al- Qariah ayat 5
11. Pada hari kiamat ada saat yang disebut yaumul mizan, artinya adalah ….
1. hari perhitungan amal
2. hari berkumpul
3. hari pembalasan
4. hari penimbangan amal
5. hari kebangkitan
12. Bagi orang yang masuk surga akan memperoleh kebahagiaan, yang artinya adalah….
1. Bagi mereka itu di surga
2. Bagi mereka pahala yang tidak putus-putus
3. Bagi mereka tersiksa
4. Bagi mereka memperoleh cobaan
5. Bagi mereka diminta pertanggungjawaban
13. Kematian seseorang disebut ….
1. yaumul jaza’
2. yaumul kiyamah
3. kiamat sugra
4. yaumul ba’ats
5. kiamat kubra
14. Peristiwa hancur dan binasanya alam semesta beserta isinya merupakan awal dari kehidupan akhirat.
Pernyataan tersebut adalah pengertian dari….
1. yaumul jaza’
2. yaumul kiyamah
3. kiamat sugra
4. yaumul ba’ats
5. kiamat kubra
15. amal dimaksud adalah kiamat….
1. kecil
2. kubra
3. sugra
4. sementara
5. asgar
16. Hari kiamat pasti datang dan tidak ada keraguan padanya. Pernyataan tersebut termuat dalam firman Allah
yaitu Al Qur’an….
1. Al Zalzalah ayat 1
2. Al Hajj ayat 7
3. Al Qiyamah ayat 1
4. Al Muddatsir ayat 7
5. Al Qariah ayat 2
17. Al-Qur’an surat Al- Zalzalah ayat 1 -8 menjelaskan terjadinya …
1. kiamat sugra
2. kiamat kubra
3. bangkitnya manusia dari kubur
4. berkumpulnya manusia di Padang Mahsyar
5. pengabulan do’a pada hamba-Nya
18. Yaumul mizan yaitu saat di mana amal manusia….
1. dilhat Allah
2. ditimbang Allah
3. dikumpulkan Allah
4. dibangkitkan Allah
5. dibalas Allah

1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan tepat!

1. Jelaskan yang dimaksud hari kiamat!


2. Sebutkan tahapan-tahapan yang pasti dilalui manusia pada hari kiamat nanti!
3. Sebutkan isi kandungan surat Al-Zazalah ayat 7-8 !
4. Bagaimana terjadinya kiamat menurut ilmu pengetahuan?
5. Tuliskan dalil naqli yang menjelaskan bahwa hari akhir akan datang!
6. Sebutkan fungsi iman kepada hari akhir dalam kehidupan sehari-hari!
7. Hari kiamat terbagi dua , sebutkan dan jelaskan!
8. Tulislah surat Al-Mukmin ayat 17!
9. Terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia ayat pada soal nomor 8!
10. Jelaskan yang dimaksud dengan yaumul ba’ats!
BAB 4
KEADILAN, RIDHA DAN AMAL SHALEH

timbangan.jpgKeadilan berasal dari kata adil, artinya dapat meletakkan sesuatu pada tempatnya. Sifat adil
artinya suatu sifat yang teguh, kukuh, yang tidak menunjukkan memihak kepada seseorang atau golongan.
Adil itu sifat yang mulia dan sikap yang lurus tidak terpengaruh karena faktor keluarga, hubungan kasih
sayang, karib kerabat, golongan dan sebagainya.

Allah SWT menetapkan bahwa setiap manusia masing-masing bertanggung jawab atas perbuatannya.
Seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain dan tidak memperoleh pahala selain apa yang
telah diusahakannya sendiri. Terhadap semua hasil usaha seseorang, Allah SWT akan membalasnya dengan
balasan yang adil dan yang setimpal. Hal ini telah dijelaskan dalam firman Allah SWT.

Artinya : “38. (yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, 39. dan
bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, 40. dan bahwasanya
usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). 41. Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan
yang paling sempurna, 42. dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu). ” (QS An Najm
: 38-42)lihat Al-Qur’an di google

Sesungguhnya Allah menyruh manusia untuk berbuat adil, sebagaimana firmannya :

Artinya : “Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan
antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar
perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah
antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-
orang yang berlaku adil.” (QS Al Hujurat : 9) lihat Al-Qur’an di google

Berlaku adil dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu berlaku adil kepad Allah SWT, kepada diri sendiri,
kepada orang lain dan kepada makhluk lain (lingkungan)

1. Berlaku adil kepada Allah SWT

Pengertian berlaku adil kepada Allah SWT adalah kita harus menempatkan diri pada tempat yang benar, yakni
sebagai makhluk Allah SWT dan dengan utuh melaksanakan apa yang telah diwajibkan kepada kita

Untuk mewujudkan keadilan kita kepada Allah SWT, kita wajib beriman kepada Allah SWT, jangan
menyekutukannya dengan sesuatu yang lain dan mengimani nabi Muhammad SAW sebagai utusannya.
Menjunjung tinggi petunjuk dan kebenaran daripadaNya, yaitu mengimani Al Qur’an sebagai wahyu Allah SWT
mentaati ketentuannya dengan melaksanakan perintahnya dan meninggalkan larangannya. Menyembah
kepadanya dengan melaksanakan shalat, zakat, puasa, dan ibadah lainnya

2. Berlaku adil kepada diri sendiri

Pengertian berlaku adil kepada diri sendiri yaitu menempatka diri sendiri pada tempat yang baik dan benar.
Untuk itu kita harus teguh, kukuh menempatkan diri kita agar tetap terjaga dan terpelihara dalam kebaikan dan
keselamatan, jangan menganiaya diri sendiri dengan menuruti hawa nafsu, minum minuman keras, dusta,
enggan berbuat baik dan jangan membuat kemudharatan (keburukan) yang akibatnya akan buruk pula pada
kesehatan, jiwa, harta dan kehormatan diri. Kita harus menjaga dan memelihara agar diri sendiri hidup selamat
bahagia didunia dan akhirat kelak. Kita harus jujur terhadap diri sendiri dan jika berbuat salah kita harus berani
mengoreksinya

3. Berlaku adil kepada orang lain

Pengertian berlaku adil kepada orang lain adalah menempatkan orang lain pada tempatnya yang sesuai, layak
dan benar. Memberikan hak orang lain dengan jujur, tidak mengurangi sedikitpun hak yang harus diterimanya.
Tidak menyakiti dan merugikan orang lain, baik berupa materiil maupun non materiil. Bila sebagai hakim,
putuskanlah perkara dengan adil. Kalau menjadi pelayan masyarakat maka layanilah masyarakat dengan baik
dan adil

4. Berlaku adil kepada makhluk lain (lingkungan)

Berlaku adil kepada makhluk lain yaitu dapat menempatkan makhluknlain pada tempatnya yang sesuai,
misalnya adil kepada binatang, harus menempatkannya pada tempat yang layak menurut kebiasaan binatang
tersebut. Jika memelihara binatang harus disediakan tempat dan makanannya yang memadai. Jika binatang
itu akan dimanfaatkan untuk kendaraan atau usaha pertanian hendaknya dengan cara yang wajar, jangan
memberi beban yang melampaui batas. Demikian pula jika hendak dimakan, maka hendaklah disembelih
dengan cara yang telah ditentukan oleh ajaran agama, dengan cara yang baik dan tidak menimbulkan
kesakitan bagi si binatang itu. Menjaga kelestarian lingkungan juga termasuk berbuat adil kepada makhluk lain.

5. Keutamaan Keadilan
Keutamaan berlaku adil antara lain :

1. Terciptanya rasa aman, tentram, tenang dalam jiwa dan tidak ada rasa khawatir kepada orang lain, karena
tidak pernah melakukan perbuatan yang merugikan atau menyakiti orang lain
2. Membentuk pribadi yang dapat melaksanakan kewajiban dengan baik, taat dan patuh terhadap Allah SWT
melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab
3. Menciptakan ketentraman dan kerukunan hidup, hubungan yan harmonis dan tertib dengan orang lain
4. dapat memanfaatkan alam sekitar untuk kemashlahatan dan kebaikan hidup di dunia dan akhirat. Allah
berfirman.

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan
(kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu
kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Maidah :
8) lihat Al-Qur’an di google

1. Mengharap Ridha Allah

1). Pengertian

Ridha Allah ialah suatu sikap dan usaha untuk menggapai kasih sayang dari yang Maha Kuasa Allah swt.
Usaha itu antara lain Iman yang mantap kepada Allah,Sholat lima waktu, Berbuat baik kepada kedua orang
tua,sabar menerima ujian Allah dan cobaan bersyukur ats nikmat yang diberikan oleh Allah.

2). Iman yang mantap kepada Allah.

Iman adalah keadaan jiwa seseorang mengakui keberadaan, kekuasaan, kemuliaan dan keagungan yang
maha kuasa. Iman itu mendorong dirinya melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya. Sesuai
dengan Firman Allah swt surat Al Hujurat ayat 15 berbunyi:

Artinya:”Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada
Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa
mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.” ( QS Al Hujurat ayat 15 ) lihat Al-Qur’an di
google

3). Sholat lima waktu

Sholat adalah salah satu rukun Islam yang paling sering dilaksanakan, dibandingkan dengan puasa, zakat dan
haji. Kenapa demikian karena itu merupakan yang paling utama sebagai komunikasi kepada Allah, sholat
sebagai tiang agama, dan amal yang paling pertama kali di tanya di hari kiamat, Amal yang sangat
mempengaruhi dinilai atau tidaknya nanti di akhirat. Sebagai firman Allah dalam Al Qur’an surat Al Baqarah
ayat 45

Artinya:”Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang

demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’” lihat Al-Qur’an di google

4). Berbuat baik kepada dua orang tua

Jalan yang lain dalam menggapai ridha Allah melalui birrul walidain. Birrul walidain atau berbakti kepada kedua
orang tua merupakan masalah yang penting dalam Islam. Di dalam Al Qur’an, setelah memerintahkan
menyembah Allah selanjutnya berbakti kepada dua orang tua. Dalam surat Al Isra Allah berfirman 23 – 24
berbunyi:

Artinya:”Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu
berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-
duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan
yang mulia[850]. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan
ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku
waktu kecil.” lihat Al-Qur’an di google

Bentuk bentuk berbakti kepada dua orang tua

a) Berakhlak baik kepada keduanya

b) Berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut atau berbicara dengan keduanya
perkataan yang mulia.

c) Tawaduk ( rendah hati ) atau tidak boleh bersikap sombong karena sewaktu lahir kita berada dalam keadaan
hina dan membutuhkan pertolongan orang tua kita.
d) Memberi hadiah atau hibbah kepada kedua orang tua.

e) Mendoakan keduanya sebagaimana untuk keampunan dan kemuliaannya.

5) Sabar

Sabar kepada ujian yang Allah timpakan kepada kita baik, rasa takut, rasa lapar, penguranga harta,
pengurangan diri dan pengurangan buah-buahan dan lain sebagainya. Sabar dari segala bencana yang kita
terima dari Allah. Sebagai firman Allah ( Al Baqarah : 153 ) Artinya: …. Sesungguhnya Allah bersama orang
yang sabar. lihat Al-Qur’an di google

6). Syukur

Syukur adalah suatu sikap terima kepada Allah atas segala nikmat telah di kurniakan kepada kita, baik lahir
maupun batin, baik untuk diri kita atau diluar diri kita seperti rezeki, rumah, kendaraan, dan lain sebaginya.

Latihan

A. Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a.b,c,d atau e sesuai jawaban yang paling tepat !.

1.”Ridha allah tergantung ridhonya kedua orang tua “ Hal ini Allah perlihatkan contoh dimasa Rasul orang ahli
ibadah menghadapi sakratul maut yang susah.

a. malin kundang

b. Al Qamah

c. Batu Menangis

d. Sangkuriang

e. Hindun

2. Berbakti kepada orang tua harus lebih dahulu dari pada orang lainnya, hadits ini di

riwayatkan oleh ….

a. Bukhari

b.Muslim

c. Abu Daud

d.Ibnu Hibban

e. Hakim

3. Seseorang dilarang mematuhi orang tuanya apabila mereka menyuruh untuk ..

a. menuntut ilmu pengetahuan

b. menikahi seseorang yang tidak dicintai

c. membelanjakan harta di jalan Allah

d. menyekutukan Allah

e. melakukan perbuatan yang tidak disukai

4. Yang tidak termasuk pekerjaan memuliakan orang tua ialah….

a. silaturrahmi kepada dua orang tua

b. mengucapkan salam

c. melakukan perbuatan yang menyenangkan

d. melakukan salam

e. melakukan perbuatan yang diinginkan orang tua

6. Yang termasuk keutamaan Adil adalah sebagai berikut, kecuali….


a. Terciptanya rasa aman, tenang,tentram dalam jiwa.

b.Membentuk kebpribadian yang dapat melaksanakan kewajiban dengan baik, taat dan patuh kepada Allah.

c. Menciptakan kerukunan hidup, hubungan yang harmonis dan tertib dengan orang lain.

d.Dapat memanfaatkan alam sekitarnya untuk kemaslahatan dan kebaikan hidup didunia dan akhirat.

e. Hidup selalu kecewa karena orang yang adil banyak kesulitan.

7. Segala daya dan upaya untuk menggapai kasih sayang dari yang Maha Kuasa disebut….

a. Ridha

b.Adil

c. Raja’

d.Ikhlas

e. qanaah

1. Bentuk-bentuk berbakti kepada orang tua kecuali….

a. berakhlak baik kepada keduanya

b.berkata lemah lembut kepada keduanya

c. tawaduk (rendah hati).kepadanya

d. memberi hadiah kepada keduanya

e. memberikan santunan kepadanya.

9. Orang mukmin yang sempurna imannya ialah yang paling baik…

a. pakaiannya

b.wajahnya

c. kedudukannya

d.akhlaknya

e. bicaranya

10. Dibawah ini tanda-tanda orang takwa, kecuali…

a. beriman kepada yang gaib

b.kufur nikmat

c. menafkan sebagian rezeki Allah

d.mendirikan sholat

e. memaafkan kesalahan manusia

11. Sikap anak kepada ibu bapak yang memerintahkan berbuat mungkar adalah….

a. Menolak dengan tegas dan memutuskan hubungan

b.Menolak dengan tegas, tetapi mengormati dan tetap menjalin hubungan baik.

c. Menolak secara halus, tetapi menghormati dan tetap menjalin hubunganbaik.

d.Menolak secara halus, dan memutuskan hubungan

e. Pura-pura patuh dihadapannya agar jangan sampai ibu bapak kecewa.

12. Tetanga yang bukan saudara dan tidak beragama Islam … hak atas kita.
a. mempunyai 1

b.mempunyai 2

c. mempunyai 3

d.mempunyai 4

e. mempunyai 5

13. Kepada sesama mukmin tidak boleh memanggil dengan panggilan yang buruk. Panggilan yang paling
buruk terhadap saudara seiman misalnya.

a. Hai keturunan orang gila

b.Hai kafir

c. Hai bakhil

d.Hai pendek

e. Hai pemakan harta riba

14. Yang tidak termasuk cara kepada orang tua yang sudah meninggal adalah…

a. menyalatkan jenazahnya

b.membacakan istigfar

c. melaksanakan wasiat keduanya

d.membiasakan diri bertutur kata yang lemah lembut

e. menjalin hubungan silatur rahmi

15. Orang yang percaya kepada Allah swt dan membenarkan kerasulan Nabi Muhammad saw serta ajaran
yang dibawanya definisi…..

a. orang beramal

b.orang berharta

c. orang berjihad

d.orang berinfaq

e. orang beriman

B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas !

1.Jelaskanlah pengertian keadlilan

2.Jelaskan lah pengertian ridha

3.Uraikanlah dan jelaskan pengertian sabar

4.Uraikanlah keutamaan adil

5.Kenapakah kita harus patuh kepada orang tua

6.Uraikan kisah Al Qamah tentang kedurkaan kepada orang tua.

7. artikan ayat dibawah ini!

8. Apakah amal yang pertama kali ditanya di hari kiamat ?

9. sebutkan tiga hikmah sholat!

10.Jelaskan pengertian syukur !


BAB 5
MUNAKAHAT(MASALAH PERNIKAHAN)

Nikah atau perkawinan ialah akad yang menghalalkan pergaulan, membatasi hak dan kewajiban
antara seorang laki-laki dan perempuan yang antara keduanya bukan muhrim. Firman Allah
SWT Artinya : “Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan
yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu
senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka
(kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih
dekat kepada tidak berbuat aniaya.” (QS An Nisa : 3)

Pernikaha merupakan suatu hal yang sangat penting dan mulia untuk mengatur kehidupan rumah tangga dan keturunan.
Disamping itu, nikah merupakan salah satu asas pokok hidup yang utama dalam pergaulan masyarakat. Tanpa pernikahan
tidak akan terbentuk rumah tangga yang baik, teratur dan bahagia serta akan timbul hal-hal yang tidak didinginkan dalam
masyarakat. Misalnya, manusia tidak dapat mengekang hawa nafsunya sehingga timbul pemerkosaan dan bencana di
masyarakat.Oleh karena itu, dengan pernikahan akan timbul kasih-mengasihi, sayang-menyayangi antara suami dan istri,
saling kenal mengenal, tolong menolong antar keluarga suami dengan keluarga istri dan terpelihara dari kebinasaan hawa
nafsunya.Sabda rasulullah SAW yang artinya :“ Dari Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, telah bersabda Raulullah SAW
kepada kami, Hai pemuda-pemuda barang siapa yang mampu diantara kamu serta berkeinginan hendak kawin, hendaklah
dia kawin karena sesungguhnya perkawinan itu akan memejamkan mata terhadap orang yang tidak halal dilihatnya dan
akan memeliharanya dari godaan syahwat. Dan barang siapa yang tidak mampu kawin hendaklah dia puasa karena
dengan puasa hawa nafsunya terhadap perempuan akan berkurang.” (HR Muttafaqu ‘Alaih)MuhrimMuhrim ialah orang
yang tidak halal dinikahi. Dalam hal ini ada empat belas orang sebagai berikut.

1. Tujuh orang karena nasab (keturunan), yaitu

a) ibu, nenek, dan seterusnya sampai keatas, bapak kakek dan seterusnya b) anak, cucu dan seterusnya ke
bawahc) saudara seibu dan sebapak, sebapak dan seibu sajad) saudara dari bapake) saudara dari ibuf)anak dari saudara
laki-laki dan seterusnyag) anak dari saudara perempuan dan seterusnya

1. Dua orang dari sebab menyusu, yaitu

a) ibu yang menyusuib) saudara sepersusuan

1. Empat orang dari sebab perkawinan, yaitu

a) ibu dari istri atau bapak dari istri (mertua)b) anak tiri apabila orang tuanya sudah dicampuri (digauli)c) istri/suami dari
anak (menantu)d) orang tua tirie) mengumpulkan bersama-sama antara dua orang yang bersaudara dalam satu
waktu. Dilihat dari keadaan orang yang akan melangsungkan pernikahan maka hukum nikah itu ada lima, sebagai berikut.

1. Jaiz, artinya diperbolehkan dan inilah yang menjadi dasar hukum pernikahan
2. Sunah, yaitu bagi orang yang telah mempunyai keinginan untuk nikah dan mempunyai bekal hidup untuk
membiayai orang yang menjadi tanggungannnya.
3. Makruh, yaitu bagi orang yang mempunyai keinginan untuk nikha tapi belum mempunyai bekal hidup untuk
membiayai (nafkah) bagi orang yang menjadi tanggungannya.
4. Wajib, yaitu badi ornag yang telah mempunyai bekal hidup untuk memberi nafkah dan adanya kekhawatiran
terjerumus dlam perbuatan maksiat atau zina bila tidak segera menikah.
5. Haram, yaitu bagi orang yang akan melangsungkan pernikahan itu mem[unyai niat buruk, seperti niat buruk
untuk menyakiti pasangan yang akan dinikahinya.

B. Tujuan NikahTujuan nikah dalam agama Islam disebutkan dalam surat Ar Rum : 21, yaitu untuk membentuk keluarga
(rumah tangga) yang bahagia, keluarga yang merasakan kebahagian lahir dan bathin, keluarga yang sakinah dan sejahtera.
Keluarga bahagia adalah keluarga yang diliputi suasana damai, aman, tenteram, tertib, saling pengertian, tolong-menolong
antar anggota keluarga melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing. Firman Allah SWT.Artinya : “Dan di antara
tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung
dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS Ar Rum : 21) Jadi, salah satu dari tanda
kekuasaan Allah ialah menciptakan istri-istri dengan perkawinan agar merasakan ketentraman hidup dan penuh kasih
sayang diantara suami istri. Suami ataupun istri masing-masing mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk kebahagian
rumah tangganya. Misalnya, suami sebagai kepala rumah tangga bertanggung jawab penuh terhadap anak dan istrinya
dengan memberi nafkah, sesuai dengan kemampuannya. Suami memimpin, membimbing serta menjaga atas keselamatan
dan kesehatan keluarganya.Istri bertanggung jawab dalam mendidik anak-anak, istri harus taat dan patuh kepada semua
perintah suaminya, selama perintah tersebut sesuai dengan ajaran Islam. Istri rela menerima pemberian suaminya, hemat
tidak boros, serta menjaga kehormatan dirinya. Begitu pula sebagai anak sebagai anggota keluarga, harus taat dan patuh
menjalankan agama, berbakti kepada orang tua, berakhlak mulia, rajin beribadah dan belajar sehingga menjadi anak yang
shlaeh berguna bagi agama, nusa, bangsa dan negara. Kaum Pria diperintahkan oleh Allah SWT supaya selalu berdoa
untuk kebahagian keluarga, istri dan anak yang menyenangkan hati. Hal tersebut dijelaskan dalam surat Al Furqan ayat
74.Artinya : “Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan
keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS Al
Furqan : 74) Rumah merupakan satu-satunya tempat tinggal di sebuah keluarga. Di rumah itu, mereka dapat menikmati
bersama pada saat senang, tempat istirahat bersama, tempat tidur, berteduh, makan-minum, tempat meminta pada saat
membutuhkan, tempat hiburan pada saat susah, tempat beribadah seluruh anggota keluarga dan sebagainya. Agar tujuan
nikah untuk membentuk keluarga yang bahagia dan sakinah itu dapat tercapai maka dalam memilih calon istri yang
beragama dan berakhlak mulia, selalu beramal shaleh, taat kepada Allah dan suaminya. Sabda rasulullah SAW yang
artinya : ”Dari Jabir sesungguhnya Nabi SAW bersabda, Sesungguhnya peremouan itu dinikahi orang karena agamanya,
hartanya, dan kecantikannya maka pilihlah yang beragama.” (HR Muslim dan Turmudzi)Dalam hadis yang lain
disebutkan yang artinya barang siapa menikahi seorang perempuan karena harta dan kecantikannya, niscaya Allah akan
melenyapkan harta dan kecantikannya. Dan barang siap yang menikahi karena kebangsawanannya, niscaya Allah tidak
kan menambah kecuali kehinaan. C. Rukun NikahAgar pernikahan itu syah dan dapat dilangsungkan dengan baik maka
harus memenuhi rukun-rukunnya (unsur-unsur yang harus ada dalam pernikahan). Adapun rukun nikah adalah sebagai
berikut.

1. Calon Suami syaratnya antara lain beragama Islam, bukan muhrim, calon istri tidak terpaksa dan sudah baligh
2. Calon Istri syaratnya antara lain beragama Islam, bukan muhrim, calon suami tidak terpaksa dan sudah baligh
3. Sigad (akad), yaitu ijab qabul. Ijab diucapkan oleh wali mempelai perempuan, seperti “Saya nikahkan engkau
dengan anak saya nama fulan binti fulan dengan mas kawin ...” kemudian qabul (jawab) mempelai laki-laki,
seperti “Saya terima nikahnya Fulan binti Fulan dengan mas kawin ...” tidak sah nikah kecuali dengan lafal nikah.

Sabda rasulullah SAW yang artinya ; “Takutlah kepada Allah dalam urusan perempuan, sesungguhnya kamu ambil
mereka dengan kepercayaan Allah, dan kamu lakukan mereka dengan kalimat Allah.” (HR Muslim)

1. Mahar (mas kawin) adalah harta yang diserahkan oleh mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan sebagai
kecintaan akan hidup bersama dalam kehidupan yang mulia yang menjamin ketenangan dan kebahagian
keluarga. Dasar hukumn wajibnya mahar antara lain firman Allah SWT

Artinya : “Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh
kerelaan[267]. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari maskawin itu dengan senang hati, maka
makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai makanan) yang sedap lagi baik akibatnya.” (QS An Nisa : 4)

1. Dua orang saksi

Sabda Rasulullah SAW)‫(ﺮﻮﺍﻩ ﺃﺣﻤ ﺪ‬ ‫ ﻻ ﻨﻜﺎﺡ ﺇﻻ ﺑﻮﻟﻲﻭ ﺸﺎﻫﺪﻯ ﻋﺩﻝ‬Artinya : “Tidak sah nikah kecuali dengan
wali dan dua orang saksi yang adil.” (HR Ahmad)

1. Wali

Adapun susunan dan urutan menjadi wali adalah

1. bapak kandung
2. kakek, yaitu bapak dari bapak mempelai perempuan
3. saudara laki-laki sekandung
4. saudara laki-lai sebapak
5. anak laki-laki dari saudara laki-laki sekandung
6. anak laki-laki dari saudara laki-laki sebapak
7. paman (saudara laki-laki bapak)
8. anak laki-laki paman
9. hakim, wali hakim berlaku apabila yang tersebut pada nomor 1 sampai dengan 8 semuanya tidak ada atau
sedang berhalangan, tetapi menyerahkan kepada hakim.

Syarat Wali dan Dua SaksiWali dan saksi bertanggung jawab atas syah nya akad perkawinan dan tidak semua orang
dapat menjadi wali dan saksi, akan tetapi hendaklah orang-orang yang mempunyai sifat berikut ini.

1. Islam. Orang yang tidak beragama Islam tidak sah menjadi wali atau saksi. Firman Allah SWT.

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi
pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu
mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS Al- Maidah : 51)

1. Balig (umur paling sedikit 15 tahun)


2. Berakal sehat ( tidak gila)
3. Merdeka (bukan hamba sahaya)
4. Laki-laki. Perempuan tidak boleh menjadi wali atau saksi
5. Adil
D. Kewajiban Suami dan IstriSetelah terjadi akad nikah maka suami mempunyai kewajiban terhadap istrinya, begitupula
sebaliknya istri pun mempunyai kewajiban terhadap suaminya1) Kewajiban suami terhadap istri sebagai berikut

1. Memberi nafkah, pakaian dan tempat tiggal kepada istri dan anak-anaknya sesuai dengan kemampuannya.
2. Bergaul dengan istrinya secara ma’ruf, yaitu dengan baik, penuh kasih sayang, menghargai, memperhatikan dan
sebagainya.
3. Mendidik keluarga terutama pendidikan agama agar istri dan anak-anaknya menjadi orang-orang yang taat dan
patuh menjalankan agama Islam, seperti mendirikan shalat, puasa, zakat dan membaca Al Qur’an. Dengan kata
lain, menjalankan perintah agama dan meninggalkan larangannya sehingga menjadi orang yang shaleh. Firman
Allah SWT.

Artunya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa
yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS At Tahrim)

1. Memimpin keluarga, istri dan anak-anaknya

Suami bertanggung jawab atas keselamatan, kesejahteraan kebahagiaan keluarga lahir bathin, dunia dan akhirat. Suami
adalah sebagai pemimpin dan contoh yang baik bagi keluarganya. Firman Allah SWT.Aritnya : “Kaum laki-laki itu adalah
pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain
(wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang
saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri[289] ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah
memelihara (mereka)[290]. Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya[291], maka nasehatilah mereka dan
pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah
kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya[292]. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS An Nisa :
34) 2) Kewajiban istri terhadap keluarganya sebagai berikut.

1. Patuh kepada suami, selama perintahnya tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam
2. Memelihara dan menjaga kehormatannya serta menjaga harta benda suaminya.
3. Hemat, cermat dan selalu bersukur kepada Allah SWT atas pemberian suami sehingga tidak memberatkan
suami.
4. Mengatru rumah tangga. Hal ini sesuai dengan fungsinya sebagai ibu rumah tangga
5. Memelihara dan mendidik anak. Istri fungsinya lebih besar daripada suami dalam mendidik dan mengasuh anak
sebab pada umunya hubungan istri dengan anak lebih dekat, terutama ketika anak masih kecil.
6. Berusaha menasehati suami apabila berbuat tidak baik dan sebaliknya.

E. Hikmah NikahSalah satu perintah agama Islam terhadap umat manusia adalah melaksanakan pernikahan, bagi orang
yang telah mampu serta telah terpenuhi sarat-sarat dan rukun pernikahan. Pernikahan yang dilaksanakan sesuai dengan
ajaran agama Islam, mengandung beberapa hikmah sebagai berikut. 1. Pernikahan dapat Menentramkan Jiwa.Dengan
pernikahan seseorang akan dapat memenuhi kebutuhan (seksual) dengan baik, aman, tenang, dengan suasana cinta kasih
sehingga mendapatkan ketentraman jiwa, ketenangan lahir dan bathin. Kebutuhan seksual apabila tidak dapat terpenuhi
dengan semestinya akan menimbulkan gangguan jiwa, seperti tertekan dan gelisah. Jadi, jelaslah bahwa dengan
pernikahan akan mendapatkan ketentraman jiwa, seperti yang difirmankan Allah dalam surat Ar Rum : 21 yang artinya
dan diantara tanda-tanda kekuasaan Allah ialah dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu
cenderung dan merasa tentram kepadanya dan dijadikannya diantara kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kamu yang berpikir. 2. Pernikahan dapat menghindarakan
perbuatan maksiatLaki-laki dan perempuan yang telah melakukan akad pernikahan, kebutuhan biologis atau nafsu
seksualnya dapat disalurkan sebagaimana mestinya sebab penyaluran nafsu seksual yang tidak semestinya akan
menimbulkan perbuatan maksiat, yakni perzinahan. Jadi, dengan pernikahan akan terhindar dari perbuatan maksiat. Hadis
rasulullah SAW yang artinya Hai pemuda-pemuda barang siapa yang mampu diantara kamu serta berkeinginan hendak
kawin, hendaklah dia kawin karenasesungguhnya perkawinan itu akan memejamkan mata terhadap orang yang tidak halal
dilihatnya dan akan memeliharanya dari godaan syahwat. 3. Pernikahan Dapat Melestarikan KeturunanAnak yang
lahir diluar pernikahan yang sah maka tidak jelas siapa yang bertanggung jawab, siapa yang mengurusnya dan bagaimana
silsilahnya. Jadi, dengan pernikahan akan terbentuk kemashlahatan rumah tangga, keturunanan dan kemashlahatan
masyarakat.Firman Allah SWT.Artinya : “Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan
menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka
mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ?” (QS An Nahl : 72) F. Talak
(Perceraian) 1. Pengertian TalakTalak menurut bahasa Arab artinya melepaskan ikatan. Adapun yang dimaksud talak
disni ialah melepaskan ikatan perkawinan (pernikahan). Apabila dalam pergaulan antara suami istri tidak mencapai tujuan
pernikahan, yakni membentuk rumah tangga yang bahagia (misalnya suami atau istri tidak menjalankan kewajiban atau
salah satu diantara mereka menyeleweng sehingga tidak ada kecocokan lagi dan tidak dapat didamaikan) maka jala keluar
satu-satunya ialah talak atau perceraian. Meskipun talak merupakan jaan yang disyariatkan, namun menjatuhkan talak
tanpa sebab sangat dibenci Allah SWT.Sabda Rasulullah SAW yang artinya : “Dari Ibnu Umar, katanya, telah bersabda
Rasulullah SAW, Sesuatu yang halal namun amat dibenci Allah ialah talak.” (HR Abu Dawud dan Ibnu
Majjah)Berdasarkan kemashlahatan atau kemudaratannya, hukum talak itu ada empat.

1. Wajib apabila antara suami sitri terjadi perselisihan dan hakim memandang perlu keduanya untuk bercerai atau
suami tidak mampu untuk memenuhi hak-haka istri sebagaimana mestinya
2. Sunah apabila suami tidak sanggup lagi membayar kewajibannya atau istri tidak menjaga kehormatannya.
3. Haram apabila suami menjatuhkan talak si istri dalam keadaan haid, atau dalam keadaan suci tapi telah
dicampurinya atau dengan talak ini mengakibatkan suami jatuh dalam perbuatan haram.
4. Makruh apabila tidak dengan alasan yang dibenarkan oleh syara’ dan memang asal hukum dari talak itu adalah
makruh

Lafal TalakKalimat yang digunakan untuk perceraian (talak) ada dua macam.

1. Sarih (terang) adalah kalimat yang jelas untuk memutuskan tali ikatan pernikahan, seperti kata si suami “ Engkau
tetalak atau saya ceraikan engkau”, dengan niat atau tidak.
2. Kinayah (sindiran) adalah kalimat yang masih ragu-ragu (kata-kata yang tidak tegas) sehingga boleh diartikan
untuk perceraian atau bukan, seperti “Pulanglah engkau ke rumah orang tuamu” atau “Pergilah engkau dari sini”
kalimat sindiran ini tergantung pada niatnya. Apabila tidak ada niat untuk menceraikan maka tidaklah jatuh
talak, tapi kalau diniatkan untuk menceraikan maka jatuhlah talak

2. Bilangan talak Apabila suami ingin mentalak istrinya maka bilangan talaknya ialah dan talak satu sampai talak tiga.
Apabila suami mentalak istrinya satu atau dua, suami masih boleh rujuk (kembali) kepada istrinya, sebelum habis
iddahnya, dan boleh nikah kembali dengan akad baru apabila iddahnya sudah habis. Firman Allah SWT.Artinya : “Talak
(yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang
baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau
keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami
isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan
oleh isteri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang
melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS Al Baqarah : 229) Kemudian apabila suami
telah mentalak tiga maka suami tidak boleh rujuk atau nikah lagi dengan bekas istrinya, kecuali apabila perempuan
tersebut telah nikah dengan orang lain, sudah dicampur dan sudah diceraikan oleh suaminya yang kedua dan sudah habis
masa iddahnya. Firman Allah SWT.Artinya : “Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua), maka
perempuan itu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu
menceraikannya, maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama dan isteri) untuk kawin kembali jika
keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah hukum-hukum Allah, diterangkan-Nya kepada
kaum yang (mau) mengetahui.” (QS Al Baqarah : 230) Selain macam talak diatas, adalagi talak yang disebut talak tebus.
Talak tebus ialah talak atas permintaan istri kepada suaminya agar suaminya menjatuhkan talak kepadanya, kemudian ia
memberikan bayaran kepada suaminya, sesuai dengan permintaan suaminya. 3. Ila’, Li’an, Zihar, Khulu’ dan
FasakhIla’Ila’ adalah sumpah si suami bahwa dia tidak akan mencampuri istrinya dalam masa yang lebih dari empat
bulan atau dengan tidak menyebutkan masa. Suami tersebut dinamakan Muli’, yaitu orang yang melakukan ila’. Apabila
sebelum empat bulan suami kembali kepada istriny maka suami wajib membayar kafarat (denda) dengan memerdekakan
seorang hamba, lantaran ia menyalahi sumpahnya. Akan tetapi, setelah empat bulan ia tidak kembali kepada istrinya,
hakim berhak menyuruhnya untuk memilih diantara dua pilihan, yakni membayar kafarat sumpah dan kembali baik
kepada istrinya atau mentalak istrinya. Apabila suami tidak mau kedua-duanya maka hakim berhak menceraikan istrinya
dengan paksa.Rasulullah SAW, pernah bersumpah menjauhkan diri dari istri-istrinya dan beliau pernah mengharamkan
sesuatu lantas yang haram itu beliau jadikan halal dan beliau membayara kafarat untuk sumpahnya. Li’anLi’an alah
sumpah seorang suami yang menuduh istrinya berbuat zina. Menurut surat An nur 6-9 bahwa apabila suami yang menuduh
istrinya berbuat zina dan tidak ada saksi, maka ia diwajibkan bersumpah empat kali dengan ucapan, “Demi Allah, saya
benar dalam tuduhan saya” kemudian disumpah yang kelima ia wajib bersumpah “Demi Allah jika saya dusta dalam
tuduhan saya, niscaya saya ditimpa laknat dari Allah”.Untuk menghindari dari hukuman, istri juga wajib bersumpah empat
kali dengan ucapan “Demi Allah suami saya itu berdusta” dan untuk sumpah yang kelima, ia wajib bersumpah dengan
ucapan “Demi Allah kemurkaan Allah akan menimpa saya jika suami saya itu benar”Apabila seseorang menuduh orang
berzina, sedangkan saksi yang cukup (empat saksi) tidak ada maka penuduh tadi dipukul (didera) 80 kali, tetapi kalau yang
menuduh itu suaminya, ial lepas dari siksaan atau dera (pukulan 80 kali), yaitu dengan jalan Li’an.Akibat dari li’an suami,
timbul beberapa hukum dibawah ini.a. Dia tidak disiksa (dipukuli)b. Istri wajib disiksa dengan siksaan zinac. Suami istri
bercerai selama-lamanyad. Kalau ada anak, anak itu tidak dapat diakui oleh suamiUntuk menghindari siksaan zina, istri
harus membalas li’an suaminya ZiharZihar adalah perkataan suami yang menyerupakan istrinya dengan ibunya sehingga
haram atasnya, seperti kata suami kepada istrinya, “Engkau bagiku seperti punggung ibuku”. Suami yang mengucapkan
demikian wajib menarik kembali dan membayar kifarat sebelum istrinya digauli. Kafarat (denda) zihar ada tiga tingkatan,
yaitu.

1. memerdekakan hamba sahaya


2. apabila tidak dapat memerdekakan hamba sahaya, puasa dua bulan berturut-turut.
3. Apabila tidak kuat puasa, memberi makan kepada 60 orang miskin.

Masalah zihar diterangkan dalam surat Al Mujadalah ayat 2-4. Khulu’Khulu’ atau talak tebus adalah talak yang diucapkan
oleh suami dengan pembayaran dari pihak istri kepada suami (mengembalikan mas kawinnya). Talak tebus ini boleh
dilakukan kapan saja baik istri dalam keadaan suci maupun haid sebab talak seperti ini biasanya adalah permintaan dari
pihak istri. Firman Allah SWT.Artinya : “Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara
yang ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah
kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Jika
kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas
keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya[144]. Itulah hukum-hukum Allah, maka
janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang
zalim.” (QS Al Baqarah : 229) Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa khulu’ diperboleh dengan sebab-sebab
sebagai berikut.a. Apabila suami istri dikhawatirkan tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, yakni menciptakan
pergaulan rumah tangga yang baikb. Apabila istri sangat benci kepada suami dengan sebab tertentu sehingga
dikhawatirkan istri tidak akan mematuhi suaminya.FasakhFasakh adalah rusaknya ikatan pernikahan antara suami istri
karena sebab-sebab tertentu.

1. Sebab-sebab yang merusak akad nikah ialah

1) akad nikah dilaksanakan karena rukun dan syarat pernikahan telah terpenuhi, tetapi di kemudian hari diketahui bahwa
istrinya adalah muhrim suaminya2) salah satu dari suami atau istri keluar dari agama Islam3) semula suami istri musyrik,
tetapi kemudian salah satunya masuk Islam dan yang lainnya tetap musyrik

1. Sebab-sebab yang menghalaingi tujuan pernikahan

1) suami dinyatakan hilang2) suami dipenjara lima tahun atau lebih3) suami menipu, misalnya suami semula mengaku
orang baik-baik ternyata penjahat4) sumai istri mengidap penyakit yang mengganggu hubungan rumah
tangga 4. HadanahHadanah artinya ialah mengasuh, memelihara dan mendidik anak yang amsih kecil. Apabila terjadi
perceraian antara suami istri dan keduanya mempunyai anak yang belum mumayiz (belum mengerti kemashlahatan
dirinya) maka istrilah yang lebih berhak untuk mengasuh dan mendidik anak tersebut sehingga ia mengerti akan
kemashlahatan dirinya. Anak tersebut tinggal bersama ibunya, selama ibunya belum menikah lagi dengan orang lain, tetapi
belanja tetap wajib ditanggung oleh ayahnya.Disebutkan dalam hadis Rasulullah SAW, yang artinya “Dari Abdullah ibnu
Umar, bahwasanya seoran perempuan berkata, “Ya Rasulullah! Sesungguhnya anak saya ini perut saya yang
mengandungnya, tetek saya yang menyusuinya, dan pangkuan saya tempat perlindungannya, tetapi bapaknya telah
menceraikan saya dan hendak mengambil dia dari saya” rasulullah SAW bersabda, “Engkau lebih berhak kepadanya
selama kamu belum nikah” (HR ahmad dan Abu Dawud)Apabila anak tersebut sudah mengerti maka anak disuruh
memilih untuk tinggal bersama bapaknya atau ibunya.Apabila yang mengasuh anak tersebut bukan ibunya atau bapaknya
maka supaya diserahkan kepada keluarga yang terdekat. Apabila keluarga yang terdekat tidak ada supaya didahulukan
kepada wanita daripada pria.Syarat-syarat menjadi pengasuh atau pendidik ialah:1) berakal sehat2) merdeka3) menjalankan
agama Islam dan berakhlak mulia4) dapat dipercaya dan jujur5) dapat menjaga kehormatan dan nama baik si anak6) tetap
tinggal di dalam negeri atau kampung anak yang diasuh G. IddahIddah ialah masa menunggu bagi wanita yang telah
dicerai oleh suaminya baik cerai biasa maupun ditinggal mati suaminya untuk tidak menikah dengan orang lain. Diadakan
masa idah untuk mengetahui apakah selama idah wanita tersebut hamil atau tidak dan apabila ia hamil maka naka tersebut
sebagai anak dari suami yang menceraikan.Macam iddah sebagai berikut.1. wanita yang dicerai suaminya (ditinggal mati
suaminya) kalau ia sedang mengandung maka masa iddahnya hingga lahir anak yang dikandungnya. Firman Allah
SWT.Artinya : “Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di antara perempuan-perempuanmu jika
kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya), maka masa iddah mereka adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-
perempuan yang tidak haid. Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka
melahirkan kandungannya. Dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya
kemudahan dalam urusannya.” (QS At Thalaq : 4) bagi wanita yang ditinggal mati suaminya, sedangkan ia tidak
mengandung atau hamil, maka masa iddahnya ialah 4 bulan 10 hari. Firman Allah SWT. Artinya : “Orang-orang yang
meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri (hendaklah para isteri itu) menangguhkan dirinya
(ber’iddah) empat bulan sepuluh hari. Kemudian apabila telah habis ‘iddahnya, maka tiada dosa bagimu (para wali)
membiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut. Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.” (QS
Al Baqarah : 234) 2. bagi wanita yang dicerai suaminya dan ia masih haid maka iddahnya ialah tiga quru’ (tiga kali suci).
Firman Allah SWT. Artinya : “Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru. Tidak
boleh mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari
akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki ishlah.
Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi para
suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS Al
Baqarah : 228) 3. wanita yang ditalak suami dan ia sudah tidak haid lagi maka iddahnya ialah tiga bulan. 4. wanita yang
dicerai suaminya tetapi belum dicampuri maka wanita tersebut tidak ada iddahnya. Firman Allah SWTArtinya : “Hai
orang-orang yang beriman, apabila kamu menikahi perempuan- perempuan yang beriman, kemudian kamu ceraikan
mereka sebelum kamu mencampurinya maka sekali-sekali tidak wajib atas mereka ‘iddah bagimu yang kamu minta
menyempurnakannya. Maka berilah mereka mut’ah[1225] dan lepaskanlah mereka itu dengan cara yang sebaik- baiknya.”
(QS Al Ahzab : 49) Hak perempuan dimasa iddah ialah sebagai berikut.

1. perempuan yang dalam masa iddah raj’iyah talak satu dan dua berhak menerima dari bekas suaminya tempat
tinggal, pakaina dan segala belanja

perempuan yang dalam iddah ba’in (talak tiga) kalau ia mengandung, ia berhak menerima tempat tinggal, nafkah dan
pakaian. Firman Allah SWT Artinya : “Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut
kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (isteri-
isteri yang sudah ditalaq) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin,
kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan
musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain
boleh menyusukan (anak itu) untuknya.” (QS At Thalaq : 6)

1. perempuan yang dalam iddah bain, tetapi ia tidak mengandung maka ia hanya berhak menerima tempat itnggal
saja.
2. perempuan yang dalam iddah karena ditinggal mati suaminya baik ia mengandung atau tidak, ia tidak
mempunyai hak apa-apa sebab ia dan anaknya telah mendapat hak pusaka dari suaminya yang meninggal itu

H. Rujuk1. Pengertian RujukRujuk menurut bahasa artinya kembali (mengembalikan). Adapun yang dimaksud rujuk
disini adalah mengembalikan status hukum perkawinan secara penuh setelah terjadi talak raj’i yang dilakukan oleh mantan
suami terhadap mantan istrinya dalam masa iddahnya dengan ucapan tertentu. Firman Allah SWT Artinya : “Wanita-
wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru. Tidak boleh mereka menyembunyikan apa yang
diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak
merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak
yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan
kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS Al Baqarah :228) 2. Hukum
Rujuka. Wajib khusus bagi laki-laki yang mempunyai istri lebih dari satu jika salah seorang ditalak sebelum gilirannya
disempurnakannya.b. Haram apabila rujuk itu, istri akan lebih menderitac. Makruh kalau diteruskan bercerai akan lebih
baik bagi suami istrid. Jaiz, hukum asal Rujuke. Sunah jika rujuk akan membuat lebih baik dan manfaat bagi suami
istri3. Rukun Rujuk

1. Istri, syaratnya pernah dicampuri, talak raj’i, dan masih dalam masa iddah
2. Suami, syaratnya atas kehendak sendiri tidak dipaksa
3. Saksi yaitu dua orang laki-laki yang adil
4. Sighat (lafal) rujuk ada dua, yaitu

1) terang-terangan , misalnya “Saya rujuk kepadamu”2) perkataan sindiran, misalnya “Saya pegang
engkau” I. Perkawinan Menurut Undang-undang No. 1 tahun 1974Pada garis besarnya, undang-undang No. 1 tahun
1974 tentang perkawinan terdiri atas 14 bab dan terbagi dalam 67 pasal.1.Pencatatan perkawinanDalam UU No. 1
Tahun 1974 Pasal 2 ayat (2) dinyatakan bahwa “Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan yang
berlaku”.Selanjutnya dalam komplikasi hukum Islam di indonesuia dirinci sebagai berikut.a. agar terjamin ketertiban
perkawinan bagi masyarakat Islam, setiap perkawinan harus dicatatb. pencatatan perkawian harus dilakukan oleh pegawai
pencatat nikahc. setiap perkawinan harus dilangsungkan dihadapan dan dibawah pengawasan pegawai pencatat
nikahd.perkawinan yang dilakukan diluar pegawai pencatat nikha tidak mempunyai kekuatan hukum2. Sahnya
PerkawinanDalam UU No. 1 Thaun 1974 Pasal 2 Ayat (1) ditegaskan bahwa perkawinan adalah sah apabila dilakukan
menurut hukum masing-masing agama dan kepercayaannya itu.Selanjutnya ditegaskan dalam kompilasi hukum di
inonesia sebagai berikut.

1. Perkawinan adalah saha apabila dilakukan menurut aturan hukum Islam


2. Perkawinan yang menurut Islam adalah pernikahan, yaitu akad yangb sangat kuat untuk mentaati perintah Allah
dan melaksanakannya merupakan ibadah.

3. Tujuan PerkawinanDalam UU No. 1 Tahun 1974 pasal 1 dinyatakan bahwa perkawinan ialah ikatan lahir dan bathin
antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang
bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.Ditegaskan dalam kompilasi hukum Islam bahwa perkawinan
bertujuan mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah (QS Ar Rum : 21) 4. Batasan-Batasan dalam
berpoligamiPada undang-undang nomor 1 Tahun 1974 pasal 3 ayat (1) dan (2) dinyatakan bahwa “Pada asanya pada
suatu perkawinan, seorang pria hanya boleh mempunyai seorang istri. Begitu pula seorang wanita hanya boleh mempunyai
seorang suami.”Selanjutnya dalam pasal 4 dan 5 ditegaskan bahwa apabila suami akan beristri lebih dari seorang, ia wajib
mengajukan permohonan kepada pengadilan didaerah tempat tinggalnya. Pengadilan hanya memberi izin untuk
berpoligami apabila terdapat hal-hal berikut ini.a. Istri tidak dapat mejalankan kewajibannya sebagai istrib. Istri mendapat
cacat badan ataui penyakit yang tidak dapat disembuhkan c. Istri tidak dapat melahirkan keturunanDalam mengajukan
permohonan, harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut.

1. adanya persetujuan dari istri


2. adanya kepastian bahwa suami akan berlaku adil terhadap istri-istri dan anak-anak mereka.

LATIHAN

1. Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu jawaban yang paling tepat!

1. Dibawah ini termasuk rukun nikah nikah, kecuali…


1. ijab qabul
2. wali
3. saksi
4. calon penganten laki-laki dan perempuan
5. penghulu
2. Ijab diucapkan oleh….
1. penganten perempuan
2. penganten laki-laki
3. wali penganten perempuan
4. penghulu
5. wali penganten laki-laki
3. Qabul diucapkan oleh …
1. penganten perempuan
2. penganten laki-laki
3. wali penganten perempuan
4. penghulu
5. wali penganten laki-laki
4. Orang yang termasuk wali mujbir adalah…
1. kakak kandung
2. hakim
3. kakek dari garis bapak
4. kakek dari garis ibu
5. saudara laki-lakinya ayah yang sebapak dan seibu
5. Perceraian atas kehndak suami disebut….
1. khuluk
2. fasakh
3. li’an
4. talak
5. nusyuz
6. Janda yang suaminya meninggal dunia, masa iddahnya selama …
1. 4 bulan 10 hari
2. 3 bulan
3. 3 kali suci
4. tidak mempunyai masa iddah
5. 7 bulan
7. Berikut ini adalah kewajiban isteri terhadap suami, kecuali …
1. patuh kepda suami
2. bersikap hemat
3. memberi nafkah
4. menghormati suami
5. menjaga kehormatan
8. Berikut ini yang bukan merupakan tujuan perkawinan adalah…
1. untuk memperoleh kepuasan seksual
2. untuk memperoleh rasa cinta dan kasih sayang
3. untuk memperoleh ketenangan hidup
4. untuk memenuhi kebutuhan seksual secara sah dan diridai oleh Allah.
5. Untuk mewujudkan keluarga bahagia dunia akhirat
9. Menurut surat An Nisa ayat 3 hukum nikah adalah …
1. wajib
2. makruh
3. haram
4. sunah
5. jaiz
10. Wali hakim bertindak sebagai wali nikah dalam kondisi berikut ini, kecuali…
1. wali nasab benar-benar tidak ada
2. wali nasab belum nikah walaupun sudah dewasa
3. wali nasab sedang haji atau umrah
4. wali nasab menolak sebagai wali nikah
5. wali yang lebih dekat hilang dan tidak diketahui tempatnya
11. Berikut ini adalah kewajiban suami kepada isteri, kecuali …
1. mengatur rumah tangga
2. mencukupi kebutuhan rumah tangga
3. memelihara rumah tangga
4. membimbing rumah tangga
5. bertanggung jawab atas kesehatannya.
12. Putusnya hubungan tali pernikahan sebagai suami istri disebut …
1. nikah
2. rujuk
3. talak
4. iddah
5. fasakh
13. Sumpah dari suami kepada istri bahwa suami tidak akan mencampuri isrinya selama empat bulan disebut ….
1. zihar
2. li’an
3. ila’
4. fasakh
5. khuluk
14. Lafal talak yang diucapkan dengan terang, tidak mengandung keraguan disebut…
1. kinayah
2. fasakh
3. talak raj’iyah
4. talak sarih
5. hadanah
15. Talak yang dijatuhkan suami kepada istri sebanyak tiga kali dalam waktu yang berbeda disebut…
1. khuluk
2. bain sugra
3. bain kubra
4. fasakh
5. zihar
16. Talak yang menyebabkan suami tidak boleh lagi rujuk kepada istri …
1. talak raj’iyah
2. talak tebus
3. hadanah
4. talak bain
5. fasakh
17. Lamanya masa iddah bagi istri yang ditalak oleh suaminya, pada hal dia belum campur dengan suaminya
adalah….
1. tiga bulan
2. tiga kali suci
3. tidak ada masa iddah
4. empat bulan
5. empat bulan sepuluh hari
18. Rujuknya suami kepada istrinya dengan niat karena Allah untuk memperbaiki dan untuk menjadikan rumah
tangga yang bahagia, hukumnya ….
1. sunah
2. wajib
3. makruh
4. haram
5. jaiz
19. Masa menunggu seorang wanita yang dicerai oleh suaminya, sebelum ia nikah lagi dengan laki-laki lain disebut…
1. talak
2. rujuk
3. hadanah
4. iddah
5. fasakh
20. Bagi wanita yang suaminya meninggal dunia, maka masa iddahnya selama…
1. tiga kali suci
2. tiga bulan
3. empat bulan sepuluh hari
4. empat bulan
5. tidak ada iddahnya

1. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan benar!

1. Apakah yang dimaksud dengan pernikahan?2. Sebutkanlah rukun nikah3. Mengapa Al-Qur’an melarang mengawini
orang-orang yang tergolong muhrim?4. Sebutkanlah macam-macam talak, serta jelaskan!5. Apakah tujuan
pernikahan?6. Jelaskan pengertian Iddah!7. Jelaskanlah pengertian khuluk!8.Sebutkanlah empat orang yang dapat
dijadikan wali nikah!9. Jelaskan pengertian zihar!10. Sebutkanlah syarat-syarat saksi, dan jelaskan!
BAB 6
ISLAM DI INDONESIA

Masuknya Islam di Indonesia, Pada awal abad VII M, Allah telah mengutus nabi Muhammad SAW untuk
menyampaikan ajaran Islam. Karena petunjuk Allah lewat kelembutan nabi dalam penyampaian wahyu, maka Islam
segera dapat tersebar dan diterima oleh sebagian penduduk dunia. Pemeluk agama Islam pertama adalah bangsa
Arab, karena Islam diturunkan ditengah-tengah mereka. Kemudian didorong oleh panggilan suci maka sebagian
penduduk Arab berusaha menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia. Mereka membawa Islam ke Indonesia
dengan jalan damai dan berangsur-angsur, bukan melalui jalan paksaan atau peperangan maupun kekerasan.
Sebagian ahli sejarah yang lain mengatakan bahwa Islam baru masuk ke Indonesia pada abad ke-13 dengan
berdirinya kerajaan Islam di Aceh. Tetapi pendapat ini rasanya agak terlambat karena di Leran, Jawa Timur ada
kuburan dengan batu nisan bertuliskan Fatimah binti Maimun dari abad ke 12 M.

Menurut sebagian ahli sejarah, Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 atau ke 8 Masehi atau abad
pertama atau kedua hijriyah melalui dua jalur, yakni :

Jalur utara dengan rute : Arab (Mekkah dan Madinah) – Damaskus – Baghdad – Gujarat (pantai barat India) –
Srilanka – Indonesia

Jalur selatan dengan rute : Arab (Mekkah dan Madinah) – Yaman – Gujarat (pantai barat India) – Srilanka –
Indonesia

Sebelum Islam masuk di Indonesia telah berdiri kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha . Kerajaan Hindu yang
ada ( abad ke 7-12 M) sebagai berikut :

1. Kutai di Kalimantan

2. Taruma Negara di Jawa Barat

3. Mataram Hindu atau yang disebut dengan kerajaan Sanjaya di Jawa Tengah

4. Isana di Jawa Timur

5. Kediri di Jawa Timur

6. Galuh di daerah Galuh, Ciamis Jawa Barat

7. Pajajaran berpusat di Pakuan Pajajaran, sebelah barat sungai Citarum Jawa Barat

8. Warmadewa atau Udayana di Bali

Kerajaan Budha yang ada adalah :

1. Kalingga di Jawa Tengah

2. Syailendra di Jawa Timur

B. Penyebaran Islam di Indonesia

Secara garis besar penyebaran Islam terjadi melalui tiga cara :

1. Perdagangan

Pedagang muslim Arab selain berdagang mereka juga bertindak sebagai muballigh. Merka datang ke Indonesia
lewat Gujarat dan Srilanka sehingga ada pengertian bahwa masuknya agama Islam dibawa oleh pedagang
Gujarat yang sudah tidak asli lagi. Sesungguhnya yang terjadi adalah para pedagang Arab itu singgah di Gujarat
dan menyampaikan ajaran Islam kemudian bersama-sama dengan penduduk Gujarat menuju ke Indonesia.
Maka agama Islam yang berkembang di Indonesia masih asli dan menarik minat penduduk, mereka
mengadakan penyesuaian dengan kebudayaan daerah.

2. Pernikahan
Para pedagang muslim itu ada yang menetap di Indonesia dan menikah dengan penduduk setempat. Sudah
barang tentu mereka menjadi keluarga muslim dan penyebar agama Islam yang gigih.

C. Pembebasan Budak

Pada masa msuknya Islam di Indonesia, perbudakan masih berlaku. Banyak budak saudagar Hindu dan Budha
yang dibeli oleh saudagar muslim kemudian dimerdekakan. Mereka masuk dalam keluarga muslim karena keadilan,
maka tak segan mereka akhirnya menganut agama Islam.

Jelaslah Islam masuk ke Indonesia tanpa paksaan, bahkan dilandasi oelh cinta kasih dan damai. Agama Islam
dapat diterima oleh sebagian penduduk Indonesia yang haus akan keadilan. Melalui ajaran tentang cinta kasih,
perdamaian, persamaan tanpa membedakan kasta dan keadilan Islam dapat terus berkibar di Indonesia hingga kini.

Masuknya agam Islam ke Indonesia bukan hanya di satu lokasi dan dalam tempo yang sama, tapi tersebar
di seluruh pelosok tanah air dan dalam kurun waktu yang berbeda-beda. Misalnya :

1. Kota-kota pelabuhan di selat Malaka, diantaranya pantai Aceh bagian utara yang bernama Pasai. Pada
abad VII Pasai merupakan kota pelabuhan internasional. Disinilah para pedagang (Arab, Gujarat,
Tiongkok, dll) singgah, sehingga penyebaran Islam terjadi di Pasai
2. Pantai barat pulau Sumatra. Buktinya ialah dapat ditemukan perkampungan yang diduduki orang
muslim pada abad ke VII. Juga di Barus (Tapanuli) ditemukkan makan Syeikh Mukaidin yang menurut
catatan wafat pada tahun 670 M.
3. Jawa Timur. Di Leran ditemukan makam seorang muslimah bernama Fathimah binti Maimun yang
wafat tahun 1101 M
4. Jawa Barat. Diketahui bahwa raja Pajajaran yang bernama Prabu Purwa menyerahkan tahta kepada
adiknya yang bernama Prabu Munding Sari. Prabu Purwa mengembara ke India dan bertemu dengan
pedagang muslim dari Arab. Beliau tertarik agama Islam dan pada tahun 1195 pergi haji dan terkenal
dengan Haji Purwa. Kemudian beliau kembali ke Indonesia dan menyebarkan agama Islam di
daerahnya.

D. Perkembangan Islam di Indonesia


1. Perkembangan Islam di Sumatra

Di Sumatra semasa abad XIII-XV M. Telah berdiri kerajaan Samudra Pasai dan merupakan kerajaan Islam pertama di
Indonesia. Kerajaan Samudra Pasai terletak di kampung Samudra di tepi sungai Pasai dan berdiri sejak tahun 1261
M. Raja-raja yang memerintah Samudra Pasai berturut-turut sebagai berikut :

1. Sultan Al Malikus Shaleh


2. Sultan Al Malikuz Zahir I
3. Sultan Al Malikuz Zahir II
4. Sultan Zainal Abidin
5. Sultan Iskandar

Adanya jalur perhubungan dengan Gujarat menyebabkan perdagangan Samudra Pasai mengalami
perkembangan. Samudra Pasai telah mengadakan hubungan dengan Sultan Delhi di India. Tatkala Ibnu Bathutah
diutus sultan Delhi ke China, ia singgah di Samudra Pasai terlebih dahulu dan sekembalinya dari China pulang ke
Delhi juga singgah lagi di Samudra Pasai dan bertemu dengan sultan Malikuz Zahir sebagaimana diceritakan dalam
bukunya Rihlah Ibnu Bathutah (perjalanan Ibnu Bathutah).

Di luar Samudra Pasai tepatnya di Jawa Timur telah berdiri suatu negara maritim yang besar ialah Majapahit.
Majapahit tidak membiarkan tumbuhnya kekuatan di sekitar selat Malaka. Karena itu sekitar tahun 1350 M
Samudra Pasai dibinasakan oleh armada Majapahit.

Hampir bersamaan dengan jatuhnya Malaka karena diduduki oleh Portugis, muncullah kerajaan baru di Sumatra
yaitu Kerajaan Aceh pada abad XVI M

Kerajaan Aceh mencapai kejayaannya dibawah pimpinan Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam yang memerintah
tahun 1607-1636 M. Raja-raja yang memerintah Aceh semasa empat abad antar lain sebagai berikut :

a. Sultan Ali Al Mughayat Syah atau dikenal juga dengan Sultan Ibrahim

b. Sultah Salahuddin

c. Sultan Alauddin Ri’ayat Syah


d. Sultan Husin

e. Sultan Zainil Abidin

f. Sultan Alauddin Mansyur Syah

g. Sultan Ali Ri’ayat Syah I

h. Sultan Alauddin Ri’ayat Syah II

i. Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam

Usaha pertama yang dilakukan oleh Sultan Ibrahim adalah memperkuat kedudukan kerajaan dan meyusun
angkatan perang yang tangguh, bahkan mempunyai prajurit-prajurit yang berasal dari Turki, Arab, dan
Abesinia.

Sepeninggal Sultan Ibrahim Aceh mengalami pasang surut. Pada zaman Sultan Iskandar Muda Aceh mengalami
puncak kebesaran, meluas meliputi Deli, Johor, Bintan, Pahang, Kedah, Perak dan Nias. Sultan Iskandar Muda
berhasil meletakkan dasar-dasar penyelenggaran pemerintahan yang dipergunakan oleh sultan-sultan
berikutnya.

Kerajaan Aceh Pidie berdir sejak tahun 1507 M sebagai kerajaan Islam kedua setelah samudra Pasai. Dan Aceh
baru dapat ditundukkan Belanda pada abad XIX M.Pada abad XII-XVII M Islam berangsur-angsur berkembang di
Sumatra.

2. Perkembangan Islam di Jawa

Jalur perhubungan antara Pasai dan Malaka di satu pihak dan dengan Jawa di pihak lain sangat lancar. Banyak
pedagang dari Jawa berdagang ke Pasai dan Malaka sambil berdakwah menyebarkan agama Islam. Bahkan banyak
pula ulama datang ke Jawa untuk menyebarkan Islam di kota-kota yang masih dikuasai oleh kerajaan Hindu.

Gerakan penyiaran agama Islam di Jawa tidak bisa dipisahkan dari jasa dan peranan para wali. Jumlah wali
meskipun sebenarnya banyak tetapi yang diakui sampai sekarang adalah sembilan, dan dikenal dengan sebutan
Wali Songo. Diantara wali sembilan ada yang hanya berdakwah sebagai penyiar agama, tetapi ada juga yang
memegang peranan penting dalam bidang politik pemerintahan. Meraka hidup antara abad XIV-XVI M. Wali Songo
tersebut adalah :

a. Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik

b. Sunan Ampel

c. Sunan Bonang

d. Sunan Giri

e. Sunan Drajat

f. Sunan Kalijaga

g. Sunan Kudus

h. Sunan Muria

i. Sunan Gunung Jati

Dalam penyebaran agama Islam para wali mendirikan perguruan-perguruan untuk mengembleng santri-
santri untuk menjadi manusia yang militan dan luas pengetahuan. Tetapi para wali itu dalam penyiaran agama
Islam tidak kaku, melainkan bertindak sangat bijaksana. Bahkan mereka banyak menyesuaikan ajaran dengan
tradisi dan kepercayaan rakyat yang dipimpinnya khusunya mengenai kesaktian-kesaktian.

Sekelumit tentang Wali Songo sebagai berikut :

1. Maulana Malik Ibrahim


Beliau dikenal dengan sebutan Maulana Maghribi, yang berasal dari Persia. Karena pusat kegiatannya di
Gresik Surabaya maka terkenal dengan nama Sunan Gresik. Disinilah beliau memberi wejangan/pelajaran
kepada para santri sebagai calon muballigh

1. Sunan Ampel

Nama kecilnya Raden Rahmat berayahkan orang Arab dan beribukan orang Campa, dilahirkan di Aceh
tahun 1401 M dan wafat 1481 M, serta dimakamkan di desa Ampel. Karena itu terkenal sebagai Sunan
Ampel

1. Sunan Bonang

Nama kecil Sunan Bonang adalah Makdum Ibrahim putera Sunan Ampel, lahir tahun 1465 M. Beliau mula-
mula berguru kepada ayahnya sendiri. Kemudian merantau ke Pasai bersama Raden Paku untuk
memperdalam ilmu agama Islam. Jasa beliau sangat besar dalam penyiaran agama Islam. Beliau pulalah
yang mendidik Raden Patah. Beliau wafat tahun 1515 M.

1. Sunan Giri

Nama kecilnya adalah Raden Paku putera Maulana Ishak, yang menyebarkan agama Islam di Blambangan
Jawa Timur. Beliaulah pelopor pemerintahan Giri.

1. Sunan Drajat

Nama kecil beliau adalah Syarifudin, putera Sunan Ampel juga adik Sunan Bonang. Dakwah beliau terutama
dalam bidang sosial. Santri-santrinya berasal dari berbagai daerah, bahkan ada yang dari Ternate dan Hitu
Ambon.

Empat wali lainnya akan dibicarakan pada pembahasan tentang Kerajaan demak, karena mereka mempunyai
hubungan dengan Demak.

3. Perkembangan Islam di Sulawesi.

Pelabuhan Jaratan dan Gresik pada abad XVI mempunyai arti penting dalam perdagangan dan penyebaran
agama Islam. Tidak jauh dari situ berdiamlah Sunan Giri, salah seorang wali songo yang cukup banyak jasanya
dalam pemerintahan giri dan penyebaran agama Islam.

Sunan Giri menyelenggarakan pesantren yang banyak didatangi santri dari luar jawa seperti Ternate, Hitu dan
lain-lain. Beliau mengirimkan murid-muridnya ke pulau Madura, Sulawesi, dan Nusa Tenggar. Para pedagang dan
nelayan yang telah mendapatkan ajaran Islam, termasuk para pedagang dari Makasar dan Bugis.

Di Sulawesi pada abad XVI telah berdiri kerajaan Hindu Gowa dan Tallo, yang penduduknya tidak sedikit yang
telah memeluk agama Islam karena hubungannya dengan kesultanan Ternate dalam rangka menghadapi Portugis.
Pada permulaan abad XVII raja-raja Gowa dan Tallo telah masuk Islam, seperti raja Gowa Daeng Manrabia bergelar
Sultan Alauddin dan raja Tallo bergelar Sultan Abdullah.

Sumbaopu merupakan pelabuhan yang terbesar di belahan timur di Sulawesi Selatan. Masyarakat Sulawesi
telah banyak yang menganut agama Islam dan bersikap rukun terhadap penganut agama lain. Orang-orang Portugis
yang menganut agama Khatolik diberi kebebasan menjalankan agamanya.

4. Perkembangan Islam di Kalimantan

Berdasarkan prasasti-prasasti yang ada disekitar abad V M di Kalimantan Timur telah ada kerajaan hindu
yakni kerajaan Kutai. Sedangkan kerajaan-kerajaan Hindu yang lain adalah kerajaan Sukadana di Kalimantan Barat,
kerajaan Banjar di Kalimantan Selatan.

Pada abad XVI Islam memasuki daerah kerajaan Sukadana. Bahkan pada tahun 1590 kerajaan Sukadana resmi
menjadi kerajaan Islam, yang menjadi sultan pertamanya adalah sultan Giri Kusuma. Setelah itu digantikan oleh
putranya Sultan Muhammad Syafiuddin. Beliau banyak berjasa dalam pengembangan agama Islam karena bantuan
seorang muballigh bernama Syekh Syamsudin.

Di kalimantan Selatan pada abad XVI M masih ada beberapa kerajaan Hindu antara lain Kerajaan Banjar,
Kerajaan Negaradipa, Kerajaan Kahuripan dan Kerajaan Daha. Kerajaan-kerajaan ini berhubungan erat dengan
Majapahit.
Ketika Kerajaan demak berdiri, para pemuka agama di Demak segera mnyebarkan agama Islam ke Kalimantan
Selatan. Raja Banjar Raden Samudra masuk Islam dan ganti nama dengan Suryanullah. Sultan Suryanullah dengan
bantuan Demak dapat mengalahkan Kerajaan Negaradipa. Setelah itu agama Islam semakin berkembang di
Kalimantan.

Diatas telah diutarakan, bahwa Kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia dan sebagai kerajaan Hindu. Dengan
pesatnya perkembangan Islam di Gowa, Tallo dan terutama Sombaopu, maka Islam mulai merembas ke daerah
Kutai. Mengingat Kutai terletak di tepi Sungai Mahakam maka para pedagang yang lalu lalang lewat selat Makasar
juga singgah di Kutai. Sebagai muballigh mereka tidak menyianyiakan waktu untuk berdakwah. Islam akhirnya
dapat memasuki Kutai dan tersebar di Kalimantan Timur mulai abad XVI.

5. Perkembangan Islam di Maluku dan pulau Sekitarnya.

Di Maluku Utara terdapat empat Kerajaan, yaitu : Ternate, Tidore, Bacan dan Jailolo yang saling berselisih dan
bersaing. Terakhir Ternatelah yang memegang peranan penting dan menjadi bandar pusat perdagangan rempah-
rempah.

Di muka telah disinggung, bahwa sebagian santri Sunan Drajat ada yang berasal dari Ternate dan Hitu.
Karenanya Islam telah dikenal rakyat Ternate sejak abad XV M.

Hubungan dagang dengan Indonesia bagian barat khusunya dengan jawa berjalan lancar. Para pedagang
selain berdagang juga berdakwah. Mereka yang sudah menerima Islam kemudian banyak dikirim ke Jawa Timur
untuk memperdalam ilmu agama Islam.

Raja Ternate yang pertama-tama memeluk Islam adalah Sultan Mahrum (1465-1468 M). Penggantinya adalah
Sultan Zainal Abidin yang sangat besar jasanya dalam penyebaran dan pengembangan Islam di Maluku dan Irian,
bahkan samapi ke Philipina. Raja Tidore kemudian masuk Islam dan mengganti nama menjadi Sultan Jamaludin.
Demikian juga raja Jailolo masuk Islam dan selanjutnya mengganti nama menjadi Sultan Hasanudin. Selanjutnya
raja Bacan pada tahun 1520 masuk Islam bernamakan Sultan Zainal Abidin.

Penyiaran Islam di Maluku, Sulawesi dan Jawa mengiktui alur perdagangan. Bahkan Sultan Giri berhasil
mengikat perjanjian dengan raja di teluk Lombok, Sumbawa dan Bima untuk mengakui kekuasaan kerajaan Islam
Giri.

Pada abad XVI perkembangan Islam di Indonesia agak terhambat dan menghadapi tantangan berat karena
kedatangan Portugis pada tahun 1512 dan Spanyol pada tahun 1521 dengan membawa penyiaran agama Nasrani.
Pada permulaan abad XVII Belanda dapat mengalahkan Portugis, setelah berperang bertahun-tahun di Ambon.
Sementara itu kerajaan Ternate dan Tidore selalu bertentangan sehingga menjadi makin lemah dan tidak mampu
membendung meluasnya VOC ke Maluku Utara. Belanda mulai menjajah Indonesia dimulai dari Maluku sejak
menguasai Ambon pada tahun 1605.

Berangsur-angsur Belanda memperluas wilayahnya ke Barat, dan Makasar pada tahun 1669 dapat
ditundukkan. Selanjutnya seluruh Indonesia, kecuali Aceh yang mampu bertahan sampai akhir abad XIX.

Dalam rangka mempertahankan wilayah dan kelangsungan pengembangan Islam, maka kerajaan-kerajaan
Islam tidak dengan mudah menyerah, bahkan mengadakan perlawanan terhadap penjajah. Sehingga banyak
berjatuhan pahlawan-pahlawan muslim, antara lain :

a. Sultan Iskandar Mahkota Alam dari Aceh

b. Sultan Agung dari Mataram

c. Sultan Ageng Tirtayasa dari Banten

d. Sultan Hasanudin dari Makasar

e. Sultan Babullah dari Ternate

f. Imam Bonjol dari Sumatra Barat

g. Teuku Umar dari Aceh

h. Pangeran Diponegoro
Perkembangan Islam tidak hanya tergantung pada raja-raja, tetapi perang para muballigh juga menetukan.
Pada abad XVI muncul ulama-ulama besar seperti Hamzah Fansuri, Abdul Rauf Singkil, Syekh Nuruddin Ar Raniri
yang ketiganya dari Aceh dan Syekh Yusuf Tajul Khalwari dari Makasar.

Pada abad itu umat Islam menghadapi penjajah terutama dari Eropa dengan membawa agama Nasrani yang
telah berpengalamn dalam Perang salib.

6. Kerajaan-Kerajaan Islam sebagai Pusat Penyiaran Islam

Pada abad XVI di Jawa berdiri beberapa kerajaan Islam yang terkenal antara lain :

a. Kerajaan Demak

Dengan meninggalnya raja Hayam Wuruk, maka kerajaan Majapahit semakin merosot. Satu demi satu daerah
kekuasaannya melepaskan diri dari Kerajaan Majapahit, termasuk Kerajaan Demak.

Menjelang berakhirnya abad XV Raden Patah, santri setia Sunan Bonang mengumumkan berdirinya Kerajaan
Islam Demak, lepas dari ikatan kekuasaan Majapahit. Demak semula kerajaan agraris berpenghasilan utama beras,
kemudian menjadi negara maritim. Demak menjadi bandar perdagangan rempah-rempah dari Maluku dan Makasar
yang akan dikirim ke Malaka. Demak menjadi lebih besar dan lebih penting diantara bandar-bandar pantai utara
Jawa. Demak dengan mudah dapat mempersatukan kota-kota pesisir seperti Lasem, Tuban, Gresik dan Sedayu.
Kemudian Raden Patah diakui sebagai pimpinan dengan gelar Sultan. Kedudukan demak semakin penting setelah
Malaka (tahun 1511) dikuasai oleh Portugis. Banyak pedagang-pedagang muslim memindahkan kegiatannya ke
Demak. Sultan Demak diakui sebagai pimpinan umat Islam dalam menghadapi ancaman Portugis.

Sebagai negara Islam dan negara maritim. Demak siap bersaing dengan Portugis yang nyata-nyata
membahayakan umat Islam. Demak menyusun angkatan laut yang tangguh dan berhasrat menghancurkan Portugis
di kandangnya sendiri. Pada tahun 1512 armada Demak dibawah pimpinan Pati Unus bersama-sama dengan Aceh
menyerang Malaka. Tetapi gagal karena dipukul mundur oleh Portugis.

Peninggalan sejarah yang masih tegak sampai sekarang adalah Masjid Agung Demak yang dibuatnya bersama
para wali.

Raden Patah meninggal tahun 1518 dan digantikan kedudukannya oleh putranya yang bernama Muhammad
Yunus yang terkenal dengan nama Pati Unus atau Pangeran Sebrang Lor dengan gelar Sultan Demak II. Beliau
memerintah 1518-1521.

Sepeninggal Pati Unus kerajaan Demak dipegang oleh Pangeran Trenggono. Pada masa inilah Syekh Nurullah
tiba di Demak dari Pasai. Kemudian dikawinkan dengan adik perempuan Sultan Trenggono dan diangkat menjadi
panglima perang sehingga kedudukan Demak makin kokoh.

Pada masa Sultan Trenggono, Demak giat melakukan ekspansi ke timur dan barat. Hal ini dilakukan karena
ancaman Portugis yang bersifat ekonomi dan agama. Dalam pengerahan aramadanya ke barat Fatahillah berhasil
pula menduduki Banten dan menguasai Cirebon.

Pada masa kejayaan Demak Portugis dapat menduduki Sunda Kelapa atas ijin raja Pajajaran yang masih
beragama Hindu. Oleh sultan Trenggono pendudukan Portugis dianggap sebagai ancaman terhadap Demak.
Sebelum Portugis membuat benteng, armada Demak dibawah pimpinan Fatahilah dapat menghancurkan armada
Portugis. Kemudian pada tanggal 22 Juni 1527 Fatahillah mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta.

Pada waktu Fatahillah melancarkan serangan ke Barat, Sultan Trenggono memimpin pasukan ke timur
(Pasuruan), tetapi gagal bahkan Sultan Trenggono gugur di medan perang.

Sultan Trenggono sangat berjasa dalam penyebaran agama Islam karena empat wali dari sembilan wali Sanga
memilki hubungan Demak, mereka adalah :

1) Sunan Gunung Jati dikenal sebagai Sayrif Hidayatullah atau Syekh Nurullah. Menjelang akhir hayatnya
beliau mengundurkna diri dari percaturan politik dan lebih banyak mencurahkan perhatiannya dalam
kegiatan keagamaan, berdakwah dan mengajarkan Islam. Beliau wafat tahun 1570 dan dimakamkan di
Gunung Jati Cirebon

2) Sunan Kudus. Nama aslinya Ja’far Shadiq putra penghulu Demak. Beliau pernah menjabat panglimam
Angkatan Perang Demak, kemudian diangkat menjadi penghulu kerajaan Demak. Pada tahun 1543
pindah ke Kudus selanjutnya mendirikan masjid, yang terkenal dengan Masjid Menara Kudus dan
menyebarkan Islam sampai akhir hayatnya, wafat tahun 1550.

3) Sunan Kalijaga. Nama kecilnya Raden Mas Syahid yang dibesarkan di Cirebon bersama Fatahillah. Pada
tahun 1543 beliau datang ke Demak untuk menyebarkan Islam. Dalam dakwahnya beliau menggunakan
kesenian rakyat.

4) Sunan Muria. Nama aslinya Raden Prawoto atau Raden Umar Said. Belaiu adalah putra Sunan Kalijaga dan
juga adik ipar Sunan Kudus. Dalam dakwahnya beliau menekankan ajaran Tasawuf. Makam beliau di
Gunung Muria.

b. Kerajaan Cirebon

Fatahillah yang juga dikenal dengan nama Falatehan, berhasil merebut bandar Cirebon dari kekuasaan Hindu
Pajajaran. Karena jasanya dan kedudukannya sebagai keluarga dekat Sultan Trenggono, maka Cirebon diserahkan
kepadanya yang kemudian diserahkan kepada putranya yang bernama Pangeran Pasarean di bawah naungan
Demak.

Pada tahun 1522 Pangeran Pasarean wafat. Fatahillah memutuskan menetap di Cirebon guna mngendalikan
pemerintahan Cirebon sambil menekuni dan menyebarkan Islam. Pada tahun 1570, beliau wafat dan dimakamkan
di bukit hutan jati.

c. Kerajaan Banten

Fatahillah disamping berhasil merebut Cirebon juga berhasil menduduki Banten dari kekuasaan Hindu
Pajajaran. Oleh Sultan Trenggono, Banten dan Cirebon diserahkan kepadanya.

Dalam waktu singkat rakyat Banten masuk Islam. Fatahillah menjadikan Banten sebagai bandar utama di
Selat Sunda. Pedagang-pedagang muslim lebih senang berniaga di Banten dari pada di bandar yang lain. Banten
sama halnya Cirebon masih di bawah kekuasaan Demak.

Karena putranya yang diserahi memerintah Cirebon, yaitu Pangeran Pasarean meninggal pada tahun 1522,
maka beliau meninggalkan Banten dan pindah ke Cirebonguna memerintah Cirebon. Sedangkan Banten diserahkan
kepada putranya Hasanudin.

Suasana Kerajaan demak mengalami perang saudara, Hasanudin mengambil kesempatan melepaskan diri
dari ikatan Demak. Dengan demikian berdirilah kerajaan Islam Banten dan mengangkat dirinya sebagai Sultan.

Kerajaan Banten meluas sampai Lampung. Sultan Hasanudin wafat tahun 1570 dan digantikan oleh putranya
Pangeran Yusuf.

Pada zaman Pangeran Yusuf, kerajaan Pajajaran dapat ditakulukkan. Kekuasaan Hindu di Jawa Barat hancur.
Penyebaran agama Islam meluas sampai ke daerah pedalaman. Sisa-sisa orang Pajajaran yang tidak masuk Islam
menyingkir ke Banten Selatan, yang kini dikenal sebagai orang Badui.

Pada tahun 1580 Pangeran Yusuf yang juga dikenal sebagai Maulana Yusuf wafat dan digantikan putra
mahkota Maulan Muhammad yang masih sangat muda belia.

7. Peranan Umat Islam di Indonesia.

a. Masa penjajahan

Sesungguhnya Allah SWT menciptakan manusia laki-laki dan perempuan dan menjadikannya bersuku-suk dan
berbangsa-bangsa agar mereka saling satu sama lain saling mengenal. Agama Islam sangat menekankan hubungan
yang baik, harmonis saling menghormati antara seorang dengan orang lain, antara suku dengan suku yang lain, dan
antara bangsa dan bangsa yang lain. Islam tidak membenarkan adanya perlakuan sewenang-wenang dan
penindasan yang dilakukan oleh manusia terhdapa manusia lainnya, golongan kepada golongan lainnya, suku
kepada suku lainnya, bangsa terhadap bangsa lainnya. Islam mengajarkan bahwa setiap manusia disisi Allah sama
tidak ada perbedaan ras, suku dan bangsa dan yang paling mulia adalah yang paling taqwa kepadaNya.

Keyakinan dan semangat yang dilandasi yang dilandasi ajaran agama ini melahirkan sikap antipati kaum
muslimin Indonesia terhadap perilaku dan tindakan kaum penjajah Belanda yang sangat sewenag-wenang,
menindas, membelenggu dan menjajah. Semangat ajaran agama itulah yang membangkitkan semangat jihad
berjuang di jalan Allah SWT, demi mewujudkan kebenaran, keadilan dan membebaskan bangsa Indonesia dari
belenggu penindasan, keseweang-wenangan dan penjajahan.

b. Peranan Umat Islam pada masa Penjajahan

Sebelum bangsa Belanda masuk ke Indonesia, sebagian besar masyarakat Indonesia telah memeluk agama
Islam. Ajaran Islam telah diamalkan dengan baik oleh sebagian besar kaum muslimin. Keyakinan bahwa manusia
disisi Allah SWT adalah sama, tidak ada perbedaan drajat kecuali dalam hal iman dan taqwanya kepada Allah SWT,
menumbuhkan kesadaran terhadap kemandirian dan kebebasan untuk menentukan arah dan tujuan
kehidupannya, baik kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun berbangsa dan bernegara.

Bangsa Belanda datang ke Indonesia pada mulanya berniat hendak berniaga, berdagang. Namun dalam
perkembangan selanjutnya niat itu berubah menjadi keinginan untuk menjadikan Indonesia sebagai koloni, dibaah
kekuasaan dan jajahannya. Belanda dalam berdagang mula-mula bebas, yakni orang indoneisa bebas menjual
barang dagangannya kepada siapa saja yang membeli dengan harga yang layak tetapi kemudian perdagangan itu
menjadi monopoli orang-orang Belanda. Orang Indonesia harus menjual barang dagangannya keopada orang-orang
Belanda dengan harag yang ditentukan oleh mereka, yaitu orang-orang Belanda. Kemudian daerah pusat
perdagangan pun dikuasainya, dan kehidupan kemasyarakatan dikuasainyadan akhirnya bangsa Indonesia
dijajahnya.

Melihat perilaku bangsa Belanda yang melakukan penekanan, penindasan dan ketidak adilan itu, akum
musliminsangat merasakannya, dan berusaha untuk melepaskan diri dari perlakuan dan tindakan bangsa Belanda
yang diluar batas perikemanusian.

Dilandasi semangat tauhid dan keyakinan ajaran agama, kaum muslimin bangkit secar pribadi dan kelompok
menentang perilaku ketidak adilan dan penjajahan Belanda tersebut. Melihat kenyataan ini Belanda
menghadapinya dengan kekerasan senjata. Perlawanan bangsa Indonesia untuk memperoleh kembali
kemerdekaannya terus menerus diperjuangkan. Diseluruh pelosok tanah air bangsa Indoensia yang sebagian besar
kaum muslimin berjuang untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan itu. Perlawanan perjuangan dan
peperangan terus berkecamuk tidak ada habis-habisnya, samapi proklamasi kemerdekaan Indonesia
dikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945.

c. Peranan Kerajaan Islam dalam menentang penjajahan.

Belanda telah melakukan penindasan dan penjajahan terhadap bangsa Indonesia yang semakin lama semakin
kuat kekuasaannya, di seluruh Nusantara. Perbuatan Belanda yang demikian sangat bertentangan dengan nilai-nilai
agama Islam yang dianut oleh sebagian besar bangsa Indonesia, dan nilai-nilai peri kemanusian dan keadilan.

Melihat keadaan seperti ini kaum muslimin yang terhimpun pada kerajaan Islam pada waktu itu di seluruh
Nusantara mengadakan perlawanan secara terpisah, masing-masing menentang penjajahan Belanda. Kesultanan
Banten di pulau Jawa yang berulang kali mengadakan perlawanan terhadap penjajah Belanda. Terutama pada masa
Sultan Ageng Tirtayasa yang memerintah Banten dari tahun 1651-1682 M, sangat anti terhadap penjajahan
Belanda. Perjuangan mengusir penjajah itu terus menerus dilancarkan sampai akhir pemerintahan Beliau di
Kesultanan Banten.

Pada tahun 1522 Portugis telah menetap dan mendirikan benteng pertahanan di wilayah Sunda Kelapa
(Jakarta). Portugis disamping berdagang juga membawa ajaran agama Khatolik.

Melihat keadaan seperti itu kerajaan Islam Demak sangat khawatir. Maka pada tahun 1526 tentara Demak
dibawah pimpinan Fatahillah berangkat menuju Sunda Kelapa melalui jalan laut. Selanjutnya Fatahillah berhasil
berusaha mengusir tentara Portugis dalam peperangan yang sengit terjadi dan akhirnya Portugis kalah. Sunda
Kelapa dapat direbut Fatahillah pada 22 Juni 1527 M kemudian Sunda Kelapa diganti namanya menjadi Jayakarta,
kemudian sekarang menjadi Jakarta (Ibukota Negara)

Pada masa Sultan Agung sebagai Raja Islam Mataram di Jawa Tengah, penjajah Belanda sudah menguasai
Batavia (Jakarta), pada tahun 1628 Sultan Agung berusaha mengusir penjajah Belanda dari tanah Jawa, tetapi
usahanya tidak berhasil. Dan pada tahun 1629 beliau melakukan penyerangan lagi ke Batavia dengan kekuatan
yang lebih besar. Namun karena persenjataan Belanda lebih modern, akhirnya perlawanan itu dapat dipatahkan.

Demikian pula Tueku Umar di Aceh, Imam Bonjol di Sumatra Barat, Sultan Hasanuddin di Sulawei Selatan,
Sultan Babullah di Ternate, Pangeran Diponegoro di Jawa Tengah, dan daerah-daerah lainnya mereka dengan
dukungan masyarakatnya berjuang dan berperang mengusir penjajah Belanda.

d. Peranan Umat Islam pada Masa Kemerdekaan


Perilaku kaum penjajah makin lama makin kejam terhadap bangsa Indonesia. Penindasan, kesewenang-
wenangan dan ketidak adilan penjajah merajalela. Bangsa Indonesia tertindas, miskin, terbelenggu oleh kaum
penjajah.

Kaum muslimin yang merupakan penduduk terbesar bangsa Indonesia sangat merasakan perilaku kaum
penjajah itu. Para ulama bersama kaum muslimin bangkit, berusaha membebaskan bangsa Indonesia dari tangan
penjajah itu. Di seluuh pelosok Nusantara kaum muslimin bangkit untuk merebut kembali kemerdekaannya yang
telah dirampas oleh penjajah.

Pahlawan-pahlawan pejuang kemerdekaan berjuang terus tiada henti-hentinya dengan segala pengorbanan,
baik berupa harta maupun jiwa. Pejuang muslim dan pahlawan kemerdekaan itu antara lain K.H. Ahmad Dahlan,
K.H. Hasym Ashari, HOS Cokroaminoto di Pulau Jawa, Teuku Umar, Teuku Cik Ditiro, Cut Nyak Dien, Cut Mutiah,
Panglima Polim (Aceh), Imam Bonjol (Sum-Bar), Sultan Mahmud Badruddin (Palembang), Raden Intan (Lampung) di
Sumatra. Pangeran Antasari di Kalimantan, Sultan Hasanuddin di Sulawesi dan lain-lain yang tersebar diseluruh
Nusantara.

Para pejuang muslim itu dengan ikhlas dan semangat jihad berjuang di jalan Allah SWT menentang dan
mengusir penjajah Belanda maupun Jepang dengan pengorbanan harta benda, jiwa dan raganya

e. Peranan Organisasi Islam dan Pondok Pesantren

pada masa Perang Kemerdekaan

Sejak awal Islam masuk ke Indonesia dan pada masa perkembangan selanjutnya, ulama Islam menempatkan
pendidikan sebagai tugas utama. Wujud kongkrit pendidikan adalah pesantren dan muridnya disebut santri.
Tempat pendidikannya ada yang menyatu dengan masjid dan ada juga yang secara khusus dibangun biasanya dekat
masjid.

Melalui pesantren ulama mendidik santri mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan terutama mengenai ilmu
agama. Disini diajarkan tentang keimanan, ibadah, Al Qur’an, akhlak, Syariah, muamalah dan tarikh. Selain itu
ditanamkan pengertian hak dan kewajiban kaum muslimin sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial
serta perjuangan untuk memperoleh hak kemerdekaan yang telah dirampas oleh kaum penjajah.

Santri yang belajar di pesantren datang dari berbagai suku dab daerah. Setelah mereka selesai belajar,
umumnya mereka kembali ke daerah asalnya kemudian mereka mendirikan lagi pesantren dan mengajarkan agama
di daerahnya masing-masing, sehingga tersebarlah pesantren dan pendidikan agama ke seluruh pelosok tanah air.
Pesantren sebagai tempat mendidik generasi muda muslim, para santri dididik dan dipersiapkan untuk menjadi
kader umat dan pemimpin masyarakat.

Belanda mengetahui keadaan dan perkembangan pesantren, kemudian mengawasi kegiatan pondok
pesantren, karena tempat itu dianggap sebagai tempat pembinaan kader umat yang akan menentang
kekuasaannya.

Hubungan dan jalinan santri, ulama/Kyai dan masyarakat kaum muslimin sangat kuat, mereka bersama-sama
menghadapi penjajah, namun usaha itu banyak mengalami kegagalan karena belum tertibnya organisasi dan masih
lemahnya persatuan dan kesatuan bangsa.

Kaum muslimin menyadari bahwa perjuangan tnpa dihimpun dalam suatu organisasi yang baik akan
mengalami kesulitan dan kegagalan. Setelah ptra-putri kaum muslimin banyak memperoleh pendidikan di luar
negri, di Eropa dan Timur Tengah serta meningkatkan peranan pendidikan di pondok pesantren, timbullah
kesadaran mereka untuk membuat perkumpulan organisasi yang modern yang berciri khas keagamaan.

Organisasi tersebut misalnya Serikat Dagang Islam didirikan 1905, Serikat Islam tahun 1911, Muhammadiyah
tahun 1512, Persatuan Islam tahun 1526, Pergerakan Tarbiyah Islamiyah tahun 1928, Jam’iyatul Washliyah tahun
1930, dan lain-lain. Para Kyai dan santri juga mendirikan organisasi bersenjata untuk melawan penjajahan Belanda
yaitu Hizbullah dan gerakan-gerakan kepanduan Islam.

Organisasi tersebut mendidik, membina dan melatih generasi muda muslim mengenal berbagai pengetahuan
dan semangat perjuangan, dalam menentang penjajahan. Hasil tempaan dan pendidikan disini menumbuhkan
semangat juang sehingga lahirlah tokoh-tokh perjuangan kemerdekaan seperti HOS Cokroaminoto, K.H. Ahmad
Dahlan, K.H Hasyim Asy’ari dan lain-lain.

f. Peranan Umat Islam pada Masa Pembangunan


Berkat rahmat Allah SWT, usaha perjuangan kaum muslimin dan seluruh lapisan masyarakat berhasil dengan
diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 yang berdasarkan pancasila dan UUD
1945. proses perjuangan yang panjang dalam merebut kembali kemerdekaan yang telah dirampas oleh penjajah,
telah banyak mengobarkan berupa harta benda, jiwa dan raga kaum muslimin.

Setelah merdeka, bebas dari kungkungan kaum penjajah, kaum muslimin secara bertahap mengisi
kemerdekaan itu dengan pembangunan disegala bidang, pembangunan fisik material berupa perbaikan sarana
transportasi, pertanian, perumahan dan perekonomian, sehingga pembangunan fisik material secara bertahap
makin lama makin meningkat. Pembangunan bidang mental seperti meningkatkan pemahaman, penghayatan dan
pengamalan ajaran agama, meningkatkan pendidikan, mengembangkan kehidupan dan sosial kemasyarakatan yang
aman tertib dan rukun juga dilaksanakan.

Kaum muslimin selalu membangun dan mengisi kemerdekaan itu dengan menselaraskan pembangunan
materiil dan spirituil dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaulat, adil dan makmur. Kaum muslimin
bersama segenap anggota bangsa Indonesia lainnya kini mengatur dan memerintah bangsanya sendiri.
Pemerintahan dilaksanakan dengan cara yang demokratis. Keamanan, ketertiban dan kesejahteraan sosial terus
diupayakan dan ditegakkan. Demikian juga persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga terwujudlah negara yang
aman, adil dan makmur dengan penuh limpahan rahmat dan ridha Allah SWT, sesuai dengan cita-cita kemerdekaan
yang dituangkan dalam UUD 1945.

g. Peranan Organisasi Islam dalam Masa Pembangunan

Organisasi Islam yang sejak zaman penjajah selalu membina dan mendidik umat dengan berbagai ilmu
pengetahuan dan mengembangkan semangat perjuangan menentang penjajah, maka setelah merdeka usaha itu
pada dasarnya tetap terus dikembangkan dan ditingkatkan lebih baik. Sikap menentang penjajahan dialihkan dan
diganti dengan sikap giat, semangat dan etos kerja untuk mencapai ketinggian ilmu pengetahuan dan tekhnologi
dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dan mengisi pembangunan bangsa.

Dalam rangka ikut serta meningkatkan pengetahuan, kecerdasan dan kualitas masyarakat telah diupayakan
melalui pendidikan pada jalur sekolah. Didirikanlah oleh organisasi-organisasi Islam berbagai lembaga pendidikan
dari jenjang pendidikan dasar seperti SD, SMP, pendidikan menengah seperti SMA dan pendidikan tinggi seperti
Universitas dan Institut yang tersebar diseluruh daerah. Diantara oragnisasi Islam yang giat dalam bidang
pendidikan dan kemasyarakatan ialah Majelis Ulama Indonesia, Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, Al-Washliyah,
Al-Irsyad, Djamiat Khair, GUPPI, PUI, Al-Khairat, ICMI dan lain-lain.

h.Peranan Para Individu Muslim dalam Pembangunan

Organisasi Islam yang berperan dalam pembangunan Nasional bukan hanya mereka yang tergabung dalam
organisasi. Banyak orang Islam secara pribadi baik sebagai dokter, dosen, pejabat negara, wakil rakyat di DPR,
pengusaha, Cendikiawan, petani, guru, pengrajin, dan lain-lain mereka semuanya melakukan kegiatan dengan
sungguh-sungguh sesuai dengan profesi dan keahliannya masing-masing. Tanpa terikat dengan organisasi
keagamaan, mereka menyumbangkan dharma baktinya kepada nusa dan bangsa. Memang menjadi umat Islam
tidak harus menjadi anggota organisasi atau partai Islam. Menurut Al Qur’an orang Islam yang baik adalah yang
paling bertakwa, yang beriman kepada Allah dan beramal shaleh, dimanapun mereka berada.

i. Peranan Lembaga Pendidikan dalam Masa Pembanguna

Lembaga pendidikan Islam dalam kegiatannya lebih menekankan pembinaan, peningkatan ilmu pengetahuan
dan kecerdasan masyarakat melalui pendidikan pada jalur sekolah dan luar sekolah.

Peningkatan ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas yang melalui jalur pendidikan sekolah biasanya
terdiri dari pendidikan sekolah umum, seperti SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi dan Madrasah seperti Madrasah
Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah dan perguruan tinggi agama seperti IAIN

Melalui pendidikan ini secara bertahap ilmu pengetahuan bertambah meningkat dan Sumber Daya Manusia
lebih berkualitas. Dengan meningkatnya kualitas masyarakat maka hasil kerja masyarakatpun semakin meningkat.
Dengan demikian meningkatnya hasil umat melalui jalur luar sekolah, antara lain dilaksanakan melalui pengajian,
Taman Bacaan Al Qur’an, kursus-kursus ilmu keagamaan dan pembinaan di Masjid-Masjid.

Demikanlah betapa besar peranan kelembagaan pendidikan Islam dalam pembangunan pembangunan
bangsa erat kaitannya dengan sumber daya manusianya sebagai pelaksana pembangunan itu sendiri.

Pembinaan manusia Indonesia seutuhnya dan bagi seluruh masyarakat Indonesia.


LATIHAN

A. Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu huruf a,b,c,d atau e didepan jawaban yang paling tepat!
1. Pada abad ke 7-12 telah berdiri kerajaan-kejaan Hindu dan Budha di Indonesis, dibawah ini nama
kerajaan Hindu , kecuali….
1. Kutai di Kalimantan Tumur
2. Tarumanegara di Jawa Barat
3. Isana di Jawa Timur
4. Galuh ciamis Jawa Barat
5. Kediri di Jawa Tengah
2. Sedangkan kerajaan Budha adalah…..
1. Taruma negara
2. Isana
3. Galuh
4. Kalingga
5. Kediri
3. Kerajaan Syailendra adalah kerajaan Budha di ……….
1. Jawa Timur
2. Jawa Tengah
3. Jawa Barat
4. Kalimantan Timur
5. Kalimantan Barat
4. Menurut sebagian Ahli sejarah Islam datang lebih awal yaitu abad……

a. ketujuh dan kedelapan

b. kesembilan dan sepuluh

c. sebelas dan dua belas

d. tiga belas dan empat belas

e. lima belas dan enam belas

1. Kerajaan Samudra Pasai terletak di kampung Samudra di tepi sungai Pasai dan berdiri sejak tahun
1261 M. Di bawah ini raja-raja yang memerintah di Kerajaan ini, kecuali……

a. Sultan Al Malikus Saleh

b. Sultan Al Malikuz Zahir I

c. Sultan Al Malikuz Zahi II.

d. Sultan Zainal Abidin

e. Sultan Iskandar Zulkarnaen

1. Dibawah ini nama para wali songo atau wali sembilan kecuali….

a. Maulana Malik Ibrahim

b. Raden Rahmat

c. Makdum Ibrahim

d. Maulanan Ishak

e. Maulana Ismail

1. Dalam melawan penjajahan belanda banyak bergguguran pahlawan-pahlawan muslimkecuali……

a. Sultan Iskandar Mahkota Alam

b. Sultan Agung
c. Sultan Agung Tirtayasa

d. Sultan Hasnudin

e. Sultan Aminudin

1. Salah satu dari wali songo wafat pada tahun 1570 yaitu….
1. Sunan Gresik
2. Sunan Ampel
3. Sunan Kali Jaga
4. Sunan Giri
5. Sunan Gunung Jati
2. Kerajaan Islam yang pertama di Indonesia ada Pulau Sumatera yaitu…..
1. Kerajaan Demak
2. Kerajaan Mataram
3. Kerajaan Pagaruyung
4. Kerajaan Samudra Pasai
5. Melayu
3. Kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa adalah….
1. Kerajaan Demak
2. Kerajaan Mataram
3. Kerajaan Pagaruyung
4. Kerajaan Samudra Pasai
5. Melayu
4. Setelah mendapat kemenangan dari Portugis ……. mengganti nama Sunda Kelapa Menjadi Jayakarta.
1. Sultan Hasanudin
2. Sultan Demak
3. Sultan Iskandar
4. Fatahillah
5. Syarif Hidayatullah
5. Setelah bangsa Belanda mulai ingin menjajah Indonesia maka bangkitlah pejuang dan pahlawan
bangsa untuk mengusirnya. Yang tertera dibawah ini adalah pahlawan-pahlawan muslim, kecuali ……
1. Teuku Umar
2. Imam Bonjol
3. Sultan Hasanudin
4. Pangeran Antasari
5. Pangeran Tirtayasa
6. Setelah perlawahan bersipat kadaerahan gagal maka para cendekiawan saat itu merubah bentuk
perlawanan dengan berorganisasi, yang dipelori oleh …..
1. Nahdhatul Ulama
2. Muhammadiyah
3. Al Wasliyah
4. Tarbiyah Islamiyah
5. Budhi Utomo
7. Setelah Budhi Utomo lahir maka berdirilah Nahdatul Ulama yang didirikan oleh……
1. KH Wahid Hasyim
2. KH Wahid Wahab
3. KH Hasyim Asy’ari
4. KH Ahmad Dahlan
5. KH Malik Al-Qodri
8. Para Ulama mendirikan organisasi untuk dapat berjuang lebih terorganisir Nadhatul Ulama. Pada …
1. Tahun 1920
2. Tahun 1922
3. Tahun 1924
4. Tahun 1926
5. Tahun 1928
9. Sedangkan Muhammadiyah didirikan oleh…..
1. KH Wahid Hasyim
2. KH Wahid Wahab
3. KH Hasyim Asy’ari
4. KH Ahmad Dahlan
5. KH Malik Al-Qodri
10. Sedangkan Muhammadiyah didirikan pada…..
1. 1910
2. 1912
3. 1914
4. 1916
5. 1918
11. Salah satu pendiri Sarikat Islam ialah……
1. Setia Budhi
2. HOS Cokro Aminoto
3. Bung Hatta
4. Sukarno
5. Mr Moh Yamin
12. Yang disebut sunan Ampel ialah…

a. Maulana Malik Ibrahim

b. Raden Rahmat

c. Makdum Ibrahim

d. Maulanan Ishak

e. Maulana Ismail

1. sedangkan yang disebut sunan giri ialah…

a. Maulana Malik Ibrahim

b. Raden Rahmat

c. Makdum Ibrahim

d. Maulanan Ishak

e. Maulana Ismail

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !

1. Sebutkanlah jalur masuknya Islam ke Indonesia!

2. Siapa sajakah yang membawa Islam ke Indonesia?

3. Siapa sajakah yang mendirikan kerajaan Islam Samudra Pasai?

4. Bagaimanakah usaha Maulana Malik Ibrahim dalam da’wah Islamiyahnya?

5. Jelaskan perkembangan Islam di Indonesia secara singkat!

6. Kerajaan Islam apakah yang pertama dijawa?

7. Siapakah raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Aceh?

8. Apakah nama kerajaan Islam pertamam di Indonesia?

9. Sipakah pendiri kerajaan Demak?

10. Siapakah yang menyebarkan agama Islam di Kalimantan dan Sulawesi?

Anda mungkin juga menyukai