MAKALAH
Tafsir Tematis
Dosen Pengampu:
Penyusun:
2022
A. PENDAHULUAN
1. Latar belakang
2. Rumusan masalah
3. Tujuan
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Hubungan Antar Agama
Hubungan antar agama adalah suatu keterkaitan interaksi antara dua orang atau
lebih. Keterkaitan atau hubungan antar sesama agama tersebut dilandasi dengan adanya rasa
toleransi,dengan saling menonjolkan rasa pengertian,menghormati, menghargai dalam
kesetaraan pengalaman sebuah ajaran agama atau keyakinannya dan kerja sama
dalam kehidupan masyarakat dan bernegara. Antar Umat beragama dalam pemerintah
seharusnya melakukan sebuah tindakan upaya bersama dalam memelihara dan
menjaga kerukunan antar sesama umat beragama,dalam bidang
pelayanan,pengaturan dan pemberdayaan. Sebagai salah satu contoh yaitu dalam
mendirikan rumah ibadah harus memperhatikan pertimbangan organisasi masyarakat
keagamaan yang berbadan hukum dan telah terdaftar di pemerintah daerah.
Hubungan antar sesama umat agama bisa diwujudkan dengan berbuat sikap
saling tenggang rasa,menghargai,toleransi antar sesama umat beragama dan juga
tidak pula untuk memaksakan orang lain yang berbeda keyakinan untuk memeluk
keyakinan atau kepercayaan agama tertentu,melaksanakan ibadah sesuai
keyakinannya ,mematuhi peraturan keagamaan baik dalam agamanya maupun
peraturan negara atau pemerintah. Dengan beberapa hal-hal demikian maka tentunya
akan terciptalah sebuah keamanan dan ketertiban bagi antar sesama umat beragama
lainnya ,ketentraman,ketenagan dan kenyamanan dalam lingkup lingkungan
masyarakat berbangsa dan bernegara.
Para pemeluk atau penganut agama-agama yang berada di indonesia untuk
diharapkan dapat perkuat kerukunan antar agama lainnya jika agama-agama tersebut
bisa untuk dikembangkan sebagai sebuah fleksibilitas atau faktor pemersatu maka
hal-hal tersebut tentunya akan memberikan sebuah stabilitas dan kemajuan negara.
هّٰلل
َ ص ٰرى َوالصَّابِــِٕ ْينَ َم ْن ٰا َمنَ بِا ِ َو ْاليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ِر َو َع ِم َل
صالِحًا فَلَهُ ْم اَجْ ُرهُ ْم ِع ْن َد َربِّ ِه ۚ ْم ٰ َّاِ َّن الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا َوالَّ ِذ ْينَ هَا ُدوْ ا َوالن
َف َعلَ ْي ِه ْم َواَل هُ ْم يَحْ َزنُوْ ن ٌ َْواَل خَ و
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-
orang Nasrani dan orang-orang sabi'in, siapa saja (di antara mereka) yang beriman
kepada Allah dan hari akhir, dan melakukan kebajikan, mereka mendapat pahala dari
Tuhannya, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak bersedih hati.”
Q.S. Al-Baqarah ayat 256
4. Munasabah Ayat
Q.S. Al-Baqarah ayat 62
Dalam al baqarah ayat 61 mengandung artian bahwa kesombongan membawa
mala petaka, dalam hal ini kaum nabi musa menuntut jenis makanan yang lain pada
nabi musa yang mengartikan kaum tersebut lebih memilih kenikmatan duniawi yang
akhirnya menjerumus pada kenistaan dan kehancuran.
Korelasi dengan al baqarah ayat 62 yaitu bahwa kaum yang beriman dari umat ini,
yang membenarkan allah dan rasulnya, dan mengamalkan syariatnya dan orang yang
hidup sebelum pengangkatan rassulullah SAW, sebagai nabi dari umat masa lalu
seperti yahudi, nasrani, dan kaum sabiin, mereka semua itu apa bila beriman pada
allah dengan benar lagi murni, dan kepada hari kebangkitan dan pembalasan dan
beramal dengan amalan yang diridhai allah maka pahala mereka akan tetap utuh disisi
tuhan.
5. Sababun Nuzul
Sebab Turunya Q.S. Al-Baqarah ayat 62
Diriwayatkan dari Abu Hatim dan Al-Adani dalam Musnad-nya dari jalur
Ibnu Abi Najih dari Muhajid berkata, “Saya bertanya kepada Nabi SAW tentang
penganut agama yang aku dulu pernah menganutnya, maka aku menyebutkan shalat
mereka dan ibadah mereka, maka turunlah ayat “ Sesunggunya orang-orang beriman,
orang-orang Yahudi, orang-orang Nashrani, orang-orang Shabi’in, siapa saja di antara
mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal shaleh,
mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka , tidak ada kekhawatiran terhadap
mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”
Al-Wahidi meriwayatkan dari jalur Abdullah bin Katsir dari Muhajid
bahwasanya ia berkata, “Ketika Salman menceritakan kepada Nabi SAW tentang
sahabatnya Nabi bersabda, “Mereka semua di neraka”, Salman berkata, Mendengar
sabda tersebut, bumi ini seakan menjadi gelap bagiku, maka turunlah ayat
“Sesungguhnya orang-orang beriman, orang-orang Yahudi” hingga firman-Nya, “dan
tidak (pula) mereka bersedih hati,” kemudian ia berkata, “seakan-akan tersingkap
dariku sebuah gunung.”
Dan, Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Hatim dari As-Suddi berkata,
“Ayat ini turun pada sahabat salman Al-Farisi”.
6. Penafsiran Ayat
Q.S. Al-Baqarah ayat 62