PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama dan manusia memiliki hubungan yang sangat erat kaitannya, karena
agama sangat dibutuhkan oleh manusia agar manusia memiliki pegangan hidup
sehingga ilmu dapat menjadi lebih bermakna, yang dalam hal ini adalah Islam.
Dengan ilmu kehidupan manusia akan bermutu, dengan agama kehidupan
manusia akan lebih bermakna, dengan ilmu dan agama kehidupan manusia akan
sempurna dan bahagia. Semua itu akan berdampak pada cara umat muslim mulai
meniti kehidupan mereka kearah yang lebih mulia .
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Memahami Makna Pengendalian Diri, Prasangka Baik, dan
Husnuzzan ?
2. Jelaskan Ayat-Ayat al-Qur’ān tentang Pengendalian Diri, Prasangka Baik,
dan Persaudaraan ?
3. Jelaskan Hadis tentang Pengendalian Diri, Prasangka Baik, dan
Persaudaraan ?
4. Sebutkan Contoh Perilaku yang Mencerminkan Sikap Pengendalian Diri,
Husnuzzan, dan Persaudaraan ?
5. Sebutkan Hikmah Pengendalian Diri, Husnuzzan, dan Persaudaraan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Makna Pengendalian Diri, Prasangka Baik, dan
Husnuzzan
2. Untuk mengetahui Ayat-Ayat al-Qur’ān tentang Pengendalian Diri,
Prasangka Baik, dan Persaudaraan
3. Untuk mengetahui Hadis tentang Pengendalian Diri, Prasangka Baik, dan
Persaudaraan
4. Untuk mengetahui Contoh Perilaku yang Mencerminkan Sikap
Pengendalian Diri, Husnuzzan, dan Persaudaraan
5. Untuk mengetahui Hikmah Pengendalian Diri, Husnuzzan, dan
Persaudaraan
BAB II
PEMBAHASAN
َّللا َوالَّذِينَ َآووا ِ َّ س ِبي ِل َ ِإ َّن الَّذِينَ آ َمنُوا َوهَا َج ُروا َو َجا َهدُوا ِبأ َ ْم َوا ِل ِه ْم َوأَنفُ ِس ِه ْم فِي
اج ُروا َما لَ ُكم ِمن ِ ض ٰ َوالَّذِينَ آ َمنُوا َولَ ْم يُ َه ُ ص ُروا أُو َلٰئِ َك َب ْع
ٍ ض ُه ْم أ َ ْو ِليَا ُء َب ْع َ ََّون
ص ُرْ َِّين فَعَ َل ْي ُك ُم النِ ص ُرو ُك ْم فِي الد َ اج ُروا ٰ َوإِ ِن ا ْستَن ِ ش ْيءٍ َحتَّىٰ يُ َه َ َو ََليَ ِت ِهم ِمن
يرٌ ص ِ ََّللاُ بِ َما ت َ ْع َملُونَ ب
َّ اق ٰ َو َ إِ ََّل
ٌ َ علَىٰ َق ْو ٍم َب ْينَ ُك ْم َوبَ ْي َن ُهم ِميث
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan
harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat
kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang Muhajirin), mereka itu
satu sama lain lindung-melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman,
tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikit pun atasmu melindungi
mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta
pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib
memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara
kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”[Q.S.
al-Anfāl [8] : Ayat 72]
b. Hukum Tajwid
No Lapad Hokum Tajwid
1 َ الَّذ
ِين mad thobii
2 آمنُوا Mad badal
3 ِبأ َ ْم َوا ِل ِه ْْم Ihfa safawi
4 ْأ َ ْو ِليَاء Mad wajib muntasil
5 مْمن ِ َماْلَك 1. Idghom mimi
2. Idghom mutamasilain
6 ْ َ ِم
َنْول Idghom bigunah
7 ْقَ ْو ٍمْ َب ْينَك ْم iklab
b. Hukum Tajwid
No Lapad Hokum Tajwid
1 ََْياْأَيُّ َهاْالَّذِين Mad Jāiz Munfaśil
2 َْيَاْأَيُّ َهاْالَّذِين Alif Lam Syamsiyah
3 يَ ْغتَبْبَّ ْعضكم Idgām Mutama¡¡ilain
b. Hukum Tajwid
c. Kandungan Ayat
Pada ayat di atas Allah Swt. menegaskan dua hal pokok. Pertama,
bahwasesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. Kedua, jika
terdapatperselisihan antarsaudara, kita diperintahkan oleh Allah Swt. untuk
melakukan iślah (upaya perbaikan atau perdamaian).
Apa indikasi dari suatu persaudaraan? Rasulullah saw. bersabda, “Demi
Allahyang menguasai diriku! Seseorang di antara kalian tidak dianggap beriman
kecualijika dia menyayangi saudaranya sesama mukmin sama seperti dia
menyayangi dirinya sendiri.” (H.R. Bukhari)
Selain itu Rasulullah saw. juga menegaskan, “Seorang muslim adalah orang yang
lidah dan tangannya tidak menyakiti muslim lain, dan orang yang berhijrah adalah
orang yang meninggalkan semua larangan Allah.” (H.R. Bukhari)
“Orang yang perkasa bukanlah orang yang menang dalam perkelahian, tetapi
orang yang perkasa adalah orang yang mengendalikan dirinya
ketika marah.”(H.R. Bukhari dan Muslim)
3. Persaudaraan (Ukhuwwah)
Menjenguk/mendoakan/membantu teman/orang lain yang sedang sakit atau
terkena musibah.
Mendamaikan teman atau saudara yang berselisih agar mereka sadar dan
kembali bersatu.
Bergaul dengan orang lain dengan tidak memandang suku, bahasa, budaya,
dan agama yang dianutnya.
Menghindari segala bentuk permusuhan, tawuran, ataupun kegiatan yang
dapat merugikan orang lain.
Menghargai perbedaan sukur, bangsa, agama, dan budaya teman/orang lain.
A. Kesimpulan
Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka kami dapat menyimpulkan
bahwa sesuai dengan makalah “Meniti Hidup Dengan Mulia ” ini, sangat penting
bagi kita untuk mempelajari serta mengamalkan hal-hal yang dapat memberi
kemajuan pada kehidupan kita menuju ke kehidupan yang mulia. Ayat-Ayat al-
Qur’ān yang menjelaskan tentang Pengendalian Diri, Prasangka Baik, dan
Persaudaraan terdapat dalam Q.S. al-Anfāl [8] : Ayat 72, Q.S. Al-Hujurāt [49] :
ayat 12 Q.S. Al-Hujurāt [49] : ayat 10.
Keserakahan manusia dalam berbagai usaha eksploitasi alam, telah
menimbulkan bencana yang mengerikan, dan telah “membunuh” ribuan manusia.
Tidak hanya oleh bencana alam, kematian banyak manusia secara sia-sia juga
disebabkan oleh penggunaan jalan raya dengan semena-mena, konsumsi minuman
dan obat-obatan terlarang, kekerasan dan bentrokan antarkeyakinan, antardesa,
dan bahkan antarsaudara. Angka kriminalitas pun makin menanjak tinggi, berjalan
paralel dengan perilaku korupsi yang mungkin lebih tinggi. Pada sisi lain,
sebagian masyarakat hidup dengan perasaan sensitif, saling curiga, beringas,
egois, dan individualis
B. Saran
Menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
maka kedepannya kami akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang
makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat
di pertanggung jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap
penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah
yang telah di jelaskan.
DAFTAR PUSTAKA
http://kabelkreatif.blogspot.com/2016/07/memahami-makna-dan-ayat-ayat-al-
quran.html
http://murid.info/memahami-makna-pengendalian-diri-prasangka-baik-dan-
husnuzzan/
http://untukmasadepanindonesia.blogspot.com/2016/12/rangkuman-meniti-hidup-
dengan-kemuliaan.html
https://www.academia.edu/34839693/Meniti_Hidup_dengan_Kemuliaan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah dengan tepat pada waktunya yang berjudul
“MENITI HIDUP DENGAN MULIA” dengan tujuan utama pembuatan yakni
untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah kami.
Makalah ini berisikan tentang informasi CARA MENJALANI HIDUP DENGAN
MULIA . Diharapkan Makalah ini dapat menjadi motivasi bagi semua pembaca
agar menjadi insan yang lebih bermanfaat.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Makna Pengendalian Diri, Prasangka Baik, dan Husnuzzan .................. 2
B. Ayat-Ayat al-Qur’ān tentang Pengendalian Diri, Prasangka Baik, dan
Persaudaraan ........................................................................................... 3
C. Hadis tentang Pengendalian Diri, Prasangka Baik, dan Persaudaraan .... 6
D. Contoh Perilaku yang Mencerminkan Sikap Pengendalian Diri, Husnuzzan,
dan Persaudaraan ..................................................................................... 7
E. Hikmah Pengendalian Diri, Husnuzzan, dan Persaudaraan ..................... 8
A. Kesimpulan .............................................................................................. 10
B. Saran ........................................................................................................ 10