Anda di halaman 1dari 6

PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI PRIA

1. Epididimitis

Adalah penyakit pada sistem reproduksi berupa peradangan pada tabung melingkar di
bagain belakang testis. Ini paling sering disebabkan karena infeksi bakteri, termasuk bakteri
pada infeksi menular seksual.
Gejala yang mungkin di penyakit pada sistem reproduksi ini yaitu
 Skrotum yang bengkak, merah atau hangat
 Nyeri testis, biasanya di satu sisi, yang biasanya muncul secara bertahap
 Sakit saat buang air kecil
 Nyeri atau ketidaknyamanan di perut bagian bawah atau daerah panggul
 Darah dalam air mani
 Demam, meskipun in jarang terjadi

2. Disfungsi ereksi

Disfungsi ereksi atau impotensi adalah kondisi ketidakmampuan penis untuk


mempertahankan ereksi saat berhubungan seks. Kondisi ini bisa menyebabkan stres dan
turunnya rasa percaya diri pada pria.
Disfungsi ereksi bisa terjadi akibat berbagai macam hal, mulai dari gangguan fisik maupun
mental. Beberapa contohnya adalah penyakit jantung, hipertensi, obesitas, gangguan tidur,
rendahnya hormon testosteron, hingga depresi.
Penyakit reproduksi pria ini bisa diatasi dengan konsumsi obat-obatan ataupun tindakan
medis, seperti pemasangan pompa penis dan operasi. Penderita disfungsi ereksi juga
disarankan untuk rajin berolahraga dan melakukan konseling sehingga kondisinya membaik.

3. Penyakit Peyronie
Penyakit Peyronie (Peyronie's disease) adalah penyakit reproduksi pria yang ditandai
dengan penis yang melengkung akibat adanya jaringan parut di dalamnya.
Selain penis bengkok, kondisi ini juga membuat penis sakit saat ereksi. Akibatnya, pria yang
mengalaminya jadi kesulitan untuk melakukan penetrasi saat menjalankan aktivitas seksual.
Penyebab penyakit Peyronie belum dapat diketahui secara jelas, tapi diduga hal ini terkait
dengan cedera berulang pada penis, entah itu karena hubungan seks, olahraga tertentu,
maupun kecelakaan.
Pada kasus ringan, Peyronie tidak membutuhkan penanganan karena dapat sembuh
dengan sendirinya. Penderita mungkin hanya perlu mengonsumsi obat pereda nyeri dan
obat-obatan sepert pentoxifylline untuk membantu meluruskan penis.
Akan tetapi, tindakan operasi bisa saja diperlukan apabila kondisi ini sudah tergolong parah
hingga memengaruhi kualitas penderitanya.

4. Prostatitis

Prostat yang membengkak tidak hanya diakibatkan oleh BPH, melainkan kondisi lainnya
seperti prostatitis.
Prostatitis adalah penyakit pada sistem reproduksi pria yang terjadi akibat adanya
peradangan pada kelenjar penghasil air mani tersebut. Infeksi bakteri, termasuk akibat
hubungan seksual yang tidak sehat, menjadi pemicu dari peradangan tersebut.
Dilansir dari National Health Service, prostatitis terbagi menjadi dua, yaitu prostatitis akut
dan prostatitis kronis. Prostatitis kronis menjadi jenis yang paling umum terjadi yang mana
kondisi ini biasanya akan hilang-tiimbul dan berlangsung dalam waktu lama.

5. Balanitis

Balanitis adalah peradangan kelenjar atau kepala penis. Kondisi ini umumnya disebabkan
oleh infeksi jamur namun dapat juga terjadi akibat infeksi bakteri maupun virus. Pria yang
tidak disunat lebih mungkin mengalaminya.
Balanitis bisa menyebabkan sejumlah gangguan pada area penis, seperti iritasi, kemerahan,
bengkak, juga gatal. Penyakit ini juga bisa menyebabkan proses buang air kecil terasa nyeri
dan timbulnya bercak putih pada penis.
Balanitis bisa diatasi dengan berbagai cara, mulai dai penggunaan krim anti jamur,
konsumsi antibiotik, hingga penyunatan. Tidak hanya itu, pasien juga disarankan untuk lebih
menjaga kebersihan area penis. Dan bila kondisi ini disebabkan oleh diabetes, maka pasien
dianjurkan untuk lebih mengontrol kondisinya.
PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI WANITA

1. Endometriosis

Endometriosis adalah kelainan yang memengaruhi rahim. Itu terjadi ketika jaringan yang
melapisi rahim, juga dikenal sebagai jaringan endometrium, tumbuh di tempat lain di luar
rahim seperti, misalnya, ovarium, di daerah panggul, di usus, dan lain-lain.
Meskipun sangat jarang terjadi, jaringan endometrium tumbuh di luar daerah panggul, sekali
lagi, itu mungkin. Perubahan hormonal yang berkaitan dengan siklus menstruasi membuat
jaringan yang ditempatkan secara tidak normal ini meradang dan menyebabkan rasa sakit.
Sama seperti ketika Anda mengalami menstruasi di mana lapisan rahim luruh setiap bulan
dengan cara yang sama jaringan ini juga luruh setiap bulan, tetapi karena tidak memiliki
tempat untuk pergi, mereka mulai menumpuk di daerah panggul. Jaringan yang tersangkut
di daerah panggul ini menyebabkan:
 mens yang sangat menyakitkan
 ketidaksuburan
 pembentukan bekas luka
 jaringan ini juga dapat menyebabkan organ-organ di daerah panggul saling menempel
 Kebanyakan wanita tidak memiliki gejala endometriosis, tetapi dapat dideteksi dengan
tes seperti USG, Laparoskopi, dan lain-lain.

2. Displasia Serviks

Pada Displasia Serviks, ada pertumbuhan sel yang tidak normal di dalam dan di sekitar
serviks. Meskipun pertumbuhan sel yang tidak normal di dalam dan di sekitar leher rahim
tidak berarti seseorang mengidap kanker, namun jika kondisi ini tidak diobati, bisa menjadi
kanker.
Displasia serviks menyebar melalui hubungan seks dan disebabkan oleh human
papillomavirus. Gangguan pada sistem reproduksi ini tidak menunjukkan gejala apapun dan
hanya dapat dipastikan dengan pemeriksaan pap smear.
Displasia serviks berkisar dari ringan, sedang, dan berat. Displasia Serviks Ringan dapat
hilang dengan sendirinya, sedangkan Displasia Serviks sedang dan berat memerlukan
perhatian medis segera.
3. Fibroid Rahim

Fibroid rahim adalah pertumbuhan massa yang bersifat non-kanker di dalam rahim atau di
luar rahim. Jenis kanker yang disebut juga leiomyoma atau mioma ini tidak ada kaitannya
dengan peningkatan risiko kanker rahim dan hampir tidak pernah berkembang menjadi
kanker.
Fibroid rahim memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari sekecil benih sehingga tidak bisa
terdeteksi oleh mata, sampai yang berukuran besar yang dapat menekan dan memperbesar
rahim. Seorang wanita bisa memiliki fibroid tunggal atau ganda. Dalam kasus yang ekstrem,
beberapa fibroid bisa muncul di dalam rahim, sehingga memperlebar organ tersebut hingga
mencapai tulang rusuk dan juga menambah beratnya.

penyebab Fibroid Rahim


Tidak ada yang tahu apa pemicu fibroids. Para peneliti berpikir ada beberapa faktor yang
menyebabkan terjadinya hal tersebut. Faktor itu, yaitu:
 Faktor hormonal (dipicu fluktuasi kadar estrogen dan progesteron).
 Faktor genetik (berdasarkan garis keturunan).

Pengobatan 
Kebanyakan fibroid tidak membutuhkan pengobatan. Kamu hanya perlu melakukan
pemeriksaan secara rutin untuk memastikan fibroid tidak berkembang terlalu besar atau
menimbulkan masalah lain.
Obat-obatan dapat digunakan sebagai penghambat kinerja hormon. Jika gejala terus terjadi,
dokter dapat menyarankan untuk melakukan operasi pengangkatan rahim atau fibroid bila
pengidap masih berkeinginan memiliki anak.
Namun, perlu diingat, fibroid rahim bisa kambuh, sehingga pengidap harus menjalani
operasi lagi. Obat-obatan memang bisa menghambat pertumbuhan fibroid, tetapi hanya
sementara.

4. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)

Sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) adalah gangguan hormon


yang terjadi pada wanita di usia subur. PCOS ditandai dengan gangguan menstruasi dan kadar
hormon maskulin (hormon androgen) yang berlebihan.
Hormon androgen yang berlebihan pada penderita PCOS dapat mengakibatkan ovarium
atau indung telur memproduksi banyak kantong-kantong berisi cairan. Kondisi ini
menyebabkan sel-sel telur tidak berkembang dengan sempurna dan gagal dilepaskan
secara teratur.

Penyebab Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)


Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan PCOS. Namun, ada
beberapa faktor yang diduga terkait dengan PCOS, yaitu:
 Kelebihan hormon insulin
Hormon insulin adalah hormon yang menurunkan kadar gula dalam darah. Kadar
insulin yang berlebihan menyebabkan peningkatan produksi hormon androgen dan
penurunan sensitivitas tubuh terhadap insulin.
 Faktor genetik
Hal ini karena sebagian penderita PCOS juga memiliki anggota keluarga yang
menderita PCOS.

Pengobatan Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)


Pengobatan PCOS tergantung pada gejala yang dialami pasien, seperti hirsutisme,
kemandulan, atau jerawat parah. Berikut ini adalah metode untuk mengatasi PCOS:

5. Prolaps Dasar Panggul

Prolaps Dasar Panggul adalah gangguan pada dasar panggul; itu terjadi ketika berbagai
organ yang terletak di area dasar panggul seperti kandung kemih, rektum, vagina, rahim,
uretra jatuh atau turun karena otot-otot dasar panggul yang terlalu banyak dan lemah yang
menopang organ-organ ini.
Prolaps Dasar Panggul sebagian besar terlihat pada wanita yang telah melahirkan atau
pada mereka yang telah menjalani beberapa operasi. Ada tiga tahap Prolaps Dasar
Panggul, dan Prolaps Dasar Panggul ringan dapat diobati dengan perubahan pola makan,
berolahraga, dan lain-lain. 
Prolaps Dasar Panggul sedang diobati dengan bantuan pessary yang menjaga organ-organ
pada posisinya, parah Prolaps Dasar Panggul diobati dengan bantuan operasi.
TUGAS IPA
10 PENYAKIT REPRODUKSI MANUSIA

Disusun Oleh :
Nama : Melani Cahaya
Kelas : IX.6
Guru Pembimbing : Maya Daratama, S.Pd

SMP NEGERI 30 PALEMBANG


TAHUN AJARAN 2022-2023

Anda mungkin juga menyukai