Anda di halaman 1dari 10

Makalah mujahadah an nas

nama: habli mahrus syauki


Kelas : X IPS III
Matkul : pendidikan agama islam
SMAN 1LUBUK SIKAPING

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkanrahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikanmakalah ini
tepat pada waktunya.Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkanbantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini.Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telahberkontribusi dalam pembuatan makalah ini.Terlepas dari semua itu, Kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itudengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kamidapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

2
BAB I

A. LATAR BELAKANG

 Mujahadah An-Nafs diartikan sebagai pengendalian atau kontrol terhadap


diri.Mujahadah An-Nafs terdiri atas dua kata yakni Mujahadah yang berarti
bersungguh-sungguh sementara An-Nafs artinya adalah diri, nafsu, ego, jiwa
dan sebagainya.Mujahadah An-Nafs adalah usaha atau perjuangan yang
dilakukan dengan bersungguh-sungguh untuk melwan hawa nafsu. Dengan
kata lain, Mujahadah An-Nafs adalah perbuatan bersungguh-sungguh
menghindari segala perbuatan yang sifatnya melanggar hukum Allah SWT.
Hawa nafsu adalah poros kejahatan karena selalu mempunyai kecenderungan
mencari kesenangan. Inilah alasannya mengapa Rasulullah bersabada bahwa
jihad dalam melawan hawa nafsu jauh lebih berat ketimbang jihad melawan
musuh.Bahkan Allah sendiri menjamin derajat yang tinggi bagi manusia yang
hijrah dan rela berkorban meninggalkan nafsu duniawi. Jaminan ini ada di
dalam Al-Quran tepatnya Al Anfal Ayat 27. 
A.    Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini, yaitu:
1.      Apa pengertian pengendalian diri ?
2.      Apa dasar dan dalil pengendalian diri ?
3.      Apa contoh pengendalian diri ?
4.      Apa hikmah pengendalian diri ?
B.     Tujuan
Pembuatan makalah bertujuan untuk :
1.      Mampu menjelaskan pengertian pengendalian diri.
2.      Mampu melafadzkan dalil tentang pengendalian diri.
3.      Mampu menyebutkan contoh mengendalikan diri.
4.      Mampu menyebutkan hikmah tanggung jawab.

3
Bab II
PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN
 Mujahadah An-Nafs diartikan sebagai pengendalian atau kontrol terhadap diri.
Mujahadah An-Nafs terdiri atas dua kata yakni Mujahadah yang berarti bersungguh-
sungguh sementara An-Nafs artinya adalah diri, nafsu, ego, jiwa dan sebagainya.
Mujahadah An-Nafs adalah usaha atau perjuangan yang dilakukan dengan
bersungguh-sungguh untuk melwan hawa nafsu. Dengan kata lain, Mujahadah An-Nafs
adalah perbuatan bersungguh-sungguh menghindari segala perbuatan yang sifatnya
melanggar hukum Allah SWT.Hawa nafsu adalah poros kejahatan karena selalu mempunyai
kecenderungan mencari kesenangan. Inilah alasannya mengapa Rasulullah bersabada bahwa
jihad dalam melawan hawa nafsu jauh lebih berat ketimbang jihad melawan musuh..Bahkan
Allah sendiri menjamin derajat yang tinggi bagi manusia yang hijrah dan rela berkorban
meninggalkan nafsu duniawi. Jaminan ini ada di dalam Al-Quran tepatnya Al Anfal Ayat
27. 
1.      Pengertian Pengendalian Diri
Pengendalian diri artinya pengarah & pengekang diri sehingga sikapnya
terkontrol & terkendali. Pengendalian diri merupakan faktor penting dalam
kesuksesan seseorang dalam menangani suatu permasalahan hidup.
Paling tidak ada tiga alasan pengendalian diri:
·         Pertama, mempunyai kecenderungan negatif dan positif dalam dirinya. Dan
setan (iblis) selalu melakukan berbagai upaya agar seseorang lebih didominasi
oleh kecenderungan negatif dalam dirinya.
·         Kedua, Penetapan seseorang untuk menempati sesuatu didahului dengan
studikelayakan dan pertimbangan.
·         Ketiga, Kegagalan besarmanusia dalam menjalankan tugas disebabkan oleh
ketidakmauan dalam mengendalikan diri. Perilaku manusia didasarkan pada
karakteristik dorongan dalam dirinya.

4
Salah satu meningkatkan kemampuan mengendalikan diri ialah dengan
mengenal ciri ciri orang yang berhasil dan sukses menjalankan tugasnya.
Seseorang yang tidak berhasil mengendalikan diri biasanya:
a.       Cenderung menunda permasalahan dan mengakhiri sesuatu yang semestinya
didahulukan
b.  Saling ragu - ragu & goyah ketika hendak melakukan penyelesaian masalah,
karena khawatir gagal melakukannya.
c.  Sering tidak konsentrasi pada penyelesaian masalah, karena ragu menyelesaikan
atau mencapai keberhasilan.
d. Membebani diri dengan sesuatu yang tidak disanggupi. Karena dia tidak dapat
mengkonsentrasikan tenaga & kehilangan keseimbangan.
e. Sering jenuh dan dialihkan perhatianya dari pekerjaan utamanya, sehingga
kedisplinan & produktifitasnya menurun.
f.       Sering tergesah – gesah, seringkali mengeluh & putus asa .

2.      Dasar dan Dalil Pengendalian Diri


Dasar dan dalil yang menjelaskan tentang pengendalian diri adalah sebagai
berikut:
a.       QS. Al Anfal (8): 72

‫وا‬CCُ‫ْض ۚ َوالَّ ِذينَ آ َمن‬ ُ ‫رُوا ُأو ٰلَِئكَ بَع‬C‫َص‬


ٍ ‫ا ُء بَع‬CCَ‫هُ ْم َأوْ لِي‬C‫ْض‬ ِ ِ‫ب‬C‫ِإ َّن الَّ ِذينَ آ َمنُوا َوهَا َوَأ ْنفُ ِس ِه ْم فِي َس‬
َ ‫هَّللا ِ َوالَّ ِذينَ آ َووْ ا َون‬ ‫يل‬
‫ ُر ِإاَّل‬C‫ص‬
ْ َّ‫ِّين فَ َعلَ ْي ُك ُم الن‬
ِ ‫د‬C‫م فِي ال‬Cْ ‫رُو ُك‬C‫ص‬َ ‫اجرُوا ۚ َوِإ ِن ا ْستَ ْن‬C
ِ Cَ‫ ْي ٍء َحتَّ ٰى يُه‬C‫م ِم ْن َش‬Cْ ‫ا لَ ُك ْم ِم ْن َواَل يَتِ ِه‬CC‫ َم‬C‫ا ِجرُوا‬CCَ‫َولَ ْم يُه‬
ٌ ‫م بَ ْينَ ُك ْم َوبَ ْينَهُ ْم ِميثَا‬Cٍ ْ‫ بَِأ ْم َوالِ ِه ْم ٰى قَو‬C‫َعلَ َجرُوا َو َجاهَدُوا‬
ِ َ‫ق ۗ َوهَّللا ُ بِ َما تَ ْع َملُونَ ب‬
‫صي ٌر‬

Artinya :  Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta


berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang
memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada orang-orang
muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi. Dan (terhadap)
orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban

5
sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi)
jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan)
agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum
yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha
Melihat apa yang kamu kerjakan.
b.       Arti lafad surat Al Anfal ayat 72

c.       Kandungan QS. Al Anfal (8): 72

QS Al-Anfal(8) ayat 72 mengandung pesan-pesan yang mulia, yaitu :

1)      Pada peristiwa hijrah, ada tiga golongan yang disebutkan QS Al-Anfal(8)


ayat 72, yaitu:

a)      Kaum Muhajirin
Kaum yang berjuang membela agama Islam dan bersedia berkorban dengan
harta dan jiwa. Oleh sebab itu mereka mendapat tempat istimewa disisi Allah
SWT dan mendapat tiga sebutan, pertama "beriman", kedua "berhijrah",
dan ketiga "berjuang dengan harta dan jiwa di jalan Allah".
b)      Kaum Anshar
Kaum Anshar adalah orang-orang Madinah yang beriman kepada Allah SWT,
berjanji kepada Nabi Muhammad SAW dan kaum Muhajirin untuk bersama-
sama berjuang di jalan Allah. Mereka bersedia menolong, dan berkorban
dengan harta dan jiwanya demi keberhasilan perjuangan Islam. Allah
memberikan dua sebutan mulia kepada mereka, pertama "pemberi tempat
kediaman" dan kedua "penolong dan pembantu".
c)      Kaum Muslimin yang tidak berhijrah ke Madinah.
Mereka tetap tinggal di Mekah yang dikuasai oleh kaum musyrikin. Mereka
tidak dapat disamakan dengan kaum Muhajirin dan Anshar karena mereka tidak
berada dalam lingkungan masyarakat Islam, tetapi hidup di lingkungan orang-
orang musyrik. Oleh karena itu hubungan antara mereka dengan kaum muslimin
6
di Madinah tidak dapat disamakan dengan hubungan antara Muhajirin dan
Anshar dalam masyarakat Islam. Hubungan antara sesama mukmin di Madinah
sangat erat bahkan seperti saudara satu keturunan yang tidak lagi membedakan
hak dan kewajiban. Hubungan antara mereka dengan mukmin di madinah hanya
diikat atas dasar keimanan saja.
2.    Antara Muhajirin dan Anshor saling melindungi, hidup berdampingan dan
saling tolong menolong.
3.    Muhajirin dan Anshor melakukan jihad dengan harta dan jiwanya atas
dorongan keimanan kepada Allah SWT.
4.    Allah SWT Maha Melihat dan Mengetahui apa yang dilakukan oleh hamba-
Nya.
5.    QS Al-Anfal (8) ayat 72 menjelaskan bahwa Kaum Muhajirin dan Anshar
telah memberikan teladan dalam mujahadah an-nafs. Secara
bahasa mujahadah artinya bersungguh-sungguh, sedangkan an-nafs artinya
jiwa, nafsu, diri. Jadi mujahadah an-nafs artinya perjuangan sungguh-sungguh
melawan hawa nafsu atau bersungguh-sungguh menghindari perbuatan yang
melanggar hukum-hukum Allah SWT. Dalam bahasa Indonesia mujahadah an-
nafs disebut dengan kontrol diri. Kontrol diri merupakan salah satu perilaku
terpuji yang harus dimiliki setiap muslim.
Menurut Al-Qur’an nafsu dibagi menjadi tiga, yaitu :
1) Nafsu Ammarah, yaitu nafsu yang mendorong manusia kepada keburukan (QS
Yusuf [12] ayat 53)
2)  Nafsu Lawwamah, yaitu nafsu yang menyesali setiap perbuatan buruk (QS Al-
Qiyamah [75] ayat 2)
3)    Nafsu Muthmainnah, yaitu nafsu yang tenang (QS Al-Fajr [89] ayat 27-30)
4)  Dari ketiga nafsu yang disebutkan Al-Qur’an diatas, kita tahu bahwa nafsu
Ammarah mendorong manusia untuk berbuat maksiat. Kemaksiatan akan
menjauhkan kita dari rahmat Allah SWT serta akan menimbulkan kegelisahan

7
dalam hati. Oleh karena itu Islam mengajarkan mujahadah an-nafs supaya
hidup kita bahagia dunia dan akhirat.
5). Hawa nafsu memiliki kecenderungan untuk mencari berbagai macam
kesenangan dengan tidak mempedulikan aturan agama. Jika kita menuruti hawa
nafsu maka sesungguhnya hati kita telah tertawan dan diperbudak oleh hawa
nafsu itu. Nabi Muhammad SAW menyebut jihad melawan hawa nafsu sebagai
jihad besar (jihadul akbar), sedangkan jihad memerangi orang kafir sebagai
jihad kecil (jihadul asghar). Mengapa demikian ?. hal ini dikarenakan jihad
melawan nafsu berarti jihad melawan hal – hal yang menyenangkan, digemari,
dan disukai. Sedangkan jihad melawan orang kafir berarti jihad melawan musuh
yang kita benci. Bukankah menghindari sesuatu yang kita senangi jauh lebih
berat daripada menghindari sesuatu yang kita benci ?.
3.      Contoh Pengendalian Diri
a.       Pengendalian diri terhadap hawa nafsu saat bertemu lawan jenis
b.      Pengendalian diri terhadap godaan mencontek
c.       Pengendalian diri terhadap nafsu amanah

Contoh Sikap Dan Perilaku Pengendalian Diri


a.       Dalam Keluarga
·         Hidup sederhana tidak suka pamer harta kekayaan dan kelebihannya.
·         Tidak mengganggu ketentraman anggota keluarga lain.
·         Tunduk dan taat terhadap aturan serta perintah orang tua.
b.       Dalam Masyarakat
·         Mencari sahabat sebanyak-banyaknya dan membenci permusuhan.
·         Saling menghormati dan menghargai orang lain.
·         Mengikuti segera aturan yang berlakudalam masyarakat.
c.       Dalam Lingkungan sekolah Dan Kampus
·         Patuh dan taat pada peraturan disekolah
·         Menghormati dan menghargai teman, guru, karyawan, dll

8
·         Hidup penuh kesederhanaan, tidak sombong dan tidak gengsi

4.      Manfaat dan Hikmah Kontrol Diri


Seseorang yang melakukan kontrol diri (mujahadah an-nafs) akan
memperoleh manfaat dan hikmah sebagai berikut:
a.       Hati semakin bersih dan tenang
b.      Memperoleh kebahagiaan lahir dan batin
c.       Diberi kemudahan oleh Allah SWT dalam mengerjakan amal shaleh
d.      Dijauhkan dari sifat-sifat tercela, seperti iri, dengki dan sombong
e.       Dicintai Allah SWT dan sesama manusia
f.       Mendapatkan hidayah yang sempurna dari Allah SWT
g.      Mendapatkan ridha dari Allah SWT

9
BAB IV
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap kepada pembaca yang budiman dusi
memberikan kritik dan saran yang membangung kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan kesempatan
berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis dan khususnya bagi
pembaca yang budiman pada umumnya.

10

Anda mungkin juga menyukai