Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak
nikmat, taufik dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik.
Muh. Tajrin
DAFTAR ISI
AQIDAH ………………………………………………………………..
IBADAH ………………………………………………………………..
AKHLAK ……………………………………………………………….
MUAMALAH …………………………………………………………..
KESIMPULAN ………………………………………………………….
SARAN …………………………………………………………………..
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan salah satu agama samawi yang meletakkan nilai-
nilai kemanusiaan, atau hubungan personal, interpesonal dan masyarakat
secara Agung dan Luhur, tidak ada perbedaan satu sama lain, keadilan,
relevansi, kedamaian, yang mengikat semua aspek manusia. Karena islam
yang berakar pada kata “salima” dapat diartikan sebagai sebuah
kedamaian yang hadir dalam diri manusia dan itu sifatnya fitrah,
kedamaian, akan hadir. Jika manusia itu sendiri menggunakan dorongan
diri (drive) kearah bagaimana memanusiakan manusia dan memposisikan
dirinya sebagai mahluk ciptaan tuhan yang bukan saja unik tapi juga
sempurna. Namun jika sebaliknya manusia mengikuti nafsu dan tidak
berjalan, seiring fitnah, maka janji tuhan azab dan keinahan akan datang.
Tegaknya aktifitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah
yang dapat menerangkan bahwa orang itu memiliki ahlak. Jika seseorang
sudah memahami ahlak maka akan menghasilkan kebiasaan hidup yang
baik.
Nilai suatu ilmu ditentukan oleh kandungan ilmu tersebut. Semakin
besar nilai manfaatnya, semakin penting ilmu tersebut untuk dipelajari.
Ilmu yang paling utama adalah ilmu yang mengenalkan kita kepada Allah
SWT, Sang Pencipta. Sehingga orang yang tidak kenal Allah SWT adalah
orang yang bodoh, karena tidak ada orang yang lebih bodoh dari pada
orang yang tidak mengenal penciptanya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Aqidah, ibadah, akhlak, dan Muamalah?
2. Bagaimana hubungan antara Aqidah, ibadah, akhlak, dan Muamalah?
3. Contoh perilaku muslim yang sebenar-benarnya dalam bidang Aqidah,
ibadah, akhlak, dan Muamalah?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan Aqidah, ibadah, akhlak,
dan Muamalah?
2. Dapat mengetahui hubungan antara Aqidah, ibadah, akhlak, dan
Muamalah?
3. Dapat menegtahui contoh perilaku muslim yang sebenar-benarnya
dalam bidang Aqidah, ibadah, akhlak, dan Muamalah?
BAB II
PEMBAHASAN
Aqidah
Pengertian Aqidah
Aqidah menurut etimologi berasal dari kata al-aqdu, yang bermakna ikatan
atau janji atau simpul yang kuat. Sedangkan menurut terminology mempunyai dua
sudut tinjau yaitu :
Secara umum : Aqidah adalah sebuah ketetapan akal yang bersifat pasti,
baik Hukum tersebut bersifat benar ataupun batil. Kalau ketetapan akal
sesuai dengan kenyataan dan sesuai dengan wahyu Allah maka dia
dinamakan aqidah yang benar (Aqidah Ash-shahihah) dan akan
melahirkan keselamatan dari siksa Allah, dan kebahagiaan dunia akhirat,
seperti keyakinan kaum muslimin akan keEsa`an Allah. Dan jika
ketetapan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan dan bertentangan dengan
Wahyu Allah maka dinamakan aqidah yang batil dan akan melahirkan
siksa bagim pemeluknya di dunia dan akhirat, seperti keyakinan orang
Nasrani yang menyatakan Allah itu salah satu dari tiga sembahan (trinitas).
Secara khusus : Aqidah bermakna aqidah Islam, yaitu keimanan yang
pasti kepada Allah, para Malaikat, kitab-kitab-Nya, Rosul-rosul-Nya,
kepada Hari kiamat, serta takdir yang baik dan yang buruk. Serta beriman
pada semua yang datang dari Alqur`an dan Assunah yang shahih berupa
pokok-pokok agama, perintah dan larangan-Nya. Serta beriman dengan
semua yang disepakati oleh para pendahulu yang shaleh dan berserah diri
kepada Allah, dan ta`at pada Rasullulah SAW. Dengan kata lain makna
Aqidah secara khusus adalah sesuatu yang mengharuskan hati
membenarkannya, yang membuat jiwa tenang dan menjadi kepercayaan
yang bersih dari kebimbangan dan keragu-raguan. Aqidah didalam
Alqur`an disebut dengan iman yang artinya, membenarkan dalam hati,
mengucapkan dengan lisan dan melaksanakan dengan amal perbuatan.
Allah berfirman dalm surat dalam surat Annisa ayat 136 artinya: “Hai
orang-orang yang beriman Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasulnya,
dan kepada kitab-kitab yang Allah Turunkan kepada Rasulnya, serta kitab
yang Allah turunkan sebelum-sebelumnya. Barang Siapa yang kafir
kepada Allah, malaikatNya, kitabNya,Rasul rasulnya Hari Kemudian,
maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya”.
Aqidah Islam adalah sesuatu yang bersifat tauqifi, artinya suatu ajaran
yang hanya dapat ditetapkan dengan adanya dalil dari Allah dan Rasul-Nya.
Maka, sumber ajaran aqidah Islam adalah terbatas pada al-Quran dan Sunnah saja.
Sebab tidak ada seorangpun yang mengetahui tentang Allah, tentang apa-apa yang
wajib bagiNya dan apa yang harus disucikan dariNya melainkan Allah sendiri.
Dan tidak ada seorangpun selain Allah yang lebih mengetahui tentang Allah selain
Rasulullah Muhammad SAW.
Maka, aqidah yang benar merupakan landasan (asas) bagi tegak agama (din) dan
diterimanya suatu amal. Allah SWT berfirman,
ى َولَقَد ِ ُ ط َّن أَش َركتَ لَئِن قَبلِكَ ِمن الَّذِينَ َو ِإلَى ِإ َليكَ أ
َ وح َ الخَا ِس ِرينَ ِ ِّمنَ َولَت َ ُكون ََّن َع َملُكَ لَ َيح َب.
IBADAH
Pengertian Ibadah
٦٠ ين َ َٰ ش ۡي
ّٞ ُّو ُّم ِبٞ ط َۖنَ ِإنا ۥهُ لَ ُك ۡم َعد ۞أَلَ ۡم أ َ ۡع َه ۡد ِإلَ ۡي ُك ۡم َٰ َي َب ِن ٓي َءادَ َم أَن اَّل ت َعۡ بُد ُواْ ٱل ا
Artinya : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku”
1. Ibadah yang terdiri atas perkataan seperti berdzikir, tahlil, shalawat, dan
sebagainya
2. Ibadah yang sudah terinci perkataan dan perbuatannya seperti shalat,
zakat, puasa dan haji.
3. Ibadah yang tidak ditentukan pelaksanaannya, seperti menolong orang
lain, berjihad, membela diri, mendirikan madrasah, masjid, dan sebaginya
4. Ibadah dalam bentuk menahan diri seperti puasa, ihram, i’tikaf
5. Ibadah yang sifatnya menggugurkan hak, seperti membebaskan seseorang
dari kewajiban membayar hutangnya kepada kita, memaafkan kesalahan
yang dilakukan orang lain kepada kita, dan sebagainya.
Tujuan Ibadah
١١٥ َأَفَ َحس ِۡبت ُ ۡم أَنا َما َخلَ ۡق َٰنَ ُك ۡم َع َب ٗثا َوأَنا ُك ۡم ِإلَ ۡينَا ََّل ت ُ ۡر َجعُون
AKHLAK
Pengertian Akhlak
Secara bahasa
Kata akhlak secara bahasa verasal dari bahasa Arab “Al Khulk” yang
diartikan sebagai perangai, tabiat. Budi pekerti, dan sifat seseorang. Jadi
akhlak seseorang diartikan sebagai budi pekerti yang dimiliki oleh
seseorang terkait dengan sifat-sifat yang ada pada dirinya. (baca istri-istri
nabi muhammad dan sifatnya)
Secara istilah
Kata akhlak menurut istilah khususnya dalam islam diartikan sebagai sifat
atau perangai seseorang yang telah melekat dan biasanya akan tercermin
dari perilaku orang tersebut. Seseorang yang mmeiliki sifat baik biasanya
akan memiliki perangai atau akhlak yang baik juga dan sebaliknya
seseorang yang memiliki perangai yang tidak baik cenderung memiliki
akhlak yang tercela. Kata akhlak disebutkan dalam firman Allah pada ayat
berikut ini
Golongan Akhlak
Akhlak sendiri dibedakan menjadi dua golongan yakni akhlak terpuji atau
akhlakul karimah dan akhlak tercela atau akhlakuk mazmumah.
Akhlak Terpuji
Diantara beberapa akhlak terpuji yang seharusnya dimiliki oleh seorang
muslim adalah kesopanan, sabar, jujur, derwaman, rendah hati, tutur kata
yang lembut dan santun, gigih, rela berkorban, adil, bijaksana,tawakal dan
lain sebagainya. Seseorang yang mmeiliki akhlak terpuji biasanya akan
selalu menjaga sikap dan tutur katanya kepada orang lain dan merasa
bahwa dirinya diawasi oleh Allah SWT. (baca cara meningkatkan akhlak
terpuji)
Akhlak tercela
Akhlak tercela adalah akhlak yang harus dijauhi oleh muslim karena dapat
mendatangkan mudharat baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.
Contoh akhlak tercela diantaranya adalah dusta (baca bahaya berbohong
dan hukumnya dalam islam), iri, dengki, ujub, fitnah, sombong, bakhil,
tamak, takabur, hasad, aniaya, ghibah, riya dan sebagainya.
Keutamaan Akhlak Dalam Islam
MUAMALAH
Pengertian Muamalah
Dari segi bahasa, muamalah berasal dari kata aamala, yuamilu, muamalat
yang berarti perlakuan atau tindakan terhadap orang lain, hubungan
kepentingan. Kata-kata semacam ini adalah kata kerja aktif yang harus
mempunyai dua buah pelaku, yang satu terhadap yang lain saling
melakukan pekerjaan secara aktif, sehingga kedua pelaku tersebut saling
menderita dari satu terhadap yang lainnya.
Pengertian Muamalah dari segi istilah dapat diartikan dengan arti yang
luas dan dapat pula dengan arti yang sempit. Di bawah ini dikemukakan
beberapa pengertian muamlah;
Menurut Louis Ma’luf, pengertian muamalah adalah hukum-hukum syarat
yang berkaitan dengan urusan dunia, dan kehidupan manusia, seperti jual beli,
perdagangan, dan lain sebagainya. Sedangkan menurut Ahmad Ibrahim Bek,
menyatakan muamalah adalah peraturan-peraturan mengenai tiap yang
berhubungan dengan urusan dunia, seperti perdagangan dan semua mengenai
kebendaan, perkawinan, thalak, sanksi-sanksi, peradilan dan yang berhubungan
dengan manajemen perkantoran, baik umum ataupun khusus, yang telah
ditetapkan dasar-dasarnya secara umum atau global dan terperinci untuk dijadikan
petunjuk bagi manusia dalam bertukar manfaat di antara mereka.
Allah SWT berfirman dalam surat Al Baqarah Ayat 280 yang berbunyi
Artinya : “Dan jika (orang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah
tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua
utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui”
Aqidah seseorang akan benar dan lurus jika kepercayaan dan keyakinanya
terhadap alam juga lurus dan benar. Karena barang siapa mengetahui sang
pencipta dengan benar, niscahya ia akan dengan mudah berperilaku baik
sebagaimana perintah allah. Sehingga ia tidak mungkin menjauh bahkan
meninggalkan perilaku-perilaku yang telah ditetapkanya. Pendidikan akhlak yang
bersumber dari kaidah yang benar merupakan contoh perilaku yang harus diikuti
oleh manusia. Mereka harus mempraktikanya dalam kehidupan mereka, karena
hanya inilah yang menghantarkan mereka mendapatkan ridha allah dan atau
membawa mereka mendapatkan balasan kebaikan dari allah.
Hubungan Aqidah dengan Ibadah
Pondasi aktifitas manusia itu tidak selamanya bisa tetap tegak berdiri,
maka dibutuhkan adanya sarana untuk memelihara pondasi yaitu ibadah. Ibadah
merupakan bentuk pengabdian dari seorang hamba kepada allah. Ibadah dilakukan
dalam rangka mendekatkan diri kepada allah untuk meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan terhadap allah.
Manusia sebagai makhluk yang paling sempurna, sejak kelahirnya telah dibekali
dengan akal pikiran serta perasaan (hati). Manusia dengan akal pikiran dan
hatinya tersebut dapat membedakan mana yang baik dan mana yang benar, dapat
mempelajari bukti-bukti kekuasaan Allah, sehingga dengannya dapat membawa
diri mereka pada keyakinan akan keberadaan-Nya.
Hubungan Aqidah dengan Ibadah
Amal ibadah tidak akan bisa benar tanpa dilandasi akidah yang benar.
amal ibadah dinilai benar apabila dilakukan hanya untuk Allah semata dengan
ittiba’ Rasul SAW.
Manusia diberi bekali akal pikiran agar dengan akal pikiran tersebut
mereka dapat membedakan mana yang hak dan mana yang batil, mempelajari
tanda-tanda kekuasaan Allah, menganalisa hakikat kehidupannya sehingga dia
tahu arah dan tujuan dirinya diciptakan di dunia. Akal pikiran dan perasaan inilah
yang membedakan manusia dengan makhluk-makhluk lain. Oelh karena itu
manusia dipercaya untuk menjadi khalifah Allah di Bumi.
Pola pikir, tindakan dan gagasan umat Islam hendaknya selalu bersendikan
pada aqidah Islamiyah. Ungkapan “buah dari aqidah yang benar (Iman) tidak lain
adalah amal sholeh” harus menjadi spirit dan etos ummat Islam. Pribadi yang
mengaku muslim mestinya selalu menebar amal shalih sebagai implementasi
keimanannya di manapun mereka berada. Tidak kurang 60 ayat Al Qur’an
menerangkan korelasi antara keimanan yang benar dengan amal sholeh ini. Ayat-
ayat tersebut menegaskan bahwa perintah beriman kepada Allah dan hari akhir
selalu diikuti dengan perintah untuk melaksanakan amal shalih. Inilah makna
operatif dari ungkapan “al-Islamu ‘aqidatun wa jihaadun”, bahwa kebenaran Islam
itu harus diyakini sekaligus juga diperjuangkan pengamalannya secara sungguh-
sungguh dalam konteks kemaslahatan dan bebas dari perilaku teror.
Agar tetap kokoh dan kuat serta menjadi penyangga seluruh sendi keber-
Islaman, aqidah harus dijaga, dipelihara dan dipupuk sehingga bisa hidup subur
dalam pribadi setiap Muslim. Pentingnya memelihara aqidah ini juga tersirat
dalam Sirrah Nabawiyah. Saat membangun masyarakat Islam di Makkah dan
Madidah selama 23 tahun Rasulullah Muhammad SAW tidak kenal lelah
membina aqidah umatnya. Mengingat pentingnya aqidah ini bisa dimengerti bila
setiap surat dalam Al Quran mengandung pokok-pokok ajaran keimanan.
Aqidah
Akhlak
Ibadah
Tertib thaharah(bersuci);Ia berwudhu, mandi, bertayamum, dan beristinjak
dengan benar dan baik sesuai tuntunan Rasulullah.
Tertib shalat; Ia terbiasa melaksanakan shalat wajib diawal waktu dan
berjamaah, shalat rawatib, tahajud setiap malam, dhuha setiap pagi. Smua
kewajiban shalat ia laksanakan, smua gerakan, bacaan, dan tata caranya
sesuai tuntunan Rasulullah, tidak ditambahi atau dikurangi, ia hapal
seluruh bacaan shalat, wirid dan doa sesudahnya. Ia mengerti arti kata
demi kata bacaan-bacaan tersebut.
Tertib ber-ZIS(zakat, infaq, shadaqah);ia selalu menyisihkan sekurang-
kurangnya 2,5% dari total penghasilannya unutu ZIS.
Tertib puasa;melaksanakan puasa Ramadhan dengan baik, termasuk
melaksanakan amalan-amalan yang dituntunkan didalamnya. Juag
melaksanakan puasa-puasa sunnah yang dituntunkan nabi. ia membiasakan
puasa tiga hari dalam sebulan, puasa senin-kamis, atau seperti puasanya
Nabi Daud as.
Muamalah
Kehidupan berkeluarga
(1) Membiasakan perilaku islami dalam keluarga
(2) Mendidik anak-anaknya memahami dan mengamalkan ajaran islam
(3) Membina keluarganya menjadi keluarga sakinah
Hidup bermasyarakat
(1) Berprinsip memberikan mamfaat kepada orang lain, senang
berbuat baik dan menolong orang
(2) Hidup berjama’ah bersama orang-orang yang seiman
Dalam melaksanakan jual beli dan kehidupan ekonominya didasarkan
atas prinsip-prinsip syari’ah
Bayak beramal untuk kemaslahatan ummat, seperti membangun dan
menyelenggarakan sekolah, madrasah, panti asuhan yatim, poliklinik,
rumah sakit dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Aqidah menurut etimologi berasal dari kata al-aqdu, yang bermakna ikatan
atau janji atau simpul yang kuat.
Muamalah berasal dari kata aamala, yuamilu, muamalat yang berarti
perlakuan atau tindakan terhadap orang lain, hubungan kepentingan.
Kata akhlak secara bahasa verasal dari bahasa Arab “Al Khulk” yang
diartikan sebagai perangai, tabiat, budi pekerti, dan sifat seseorang.
Secara bahasa ibadah berarti mematuhi, tunduk, berdo’a
Dalam kehidupan ini, kita mesti menjalankan apa yang telah dituntunkan oleh
Rasulullah dan mengamalkannya agar mendapat ridhoh Allah SWT.
Saran
Al Quran dan sunah merupakan dua pegangan, tuntunan dan pedoman hidup serta
sebagai sumber utama bagi umat islam untuk dijadikan sebagai panduan analisis
dalam mengkaji setiap persoalan yang muncul dalam kehidupan. Oleh karena itu
penting kiranya bagi umat islam untuk terus berpegang teguh pada Al quran dan
As sunah serta untuk memahami makna-makna yang terkandung dalam Al quran
dan As sunah. Dan dengan Al quran dan As sunah juga dapat memperkuat
Aqidah, Ibadah, Muamalah dan Akhlak umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA
https://anitadeka.wordpress.com/2013/07/15/hubungan-aqidah-ibadah-muamalah-
dan-ahklak/
https://dalamislam.com/akhlaq/akhlak-dalam-islam
https://al-badar.net/ibadah-dari-aspek-pengertian-dasar-macam-dan-tujuannya/
http://blogislami11.blogspot.co.id/2016/12/materi-lengkap-tentang-aqidah.html
http://www.materibelajar.id/2016/04/pengertian-muamalah-jual-beli-khiyar.html