NIM :105421104817
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak
dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya
sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi
Kloning berasal dari kata klόόn (yunani), yang artinya tunas. Kloning adalah
fertilisasi, berasal dari induk yang sama, mempunyai susunan (jumlah dan gen)
2. Riset klinis hendaknya secara sah, oleh ahli yang berkompeten dan dibawah pengawasan tenaga medis
yang ahli dibidangnya.
3. Setiap proyek riset klinis hendaknya didahului oleh suatu taksiran yang cermat terhadap bahaya-bahaya
yang mungkin terjadi didalamnya dan dibandingkan dengan manfaat yang diperkirakan dapat diperoleh
oleh orang yang menjadi objek riset atau orang lain
4. Dokter seharusnya memberikan perhatian khusus dalam menjalankan riset klinis yang mungkin merubah
kepribadian orang yang bersangkutan.
Namun selain memiliki sisi gelap, penelitian kloning pada manusia sebenarnya
memberikan harapan bagi masa depan dunia kedokteran. Teknik kloning terapeutik memungkinkan
dokter mengidentifikasi penyebab keguguran spontan, memberikan pemahaman pertumbuhan
cepat sel kanker, penggunaan sel stem untuk meregenerasi jaringan syaraf, kemajuan dalam
penelitian masalah penuaan, genetika dan pengobatan.
Kloning dapat dianggap etis atau tidak etis bergantung pada tujuan dilakukan kloning
tersebut, yaitu :
1. Dianggap Etis apabila digunakan untuk tujuan kesehatan atau tujuan klinik.
2. Dianggap Tidak Etis Dilihat dari tujuan kloning reproduktif yaitu penciptaan manusia baru
maka kloning manusia dapat dikatakan tidak etis karena tentu saja hal ini melampaui
kekuasaan Tuhan.
Pandangan Dalam Islam
Kloning pada manusia haram menurut hukum Islam dan tidak boleh dilakukan. Dalil-dalil
keharamannya adalah sebagai berikut :
Anak-anak produk proses Kloning tersebut dihasilkan melalui cara yang tidak alami. Padahal justru cara
alami itulah yang telah ditetapkan oleh Allah untuk manusia dan dijadikan-Nya sebagai sunnatullah untuk
menghasilkan anak-anak dan keturunan.
Allah Swt berfiarman :
“Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian mani itu menjadi
segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya.” (QS. Al Qiyaamah : 37-38)
Anak-anak produk Kloning dari perempuan saja (tanpa adanya laki-laki), tidak akan mempunyai
ayah. Dan anak produk Kloning tersebut jika dihasilkan dari proses pemindahan sel telur-yang telah
digabungkan dengan inti sel tubuh-ke dalam rahim perempuan yang bukan pemilik sel telur, tidak pula
akan mempunyai ibu. Sebab rahim perempuan yang menjadi tempat pemindahan sel telur tersebut
hanya menjadi penampung, tidak lebih. Ini merupakan tindakan menyia-nyiakan manusia, sebab dalam
kondisi ini tidak terdapat ibu dan ayah. Hal ini bertentangan dengan firman Allah SWT :
Artinya :
TERIMAKASIH