Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TAHUN BARU IMLEK DAN


MAKANAN TRADISIONAL
KHAS CHINA

Kelompok 03

Disusun oleh:

Adelia Nur Syahfani/01


Adinda Damayani/03
Almira Sekar Wandira/04
Dara Anindya Djati/11
Daffa Eri Al-fajri/10
Farrel Omar Kenobi/16
Ranaya Putri Wadhaya/30

XI IPS 4
(SMA WASKITO)
Bahasa Mandarin
Jl. Raya Pamulang Permai II No. 75
Serua Ciputat Kota Tangerang Selatan
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "
makanan tradisional khas cina " dengan tepat waktu.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata
Pelajaran Bahasa Mandarin di Sekolah SMA WASKITO. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang makanan tradisional khas cina bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Laoshi Lea selaku guru Mata
Pelajaran Bahasa Mandarin. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Kami menyadari
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang Selatan,19 Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Tujuan.............................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah...........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tahun Baru Imlek...........................................................................2
2.2 Kue mangkok (fa gao) ...................................................................2
2.3 Dimsum (diǎnxīn)...........................................................................3
2.4 Mie goreng (chǎomiàn)...................................................................5
2.5 Bakpao (roubao).............................................................................5
2.6 Kue keranjang (nian gao)................................................................7
2.7 Lumpia Semarang (rùn bǐng)..........................................................8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.....................................................................................10
3.2 Saran...............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Negara China adalah salah satu negara Asia Tenggara yang memiliki
beranekaragam kebudayaan dan tradisinya sendiri, antara lain seperti bahasa,
kaligrafi, dan kuliner. Kuliner sangat penting dalam kehidupan masyarakat
China, namun seringkali dikaitkan dengan sebuah perayaan atau keyakinan-
keyakinan tertentu, seperti pada perayaan Tahun Baru Imlek. Tahun baru
Imlek adalah salah satu hari raya tradisional Tionghoa. Pada hari raya Imlek,
masyarakat Tionghoa akan berkumpul di salah satu rumah keluarga yang telah
ditentukan untuk makan malam bersama. Makan malam adalah acara yang
paling ramai dan mengandung suasana paling bahagia karena menjadi momen
berkumpul bagi keluarga besar. Makan malam pada perayaan imlek tentu saja
tidak terlepas dari makanan tradisional khas China dan makanan khas China
juga tidak terlepas dari sejarahnya yang unik.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu Tahun Baru Imlek?
2. Bagaimana sejarah dibalik makanan tradisional khas China?
3. Apa nama makanan itu dalam Bahasa Mandarin?
4. Bagaimana cara membuat makanan itu?

1.3 TUJUAN
1. Memberikan informasi tentang kebudayaan dan perayaan orang
Tionghoa
2. Menjelaskan tentang makanan tradisional khas China
3. Memenuhi tugas Bahasa Mandarin

1
ii
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 TAHUN BARU IMLEK


Tahun Baru Imlek (sincia) merupakan perayaan terpenting orang
Tionghoa. Kata Imlek ( 阴 历 ): Im : Bulan, Lek : penanggalan berasal dari
dialek Hokkian atau mandarinya yin li yang berarti kalender bulan. Perayaan
tahun baru imlek dimulai dari pertengahan bulan ke 12 tahun sebelumnya
sampai dengan perayaan Cap Go Meh di tanggal ke lima belas (pada saat
bulan purnama). Malam tahun baru imlek dikenal sebagai Chúxī yang berarti
“malam pergantian tahun”. Puncak acara perayaan Tahun baru Imlek sendiri
berlangsung selama 3 hari, dari sehari sebelum Imlek sampai sehari sesudah
Imlek. Salah satu tradisi yang dilakukan saat malam tahun baru adalah
menyiapkan hidangan khas Imlek. Tahun Baru Imlek tentu tidak lengkap jika
belum menyajikan makanan yang istimewa. Makanan khas Imlek seperti kue
keranjang, siu mie, lumpia, kue mangkuk selalu disuguhkan di meja.

2.2 KUE MANGKOK (Fa Gao)


Kue mangkok merupakan salah satu kuliner tiongkok, lebih tepatnya
berasal dari tiongkok selatan. Kue mangkok atau disebut juga Fa Gao
merupakan kue khas saat perayaan Imlek. Fa Gao dipercaya sebagai kue
keberuntungan. Kata Fa memiliki arti mengembang sebab menggunakan ragi
saat proses pembuatannya, sedangkan Gao memiliki arti kue. Fa juga dapat
diartikan sebagai kemakmuran. Sedangkan, warna cerah pada kue mangkok
melambangkan keberuntungan.
Konon, semakin banyak kelopak pada kue mangkok, maka semakin makmur
dan semakin banyak kekayaan di tahun baru tersebut. Cara membuatnya pun
mudah yaitu sebagai berikut:

Bahan I:
 100 gram tape nasi (jika sulit mencari tape nasi, gunakan tape
singkong)
 100 gram tepung beras
 50 ml air kelapa

Bahan II:
 150 gram tepung beras
 30 gram tepung sagu

2
 200 gram gula pasir
 300 ml air
 2 sdt ragi
 Pewarna makanan (opsional, warna bebas)

Cara membuat:
1. Campur dan aduk rata bahan I selama 15 menit. diamkan semalaman
atau minimal 3 jam.
2. Rebus air dan gula pasir sampai larut
3. Campur tepung beras, tepung sagu, air gula, ragi , dan bahan I. Proses
ke dalam blender hingga lembut. Lalu saring adonan tersebut
4. Tambahkan pewarna makanan
5. Panaskan air dalam dandang/kukusan. Masukkan cetakan kue
mangkuk kecil-kecil yang telah diolesi dengan minyak dan biarkan
sebentar hingga cetakan panas. Tuang adonan ke dalam cetakan,
kukus dalam api besar selama 15 menit hingga matang dan merekah.

2.3 DIMSUM (Diǎnxīn)

Dimsum merupakan makanan tradisional China yang tidak asing lagi di


telinga kita. Makanan ini hadir sejak zaman Dinasti Han (206 SM – 220 SM),
yang berarti saat ini usianya sudah ribuan tahun.
Dim Sum merupakan istilah dari bahasa Kantonis yang memiliki arti
'makanan kecil', sedangkan dalam bahasa Mandarin disebut 点心 ( dianxin )
yang secara harafiah berarti 'sedikit dari hati' atau 'menyentuh hatimu'. Sesuai
dengan porsi per sajian yang kecil dan jumlahnya memang tidak banyak,
hanya sekitar tiga hingga empat buah dalam satu piring atau wadah kukusan
bambu.Dimsum ini berasal dari Jalur Sutra khususnya di bagian Asia Tengah,
dimana pada zaman Dinasti Han merupakan rute perjalanan yang sering
dilalui pedagang, buruh, dan petani. Cara membuatnya cukup mudah tetapi
sangat kompleks, berikut bahan dan cara membuatnya.

Bahan untuk 4 Porsi :


 20 lembar kulit pangsit atau kulit gyoza
 70g wortel, parut
 400g daging ayam giling
 150g udang kupas, cincang halus
 3 siung bawang putih, haluskan
 1 sdm bawang merah goreng, haluskan
 1 batang daun bawang, iris tipis
 1 sdm tepung terigu

3
 3 sdm tepung sagu

ii
 2 butir telur
 ½ sdt merica putih bubuk
 ½ sdt gula pasir
 ½ sdt garam
 3 sdm minyak wijen

Cara membuat:
1. Adonan dimsum: Aduk rata semua bahan adonan dimsum. Sisihkan.
2. lalu Panaskan dandang atau panci pengukus. Sisihkan.
3. Mengisi lembaran kulit pangsit dengan adonan ayam udang untuk resep
dimsum ayam.
4. Ambil selembar kulit pangsit, taruh 1 sdt adonan siomay di tengahnya.
Lipat keliling sisi kulitnya, lalu beri parutan wortel ke atasnya. Ulangi
proses serupa pada sisa bahan.
5. Mengukus dimsum dalam dandang selama sekitar 30 menit.
6. Sajikan dimsum ayam dengan Saus Sambal Jawara.

2.4 MIE GORENG (Chǎomiàn)

Siu Mie atau Mie Goreng yaitu terbuat dari mi kuning yang digoreng
dengan sedikit minyak goreng, dan ditambahkan bawang putih, bawang
merah, udang serta daging ayam atau daging sapi, irisan bakso, cabai,
sayuran, tomat, telur ayam, dan acar. Makanan yang satu ini memiliki peran
penting dalam perayaan Imlek. Masyarakat Tionghoa percaya bahwa mie
melambangkan kebahagiaan dan rezeki yang tidak terputus. Oleh karena itu,
menyantap mie panjang umur atau siu mie saat perayaan Imlek membawa
harapan umur yang panjang, kebahagiaan, dan rezeki berlimpah yang tidak
pernah putus di tahun baru. Satu lagi, menyantap siu mie secara bersama-
sama diharapkan hubungan keluarga dapat terjalin lebih harmonis dan erat.
Mie diperkirakan telah ada sejak 4.000 tahun yang lalu.
Namun sejarah asal mie sendiri masih menjadi kontroversi. Beberapa
negara besar seperti Italia, China dan Arab sama-sama mengklaim sebagai
pencipta mie untuk pertama kalinya. Namun menurut sejarah, mie pertama
kali dibuat di daratan Cina pada saat Dinasti Han di tahun 25 sampai dengan
200 AD. Dari sanalah mie kemudian berkembang ke beberapa negara di Asia
Tenggara seperti halnya Jepang, korea, Taiwan, Malaysia bahkan sampai ke
Indonesia. Tak berhenti sampai di situ, setelah Marco Polo berkunjung ke
Cina ia lantas menjadi mie sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang ke Eropa
dan dari sanalah perkembangan mie mulai menyebar ke Eropa.

4
Berikut adalah cara membuat mie goreng:

Bahan:
 250 gram mie kuning
 sendok makan kecap manis
 1/2 sendok makan saus tiram
 1/2 sendok makan kecap asin
 3/4 sendok teh garam
 1/8 sendok teh merica bubuk
 buah cabai merah keriting
 1 buah paha ayam fillet
 buah bakso sapi
 100 gram caisim
 1 batang daun bawang
 1 sendok makan minyak

Bumbu halus:
 siung bawang putih, digoreng

Cara membuat:
1. Aduk mi rebus dengan kecap manis, saus tiram, kecap asin, garam, dan
merica sampai rata.
2. Panaskan minyak di wajan. Tumis bawang putih dan cabai merah
keriting sampai harum.
3. Masukkan ayam dan bakso. Aduk sampai berubah warna.
4. Masukkan mi yang sudah dibumbui. Aduk rata, masukkan caisim dan
daun bawang , Aduk sampai meresap.
5. Sajikan mi goreng di piring

2.5 BAKPAO (Roubao)

Bakpao merupakan makanan khas Cina yang cukup sering dijumpai di


Indonesia. Bakpao berasal dari dua kata yaitu bak artinya daging dan pao
berarti bungkusan. Awalnya daging yang digunakan dalm Bakpao adalah
daging babi, akan tetapi seiring perkembangannya isinya pun beragam mulai
dari daging ayam, sayuran, ikan, serikaya manis, selai kacang kedelai, kacang
hijau, dan sebagainya.

Bungkusnya sendiri dibuat dari adonan tepung terigu yang diberi ragi.
Bakpao mempunyai tekstur yang empuk atau kenyal dengan rasa yang manis
atau gurih tergantung isinya.

5
Bakpao pertama kali ditemukan oleh Zhuge Liang (181-234), seorang ahli
militer Tiongkok. Ia menemukan resep bakpao ketika bersama prajuritnya
harus melewati sebuah sungai berbahaya. Masyarakat lokal menyarankannya
untuk menyediakan kepala manusia sebagai upaya pengorbanan agar mereka
dapat melewati sungai tersebut dengan selamat.
Zhuge Liang tidak setuju untuk membunuh tentaranya demi pengorbanan
tersebut. Ia kmeudian memerintahkan tentaranya untuk memburu binatang
dan membungkusnya dalam adonan tepung yang dibentuk serupa kepala
manusia. Oleh karena ide mulia Zhuge Liang tersebut, resep bakpao
ditemukan. Sejak saat itulah, resep bakpao juga mulai menjadi bagian dari
masyarakat Tiongkok, yang seiring perjalanan waktu cukup dikenal di
Indonesia.

Bahan:
 250 Tepung terigu protein rendah
 1 sdt Ragi instan
 1/2 sdt Garam
 150 ml air
 1 sdm Gula pasir
 1 sdm Margarin
 lembar Kertas kukus / kertas roti

Cara Membuat:
1. Pada wadah yang bersih, campur terigu dan garam.
2. Campurkan air, ragi instan, dan gula pasir. Aduk, tunggu sampai berbusa.
Ini tandanya ragi sudah aktif.
3. Masukan campuran nomor 2 ke terigu. Aduk dengan spatula hingga
setengah kalis.
4. Masukan mentega. Uleni hingga benar-benar kalis selama kurang lebih 15
menit. Bagi adonan bakpao menjadi 10 bagian yang sama.
5. Istirahatkan sejenak selama kurang lebih 15 menit. Jangan lupa tutup
dengan plastik wrap.
6. Setelah mengembang, kempiskan adonan.
7. Isi dengan cokelat atau isian apapun sesuai selera. Letakkan di atas kertas
roti yang juga telah dibagi menjadi beberapa bagian.
8. Kukus bakpao selama kurang lebih 20 menit.
9. Angkat dan sajikan selagi hangat. Cocok ditemani dengan secangkir kopi
hangat.

6
2.6 KUE KERANJANG (Nian Gaon)

Kue keranjang atau Nian Gao merupakan kue yang rasanya manis
berwarna cokelat dengan penampakan hampir mirip dodol. Umumnya kue
keranjang berbahan dasar tepung ketan dan gula.

Kedua bahan tersebut lantas dicampur dengan air, lalu dikukus berjam-
jam sampai tercipta karamel berwarna cokelat tua. Dari proses masak
tersebut, diperoleh makanan bertekstur kenyal dan lengket dengan cita
rasa manis. Cara memasak kue keranjang pun bervariasi, bisa dikukus,
digoreng, atau bahkan dimakan dingin.

Menjelang Tahun Baru Imlek, biasanya banyak pedangang yang mulai


menjual kue tersebut. Nian Gao sendiri memiliki arti "kue tahun baru."

Di perayaan Imlek, kue keranjang biasanya dinikmati sebagai penutup


atau dessert. Namun, kue keranjang awalnya digunakan sebagai
persembahan dalam ritual perayaan.

Bahan:
 375 ml air panas
 400 gram gula pasir
 300 gram oats cepat masak, haluskan dengan blender
 300 gram tepung ketan
 75 gram tepung sagu
 300 ml santan
 ¼ sdt garam
 ½ sdm minyak goreng untuk olesan

Cara Membuat:
1. Tuang air panas ke dalam mangkuk, tambahkan gula pasir dan
aduk hingga gula larut;
2. Taruh oats, tepung ketan, tepung sagu dalam wadah. Tuang air
gula dengan disaring terlebih dahulu, kemudian aduk-aduk;
3. Tambahkan santan dan garam. Aduk hingga adonan halus dan
rata;
4. Siapkan cetakan kue keranjang. Olesi cetakan dengan minyak
goreng. Tuang adonan hingga penuh;
5. Kukus adonan kue keranjang selama 30 menit hingga kue matang.
Angkat dan dinginkan;
6. Potong-potong sesuai selera dan sajikan.

7
2.7 LUMPIA SEMARANG (Rùn Bǐng)
Sejarah lumpia Semarang bermula dari kisah cinta dua orang manusia yang
berbeda asal negara. Adalah Tjoa Thay Yoe, seorang pendatang dari China yang
singgah ke Semarang pada akhir abad ke-19. Ketika itu, Tjoa menjual beragam
makanan berbahan babi dan juga rebung di Pasar Johar, Semarang. Saat itulah ia
bertemu dengan Wasih, seorang pedagang makanan yang merupakan orang Jawa
asli. Baca juga: Kisah Perajin Kulit Lumpia di Tasikmalaya Lewati Pandemi
Covid-19, Kini Produksi 1.000 Lembar Per Hari Saat itu, Wasih menjual makanan
dengan bahan dasar udang dan kentang. Thay Yoe dan Wasih pun akhirnya jatuh
cinta dan keduanya pun menikah. Setelah menikah, mereka menciptakan makanan
berdua dengan membuang unsur daging babi. Makanan yang tercipta tersebut
adalah lumpia semarang yang dikenal hingga hari ini. Pasangan tersebut kemudian
memiliki seorang putri bernama Tjoa Po Nio, yang meneruskan usaha orang
tuanya dengan menghadirkan lumpia-lumpia yang terkenal seperti Lumpia
Pemuda (Mbak Lien), Lumpia Gang Lombok, serta Lumpia Mataram. Lumpia
semarang adalah makanan hasil perpaduan dua budaya, yaitu makanan China
yang memiliki rasa manis dengan isian orak-arik ala masakan Jawa.
Bahan:
 15 lembar kulit lumpia
 sendok makan tepung terigu (larutkan dengan 1 sendok makan air)
 Minyak goreng secukupnya (untuk menggoreng)

Bahan isian:
 siung bawang putih (cincang halus)
 1 sendok teh ebi sangrai (haluskan)
 50 gram udang (cincang kasar)
 50 gram daging ayam (cincang kasar)
 butir telur ayam (kocok lepas)
 200 gram rebung segar (iris tipis)
 1 sendok makan kecap manis
 1/2 sendok teh garam
 1/4 sendok teh merica bubuk
 1/2 sendok teh gula pasir
 2 sendok makan minyak (untuk menumis)

Bahan saus:
 1 siung bawang putih (haluskan)
 300 mililiter air bersih
 50 gram gula merah (sisir halus)
 1/4 sendok teh merica bubuk
 25 gram gula pasir
 sendok makan tepung sagu (larutkan dengan 1 sendok makan air)

8
Cara Membuat:
1. Tumis bawang putih dan ebi hingga harum, kemudian tambahkan udang
dan ayam lalu masak sembari diaduk hingga berubah warna.
2. Selanjutnya orak-arik telur dan tambahkan rebung serta tumisan daging.
Kemudian aduk hingga semua bahan layu lalu tambahkan kecap manis,
garam, merica bubuk dan gula pasir. Aduk hingga meresap.
3. Ambil satu lembar kulit lumpia kemudian beri isian, lalu lipat dan gulung
kulit lumpia.
4. Rekatkan ujungnya dengan larutan tepung terigu.
5. Goreng lumpia di dalam minyak panas memakai api kecil hingga
kecoklatan, sajikan lumpia dengan saus.
6. Untuk membuat saus, rebus bawang putih dalam 300 ml air hingga
mendidih, masukkan gula merah, merica bubuk dan gula pasir lalu masak
sembari diaduk hingga semua bahan larut.
7. Selanjutnya tuang larutan sagu dan aduk hingga saus mengental serta
masak hingga mendidih

9
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
dari penjelasan sejarah makanan yang kami tulis diatas, dapat disimpulkan
bahwa beberapa makanan di Indonesia tidak hanya berguna untuk
memberikan rasa kenyang bagi yang memakannya, tapi juga bisa
memberika kita ilmu lebih tentang sejarah dibalik dibuatnya makanan
tersebut.

Selain itu, meskipun hanya makanan, kita tetap tidak bisa meremehkannya
karena mereka masih memiliki nilai sejarah dan budaya yang bis akita
pelajari juga menghargai sejarah dari makanan tersebut. Kita juga dapat
mengetahui makanan khas China apa saja yang terkenal di Indonesia. Hal
ini dapat memperluas pengetahuan kita tentang kuliner Indonesia dan
China.

3.2 SARAN
Makalah ini sudah dibuat serinci mungkin. Namun, diharapkan bagi
pembaca untuk menambah informasi dari sumber literasi lain. Hal tersebut
bertujuan agar informasi dan pengetahuan yang didapat semakin lengkap.

10
DAFTAR PUSAKA

Nur Rohmi Aida. 2023. Mengenal Sejarah dan Cara Membuat Lumpia
Semarang. Kompas.com

11

Anda mungkin juga menyukai